Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok Pemodelan Sistem B Semester Ganjil 2021/2022

Anda diminta untuk Menyusun/mendefinisikan:


1. Diagram
a. Influence diagram; dan
b. High-level system diagram
2. Elemen sistem
a. Batasan sistem
b. Tujuan
c. Indikator kinerja sistem
d. Alternatif keputusan
3. Formulasi Model Matematik (lengkap dengan semua komponen dalam
pemodelan dan penjelasannya)

Kelompok 1 dan 5:

Steel Fabricators (SF) memproduksi berbagai produk baja, sebagian besar


untuk spesifikasi pelanggan khusus. SF telah dikenal dengan produk berkualitas
tinggi, dan kemampuannya untuk menepati tenggat waktu pengiriman yang
dijanjikan. Jadi selama ini, SF telah mampu menarik cukup banyak order sehingga
SF dapat beroperasi mendekati kapasitas penuh.

Secara khusus, workshop pemesinan No. 3 (dari beberapa workshop yang


dimiliki SF) telah membukukan order selama empat minggu sampai saat ini, sambil
tetap mempertahankan kontribusi labanya yang tinggi, yang sangat berbeda dengan
kinerja workshop lainnya yang dimiliki SF. Namun, usaha yang dilakukan
kompetitor untuk merebut pasar SF dengan cara menekan harga memaksa SF untuk
menurunkan harga jual produk yang diproduksi workshop pemesinan No. 3. Selain
itu, beberapa kompetitor menawarkan lead time pengiriman hanya dalam 3 minggu,
dibandingkan dengan SF dengan lead time 6 - 8 minggu. Oleh karena itu, ada
tekanan yang cukup besar bagi Lim, sebagai manajer produksi yang baru, agar SF
tetap kompetitif baik dari segi harga maupun waktu pengiriman.

Kekhawatiran Lim semakin meningkat ketika dia meninjau laporan terbaru


tentang persentase cacat produk yang dihasilkan. Workshop No. 3 menghasilkan
cacat produk rata-rata lebih dari 8%, yang jauh di atas batas maksimal yang
ditargetkan. Lim memperkirakan bahwa jika persentase cacat dapat dikurangi
menjadi 2%, SF mampu menurunkan harga produk sebesar 5% tanpa mempengaruhi
keuntungan, dan juga memangkas beberapa hari waktu pengiriman. Oleh karena itu
dia memutuskan untuk menganalisis kondisi mesin-mesin di workshop No. 3, dan
meminta supervisor disana dan beberapa operator untuk memikirkan ide-ide yang
mungkin dapat diterapkan untuk menekan jumlah produkcacat yang dihasilkan.
Observasi ekstensif pada Workshop No. 3 menghasilkan beberapa fakta menarik.

Sebagian besar produk cacat bersumber dari 2 mesin. Bahkan, persentase


cacat yang dihasilkan oleh 2 mesin tersebut mencapai 1/3 dari total output mesin,
sedangkan mesin lainnya di workshop tersebut menghasilkan 1,5% - 2%.
Meskipun supervisor sangat menyadari masalah ini, ia meyakinkan Lim bahwa
operator selalu mengikuti pedoman perawatan mesin yang ditetapkan oleh pabrikan
mesin secara seksama. Dia juga memastikan bahwa dia secara teratur memeriksa
apakah perawatan mesin memang dilakukan dengan baik. Sebelumnya, beberapa
bulan yang lalu ketika dia dipromosikan menjadi supervisor di workshop No. 3 dan
menemukan bahwa tingkat kerusakan kedua mesin ini sekitar 25%, dia telah
menghubungi layanan teknis dari pabrikan mesin untuk meminta pendampingan.
Untuk pekerjaan tertentu yang dilakukan mesin pada saat itu, penyesuaian
(adjustment) mesin cenderung tidak tepat, sehingga berdampak pada meningkatnya
jumlah produk cacat yang dihasilkan. Namun setelah melakukan penyesuaian ulang
pada mesin secara berkala untuk menjaga tingkat cacat produk pada tingkat yang
wajar, tetap saja menghasilkan persentase cacat produk yang jauh lebih tinggi
daripada mesin lain di workshop tersebut.
Pada saat itu, operator mesin melakukan penyesuaian mesin setiap kali
mereka berpikir bahwa persentase cacat produk menjadi terlalu besar, dimana waktu
penyesuaian mesin yang dilakukan setiap rentang waktu antara 40 - 50 menit.
Pedoman pabrikan mengharuskan penyesuaian mesin dilakukan setiap 60 menit.
Lim juga menemukan bahwa setiap penyesuaian membutuhkan rata-rata 6 menit,
yaitu kira-kira setara dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 3 unit
output. Bahkan, cacat produk terus meningkat menjadi lebih dari 30%. Supervisor
berpikir bahwa usia mesin bisa menjadi satu-satunya penyebab. Dia menyarankan
agar mesin diganti. Di sisi lain, Lim juga menemukan bahwa sekitar setengah dari
jumlah produk yang cacat dapat dikerjakan ulang (rework) di mesin lain. Artinya,
persentase produk cacat tidak benar-benar 30%, tetapi hanya sekitar 15%-16%. Jika
persentase ini dapat diturunkan secara substansial, lead time pengiriman dari produk
yang dihasilkan mesin ini dapat dikurangi setidaknya satu minggu.

