Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

A. LATAR BELAKANG

Didalam dunia kesehatan banyak sekali hal yang menjadi permasalahan dan
bersifat saling berhubungan antara satu dengan yang lain, masalah di dalam
bidang kesehatan dapat terdiri dari beberapa faktor seperti penyakit, pasien, dan
pusat pelayanan kesehatan, dalam hal ini menyangkut dokter, perawat, bidan,
serta tenaga ahli lainnya yang bertugas atau bekerja di pusat pelayanan
kesehatan tersebut. Banyak hal yang menjadi sorotan, terutama mengenai
penyakit, pasien, dan pusat pelayanan kesehatan di masa masa sekarang
ini.Namun dimasa sekarang ini sangatlah normal untuk menyalahkan atau
menitikberatkan kesalahan kepada satu sisi saja yaitu tentang pelayanan
kesehatan.
Memang dapat diakui secara tidak langsung bahwa sistem pelayanan
kesehatan belum lah berjalan dengan baik masih banyak terdapat kekurangan
dan sering kali terjadi kesalahan-kesalahan dalam pelayanan. Kesalahan-
kesalahan yang dapat terjadi dalam pelayanan kesehatan salah satu nya adalah
seperti kesalahan memberikan diagnosis, kesalahan penulisan dan pemberian
resep obat,kesalahan dalam menggunakan alat bantu penegak diagnosis,
kesalahan melakukan follow up, pengobatan maupun tindakan yang salah hingga
terjadinya suatu insiden yang tidak diharapkan, kompetensi yang tidak sesuai,
komunikasi antar tenaga ahli yang tidak sejalan, dan banyak lain nya. Hal-hal
seperti ini yang kadang kali membuat rusak citra pelayanan kesehatan, padahal
semua kesalahan kesalahan tersebut tidak pernah di lakukan dengan secara
sengaja.
Melihat semua permasalahan yang ada, dalam hal ini menyangkut pelayanan
kesehatan maka mengacu pada Standar Tentang Keselamatan Pasien yang
termuat dalam Permenkes No. 1691 Tahun 2011,dan juga mengingat UU No.44
Tahun 2009 serta UU No.36 Tahun 2009, maka seluruh rumah sakit harus
merancang sistem baru atau memperbaiki sistem yang ada, untuk memonitor dan
mengevaluasi kinerja pelayanan kesehatan melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif insiden dan melakukan perubahan untuk
meningkatkan kinerja mutu serta keselamatan pasien.

[Type text]
Seluruh pertimbangan yang didapat maka muncul lah beberapa metode untuk
menemukan akar masalah sehingga dari komisi akreditasi rumah sakit bersama
dengan menteri kesehatan nasional untuk mewujudkan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di rumah sakit.Mengacu kepada perihal untuk menemukan
akar masalah karena akar masalah merupakan kata kunci Sebab, tanpa
mengetahui akar masalahnya, suatu insiden tidak dapat ditanggulangi dengan
tepat, yang berakibat pada berulangnya kejadian insiden tersebut dikemudian hari.
Sehingga Rumah Sakit Graha Hermine Batam Batam melakukan kajian
insiden secara cepat dan tepat, serta melakukan evaluasi dan mengembangkan
kebijakan untuk melakukan analisa akar masalah/ Root Cause Analysis (RCA) ,
dan untuk itulah maka Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam menyusun Panduan
Analisa Akar Masalah (Root Cause Analysis/RCA).

PENGERTIAN

Root Cause (akar masalah) :


Akar atau isu fundamental adalah titik awal dimana bila pada titik tertentu diambil
suatu tindakan (pencegahan) maka peluang terjadinya insiden akan berkurang.

Root Cause Analysis:


suatu proses untuk mengidentifikasi faktor dasar atau faktor kausal (penyebab)
yang mendasari variasi dalam kinerja, termasuk munculnya atau kemungkin
terjadinya peristiwa sentinel. (JCI, RCA in Health Care 4th Ed)pengertian lainnya
seperti :

Root Cause Analysisadalah :


Proses terstruktur yang menggunakan metode analitik yang dikenal yang
memungkinkan kita untuk bertanya “bagaimana” dan “mengapa” dengan cara
yang obyektif untuk mengungkap faktor kausal yang menjadi penyebab dan
belajar bagaimana mencegah insiden serupa terjadilagi, bukannya menerapkan
sikap menyalahkan. (HERKUTANTO, RCA, 2013)

[Type text]
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah :
Kejadian yang menyebabkan cedera atau komplikasi yang tidak diharapkan
sehingga menyebabkan perawatan lebih lama, kecacatan atau kematian/ kejadian
sentinel.

