1. Latar Belakang
Funiture merupakan salah satu kebutuhan dalam setiap rumah. Fungsinya tak
hanya untuk memperindah interior dalam rumah, tapi juga untuk sebuah estetika yang
mencitrakan kepribadian si pemilik rumah, selain fungsi utamanya yang menjadi alat
untuk membantu kebutuhan sehari-hari. Perdagangan furniture merupakan salah satu
komponen penting di dalam perdagangan dunia untuk kategori produk-produk
manufaktur, dan setiap tahun volume ekspornya tumbuh pesat seiring dengan
pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan per kapita dunia. Kedua
faktor ini merupakan sumber utama pertumbuhan permintaan dunia terhadap mebel.
Usaha mebel telah lama dikenal di Indonesia karena merupakan budaya turun temurun.
Walaupun Indonesia memproduksi mebel dari berbagai bahan baku seperti kayu, rotan,
besi dan plastik, produksi dan ekspor mebel kayu merupakan komponen terbesar.
CV. Rakabu Furniture yang merupakan salah satu Perusahaan Furniture yang
telah berdiri sejak tahun 1988 di kota solo bekerja sama dengan PT. TOBA SEJAHTRA
mendirikan sebuah perusahaan Joint Venture yang lebih besar untuk memproduksi dan
menjual bukan hanya Furniture tapi juga wood working ke pasar dunia. Yang diberi nama
PT. Rakabu Sejahtra
Kemudian perseroan dengan dasar Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa melakukan perubahan-perubahan untuk merubah tempat kedudukan perseroan
dari sebelumnya berkedudukan di kota Solo, Kotamadya Surakarta menjadi
berkedudukan di jalan raya Solo - Purwodadi Kilometer 15 Sragen, Kawasan Industri
Asmindo Kalijambe, Kabupaten Sragen jawa Tengah.
Kemudian perseroan dengan dasar Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa melakukan perubahan dan pengangkatan susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris yang baru. Perubahan tersebut telah di Aktakan dengan Nomor 242 tanggal 23
Mei 2013 serta telah mendapatkan pengesahan Badan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik indonesia melalui Surat keputusan Nomor AHU-0055790.AH.01.09 Tahun
2013 tertanggal 13 Juni 2013.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi sesuai dengan Akta Pendirian dengan
nomor 242 tanggal 28 Mei 2013, yang dibuat dihadapan Notaris Hasbullah Abdul Rasyid,
SH., anggota Komisaris dan Direksi PT. Rakabu Sejahtra, adalah sebagai berikut:
Direksi
o Direktur Utama: Ir. Hari Mulyono
o Direktur Operasional : Arif Budi Sulistyo
Komisaris
o Komisaris Utama: Letjend (Purn) Agus Widjojo
o Komisaris: Gibran Rakabuming Raka
o Komisaris: Ir. Bambang Supriyambodo
3. Poduksi Perusahaan
Saat ini PT. Rakabu Sejahtra berkedudukan di jalan Raya Solo - Purwodadi
Kilometer 15 Sragen, Kawasan Industri Asmindo Kalijambe, Kabupaten Sragen Jawa
Tengah. Menempati areal seluas 18.000 m2 yang digunakan untuk memproduksi barang
berup Furniture dan wood working yang digunakan untuk kepentingan export dengan
kapasitas produksi terpasang sebesar ±50.634 m3/Tahun dengan komposisi sebesar:
Furniture : 720 m3
Kusen & Pintu : 1.170 m3
Flooring : 4.680 m3
Moulding : 2304 m3
Barecore : 41.760 m3
Dengan total karyawan ± 400 orang yang sekitar 70% berasal dari penduduk
sekitaran kawasan perusahaan, dan beberapa ahli di bidangnya. Untuk perusahaan sendiri
dilengkapi dengan mesin-mesin yang canggih menjadikan hasil produksi perusahaan ini
siap bersaing di pasar luar negeri
BAHAN BAKU DAN BAHAN LAIN
PT. Rakabu sejahtra merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku sortimen kayu, sehingga
pengolahan log kayu tidak berada didalam pabrik. Pabrik ini memproduksi 2 jenis produk yaitu
furniture dan barecore. Keduanya memiliki karakteristik tersendiri dalam spesifikasi bahan baku,
oleh karena itu pada tugas khusus ini dibahas bagaimana bahan baku dan bahan lain dalam
sistem produksi di PT. Rakabu Sejahtra.
