Anda di halaman 1dari 4

NAMA : IRENIUS KAROLISA MARGON

NIM : 2018330112

UTS : TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

1.Buah sejati tunggal

 Ialah, buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu buah saja.
Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih. Misalnya: buah mangga
(Mangifera indica LPepaya(Carica papaya L.).
 Buah sejati majemuk. Yaitu buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk. Yang masing-masing bunganya mendukung bakal buah. Tapi
setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya nampak
seperti satu buah saja. Misalnya : pandan (Pandanus tectorius Sol.)
 Buah sejati ganda. Yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal
buah yang bebas satu sama lain. Dan masing-masing bakal buah menjadi
satu baua. Misalnya: cempaka (Michelia champaca Bail.)
2 Ciri buah dan benih saat masak fisiologi perlu diketahui untuk memperoleh benih
yang bermutu tinggi.
 Bobot kering dan viabilitas benih
 Masak fisiologi pada masing-masing genotipe cabai, diduga dicapai pada umur
tanaman berbeda, karena masing masing genotipe cabai mencapai fase vegetatif,
umur berbunga, dan karakter kuantitatif lainnya berbeda.
 benih memiliki ukuran dan bobot buah yang rendah
3. Air: Perkecambahan tidak dapat terjadi kecuali biji mendapatkan pasokan air dari
luar.
 Air diserap oleh biji kering melalui mikro Pyle dan kulit biji. ...
 oksigen. oksigen diperlukan untuk respirasi aerobik dimana
biji mendapatkan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio.
 temperatur/suhu.
4.  dormansi yaitu suatu keadaan benih mengalami masa tidur atau dorman dimana benih
tidak akan mengalami pertumbuhan atau perkecambahan walaupun ditanam dalam
kondisi yang optimum.
 Beberapa jenis pemecahan terjadinya dormansi adalah:
 Rendahnya/tidak adanya proses imbibisi
 Proses respirasi terhambat
 . Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan
5. Terdapat dua tipe dormansi benih antaralain dormansi fisik (dormansi primer) dan
dormansi fisiologis (dormansi sekunder). Dormansi fisik disebabkan oleh adanya
pembatas struktural terhadap perkecambahan berupa kulit biji yang keras dan kedap
air yang menjadi penghalang mekanis masuknya air atau gas pada berbagai jenis
tanaman sedangkan dormansi fisiologis
dormansi sekunder penyebabnya adalah embrio yang belum sempurna
pertumbuhannya atau belum matang, benih-benih tersebut memerlukan jangka waktu
tertentu agar dapat berkecambah  sehingga akan lebih tahan dalam penyimpanan.
6. kelas-kelas benih
 Benih penjenis
Benih penjenis diproduksi dan diawasi oleh pemulian tanaman dan atau oleh
instansi yang menanganinya (Lembaga Penelitian atau Perguruan Tinggi).
Benih ini sebagai sumber untuk perbanyakan benih dasar. Khusus untuk benih
penjenis tidak dilakukan sertifikasi tetapi diberikan label warna
 Benih dasa
Benih dasar merupakan turunan pertama dari benih penjenis. Benih ini
diproduksi dan diawasi secara ketat oleh pemulia tanaman sehingga
kemurnian varietasnya dapat dipertahankan. Benih dasar diproduksi oleh Balai
Benih (terutam Balai Benih Induk, BBI) dan proses produksinya diawasi dan
disertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Benih dasar
ini diberi label sertifikasi berwarna putih.
 Benih pokok
Benih pokok merupakan F1 dari benih dasar atau F2 dari benih penjenis.
Produksi benih pokok tetap mempertahankan identitas dan kemurnian varietas
serta memenuhi standar peraturan perbenihan maupun sertifikasi oleh BPSB.
Benih pokok diproduksi oleh Balai Benih atau pihak swasta yang terdaftar dan
diberi label sertifikasi berwarna
 Benih sebar
Benih sebar merupakan F1 benih pokok. Produksinya tetap mempertahankan
identitas maupun kemurnian varietas dan memenuhi standar peraturan
perbenihan maupun sertifikasi oleh BPSB. Benih pokok dan benih sebar
umumnya diperbanyak oleh Balai Benih atau penangkar benih dengan
mendapatkan bimbingan, pengawasan dan sertifikasi dari BPSB. Benih sebar
diberi label sertifikasi berwarna biru.
7.  proses penyimpanan sangat mempengaruhi kualitas benih. Kesalahan dalam
penyimpanan benih padi dapat mengakibatkan respirasi, tumbuhnya jamur  serangan
serangga, binatang mengerat bahkan terkena serangan kutu beras. Proses respirasi
yang terjadi menghasilkan panas dan air, kadar air yang tinggi didukung oleh
kelembaban udara yang tinggi dapat mempercepat proses respirasi sehingga
menyebabkan perkecambahan selain itu kelembaban yang tinggi juga merupakan
kondisi yang paling cocok bagi organisme perusak seperti jamur dan kutu.
Penyimpanan benih yang tidak baik menyebabkan seluruh rangkaian proses budidaya
sampai pada proses menghasilkan benih yang berkualitas akan sia-sia.
penyimpanan benih padi yaitu suatu proses dalam menyimpan benih padi agar
mendapatkan benih yang berkualitas. Penyimpanan ini bertujuan untuk
mempertahankan agar benih dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu tertentu.
Benih yang berkualitas  dapat dicapai ketika benih sudah mencapai masak fisiologis
yang dicirikan dengan berat kering, vigor benih maksimum serta kadar air benih yang
minimum.
8. Benih sebaiknya di panen pada saat mencapai masak fisiologi, karena bila benih tetap
di biarkan dilapang setelah mencapai masak fisiologi. maka viabilitas dan vigornya
akan menurun saat masak fisiologi benih dapat di ketahui melalui ciri-ciri buah dan
benih.
9. Produksi benih padi hibrida yaitu produksi beni galur dan produksi benih hibrida,
galur tertua meliputi GMJ, B dan R GMJ bersivat mandul jantan, produksi benihnya
di lakukan melalui persilangan GMJ x B. galur B dan R bersifat normal produksi
benihnya di lakukan seperti pada farietas padi konvensional imbrida. Benih hibrida di
produksi melalui persilangan GMJ dan R.
Produksi benih jagung hibrida pengunaan varietas yang memiliki produktivitas tinggi
yang memiliki salah satuh produktivitas jagung hibrida yang memiliki lebih tinggi
disbanding varietas local atau komposit yang hanya bisa berkurang.
10. Pada suhu rendah respirasi berjalan dengan lambat di banding suhu tinggi. Dalam
kondisi tersebut viabilitas benih dapat dapat di pertahankan lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai