Anda di halaman 1dari 32

SMAN 2 Padang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Tahun Pelajaran 2021/2022
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu,
Mata Pelajaran Menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa karbon serta Menyajikan rancangan
percobaan sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus fungsi dan/atau penafsiran data spektrum
Kimia inframerah (IR) dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap
jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. dengan mengembangkan nilai karakter
Kelas/Semester berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .
XII/2
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (20 menit)
 Memberi salam, berdoa, membaca Alquran, menyanyikan lagu wajib, literasi, Absensi Siswa
Materi Pokok  Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.
 Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur, Tata Nama,  Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari
Sifat, Isomer,
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
Identifikasi dan Kegiatan Inti (120 menit)
Kegunaan Senyawa: Orientasi Peserta didik pada masalah
Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatianpada materi yang akan di pelajari dengan
Haloalkana, Amina, cara Mengamati lembar kerja, Foto/Video, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan
Alokasi Waktu 4 x 45 peserta didik, dari media interaktif, (Cirtical thinking, literasi)
menit Mengorganisasipeserta didik
memfasilitasi peserta didik memahami masalah nyata yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa
yang mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk
(2 menyelesaikan masalah terkait materi Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Pertemuan) Senyawa: Haloalkana, Amina. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah
tersebut (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs
Membimbing penyelidikan individu/kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan Diskusi dan saling tukar informasi terkait Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Senyawa: Haloalkana, Amina, (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer,
Identifikasi dan Kegunaan Senyawa: Haloalkana, Amina (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif,
HOTs)
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah
dilakukan tentang Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan Senyawa: Haloalkana, Amina,
(Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)

Penutup (20 menit)


 Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang materi pelajaran
 Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan
dibahas dipertemuan berikutnya
 Mengingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi tes/evaluasi akhir di pertemuan berikutnya.
 Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator dan memberikan PR
 Menutup pembelajaran dengan memberi salam.

Penilaian
Terlampir
a. Sikap : Jurnal dan lembar observasi c. Pengetahuan : Tes tertulis
b. Keterampilan : Lisan

Padang, 3 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

BAHAN AJAR
Drs. Syamsul Bahri,M.Pd.I Wiranda, S.Pd, M.Si
NIP. 196603201990031006 NIP. 197103131993011001
SMAN 2 Padang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tahun Pelajaran 2021/2022
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu,
Mata Pelajaran Menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa karbon serta Menyajikan rancangan
percobaan sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus fungsi dan/atau penafsiran data spektrum
Kimia inframerah (IR) dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap
jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. dengan mengembangkan nilai karakter
Kelas/Semester berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .
XII/2
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (30 menit)
 Memberi salam, berdoa, membaca Alquran, menyanyikan lagu wajib, literasi, Absensi Siswa
Materi Pokok  Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.
 Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur, Tata Nama,  Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari
Sifat, Isomer,
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
Identifikasi dan Kegiatan Inti (120 menit)
Kegunaan Senyawa: Orientasi Peserta didik pada masalah
Alkanol dan Alkoksi Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatianpada materi yang akan di pelajari dengan
cara Mengamati lembar kerja, Foto/Video, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan
Alkana, Alokasi Waktu peserta didik, dari media interaktif, (Cirtical thinking, literasi)
4 X 45 menit Mengorganisasipeserta didik
memfasilitasi peserta didik memahami masalah nyata yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa
yang mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk
(3 menyelesaikan masalah terkait materi Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Pertemuan) Senyawa: Alkohol dan eter Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs
Membimbing penyelidikan individu/kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan Diskusi dan saling tukar informasi terkait Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Senyawa: Alkohol dan eter (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer,
Identifikasi dan Kegunaan Senyawa: Alkohol dan eter (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif,
HOTs)
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah
dilakukan tentang Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan Senyawa: Alkohol dan eter
(Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)

Penutup (30 menit)

 Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan
menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari serta manfaatnya di masyarakat agar siswa dapat
mendapatkan pembelajaran berarti.

 Melaksanakan penilaian untuk mengetahui ketercapaian indikator dan memberikan refleksi

Penilaian
Terlampir
c. Sikap : Jurnal dan lembar observasi c. Pengetahuan : Tes tertulis
d. Keterampilan : Lisan

Padang, 3 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

BAHAN AJAR
Drs. Syamsul Bahri,M.Pd.I Wiranda, S.Pd, M.Si
NIP. 196603201990031006 NIP. 197103131993011001
SMAN 2 Padang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tahun Pelajaran 2021/2022
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu,
Mata Pelajaran Menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa karbon serta Menyajikan rancangan
percobaan sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus fungsi dan/atau penafsiran data spektrum
Kimia inframerah (IR) dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap
jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. dengan mengembangkan nilai karakter
Kelas/Semester berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .
XII/2
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (15 menit)
 Memberi salam, berdoa, membaca Alquran, menyanyikan lagu wajib, literasi, Absensi Siswa
Materi Pokok  Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.
 Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur, Tata Nama,  Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
Sifat, Isomer, dipelajari
Identifikasi dan  Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti (65 menit)
Kegunaan Senyawa: Orientasi Peserta didik pada masalah
Alkanal dan Alkanon Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatianpada materi yang akan di pelajari dengan
Alokasi Waktu 4 X 45 cara Mengamati lembar kerja, Foto/Video, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, (Cirtical thinking, literasi)
menit Mengorganisasipeserta didik
memfasilitasi peserta didik memahami masalah nyata yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa
(3 yang mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk
menyelesaikan masalah terkait materi Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Pertemuan) Senyawa: Alkanal dan alkanon. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah
tersebut (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs
Membimbing penyelidikan individu/kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan Diskusi dan saling tukar informasi terkait Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Senyawa: Alkanal dan alkanon., (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer,
Identifikasi dan Kegunaan Senyawa: Alkanal dan alkanon. (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi,
kreatif, HOTs)
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah
dilakukan tentang Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan Senyawa: Alkanal dan alkanon.
(Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)

Penutup (10 menit)


 Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang materi pelajaran
 Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan
dibahas dipertemuan berikutnya
 Mengingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi tes/evaluasi akhir di pertemuan berikutnya.
 Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator dan memberikan PR
 Menutup pembelajaran dengan memberi salam.

