Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MARIA GUILANI JELANU

NIM : 1904060186

KELAS : AGROTEKNOLOGI 2

UTS : TEKNOLOGI BENIH

DOSEN PA : DR.IR.I.G.B.ADWITA ARSA,MP

SOAL :

1. Petani harus dibiasakan menanam benih bukan menanam biji tanaman. Jelaskan
alasannya!
2. Perkembangan benih dapat digambarkan dalam hubungan kadar air terhadap saat
terjadinya
pembuahan dari 1) masak fisiologis, 2) daya kecambah benih, 3) vigor benih, 4)
pertambahan berat kering dan 5) masak fisiologis. Bagaimana hubungan kadar air dan
saat pembuahan untuk kelima hal tersebut!
3. Faktor-factor apa saja yang mempengaruhi perkecambahan benih?
4. Sebutkan cara-cara untuk memecahkan dormansi!
5. Kemunduran (benih) varietas dapat terjadi secara mekansis. Bagaimana terjadinya
kemunduran varietas dengan cara tersebur?
6. Bagaimana tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi kemunduran varietas yang
terjadi secara mekanis tersebut?
7. Jika produksi benih dimulai dengan 100 kg benih BS, maka berapa banyak kelas benih
FS yang bias diperoleh, jika 1 ha membutuhkan 50 kg benih dan dapat menghasilkan 2
ton benih?
8. Sebutkan kelas benih dari kelas paling tinggi sampai kelas paling rendah dan sebutkan
warna label utk setiap kelas benih tersebut!
JAWAB :

1. Karean salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih
dan mengingat keberadaan benih yang bermutu dalam suatu usaha pertanian menjadi
mutlak diperlukan karena benih sangat mempengaruhi produktivitas tanaman. Namun
secara fungsional, benih tidak sama dengan biji .Benih adalah untuk tujuan budidaya
sedangkan biji pada umumnya untuk konsumsi.
2. hubungan kadar air dan saat pembuahan untuk kelima hal tersebut yaitu Perubahan kadar
air selama perkembangannya menjedi faktor penting yang menentukan viabilitas dan
karateristik fisiologis penyimpanan benih. Benih memiliki kadar air yang relatif tinggi
dan proses metabolisme tetap berjalan aktif,sehingga jangka hidup benih akan menjadi
pendek karena inisiasi perkecambahan segera berjalan setelah benih terlepas dari
induknya. Sebagian besar protein di dalam benih secara metabolisme tidak aktif dan
hanya benih secara metaboilisme tidak aktif dan hanya berfungsi sebagai cadangan
makanan untuk digunakan.hanya sebagian kecil protein yang secara metabolik aktif,tetapi
mereka sangat penting untuk perkembangan benih dan perkecambahan,yaitu sebagai
suatu enzim untuk katalisis semua proses metabolisme pencernaan, translokasi,dan
pemanfaatan cadangan makanan , dan semua aktivitas pertumbuhan.
3. Faktor-factor yang mempengaruhi perkecambahan benih
 Faktor Luar
 Air merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses
perkecambahan benih. Faktor yang mempengaruhi penyerapan air
oleh benih adalah: sifat dari benih itu sendiri terutama kulit
pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada medium di
sekitarnya.
 Temperatur merupakan syarat penting yang kedua bagi
perkecambahan benih. Temperatur optimum adalah temperatur yang
paling menguntungkan bagi berlangsungnya perkecambahan benih.
 Oksigen Proses respirasi ini akan berlangsung selama benih masih
hidup. Pada saat perkecambahan berlangsung proses respirasi akan
meningkat pula dengan meningkatnya pengambilanoksigen dan
pelepasan karbon dioksida, air dan enersi yang berupa panas.
Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan
terhambatnya proses perkecambahan benih.
 Cahaya Kebutuhan benih terhadap cahaya untuk perkecambahannya
berbeda-beda tergatung jenis tanamannya.
 Faktor Dalam
 Tingkat kemasakan benih
 Ukuran benih
 Dormansi
 Penghambat perkecambahan
4. cara-cara untuk memecahkan dormansi
 Dengan perlakuan mekanis tujuan dari perlakuan mekanis ini adalah untuk
melemahkan kulit biji yang keras sehingga lebih permeabel terhadap air atau
gas antara lain dengan cara skarifikasi yaitu mengkikir/menggosok kulit biji
dengan kertas amplas, melubangi kulit biji dengan pisau, memecah kulit biji
maupun dengan perlakuan goncangan untuk benih-benih yang memiliki
sumbat gabus.
 Dengan perlakuan kimia tujuan dari perlakuan kimia adalah menjadikan agar
kulit biji lebih mudah dimasuki air pada waktu proses imbibisi. Larutan asam
kuat seperti asam sulfat, asam nitrat dengan konsentrasi pekat membuat kulit
biji menjadi lebih lunak sehingga dapat dilalui oleh air dengan mudah.
Sebagai contoh perendaman benih ubi jalar dalam asam sulfat pekat selama 20
menit sebelum tanam.
 Dengan perlakuan perendaman dengan air pematahan dormansi benih dapat
dilakukan pula dengan cara perendaman di dalam air panas dengan tujuan
memudahkan penyerapan air oleh benih. Caranya yaitu: dengan memasukkan
benih ke dalam air panas pada suhu 60 - 70 0C dan dibiarkan sampai air
menjadi dingin, selama beberapa waktu. Untuk benih apel, direndam dalam
air yang sedang mendidih, dibiarkan selama 2 menit lalu diangkat keluar
untuk dikecambahkan.
 Dengan perlakuan suhu dan perlakuan cahaya Cara yang sering dipakai adalah
dengan memberi temperatur rendah pada keadaan lembap (Stratifikasi).
Selama stratifikasi terjadi sejumlah perubahan dalam benih yang berakibat
menghilangkan bahan-bahan penghambat perkecambahan atau terjadi
pembentukan bahan-bahan yang merangsang pertumbuhan.

