Anda di halaman 1dari 8

ASKEP REUMATIK PADA LANSIA/ RHEUMATOID ARTHRITIS

Oleh :

MULIYATI 1801003
MUH. FARHAN RIZQULLAH 1801019
SHAVIRA CAPRILYA 1801092
MURNAYUNITA ZAKARIA 1801045
WIDIANA 1801024
ANGRY HARYADIN 1801050
WIDIAH SAMSIR 1801001
NUR OKTA SYARINA 1801015

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
2021
NO. DX Diagnosa
KEP Keperawatan
(SDKI) NOC NIC

1. D.0077 Nyeri akut b.d 1. Pain level, 1.1 Lakukan pengkajian


perubahan nyeri secara
patologis oleh 2. Pain control, komprehensif termasuk
arthritis 3. Comfort level lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
rheumatoid Kriteria hasil: kualitas dan faktor
prespitasi.
1. Mampu mengontrol
nyeri (tahu 1.2 Observasi reaksi
penyebab nyeri, nonverbal dari
mampu ketidaknyamanan
mennggunakan
teknik 1.3 Kaji kultur yang
nonfarmakologi mempengaruhi respon nyeri
untuk mengurangi 1.4 Kurangi faktor
nyeri, mecari prespitasi nyeri
bantuan)
2. Melaporkan bahwa
1.5 Evaluasi pengalaman nyeri
nyeri berkurang
masa lampau
dengan
menggunakan 1.6 Pilih dan lakukan
manajemen nyeri penanganan nyeri
3. Mampu mengenali (farmakologi,
nyeri (skala, non-farmakologi dan inter
intensitas, frekuensi personal)
dan tanda nyeri) 1.7 Ajarkan teknik non
4. Menyatakan rasa farmakologi
nyaman setelah 1.8 Tingkatlkan istirahat
nyeri berkurang
1.9 Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
2. D.0083 Gangguan citra 1. Body image 2.1 Kaji secara verbal dan non
tubuh b.d verbal respon klien
perubahan 2. Self esteem terhadap tubuhnya
penampilan Kriteria hasil:
tubuh, sendi, 2.2 Monitor frekuensi
bengkok, 1. Body image positif mengkritik dirinya
deformitas. 2.3 Jelaskan tentang
2. Mampu
mengidentifikasi pengobatan, perawatan,
kekuatan personal kemajuan, dan prognosis
penyakit
3. Mendiskripsikan 2.4 Dorong klien
secara faktual mengungkapkan
perubahan fungsi perasaannya identifikasi
tubuh arti
pengurangan melalui alat
4. Mempertahankan bantu
interaksi sosial

2.5 Fasilitasi kontak


dengan individu lain dalam
kelompok kecil
3. D.0054 Gangguan 3.1 Monitoring vital sign
mobilitas fisik sebelum atau sesudah
b.d kekakuan latihan dan lihat respon
sendi pasien saat latihan
3.2 Konsultasikan dengan terapi
fisik tentang rencana
ambulasi
sesuai dengan
kebutuhan
3.3 Bantu klien untuk
menggunakan tongkat saat
berjalan dan cegah terhadap
cedera
3.4 Ajarkan pasien atau tenaga
kesehatan lain tentang
teknik
ambulasi
3.5 Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi
3.6 Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara
mandirisesuai kemampuan

3.7 Dampingi dan bantu pasien


saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs
klien
3.8 Berikan alat bantu jika klien
memerlukan
3.9 Ajarkan klien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika
diperlukan
4. D.0109 Defisit 1. Self care hygiene 4.1 Pertimbangkan usia
perawatan diri Kriteria hasil: klien ketika
b.d gangguan mempromosikan
muskuloskeletal 1. Perawatan diri aktivitas perawatan diri
(penurunan ostomi untuk
kekuatan otot) eliminasi 4.2 Menentukan jumlah
dan jenis bantuan yang
2. Perawatan diri dibutuhkan
aktivitas kehidupan
sehari-hari (ADL) 4.3 Menyediakan
mampu untuk lingkungan yang
melakukan aktivitas terapeutik dengan
perawaratan fisik memastikan hangat,
dan pribadi secara santai, pengalaman
mandiri atau denfan pribadi, dan personal
alat bantu
4.4 Tempat handuk, sabun,
3. Perawatan diri deodoran, alat
hygiene: mampu pencukur dan aksesoris
untuk lainnya yang
mempertahankan dibutuhkan di samping
kebersihan dan tempat tidur atau di
penampilan yang kamar mandi
rapi secara mandiri
dengan atau tanpa 4.5 Memantau
alat bantu pembersihan kuku,
menurut kemampuan
4. Perawatan diri perawatan diri klien
hygiene oral:
mampu 4.6 Memantau integritas
mempertahankan kulit klien
mobilitas yang
diperlukan untuk 4.7 Menjaga kebersihan
kekamar mandi dan diri klien
menyediakan 4.8 Memberikan bantuan
perlengkapan mandi sampai pasien
5. Membersihkan dan sepenuhnya dapat
mengeringkan mengasumsikan
tubuh perawatan diri

6. Mengungkapkan
secara verbal
kepuasan tentang
kebersihan tubuh
dan hygiene oral
5. D.0080 Ansietas b.d 1. Anxuety level 5.1 Gunakan pendekatan
kurangnya yang menenangkan
informasi 2. Sosial anxiety level
tentang Kriteria hasil: 5.2 Nyatakan dengan jelas
penyakit, harapan terhadap
penurunan 1. Klien mampu pelaku pasien
produktifitas mengidentifikasi
(status dan 5.3 Jelaskan semua
kesehatan dan mengungkapkan prosedur dan apa yang
fungsi peran) gejala cemas dirasakan selama
prosedur
2. Vital sign dalam
batas normal 5.4 Pahami perspektif
pasien terhadap situasi
3. Postur tubuh,
stres
ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan 5.5 Temani pasien untuk
tingkat aktivitas memberikan keamanan
menunjukkan dan mengurangi takut
berkurangnya
kecemasan 5.6 Dengarkan dengan
penuh perhatian
5.7 Bantu pasien mengenal
situasi yang
menimbulkan
kecemasan
5.8 Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan, keatkutan,
persepsi
5.9 Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi

Anda mungkin juga menyukai