A. IDENTITAS
Tahun : 2023
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik mampu memahami hakikat ilmu sains, prosedur laboratorium IPA,
pengukuran besaran dan satuan, merancang dan membuat hasil laporan.
1. Gotong Royong
2. Bernalar Kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
1. Ruang Kelas
2. Laptop & LCD Proyektor
3. Papan Tulis, Spidol & Penghapus
4. Modul Ajar & Buku Paket Peserta didik
5. Alat dan Bahan Praktikum
E. TARGET PESERTA DIDIK
F. MODEL PEMBELAJARAN
G. METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi
2. Presentasi
3. Demonstrasi
4. Eksperimen
5. Permainan
6. Ceramah
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
Berbasis Masalah
KOMPONEN INTI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka
temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan
konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi
kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat memahami hakikat sains serta cabang-cabang ilmu sains
2. Peserta didik dapat mengetahui alat dan simbol bahaya yang terdapat
di Laboratorium IPA
3. Peserta didik dapat melakukan pengukuran serta mengkonversinya
dalam berbagai jenis satuan
4. Peserta didik dapat mengaplikasikan metode ilmiah dalam
melakukan percobaan
E. PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan 1
1. Ketika ananda menyentuh air hangat, maka kalian dapat mengetahui bahwa
suhunya lebih tinggi dari air di bak kamar mandi kalian. anda juga dapat
merasakan dinginya es batu ketika kalian memegangnya, namun mengapa
tangan tidak dapat dijadikan satuan baku?
7. Lihatlah sekeliling kelas kalian dan buatkan dua (2) pengamatan kualitatif dan
dua (2) pengamatan kuantitatif.
8. Sebutkan nama alat ukur di bawah ini lalu nyatakan hasil pengukuran
H. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Remedial < 20% yang tidak tuntas diberikan tugas membaca, 20-50% tugas
kelompok untuk berdiskusi, > 50 % diberikan pembelajaran remedial
sebelum akhirnya diberikan tes kembali
Pengayaan Pembelajaran pengayaan diberikan pada peserta didik yang telah
mencapai KKM.
Refleksi Guru
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I
A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menyebutkan cabang-cabang ilmu sains disertai bidang
yang dipelajari setelah mengamati video dan membuat mind maping tentang
cabang ilmu sains dengan mandiri.
2. Peserta didik mampu mengumpulkan dan menyajikan informasi untuk
membandingkan dua ilmuwan/ ahli Sains dengan bidang penelitian yang
sama dari hasil diskusi dengan mandiri.
B. Teks Bacaan
Sains adalah nama lain dari IPA. Jika kalian melihat betapa luasnya
bahasan topic-topik tentang IPA, maka kalian pasti menyadari bahwa sains itu
ada dimana- mana. Tidak percaya? Mari kita pelajari bahasan tentang sains
Cabang-cabang ilmu sains
Terdapat 5 cabang ilmu pengetahuan alam yaitu biologi, fisika, astronomi,
kimia dan ilmu bumi. Berikut penjelasan singkat mengenai 5 cabang utaman
dalam IPA atau sains. Biologi adalah studi ilmiah tentang makhluk hidup.
Biologi mempelajari tentang organisme hidup,perkembangbiakannya, dan
interaksinya. Cabang biologi adalah zoology, botani,genetika,ekologi, biologi
kelautan, dan biokimia.
Fisika adalah cabang ilmu alam yang berkaitan dengan studi sifat dan
interaksi waktu ruang energy dan materi fisika adalah mempelajari tentang
bagaimana alam terbentuk dan hubungan berbagai bidang alam.
Kimia adalah cabang IPA, yang berkaiatan dengan komposisi zat,unsur,
sifat dan reaksinya.kimia adalah sutdi tentang materi dan interaksinya dengan
energy dan materi itu sendiri.
Astronomi adalah cabang sains yang memepelajri tentang benda langit
dan fenomena yang berasal dari luar atmosfer bumi. Benda langit meliputi
bintang, komet,planet, dan galaksi.fenomena di luar angkasa seperti latar
belakang radiasi kosmik.
