Anda di halaman 1dari 5

Materi Pendidikan Agama Kristen USB YPKP

PERKULIAHAN 4 MANUSIA: IMAN, SAINS, EKOLOGI


IPTEK & EKOLOGI – SEBUAH REFLEKSI
Bagaimana menggunakan Iptek dan Ekologi untuk Kemuliaan Allah? [Kejadian 11:1-9]
Kisah Menara Babel mau menekankan tentang “puncak kesombongan manusia”. Titik persoalannya bukan pada
pendirian menara, melainkan pada niat atau motivasi dasar pendirian menara yang ditujukan untuk ‘mencari
nama’ dan bukan demi kemuliaan Allah. Dewasa ini, manusia sering mengupayakan dan menggunakan
kemajuan demi ‘mencari nama’. Upaya mencari nama akan melahirkan kesombongan manusia. Allah
menghendaki agar manusia mengupayakan kemajuan di dalam hidupnya. Kemampuan manusia dalam
mengupayakan kemajuan merupakan anugerah dari Allah. Karena itu, sudah seharusnya kemajuan itu
diupayakan dan digunakan demi kemuliaan Allah, bukan demi nama manusia.
Bagaimana hasil dari Iptek dan Ekologi digunakan ? [Lukas 12:13-21]
Orang kaya dalam kutipan disebut bodoh karena ia menimbun harta kekayaannya dan mempercayakan hidupnya
pada harta kekayaan yang ditimbunnya, bukan kepada Allah. Padahal sesungguhnya Allah yang menjadi
penjamin hidup manusia, bukan harta kekayaan. Dewasa ini, semakin banyak orang berusaha untuk
mengumpulkan harta kekayaan demi menjamin keberlangsungan hidupnya. Banyak orang menganggap bahwa
harta bisa mengatasi segala masalah hidupnya sehingga manusia cenderung melupakan Allah. Manusia
seharusnya menyadari bahwa Allah merupakan penjamin hidup. Karena itu, manusia seharusnya
menggantungkan (menyerahkan) hidupnya pada Allah. Orang yang menggantungkan hidupnya pada Allah akan
berusaha untuk mencari harta surgawi. Orang yang mencari harta surgawi akan memusatkan perhatian, pikiran,
dan perasaan kepada kehendak Allah. Mari kita berusaha untuk kaya di hadapan Allah.
Bagaimana Iptek dan Ekologi dapat membangun persaudaraan dalam jemaat ? [Kis 2:41-47]
Salah satu kekuatan dari hidup jemaat perdana adalah bahwa mereka senantiasa hidup dalam persekutuan
(kesatuan) iman. Tidak ada anggota jemaat yang mementingkan diri sendiri, melainkan mengupayakan segala
sesuatunya demi kepentingan bersama. Di dalam komunitas, sikap saling peduli dan saling berbagi sangat
ditekankan. Itu tampak dari tindakan saling berbagi waktu, tenaga, dan harta milik dengan sesama. Apa yang
dilakukan oleh komunitas jemaat perdana telah menjadi sebuah kesaksian hidup yang nilainya lebih dari sekedar
kata-kata. Kemajuan teknologi bisa membuat orang-orang menjadi asyik dengan dirinya sendiri. Karena
kemajuan teknologi, yang jauh menjadi dekat, yang dekat menjadi jauh. Ketika sikap asyik dengan diri sendiri
mewabah, akan sulit membangun sebuah komunitas. Rasa peduli dan saling berbagi pun menjadi sulit untuk
diwujudkan. Kita ditantang untuk kembali membangun komunitas iman di tengah kemajuan zaman ini, baik itu
di dalam keluarga, gereja dan masyarakat, di mana setiap anggotanya memiliki sikap peduli dan saling berbagi.
Realitas Iptek dan Ekologi yang Seringkali Disalahgunakan [Yakobus 3:14-4:3]
Dalam suratnya, Yakobus menyebutkan dua jenis hikmat, yakni hikmat dari atas dan hikmat dari bawah.
Hikmat dari atas, yakni dari Allah, menghasilkan kedamaian dan segala perbuatan baik, sedangkan hikmat dari
bawah, yakni dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan menghasilkan kekacauan dan segala perbuatan
jahat. Manusia zaman sekarang cenderung untuk hidup menurut hikmat dari bawah sehingga terjadi banyak
sekali kekacauan, mulai dari pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, penggunaan obat terlarang, pergaulan
bebas, tawuran, dan masih banyak lagi. Orang yang selalu digerakkan oleh hikmat dari bawah tidak akan pernah
memperoleh kepuasan dalam hidupnya sehingga relasi dengan Allah dan sesama bisa menjadi rusak. Yakobus
memberi solusi kepada kita untuk mengatasi sikap tak pernah merasa puas dalam hidup. Caranya sangat
sederhana, yakni dengan mensyukuri apa yang kita miliki. Jika kita bersyukur, kita akan memperoleh
ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian dalam hidup. Mau mengucap syukur menghindarkan manusia dari
sikap tidak pernah puas.

