Dosen Pembimbing :
Dwi Adji Norontoko, S.Kep.Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Fitria Maharani (P27820721099)
2. Putri Eka Nur Fadilah (P27820721029)
3. Saria Fifa Tiara(P27820721032)
4. Shofiatuz Zahro (P27820721079)
5. Stevani Azahra (P27820721035)
6. Zulia Putri Damayanti (P27820721043)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Makalah : Tugas Praktika MK Pancasila dan Kewarganegaraan Hak dan Kewajiban
Warga Negara dan Profesi.
Disusun Oleh,
Nama Lengkap (NIM) : Kelompok 2
1. Fitria Maharani (P27820721099)
2. Putri Eka Nur Fadilah (P27820721029)
3. Saria Fifa Tiara(P27820721032)
4. Shofiatuz Zahro (P27820721079)
5. Stevani Azahra (P27820721035)
6. Zulia Putri Damayanti (P27820721043)
Semester/Tingkat : 1/1 Reguler B
Program Studi : Sarjana Terapan Keperawatan Pendidikan Profesi Ners
Jurusan : Keperawatan
Intansi : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa, tugas praktika yang
saya selesaikan adalah benar adanya. Dengan demikian, tugas praktika MK Pancasila dan
Kewarganegaraan, Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Profesi disusun untuk
melaksanakan tugas individu mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Selain itu, tugas
praktika MK Pancasila dan Kewarganegaraan, Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Profesi
, bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pemahaman hak dan
kewajiban warga negara dan profesi bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
1.3.1 Umum.........................................................................................................1
1.3.2 Khusus.......................................................................................................2
1.4 Manfaat........................................................................................................................2
BAB 2 KONSEP TEORI.........................................................................................................3
2.1 Pengertian....................................................................................................................3
2.2 Landasan dan Dasar Hukum.....................................................................................4
2.3 Unsur, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat........................................................................6
2.4 Jabaran Hak dan Kewajiban dalam landasan dan dasar hukum..........................7
BAB 3 HASIL LAPORAN....................................................................................................10
3.1 Skrip Naskah Wawancara........................................................................................10
3.2 Opini...........................................................................................................................11
BAB 4 PEMBAHASAN.........................................................................................................12
BAB 5
SIMPULAN.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
iii
KATA PENGANTAR
iv
(Kelompok 2)
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Untuk mengetahui penjabaran dari hak dan kewajiban dalam landasan dan
dasar hukum
1.3.2 Khusus
Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dan pembaca agar mengetahui
pengertian dari kewajiban, hak dan warga negara
1.4 Manfaat
Dapat menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan penulis, kaitannyaa dengan
praktika dengan pembelajara pancasila dan kewarganegaraan dengan judul hak,
kewajiban warga negara dan profesi.
2
BAB 2
KONSEP TEORI
Hak adalah sesuatu yang mutlak dimiliki seseorang. Sedangkan hak warga
negara adalah kuasa menerima sesuatu sesuai peraturan dari negara yang berlaku. Jadi
selama Anda tergolong warga negara tertentu, Anda bisa memiliki kuasa atas hal – hal
tertentu.
Contoh lain adalah hak atas pekerjaan dan kehidupan yang layak. Dalam hal
ini, selama Anda ada di Indonesia, Anda bebas mencari nafkah, bekerja dan
melakukan kegiatan ekonomi demi kesejahteraan diri.
3
2. Kewajiban Warga Negara
Untuk kewajiban, hal ini adalah sesuatu yang mengikat dan harus Anda
penuhi. Hal ini banyak dipandang sebagai beban dan menekan, tapi sesungguhnya hal
ini mengikat untuk memastikan Anda mendapatkan hak tertentu.
Dalam hal warga negara, kewajiban ini adalah hal yang wajib dilakukan oleh
seseorang untuk mempertahankan status warga negaranya. Untuk beberapa orang,
melaksanakan kewajiban ini memberikan kebanggaan karena partisipasinya
mendukung negara.