Penilaian
Terlampir
e. Sikap : Jurnal dan lembar observasi c. Pengetahuan : Tes tertulis
f. Keterampilan : Lisan

Padang, 3 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

BAHAN AJAR
Drs. Syamsul Bahri,M.Pd.I Wiranda, S.Pd, M.Si
NIP. 196603201990031006 NIP. 197103131993011001
SMAN 2 Padang
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tahun Pelajaran 2021/2022
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu,
Mata Pelajaran Menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa karbon serta Menyajikan rancangan
percobaan sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus fungsi dan/atau penafsiran data spektrum
Kimia inframerah (IR) dengan penuh rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap
jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. dengan mengembangkan nilai karakter
Kelas/Semester berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .
XII/2
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (15 menit)
 Memberi salam, berdoa, membaca Alquran, menyanyikan lagu wajib, literasi, Absensi Siswa
Materi Pokok  Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran.
 Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur, Tata Nama,  Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
Sifat, Isomer, dipelajari
Identifikasi dan  Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakup materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti (65 menit)
Kegunaan Senyawa: Orientasi Peserta didik pada masalah
Asam alkanoat dan Memberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatianpada materi yang akan di pelajari dengan
alkil alkanoat cara Mengamati lembar kerja, Foto/Video, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, (Cirtical thinking, literasi)
Mengorganisasipeserta didik
Alokasi Wakt memfasilitasi peserta didik memahami masalah nyata yang disajikan yaitu mengidentifikasi apa
yang mereka ketahui, apa yang mereka perlu ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk
u 4 X 45 menit menyelesaikan masalah terkait materi Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Senyawa: Haloalkana, Amina. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah
(3 tersebut (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs
Pertemuan) Membimbing penyelidikan individu/kelompok
Mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan Diskusi dan saling tukar informasi terkait Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Senyawa: Asam alkanoat dan alkil alkanoat
(Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Menyampaikan dan Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer,
Identifikasi dan Kegunaan Senyawa: Asam alkanoat dan alkil alkanoat (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi,
literasi, kreatif, HOTs)
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Menganalisa dan menyimpulkan masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran yang telah
dilakukan tentang Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan Senyawa: Asam alkanoat dan
alkil alkanoat (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)

Penutup (10 menit)


 Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang materi pelajaran
 Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan
dibahas dipertemuan berikutnya
 Mengingatkan untuk mempersiapkan diri menghadapi tes/evaluasi akhir di pertemuan berikutnya.
 Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator dan memberikan PR
 Menutup pembelajaran dengan memberi salam.

Penilaian
Terlampir
g. Sikap : Jurnal dan lembar observasi c. Pengetahuan : Tes tertulis
h. Keterampilan : Lisan

Padang, 3 Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

BAHAN AJAR
Drs. Syamsul Bahri,M.Pd.I Wiranda, S.Pd, M.Si
NIP. 196603201990031006 NIP. 197103131993011001
Lampiran 1. Program Perbaikkan dan Pengayaan

1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau penugasan dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan paling banyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis
kembali.

2. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambaha

RANCANGAN PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN


SEMESTER 1 TP. 2021/2022

Program
KD Indikator pembelajaran Ket
Pebaikan Pengayaan
3.9 Menganalisis 3.9.1. Mengidentifikasi senyawa  Tutor teman sebaya  Membuat contoh-
struktur, alkohol dan eter berdasarkan dalam membahas gugus contoh soal
tatanama, sifat, gugus fungsinya. fungsi senyawa karbon Struktur, Tata
sintesis, dan 3.9.2. Menganalisis struktur Nama, Sifat,
kegunaan senyawa alkohol dan eter  Tutor teman sebaya Isomer,
senyawa karbon untuk menentukan nama atau dalam membahas Identifikasi dan
sebaliknya. struktur dan nama Kegunaan
senyawa karbon Senyawa karbon
3.9.3. Mendeskripsikan sifat
senyawa alkohol dan eter berdasarkan gugus
fungsinya  Mencari contoh-
terkait gugus fungsinya. contoh karya
3.9.4. Mengidentifikasi senyawa ilmiah
 Tutor teman sebaya
alkohol dan eter berdasarkan
dalam Menentukan
data hasil percobaan reaksi
isomer-isomer senyawa
identifikasinya.
karbon
3.9.5. Mengidentifikasi senyawa
aldehid dan keton berdasarkan  Tutor teman sebaya
gugus fungsinya. dalam Menjelaskan
3.9.6. Menganalisis struktur sifat-sifat fisik senyawa
senyawa aldehid dan keton karbon serta Menuliskan
untuk menentukan nama atau reaksi senyawa karbon
sebaliknya.
3.9.7. Mendeskripsikan sifat  Tutor teman sebaya
senyawa aldehid dan keton dalam Mendeskripsikan
terkait gugus fungsinya. kegunaan senyawa
3.9.8. Mengidentifikasi senyawa karbon
aldehid dan keton berdasarkan
data hasil percobaan reaksi  Melakukan remedial
teaching dan tes
identifikasinya.
3.9.9. Mengidentifikasi senyawa
asam karboksilat dan ester
berdasarkan gugus fungsinya.
3.9.10. Menganalisis struktur
senyawa asam karboksilat dan
Program
KD Indikator pembelajaran Ket
Pebaikan Pengayaan
ester untuk menentukan nama
atau sebaliknya.
3.9.11. Mendeskripsikan sifat
senyawa asam karboksilat dan
ester terkait gugus fungsinya.
3.9.12. Mengidentifikasi senyawa
asam karboksilat dan ester
berdasarkan data hasil
percobaan reaksi
identifikasinya.
3.9.13. Mengidentifikasi senyawa
haloalkana dan amina
berdasarkan gugus fungsinya.
3.9.14. Menganalisis struktur
senyawa haloalkana dan
amina untuk menentukan
nama atau sebaliknya.
3.9.15. Mendeskripsikan sifat
senyawa haloalkana dan
amina terkait gugus
fungsinya.
3.9.16. Mendeskripsikan pembuatan,
kegunaan dan dampak
senyawa turunan alkana
bagi lingkungan dan
kesehatan.
3.9.17. Mengidentifikasi senyawa
turunan alkana berdasarkan
data hasil percobaan

4.9 Menyajikan 4.9.1 Menelusuri informasi


rancangan mengenai pembuatan,
percobaan kegunaan dan dampak
sintesis senyawa
senyawa turunan alkana bagi
karbon,
lingkungan dan kesehatan
identifikasi gugus
fungsi dan/atau 4.9.2 Menyajikan hasil penelusuran
penafsiran data informasi mengenai
spektrum pembuatan, kegunaan dan
inframerah (IR) dampak senyawa turunan
alkana bagi lingkungan dan
kesehatan
4.9.3 Merancang percobaan reaksi
identifikasi gugus fungsi
senyawa turunan alkana.
4.9.4 Menyajikan hasil rancangan
percobaan identifikasi gugus
fungsi senyawa turunan
alkana.
Lampiran 2 : Materi Pembelajaran