Pandangan Alkitab tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan berdasar fakta-fakta dengan pengujian kebenarannya diatur menurut
suatu tingkah laku sistem. Teknologi, berasal dari dua kata Yunani ,teimankhne (pekerjaan) dan
 logos, berarti buah pikiran yang diungkapkan dalam perkataan, pertimbangan nalar atau arti.
Berdasarkan pemahaman ini, ilmu pengetahuan cenderung berpijak pada teori, sedangkan teknologi merupakan
suatu ilmu terapan. Namun keduanya saling terkait satu sama lain.
"IPTEK sudah dimulai sejak awal sejarah manusia, demikian pula pada zaman Alkitab ditulis. Secara filosofis,
setelah manusia jatuh ke dalam dosa. Gagasan atau ide pemikiran manusia selalu ada dalam dua kutub, yaitu:
ide manusia yang dipulihkan Allah atau ide yang tetap dari keegoisan manusia (dosa). Dua pengaruh ini akan
tampak terlihat pada tujuan dan karya-karya manusia dalam IPTEK.

Copyright AFES-2017, revisi 2020 Laman 11


Materi Pendidikan Agama Kristen USB YPKP

Berikut ini contoh teks Alkitab yang berhubungan dengan IPTEK:


Pertama, sejarah air bah dengan jelas bahwa Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk menyelamatkan
ia dan keluarganya dari kebinasaan akibat air bah dan kebobrokan moral dunia pada waktu itu. Dimensi ruang
dalam kapal ataupun bahan telah ditentukan oleh Allah (Kejadian 6:14-15).
Kedua, ketika Musa diperintahkan untuk membuat Kemah Suci (Keluaran 25:9), Allah sendiri telah menjadi
arsitek yang merencanakan ruang-ruang, dimensi dan bahan untuk kemah suci tersebut (Keluaran 25:1-27:21).
Kemudian kita membaca bahwa kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci tersebut (Keluaran 40:35).
Ketiga, tentang Bait Suci dan istana yang dibangun oleh Salomo (1 Raja-raja 7-8). Dari contoh-contoh di atas
dapat dilihat bahwa Allah tidak pernah menghalangi ataupun menutup segala perkembangan IPTEK. Kita pun
melihat dalam contoh-contoh ini bahwa setiap teknologi selalu dikaitkan dengan keselamatan dan maksud Allah
terhadap manusia dan dunia. Akan tetapi di sisi lain, terlihat bahwa Allah juga menentang setiap penciptan
teknologi yang bermotivasikan kebesaran diri, kelompok, ataupun bangsa.
Keempat, ketika Allah memporak-porandakan Babel (Kejadian 11:1-9), yang ditentang bukanlah pendirian
kota dan menara Babelnya tapi motivasi mereka yang mencari nama dan ingin menyamai Allah (Kej 11:4).
Kelima, kemewahan, gemerlap teknologi di zaman Salomo dapat menyebabkan dia banyak mengoleksi
wanita asing sehingga dia kemudian jatuh kepada penyembahan berhala (1 Raja-raja 11:1-13).
Keenam, Ketika murid-murid menunjuk pada bangunan Bait Suci, Yesus mengatakan bahwa bangunan
tersebut akan diruntuhkan (Matius 24:1-2).
Ketujuh, Tuhan Yesus juga menentang penyalahgunaan fungsi Bait Suci yang dibangun selama empat puluh
enam tahun menjadi arena komersil (Yohanes 2:16).
Berdasarkan tinjauan atas kutipan-kutipan Alkitab tersebut di atas, menunjukkan bahwa sejak awal mula,
manusia memiliki daya cipta IPTEK karena sesuai gambaran Allah (Imago Dei) dan berakal budi (animal
