Anda di halaman 1dari 17

PROYEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL

A. Identitas Modul

Nama Penyusun : Siti Wardiyah, S.Si


Sekolah : SMKN 1 Cilamaya
Tahun Penyusunan : 2021
Jenjang Sekolah : SMK
Kelas : X ( Fase E )
Alokasi Waktu : 6 jam per minggu

B. Kompetensi Awal
Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang jenis-jenis taman, jenis-
jenis tanaman yang biasa ditanam di taman.

C. Profil Pelajar Pancasila


Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran, dimensi profil pelajar pancasila
yang diharapkan muncul adalah :
1. Mandiri
2. Bernalar kritis
3. Kreatif

D. Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara
lain:
Macam-macam jenis tanah, macam-macam jenis tanaman, sekop, cangkul, linggis,
arit, ember, gayung, pupuk kandang.

E. Target Peserta didik


Terdapat 3 target peserta didik , yaitu
1. Peserta didik regular
2. Peserta didik yang menyukai pembelajaran dengan gaya belajar kinestetik dan
visual
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek

Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul pembuatan taman diharapkan


1. Peserta didik dapat menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Peserta didik dapat memahami proses sebelum pembuatan taman
3. Peserta didik dapat memahami cara menanam di tanah atau di taman
4. Peserta didik dapat membedakan jenis-jenis taman yang dapat dibuat
5. Peserta didik dapat menganalisis jenis tanaman yang dapat digunakan di
taman.

B. Penerapan Bermakna
1. Membiasakan membuat langkah-langkah untuk mewujudkan suatu proyek
2. Belajar mengenali diri dan potensi yang dimiliki seutuhnya melalui pembuatan
proyek taman.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang kalian ketahui tentang taman?
2. Apa fungsi taman bagi kesehatan ?
3. Jika kamu diminta untuk membuat taman di SMKN 1 Cilamaya, langkah apa
saja yang akan dilakukan?
D. Persiapan Pembelajaran
Sebelum belajar modul taman, pastikan bahwa
1. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan.
2. Memperhatikan informasi yang telah dibagikan guru
3. Bergabung ke kelas melalui tautan yang dibagikan ( saat daring )
4. Menyebar angket untuk mengetahui gaya belajar peserta didik ( Asesmen
diagnostic non-kognitif )
E. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajarn


Pendahuluan 1.Guru memberikan salam dan
berdoa serta mengecek kehadiran
peserta didik di kelas
2.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran teori/praktik dan
penilaiannya kemudian
apersepsi dan motivasi di kelas
Kegiatan inti ( 15 menit )
1. Pemberian rangsangan 3. Guru memberikan stimulasi
( stimulus ) dengan tayangan video/
gambar/slide materi melalui
proyektor. Setelah tayangan
selesai, kemudian siswa
menanggapi secara mandiri,
kritis tetapi santun. Guru
memberi materi tentang
2. Pertanyaan/ identifikasi Masalah taman.
4. Guru membimbing peserta
didik untuk berfikir kritis,
mengajukan pertanyaan dari
video/gambar/slide peristiwa
tersebut. Kemudian guru
menilai keterampilan siswa
dalam mengungkap
permasalahan.
3. Mengumpulkan data
5. Peserta didik berdiskudi
dalam kelompok untuk
merencanakan pembuatan
taman. Guru membimbing
kemampuan peserta didik
4. Pengolahan Data melalui masing-masing
kelompok.
6. Peserta didik berdiskusi
dalam kelompok membuat
taman
5. Verifikasi/ Pembuktian

7. Peserta didik
mempresentasikan dari hasil
perencanaan pembuatan
taman. Guru membimbing
kemampuan peserta didik
6. Penarikan Kesimpulan melalui masing-masing
kelompok.
8. Peserta didik diminta untuk
manarik kesimpulan secara
bersama-sama.
7. Penutup
9. Guru melakukan apresiasi,
refleksi terhadap kegiatan
diskusi dan mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan salam dan
menyampaikan materi
minggu depan

F. Asesmen
1. Asesmen diagnostic non kognitif ( mengetahui gaya belajar dan kemampuan
awal peserta didk
2. Asesmen formatif : Diskusi, kuis
3. Asesmen sumatif : Evaluasi, refleksi peserta didik dan guru
G. Pengayaan dan Remedial
1. Remedial
Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan
mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing yaitu dengan meminta
bantuan kepada siswa yang nilainya di atas rata-rata kelas untuk
memperbaikinya
2. Pengayaan
Peserta didik dengan performa terbaik melakukan pengayaan dengan membuat
artikel ilmiah tentang taman pada social media masing-masing.
H. Refleksi Peserta didik dan Guru
Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
( memberi kesan, pesan, harapan atau kritikan terhadap pembelajaran yang
dilakukan)
Materi Pembuatan Taman

Proses sebelum pembuatan taman

1. Membuang gulma, puing dan sampah

Langkah pertama yang perlu dilakukan ketika akan membuat taman adalah membersihkan
terlebih dulu area yang akan dijadikan taman. Area tersebut harus dipastikan telah terbebas
dari gulma, puing dan sampah-sampah yang ada.