Definisi kejadian sentinel adalah :


Kejadian yang menyebabkan kematian atau kerugian atau kecatatan permanen
yang bukan karena proses penyakit yang tidak diantisipasi yang seharusnya dapat
dicegah.

BAB 2 SASARAN

Sasaran dari pembuatan Panduan Analisis Akar Masalah (Root Cause


Analysis/RCA) ini adalah seluruh staf anggota Rumah Sakit Graha Hermine
Batam Batam.

B. TUJUAN

Sebagai dasar dari seluruh program dan sebagai panduan dari berbagai
kebijakan dan prosedur terkait dengan proses Analisis Akar Masalah (Root Cause
Analysis/RCA) Rumah Sakit Graha Hermine Batam.

DASAR KEBIJAKAN

Mengingat dan mengacu pada :


1. Undang – undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang – undang No. 40 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Permenkes No. 1691 Tahun 2011, Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pada Panduan ini yaitu mengacu kepada semua sarana dan
unit serta seluruh staf anggota di Rumah Sakit Graha Hermine Batam, guna untuk

[Type text]
mencari akar masalah dari suatu insiden yang telah terjadi agar dapat
ditanggulangi dan tidak akan terjadi insiden yang sama, serta juga meningkatkan
kinerja mutu dan keselamatan pasien.

BAB 3 LANGKAH ANALISA AKAR MASALAH/ ROOT CAUSE ANALYSIS

1. Identifikasi Insiden yang akan di investigasi

Suatu insiden harus diinvestigasi secara detail dan lengkap seperti:

 masalah serius/ membahayakan pasien/ RS


 masalah potensial untuk pembelajaran dalam unit atau organisasi yang
lebih luas.

Analisa Akar Masalah/ RCA wajib dilakukan pada keadaan :

 Semua kejadian Sentinel yang tidak diharapkan


 Semua insiden yg diduga mengakibatkan cedera permanen, kehilangan
fungsi atau kehilangan bagian tubuh

2. Tentukan Tim Investigator

- Harus berdasarkan dan telah mendapatkan SK dari Pimpinan/Direktur


Rumah Sakit
- Berjumlah ganjil yaitu 3-5/ 9 orang dipilih dimana kejadian terjadi
- Minimal Manajer Keatas/ HAM baik
- Orang yang terlibat (langsung atau tidak langsung) dalam kegagalan
- Memilih Pimpinan Tim
o Objective
o Bukan bagian dari proses
o Berpengalaman melakukan RCA
o Tidak selalu anggota paling senior dalam tim
- Perlu orang yg ahli untuk melakukan investigasi suatu insiden serius
serta terlatih dengan RCA/ orang yang telah mengikuti pelatihan RCA
- Penting mengidentifikasi anggota tim dengan keterampilan berbeda dan
mempunyai komitmen terhadap waktu investigasi.
- Tim ideal untuk investigasi insiden serius/ Sentinel Event dapat terdiri
dari:
[Type text]
o Orang yg expert dalam investigasi insiden dan analisis External
expert, (mis. seorang yg tidak berlatar belakang medis)
o Senior Management expert (misal: Direktur Medis, Direktur
Keperawatan)
o Senior Clinical expertise (contoh: Direktur Medis atau Konsultan
senior)
o Seseorang yang mengetahui unit atau departeman dengan baik,
walau orang tersebut tidak langsung terlibat insiden.

3. Kumpulkan data & informasi

 Observasi

Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan, posisi serta hal-hal


yang berhubungan dengan insiden.

 Dokumentasi

Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data,observasi dan inspeksi

 Interview

Untuk mengetahui kejadian secara langsung serta untuk pengecekan


ulang pada hasil observasi dan data dokumentasi

1. Petakan Kronologi kejadian

 Kronologi narasi (Narrative Chronology)

Kronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insiden

Kronologi narasi sendiri adalah :

Suatu penulisan cerita apa yang terjadi berdasarkan tanggal dan waktu.
Kronologi cerita dibangun berdasarkan kumpulan data saat investigasi
yang kemudian dipadatkan dalam suatu cerita.

Kapan menggunakan kronologi cerita ?

- Untuk kejadian sederhana dan tidak kompleks, dimana masalah, praktek


dan faktor kontribusinya sederhana.
- Dapat digunakan untuk mengetahui gambaran umum suatu kejadian
yang lebih kompleks.

[Type text]
- Dapat digunakan sebagai bagian integral dari suatu laporan sebagai
ringkasan dimana hal tersebut mudah dibaca.

Bagaimana melengkapi kronologi cerita ?