5. Kemunduran (benih) varietas dapat terjadi secara mekansis yaitu perkecambahan


mengalami kerusakan, teori ini didasarkan pada peranan
asam giberellin dan sitokinin dalam mendorong aktifitas enzim untuk memulai
perkecambahan. Beberapa bukti menunjukkan bahwa perkecambahan pada benih yang
merosot atau tua dapat ditingkatkan dengan pemberian hormon pertumbuhan.
6. tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi kemunduran varietas yang terjadi secara
mekanis tersebut!
7. Jika produksi benih dimulai dengan 100 kg benih BS, maka berapa banyak kelas benih
FS yang bias diperoleh, jika 1 ha membutuhkan 50 kg benih dan dapat menghasilkan 2
ton benih?
8. kelas benih dari kelas paling tinggi sampai kelas paling rendah dan warna label untuk setiap
kelas benih :

 Benih penjenis ( BP = Breeder seed: (BS) ) benih penjenis diproduksi dan diawasi
oleh pemulian tanaman dan atau oleh instansi yang menanganinya (Lembaga
Penelitian atau Perguruan Tinggi). Benih ini sebagai sumber untuk perbanyakan
benih dasar. Khusus untuk benih penjenis tidak dilakukan sertifikasi tetapi diberikan
label warna kuning.
 Benih dasar ( BD = Foundation seed (FS) ) benih dasar merupakan turunan pertama
dari benih penjenis. Benih ini diproduksi dan diawasi secara ketat oleh pemulia
tanaman sehingga kemurnian varietasnya dapat dipertahankan. Benih dasar
diproduksi oleh Balai Benih (terutam Balai Benih Induk, BBI) dan proses
produksinya diawasi dan disertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
(BPSB). Benih dasar ini diberi label sertifikasi berwarna putih.
 Benih pokok ( BP = Stock seed ( SS) ) benih pokok merupakan F1 dari benih dasar
atau F2 dari benih penjenis. Produksi benih pokok tetap mempertahankan identitas
dan kemurnian varietas serta memenuhi standar peraturan perbenihan maupun
sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok diproduksi oleh Balai Benih atau pihak swasta
yang terdaftar dan diberi label sertifikasi berwarna ungu.
 Benih sebar ( BR = extension seed (ES) ) benih sebar merupakan F1 benih pokok.
Produksinya tetap mempertahankan identitas maupun kemurnian varietas dan
memenuhi standar peraturan perbenihan maupun sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok
dan benih sebar umumnya diperbanyak oleh Balai Benih atau penangkar benih
dengan mendapatkan bimbingan, pengawasan dan sertifikasi dari BPSB. Benih sebar
diberi label sertifikasi berwarna biru.

Anda mungkin juga menyukai