Laporan Praktikum Konservasi Tanah Dan Air Maurene Amalia
Laporan Praktikum Konservasi Tanah Dan Air Maurene Amalia
Disusun Oleh:
Maurene Amalia T.P.H
NIM 07.15.19.012
Dosen Pengampu:
Mawar Kusumawardani, S.P., M.Si
B. Tujuan
Tujuan dari simulasi erosi pada lahan adalah
Mensimulasikan kejadian erosi pada lahan
Memahami proses dasar kejadian erosi
Menganalisis pengaruh kemiringan lahan terhadap erosi
II. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam simulasi erosi pada lahan sebagai
berikut:
Media tanam
Air
Batu bata
Wadah atau tempat untuk media tanam yang sudah dibolongi
Wadah atau tempat untuk menampung hasil erosi
Gayung dan Ember
Penggaris
Handphone
Stopwatch
B. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktikum kegiatan pada simulasi erosi pada lahan yang dilakukan
sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan media tanam yang sudah didiamkan kurang lebih selama dua minggu
3. Siapkan dua kemiringan lahan yang berbeda
4. Simulasi hujan atau mencurahkan air pada permukaan media tanam
5. Menghitung erosi dan dibandingkan dari hasil setiap simulasi pada kemiringan yang
berbeda.
6. Proses praktikum didokumentasikan dan membuat laporan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum simulasi erosi pada lahan memerlukan media tanam yang sudah di diamkan
selama kurang lebih dua minggu pada wadah yang kosong dan ditaruh ditempat sesuai
kondisi/keadaan alamnya. Simulasi erosi pada lahan ini dilakukan dengan dua kemiringan
lahan yang berbeda. Kemiringan lahan pertama dengan interval vertikal 3 cm kemudian
yang kedua dengan interval verikal 5 cm. Setelah itu mencurahkan air pada permukaan
media tanam dengan durasi 30 detik, lalu hasil erosi ditempatkan pada wadah kosong agar
hasil setiap simulasi pada kemiringan berbeda dapat dihitung dan dibandingkan
perbedaannya. Adapun hasil dari praktikum simulasi erosi pada lahan yaitu pada
kemiringan lahan pertama dengan interval vertikal 3 cm memiliki tingkat erosi yang rendah.
Pada kemiringan lahan kedua dengan interval vertikal 5 cm memiliki laju erosi lebih tinggi.
Perbedaan hasil setiap simulasi pada kemiringan yang berbeda yaitu pada ketinggian
vertikal 3 cm hanya sedikit tanah yang terbawa air yaitu tanah yang terbawa air sekitar 1cm
dengan air 2cm pada wadah penampung hasil erosi, sedangkan pada ketinggian vertikal 5
cm banyak sekali tanah yang terbawa air yaitu tanah yang terbawa setinggi 2 cm dengan
air setinggi 4 cm pada wadah penampung hasil erosi sehingga tingkat erosi tinggi.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum simulasi erosi pada lahan yaitu:
Hasil dari praktikum simulasi erosi pada lahan yaitu pada kemiringan lahan pertama
dengan interval vertikal 3 cm memiliki tingkat erosi yang rendah. Pada kemiringan lahan
kedua dengan interval vertikal 5 cm memiliki laju erosi yang lebih tinggi. Perbedaan hasil
setiap simulasi pada kemiringan yang berbeda yaitu pada ketinggian vertikal 3 cm hanya
sedikit tanah yang terbawa air sedangkan pada ketinggian vertikal 5 cm banyak sekali tanah
yang terbawa air sehingga tingkat erosi tinggi. Maka untuk menurunkan tingkat bahaya
erosi tersebut, perlu dilakukan tindakan konservasi. Tindakan yang perlu dilakukan adalah
reboisasi atau penanaman tanaman tahunan. Apabila unit lahan ini hendak ditanami
dengan tananman maka perlu dilakukan evaluasi lahan.