Cara memperoleh bahan baku furnitur dengan sistem Pre Order yang akan disampaikan
ke supplier pabrik, kemudian supplier mencari para pengrajin akan melakukan
pemenuhan order kayu hutan rakyat. Kayu sortimen yang dibutuhkan dalam bentuk set
(sepasang item furnitur) dan pemasok mengirimkan 1 truk berisi 7 m 3 kayu yang datang 2
kali dalam seminggu. Kriteria kayu dari pihak PT. Rakabu Sejahtra yaitu :
Cacat totor
Cacat pulur
Mata kayu
Doreng (kayu menghitam)
Alur minyak
Gesot kayu (mengkerut)
Pemenuhan pre order yang banyak cacat dan tidak sesuai dengan standar PT. Rakabu
Sejahtra akan dikembalikan pada pengrajin untuk diganti ulang bahan baku per set sesuai
order awal. Misalnya terdapat order 10 set item furnitur dan yang sesuai kriteria hanya 9
set, maka 1 set nya tidak sesuai kriteria akan dikembalikan ke pengrajin untuk diganti
dalam waktu 1-2 minggu. Pengiriman set kayu ini menggunakan angkutan dari pemasok
dan setelah tiba di pabrik akan dilakukan quality control kembali untuk memastikan kayu
sesuai dengan kriteria. Batas set kayu yang tidak memenuhi kriteria dapat dikembalikan
setelah sampainya di pabrik dan belum mesuk pada proses pengeringan dalam kiln
drying. Jika setelah masuk kiln drying terjadi cacat tidak dapat dikembalikan ke pemasok
lagi. Perlakuan dalam bahan baku ialah quality control dan pengeringan dengan kiln
drying selama 14 hari hingga mencapai kadar air 12%. Kendala yang dihadapi dalam
proses pemerolehan bahan baku hingga saat ini ialah barang yang tidak sesuai kriteria,
order yang telat dikirim, dan saat musim hujan kayu yang diperoleh lebih sulit dan
dimungkinkan banyak cacat yang terjadi. Target produksi pada furnitur tidak dapat
diprediksi karena hanya mengandalkan permintaan dari buyer untuk dibuatkan produk.
Kayu jati 08.00 sesuai PO-selesai 12% Kayu kering Bebas cacat Hutan rakyat Grading, kiln drying
Tiner - Masa pakai - Produsen Campuran cat
H2O 12 liter - Air biasa - Pembelian Campuran/pengencer
amonia 100 ml - murni - Pembelian Dicampur H2O
HCl 300 ml - murni - Pembelian Dicampur H2O
Nitrit 300 ml - murni - Pembelian Dicampur H2O
Campuran beberapa
Twt 30 liter - Campuran - Pembelian
obat
Pigmen/cat 450 ml - Masa pakai - Pembelian Dicampur Twt
Barecore merupakan produk yang baru dikembangkan di PT. Rakabu Sejahtra karena
mengikuti permintaan pasar yang sedang berkembang. Pada tahun awal didirikan PT.
Rakabu Sejahtra diproduksi decking dan flooring dengan bahan baku kayu bulat dan
berhenti beroperasi 2012. Pada tahun 2013 produksi decking dan flooring digantikan
dengan barecore. Pertimbangan yang ada diantaranya :
Proses lebih cepat
Hemat produksi
Mengutamakan target pasar
Perizinan log kayu sulit
Penggergajian
2
Sortimen
3
Pengeringan
4
Perakitan Komponen
6
Finishing
7
Penyemprotan
8
Pengampelasan
9
Pewarnaan
10
Penggergajian
2
Sortimen
3
Pengeringan
4
Pengayakan Stik
9
Pengepressan
10
Pendempulan
11
Penerimaan bahan baku kayu yang berasal dari hutan rakyat dan perhutani. Jenis kayu yang
digunakan adalah jenis kayu jati. Setelah penerimaan bahan baku, selanjutnya tahap
penggergajian kayu log menjadi sortimen dengan ukuran yang telah ditentukan. Sortimen hasil
penggergajian dikirim ke perusahaan melalui suplaier. Kemudian, sortimen dikeringkan
menggunakan klin dry atau tanur pengering hingga konstan. Sortimen yang telah dikeringkan
kemudian dibawa pada bagian pembahanan dan dimulai proses produksinya. Produksi balken
dimulai dengan pemotongan sortimen kayu menjadi 3-4 bagian menggunakan alat jumping saw.
Kemudian, sortimen tersebut diratakan pada bagian permukaan atas dan bagian bawah
menggunakan alat double planner. Setalah diratakan, selanjutnya sortimen dibelah menjadi
papan lebih tipis atau stik dengan menggunakan alat multi ripsaw. Papan atau stik tersebut
diproses dengan alat FJL Jointer untuk membuat pengunci atau penhyambung antar papan.
Kemudian, papan diproses menggunakan alat cross cut. Papan hasil cross cut, dapat disalurkan
menggunakan konvenyor untuk menuju pada proses pengempaan. Sebelum dikempa, papan
diberikan perekat dan diayak agar terbentuk lembaran balken untuk dikempa.Pada proses
pengempaan menggunakan kempa kompresor dengan. Output dari pengempaan ini adalah
lembaran balken jadi, yang sudah saling tersambung dan terekat. Lembaran balken dipisahkan
berdasarkan grade a, b, dan c. Tahapan terakhir, lembaran balken ditumpuk sejumlah 82 lembar
sesuai grade yang ada, kemudian dilakukan proses packing menggunakan plastic dan siap untuk
pengiriman.
1. Furniture
a. Tanggem rotasi
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 2/mesin
-. Fungsi = untuk laminasi komponen furniture dan dipress hingga berukuran serupa
-. Output = komponen furniture ukuran serupa
-. Kapasitas = 20 m3/hari
-. Waktu produksi = 2 jam tiap slot tanggem
-. Merk = rakitan sendiri
-. Perawatan = mesin tiap minggu, tiap digunakan dibersihkan lem yang menempel
-. Kendala = kurang angin sehingga kurang terpress
-. Masa pakai = 12 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = tidak ada (kecuali dari bahan baku sebelumnya itu sendiri ->
bolong karena hama)
b. Single planner
-. Jumlah alat = 2
-. Operator = 2/mesin
-. Fungsi = menghilangkan sisa laminasi dan meratakan sisi-sisi kasar
-. Output = komponen furniture yang lebih halus
-. Kapasitas = 10 m3/hari
-. Waktu produksi = s/sortimen
-. Merk = rakitan sendiri
-. Perawatan = tiap minggu
-. Kendala = sering ada paku pada kayu sehingga alat bisa rusak
-. Masa pakai = 11 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = serat terangkat
c. Spindle
-. Jumlah alat = 2
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi = meratakan kayu yang agak bengkok
-. Output = kayu yang lebih lurus
-. Kapasitas = 5-6 m3/hari
-. Waktu produksi = s/sortimen
-. Merk =
-. Perawatan = seminggu sekali, pisau diganti/diasah tiap 3 hari
-. Kendala = tidak bisa meratakan jika kayu terlalu bengkok
-. Masa pakai = 20 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = -
d. Circular saw