rationale). Allah menjadi Creator, sedangkan manusia adalah partner / mitra-Nya (Co-Creator). Allah adalah
Pencipta Alam Semesta, serta pendorong dan pencetus lahirnya IPTEK. Yesus Kristus, tukang kayu (Mrk 5:3)
yang paham tentang fondasi dan mekanika tanah (Mat 7:24-27). Allah tidak pernah membatasi daya cipta dan
kreasi manusia. Ide dan tujuan penciptaan IPTEK dipengaruhi pandangan dan relasi antara Allah, manusia dan
dunia (hubungan dasar manusia).
ALLAH YANG MENDESAIN, MANUSIA YANG MENGHANCURKAN
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna: Akal (intelektual), Budi (perbuatan/tindakan), Hati nurani,
Perasaan (bdk. Kej 1 : 26-27). Allah memberi manusia “pengetahuan”[: bekal perjalanan dalam peziarahan
hidup. (bagaikan yang menggandakan talenta) ] Salahnya bila manusia lebih mementingkan pengetahuan
sehingga nurani menjadi tumpul. (hampir tidak terpakai). Kita diciptakan menjadi partner Allah dalam
melakukan kebaikan. (mengasah hati nurani).Manusia seringkali menyalahartikan makna “kesempurnaan” itu,
karena manusia ingin “memiliki” segalanya. (kerakusan dan ketamakan manusia, lihat materi perkuliahan 3).
Mengusahakan Merawat Keutuhan Ciptaan (Ekologi)
Pengertian : Keutuhan merupakan suatu keadaan yang tidak retak, terpisah-pisah, tercerai berai. Sedangkan
ciptaan adalah semua makhluk ciptaan Tuhan, yaitu manusia, alam semesta dengan segala isinya. Keutuhan
ciptaan mempunyai arti suasana hidup yang diwarnai kesatu-paduan, yang menyeluruh dari semua ciptaan
Tuhan, hidup bersama di alam semesta sebagai saudara satu sama lain.
Yang dimaksud keutuhan ciptaan bukan hanya perihal menjaga lingkungan dan alam saja, namun juga
membangun relasi persaudaraan dengan sesama manusia, kesadaran manusia bahwa ia tidak hidup sendiri dan
kesadaran manusia akan sebab akibat perbuataan yang dilakukan, maka kita harus berpikir luas, bukan hanya
membicarakan cara menjaga alam namun berpartisipasi dalam dinamika hidup yang lebih harmonis.
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini kerapkali muncul: Bagaimana peran manusia dalam menjaga keutuhan
ciptaan? Apa saja kendala yang dihadapi ? Pertobatan macam apa yang bisa dilakukan manusia agar terjadi
keharmonisan dan keutuhan ciptaan? [Mzm 104:10-24]
Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan
ciptaan-Mu. (Mzm 104:24). Bumi hanya satu dan itu adalah rumah kita bersama.
Dalam ensiklik Paus Fransiskus, Laudato Si’ (2013) tentang Perawatan Rumah Bersama, berikut ini
disampaikan beberapa gagasan penting tentang ajakan menjaga keutuhan ciptaan.
SAINS: Pemanasan global itu nyata, dan akan mengurangi ketersediaan air minum, merusak pertanian,
menyebabkan kepunahan hewan dan tumbuhan, meningkatkan keasaman laut dan menaikkan permukaan air
laut yang menyebabkan kebanjiran di kota-kota besar dunia. Ia mengatakan perubahan iklim terjadi secara
alami, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pemanasan global “terutama” disebabkan oleh aktivitas manusia.