Langkah ini perlu dilakukan dengan sangat teliti agar nantinya taman tidak mengalami
pengendapan sampah yang dapat membuat tanaman tidak bisa tumbuh secara optimal. 

2. Melapisi area taman dengan elemen tanah

Perlu diketahui, ketika membuat taman bukan berarti menggunakan bahan seadanya,
apalagi elemen berupa media tanam.

Element media tanam yang akan digunakan haruslah cocok untuk jenis-jenis tanaman
yang akan ditanam nantinya, karena media tanam akan sangat berguna untuk memacu
pertumbuhan bagian perakaran, daun dan bunga. Rekomendasinya adalah media tanam
tanah yang subur Biasanya lapisan tanahnya antara 9-15cm tergantung kebutuhan,
namun lapisan tersebut belum termasuk dengan kontur taman.

3. Membuat kontur taman

Hal yang perlu diketahui akan membuat taman membuat kontur taman. Fungsi kontur
taman agar pada saat menanam tanaman anda dapat melakukan improvisasi serta penataan
taman bisa lebih terarah dan terkonsep. Kontur taman yang dibuat dapat dijadikan
sebagai border taman dengan kesan-kesan tertentu, bahkan gunanya juga dapat dijadikan
sebagai garis pembatas dan pertegasan konsep. Kontur taman merupakan sebuah
komponen yang digunakan pada area taman yang berfungsi untuk membentuk konsep
dan pola, agar taman dapat seirama dengan bangunan rumah. Ada pun fungsi dari
kontur taman itu sendiri adalah menciptakan sebuah degradasi pandangan yang
menarik atau juga bisa digunakan sebagai garis pembatas ataupun kepentingan-
kepentingan yang terkait didalam pembentukan artscape.

4. Aturan penanaman

Pada saat akan melakukan penanaman, tanam pohon yang berukuran besar diawal
penanaman. Masalahnya, bila tanaman kecil ditanam diawal penanaman, besar
kemungkinan tanaman tersebut akan terinjak atau tertindih oleh pohon besar. Untuk itu
langkah pertama di awal penanaman adalah mendahulukan pohon-pohon besar.

5. Pemborderan taman

Langkah pemborderan ini dapat dilakukan bila pohon besar sudah tertanam, yang mana
tanaman kecil bisa ditanam diatas kontur atau dibawah pohon. Tipsnya, berimajinasilah
ketika melakukan penanaman (pemborderan taman).

6. Penanaman rumput

Langkah berikutnya adalah menanami taman dengan rumput. Penanaman rumput bisa
dilakukan jika prosedur nomber 1 sampai dengan nomber 5 telah dilaksanakan. Ada 4
jenis rumput yang di rekomendasikan. yaitu:

 Rumput gajah mini


 Rumput gajah paitan
 Rumput swis
 Rumput Agustin

7. Penyiraman taman

Langkah yang terakhir adalah menyiram tanaman dan rumput yang telah tertanam,
langkah ini juga merupakan langkah yang penting, gunanya untuk memperendah
tekanan tugensi atau menghindari kelayuan pasca penanaman. Usahakan menyiram
taman secara rutin dengan jeda waktu 1 hari 1 kali selama 7 hari, yang mana pada saat
itu (7 hari di awal penanaman) tanaman masih dalam kondisi stress.

Cara menanam tanaman DI TANAH atau DI TAMAN

Langkah-langkah menanam tanaman pada area taman

1. Penentuan area dan jenis tanaman


Langkah pertama yang harus dilakukan ketika akan menanam tanaman pada area
taman adalah menentukan terlebih dahulu titik area yang akan ditanami tanaman.
Biasanya tanaman akan ditanam pada kontur taman. Fungsi dari penentuan kordinat titik
penanaman dan komponen yang digunakan adalah membentuk dan perealisasian konsep,
serta agar tanaman yang tertanam dapat disesuaikan dengan keadaan-keadaan lokasi.
Contohnya Seperti, kondisi tanah, kondisi iklim, dan kondisi komponen yang tersedia.

2. Menentukan jarak tanam

Sebelum berlanjut kepada proses penggalian maka anda wajib menentukan jarak
tanam dengan cara mematok area menggunakan bambu atau semacamnya. Fungsinya untuk
menentukan jumlah pohon dan tanaman yang akan ditanam

3. Pemastian kontur taman

Sebelum menanam tanaman pastikan kontur taman telah dibuat, fungsinya agar ukuran
tanaman yang ditanam dapat dimanipulasi yang tujuannya menciptakan suatu degradasi
pandangan yang menarik. Iklim di indonesia memiliki perbedaan yang sangat signifikan,
seperti contoh kondisi iklim daerah bandung dan jakarta yang memiliki suhu dpl perbedaan.

 Suhu jakarta antara 27 s/d 33c


 Suhu bandung antara 23 s/d 27c

Intinya. Sebelum menanam harus punya data terlebih dahulu mengenai tanaman yang akan
digunakan sebagai komponen taman, ini agar tanaman yang ditanam nantinya dapat sesuai
dengan daerah dimana tanaman tersebut ditanam.
4. Pengukuran diameter akar

Contoh Jika diameter akar pohon palem ekor tupai berukuran 0,35m2 maka buatlah
lubang yang berukuran lebih besar, supaya ketika anda memasukannya kedalam lubang,
bagian perakarannya tidak terluka.

5. Proses penggalian

Ada yang perlu diperhatikan ketika pada saat proses penggalian tanah, yaitu:
usahakan kontur taman yang telah dibuat tidak mengalami kerusakan, ini berguna
agar konsep yang dituju tidak berubah

Caranya: Lakukan penggalian secara perlahan dengan menggunakan peralatan taman.


Adapun peralatan taman yang wajib diketahui adalah cangkul, sekop, arit, linggis atau
seblang.

6. Penggunaan pupuk

Bila proses penggalian telah selesai dilakukan maka ada baiknya berikanlah pupuk
organik berupa pupuk kandang atau semacamnya. Fungsi dari pemberian pupuk organik ini
adalah merangsang pertumbuhan bagian perakaran.

7. Penanaman pohon kedalam lubang

Langkah berikutnya adalah memasukan pohon kedalam lubang yang telah diberikan
pupuk. Sebelum langkah ini dilakukan, maka bisa dengan memberikan air yang
berfungsi untuk menekan tekanan tugensi yang dapat menghambat pengadaptasian.

8. Penutupan lubang
Bila pohon telah tertanam maka lakukan penutupan lubang. Penutupan lubang
bisa dilakukan dengan tanah gembur yang dicampur dengan pupuk organik. Yang
perlu diperhatikan pada proses ini adalah pemadatan. Usahakan lubang yang telah
ditanami pohon harus benar-benar terisi penuh dengan media dengan tingkat
kepadatan tinggi.

Jenis-Jenis Tanaman Hias

Gambar 1 gambar 2

Gambar 3
Gambar 4

1. Suplir
2. Tanduk rusa
3. Lidah mertua
4. Puring

Karakteristik tanaman Suplir

Suplir memiliki penampilan ental yang khas, yang membuatnya mudah dibedakan dari jenis
paku-pakuan lain.

Semua jenisnya tumbuh sebagai terna, dengan rimpang (rizoma) yang menjalar lambat di
media tumbuh. Rimpang tumbuh di sela-sela batuan yang berhumus. Tumbuhan ini jarang
dijumpai tumbuh di tanah datar, karena biasanya menyukai tumbuh di sela-sela tebing,
tembok, atau batang pohon.

Akarnya serabut dan tumbuh dari rimpang. Akar ini mencari hara dari humus, dan terkadang
cukup dalam menembus tebing atau tembok.

Sebagaimana paku-pakuan lain, ental tumbuh dari rimpang dalam bentuk gulungan ke dalam


(bahasa Jawa: mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate vernation) dan perlahan-
lahan membuka. Tangkai ental cenderung berwarna hitam, mengeras ketika dewasa, dan
mengkilap. Warna hitam dan mengkilap seperti rambut inilah yang mendasari
nama chevelure (berarti "rambut" dalam bahasa Prancis).

Helai daunnya (pinnae) khas berbeda dari banyak paku-pakuan karena tidak berbentuk
memanjang simetris, tetapi cenderung tidak simetris dengan variasi membulat, segitiga
(deltoid), atau segiempat. Daunnya ini tidak dapat dibasahi air karena di permukaannya
tertutupi rambut-rambut halus. Dari sinilah nama ilmiah Adiantum dibentuk, karena berarti
"tidak terbasahi" dalam bahasa Yunani.
Spora berada di dalam sporangium. Kumpulan sporangia (sorus) berada di sisi bawah pada
bagian tepi daun fertil, agak terlindung oleh lipatan tepi helai daun. Tangkai entalnya khas
karena berwarna hitam dan mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa.

Tanaman ini memperbanyak diri secara generatif dengan spora yang terletak pada bagian


tepi sisi bawah daun yang sudah dewasa. Selain itu, perbanyakan vegetatif mungkin
dilakukan ketika rimpangnya sudah cukup besar sehingga bisa dipecah menjadi dua atau tiga
bagian (stek rimpang).