Untuk contoh kewajiban ini, Anda bisa melihat hal seperti pajak. Pajak adalah
pembayaran yang dilakukan sebagai tanggung jawab atas segala sesuatu yang Anda
lakukan di negara tertentu. Misal saja memiliki rumah di negara tertentu, Anda wajib
membayar pajak bumi dan bangunan karena pembangunan tempat tinggal di tanah
negara tersebut.
4
Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30,
yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dengan undang-undang.
5
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada
ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-
undang.
2.3 Dasar Hukum Sebagai Anggota Profesi Karyawan/Pegawai Kantor
A. Hak-hak Perusahaan dan Karyawan dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan
Pada dasarnya, Undang-Undang Ketenagakerjaan sendiri merupakan aturan baku
untuk kedua belah pihak, baik pengusaha maupun karyawan, yang diterbitkan agar proses
bisnis yang melibatkan keduanya berjalan seimbang. Tentu, dalam prakteknya, regulasi baku
ini wajib jadi panduan utama terkait hak dan kewajiban masing-masing pihak. Undang-
Undang ketenagakerjaan sendiri juga mengalami berbagai perubahan dan revisi sesuai
dengan evaluasi yang terjadi di lapangan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa regulasi ini mengatur hak dan kewajiban
masing-masing pihak, pada artikel ini akan sedikit dibahas mengenai hak kedua belah pihak.
Tentu, sebagai pemilik perusahaan atau bagian HR yang berurusan langsung dengan
karyawan Anda perlu memahami dan mencermati regulasi ini. Selain sebagai pengetahuan
dasar dalam berbisnis, regulasi ini juga penting untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan.
2.4 Jabaran Hak dan Kewajiban dalam Landasan dan Dasar Hukum
6
Hak Karyawan
Di sisi lain, karyawan atau pekerja juga memiliki hak yang dicantumkan dalam regulasi
tersebut. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, karyawan setidaknya memiliki
beberapa hak berikut ini.
7
4. Membuat Perjanjian Kerja atau PKB
Hak ini tercantum dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE
907/Men.PHI-PPHI/X/2004. Setiap karyawan berhak mendapat perlindungan dan
bantuan dari Pemerintah melalui DInas Tenaga Kerja bilamana mengalami PHK
secara tidak adil.
6. Hak Karyawan Perempuan seperti Libur PMS atau Cuti Hamil
Secara umum hak ini tercantum dalam UU Nomor 13 tahun 2003 Pasal 76
Ayat 2 yang menyatakan bahwa perusahaan atau pengusaha dilarang mempekerjakan
perempuan hamil yang bisa berbahaya bagi kandungannya dan dirinya sendiri.
Selain poin tersebut, pada Pasal 82 Ayat 2 UU Nomor 13 tahun 2003 juga
menyebutkan perihal hak cuti keguguran. Selanjutnya pada UU Nomor 3 tahun 1992
mengatur tentang hak biaya persalinan yang bisa didapat oleh karyawan. Pada Pasal
83 UU Nomor 13 tahun 2003 juga masih membicarakan mengenai hak karyawan
perempuan yakni terkait hak menyusui. Terakhir adalah hak cuti menstruasi yang
diatur dalam Pasal 81 UU Nomor 13 tahun 2003.
7. Pembatasan Waktu Kerja, Istirahat, Cuti dan Libur
8
Kewajiban Karyawan
Setelah mengetahui apa saja hak-hak yang didapatkan seorang karyawan, maka
selanjutnya Anda memahami apa saja kewajiban karyawan yang juga menjadi hak dari
perusahaan. Pada umumnya kewajiban karyawan terbagi menjadi tiga hal utama yaitu:
Kewajiban Ketaatan, hal ini berarti bahwa karyawan harus memiliki konsekuensi
dan patuh pada peraturan yang ada pada perusahaan.