MATERI PEMBELAJARAN SENYAWA KARBON

Senyawa karbon merupakan bagian dari senyawa organik yang komponen terbesar
penyusunya terdiri dari unsur-unsur bahan organik antara lain seperti C, H, O,N, S, P, contoh gula tebu,
protein dan glukosa.pada contoh tersebut penyususn utama senyawa adalam atom C (karbon)
Penggolongan senyawa karbon;

1. HALOALKANA
Haloalkana memiliki rumus umum :

a. Tata nama Haloalkana


Menurut IUPAC, tata nama alkil halida adalah sebagai berikut.
 Rantai terpanjang yang memiliki gugus -X dipilih sebagai rantai utama. Nomor gugus -X
dibuat serendah mungkin.
 Jika ada lebih dari 1 jenis atom halogen, urutan penomoran didasarkan pada tingkat
kereaktifan halogen, sedangkan penamaan berdasarkan urutan abjad.
 Jika jumlah atom sejenis lebih dari satu, digunakan awalan di-, tri-, dan seterusnya. 
Contoh :

CH3–CH2–I Monoiodoetana
CH3–CH2–CH2–CH2Cl Monoklorobutana
CH2Br–CH2Br 1,2–dibromoetana
CHCl3 Triklorometana (kloroform)
CCl4 Tetraklorometana (karbon tetraklorida)
Menurut trivial (lazim), nama lazim monohaloalkana adalah alkil halida, contoh:

b. Isomer Haloalkana
haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer struktural. Perhatikan struktur
haloalkana berikut.
c. Sifat Haloalkana
Sifat Fisik;

 Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkana asalnya. Makin panjang rantai karbon
makin tinggi titik didihnya.
 Pada suhu kamar haloalkana rantai pendek berwujud gas, sedang haloalkana rantai
panjang berwujud cair sampai padat.
 Sukar larut dalam air

Sifat Kimia;
 Dapat disubstitusi dengan suatu basa kuat.
 Dapat mengalami reaksi eliminasi membetuk alkena.
 Jika direaksikan dengan logam Na menghasilkan alkana dengan perpanjangan  rantai
atom karbon dua kali semula (Sintesis Wurtz).
d. Kegunaan Haloalkana
 Metil klorida dan metil bromide dapat digunakan di bidang industri
sebagai refrigerant (pendingin) dan agen metilasi, yaitu dalam industri silikon dan
pewarna. Metil bromida digunakan sebagai pemadam api pesawat terbang dan
pengasapan hama buah˗buahan.
 Etil klorida digunakan pada skala besar untuk pembuatan tetraetil timbal (C 2H5)4Pb,
dari paduan natrium˗timbal (Na4Pb). Reaksinya:
4C2H3Cl (aq) + Na4Pb (s) → (C2H3)4Pb (s) + 4 NaCl (aq)

 Kloroform (CHCl3) dan iodoform (CHI3) merupakan zat pembius yang kuat, tetapi
penggunaannya dapat merusak hati. Haloalkana yang lebih baik sebagai pembius adalah
2˗ bromo˗2 kloro ˗1,1,1 trifluoroetana (CF 3˗CHClBr). Iodoform digunakan sebagai
antiseptik pada pengobatan luka.
 Freon, zat ini digunaka sebagai refrigerant (cairan pendingin).
 DDT (diklorodifenitrikloroetana) digunakan secara luas sebagai insektisida mulai tahun
1950 sampai 1970. Penggunaanya dibatasi karena tak terurai di lingkungan dan dapat
masuk ke dalam rantai makanan.
 Tertraklorometana (CCl4), zat ini digunakan terutama sebagai pelarut zat organik dan
bahan pembuatan senyawa senyawa yang mengandung flour.

2. AMINA
Senyawa amonia adalah turunan amonia yang satu atau lebih atom hidrogennya
digantikan oleh gugus alkil. rumus umum dari senyawa amina yaitu: R–NH2
a. Jenis-jenis senyawa amina
Terdapat tiga jenis amina sesuai dengan jumlah atom H yang dapat digantikan oleh
gugus alkil, yaitu amina primer (R–NH2), amina sekunder (R2–NH), dan amina tersier (R3–N).

b. Tata nama senyawa amina


 secara sistematis (IUPAC), amina primer diturunkan dari alkana dengan
menambahkan kata –amino. Nomor atom karbon terkecil diberikan kepada atom karbon
yang mengikat gugus –NH2. Contoh:
Sedangkan  secara trivial untuk ketiga senyawa tersebut diturunkan dari nama gugus
alkilnya. Contoh:

c.Sifat-sifat amina
Amina primer memiliki bau seperti amonia (NH 3), sedangkan amina sekunder dan
amina tersier memiliki bau amis.
 Pada suhu kamar, amina berbobot molekul rendah dan berupa gas atau cairan. Amina
berbobot molekul rendah dapat larut dalam air dan mudah menguap. Amina primer
lebih mudah menguap daripada amina sekunder dan amina primer.
 Jika jumlah atom karbon kurang dari enam, amina akan mudah larut dalam air. Jadi,
semakin pendek rantai karbonnya, maka amina akan semakin mudah larut dalam air.
Dengan kata lain, amina berantai pendek bersifat lebih polar.
 Amina yang tidak larut dalam air akan lebih mudah larut dalam asam karena terjadinya
pembentukan garam yang mudah larut dalam air.
 Semakin panjang rantai karbonnya, maka titik didih dan titik leleh amina semakin
meningkat.
 Amina bersifat basa lemah dalam larutan air.
 Amina merupakan zat yang tidak berwarna.
 Amina cenderung menerima satu proton (H +) dari air dalam reaksi asam basa
reversible. Jika amina mengikat proton, maka akan membentuk garam amonium.
 Amina yang memiliki asam konjugat lebih lemah dan derajat keasaman yang lebih
rendah, maka sifat basanya lebih kuat.
 Jika amina mengikat empat gugus alkil atau aril, maka akan membentuk garam
amonium kuartener.
d. kegunaan amina
Senyawa amino alkana atau amina banyak digunakan sebagai obat-obatan. Kegunaan
amino alkana diantaranya adalah :
 Amfetamin atau benzedrin termasuk psikotropika golongan IIA yang digunakan sebagai
obat bersifat stimulan yang dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf atau fungsi organ
tubuh.
 Sebagai obat batuk yang dibuat dalam bentuk garam ammonium bromide yaitu
dextrometorfan hidrobromida.
 Norepinafrina dan epinafrina merupakan garam 2-fenil-etilamina terdapat dalam tubuh
sebagai stimulan alami dari sistem saraf simpatetik.
 Senyawa efedrina (ephedrine) terdapat dalam ekstrak tanaman ma-huang di Cina
digunakan sebagai obat peluruh dahak (decolgestant) dalam obat tetes hidung dan obat
flu.
3. ALKOHOL (alkohol)

