EKONOMI: Ensiklik ini merupakan kritik ekonomi dan juga panggilan untuk menyelamatkan lingkungan.
Negara-negara kaya mempunyai “utang ekologis” terhadap negara-negara berkembang, yang sumber daya
alamnya diambil untuk produksi dan konsumsi bahan bakar bagi negara-negara industri. Ia menyebutkan
hubungan ekonomi ini adalah hubungan dengan “struktur yang sesat” dan menolak argumen bahwa
pertumbuhan ekonomi saja bisa memecahkan masalah kelaparan dan kemiskinan global serta memperbaiki
keadaan lingkungan. Menurutnya pola pikir seperti itu sebagai sebuah “konsep pasar yang ajaib.”
KEBIJAKAN PEMERINTAH: Peraturan pemerintah mutlak diperlukan untuk mengurangi pemanasan global
dan “penting untuk merancang lembaga internasional yang lebih kuat, lebih efisien dan terorganisir” dengan
memanfatkan kewenangan untuk memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar peraturan. Ia berkata:
“Konsensus global penting untuk menghadapi masalah yang lebih kompleks, yang tidak dapat diselesaikan
secara sepihak dari masing-masing negara.” Namun, ia mengatakan peraturan saja tidak akan memecahkan
masalah. Sebaliknya, pandangan untuk merubah etika secara menyeluruh mutlak diperlukan untuk
memprioritaskan perawatan alam dan manusia.
MANUSIA: Setiap aktivitas yang berdampak pada lingkungan juga harus “memperhitungkan hak-hak dasar
kaum miskin dan mereka yang kurang mampu.” Dia mengatakan “konsumerisme yang tidak beretika” telah
menyebabkan tingkat konsumsi yang menyebabkan memperparah kerusakan lingkungan. Dia mengajak setiap
orang untuk membentuk jaringan sosial dengan tujuan menekan pemimpin politik untuk melakukan perubahan
dan membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan akibat perubahan iklim. Ia juga mendesak
agar masyarakat mengubah gaya hidup mereka, termasuk “menggunakan transportasi umum, atau naik mobil
bersama-sama, dan menanam pohon serta mematikan lampu-lampu yang tidak digunakan.
IMAN: Inti ajaran Kristen - Katolik menekankan kepedulian terhadap makhluk ciptaan Tuhan dan kaum
miskin. Ia mendesak manusia bertanggungjawab secara moral untuk merawat lingkungan seperti yang tertulis di
kitab Kejadian 2:15 bahwa kita memiliki tugas untuk “menjaga” dan “merawat” Bumi. Paus berdoa untuk
diskusi tentang iklim yang diselenggarakan oleh PBB dan menulis dua doa tentang pelestarian lingkungan, dan
meminta Tuhan untuk memberikan, “kesembuhan dalam hidup kita, agar kita dapat terus melindungi dan
merawat bumi dan menggerakkan hati orang-orang yang hanya mencari keuntungan dan mengorbankan orang-
orang miskin dan dunia.”
Sumber Pengetahuan & Perkembangan Masyarakat
Dari manakah sumber pengetahuan itu ? Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. (Ams 1:7)
Apakah tujuan Tuhan memberikan pengetahuan kepada manusia ? Anugerah pengetahuan pada setiap orang :
hikmat pengetahuan oleh Allah, seorang pengajar sekaligus tukang tenun (penjahit) (bdk. Kel. 35:30-35)
Apakah yang terjadi bila manusia bersikap antipati terhadap teknologi atau menggunakan teknologi tidak secara
bijaksana? Kebiasaan manusia (habitus) berkembang lewat kebiasaan di sebuah komunitas/keluarga. Kebiasaan-
kebiasaan itu berkembang menjadi tradisi dalam situasi tertentu. Setelah sekian lama, tradisi-tradisi itu akan
memunculkan nilai-nilai. Nilai-nilai itu menjadi sebuah sistem perilaku komunitas/keluarga yang kemudian
berkembang dalam masyarakat tertentu. Latar belakang masing-masing pribadi sangat berpengaruh dalam
mengembangkan nilai dan perilaku yang ada tersebut. Dalam sistem masyarakat tertentu, mereka memiliki
kearifan lokal tertentu dalam melihat perkembangan masyarakat itu.
Revolusi Industri adalah kondisi yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan oleh perubahan global.
Revolusi Industri 1.0. dimulai tahun 1776: dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Mesin uap
memiliki efesiensi jauh lebih murah dibandingkan mesin uap sebelumnya. Mesin uap ini menggunakan energi
dari kayu dan batu bara yang berdampak pada pencemaran lingkungan.