Ilmu bumi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan
perkembangannya. Ilmu bumi mencakup system cuaca dan iklim, serta studi
tentang benda mati seperti lautan,batu dan planet.ilmu ini berkaitan dengan
aspek fisik bumi,seperti pembentukan,struktur,dan fenimena terkait.
C. Pertanyaan Penelitian
Buatlah suatu pertanyaan seputar bacaan atau video yang disajikan agar lebih
memahami masalah yang muncul
E. Langkah Kegiatan
Lakukan sesuai petunjuk berikut!
1. Amati video dengan cermat
2. Buatlah mind mapping tentang konsep hakekat sains beserta cabangnya
3. Berilah contoh aplikasi penerapan teknologi pada masing-masing cabang
sains tersebut.
4. Tuliskan pula nama tokoh ilmuwan yang mendasari penemuan teknologi sains
beserta nama penemuannya (pada masing-masing bidang sains)
F. Pertanyaan
Setelah kalian mendiskusikan dan membuat mind mapping, Jawablah pertanyaan
berikut dengan benar!
1. Apakah akibat dari penemuan diatas dapat mengubah kehidupan manusia
(bisa di bidang sosial, ekonomi ataulingkungan)?
2. Mengapa penemuan tersebut penting? Apakah ada akibat yang negatif/ tidak
baik?
3. Adakah ilmuwan dari Indonesia? Penemuan apa yang telah ditemukan?
G. Buatlah Kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil diskusi dalam kelompok selama pemecahan
masalah.
Contoh mind mapping
Sumber : https://m.mediaindonesia.com/humaniora/515988/ayo-mengenal-apa-yang-dimaksud-
dengan-mind-mapping
https://www.jurnal.id/id/blog/mind-mapping-pengertian-jenis-dan-contoh/
PERTEMUAN 2
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK II
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat Mengidentiikasi alat-alat laboratorium yang biasanya
digunakan berdasarkan kegunaannya secara berkelompok dengan kerja sama
2. Peserta didik dapat Menyebutkan peraturan untuk menjaga keselamatan
di laboratorium IPA dengan percaya diri
3. Peserta didik dapat Mendeskripsikan perbedaan laboratorium IPA dan ruang
lainnya dengan bernalar kritis
B. Bahan Bacaan
Pernahkah kalian memasuki ruang laboratorium? Menurut kalian apakah
perbedaan ruang laboratorium dibandingkan dengan ruang kelas lainnya?
1. Alat Laboratorium IPA SMP
2. Dita akan mencoba untuk mengamati dan mengukur serbuk sari bunga
sepatu. Serbuk sari bunga sepatu berwarna kuning dan memiliki ukuran yang
cukup besar sehingga mudah diambil dan diamati. Pengamatan ini
memerlukan preparat dalam keadaan segar.Karena Dita akan menggambar
dan menentukan panjang dari serbuk sari, maka serbuk sari yang kalian
gunakan harus utuh. Dari berbagai alat yang tersedia, pilihlah alat yang
sesuai untuk keperluan pengamatanmu.
Skapel Pinset
Mikroskop air
penggaris gelas beker
gelas penutup pembakar bunsen
Sonde Pipet
gelas objek alcohol
statiif tabung reaksi
tisu silet/cutter
3. Perhatikan gambar
Apakah pendapat kalian mengenai kejadian pada gambar di atas?
Tuliskanlah semua peraturan keselamatan yang dilanggar dan juga
sarankan bagaimana memperbaikinya
Sumber : https://www.thinglink.com/scene/799164338295275521
PERTEMUAN 3
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK III
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat memahami langkah – langkah dalam metode ilmiah dari
tayangan dan teks bacaan yang disajikan dengan mandiri
2. Peserta didiik dapat mengidentiikasi variabel-variabel dalam percobaan
bernalar kritis
3. Peserta didik dapat menuliskan prosedur percobaan bernalar kritis
B. Bahan Bacaan
Aktivitas
1
1. Bacalah materi tentang merancang percobaan berikut!
Merancang Percobaan
Ilmuwan Sains bekerja seperti detektif dalam hal mengamati,
bertanya, melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti-bukti lalu
menyimpulkan. Cara kerja seperti ini disebut sebagai metode ilmiah.
