Anda di halaman 1dari 13

POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 1

Name :[Risti arista]


Nim :[484012010020]
Prodi :[Farmasi]
Semester :[ V ]
Dosen : Apt.Adhe.R.Saptadji,M.M
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 2

A. ADVERSITY QUOTIENT

1.Pengertian

Konsep yang dikembangkan oleh paul g.stoltz (presiden Peak learning,konsultan dunia kerja
dan pendidikan). konsep kecerdasan iq dan eq saat ini kurang cukup maka dari itu stoltz
mengembangkan kecerdasan adversity.yang dimana merupakan kemampusan manusia merubah
kesulitan menjadi tantangan.konsep tersebut bisa terwujud dalam 3 bentuk:
1. Sebagai kersngka koseptual baru yntyi memahani dan meningkatkan semua aspek
2. Sebagai pacuan merespon kemalangan
3. Alat untuk memperbaiki respon kemalangan
Atau singkatnya adversity quotient kemampuan bertahan dalam mengjhadapi segala masalah
kehidupan yang sulit.

2. Aspek -aspek Adversity Quotient

4 dimensi kemampuan (CO2RE) dimensi,control,origin ownership,reach dan endurance


Penjelasan ke4 dimensi tersebut
A. Control (penegendalian) kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan mengendalikan respon
positif terhadap segala situasi.dimensi ini yang terpenting karna beruhubungan langsung dengan
pemberdayaan serta mempengaruhi semua dimensi CO2RE.
B. Origin-origin (asal-usul dan pengakuan) kemapuan seseoarang menanggung akibat daru suatu situsi
tanpa mempermasalahkan penyebabnya. Dimensi ini sangat berkaitan dengan perasan bersalah yang
dapat membantu seseorang belajar menjadi lebih baik dan dengan kadar yang tepat dapat
menciptaka pembelajaran yang kritis dan perbaikan terus menerus berbeda dengan dimensi
pengakuan menitik beratkan denagn tanggung jawab yang harus di pukul.
C. Reach (jangkauan) kemampuan seseorang membiarkan kesulitan menjangkau bidang lain dalan
pekerjaan dan kehidupan
D. Endurance (daya tahan) kemampuan seseorang mempersepsikan kesulitan ini akan berlangsung.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Adversity Quotient

Beberapa faktor dalam pohon kesuksesan yang mempengaruhi adversity quotient(stoltz,2000)


a. Faktor internal
1) Genetika= menurut riset 16 genetik sangat mungkin mendasari perilaku contoh seperti pada anak
kembar yang tinggal terpisah sejak lama dan di besarkan dalam lingkungan berbeda pada saat dewasa
di temukan kemiripan -kemiripan.
2) Keyakinan = mempengaruhi menghadapi masalah dan membantu mencapai tujuan hidup.
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 3

3) Bakat= mempengaruhi seseorang menghadapai suatu kondisi yang tidak menguntungkan. Bakat
adalah gabungan pengentahuan,kompetensi,pengalaman dan ketrampilan.
4) Hasrat dan kemauan=pendorong sebuah kesuksesan dan menggambarkan motivasi, antusias,
gairah, dorongan, ambisi dan semangat
5) Karakter=bagian penting dalam pencapaian kesuksesan
6) Kinerja= tolak ukur keberhasilan pencapain kesuksesan seseorang
7) Kecerdasan= beberapa bentuk bidang kecerdasan (multiple interlligence) namun yang dominan
biasanya mempengaruhi karier,pekerjaan,pelajaran dan hobi
8) Kesehatan= mempengaruhi seseorang menanggapi kesuksesan jika seseorang dalam kondisi sehat
fisik dan mental akan mendukung penyelesaian masalah.

b. Faktor eksternal
1) Pendidikan= mebentuk kecerdasan,watak, keterampilan ,hasrat dan kineja. (mcmillan dan violaton
2008) walaupun seseorang tidak menyukai kesengsaran yang di akibatkan oeh pola hubungan dengan
orang tua namun permasalahn orang tua secara langsung ikut berperan ketahanan remaja
2) Lingkungan= mempengaruhi seseorang beradaptasi dan memberikan respon kesulitan yang di
hadapi, jika seseorang dalam lingkungan sulit adversity quotient yang di miliki lebih tinggi.

4. Tingkatan dalam Adversity Quotient

Stolz membagi 3 daya juang seseorang : quitter, camper dan climber.


Mengacu pada pendaki gunung everest jika pendaki tersebut belum memulai tapi sudah menyerah
(quitter), jika pendaki puas pada ketinggian tertentu (camper) dan jika pendaki berusaha hingga
kepuncak (climber). berikut beberapa ciri khususnya
 profil ciri, deskripsi dan karakteristik
quitter :menolak mendaki lebih tinggi,gaya hidup datar,menghindari tantangan,menolak
perkembangan dan kemampuan kecil.
Camper : ingin berusaha walau berenti di pertengahan jalan, merasa cukup puas walau pencapaian
belum sukses sepenuhnya,sedikit semangat dan usaha, menahan diri akan perkembangan,prestasi
tidak terlalu tinggi dan walau sudah melalui beberapa rintangan mereka akan berhenti untuk
berusaha.
Climber : mereka membaktikan diri untuk berjuang , hidupnya lengkap,menyambut tantangan,tidak
takut bereksplorasi,menyambut perkembangan,kontribusi besar dan tidak asing dengan situasi sulit.
Ketiga tipe jika di hubungkan dengan hierarki kebutuhan maslow maka tingkatan kebutuhann, contoh
seperti di gamar berbeda;
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 4

Kebutuhan
aktualisasi diri ↑
Kebutuhan
penghargaan Climber

Kebutuhan
memiliki dan ↑
kasih dayang

Kebutuhan rasa Camper


amain

Kebutuhan ↑
fisiologi

quitter

5. Peranan Adversity Quotient dalam kehidupan

Faktor-faktor kesuksesan di pengaruhi kemampuan pengendalian dan respon terhadap kesulitan ,


diantaranya;
a. Daya saing
Jason sattefield dan martin seligman meneliti seseorang yang merespon kesulitan secara optimis akan
bersifat lebih agresif dan mengambil banyak resiko, sedangkan reaksi yang pesimis terhadap kesulitan
akn lebih pasif dan hati-hati sedangkan individu yang bereaksi konstruktif lebih tangkas dalam
memelihara energi, fokus dan tenaga yang di perlukan supaya berhasil dalam persaingan.
b. Produktivitas
Stoltz menemukan kolerasi yang kuat antara kinerja dan cara-cara pegawai merespon
kesulitan.seligman membuktikan bahwa orang yang tidak merespon kesulitan dengan baik kurang
produksi dan kinerja lebih buruk.
c. Kreativitas
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 5

Joel barker mengatakan kreativitas muncul dalam keputusasaan , kreativitas menuntun kemampuan
mengatasi kesulitan yang di timbulkan hal tidak pasti. Orang yang tidak mampu menghadapi kesulit
tidak mampu pula bertindak kreatif.
d. Motivasi
Stoltz meneliti orang-orang yg aq-nya tinggi di anggap sebagai orang paling motivativ.

e. Mengambil resiko
satterfield dan sligman menemukan individu yang merespon kesulitan lebih konstruktif bersedia
mengambil resiko.
f. Perbaikan
Perbaikan menerus di perlukan agar individu bisa bertahan hidup, karna individu berAQ tinggi yang
lebih baik seangkan individu berAQ rendah sebaliknya.
g. Ketekunan
Kemampuan untuk terus-menerus walaupun dihadapankan pada kemunduran-kemunduran atau
kegagalan.
h. Belajar
Caro dweck membuktikan anak dengan respon yang pesimistis terhadap kesulitan tidak akan banyak
belajar dan berprestasi jika di bandingan anak yang opotimis.
i. Merangkul perubahan
Perubahan adalah bagian dari hidup sehingga setiap individu harus menentukan sikap untuk
meghadapinya.

6. Pengembangan Adversity Quotient (AQ)

Menurut Stoltz meringkas dan menerapkan AQ di ringkas dalam kata LEAD,yaitu:


a. Listened
Mendengarkan respon terhadap kesulitan merupakan hal penting dalam mengubah AQ individu.
b. Explored
Pada tahap ini individu mencari asal-usul masalah lalu menemukan mana hyang merupakan masalah,
lalu mengeksplorasi tindakannya.
c. Analized
Pada tahap ini individu menganalisa bukti yang menyebabkan individu tidak dapat mengendalikan
masalah, dan mengapa masalah berlangsung lebih lama.
d. Do
Individu dapat mengambil tindakan setelah melalui tahap sebelumnya.

7. Pandangan islam terhadap Adversity Quotient


a. Telaah teks psikologi tentang adversity quotient
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 6

1) Sampel teks
Stoltz mendefinisikan AQ sebagai kemampuan individu mengamati dan mengelola kesulitan dan
dengan kecerdasan yang di miliki menjadikan tantangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2) Analisa komponensial
Beberapa hal penting menjelaskan makna AQ,yaitu: individu,kemampuan mengamati,mengubah
tantangan menjadi peluang, tanggung jawab.

3) Pola teks
Di gambarkan sebagai berikut;

persepsi Kecerdasan

Lingkungan/orang lain

Individu/per
son Kesulitan/pro
u
blem
b
tantangan
a
h

Contoh: origin-
ownership,reach,endurance
Dpeluang/sol
ving
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 7

4) Mindmap

Peta konsep AQ terdapat gambar berikut;


TUNGGAL
2
PERSON JAMAK

TUNGGAL
PIHAK LAIN 2
JAMAK

PERSEPSI
PANCRA INDRA
AQ

KESULITAN
DARI DALAM DIRI
DARI LINGKUNGAN

IQ
KECERDASAN SQ
EQ
MI

UBAH TANTANGAN MENJADI PELUANG

CO2RE

b. Talaah teks psikologi tentang adversity quotient


POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 8

Dalam Q.S AL-Baqarah 155-157 , Allah SWT memerintahkan hamba-hambanya untuk untuk bersabar
dalam menghadapi berbagai cobaan hidup . kesabaran ini didasari pada keyakinan bahwa beratnya
musibah Allah SWT akan selalu bersama orang-orang sabar dan melimpahkan rahmat. Dan beberapa
kisah nabi dapat kita contoh dan menjadikan sebagai panutan
c. Inventaris teks Al-Qur’an tentang adversity quotient
d. Figurisasi adversity quotient dalam perspektif islam
e. Rumusan konseptual tentang adversity quotient menurut islam
Kemampuan individu untuk mempersepsikan kesulitan dalam mengubahnya dengan kecerdasan
sehingga ada pelunng untuk sukses

A. TIPE KEPRIBADIAN CARL GUSTAF JUNG


1. Teori kepribadian carl gustaf jung
Jung beranggapan bahwa peristiwa disebabkan sesuti yang terjadi di masa lalu(mekanistik)
dan kejadian sekarang di tentukan oleh tujuan(purpose). prinsip mekanistik membuat individu
menjadi terpenjara oleh masa lalu tidak bebas menentukan tujuan atau membuat rencana karna
masa lalu, sebaliknya prinsip purpose individu memiliki harapan . dari keduanya dapat di ambil sisi
positifnya,kegagalan di masa lalu bukan di jadikan beban namun di jadikan pengalaman.
a. Struktur kepribadian
Kepribadian /psyche tersusun oleh sistem yang beroperasi dalam 3 tingkat kesadaran, yaitu
1) Ego sadar : aspek kepribadian yang di sadari
2) Ketidak sadaran personal : pemikiran dan perasaan yang bukan bagian dari kesadaran saat
ini tapi masih dapat di akses
3) Ketidaksadaran kolektif (colletive unconcious): dibentuk oleh symbol emosional yang
sangat kuat atau disebut archetype. Dan ada beberapa archetype menurut jung antara lain:
a. Animus dan anima
Anima (elemen pria dari seorang wanita) dan anima (elemen wanita pada peria)
b. Persona dan bayangan
Persona (memperlihatkan sisi ideal yang kita tampilkan di hadapan orang lain dan dapat di
terima . bayangan sisi gelap dari sisi yang tidak diterima oleh kepribadian seseorang
c. Archetype ibu
Archetype ini di bangkitkan oleh ibu sebenarnya (ibu atau nenek) dan bisa bersifat baik atau
jahat
d. Archetype pahlawan atau iblis
Pahlawan menggambarkan dorongan yang baik dan kuat untuk menolong sesama
sedangkan iblis sebaliknya menggambarkan kekejaman dan kejahatan
e. Archetype pesulap
f. Archetype anak tuhan
Archetype ini masih di ragukan keberadaannya oleh psikolog ilmiah modern
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 9

