Evapro Puskes
Evapro Puskes
DISUSUN OLEH
dr. Hanna Tashia
PEMBIMBING
dr. Riona Kurnia Damanik
Identifikasi Masalah
1. Rendahnya Presentase K1 dan K4 di wilayah UPTD Puskesmas Tiga Dolok
pada tahun 2020
2. Rendahnya Pelaksanaan Program KB untuk Pasangan Usia Subur di Wilayah
UPTD Puskesmas Tiga Dolok pada tahun 2020.
3. Masih adanya keterbatasan tenaga kerja dilihat dengan beberapa Tenaga Kerja
masih memegang beberapa Program.
4. Tingginya angka kejadian ISPA di Puskesmas Tiga Dolok pada tahun 2020 dan
cenderung meningkat setiap bulan.
5. Angka kejadian demam tifoid yang relatif tinggi setiap bulan di Puskesmas
Tiga Dolok pada tahun 2020
6. Tidak dilakukan kunjungan pemeriksaan sarana air minum sepanjang tahun
2020 sehingga kualitas air tidak dapat dikontrol.
7. Masih tingginya angka gizi buruk dan gizi kurang pada bayi usia dibawah 5
tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tigadolok.
8. Masih rendahnya pemberian ASI eksklusif hingga usia enam bulan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tigadolok.
9. Kurangnya sarana air bersih pada masyarakat terkhusus untuk mencuci dan
mandi
10. Kurangnya variasi obat di Puskesmas Tiga Dolok dalam tatalaksana penyakit
terkhusus 10 penyakit terbesar
MANUSIA METODE
Kurangnya sarana
air bersih serta
inspeksi air bersih
pada masyarakat
terkhusus untuk
cuci dan mandi
SARANA DANA
Berdasarkan tabel 9.2. dapat terlihat prioritas rekomendasi yang didapat adalah
penyuluhan mengenai air bersih yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Rekomendasi tersebut dapat berperan besar dalam memecahkan masalah, penting
terhadap pemecahan masalah, waktu yang cepat untuk menangani masalah, dan
biaya yang tidak terlalu tinggi untuk memecahkan suatu masalah.
BAB X
PENUTUP
10.1. Kesimpulan
1. Luas wilayah Puskesmas Tiga Dolok adalah 155,30 Km2. Wilayah kerja
Puskesmas Tiga Dolok terdiri dari 15 (lima belas) desa. Jumlah penduduk
kecamatan Dolok Panribuan pada tahun 2020 adalah 20.730 jiwa. Tingkat
pendidikan penduduk kecamatan Dolok Panribuan paling banyak adalah
tamat SMP.
2. Berdasarkan data pola penyakit di Puskesmas Tiga Dolok dari Januari
sampai dengan Desember 2020, Pola penyakit masih beragam baik
penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Berdasarkan 10
penyakit yang diurutkan berdasarkan jumlah kunjungan didapati ISPA
sebagai penyakit terbanyak dijumpai selama tahun 2020. Berdasarkan
data penyakit berbasis imunisasi, tuberkulosis merupakan kasus yang
paling banyak dijumpai di Puskesmas Tiga Dolok.
3. Pelaksanaan kegiatan layanan puskesmas di Puskesmas Tiga Dolok sudah
sesuai dengan cakupan layanan puskesmas menurut PMK No. 43 tahun
2014 dan PMK No. 75 tahun 2014, yaitu upaya kesehatan perseorangan,
UKM essensial dan UKM pengembangan. Pelaksanaan layanan UKM
pengembangan di Puskesmas Tiga Dolok sudah mulai dilaksanakan,
namun belum dilakukan dengan maksimal.
4. Untuk memenuhi sarana dan prasarana serta semua kegiatan yang
dilakukan oleh UPTD Puskesmas Tiga Dolok didanai dari Anggaran
Bantuan Operasional Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.
Sumber obat-obat yang ada di Puskesmas Tiga Dolok berasal APBN dan
JKN.
5. Sumber Daya Manusia yang ada di UPTD Puskesmas Tiga Dolok belum
tercukupi dengan baik, dimana berdasarkan PMK No. 75 tahun 2014
didalam suatu Puskesmas terdapat tenaga kesehatan dan non kesehatan,
sehingga bagian tenaga non kesehatan diambil alih oleh tenaga kesehatan
yang ada.
BAB XI
PELAKSANAAN DAN MONITORING
11.2. Permasalahan
Kurangnya sarana air bersih di wilayah kerja Puskesmas Tiga Dolok
terutama untuk mencuci dan mandi
11.3. Perencanaan
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka direncanakan untuk
dilakukan penyuluhan rutin dan berkesinambungan pada masyarakat.
Materi yang disampaikan:
a. Pentingnya sarana air bersih untuk kebutuhan sehari-hari
b. Penyakit menular dari air yang dapat ditimbulkan akibat pencemaran
air
c. Sanitasi lingkungan dan inspeksi air bersih
d. Perlunya dukungan keluarga terhadap sanitasi lingkungan
11.4. Pelaksanaan
Kegiatan : Penyuluhan rutin setiap posyandu
Tujuan : Menyampaikan materi berkesinambungan
Penanggung jawab :
Penanggung jawab kegiatan : Bidan desa setiap nagori yang hendak
melakukan posyandu
Penanggung jawab program : Pegawai pemegang program kesehatan
lingkungan
Peserta : Masyarakat yang datang ke posyandu.
Waktu dan Tempat : 15 menit setiap sebelum posyandu dimulai
Metode : Pemberian materi dibarengi diskusi dua arah
11.5. Monitoring
Output
Saat penyuluhan masyarakat aktif bertanya dan berdiskusi mengenai hal
terkait kesehatan lingkungan.
Outcome
• Pelaporan kader bahwa kesehatan lingkungan mulai/ meningkat di
setiap nagori
• Meningkatnya capaian program kesehatan lingkungan di Puskesmas
Tiga Dolok.
Tersedianya sarana air bersih berskala besar di lingkungan kerja Puskesmas Tiga
Dolok