“Metode ilmiah adalah cara atau pendekatan yang dipakai dalam
penelitian suatu ilmu” (https://kbbi.web.id/metode, 11 Februari 2023).
Sebagai calon ilmuwan masa depan, kalian akan belajar menggunakan
metode ilmiah. Sesungguhnya langkah-langkah dalam metode ilmiah juga
digunakan pada berbagai bidang pekerjaan.
Tahapan-tahapan dalam metode ilmiah tersebut dilakukan secara
berurutan, yaitu sebagai berikut.
1. Melakukan pengamatan atau observasi.
2. Membuat hipotesis dan mengidentiikasi variabel.
3. Membuat rancangan percobaan.
4. Melakukan eksperimen atau percobaan.
5. Mengumpulkan dan menyajikan data.
6. Menarik kesimpulan.
Sumber : https://pxhere.com/id/photo/682537
D. Variabel-Variabel
Suatu variabel adalah faktor, kondisi, unsur, yang dapat berupa angka
atau jenis-jenis yang menentukan dalam suatu percobaan. Suatu percobaan
memiliki tiga macam variabel, yaitu variabel bebas, terikat dan kontrol.
“Variabel bebasadalah faktor, hal, atau unsur yang dianggap dapat
menentukan variabel lainnya” (https://kbbi.web.id/variabel, 11 Februari
2023). Sedangkan “variabel terikat adalah gejala yang muncul atau berubah
dalam pola yang teratur dan biasa diamati atau karena berubahnya variable
lain” (https://kbbi.web.id/variabel, 11 Februari 2023). Adapun variabel kontrol
adalah faktor yang dibuat tetap sama selama percobaan. Dalam penyelidikan
atau percobaan, kita akan mengubah-ubah suatu faktor yang diuji
(variabelbebas) dan kita mengamati atau mengukur apa yang terjadi karena
perubahan itu, atau kita sebut sebagai variabel terikat. Sementara itu kita
mengusahakan untuk menjaga faktor-faktor lainnya tetap, tidak mengalami
perubahan. Hal ini dilakukan sehingga benar-benar faktor yang diuji hanya
satu, yaitu variabel bebas.
E. Prosedur Percobaan
Sebagai seorang Peserta didik, sebelum berangkat ke sekolah,
kita mempersiapkan tas, buku dan alat tulis agar ketika tiba di sekolah
kalian dapat mengikuti jadwal pelajaran yang disiapkan sekolah.
Demikian juga dalam merancang percobaan kitaperlu mempersiapkan
segala alat-alat dan bahanbahan yang diperlukan dan membuat urutan
langkahlangkah yang rinci yang akan dilakukan dalam percobaan
tersebut, agar tidak ada yang terlupakan. Urutan langkah-langkah ini
disebut juga dengan prosedur percobaan.
Mari kita melihat kembali, bagaimana tahapan dalam
merancang suatu percobaan.
a. Menentukan tujuan percobaan berdasarkan pengamatan
keadaan sekitar.
b. Menuliskan hipotesis atau dugaan sementara hasil percobaan.
c. Mengidentiikasi variabel-variabel terkait dalam percobaan.
d. Mendaftarkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
e. Menuliskan prosedur percobaan
Aktivitas 2
Setelah memahami isi teks diatas, kerjakan soal berikut!
1. Berdirilah di halaman rumah kalian/halaman sekolah, lalu perhatikan
keadaab sekeliling kalian. Catatlah dua pengamatan yang kalian lakukan
dengan menguunakan indra yang berbeda!
2. Dari pengamatan yang telah kalian lakukan pada no. 1, buatlah satu
pertanyaan yang bisa menjadi sebuah tujuan percobaan. Ingatlah bahwa
tujuan percobaan harus dapat diuji, dapat dilakukan dan bukan
merupakanpendapat pribadi!