b. Fungsi dan sikap jiwa


Fungsi jiwa (pikiran, perasaan,pengindra dan intuisi) dan sikap jiwa (introvert dan extrovert)
1. Fungsi jiwa
Bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teoritis tetap meskipun lingkungannya berbeda-beda
dan di bedakan menjadi 2 yaitu;
a) Fungsi jiwa rasional adalah fungsi jiwa yang bekerja dengan penilitian dan
pertimbangan,terdiri dari :
1) berpikir aktivitas intelektual logika yang dapat memproduksi serangkaian ide
2) merasa evaluasi ide atau kejadian seseorang dapat mengerti nila atau
berharganya suatu hal
b) Fungsi jiwa irasional, bekerja tanpa melibatkan penalaran sadar dan prosesnya,
gterdiri dari:
1) Mengindari adalah suatu yang memungkinkan manusia menerima rangsangan
fisik dan mengubahnya ke dalam bentuk kesadaran perseptual yang disebut sendari
2) Berintuisi meliputi persepsi yang berada jauh di luar sistem kedaran dengan kara
lain tak dasar naluriah.
Menurut jung pada dasarnya setiap individu memiliki keempat fase jiwa tersebut,
tetapi biasa hanya salag satu fungsi saja yang berkembang atau dominan. Fungsi
jiwa yang berkembang paling menonjol tesebut merupakan superior dan
menentukan tipe individu yang bersangkutan.

2. Sikap jiwa
Jung mendefinisikan sikap sebagai suatu kecendurungan untuk bereaksi atau
beraksi dalam sebuah karakter. Sikap jiwa adalah arah enerji psikis yang menjelma dakam
bentuk orientasi manusai terhadap dunianya. Setiap individu memiliki kedua sisi, introvert
dan extropert walau hanyak 1 sifat yang dapat aktif dan mendominasi . Sikap jiwa di bagi 2
yaitu:
a. Sikap extrovert merupakan sikap yang menjelaskan aliran psikis kearah luar
sehingga orang yang bersangkutan akan memiliki orientasi objektif dan menjauh
dari subjektiff.
b. Siakp introvert merupakan sikap ke arah dalam yang memiliki orientasi subjektif.
Introvert memiliki pemahaman yang baik terhadap dunia dalam diri mereka, dengan
semua bias,fantasi, mimpi dan presepsi yang bersifat individu.
c. Dinamika kepribadian memiliki bebrapa prinsip yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip oposisi
Berbagai sistem, sikap dan fungsi kepribadian saling berinteraksi dengan 3
cara yaitu saling bertentangan , saling mendukung dan bergabung menjadi
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 10

kesatuan. Menurut jun prinsip ini paling sering terjadi karena kepribadian
berisi berbagai kecenderungan konflik.
2. Prinsip kompensasi
Prinsip ini berfungsi agar kepribadian tidak mengalami gangguan. Semisal
sikap sadar mengalami frustasi, sikap tak sadar akan mengambil alih.
3. Prinsip penggabungan
Menurut jung kepribadian akan terus -menerus berusaha menyatukan
pertentangan-pertentangan yang ada agar tecapai kepribadian yang
seimbang dan integral.