Copyright AFES-2017, revisi 2020 Laman 12


Materi Pendidikan Agama Kristen USB YPKP

EKONOMI: Ensiklik ini merupakan kritik ekonomi dan juga panggilan untuk menyelamatkan lingkungan.
Negara-negara kaya mempunyai “utang ekologis” terhadap negara-negara berkembang, yang sumber daya
alamnya diambil untuk produksi dan konsumsi bahan bakar bagi negara-negara industri. Ia menyebutkan
hubungan ekonomi ini adalah hubungan dengan “struktur yang sesat” dan menolak argumen bahwa
pertumbuhan ekonomi saja bisa memecahkan masalah kelaparan dan kemiskinan global serta memperbaiki
keadaan lingkungan. Menurutnya pola pikir seperti itu sebagai sebuah “konsep pasar yang ajaib.”
KEBIJAKAN PEMERINTAH: Peraturan pemerintah mutlak diperlukan untuk mengurangi pemanasan global
dan “penting untuk merancang lembaga internasional yang lebih kuat, lebih efisien dan terorganisir” dengan
memanfatkan kewenangan untuk memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar peraturan. Ia berkata:
“Konsensus global penting untuk menghadapi masalah yang lebih kompleks, yang tidak dapat diselesaikan
secara sepihak dari masing-masing negara.” Namun, ia mengatakan peraturan saja tidak akan memecahkan
masalah. Sebaliknya, pandangan untuk merubah etika secara menyeluruh mutlak diperlukan untuk
memprioritaskan perawatan alam dan manusia.
MANUSIA: Setiap aktivitas yang berdampak pada lingkungan juga harus “memperhitungkan hak-hak dasar
kaum miskin dan mereka yang kurang mampu.” Dia mengatakan “konsumerisme yang tidak beretika” telah
menyebabkan tingkat konsumsi yang menyebabkan memperparah kerusakan lingkungan. Dia mengajak setiap
orang untuk membentuk jaringan sosial dengan tujuan menekan pemimpin politik untuk melakukan perubahan
dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan akibat perubahan iklim. Ia juga mendesak
agar masyarakat mengubah gaya hidup mereka, termasuk “menggunakan transportasi umum, atau naik mobil
bersama-sama, dan menanam pohon serta mematikan lampu-lampu yang tidak digunakan.
IMAN: Inti ajaran Kristen - Katolik menekankan kepedulian terhadap makhluk ciptaan Tuhan dan kaum
miskin. Ia mendesak manusia bertanggungjawab secara moral untuk merawat lingkungan seperti yang tertulis di
kitab Kejadian 2:15 bahwa kita memiliki tugas untuk “menjaga” dan “merawat” Bumi. Paus berdoa untuk
diskusi tentang iklim yang diselenggarakan oleh PBB dan menulis dua doa tentang pelestarian lingkungan, dan
meminta Tuhan untuk memberikan, “kesembuhan dalam hidup kita, agar kita dapat terus melindungi dan
merawat bumi dan menggerakkan hati orang-orang yang hanya mencari keuntungan dan mengorbankan orang-
orang miskin dan dunia.”
Sumber Pengetahuan & Perkembangan Masyarakat
Dari manakah sumber pengetahuan itu ? Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. (Ams 1:7)
Apakah tujuan Tuhan memberikan pengetahuan kepada manusia ? Anugerah pengetahuan pada setiap orang :
hikmat pengetahuan oleh Allah, seorang pengajar sekaligus tukang tenun (penjahit) (bdk. Kel. 35:30-35)
Apakah yang terjadi bila manusia bersikap antipati terhadap teknologi atau menggunakan teknologi tidak secara
bijaksana? Kebiasaan manusia (habitus) berkembang lewat kebiasaan di sebuah komunitas/keluarga. Kebiasaan-
kebiasaan itu berkembang menjadi tradisi dalam situasi tertentu. Setelah sekian lama, tradisi-tradisi itu akan
memunculkan nilai-nilai. Nilai-nilai itu menjadi sebuah sistem perilaku komunitas/keluarga yang kemudian
berkembang dalam masyarakat tertentu. Latar belakang masing-masing pribadi sangat berpengaruh dalam
mengembangkan nilai dan perilaku yang ada tersebut. Dalam sistem masyarakat tertentu, mereka memiliki
kearifan lokal tertentu dalam melihat perkembangan masyarakat itu.
Revolusi Industri adalah kondisi yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan oleh perubahan global.
Revolusi Industri 1.0. dimulai tahun 1776: dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Mesin uap
memiliki efesiensi jauh lebih murah dibandingkan mesin uap sebelumnya. Mesin uap ini menggunakan energi
dari kayu dan batu bara yang berdampak pada pencemaran lingkungan.
Revolusi Industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20, penemuan listrik oleh Thomas Alfa Edison. Tenaga otot dan
mesin uap sudah tergantikan oleh tenaga listrik. Walaupun begitu, masih ada beberapa kendala yang
menghambat proses produksi di pabrik, yaitu masalah transportasi. Untuk mengatasi kendala tersebut maka di
akhir 1800-an, mulai dikenal mobil dan mulai diproduksi secara massal. Manusia masih diberi peran sangat vital
dalam proses produksi berbagai macam jenis barang.
Revolusi Industri 3.0, manusia tidak lagi memegang peranan penting karena peran manusia sudah digantikan
oleh mesin bergerak yang mampu berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot. Inilah revolusi yang
sedang kita hadapi saat ini. Meskipun masih dalam tahap proses pembenahan tetapi dampaknya sudah dapat kita
rasakan.
Revolusi Industri 4.0 tren utama di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi siber. Jerman merupakan Negara pencetus adanya Industri 4.0 yang ditandai dengan strategi teknologi
canggih pemerintah yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Pada Revolusi Industri ini, tenaga manufaktur
sudah menjadi tren otomasi & pertukaran data meliputi sistem siber-fisik, cognitive computing dll.