Aktivitas 3
Aktivitas 4
Aktivitas 5
A. Tujuan Pembelajaran
Mengukur panjang kertas yang ada di atas meja dan mengukur tinggi badan
dalam Setiap anggota dalam kelompok.
C. Langkah Kerja
a. Mengukur panjang, lebar ataupun tinggi dari kertas dan kotak.
1. Sebelum melakukan pengukuran, perkirakan ukuran panjang, lebar
ataupun tinggi dari kertas dan kotak yang ada di atas mejamu. Jangan
lupa menyertakan satuan pengukuran.
2. Dengan menggunakan penggaris yang tersedia, ukurlah panjang, lebar
ataupun tinggi dari kertas dan kotak tersebut.
3. Catatlah hasilnya pada kolom “Hasil Pengukuran”. Jangan lupa
menyertakan satuan pengukuran.
Fisika, ilmu tentang gejala dan fenomena alam serta sifat benda-
benda disekitar kita
Beberapa dari cabang ilmu sains tersebut masih ada cabang lagi.
Cabang Biologi:
Cabang Fisika:
Cabang Kimia:
Cabang Geologi:
1. Thomas Edison
2. Wright bersaudara
3. Galileo Galilei
4. Charles Darwin
D. PENGUKURAN
2. Besaran
Dalam ilmu Sains, dikenal dua macam besaran, yaitu besaran pokok
dan besaran turunan (Tim Abdi Guru, 2022). Besaran Pokok adalah
besaran yang dijadikan dasar untuk menetapkan besaran lainnya.
Sementara Besaran Turunan adalah besaran yang ditetapkan berdasarkan
besaran pokok.
Pengukuran Besaran Pokok Pengukuran besaran pokok menggunakan
alat ukur yang sesuai. Pengukuran besaran pokok yang menggunakan
beberapa alat ukur yang masing-masing berbeda tingkat ketelitiannya.
Berikut akan dibahas masing-masing alat-alat ukur yang digunakan untuk
tiap besaran pokok (kecuali jumlah zat karena jumlah zat tidak diukur
secara langsung tetapi melalui pengukuran massa).
a. Panjang
Pengukuran panjang bisa jadi menjadi pengukuran yang paling
sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Alat yang paling sering
ditemui untuk mengukur panjang suatu benda adalah mistar atau
meteran untuk jarak yang lebih panjang. Namun untuk mengukur
panjang benda yang kecil atau tipis, diperlukan alat ukur yang
tingkat ketelitiannya lebih tinggi misalnya jangka sorong dan
mikrometer sekrup.
b. Massa
Mengukur massa sering disamakan dengan mengukur berat.
Apakah benar demikian? Kebanyakan orang menanyakan mengenai
berat badan padahal yang ditanyakan adalah massa badan orang
tersebut. Satuan massa dinyatakan dengan kg sedangkan berat
dinyatakan dengan newton. Berat badan yang biasa dinyatakan
dengan 50 kg, 60 kg, dll adalah merupakan hasil dari pengukuran
massa. Mengukur massa menggunakan neraca misalnya Ohauss
atau timbangan sedangkan pengukuran berat menggunakan neraca
pegas/dinamometer.
Pada dasarnya cara mengukur massa sebuah benda adalah
sama yaitu 1) meletakkan benda yang akan diukur massanya pada
tempat (piring beban) yang disediakan oleh alat ukur tersebut, 2)
geser beban pada lengan bebab sampai posisi seimbang, 3) amati
penunjukan skala dan baca hasil penunjukan tersebut. Untuk
neraca digital lebih muda karena nilai pengukuran sudah langsung
tertera pada layar.
c. Waktu
Waktu adalah besaran yang juga menjadi bagian yang tidak
terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Jam dinding dan jam
tangan merupakan alat ukur waktu yang paling sering kita temui.
Untuk mengukur waktu dengan ketelitian tinggi diperlukan alat
ukur yang baik misalnya stopwatch.
Sekon didefinisikan didefinisikan secara presisi dalam bentuk
frekuensi radiasi yang dipancarkan oleh atom sesium ketika
atom tersebut berpindah di antara dua keadaan tertentu.