d. Perkembangan kepribadian
Menurut Carl Gustav manusia selalu berkembang kearah kemajuan, dari
perkembangan yang tidak sempurna hingga sempurna. Manusia juga selalu
berusaha mencapai taraf diferensasi yang lebih tinggi.
1. Tujuan perkembangan (aktualisasi diri)
Menurut jung tujuannya adalah aktualisasi diri, yaitu diferensiasi sempurna
dan saling berhubungan selaras antara seluruh aspek kepribadian.
2. Jalan perkembangan (progresi dan regresi)
Progresi adalah terjadinya penyesuaian diri secara memuaskan oleh aku
sadar baik terhadap tuntutan dunia luar maupunkebutuhan-kebutuhan
alam tak sadar. Jika tergangu sehingga libido terhalangi untuk digunakan
maka libido membuat regresi, kembali ke fase yang telah dilewati atau
masuk ke alam tak sadar
3. Proses individuasi.
Untuk mencapai kepribadian yang sehat dan terintergrasi maka segala
aspek harus mencapai taraf diferensiasi dalam prosesnya di sebut proses
individuasi atau proses penemuan diri.

2 .Tipe kepribadian Carl Gustaf Jung

Tipe kepribadian merupakan kumpulan dimensi primer dari kepribadian yang


diklasifikasi menurut sifat yang dapat diselidiki dan di uji kebenarnannya mengenain perilaku
unik individu. Dalam pemikiran C.G mengenai presepsi, judment dan sikap yang digunakan
oleh setiap tipe yang berbeda dari individu muncullah MBTI (Myers-Brigges Taype Indicator).
presepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan
ide-ide. MBTI dipergunakan untuk mempelajari kepribadian berdasarkan teori jung.
MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Brigss dan Isabela Briggs Myers pada era perang
ddunia ke II dan memiliki empat dimensi utama yang saling berlawanan, yaitu:
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 11

a. Extrovert vs introvert. Extrovert pribadi yang suka beraul terbuka akan hal luar dan
sebaliknya introvert lebih senag menyendiri.
b. Sensing vs intuitive. Sensing (concrete thinkers) memproses data dengan cara berdasarkan
fakta konkrit,factual facts, sementara intuitive(abstract thinkers) memproses data dengan
melihat pola dan impresi, serta kemungkinan yang bisa terjadi.
c. Thinking vs feeling. Thinking pribadi yang selalu memggunakan logika dan kekuatan analisa
untuk mengambil keputudsan. Feeling pribadi yang melibatkan perasaan, empati dan
keyakinan saat mengambil keputusan.
d. Judging vs perceiving. Judging peribadi yang selalu bertumpu pada rencana yang
sistemasis dan berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat). perceiving pribadi
yang bersijap fleksibel, adaptif dan bertindak random melihat pelung yang ada.

3 .PANDANGAN ISLAM TERHADAP TIPE KEPRIBADIAN


a. Kepribadian dalam perspektif islam
Struktur kepribadian dalam islam terdiri dari tiga hal, yaitu:
1) Subtansi jasmani
Jasad adalah subtansi manusia yang terdiri atas struktur organisme fisik. Unsur jasad antara
lain tanah, api,udara dan air
2) Subtansi ruhani
Ruh merupakan subtansi psikis manusia yang menjadi esensial kehidupan. Terdapat
beberapa macam ruh, yaitu
a) Ruh Al-munazalah
Ruh yang berhubungan dengan zatnya dan esensi dirinya sendiri, tidak berubah,
diciptakan di alam ruh sehingga bersifat ghaib. Keberadaannya melalui wahyu
b) Ruh Al-gharizah
Ruh manusia yang berhubungan dengan jasad langsung.
3) Subtansi nafsani
Nafs (jiwa) adalah gabungan antara jasad dan ruh sehingga bersifat potensi dan bisa
diupayakan menjadi aktual. Subtansi nafsani antara lain:
a) Qaib
Merupakan materi organik yang memiliki sistem kognisi sehingga berdaya emosi
(rasa). terdapat 2 macam qald yaitu jasmani dan ruhani
b) Akal
Menurut Ibnu Taimiyah akal,menahan, mengekang, menjaga dan semacamnya adalah
lawan dari kata melepas, membiarkan, menelantarkandan semacamnya. Makadari itu
akal adalah menahan dan memegang erat ilmu yang mengharusakan untuk
mengikutinya. Dan akal di bagi menjadi 2 yaitu:
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 12