yaitu senyawa turunan alkana yang memiliki gugus hidroksil (−OH). Senyawa alkohol
dengan satu gugus −OH mempunyai rumus umum C nH2n+2O. Berdasarkan jumlah atom C yang
terikat pada atom C yang mengikat gugus −OH, alkohol dibedakan menjadi, yaitu senyawa
turunan alkana yang memiliki gugus hidroksil (−OH). Senyawa alkohol dengan satu gugus −OH
mempunyai rumus umum CnH2n+2O.
Berdasarkan jumlah atom C yang terikat pada atom C yang mengikat gugus −OH, alkohol
dibedakan menjadi:
a. Tata nama alkohol

IUPAC:

Rantai karbon terpanjang dengan cabang terbanyak yang mengandung gugus −OH
ditetapkan sebagai rantai induk. Selanjutnya, rantai induk tersebut diberi nama dengan
mengganti akhiran “-a” pada alkana menjadi “-ol”. Misalnya, etana menjadi etanol.

Penomoran dilakukan sedemikian sehingga atom C yang mengikat gugus −OH


diprioritaskan mempunyai nomor yang sekecil mungkin.

TRIVIAL:

Rumus alkohol dapat ditulis sebagai R−OH atau C nH2n+1OH di mana R adalah gugus alkil
CnH2n+1. Nama trivial alkohol yaitu alkil alkohol, diambil dari nama gugus alkil yang mengikat
gugus −OH.

b. Sifat-sifat alohol

Sifat fisika:

 Alkohol monohidroksi suku rendah (jumlah atom karbon 1-4 ) berupa cairan tidak
berwarna dan dapat larut dalam air dengan segala perbandingan.

 Kelarutan alkohol dalam air makin rendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.

 Makin tinggi berat molekul alkohol, makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya.
 Alkohol yang mengandung atom karbon lebih dari 12 berupa zat padat yang tidak
berwarna.

 Alkohol suku rendah tidak mempunyai rasa, akan tetapi memberikan kesan panas
dalam mulut

Sifat kimia:

 Oksidasi alkohol primer : Oksidasi alkohol primer dengan menggunakan natrium


bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu aldehida dan air.

 Oksidasi alkohol sekunder : Oksidasi alkohol sekunder dengan menggunakan natrium


bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan suatu keton dan air.

 Oksidasi alkohol tersier : Oksidasi alkohol tersier oleh oksigen akan menghasilkan
campuran asam karboksilat, keton, karbondiokaida dan air.

 Reaksi dengan natrium : Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan suatu
alkoksida. Hasil samping berupa gas hidrogen.

 Reaksi dengan asam halide : Alkohol bereaksi dengan asam halida menghasilkan alkil
halida dan air.

 Esterifikasi : Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat menghasilkan ester dan produk
samping berupa air. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.

 Dehidrasi alcohol : Dehidrasi alkohol dengan suatu asam sulfat akan menghasilkan
alkena dan air.

c. Kegunaan alkohol

 Sebagai komponen aktif dalam minuman bir, anggur dan wiski.

 Etanol dengan kadar 70% digunakan sebagai zat antiseptic.

 Sebagai bahan baku pembuatan senyawa aldehida dan keton.

 Metanol digunakan sebagai campuran bahan bakar spirtus.

 Sebagai pelarut polar.

4. ETER (Alkoksi Alkana)


yaitu senyawa turunan alkana yang memiliki gugus alkoksi (−OR′). Senyawa eter
dengan satu gugus −OR′ mempunyai rumus umum CnH2n+2O. Eter dapat dilihat sebagai dua gugus
alkil, yakni R dan R′ yang terikat pada satu atom O.
a. Tata nama eter
IUPAC:
 Gugus alkil yang lebih panjang ditetapkan sebagai rantai induk alkana. Sedangkan,
gugus alkil yang lebih pendek sebagai gugus alkoksi.
 Penomoran dilakukan sedemikian sehingga atom C yang mengikat gugus −OR′
diprioritaskan mempunyai nomor yang sekecil mungkin.

TRIVIAL:
 Rumus eter dapat ditulis sebagai R−O−R′ di mana R dan R′ adalah gugus alkil C nH2n+1.
Nama trivial eter diambil dari nama kedua gugus alkil R dan R′ yang terikat pada atom
O. Eter yang kedua gugus alkilnya sama diberi nama dialkil eter. Eter yang kedua gugus
alkilnya berbeda diberi nama alkil alkil eter, di mana urutan penulisan nama gugus alkil
tidak harus secara alfabetik.

b. Sifat-sifat eter
Sifat fisika:
 Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
 Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
 Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk
campuran yang eksplosif dengan udara.
 Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.
Sifat kimia:
 Oksidasi : Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan
menghasilkan aldehida.

 Reaksi dengan asam sulfat : Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu
alcohol dan asam alkana sulfonat.

 Reaksi dengan asam iodida : Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan
campuran alkohol dengan alkil halida.

 Hidrolisis : Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
 Halogenasi : Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada
atom Hα.

5. ALDEHID (Alkanal)
yaitu senyawa turunan alkana yang memiliki gugus −CHO, yaitu gugus karbonil (−CO−)
pada ujung rantai. Gugus −CO− pada aldehida terikat dengan satu atom H dan satu gugus alkil R.
Senyawa aldehida dengan satu gugus −CO− mempunyai rumus umum CnH2nO.
a. Tata nama aldehid

IUPAC:

Rantai karbon terpanjang dengan cabang terbanyak yang mengandung gugus −CHO
ditetapkan sebagai rantai induk. Selanjutnya, rantai induk tersebut diberi nama dengan
mengganti akhiran “-a” pada alkana menjadi “-al”. Misalnya, propana menjadi propanal.
Gugus fungsi −CHO selalu ditetapkan sebagai atom C nomor satu pada rantai induk, sehingga
tidak perlu dinyatakan nomor posisinya.