- Sebenarnya hampir sama dengan garis waktu. Kunci perbedaannya


adalah pada informasi pelengkap berhubungan dengan badan teks.

Nilai positif dari kronologi narasi ini adalah :

- Format tersebut baik untuk presentasi informasi

Nilai negatif dari kronologi narasi ini adalah :

- Sulit untuk menemukan titik cerita dengan cepat


- Sulit untuk mengerti jalannya cerita dengan cepat bila terlibat dengan
banyak pihak.

• Timeline

Metode untuk menelusuri rantai insiden secara kronologis.


Memungkinkan Investigator untuk menemukan bagian dalam
proses dimana masalah terjadi.

[Type text]
• Tabular Timeline

- Sama dengan Timeline tetapi lebih detail menginformasikan Good


practice, CMP
- Merupakan pengembangan Timeline yang berisi 3 data dasar : tanggal,
waktu, cerita kejadian asal dan dilengkapi 3 data lain yaitu : informasi
tambahan, praktek yg baik (good practice) dan masalah/ CMP (Care
Management Problem)

Kapan digunakan Tabular Timeline ?

Pada tiap tipe insiden. Berguna pada kejadian yang berlangsung lama

Bagaimana melengkapi Tabular Timeline ?

Mengisinya seperti garis waktu diagram, dimana waktu dan tanggal kejadian
kemudian pada baris berikutnya diisi kejadian, informasi tambahan, Good
Practice dan masalah.

Nilai Positif :

Membantu pemeriksaan dengan memetakan kronologi dalam bentuk diagram


sehingga mudah dibaca. Teknik ini memudahkan identifikasi kekurangan
secara cepat. Tambahan informasi dapat dimasukkan tanpa perlu merubah
format.

Nilai Negatif :

Beberapa orang lebih suka pada pemetaan kasus karena lebih fleksibel dan

dinamis.

(Contoh form Tabular timeline di lampiran)

[Type text]
• Time Person Grid

- Memungkinkan untuk melacak gerak/ kehadiran orang sebelum dan


sesudah insiden.
- Alat pemetaan tabular yang dapat membantu pencatatan pergerakan
orang (staf, Dokter, pengunjung, pasien dll) sebelum, selama dan
sesudah kejadian.
- Membantu investigator mengetahui keberadaan seseorang pada saat
kejadian/insiden.

Kapan menggunakan Time Person Grid ?

- Jika dalam suatu Insiden terdapat keterlibatan banyak orang dalam


kejadian tersebut dan Investigator ingin memastikan keberadaan mereka
dalam insiden.
- Berguna pada keadaan jangka pendek.
- Dapat dipetakan ke dalam garis waktu sehingga dapat dipakai untuk
mengetahui kerangka waktu spesifik yang lebih detil.

Bagaimana melengkapi Time Person Grid?

Buatlah tabel yang berisi beberapa baris dan kolom Dari tabel tersebut, kolom
sebelah kiri berisi daftar staf yang terlibat Kolom berikutnya berisi perjalanan
waktu (jam, menit) pada baris atasnya, Kemudian pada baris dibawah waktu
berisi keterangan tempat atau kegiatan staf yang terlibat

Nilai positif:

- Dapat digunakan pada waktu yang pendek


- Dapat mengidentifikasi keberadaan seseorang dan adanya celah
informasi
- Pemetaan dapat dalam bentuk garis waktu yang efektif

Nilai negatif:

- Hanya dapat digunakan pada waktu yang pendek


- Orang tidak dapat selalu mengingat waktu dimana ia berada
- Terfokus pada individu

(Contoh form Time Person Grid di lampiran)

2. Identifikasi CMP (Care Management Problem)


[Type text]
Beberapa tehnik/ instrumen untuk mengungkapkan CMP :

• (Brainstorming, Brainwriting)

- Masalah yang terjadi dalam pelayanan baik itu melakukan tindakan


(commision) atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
(ommission)
- Suatu insiden bisa terdiri dari beberapa CMP
- Identifikasi CMP untuk mengetahui serangkaian kejadian yang
mengakibatkan insiden.

Prinsip dasar CMP :

- Pelayanan yang menyimpang dari standar pelayanan yg ditetapkan


- Penyimpangan memberikan dampak langsung atau tak langsung pada
adverse event.

Adverse event yang berdampak pada pasien baik langsung/ tidak langsung
Misalnya :

 Kegagalan dalam observasi/ tindakan


 Penanganan yang tidak tepat
 Tidak mencari bantuan saat dibutuhkan
 Kesalahan dalam menggunakan peralatan
 Tidak mengikuti SOP
 Kesalahan memberikan pengobatan

3. Analisis Informasi

 5 Why’s,

Dikenal juga sebagai why-why chart (Ammerman, 1998), lebih difokuskan


pada pendalaman AAM/ RCA sehingga investigator yang menggunakan
teknik ini dapat mencari penyebab insiden keselamatan pasien lebih
mendalam.

Tujuan :

- Untuk secara konstan bertanya mengapa? Melalui lapisan penyebab


sehingga mengarah ke akar permasalahan dari problem yang
teridentifikasi.

[Type text]
Kapan menggunakan teknik ini?

- Untuk menanyakan setiap penyebab masalah yang teridentifikasi dan


untuk mengidentifikasi :
o Gejala (Symptom)
o Proximate cause
o Faktor-faktor yang berpengaruh (an influencing factor) atau Akar
masalah (root cause)
- Untuk melanjutkan pencarian akar masalah yang sebenarnya, meskipun
telah diketahui kemungkinan penyebab.

 Analisis Perubahan

Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976) Digunakan untuk menganalisa


proses yang tidak bekerja sesuai rencana.

Apa dan mengapa berubah karena Metode sederhana yang dapat membantu
membandingkan proses yang berjalan efektif atau gagal.

Kapan digunakan ?

o Bila suatu sistem/ tugas yg awalnya berjalan efektif kemudian terjadi


kegagalan/ terdapat sesuatu yg menyebabkan perubahan situasi
o Mencurigai suatu perubahan yg menyebabkan ketidaksesuaian
tindakan atau kerusakan alat

 Analisis Penghalang

- Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya


- Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi :
o Penghalang mana yang seharusnya ada untuk mencegah insiden
o Mengapa penghalang gagal?
o Penghalang apa yang dapat digunakan untuk mencegah insiden
terulang kembali?

Ada 4 tipe penghalang:

1. Penghalang Fisik
2. Penghalang Natural
[Type text]
3. Penghalang Tindakan manusia
4. Penghalang Administrasi

 FishBone/ Analisis Tulang Ikan

Tiap masalah (CMP) dpt berkaitan dengan beberapa faktor yang


dapat memberikan dampak pada timbulnya insiden.

Misalnya :

 motivasi individu kurang, supervisi tim


 kurang, kebijakan pelatihan tidak adekuat dll.

Berbagai metode dapat digunakan untuk mencatat faktor kontribusi yang


berkaitan dengan CMP

4. Rekomendasi dan Rencana Kerja untuk Improvement


- Penerapan hasil uji coba lapangan
- Monitor dan evaluasi

BAB 4

PENUTUP

Pembentukan panduan analisa akar masalah dikarenakan akar masalah


merupakan kata kunci utama dari perbaikan dan peningkatan mutu serta
keselamatan pasien di rumah sakit, Sebab tanpa mengetahui akar masalahnya,
suatu insiden tidak dapat diatasi dan di evaluasi dengan tepat, yang berakibat
pada berulangnya kejadian insiden tersebut dikemudian hari.

[Type text]
LAMPIRAN

LANGKAH - LANGKAH ANALISIS AKAR MASALAH


( AAM / RCA )

1. Identifikasi Insiden yang akan di investigasi

2. Tentukan Tim Investigator

3. Kumpulkan data & informasi

 Observasi

 Dokumentasi

 Interview

4. Petakan Kronologi kejadian

• Narrative Chronology,

• Timeline,

• Tabular Timeline,

• Time Person Grid.

5. Identifikasi CMP ( Care Management Problem )

• ( Brainstorming, Brainwriting )

6. Analisis Informasi

[Type text]
 5 Why’s

 Analisis Perubahan

 Analisis Penghalang

 FishBone/ Analisis Tulang Ikan

7. Rekomendasi dan Rencana Kerja untuk Improvement

LANGKAH 1 & 2 IDENTIFIKASI INSIDEN DAN TENTUKAN TIM

INSIDEN :
___________________________________________________________________
__________________________________________________________
_________
__________________________________________________________
_________

TIM :

Ketua :
___________________________________________________________________

Anggota :1. ________________________ 4. __________________________

2. ________________________ 5. __________________________

3. ________________________ 6. __________________________

Apakah semua area yang terkait sudah terwakili ?

YA TIDAK

Apakah macam-macam & tingkat pengetahuan yang berbeda,

sudah diwakili didalam Tim tersebut?