Menurut definisinya, terdapat 60 s dalam 1 menit dan 60 menit di
dalam satu jam.
Gambar 3. Stopwatch
d. Arus listrik
Arus listrik dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut
amperemeter. Alat ini ada beberapa jenis, ada yang analog dan
ada juga yang digital. Amperemeter analog terdiri dari beberapa
bagian yaitu terminal positif, terminal negatif, skala, dan batas ukur
seperti terlihat pada gambar berikut.
e. Suhu
Penggunaan satuan suhu sangat beranekaragam. Di negara-
negara barat satuan suhu yang familiar digunakan adalah
Farhenheit sedangkan di Indonesia sendiri lebih familiar dengan
Celcius. Alat ukur suhu disebut dengan termometer. Oleh karena
itu nama termometer sering disesuaikan dengan jenis satuan suhu
atau jenis skala yang digunakan.
Satuan Internasional untuk suhu adalah Kelvin. Meski demikian,
masing-masing wilayah menggunakan jenis termometer sesuai
dengan yang familiar digunakan.
Penggunaan termometer sangatlah mudah. Anda mungkin
pernah mengukur suhu badan anak kecil atau melihat perawat
mengukur suhu badan seseorang ketika di rumah sakit. Di bagian
ujung thermometer terdapat sensor yang sangat sensitif terhadap
suhu.
f. Intensitas cahaya
Cahaya sangat penting bagi kehidupan manusia. Bayangkan
dunia tanpa cahaya maka dunia ini akan gelap gulita, tidak ada
kehidupan. Pernahkah anda melihat atau mendengar tentang alat
ukur cahaya? Alat untuk mengukur intensitas cahaya adalah
candlemeter atau luxmeter.
Selain itu terdapat beberapa besaran turunan yang pengukurannya
sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari misalnya luas, volume,
konsentrasi larutan, laju pertumbuhan, dan lain sebagainya. Berikut
contoh pengukuran besaran turunan.
a. Luas
Luas merupakan salah satu besaran turunan yang
diturunkan dari besaran panjang. Satuan dari luas adalah m2 .
Cara menghitung luas permukaan suatu benda ditentukan oleh
model bidang tersebut. Menghitung luas yang paling sederhana
adalah menghitung luas persegi atau persegi panjang. Luas
persegi diperoleh dengan mengalikan dua sisi dan untuk persegi
panjang luas diperoleh dengan mengalikan panjang dan
lebarnya.
Untuk bidang yang tidak beraturan misalnya untuk
menghitung luas dari daus, kita bias melakukan estimasi
memperhatikan model daun apakah mendekati model jajaran
genjang atau layang-layang. Luas daun tersebut bias dihitung
dengan menggunakan rumus luas bidang tersebut. Ada cara
lain juga yang bias dilakukan yaitu dengan menggunakan kertas
grafik. Luas bisa ditentukan dengan menghitung banyaknya
kotak yang disapu oleh daun kemudian mengalikan dengan luas
tiap satu kotak kecil.
b. Volume
Volume pada umumnya dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus luas alas dikali dengan tinggi. Misalnya
untuk mencari volume buku, Anda dapat mengukur tinggi,
panjang, dan lebar dari buku tersebut kemudian mengalikan 3
hasil pengukuran tersebut. Atau Anda dapat mencari volume
silinder dengan menghitung luas alas yang berbentuk lingkaran
kemudian mengalikan dengan tinggi silinder tersebut.
Menghitung volume zat cair dapat dilakukan dengan
menggunakan gelas ukur. Pada gelas ukur terdapat skala yang
menunjukan besar volume zat cair yang diukur. Gelas ukur juga
dapat digunakan untuk mengukur benda yang tidak beraturan
misalnya batu. Volume batu dapat ditentukan dengan
memasukkan batu ke dalam gelas ukur yang berisi air.