TRI
VIAL:

b. Isomer Aldehid

Aldehida mempunyai rumus —CHO atau R—CHO (R adalah gugus alkil). Untuk
keisomeran aldehida sama seperti alkohol, dengan langkah:

 Pastikan bahwa senyawa tersebut merupakan aldehida, dengan membuktikan pada rumus
CnH2nO.
 Karena rumusnya R—CHO maka tulislah —CHO terlebih dahulu.
 Satu atom karbon (C) dan hidrogen (H) terambil pada gugus aldehida, sehingga gugus R
(alkil) dapat ditentukan.

Ex: C6H12O –> R—CHO –> C5H11—CHO

 Gugus alkil adalah gugus yang menyatakan jumlah kemungkinan isomer aldehida.

c. Sifat-sifat aldehid

Sifat fisika:
 Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada
suhu kamar dengan bau tidak enak.
 Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.
 Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
 Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.
 Aldehida suku tinggi tidak larut air.

Sifat kimia:

 Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat : Oksidasi aldehida dengan campuran
kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.

 Oksidasi oleh larutan Fehling : Aldehida dapat mereduksi larutan Fehling menghasilkan
endapan merah bata dari senyawa tembaga(I) oksida.

 Oksidasi oleh larutan Tollens : Aldehida dapat mereduksi larutan Tollens menghasilkan
cermin perak.

 Reduksi : Reduksi aldehida oleh seng dan asam klorida akan menghasilkan alkohol
primer.

 Reaksi dengan natrium bisulfit : Aldehida dapat bereaksi dengan natrium bisulfit
membentuk suatu senyawa aldehida bisulfit.

 Reaksi dengan ammonia : Aldehida dapat bereaksi dengan amonia menghasilkan suatu
senyawa aldehida amonia.

 Reaksi dengan asam sianida : Aldehida dapat bereaksi adisi dengan asam sianida
menghasilkan suatu senyawa aldehida sianohidrin.
 Reaksi dengan hidroksilamin : Aldehida dapat bereaksi adisi dengan hidroksilamin
menghasilkan aldoksim dan air.

 Reaksi dengan fenilhidrazin : Aldehida bereaksi dengan fenilhidrazin menghasilkan


aldehida fenilhidrazon dan air.

 Reaksi dengan alcohol : Aldehida dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan asetal
dengan produk samping berupa air.

 Reaksi dengan halogen : Aldehida dapat bereaksi dengan halogen menghasilkan suatu
kloral. Selain itu juga diperoleh hidrogen klorida.

 Reaksi dengan phosfor pentaklorida : Aldehida dapat mengubah phosfor pentaklorida


menjadi phosfooksitriklorida dan juga diperoleh alkil dihalida.

 Kondensasi aldol : Dalam suasana basa, dua molekul aldehida dapat menyatu
(kondensasi) dengan katalis seng(II) klorida.

 Reaksi dengan pereaksi Grignard : Aldehida bereaksi dengan pereaksi Grignard


menghasilkan alkohol sekunder.

d. Kegunaan aldehid
 Metanal atau formaldehid untuk membuat formalin, bahan baku damar buatan,
insektisida, dan plastik.
 Formalin digunakan sebagai bahan pengawet.
 Etanal digunakan sebagai bahan pembuat karet, zat pewarna, damar buatan, dan zat
organik lain(asam astetat, etil asetat, aseton, dan 1 butanol).

6. KETON (Alkanon)

yaitu senyawa turunan alkana yang memiliki gugus karbonil (−CO−) pada tengah rantai.
Gugus −CO− pada keton terikat dengan dua gugus alkil R dan R′. Senyawa keton dengan satu
gugus −CO− mempunyai rumus umum CnH2nO.

a. Tata nama keton

IUPAC:

 Rantai terpanjang dengan cabang terbanyak yang mengandung gugus −CO− ditetapkan
sebagai rantai induk. Selanjutnya, rantai induk tersebut diberi nama dengan mengganti
akhiran “-a” pada alkana menjadi “-on”. Misalnya, propana menjadi propanon.

 Penomoran dilakukan sedemikian sehingga posisi gugus −CO− diprioritaskan


mempunyai nomor yang sekecil mungkin.

TRIVIAL:
Rumus keton dapat ditulis sebagai R−CO−R′ di mana R dan R′ adalah gugus alkil C nH2n+1.
Nama trivial keton diambil dari nama kedua gugus alkil R dan R′ yang terikat pada atom O.
Keton yang kedua gugus alkilnya sama diberi nama dialkil keton. Keton yang kedua gugus
alkilnya berbeda diberi nama alkil alkil keton, di mana urutan penulisan nama gugus alkil
tidak harus secara alfabetik.

b.Isomer pada keton

Isomer posisi yang terjadi pada keton disebabkan oleh adanya perubahan dalam
kedudukan gugus karbonil dalam rantai, misalnya :
Selain isomer posisi dalam molekul itu sendiri, keton dapat juga berisomeri
fungsional dengan aldehid, misalnya propanal berisomeri fungsional dengan propanon.

c. Sifat-sifat keton

Sifat fisika:

 Keton dengan 3-13 atom karbon berupa cairan dengan bau sedap.
 Keton dengan atom karbon lebih dari 13 berupa padatan.
 Suku rendah golongan keton dapat larut dalam air.
 Suku tinggi golongan keton tidak larut air.

Sifat kimia:

 Oksidasi : Oksidasi keton dengan campuran natrium bikarbonat dan asam sulfat akan
menghasilkan asam karboksilat, air, dan karbondioksida.

 Reduksi : Reduksi keton dengan katalis litium alumunium hidrida akan menghasilkan
alkohol sekunder.

 Reaksi dengan phosfor pentaklorida : Reaksi antara aseton dengan phosfor pentaklorida
akan menghasilkan alkil dihalida.

 Reaksi dengan pereaksi Grignard : Hidrolisis hasil reaksi keton dan pereaksi Grignard
menghasilkan alkohol tersier.

 Kondensasi aldol : Dalam suasana basa, keton dapat mengalami kondensasi dengan
katalis seng(II) klorida.
 Reaksi dengan halogen : Keton dapat mengalami reaksi substitusi jika bereaksi dengan
halogen. Substitusi terjadi pada Hα.

 Reaksi dengan asam sianida : Keton dapat bereaksi adisi dengan asam sianida
membentuk suatu senyawa sianohidrin.

 Reaksi dengan natrium bisulfit : Keton dapat bereaksi adisi dengan natrium bisulfit
menghasilkan suatu keton bisulfit.

 Reaksi dengan hidroksilamin : Keton bereaksi dengan hidroksilamin membentuk


senyawa oksim, dan air.