Copyright AFES-2017, revisi 2020 Laman 13


Materi Pendidikan Agama Kristen USB YPKP

Melihat Kembali Kisah Penciptaan


Allah mempersiapkan semua sarana (infrastruktur) bagi kehidupan manusia. Pemahaman kisah penciptaan perlu
dilihat dari sisi iman, berbeda dengan sains ! (evolusi )
Makna Kisah Penciptaan
Hari ke-1 Waktu Hari ke-4 Penguasa Waktu
Hari ke-2 Ruang Hari ke-5 Penguasa Ruang
Hari ke-3 Kehidupan Hari ke-6 Penguasa Kehidupan
Hari ke-7 Beristirahat – Menjadi KUDUS
Makna Waktu. Waktu terbagi menjadi siang dan malam hari. Penguasa pada siang hari adalah matahari,
sedangkan malam hari adalah bulan. Kebanyakan orang bekerja pada siang hari dari terbit matahari hingga
tenggelamnya. Beberapa profesi cenderung menempatkan waktu bekerja pada malam hari: seniman, arsitek,
beberapa keahlian yang bersifat kreatif dan imajinatif. Namun, ada pula beberapa profesi yang perlu siap siaga
selama sehari penuh, misalnya: bidang pelayanan kesehatan, transportasi, keamanan, riset dan teknologi, serta
bidang lainnya. Ada yang mengatakan bahwa energi yang diberikan oleh matahari adalah energi kerja,
sedangkan energi yang diberikan bulan adalah energi kreatif.
Makna Ruang. Ruang terbagi menjadi darat, laut, udara. Hampir dua pertiga bumi yang kita huni ini dipenuhi
dengan air. Dari ruang yang diberikan, manusia belajar mengelola semua kekayaan yang diberikan oleh Tuhan.
Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan para “penguasa ruang” tersebut.
Manusia menjelajah dunia menggunakan kendaraan: pesawat, kapal selam, dan sebagainya. Penelitian pun
semakin berkembang karena maraknya penggunaan telekomunikasi untuk memudahkan interaksi.
Makna Kehidupan. Manusia adalah Penguasa Kehidupan. Mari kita simak pemahaman “penguasa kehidupan”
berikut ini:

Kej 1:28 Manusia berkuasa. KUASA Kej 2:15 Manusia mengusahakan dan
seringkali disalahartikan oleh manusia untuk memelihara semua ciptaan. Manusia hendaknya
mengeksplorasi dan mengeksploitasi seluruh isi mampu bersinergi dengan ciptaan lainnya(hubungan
bumi. Manusia memperlakukan ciptaan lainnya dasar manusia). Dengan memahami tugas perutusan
sebagai “bawahan” mereka. KUASA kita merawat bumi, sudah saatnya melakukan
seharusnya dapat dimaknai sebagai cara “PERTOBATAN EKOLOGIS” yang
mengolah kekayaan bumi dan ciptaan lain mempromosikan human ecology serta
dengan bijaksana. Sebagai penyeimbang, environmental ecology , bila mampu bersinergi
manusia diajak untuk PUASA (mengurangi akan memberi manfaat. Manusia perlu juga
usaha eksplorasi dan eksploitasi bumi). Sudah menyadari tanggung jawab ini: “Sadarilah
banyak upaya yang telah dilakukan oleh tanggung jawab kita terhadap alam ciptaan Tuhan
penggiat gerakan ekologi, alangkah baiknya dan kewajiban mereka terhadap alam semesta dan
upaya ini dapat kita lakukan sendiri dari hal Pencipta. Pelaksanaan tanggung jawab dan
yang sederhana. kewajiban ini merupakan bagian integral dan
esensial dari hidup beriman.”
Beristirahat. Setelah manusia bekerja hendaknya beristirahat. Dalam satu hari kerja, kita butuh istirahat,
demikian pula untuk satu pekan, bulan, tahun, bahkan setelah lewat bertahun-tahun pun kita butuh istirahat.
Dengan beristirahat, manusia bukan saja menyegarkan tubuh, tetapi perlu juga merawat kesehatan jiwa dan
rohaninya. Istirahat dilakukan dalam beragam cara: makan, minum, jalan-jalan, bermain permainan daring, olah
raga, dan sebagainya. Dalam istirahat jiwa kita pun dapat mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dalam
ibadah kita setiap hari atau setiap pekan.