-. Jumlah alat = 3
-. Operator = 2/mesin
-. Fungsi = membelah bahan hasil spindle sesuai kebutuhan
-. Output = belahan balok komponen furniture
-. Kapasitas = 3 m3/hari
-. Waktu produksi = s/sortimen
-. Merk = Kuang Yung
-. Perawatan = tiap hari/part, pisau diganti/diasah sehari sekali
-. Kendala = gergaji mudah tumpul
-. Masa pakai =
-. Cacat yang dihasilkan = -
e. Gergaji tangan yang didorong
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi = memotong menjadi bahan hasil spindle sesuai kebutuhan
-. Output = potongan furniture
-. Kapasitas = 3-4 m3/hari
-. Waktu produksi = s/sortimen
-. Merk =
-. Perawatan = tiap hari/part, pisau diganti 2 hari sekali
-. Kendala = tombol elektronik cukup sering bermasalah
-. Masa pakai = 10 tahun
-. Cacat yang dihasilkan =
f. Spindle modifikasi
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 2/mesin
-. Fungsi = meluruskan kayu yang tidak bisa dibengkokan spindle biasa
-. Output = komponen furniture yang lebih lurus
-. Kapasitas = 3-4 m3/hari
-. Waktu produksi = s/sortimen
-. Merk = rakitan sendiri
-. Perawatan = 3 hari sekali
-. Kendala =
-. Masa pakai = tahun
-. Cacat yang dihasilkan =
g. Mesin bor
-. Jumlah alat = 3
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi = melubangi
-. Output = bagian furniture yang berlubang
-. Kapasitas = 3-4 m3/hari
-. Waktu produksi = s/sortimen
-. Merk = mitsubishi
-. Perawatan = 1 kali/bulan, mata bor diganti 2 hari sekali
-. Kendala =
-. Masa pakai = tahun
-. Cacat yang dihasilkan = serat terangkat
h. Mortir
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi = melubangi kayu (lebih bervariasi)
-. Output = lubang yang bervariasi sesuai kebutuhan
-. Kapasitas = 6 m3/hari
-. Waktu produksi = s/sortimen
-. Merk =
-. Perawatan = pisau 1 hari ganti, mesin sebulan sekali
-. Kendala = jika kurang tekanan angin, mesin tidak jalan
-. Masa pakai = 5 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = lubang yang tidak sesuai
i. Alat rakit
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 2/mesin
-. Fungsi = membantu dalam merakit kerangka furniture
-. Output = kerangka furniture
-. Kapasitas = 3-4 m3/hari
-. Waktu produksi = 1 menit/pcs
-. Merk = rakitan sendiri
-. Perawatan = disemprot tiap hari untuk membersihkan
-. Kendala = jika kurang tekanan angin, tidak bisa di press
-. Masa pakai = 2 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = -
j. Moulding
-. Jumlah alat = 2
-. Operator = 13/mesin
-. Fungsi = menghaluskan sisi kayu (hingga 4 sisi) sesuai kebutuhan
-. Output = sisi komponen furniture yang lebih halus
-. Kapasitas = 8 m3/hari
-. Waktu produksi = 30s/sortimen
-. Merk =
-. Perawatan = seminggu sekali mesin, pisau diganti 1 kali sehari, tekanan angin di cek
-. Kendala = tombol elektronik cukup sering bermasalah
-. Masa pakai = 12 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = kurang halur karena ketebalan yang berbeda-beda
k. Hand sander
-. Jumlah alat = 7
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi = menghaluskan sisi permukaan yang furniture
-. Output = permukaan furniture yang lebih halus
-. Kapasitas = 19 m3/hari
-. Waktu produksi = 20 menit/furniture
-. Merk = Ryobi
-. Perawatan = 3 bulan sekali diganti, dibersihkan tiap hari
-. Kendala =
-. Masa pakai = 3 bulan
-. Cacat yang dihasilkan = -
l. Sander tank
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi = menghaluskan permukaan yang lebih besar
-. Output = permukaan furniture yang halus
-. Kapasitas = 19 m3/hari
-. Waktu produksi = 30 menit/sortimen
-. Merk = makita
-. Perawatan = dibersihkan tiap hari, 3 bulan sekali ganti
-. Kendala =
