Anda di halaman 1dari 5

Intrauterine growth restriction (IUGR)

IUGR atau intrauterine growth restriction adalah suatu kondisi yang menyebabkan


pertumbuhan janin terhambat. IUGR ditandai dengan ukuran dan berat janin yang
tidak sesuai dengan usia kehamilan. 

IUGR disebabkan oleh beragam hal. Salah satu penyebab yang paling sering adalah
kelainan plasenta, yaitu organ yang menyalurkan darah yang berisi makanan dan
oksigen kepada bayi selama dalam kandungan. Gangguan dan kelainan pada plasenta
akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan janin.

IUGR harus dibedakan dengan berat bayi lahir rendah. Walaupun IUGR bisa
menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan yang rendah, namun tidak semua bayi
dengan berat lahir rendah mengalami IUGR.

Untuk mengetahui apakah janin mengalami keterlambatan pertumbuhan, perlu


dilakukan penghitungan usia gestasi (usia janin dalam kandungan) secara tepat dan
pemeriksaan USG berkala.

Secara umum ada 2 jenis IUGR, yaitu:

 IUGR simetris
Pertumbuhan janin pada kondisi ini terhambat dengan ukuran setiap bagian tubuh
yang proporsional. Hal ini berarti semua bagian tubuh janin yang mengalami IUGR
berukuran kecil, termasuk ukuran organ dalam tubuhnya.

 IUGR asimetris
Pertumbuhan janin pada kondisi ini terhambat dengan ukuran tubuh yang tidak
proporsional. Saat mengalami IUGR asimetris, salah satu bagian tubuh janin, seperti
ukuran kepala bisa berukuran normal dan sesuai dengan usia gestasinya, namun
bagian tubuh yang lain berukuran lebih kecil.

Penyebab IUGR 

IUGR paling sering disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada plasenta. Plasenta
adalah organ yang menyuplai darah yang berisi oksigen dan nutrisi dari ibu hamil ke
janin, serta membuang limbah sisa metabolisme dari janin.

Gangguan dan kelainan pada plasenta akan menyebabkan terganggunya suplai


oksigen dan nutrisi ke janin. Hal ini akan menghambat pertumbuhan janin.

Risiko terjadinya IUGR akan meningkat jika ibu hamil mengalami kondisi-kondisi
berikut:
 Diabetes melitus yang tidak terkontrol
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Preeklamsia
 Penyakit jantung
 Penyakit ginjal
 Penyakit paru-paru
 Anemia
 Infeksi, seperti rubella, cytomegalovirus, toxoplasmosis, dan sifilis
 Malnutrisi selama kehamilan
 Merokok, kecanduan alkohol, atau mengunakan narkoba

Kelainan bawaan pada janin, seperti sindrom Down, sindrom Fanconi, anensefali, dan


kehamilan kembar, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya IUGR.

Gejala dan Tanda IUGR 

IUGR menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Ibu hamil yang mengandung janin
dengan IUGR belum tentu merasakan keluhan dan gejala spesifik. Namun, ukuran
perutnya mungkin akan lebih kecil jika dibandingkan kehamilan dengan janin yang
tumbuh dengan normal.

Tanda utama IUGR adalah ukuran janin yang lebih kecil jika dibandingkan dengan
usia gestasinya. Ukuran ini meliputi perkiraaan berat badan, panjang badan, dan
ukuran lingkar kepala. Janin yang mengalami IUGR umumnya memiliki perkiraan
berat badan di bawah 10 persentil jika dibandingkan dengan usia gestasinya.

Kapan harus ke dokter

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, IUGR tidak memiliki gejala. Setiap ibu hamil
wajib melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mengetahui kondisi
kehamilan dan memantau pertumbuhan dan perkembangan janin.

Setiap ibu hamil perlu rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter. Di bawah ini


adalah rincian jadwal kontrol rutin ke dokter yang perlu dilakukan ibu hamil:

 Minggu ke-4 hingga ke-28: sebulan sekali


 Minggu ke-28 hingga ke-36: 2 minggu sekali
 Minggu ke-36 hingga ke-40: seminggu sekali

Jika ibu hamil memiliki kondisi kesehatan atau kebiasaan yang meningkatkan risiko
terjadinya IUGR, seperti menderita diabetes, hipertensi, preeklamsia, malnutrisi,
merokok, dan kecanduan alkohol, maka kontrol rutin wajib dilakukan untuk
mengendalikan penyakit dan kondisi tersebut.
Jika janin mengalami IUGR, ikuti anjuran dan jadwal pemeriksaan yang diberikan
oleh dokter. Hal ini bertujuan agar perkembangan kondisi ibu hamil dan janin dapat
terpantau dan komplikasi akibat IUGR dapat dicegah.

Diagnosis IUGR

IUGR terdeteksi saat ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ke


dokter. Dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang terjadi selama
kehamilan, riwayat penyakit yang dimiliki ibu hamil, pola makan, serta pola hidup ibu
hamil.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi ibu hamil
dan menilai apakah pertumbuhan janin normal atau terhambat. Beberapa jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan adalah:

 Pengukuran berat badan


Tujuannya untuk mendeteksi malnutrisi pada Ibu hamil. Jika ibu hamil tidak
mengalami kenaikan berat badan, hal itu bisa menunjukkan adanya masalah pada
kehamilan, termasuk IUGR.

 Pengukuran tinggi fundus


Tujuannya untuk menilai taksiran berat janin dengan menghitung jarak dari tulang
kemaluan ke puncak uteri. Tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan menandakan adanya kelainan.

 Pemeriksaan USG
Tujuannya untuk menilai taksiran berat janin dan jumlah atau kadar cairan ketuban,
serta mengetahui apakah janin tumbuh normal dan sesuai dengan usia kehamilan atau
tidak.

 Pemeriksaan Doppler
Tujuannya untuk memeriksa aliran darah plasenta dan pembuluh darah di otak janin.
Pemeriksaan ini bisa mendeteksi adanya gangguan aliran darah janin, yang bisa
mengidentifikasi kemungkinan terjadinya IUGR.

 Pemeriksaan amniocentesis
Amniocentesis bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada janin yang dapat
menyebaban IUGR. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel air ketuban
untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium.

Pengobatan IUGR

Pengobatan IUGR dilakukan berdasarkan penyebab, kondisi janin, dan usia


kehamilan. Untuk menilai perkembangan janin, dokter akan melakukan pemeriksaan
kehamilan dan USG secara rutin. Ada beberapa cara yang akan dilakukan oleh dokter
untuk menangani IUGR, antara lain:

Pengaturan pola makan dan asupan nutrisi

Jika berat badan ibu hamil tidak bertambah atau jika ibu hamil mengalami malnutrisi,
perbaikan pola makanan dan memenuhi asupan nutrisi akan dilakukan. Perbaikan pola
makan diharapkan dapat meningkatkan berat badan ibu hamil dan membantu
mengatasi IUGR yang dialami oleh janin.

Istirahat yang cukup

Dokter akan menyarankan ibu hamil untuk istirahat. Istirahat dapat dilakukan di
rumah atau di rumah sakit, hal ini bergantung pada kondisi ibu hamil. Beristirahat
dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke janin, sehingga janin bisa tumbuh
dengan baik.

Induksi persalinan

Jika IUGR terjadi saat usia kehamilan memasuki 34 minggu, dokter menyarankan
untuk mempercepat persalinan dengan induksi. Jika usia kehamilan kurang dari 34
minggu, dokter akan memantau kondisi janin hingga masuk 34 minggu.

Operasi caesar

Operasi caesar mungkin akan dilakukan jika tekanan dari jalan lahir selama persalinan
normal dianggap terlalu berisiko bagi janin.

Komplikasi IUGR

Komplikasi IUGR bisa terjadi pada janin maupun ibu hamil. Ibu hamil yang
mengandung bayi dengan IUGR berisiko untuk melahirkan dengan operasi caesar.
Sedangkan bayi yang terlahir dengan kondisi IUGR berisiko mengalami komplikasi
berupa:

 Rendahnya kadar oksigen dalam darah saat lahir


 Hipotermia (suhu tubuh rendah)
 Hipoglikemia (gula darah rendah)
 Infeksi
 Jumlah sel darah yang abnormal
 Berat badan sulit bertambah
 Gangguan sistem pernapasan
 Gangguan sistem saraf
 Gangguan sistem pencernaan
 Cerebral palsy
 Kebutaan
 Tuli
 Perkembangan motorik terlambat
 Sindrom kematian bayi mendadak

Pencegahan IUGR

IUGR dapat terjadi pada ibu yang sehat. Untuk mencegah dan mengurangi risiko
IUGR, ibu hamil dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini:

 Mengonsumsi makanan yang bergizi, seperti ikan, susu dan produk susu yang
dipasteurisasi, sayuran serta buah-buahan
 Mengonsumsi vitamin prenatal, seperti asam folat, baik dikonsumsi sejak
merencanakan kehamilan dan selama hamil
 Olahraga secara teratur untuk memperbaiki sirkulasi dan meningkatkan aliran
oksigen ke janin. Olahraga yang aman dilakukan antara lain renang, yoga, atau jalan
santai.
 Tidak mengonsumsi obat sembarangan. Selalu konsultasi ke dokter jika
mengalami gangguan kesehatan selama hamil agar mendapatkan obat yang aman
untuk ibu hamil dan janin.

Anda mungkin juga menyukai