Pertambahan volume saat batu dimasukkan ke dalamnya adalah
volume dari batu tersebut. Bagaimana mengukur volume suatu
danau? Diketahui bahwa danau bukan wilayah yang beraturan
seperti kolam renang yang berbentuk balok atau kubus. Oleh
karena itu untuk mengukur volume suatu danau diperlukan
pendekatan. Mengestimasi volume danau dengan menganggap
danau berbentuk silinder.
Gambar 5. Danau
Volume danau diperoleh dengan mengalikan tinggi atau
kedalaman danau dengan luas permukaan danau. Misalnya
danau yang akan diukur memiliki kedalaman rata-rata 10 m
dengan diameter 1 km maka penghitungan volume danau
adalah sebagai berikut.
V = hπr2 ≈ 10 x 3 x (5 x 10)2 ≈ 8 x 106 m3
Jadi estimasi volume danau adalah 8 x 106 m3
c. Laju
Laju atau kelajuan lebih dikenal dengan kecepatan.
Perbedaan dari kelajuan dan kecepatan adalah bahwa kelajuan
merupakan besaran skalar sedangkan kecepatan adalah
besaran vektor (materi ini akan dibahas selanjutnya).
Menghitung kelajuan suatu benda diperoleh dari membagi jarak
tempuh dengan waktu tempuh. Alat yang yang biasa digunakan
untuk mengukur laju adalah speedometer. Setiap kendaraan
bermotor memiliki speedometer untuk mengukur kelajuan
kendaraan.
3. Satuan
Dalam melakukan pengukuran, agar seragam maka dianggap perlu
untuk menetapkan suatu pembanding dalam pengukuran. Pembanding ini
tetap, tidak berubah-ubah dan dapat digunakan secara umum di mana
saja. Inilah yang disebut sebagai satuan baku. Dalam Sains, satuan suhu
yang digunakan sebagai Standar Internasional adalah Kelvin (Ramlawati,
2017).
Satuan didefinisikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk
menyatakan hasil pengukuran, atau pembanding dalam suatu pengukuran
(Kemendikbud, 2016). Sebagai contoh mengukur panjang buku dan
diperoleh 15 cm, tetapi bagaimana jika diperoleh angka tersebut hanya
15, tentunya tidak bisa dibenarkan karena angka tanpa satuan tidak
memiliki makna sama sekali.
Untuk setiap besaran fisik dapat dinyatakan dalam satuan-satuan
pokok yang perlu distandarisasi. Pemilihan satuan standar untuk setiap
besaran fisik menghasilkan suatu sistem satuan.
1. Sistem Satuan Sains yang sangat dekat dengan observasi dan
pengukuran mengharuskan penggunaan satu set satuan yang
konsisten. Di zaman sekarang ini sistem satuan terpenting adalah
Sistem Internasional (SI) yang berasal dari Bahasa Prancis
2. Systeme International. Dalam satuan SI, satuan panjang standar
adalah meter, satuan waktu adalah sekon, dan satuan massa
standar adalah kilogram. Sistem ini juga dikenal dengan system
MKS (Meter- Kilogram-Sekon).
4. Teknik Pengukuran yang Benar
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pengukuran yaitu
sebagai berikut (Kemendikbud, 2021).
a. Selalu perhatikan bahwa alat ukur yang digunakan selalu pada angka 0
sebelum kalian mulai mengukur.
b. Pastikan alat ukur yang digunakan sudah mengukur secara tepat,
misalnya jika mengukur suhu cairan, termometer ada di dalam cairan,
bukan di atasnya juga tidak menyentuh wadah cairan.
c. Selalu catat pengukuran disertai satuannya. Gunakan simbol satuan
yang benar.
d. Hindari kesalahan paralaks, di mana pengamatan tidak dilakukan
sejajar dengan skala benda terukur.
e. Segera mencatat hasil pengukuran. Jangan mengandalkan ingatan
saja karena keterbatasan manusia mengingat. Cairan biasanya
memiliki bentuk yang tidak rata atau cembung sehingga dalam
mengukur volume cairan, selalu bacalah skala pada sisi cembung
cairan tersebut.
Tim Abdi Guru. 2022. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Untuk SMP/MTs Kelas
VII Kurikulum Merdeka. Jakarta: Erlangga.