Revolusi Industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20, penemuan listrik oleh Thomas Alfa Edison. Tenaga otot dan
mesin uap sudah tergantikan oleh tenaga listrik. Walaupun begitu, masih ada beberapa kendala yang
menghambat proses produksi di pabrik, yaitu masalah transportasi. Untuk mengatasi kendala tersebut maka di
akhir 1800-an, mulai dikenal mobil dan mulai diproduksi secara massal. Manusia masih diberi peran sangat vital
dalam proses produksi berbagai macam jenis barang.
Revolusi Industri 3.0, manusia tidak lagi memegang peranan penting karena peran manusia sudah digantikan
oleh mesin bergerak yang mampu berpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot. Inilah revolusi yang
sedang kita hadapi saat ini. Meskipun masih dalam tahap proses pembenahan tetapi dampaknya sudah dapat kita
rasakan.
Revolusi Industri 4.0 tren utama di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi siber. Jerman merupakan Negara pencetus adanya Industri 4.0 yang ditandai dengan strategi teknologi
canggih pemerintah yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Pada Revolusi Industri ini, tenaga manufaktur
sudah menjadi tren otomasi & pertukaran data meliputi sistem siber-fisik, cognitive computing dll.
Kej 1:28 Manusia berkuasa. KUASA Kej 2:15 Manusia mengusahakan dan
seringkali disalahartikan oleh manusia untuk memelihara semua ciptaan. Manusia hendaknya
mengeksplorasi dan mengeksploitasi seluruh isi mampu bersinergi dengan ciptaan lainnya(hubungan
bumi. Manusia memperlakukan ciptaan lainnya dasar manusia). Dengan memahami tugas perutusan
sebagai “bawahan” mereka. KUASA kita merawat bumi, sudah saatnya melakukan
seharusnya dapat dimaknai sebagai cara “PERTOBATAN EKOLOGIS” yang
mengolah kekayaan bumi dan ciptaan lain mempromosikan human ecology serta
dengan bijaksana. Sebagai penyeimbang, environmental ecology , bila mampu bersinergi
manusia diajak untuk PUASA (mengurangi akan memberi manfaat. Manusia perlu juga
usaha eksplorasi dan eksploitasi bumi). Sudah menyadari tanggung jawab ini: “Sadarilah
banyak upaya yang telah dilakukan oleh tanggung jawab kita terhadap alam ciptaan Tuhan
penggiat gerakan ekologi, alangkah baiknya dan kewajiban mereka terhadap alam semesta dan
upaya ini dapat kita lakukan sendiri dari hal Pencipta. Pelaksanaan tanggung jawab dan
yang sederhana. kewajiban ini merupakan bagian integral dan
esensial dari hidup beriman.”
Beristirahat. Setelah manusia bekerja hendaknya beristirahat. Dalam satu hari kerja, kita butuh istirahat,
demikian pula untuk satu pekan, bulan, tahun, bahkan setelah lewat bertahun-tahun pun kita butuh istirahat.
Dengan beristirahat, manusia bukan saja menyegarkan tubuh, tetapi perlu juga merawat kesehatan jiwa dan
rohaninya. Istirahat dilakukan dalam beragam cara: makan, minum, jalan-jalan, bermain permainan daring, olah
raga, dan sebagainya. Dalam istirahat jiwa kita pun dapat mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dalam
ibadah kita setiap hari atau setiap pekan.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Alkitab Indonesia.1997.Alkitab Terjemahan Baru (1974).Jakarta:LAI
Y. Agus Yudianto.2010.KISAH PENCIPTAAN.http://programkatekese.blogspot.com/2010/11/pokok-
bahasan-katekese-dewasa-kisah.html (10 Nov 2010).
Daniel Boli Kotan.2012.Memelihara Bumi Sebagai Rumah Kita Bersama.https://komkat-kwi.org/
2015/12/02/ajaran-paus-fransiskus-laudato-si-memelihara-bumi-sebagai-rumah-kita-bersama/ (2/9/2012)
Tim LBI.2017.Materi Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN).Jakarta:LBI
Edy Suryatno.2017.Diktat Kuliah Pendidikan Agama Katolik dan Etika Telkom University.Bandung
Tim APP Keuskupan Bandung.Materi APP Keuskupan Bandung 2018.Bandung:APP K. Bandung
Edy Suryatno.2018.Diktat Kuliah Pendidikan Agama Kristen USB-YPKP.Bandung
Jefrio Mandiangan.2019.Ilmu dan Teknologi. https://www.kompasiana.com/jefriomandiangan/
5d15976a097f361aaf656722/ilmu-dan-teknologi.(28 Juni 2019)
Tim Dosen Fakultas Filsafat Unpar.2017.Materi Kursus Dasar PDPJ.Bandung
RD Bhanu Viktorahadi.2020.Materi Pengantar Kitab Suci Perjanjian Lama.Bandung
https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri_4.0 (13 April 2020)