Kewajiban Konfidensialitas, setiap karyawan wajib untuk menjaga kerahasiaan
data-data yang dimiliki oleh perusahaan.
Kewajiban Loyalitas, yang artinya karyawan harus mendukung visi dan misi
perusahaan dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan tersebut.
BAB 3
LAPORAN HASIL
9
Topik : Hak dan Kewajiban Warga Negara dan Profesi
Narasumber : Pegawai PT.Citilink Indonesia
1. Bapak Ubaid
2. Ibu Winy
10
Narasumber 2 : Pak ubaid
Shofiatuz : ”Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan kami mahasiswa dari poltekkes
kemenkes surabaya ingin mewancarai bapak mengenai hak dan kewajiaban.
Apakah bapak bersedia nggih?”
Pak Ubaid : ”Waalaikumsalam wr.wb. inggih saya bersedia.”
Shofiatuz : ”Menurut bapak apa itu hak dan kewajiban?
Pak Ubaid : ”Menurut saya hak dan kewajiban adalah dimana kita harus memulai
kewajiban kita terlebih dahulu,dimana kewajiban itu yang harus kita jalankan
dan jika tidak dijalankan akan menimbulkan sesuatu resiko, sehingga dengan
kita menjalankan kewajiban itu maka kita akan mendapatkan hak kita. Hak
kita berupa apa sih? Yaitu sesuai dengan apa yang kita jalankan tadi. Misalkan
dalam suatu pekerjaan kita akan mendapatkan gaji.”
Shofiatuz : ”Apakah bapak sudah mendapatkan hak sebagai warga negara?”
Pak Ubaid : ”Sudah”
Shofiatuz : ”Apakah bapak sudah melaksanakan kewajiban sebagai warga negara?”
Pak Ubaid : ”Sudah, contohnya kita sudah membayar pajak kemudian gaji kita juga sudah
ada PPHnya dan kita juga sudah membayarnya.”
Shofiatuz : ”Menurut bapak apa saja hak dan kewajiban bapak sebagai pegawai kantor?”
Pak Ubaid : ”Kewajibannya adalah melaksanakan tugas kita sesuai jobdesk yang
diberikan oleh perusahaan. Kemudian untuk haknya kita mendapatkan gaji,
kita diberikan hak untuk berpendapat, dan juga masih banyak lagi.”
BAB 4
PEMBAHASAN
11
Hak berarti milik atau kepunyaan. Hak bisa diartikan sebagai kekuasaan untuk
berbuat sesuatu. Hak adalah sesuatu yang didapatkan atau diterima seseorang jika telah
melakukan serangkaian kegiatan. Hak bisa dimiliki setelah melaksanakan kewajiban. Selain
itu, Hak dan kewajiban harus seimbang. Ini maksudnya tidak boleh hanya
menuntut hak tetapi tidak mau melakukan kewajiban. Sedangkan kewajiban berasal dari kata
dasar wajib yang artinya harus. Kewajiban berarti sesuatu yang harus dilaksanakan oleh
seseorang sesuai dengan aturan yang berlaku. Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh tanggung jawab untuk mendapatkan hak.
Selain itu, karyawan kantor juga memiliki hak yang diperoleh setelah kita
melaksanakan kewajiban kita. Hak tersebut diantara lain :
12
Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang undangan,termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas
suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
2) Hak Mendapatkan Kesempatan & Perlakuan yang Sama
Selain hak untuk mendapatkan gaji atau upah, hal lain yang tidak kalah
penting adalah hak untuk bisa mendapatkan kesempatan dan perlakuan yang sama
dari perusahaan. Tentunya ini berkaitan dengan keadilan bagi semua karyawan yang
ada di sebuah perusahaan. Hal ini juga sudah tertuang pada Undang-undang
Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pasal 5 yang berbunyi:
Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk
memperoleh pekerjaan.