Karakteristik Tanduk Rusa

Karakteristik Lidah Mertua

Lidah Mertua merupakan salah satu jenis tanaman yang cukup terkenal dan jadi
primadona di kalangan pecinta botani. Tanaman tropis yang juga dikenal sebagai
tanaman rimpang ini mendapatkan julukan ‘lidah mertua’ berawal dari kalangan
pedagang tanaman hias berbasis internasional. Saat itu, mereka memberi nama
tanaman ini dengan snake plant atau mother in law tongue.
Lidah Mertua memiliki banyak karakter, ada yang tumbuh memanjang ke atas
dengan ukuran antara 50 sampai 75 cm, ada pula yang berdaun pendek dan
melingkar dengan panjang sekitar 8 cm serta lebar mencapai 3 hingga 6 cm.
Lidah Mertua berdaun panjang terbagi kembali menjadi dua jenis, yaitu berdaun
panjang, lebar, dan meruncing pada ujung daunnya. Sementara jenis lainnya
berdaun panjang, lurus, dan meruncing.

Umumnya, tanaman ini tumbuh di habitat yang memiliki banyak kandungan air
dengan pencahayaan matahari yang cukup. Dengan begitu, Lidah Mertua dapat
tumbuh semakin optimal dan memiliki bentuk sempurna.

Taksonomi
Berikut ini merupakan klasifikasi ilmiah dari tanaman Lidah Mertua yang perlu kita
ketahui, yaitu:
Kingdom Plantae
Sub
Trachebionta
kingdom
Divisi Magniliophyta
Super
Spermatophyta
divisi
Kelas Liliopsida
Sub
Lilidae
kelas
Ordo Lilliales
Agavaceae dan
Famili
Ruscaceae
Genus Sansevieria

Spesies Sansevieria sp.

Tanaman lidah mertua memiliki sistem perakaran serabut yang mampu menjalar di
bawah ataupun di atas tanah. Akar ini tumbuh secara horizontal dan memiliki warna putih
gading dengan panjang sekitar 0,4 hingga 1,8 meter. Jenis tanaman rimpang ini juga
termasuk dalam golongan monokotil karena berbiji tunggal dan tidak memiliki batang
berkayu.
Daun Lidah Mertua
Salah satu ciri daun lidah mertua adalah adanya garis menyempit di bagian pangkal
dengan ujung daun meruncing. Daunnya memiliki serat yang bersifat keras, tapi sedikit
kenyal. Serat ini biasa disebut dengan bowstring hemp yang juga sering dimanfaatkan
dalam proses pembuatan kain.
Selain itu, tanaman lidah mertua mempunyai karakter daun cukup tebal dengan
kandungan air yang cukup melimpah sehingga mampu bertahan di musim kemarau yang
terik. Corak daun lidah mertua berbentuk garis yang mengikuti arah serat daun. Corak ini
tidak beraturan dan cenderung zigzag.

Macam-Macam Bentuk Taman

1. Taman Minimalis
2. Taman Kering
3. Taman Tematik
4. Taman Vertikal
5. Taman Tropis
6. Taman Formal
7. Container garden
Gambar 1. Taman minimalis

Gambar 2. Taman minimalis


Taman 2 Taman gantung

Taman Kering

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


1. Judul : Persiapan Lahan Pembuatan Taman
2. Alat dan Bahan : Cangkul, Arit, Linggis, Ember, Sekop, pupuk, air

Langkah-langkah

1. Lakukan pengolahan tanah


2. Berikan pupuk atau kompos
3. Pasang ajir
4. Persiapan lubang tanam
5. Pemilihan tanaman yang akan ditanam

Lembar Kerja Pemeliharaan Taman


1. Judul : Pemeliharaan Taman
2. Alat dan bahan : cangkul, arit, ember, air

Langkah-langkah
1. Penyiangan
2. Penyiraman
3. Pemupukan berkala
4. Pengguntingan/ Pemangkasan
Jadwal Proyek Pembuatan Taman SMKN 1 Cilamaya

No Kegiatan Minggu ke Keterangan


Bulan November
2021
1 Perencanaan
1. Pengolahan tanah 1
2. Pemupukan 1

2 Pembuatan Taman
3. Pemilihan 2
tanaman
4. Penentuan jarak 2
tanaman
5. Pembuatan kontur 3
taman
6. penyiraman
1,2,3
3 Pemeliharaan 1,2,3
Penyiangan 1,2,3
Penyiraman 1,2,3
Pemangkasan 1,2,3,4
Pemupukan 1,4,7.
penyemprotan Sewaktu-waktu
4 Penilaian Performa 50 prosen
Diskusi 30 prosen
Evaluasi 20 prosen

Anda mungkin juga menyukai