Tugas Laporan Mukhlis 2
Tugas Laporan Mukhlis 2
MANAJEMEN PERKANDANGAN
DI UPTD BPPTDK MARGAWATI GARUT
Abstrak
A. Latar Belakang
Kandang merupakan salah satu prasarana yang penting untuk
mendukung suatu proses dalam mencapai kesuksesan di bidang usaha
peternakan. Kandang yang merupakan tempat bagi ternak atau hewan untuk
melakukan segala aktifitas, mulai dari pemberian pakan, pemberian minum,
tempat ternak untuk di mandikan, tempat untuk ternak dalam proses
melahirkan, dan lain-lain. Kandang juga melindungi ternak dari berbagai
gangguan yang disebabkan oleh lingkungan seperti panas matahari, hujan,
angin yang kencang, dan lain sebagainya.
Kandang harus dibangun senyaman mungkin, sehingga ternak merasa
nyaman dan aman sehingga produktivitas meningkat. Konstruksi kandang
yang belum sesuai dengan persyaratan teknis dapat mengganggu
produktivitas ternak, kurang efisien dalam penggunaan tenaga kerja dan
2
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Mengetahui sistem perkandangan yang diterapkan di UPTD BPPTDK
Margawati, Garut
2. Mengetahui bagaimana keadaan perkandangan di UPTD BPPTDK
Margawati, Garut
3. Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan di perkandangan UPTD
BPPTDK Margawati, Garut
C. Metode Pengamatan
1. Waktu dan Tempat
Waktu : 3 - 28 Januari 2018
Tempat : UPTD BPPTD Margawati, Garut
4
2. Metode Pelaksanaan
Mahasiswa yang melakukan PKL di UPTD BPPTD Margawati,
Garut mengikuti seluruh kegiatan yang di laksanakan di tempat tersebut.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan
dan wawancara langsung dengan pegawai UPTD BPPTD Margawati,
Garut. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literature dan dokumen
perusahaan yang mendukung.
tubuh ternak serta mengurangi kelembaban dalam kandang. Hal itu dapat
mencegah berkembangnya bibit penyakit.
Angin yang terlalu kencang dapat menyebabkan kembung pada
domba. Kandang di Margawati terlindung dari hembusan angina yang
kencang. Karena sekitar kandang ditanami beberapa macam pohon
diantanya pinus dan pohon jambu air. Hala tersebut sesuai dengan
penyataan Nobertus (Nur Kholis, 2013) untuk mencegah hembusan
angina di sekitar kandang bisa ditanami pepohonan, misalnya pohon
nangka, gamal, turi, lamtoro atau kaliandra.
2. Model Kandang
Model kandang yang diterapkan di UPTD BPPTDK Margawati
adalah model kandang panggung, karena model ini merupakan model
kandang yang paling idela untuk ternak domba dan kambing. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah (2007) yang menyatakan
bahwa model kandang yang dianjurkan adalah kandang panggung, selain
lebih menjamin kesehatan kandang panggung memungkinkan kondisi
lingkungan lebih bersih. Kandang panggung membuat hewan ternak lebih
nyaman berada di kandang, karena feses langsung jatuh ke kolong (bagian
bawah panggung) sehingga tidak menumpuk di dalam kandang. Model
kandang panggung juga membantu petugas dalam menanggulangi limbah
yang berupa feses maupun urin karena limbah dari kotoran ternak akan
tertampung di kolong kandang.
Kolong kandang digali dan dibuat lebih rendah daripada
permukaan tanah sehingga kotoran dan urin tertampung. Tinggi panggung
dari tanah dibuat sekitar ± (kurang lebih) 1 meter. Dengan jarak minimal
60 cm, diharapkan bagian bawah kandang dapat dengan mudah
dibersihkan dari kotoran ternak. Disamping itu juga dapat memudahkan
ternak maupun peternak untuk masuk ke dalam kandang (Roger dan
Subandriyo, 1997).
3. Ukuran Kandang
Dalam memelihara domba, ukuran kandang harus disesuaikan
dengan kebutuhan hewannya. Di UPTD BPPTDK Margawati terdapat 23
6
DAFTAR PUSTAKA