Dan pasal 6 yang berbunyi: “Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang
sama tanpa diskriminasi dari pengusaha.”
13
Perhitungan waktu kerja seperti yang tertulis pada UU Ketenagakerjaan
Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 77 Ayat 2 adalah sebagai berikut:
a.7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari
kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b.8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima)hari
kerja dalam 1 (satu) minggu.
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama
14
Selain peraturan dalam waktu kerja, peraturan tentang hak karyawan dalam
mengambil cuti juga sudah tertulis pada Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13
Tahun 2003. Pada Pasal 79 tertulis bahwa pengusaha wajib memberi waktu istirahat
dan cuti pada pekerja/buruh. Untuk jumlah cuti yang diberikan oleh perusahaan
sekurang kurangnya 12 hari kerja setelah karyawan yang bersangkutan bekerja selama
1 tahun secara terus menerus.
Sedangkan bagi karyawan wanita, ada peraturan yang mengatur tentang cuti
menstruasi yang mana bila karyawan perempuan tidak wajib bekerja pada hari
pertama dan kedua pada waktu haid. Apabila karyawan wanita yang dalam masa haid
merasakan sakit dan memberitahu kan kepada pengusaha sebagaimana yang sudah
dijelaskan pada Pasal 81 Ayat 1 Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun
2003.
Tidak hanya mendapatkan cuti pada hari pertama dan kedua saat merasakan
sakit haid, ada beberapa hak lain untuk karyawan perempuan yang sudah diatur dalam
UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Seperti hak karyawan perempuan
memperoleh istirahat selama 1,5 bulan sebelum melahirkan atau untuk perempuan
yang mengalami keguguran juga berhak mendapatkan waktu istirahat selama waktu
yang sama yang sudah tertuang pada Pasal 82.
Kewajiban Karyawan
Kewajiban Ketaatan, hal ini berarti bahwa karyawan harus memiliki konsekuensi
dan patuh pada peraturan yang ada pada perusahaan.
Kewajiban Konfidensialitas, setiap karyawan wajib untuk menjaga kerahasiaan
data-data yang dimiliki oleh perusahaan.
15
Kewajiban Loyalitas, yang artinya karyawan harus mendukung visi dan misi
perusahaan dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan tersebut.
BAB 5
SIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Hak merupakan kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-
undang, aturan, dan sebagainya), sedangkan Kewajiban adalah sesuatu yang wajib
dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Hak warga negara adalah
kuasa menerima sesuatu sesuai peraturan dari negara yang berlaku. Contoh hak warga
negara antara lain: hak perlindungan dan rasa aman dan hak atas pekerjaan dan
16
kehidupan yang layak. Kewajiban khususnya sebagai warga negara adalah hal yang
wajib dilakukan oleh seseorang untuk mempertahankan status warga negaranya. Contoh
kewajiban warga negara adalah membayar pajak. Hak dan kewajiban warga negara juga
diatur oleh undang undang terkait profesi misalnya pegawai swasta. Pegawai swatsa
memiliki hak yaitu menjadi anggota serikat tenaga kerja, jaminan sosial dan keselamatan
kesehatan kerja (K3), dan menerima upah yang layak serta memiliki kewajiban yang
harus dilaksakan sesuai hak perusahaan.
5.2. Saran
Untuk warga negara khususnya profesi pegawai swasta diharapkan dapat menjalankan
kewajiban warna negara sesuai dengan profesi dan jabatan masing-masing serta
mendapatkan hak sesuai dengan kewajiban yang telah ditunaikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.linovhr.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara/
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732
https://disnakertrans.ntbprov.go.id/hak-hak-perusahaan-dan-karyawan-dalam-undang-
undang-ketenagakerjaan/
https://smartpresence.id/blog/pekerjaan/hak-dan-kewajiban-karyawan-dalam-
perusahaan
LAMPIRAN
17
LEMBAR
PERSETUJUAN INFORMAN 3.pdf
18