Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PRAKTIK SIMULASI EROSI PADA LAHAN

Disusun Oleh:
Maurene Amalia T.P.H
NIM 07.15.19.012

Dosen Pengampu:
Mawar Kusumawardani, S.P., M.Si

PROGRAM STUDI TATA AIR PERTANIAN


POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air dan tanah sangat erat kaitannya. Air sebagai sumber kehidupan sedangkan tanah
sebagai lahan kehidupan. Demi memenuhi kebutuhan manusia akan tanah dan air maka
dilakukan eksploitasi masal akan tanah maupun air bahkan dengan eksploitasi secara
masal ini seringkali keberlanjutan dari kedua aspek tersebut justru diabaikan. Eksploitasi
masal tanpa disertai dengan adanya konservasi tidak dapat dianggap spele, banyak
dampak baik berupa kerusakan bahkan bencana yang ditanggung oleh manusia karena
lingkungan sendiri kehilangan keseimbangan untuk terus bermetabolisme selayaknya.
Untuk mencegah semakin parahnya kerusakan dan datangnya bencana maka diperlukan
adanya upaya untuk memelihara tanah dan air atau yang kemudian disebut sebagai
konservasi tanah dan air agar di kemudian hari keberadannya masih bisa dinikmati atau
bahkan kembali dilestarikan.
Selanjutnya untuk melakukan konservasi tanah dan air maka diperlukan adanya
pengetahuan lebih mengenai kedua aspek tersebut. Pengetahuan tersebut dapat berupa
karakteristik, kegunaan, tata cara pemeliharaan, dan hal-hal yang berkaitan dengan
konservasi tanah dan air. Maka simulasi erosi pada lahan dapat memberikan pengetahuan
proses terjadinya kejadian erosi dan menganalisis pengaruh kemiringan lahan terhadap
erosi. Dengan demikian jika konservasi disertai dengan pengetahuan yang matang maka
hasil yang diharapkan yakni konservasi tanah dan air yang optimal akan tercapai. Selain itu
kesadaran masyarakat sekitar untuk konservasi perlu diutamakan agar hal baik semacam
konservasi mendapatkan dukungan dan jika perlu dikembangkan.

B. Tujuan
Tujuan dari simulasi erosi pada lahan adalah
 Mensimulasikan kejadian erosi pada lahan
 Memahami proses dasar kejadian erosi
 Menganalisis pengaruh kemiringan lahan terhadap erosi
II. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam simulasi erosi pada lahan sebagai
berikut:
 Media tanam
 Air
 Batu bata
 Wadah atau tempat untuk media tanam yang sudah dibolongi
 Wadah atau tempat untuk menampung hasil erosi
 Gayung dan Ember
 Penggaris
 Handphone
 Stopwatch

B. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktikum kegiatan pada simulasi erosi pada lahan yang dilakukan
sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan media tanam yang sudah didiamkan kurang lebih selama dua minggu
3. Siapkan dua kemiringan lahan yang berbeda
4. Simulasi hujan atau mencurahkan air pada permukaan media tanam
5. Menghitung erosi dan dibandingkan dari hasil setiap simulasi pada kemiringan yang
berbeda.
6. Proses praktikum didokumentasikan dan membuat laporan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum simulasi erosi pada lahan memerlukan media tanam yang sudah di diamkan
selama kurang lebih dua minggu pada wadah yang kosong dan ditaruh ditempat sesuai
kondisi/keadaan alamnya. Simulasi erosi pada lahan ini dilakukan dengan dua kemiringan
lahan yang berbeda. Kemiringan lahan pertama dengan interval vertikal 3 cm kemudian
yang kedua dengan interval verikal 5 cm. Setelah itu mencurahkan air pada permukaan
media tanam dengan durasi 30 detik, lalu hasil erosi ditempatkan pada wadah kosong agar
hasil setiap simulasi pada kemiringan berbeda dapat dihitung dan dibandingkan
perbedaannya. Adapun hasil dari praktikum simulasi erosi pada lahan yaitu pada
kemiringan lahan pertama dengan interval vertikal 3 cm memiliki tingkat erosi yang rendah.
Pada kemiringan lahan kedua dengan interval vertikal 5 cm memiliki laju erosi lebih tinggi.
Perbedaan hasil setiap simulasi pada kemiringan yang berbeda yaitu pada ketinggian
vertikal 3 cm hanya sedikit tanah yang terbawa air yaitu tanah yang terbawa air sekitar 1cm
dengan air 2cm pada wadah penampung hasil erosi, sedangkan pada ketinggian vertikal 5
cm banyak sekali tanah yang terbawa air yaitu tanah yang terbawa setinggi 2 cm dengan
air setinggi 4 cm pada wadah penampung hasil erosi sehingga tingkat erosi tinggi.

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum simulasi erosi pada lahan yaitu:
Hasil dari praktikum simulasi erosi pada lahan yaitu pada kemiringan lahan pertama
dengan interval vertikal 3 cm memiliki tingkat erosi yang rendah. Pada kemiringan lahan
kedua dengan interval vertikal 5 cm memiliki laju erosi yang lebih tinggi. Perbedaan hasil
setiap simulasi pada kemiringan yang berbeda yaitu pada ketinggian vertikal 3 cm hanya
sedikit tanah yang terbawa air sedangkan pada ketinggian vertikal 5 cm banyak sekali tanah
yang terbawa air sehingga tingkat erosi tinggi. Maka untuk menurunkan tingkat bahaya
erosi tersebut, perlu dilakukan tindakan konservasi. Tindakan yang perlu dilakukan adalah
reboisasi atau penanaman tanaman tahunan. Apabila unit lahan ini hendak ditanami
dengan tananman maka perlu dilakukan evaluasi lahan.

Anda mungkin juga menyukai