Setelah kembali di kantornya, Lim memeriksa file tentang tanggal pembelian


mesin-mesin tersebut. Mesin saat ini berusia 5 tahun. Dia juga menemukan bahwa
sudah ada varian terbaru dari mesin yang ditawarkan oleh pabrikan mesin tersebut.
Yang membuat Lim khawatir, ia menemukan bahwa tidak ada peningkatan
spesifikasi yang signifikan dari varian mesin tersebut, sementara pabrikan
mengatakan bahwa umur produktif rata-rata mesin yang digunakan sekarang masih
sekitar 12 tahun lagi. Artinya, mesin-mesin yang digunakan SF saat ini belum terlalu
tua. Informasi dari Bagian akuntansi biaya menunjukkan bahwa biaya bahan baku
yang digunakan adalah $16/unit produk, biaya pengerjaan ulang produk produk
yang cacat $4/unit, dan produk dijual dengan harga $21/unit. Biaya tenaga kerja
untuk mesin, termasuk semua tunjangan, adalah $18/jam, dimana 1 operator
dipekerjakan untuk setiap mesin.

Berdasarkan temuannya, Lim mencatat poin-poin utama berikut:


Tingginya tingkat produk cacat dari Workshop No. 3 secara spesifik
disebabkan oleh 2 mesin yang identik, dengan persentase cacat lebih dari 30%,
yang mana setengahnya dapat dikerjakan ulang (rework). Pedoman pabrikan
tentang perawatan dan penyesuaian per jam untuk mesin-mesin ini telah
diikuti dengan ketat. Pabrikan tidak memiliki saran lain untuk ditawarkan.
Memecahkan masalah produk cacat di workshop No. 3 akan dapat
mewujudkan penurunan harga dan lead time pengiriman yang lebih pendek
untuk produk yang diproduksi pada kedua mesin tersebut. Output dari kedua
mesin ini berjumlah lebih dari 20% dari total output yang dihasilkan
workshop No. 3.

Oleh karena itu, Lim melakukan 5 pengujian untuk mengetahui selang waktu
penyesuaian mesin yang (mungkin) akan dapat mengurangi cacat produk, dimana
masing-masing setiap pengujian dilakukan selama satu jam. Secara berkala, Lim
kemudian mencatat jumlah kumulatif produk cacat yang dihasilkan untuk setiap
variasi waktu run mesin. Sebelum setiap menjalankan pengujian, penyesuaian
(adjustment) telah dilakukan dengan benar. Jumlah yang cacat dari hasil pengujian
adalah sbb:

Variabel yang dapat di Variabel yang tidak


Batasan
kontrol dapat dikontrol
Lead time Permintaan produk Jumlah cacat
Presentase cacat Waktu penyesuaian mesin Jumlah mesin
Harga jual Biaya bahan baku Jumlah produk
Umur ekonomis mesin Jumlah karyawan
Jumlah bahan baku

Anda mungkin juga menyukai