Copyright AFES-2017, revisi 2020 Laman 14


Materi Pendidikan Agama Kristen USB YPKP
Saatnya sekarang, kita merenungkan kembali diri kita dengan melihat dan memberi makna kisah penciptaan
menjadi sebuah permenungan pribadi untuk menyadari kekuatan dan kelemahan diri, serta menemukan kembali
relasi yang mendamaikan diri kita dengan Allah, sesama dan ciptaan lainnya.
Renungan Kisah Penciptaan-Cara Baru
Tahap Simbol Makna
Hari I Pemisahan Terang dari Gelap menyadari kehadiran Allah, selalu berjalan dlm Terang Tuhan.
Hari II Cakrawala baru cara pandang baru
Hari III Tunas-tunas muda lahirnya harapan baru
Hari IV Benda-benda Penerang mengetahui Arah yang dituju
Hari V “Melintasi Cakrawala” damai sejahtera & sukacita yg dijadikan satu dgn cita-cita suci
Hari VI Lahirnya manusia baru manusia yang mencerminkan keagungan dan kemuliaan Ilahi.
Saatnya Melakukan Perubahan Diri
Bila kita membaca teks Luk 16:19-31, kebiasaan yang dimiliki orang kaya saat masih hidup di dunia ini.
Orang kaya bersuka ria dalam kemewahannya setiap hari. Padahal masih ada orang yang berkekurangan di
sekitarnya. Kebiasan-kebiasan buruk itu harus dihentikan. Caranya dengan melakukan perubahan sikap.
Perubahan Sikap berarti pertobatan. Pribadi yang mau memperbarui hidup dan bertindak adil: “anak-anak
terang” yang berderma. Masalah duniawi banyak, tetapi perlu cerdik dan bijaksana agar segala sarana bisa
terarah pada harta Rohani. Mengenal fungsi, tujuan, dampaknya. (Luk 16:1-9)
Perubahan kecil dapat kita lakukan yaitu membuat Aksi Nyata seperti yang ditawarkan di bawah ini:
• Tahu saat berhenti menggunakan teknologi: Kel 31:13,17 dan Im 25:2-4
• Intensi dan atensi yang baik dalam mencipta teknologi : Rom 8:28
• Lawan Budaya Buang mempromosikan memelihara kehidupan : Kej 2:15
• Mempromosikan Kebaikan lewat teknologi (Saring sebelum Sharing) : Ams 12:14a
Aksi Nyata Konkret Bagi Diri Anda
Pilih tiga dari sepuluh kebiasaan dan rencana perubahan yang akan Anda lakukan:
Kebiasaan Rencana Berubah
Lupa mematikan keran air sampai air meluap
Menghidupkan lampu 24 jam
Menggunakan HP sampai lupa waktu
Menggunakan plastik lebih dari 5 plastik tiap hari
Menyisakan makanan
Setiap hari beli air minum kemasan
Membuang makanan
Cuek terhadap tetangga
Tidak mengatur limbah rumah tangga
Makan makanan instan setiap hari

DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Alkitab Indonesia.1997.Alkitab Terjemahan Baru (1974).Jakarta:LAI
Y. Agus Yudianto.2010.KISAH PENCIPTAAN.http://programkatekese.blogspot.com/2010/11/pokok-
bahasan-katekese-dewasa-kisah.html (10 Nov 2010).
Daniel Boli Kotan.2012.Memelihara Bumi Sebagai Rumah Kita Bersama.https://komkat-kwi.org/
2015/12/02/ajaran-paus-fransiskus-laudato-si-memelihara-bumi-sebagai-rumah-kita-bersama/ (2/9/2012)
Tim LBI.2017.Materi Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN).Jakarta:LBI
Edy Suryatno.2017.Diktat Kuliah Pendidikan Agama Katolik dan Etika Telkom University.Bandung
Tim APP Keuskupan Bandung.Materi APP Keuskupan Bandung 2018.Bandung:APP K. Bandung
Edy Suryatno.2018.Diktat Kuliah Pendidikan Agama Kristen USB-YPKP.Bandung
Jefrio Mandiangan.2019.Ilmu dan Teknologi. https://www.kompasiana.com/jefriomandiangan/
5d15976a097f361aaf656722/ilmu-dan-teknologi.(28 Juni 2019)
Tim Dosen Fakultas Filsafat Unpar.2017.Materi Kursus Dasar PDPJ.Bandung
RD Bhanu Viktorahadi.2020.Materi Pengantar Kitab Suci Perjanjian Lama.Bandung
https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri_4.0 (13 April 2020)

Copyright AFES-2017, revisi 2020 Laman 15

Anda mungkin juga menyukai