-. Masa pakai = 3 bulan
-. Cacat yang dihasilkan = -
m. Handplate
-. Jumlah alat = 7
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi = menghaluskan sela-sela furniture yang tidak terjangkau handsander
-. Output = sela-sela furniture yang halus
-. Kapasitas = 19 m3/hari
-. Waktu produksi = 20 menit/pcs
-. Merk = makita
-. Perawatan = dibersihkan tiap hari, 3 bulan sekali diganti
-. Kendala =
-. Masa pakai = 3 bulan
-. Cacat yang dihasilkan =
2. Barecore
a. Jumping saw
-. Jumlah alat = 2
-. Operator = 3/mesin
-. Fungsi = memotong sortimen kayu menjadi 3-4 bagian
-. Output = balok ukuran tidak tentu
-. Kapasitas = 30 m3/hari
-. Waktu produksi = 7-8 s/sortimen
-. Merk = Kuang Yung
-. Perawatan = tiap hari/part, pisau diganti/diasah 2 kali sehari (pergantian shift)
-. Kendala = tidak ada
-. Masa pakai = 2-3 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = tidak ada
b. Double planner
-. Jumlah alat = 2
-. Operator = 3-4/mesin
-. Fungsi = meratakan bagian atas dan bawah (kulit yang tidak rata) hasil output jumping saw
-. Output = balok yang lebih halus di bagian atas dan bawah
-. Kapasitas = 30 m3/hari
-. Waktu produksi = 4-5 s/sortimen
-. Merk = Kuang Yung
-. Perawatan = tiap hari/part, pisau diganti/diasah 2 kali sehari (pergantian shift)
-. Kendala = tombol elektronik cukup sering bermasalah
-. Masa pakai = 2-3 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = retak dan tebal yang tidak sesuai karena operator yang tidak teliti
c. Multi ripsaw
-. Jumlah alat = 2
-. Operator = 2/mesin
-. Fungsi = membelah menjadi papan lebih tipis hasil output double planner
-. Output = balok papan lebih tipis (tebal 13,5 mm)
-. Kapasitas = 30 m3/hari
-. Waktu produksi = 3-4 s/sortimen
-. Merk = Kuang Yung
-. Perawatan = tiap hari/part, pisau diganti/diasah beberapa jam tergantung
-. Kendala = tombol elektronik cukup sering bermasalah
-. Masa pakai = 2-3 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = tebal yang tidak sesuai karena operator yang tidak teliti
d. FJL Jointer
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi = membuat pengunci/penyambung kayu berbentuk jemari
-. Output = penyambung kayu berbentuk jemari
-. Kapasitas = 280 pcs/hari
-. Waktu produksi = 5 menit/10pcs
-. Merk =
-. Perawatan = diberi minyak
-. Kendala = operator yang lalai kurang mengisi kompresor sehingga tekanan tidak cukup
-. Masa pakai =
-. Cacat yang dihasilkan = tidak ada
e. Crosscut
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 1/mesin
-. Fungsi =
-. Output =
-. Kapasitas =
-. Waktu produksi = s/sortimen
-. Merk =
-. Perawatan =
-. Kendala =
-. Masa pakai =
-. Cacat yang dihasilkan =
f. Konveyor
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 3/mesin
-. Fungsi = membantu menyalurkan tiap hasil proses produksi menuju kempa
-. Output = -
-. Kapasitas = 30 m3/hari
-. Waktu produksi = -
-. Merk = -
-. Perawatan = seminggu sekali, karpet diganti 5 tahun sekali
-. Kendala = karpet sobek karena serpihan kayu, elektronik kadang bermasalah
-. Masa pakai = 2-3 tahun
-. Cacat yang dihasilkan = tebal yang tidak sesuai karena operator yang tidak teliti
g. Kempa compresor
-. Jumlah alat = 1
-. Operator = 6/mesin
-. Fungsi =
-. Output = lembaran barecore
-. Kapasitas = 1 proses menhasilkan 10-15 lembar
-. Waktu produksi = 1 lembar/menit
-. Merk = rakit sendiri
-. Perawatan = tiap minggu per part, jika balon bocor langsung diganti
-. Kendala = tombol elektronik cukup sering bermasalah
-. Masa pakai =
-. Cacat yang dihasilkan = ada beberapa bagian yang renggang
QC
Furniture
Qc ada di bahan baku, pengeringan, produksi, finishing, packaging.