 Reaksi dengan fenilhidrazin : Keton bereaksi dengan fenilhidrazin menghasilkan


senyawa fenilhidrazon dan air.

d.Kegunaan senyawa keton

 Aseton (propanon) digunakan sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar
dan non-polar.
 Aseton juga digunakan sebagai pembersih cat kuku/kuteks (nail polish remover).
 Beberapa keton siklik digunakan sebagai bahan pembuatan parfum karena memiliki bau
harum.

7. ASAM ALKANOAT (Asam Karboksilat)

yaitu senyawa turunan alkana yang memiliki gugus karboksil (−COOH). Gugus −COOH
merupakan gugus yang terdiri dari gugus karbonil (−CO−) dan gugus hidroksil (−OH). Senyawa
asam karboksilat dengan satu gugus −COOH mempunyai rumus umum CnH2nO2.

a. Tata nama asam alkanoat

IUPAC:
 Rantai terpanjang dengan cabang terbanyak yang mengandung gugus −COOH
ditetapkan sebagai rantai induk. Selanjutnya, rantai induk tersebut diberi nama dengan
awalan kata “asam” dan akhiran “-a” pada alkana diganti menjadi “-oat”. Misalnya,
butana menjadi asam butanoat.

 Penomoran selalu dimulai dari atom C gugus −COOH sebagai atom C nomor 1.

TRIVIAL:

Nama trivial asam karboksilat secara umum diambil dari nama Latin sumber alami
asam karboksilat terkait. Misalnya, asam metanoat (HCOOH) disebut asam format karena
dapat ditemukan pada semut (Latin: formica). Asam butanoat disebut asam butirat karena
dapat ditemukan di dalam mentega (Latin: butyrum).

Posisi cabang-cabang pada rantai induk dinyatakan dengan huruf Yunani (α, β, γ, dan
seterusnya hingga ω). Penomoran dimulai dari atom C-α (alfa), yaitu atom C nomor 2 yang
terikat langsung dengan gugus −COOH, kemudian β (beta), γ (gamma), dan seterusnya. Atom
C yang berada di ujung rantai biasanya ditandai dengan ω (omega).
b. Isomer asam karboksilat

Asam karboksilat tidak memiliki isomer posisi karena gugus fungsi di ujung rantai C.
Oleh   karena  asam karboksilat memiliki isomer struktur, yang dimulai dari asam butanoat.
Isomer struktur dari C4H9COOH ada 2, yaitu:

c. Sifat-sifat asam karboksilat

Sifat fisika:

 Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik
golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
 Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan
keton yang berat molekulnya sebanding.
 Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat
molekul.
 Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.

Sifat kimia:

 Reaksi dengan basa : Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan
air.

 Reduksi : Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida


menghasilkan alkohol primer.

 Reaksi dengan tionil diklorida : Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida
membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.

 Esterifikasi : Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi
merupakan reaksi kesetimbangan.
 Reaksi dengan ammonia : Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.

 Dekarboksilasi : Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk


alkana.

 Halogenasi : Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor
membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.

d. Kegunaan asam karboksilat

 Asam format (asam metanoat) yang juga dikenal asam semut biasa digunakan untuk
menggumpalkan lateks (getah karet) dan obat pembasmi hama.
 Asam asetat atau asam etanoat (asam cuka) banyak digunakan untuk pengawet
makanan dan penambah rasa makanan.
 Asam sitrat biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng.
 Asam stearat digunakan untuk membuat lilin.

8. ESTER (Alkil Alkanoat)

yaitu senyawa turunan alkana yang memiliki gugus karboalkoksi (−COOR′). Gugus
−COOR′ merupakan gugus yang terdiri dari gugus karbonil (−CO−) dan gugus alkoksi (−OR′).
Senyawa ester dengan satu gugus −COOR′ mempunyai rumus umum C nH2nO2.

a. Tata nama senyawa ester

IUPAC:

Rumus ester dapat ditulis sebagai RCOOR′ dan nama IUPAC ester adalah alkil
alkanoat. Nama gugus alkil berasal dari nama gugus R′ yang terikat pada atom O. Sedangkan,
nama alkanoat diambil dari nama gugus RCOO.
TRIVIAL:

Nama trivial ester hampir sama dengan nama IUPAC-nya. Perbedaannya hanya nama
gugus alkanoat ester mengikuti nama trivial asam karboksilat.

b. Isomer pada senyawa ester

Ester memiliki isomer struktural dan isomer fungsional dengan asam karboksilat.
Contoh isomer struktur dan isomer fungsional ester untuk rumus molekul C4H8O2 adalah
sebagai berikut.

Isomer struktur :

Isomer fungsional :

c. Sifat-sifat senyawa ester

Sifat fisika:

 Titik didih ester hampir sama dengan titik didih aldehid/keton yang berat molekulnya
sebanding.
 Ester dapat larut dalam pelarut organik.
 Ester dengan 3-5 atom karbon dapat larut dalam air.
 Ester yang mudah menguap memiliki bau sedap.
Sifat kimia:

 Hidrolisis : Hidrolisis ester akan menghasilkan asam karboksilat dan alkohol.

 Reaksi dengan ammonia : Ester bereaksi dengan amonia dan membentuk amida dan
alkohol.

 Transesterifikasi : Ester dapat melakukan reaksi transesterifikasi dengan alcohol


sehingga menghasilkan ester yang berbeda. Hasil samping diperoleh alkohol.

 Reaksi dengan pereaksi Grignard : Ester bereaksi dengan pereaksi Grignard membentuk
suatu keton.

 Reduksi : Reduksi ester dengan katalis tembaga(II) oksida dan tembaga(II) kromat akan
menghasilkan alkohol primer.

d. Kegunaan senyawa ester

 sebagai essence karena mempunyai aroma khas. Contohnya : etil asetat yang
mempunyai aroma pisang, amil asetat mempunyai aroma nanas, amil butirat
mempunyai aroma jambu, dll.
 sebagai cat/pelapis mobil dan mebel. Contohnya : campuran ester C₂₅H₅₁COO – C₃₀H₆₁.
 sebagai pengobatan sebagai analgesik dan antiperadangan. Contohnya : aspirin dan
metil salisilat.
 sebagai penghapus cat kuku. Contohnya : etil asetat.
 sebagai bahan untuk membuat sabun.
Lampiran

Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
Jurnal Sikap menggunakan aplikasi excel
Buku Catatan Harian (Jurnal) Tentang Sikap Dan Perilaku Peserta Didik
Kelas : XII MIPA
Semester : 6 (Genap)
Mata Pelajaran : Kimia