 Akal prakti adalah akal yang menerima arti-arti yang berasal dari materi melalui indra
pengingat yang ada dalam jiwa binatang , memusatkan perhatian kepad alam materi
dan terpengaruh oleh materi.
 Akal teoritis adalah akal yang menangkap arti-arti murni,nyang tak pernah ada dalam
materi tuhan, roh dan malaikat.

c) Nafsu
Merupakan pemikiran alam bawah sadar yang memiliki daya konasi, kekuatan
ghadhabiyyah (membela,melindungi terhadap kecemasan,rasa malu dan kesalaha)
dan syahwaniyah (hasrat,keinginan,birahi dan motif).
b. Tipe kepribadian dalam perspektif Islam
Berikut merupakan penggolangannya:
1) Tipe kepribadian ammarah
Kepribadian yang cenderung melakukan perbuatan rendah sesuai dengan naluri
primitifnya.
2) Tipe kepribadian lawwanah
Kepribadian yang mencela perbuatan buruk setelah memperoleh cahaya qalbu. Ia
bangkit dari perbuatan burukyang terkadang di pengaruhi oleh watak gelap
(zhulmaniyyah) tetapi diingatkan oleh nur ilahi untuk bertaubat.
3) Tipe kepribadian muthma’innah
Kepribadian yang tenang setelah diberikan kesempatan nur kalbu sehingga dapat
meninggalkan sifat buruk.

B. HUBUNGAN ANTARA 16 TIPE KEPRIBADIAN CARL GUSTAF JUNG TERHADAP ADVERSITY


QUOTIENT MAHASISWA
salah satu hal yang mempengaruhi adalah karakter yang merupaka bagian dari kepribadian
seseorang. Karakter baik akan mecapai kesuksesannya, dan sebaliknya.
Tipe kepribadian Carl Gustaf Jung terdiri 6 lapis dengan melalui tes MBTI dengan ciri kas masing-
masing memungkinkan mempengaruhi tingkat pertahanan mahasiswa dalam menghadapi masalah.
Terdapat beberapa aspek yang di ungkap tes MBTI yang merupakan peta psikologi yang bersandar
pada empat dimensi utama yang saling berlawanan, yaitu:
1. Extrovert (E) vs introvert (I)
2. Sensing (S) vs intuitive (N)
3. Thinking (T) vs feeling (F)
4. Judging (J) vs perceiving (P)
Tiper kepribadian yang munul akan mempengaruhi AQ seseorang.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
POLITEKNIK BHAKTI KARTINI 13

Hipotesis penelitian adlah jawban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Terfapat dua
macam hipotesis dalam penelitian yaitu:
1. Hipotesis alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yaitu hipotesis yang menyatakan
variabel dalam penelitian memiliki hubungan.
2. Null hypothesis (Ho) adalah hipotesis yang meniadakan perbedaan anatar kelompok.
Setelah mengkaji teori terdapat bebrapa hipotesis yang di gunakan dalam penelitian ini, anatara lain:
Hipotesis 1 : ada hubungan positif anatar tipe kepribadian I-E,S-N,T-F,J-P dengan AQ
Hipotesis 2 : ada hubungan positif anatara tipe kepribadian I-E dengan AQ
Hipotesis 3 : ada hubungan negatif anatara tipe kepribadian S-N dengan AQ
Hipotesis 4 : ada hubunga negatif anatara tipe kepribadian T-F dengan AQ
Hipotesis 5: ada hubungan negatif antara tipe kepribadian J-P dengan AQ

Anda mungkin juga menyukai