- Bahan baku= qc meliputi pengecekan ada tidaknya cacat kayu seperti, empulur, mata
kayu (max 1), dan pengecekan pada warna kayu
- Produksi= QC meliputi pengecekan meliputi pengecekan ada tidaknya cacat kayu seperti,
empulur, mata kayu (max 1), dan pengecekan pada warna kayu dan apakah kayu sudah
sudah halus atau belum
- Finishing= QC meliputi pengecekan meliputi pengecekan ada tidaknya cacat kayu
seperti, empulur, mata kayu (max 1), dan pengecekan pada warna kayu dan apakah kayu
sudah sudah halus atau belum
- Packaging= QC dari buyer. Yang dicek meliputi warna kayu, halus tidak barangnya,
empulur, mata kayu.
- Kendala QC ada pada miskomunikasi atau kesalahpahaman. Cacat pada kayu
menyebabkan kayu perlu dipotong sehingga banyak potongan kayu yang tidak
digunakan.
LIMBAH
Furniture
Limbah furnitur berupa serbuk kayu jati, dikumpulkan dengan penyedot pada suatu tempat
kemudian serbuk tersebut digunakan sebagai bahan bakar boiler pada mesin tanur (KD).
Estimasi limbah yang diperoleh perhari 2-3 truk engkel.
Barecore
Limbah barecore berupa serbuk sengon dan potongan yang dimanfaatkan menjadi bahan bakar
boiler pada mesin tanur (KD). Serbuk dikumpulkan dengan menggunakan alat penyedot.
Estimasi limbah potongan kayu sengon sekitar 50 tong sampah/hari sedangkan limbah serbuk
sekitar 40 truck engkel per hari. Serbuk kayu sengon juga diperjual belikan kepada industri
karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran batu bata dan bahan bakar pembakaran
gamping.
Tabel 6.1. Pengamatan Sumber dan Spesifikasi Limbah yang Dihasilkan
Jenis Sumber Unit yang Jenis Limbah Bentuk Jumlah Limbah Visualisasi
Limbah Memproduk Limbah Limbah
si
Furniture Proses Setiap Serbuk kayu Padat 2-3 truck
Produksi proses engkel
produksi
Barecore Proses Seriap Potongan Padat Pada potongan
Produksi proses kayu dan kayu sebesar
produksi Serbuk kayu 50 tong
sampah. Pada
serbuk kayu
sebesar 40
truck engkel
Bahan Barang bekas Proses Wadah bekas Padat
baku lain produksi finishing (kaleng,
(pengecatan, dan jerigen)
dan pengawetan
perekatan) (furniture)
Limbah Proses Proses Partikel kayu Gas
udara produksi pengamplas kecil yang
an dan terdapat di
penggergaji udara
an
Limbah Proses Proses Asap Gas
asap produksi pengeringan pembakaran
Keterangan :
● Sumber limbah: misal log, perekat,dan lain-lain.
● Unit yang memproduksi limbah: line/unit/bagian yang menghasilkan limbah
industri.
● Jenis limbah: misal sebetan, potongan kayu, debu halus, kristal, amorf, lumpur,
dan lain-lain.
● Bentuk limbah: padat, cair, gas, B3 (bahan berbahaya dan Beracun), dan lain-lain.
● Visualisasi limbah: dapat berupa gambar/foto/deskripsi jika foto tidak ada.
● Jumlah limbah: satuan limbah sesuai dengan bentuk dan jenis (m3, liter, gr dll).
● Keterangan lain: temuan penting lain terkait limbah yang dihasilkan.
● Paraf : paraf harian petugas/pendamping lapangan
Tabel 6.2. Pengamatan yang Tidak Selalu Berhubungan dengan Tabel 6.1
Jenis dan Bentuk Diolah / Cara Hasil Olahan Foto / Keteragan Lain
Limbah Tidak Pengolahan Limbah Gambar
Keterangan :
● Cara pengolahan: proses pengolahan limbah.
● Jumlah dan Jenis limbah: seperti tabel no.1 diatas.