Hari, Nama Peserta Kejadian/ Aspek Sikap (+) / Tindak


No Kls Keterangan
Tanggal Didik Perilaku NO SIKAP (– ) Lanjut

1                  

2                  
3                  

b. Instrumen Penilaian Keterampilan


Penilaian Presentasi
Lembar Observasi Kinerja Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nilai
Teknik bertanya/
Penyajian Akhir
menjawab
Penguasaan isi

Percaya Diri
Menarik

Relevan

Terstruktur
Dapat Dimengerti

Jumlah Skor
Nilai
tepat

kelompok/
No
Nama

1 AVOGADRO
2 LAVOISER
3 THOMSON
Petunjuk pengisian.
4 = AB (Amat baik). 3 = B (Baik). 2 = C (Cukup). 1 = K (Kurang)
Kriteria penilaian:
Rentang nilai: 26 – 32 AB (amat baik)
20 – 25 B (baik)
14 – 19 C (cukup)
8 – 13 K (kurang)
Penilaian Kinerja Praktik
Lembar Observasi Kinerja Praktik
No Persi Pelaksanaan Hasil
apan
kelompok/

dan bahanPemilihan alat

susunan AlatRangkaian/

dan waktuLangkah kerja

Kerja danKeselamatan
Penggunaan alat

Jumlah skor
Kesimpulan
Nama

Laporan
Data

Nilai
1
2

Rubrik Penilaian Kinerja Praktik


Kriteria Skor Indikator
3 Pemilihan alat dan bahan tepat
Persiapan (Skor 2 Pemilihan alat atau bahan tepat
maks = 3) 1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan
3 Merangkai alat tepat dan rapi
2 Merangkai alat tepat atau rapi
1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
0 Tidak membuat rangkaian alat
3 semua alat digunakan sesuai fungsi dan tata caranya benar
2 Semua sesuai fungsi, tata cara masih ada yang salah
Pelaksanaan 1 Sebagian alat digunakan sesuai fungsi dan tata caranya benar
(Skor maks = 10) 0 Semua alat yang digunakan tidak sesuai fungsi dan tata cara salah
2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
Hasil (Skor maks 0 Tidak mencatat dan mengolah data
= 6) 3 Simpulan tepat
2 Simpulan kurang tepat
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan
3 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi laporan benar
Laporan (Skor 2 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau isi laporan benar
maks = 3) 1 Sistematika tidak sesuai dengan kaidah dan isi laporan tidak benar
0 Tidak membuat laporan
Skor Maksimal 22

¿ skor
Nilai= jumlah ¿¿¿
jumlah¿ skor ¿maksimum x100
Portofolio
1. Membuat Laporan Praktikum
Aspek, kriteria dan rubrik penilaian
No Fokus Penilaian Kriteria Nilai

1 Visual laporan Terstruktur, rapi, mudah dibaca 4 = semua terpenuhi, 3 = 2 terpenuhi, 2 = 1 terpenuhi

2 kelengkapan Komponen laporan/ sistematika 4 = lengkap, 3 = 1 tak terpenuhi, 2 = 2 tak terpenuhi

3 Data/ hasil Sesuai tujuan dan teori 4 = tujuan, teori relevan; 3 = teori relevan, 2 = tujuan relevan

4 Jawaban Sesuai tujuan dan teori 4 = tujuan, teori relevan; 3 = teori relevan, 2 = tujuan relevan
pertanyaan/
pembahasan

5 Rancangan Rangkaian benar dan sesuai 4 = benar dan sesuai tujuan; 3 = benar, 2 = sesuai tujuan
percobaan tujuan

Skor maksimal = jumlah aspek x nilai ¿ skor


maksimal Nilai= jumlah ¿¿¿
jumlah¿ skor ¿maksimum x100

Struktur laporan
a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)
e. Langkah kerja
f. Data percobaan
g. Jawaban pertanyaan
h. Kesimpulan
i. Referensi

2. Membuat laporan pembuatan, manfaat dan dampak senyawa turunan alkana


Aspek, kriteria dan rubrik penilaian
No Fokus Penilaian Kriteria Nilai
1 Visual laporan Terstruktur, rapi, mudah 4 = semua terpenuhi, 3 = 2 terpenuhi, 2 = 1 terpenuhi
dibaca
2 kelengkapan Komponen laporan/ 4 = lengkap, 3 = 1 tak terpenuhi, 2 = 2 tak terpenuhi
sistematika
3 relevansi Sesuai tujuan dan teori 4 = tujuan, teori relevan; 3 = teori relevan, 2 = tujuan
materi relevan
Skor maksimal = jumlah aspek x nilai ¿ skor
maksimal Nilai= jumlah ¿¿¿
jumlah¿ skor ¿maksimum x100
Struktur Laporan
1. Judul
2. Sub judul
3. pembuatan
4. manfaat
5. dampak

 Membuat peta konsep senyawa turunan alkana


Aspek, kriteria dan rubrik penilaian
No Fokus Penilaian Kriteria Nilai
1 Visual laporan Terstruktur, rapi, mudah 4 = semua terpenuhi, 3 = 2 terpenuhi, 2 = 1 terpenuhi
dibaca
2 kelengkapan Komponen / sistematika 4 = lengkap, 3 = 1 tak terpenuhi, 2 = 2 tak terpenuhi
3 relevansi Sesuai tujuan dan teori 4 = tujuan, teori relevan; 3 = teori relevan, 2 = tujuan
materi relevan
Skor maksimal = jumlah aspek x nilai ¿ skor
maksimal Nilai= jumlah ¿¿¿
jumlah¿ skor ¿maksimum x100
Struktur Peta Konsep
1. Judul
2. nama golongan senyawa
3. gugus fungsi
4. contoh senyawa dan namanya
5. sifat

c. Instrumen Penilaian Pengetahuan


1. Lampiran : Kisi-kisi soal
No Teknik Bentuk No
No Indikator Soal
IPK Penilaian soal Soal
1. 3. Mengidentifikasi senyawa alkohol dan eter berdasarkan T Pilih 1
gugus fungsinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
2. 3.9.2 Menganalisis struktur senyawa alkohol dan eter untuk T Pilih 2
menentukan nama atau sebaliknya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
3. 3.9.3 Mendeskripsikan sifat senyawa alkohol dan eter terkait gugus T Pilih 3
fungsinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
4. 3.9.4 Mengidentifikasi senyawa alkohol dan eter berdasarkan data T Pilih 4
hasil percobaan reaksi identifikasinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
5. 3.9.5 Mengidentifikasi senyawa aldehid dan keton berdasarkan T Pilih 5
gugus fungsinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
6. 3.9.6
Menganalisis struktur senyawa aldehid dan keton untuk menentukan T Pilih 6
nama atau sebaliknya. e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
7. 3.9.7 Mendeskripsikan sifat senyawa aldehid dan keton terkait T Pilih 7
gugus fungsinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
8. 3.9.8 Mengidentifikasi senyawa aldehid dan keton berdasarkan T Pilih 8
data hasil percobaan reaksi identifikasinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
9. 3.9.9 Mengidentifikasi senyawa asam karboksilat dan ester T Pilih 9
berdasarkan gugus fungsinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
10. 3.9.1 Menganalisis struktur senyawa asam karboksilat dan ester T Pilih 10
0 untuk menentukan nama atau sebaliknya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
11. 3.9.1 Mendeskripsikan sifat senyawa asam karboksilat dan ester T Pilih 11
1 terkait gugus fungsinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
12. 3.9.1 Mengidentifikasi senyawa asam karboksilat dan ester T Pilih 12
2 berdasarkan data hasil percobaan reaksi identifikasinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
13. 3.9.1 Mengidentifikasi senyawa haloalkana dan amina berdasarkan T Pilih 13
3 gugus fungsinya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
14. 3.9.1 Menganalisis struktur senyawa haloalkana dan amina untuk T Pilih 14
4 menentukan nama atau sebaliknya e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
15. 3.9.1 Mendeskripsikan sifat senyawa haloalkana dan amina terkait T Pilih 15
5 gugus fungsinya. e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
16. 3.9.1 Mendeskripsikan pembuatan, kegunaan dan dampak T Pilih 16
6 senyawa turunan alkana bagi lingkungan dan kesehatan. e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
17. 3.9.1 Mengidentifikasi senyawa turunan alkana berdasarkan data T Pilih 17
7 hasil percobaan. e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
18. 3.9.1 Mendeskripsikan pembuatan, kegunaan dan dampak T Pilih 18
6 senyawa turunan alkana bagi lingkungan dan kesehatan. e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
19. 3.9.1 Mendeskripsikan pembuatan, kegunaan dan dampak T Pilih 19
6 senyawa turunan alkana bagi lingkungan dan kesehatan. e an
s gan
T da
e
rt
ul
is
20. 3.9.1 Mendeskripsikan pembuatan, kegunaan dan dampak T Pilih 20
6 senyawa turunan alkana bagi lingkungan dan kesehatan. e an
s gan
T da
e
rt
ul
is

2. Lampiran Instrumen Penilaian Pengetahuan


 Soal Objektif
1. Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut:
CH3–CH2–CH2–COH
CH3–CO–CH2–CH3
Gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa tersebut berturut-turut adalah ....

A. dan C. dan E. dan

B. dan D. dan
2. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ini adalah ....

A. 3,5,6 trimetil 3 oktanol C. 2 etil, 3,5 dimetil 5 heptanol E. 2,5 dietil 4 metil 2
heksanol
B. 3,4,6 trimetil 6 oktanol D. 3,5 dimetil 6 etil 3 heptanol
3. Pernyataan berikut benar tentang senyawa golongan alkohol adalah ....
A. rumus umum CnH2nO C. memiliki rumus umur –OR E. tidak larut
dalam air
B. rumus umum CnH2n+2O D. mengandung gugus fungsi –COOH
4. Senyawa X dioksidasi terbentuk CH3-CH(CH3)-CO-CH3 , maka X adalah...
A. CH3-CH(CH3)-CHOH-CH3 C. CH3-CH2-O- CH2-CH3 E. CH3-CH(CH3)-COO-
CH3
B. CH3- CH2-CHOH-CH3 D. CH3-CH(CH3)-CO-CH3
5. Gugus fungsi dari senyawa keton adalah ....

A. B. C. D. E.
6. Perhatikan rumus struktur senyawa berikut:
A. 2-metilbutanal
B. 2-metilpentanal
C. 4,4-dimetilbutanal
D. 4-metilpentanal
E. 4-metilbutanal
Nama yang tepat dari senyawa tersebut adalah….
7. Mendeskripsikan sifat senyawa aldehid dan keton terkait gugus fungsinya
8. Hidrogenasi aseton menghasilkan ...
A. propanol B. asam propanoat C. propanon D. propanal E. propena
9. Mengidentifikasi senyawa asam karboksilat dan ester berdasarkan gugus fungsinya.
10. nama yang tepat untuk asam karboksilat dengan rumus struktur berikut adalah...
A. asam 2-metil butanoat D. asam 2 metil propanoat
B. asam 3-metil butanoat E. asam 3-metil propanoat
C. asam metil butanoat

11. Beberapa senyawa berikut:


1. asam valerat 4. isopropil etanoat
2. etil etanoat 5. metil propanoat
3. etil propanoat
Isomer dari CH3-CH(CH3)-COOCH3 adalah...
A. 1,2 dan 3 B. 1,3 dan 4 C. 1,3 dan 5 D. 2,3 dan 4 E. 3, 4 dan 5
12. Mengidentifikasi senyawa asam karboksilat dan ester berdasarkan data hasil percobaan reaksi
identifikasinya.
13. Mengidentifikasi senyawa haloalkana dan amina berdasarkan gugus fungsinya.
14. Nama yang tepat untuk senyawa haloalkana berikut adalah

A. 3-metil-2-kloro butana C. 3-kloro-2-metil butana E. butil klorida


B. 2-kloro-3-metil butana D. 2-metil-3-kloro butana
15. Mendeskripsikan sifat senyawa haloalkana dan amina terkait gugus fungsinya.
16. Senyawa haloalkana yang digunakan sebagai pembasmi hama adalah.....
A. DDT B. kloroform C. CFC D. formaldehid E. aceton
17. Mengidentifikasi senyawa turunan alkana berdasarkan data hasil percobaan.
18. senyawa aldehid yang digunakan sebagai bahan pengawet sampel biologis adalah.....
A. aseton B. propanal C. formalin D. etanol E. etilen glikol
19. salah satu senyawa ester yang terkenal adalah poliester, penggunaan senyawa poliester adalah....
A. bahan pembuat kain C. penghasil aroma pisang E. polimer sintetis
B. bahan pembuat sabun D. serat alami
20. Senyawa ester yang memberikan aroma seperti buah jeruk adalah ....
A. oktil asetat C. etil asetat E. amil asetat
B. amil valerat D. etil butirat

Anda mungkin juga menyukai