● Keterangan lain: informasi lain jika diperlukan
● Paraf : paraf harian petugas/pendamping lapangan
Catatan lain (hal-hal lain yang terkait dengan limbah industri, misal kemanfaatan oleh
masyarakat, pengujian kandungan limbah, pembuangan limbah dll).
TAMBAHAN-TAMBAHAN
TENAGA KERJA
PEMASARAN
KONSUMEN:
o Pada bagian:
Bagian produksi mebel ada 1 konsumen tetap, dan menerima maksimal 3
konsumen dalam satu tahun dengan sistematika konsumen melakukan
preorder berupa pesanan item dalam jumlah tertentu selajutnya
perusahaan akan menindaklanjuti untuk proses produksinya ,
Bagian produksi barecore ada 3 konsumen, dengan sistematika pemesanan
restock sebelum ada pre order, sehingga perusahaan tetap produksi dalam
jumlah yang sama setiap bulan untuk mencukupi cadangan produk di
gudang
KAPASITAS PRODUKSI
FURNITURE: menyesuaikan pesanan dari konsumen, tidak ada target tertentu, perusahaan
hanya menyesuaikan kemampuan produksi terhadap permintaan konsumen, karena
permintaan dari konsumen sering melebihi kapasitas produksi perusahaan. Banyak container
yang diekspor setiap bulan rata-rata 6 kontainer
BARECORE: Perusahaan memiliki target produksi setiap hari sebanyak 200 m 3 bahan mentah
menjadi 2200 lembar, dengan rendemen minimal 45%, dalam satu bulan perusahaan
mampu mengekspor 30-40 kontainer
Untuk RnD terdapat perusahaan yakni PT Kambium yang menangani terkait pengembangan
produk dan bahan baku, disisi lain dalam internal rakabu pengembangan belum dilakukan,
masih bersifat permintaan dari buyer untuk furniture, dan ukuran pasaran serta bahan baku
yang sama untuk barecore
Energi yang dimiliki pada produksi furniture sebsat 198 kwh, dan produksi barecore sebesar
555 kwh
Untuk peneerimaan tenaga kerja atau magang, melalui bidang personalia, khusus syarat
tenaga kerja memiliki rentang umur 18-35 tahun, dengan semua jenjang pendidikan untuk
karyawan, dan jenjang pendidikan tertentu untuk staff karyawan.
Analisis SWOT
o Kekuatan industry ini memiliki kekuatan produksi, ketersediaan bahan baku yang
bagus, dan memiliki banyak tenaga professional
o Kelemahan dari industry ini memilki buyer tunggal, sehingga mau tidak mau harus
menuruti keinginan buyer tersebut
o Peluang untuk membuka merk dagang terbuka luas, namun terhambat pandemic
covid 19
o Untuk ancaman kelangsungan dari industry permintaan buyer yang sulit dipenuhi,
seperti kulaitas meningkat namun harga tetap, untuk bercore fluktuasi harga yang
naik turun dan tidak menentu
Barecore
Proses
Proses perataan Proses Proses Proses Proses
Jumlah produk..unit dan Estimasi Proses Proses
pemotongan sisi atas membelah Proses sortir pembuatan memotong Proses perekatan pendempula
waktu produksi…hari pengempaan packaging
sortimen dan sortimen finger joint ukuran panjang n
bawah
Jumlah tenaga kerja 3 3 sampai 4 2 4 1 1 2 6 2 2
Waktu produksi (m) 0.12 0.07 0.05 0.5 0.5 0.5 1 5 15
Rendemen produksi total (%) 45
Total waktu prosuksi (hari)
Furniture
Jumlah produk..unit dan Estimasi Proses Proses Proses Proses Proses Proses Proses penyambungan Proses Proses Proses Proses Proses pelapisan Proses
Proses pewarnaan
waktu produksi…hari Moulding Laminasi Perataan pelurusan pemotonga pelubangan komponen perakitan pengamplasa pengawetan pengamplasan 2 coating packaging
Jumlah tenaga kerja 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 1 3 2 2
Waktu produksi (m) 0.5 120 10 1 70 245 10 5 10 15
Total waktu produksi (hari)
Mengetahui,
……………………