YA TIDAK

Siapa yang menjadi Notulen?___________________________________________

Tanggal dimula_______________ Tanggal dilengkapi ________________________

[Type text]
LANGKAH 3 KUMPULKAN DATA & INFORMASI

- Observasi Langsung : __________________________________


__________________________________
- Dokumentasi : 1. …………………………………………………….

2. …………………………………………………….

3. …………………………………………………….

4. ……………………………………………………

5. ……………………………………………………

- Interview ( Dokter/Staf yang terlibat) :

1. ………………………………………………………
2. ………………………………………………………
3.………………………………………………………
4.………………………………………………………
5. ………………………………………………………

LANGKAH 4.PETAKAN KRONOLOGI KEJADIAN

FORM TABULARTIMELINE

WAKTU /

KEJADIAN

KEJADIAN

[Type text]
INFORMASI

TAMBAHAN

GOOD
PRACTICE

MASALAH

PELAYANAN

FORM TIMEPERSON GRID

WAKTU/

STAF YANG

TERLIBAT

[Type text]
LANGKAH 5.IDENTIFIKASI CMP

FORM MASALAH/ CARE MANAGEMENT PROBLEM (CMP)

Masalah
Instrumen/Tool

LANGKAH 6.ANALISIS INFORMASI

FORM TEHNIK (5) MENGAPA

MASALAH

Mengapa

Mengapa

Mengapa

[Type text]
Mengapa

FORM ANALISIS PERUBAHAN

PROSEDUR YANG APAKAH TERDAPAT


PROSEDUR YANG
DILAKUKAN SAAT BUKTI PERUBAHAN
NORMAL (SOP)
INSIDEN DALAM PROSES

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     
[Type text]
     

FORM ANALISIS PENGHALANG

MENGAPA
APAKAH
APA PENGHALANG PENGHALANG
PENGHALANG
PADA MASALAH INI ? GAGAL? APA
DILAKUKAN?
DAMPAKNYA ?

[Type text]
Fish Bone/ Analisis Tulang Ikan

Faktor
Faktor Eksternal
Faktor Faktor diluar RS Faktor
Tugas
Pasien Staf Tim

Faktor
Faktor Faktor Organi
Komunika Lingkun sasi
KET: si gan &
Untuk pengisian lihat Faktor Kontributor Kerja Manaje
RCA : Root Cause Analysis men

FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN

DALAM INVESTIGASI INSIDEN KLINIS

1. FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL DILUAR RS

Komponen

a. Regulator dan Ekonomi


b. Peraturan & Kebijakan Depkes
c. Peraturan Nasional
d. Hubungan dengan Organisasi lain

[Type text]
2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAJEMEN

Komponen SubKomponen
Organisasi & Manajemen a. Struktur Organisasi

  b. Pengawasan

  c. Jenjang Pengambilan Keputusan

Kebijakan, Standar & Tujuan a. Tujuan & Misi

  b. Penyusunan Fungsi Manajemen

  c. Kontrak Service

  d. Sumber Keuangan

  e. Pelayanan Informasi

  f. Kebijakan diklat

  g. Prosedur & Kebijakan

  h. Fasilitas & Perlengkapan

  i. Manajemen Risiko

  j. Manajemen K3

  k. Quality Improvement

Administrasi Sistem Administrasi

Budaya Keselamatan a. Attitude Kerja

  b. Dukungan manajemen oleh seluruh staf

SDM a. Ketersediaan

b. Tingkat Pendidikan & Keterampilan Staf


 
yang Berbeda

  c. Beban Kerja yang optimal

Diklat Manajemen Training/Pelatihan/Refreshing

[Type text]
3. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA

Komponen SubKomponen
Desain dan Bangunan a. Manajemen Pemeliharaan

  b. Penilaian Ergonomik

  c. Fungsionalitas

Lingkungan a. Housekeeping

  b. Pengawasan Lingkungan Fisik

  c. Perpindahan Pasien antar Ruangan

Perlengkapan a. Malfungsi Alat

  b. Ketidaktersediaan

  c. Manajemen Pemeliharaan

  d. Fungsionalitas

e. Desain, Penggunaan &Maintenance


 
Peralatan

4. FAKTOR KONTRIBUTOR : TIM

Komponen SubKomponen
Supervisi & Konsultasi a. Adanya kemauan staf junior berkomunikasi

  b. Cepat Tanggap

Konsistensi a. Kesamaan tugas antar profesi

  b. Kesamaan tugas antar staf yang setingkat

Kepemimpinan & Tanggung


Jawab a. Kepemimpinan Efektif

 
b. Job Desk Jelas
Respon terhadap Insiden Dukungan per grup setelah insiden

[Type text]
5. FAKTOR KONTRIBUTOR : TUGAS

Komponen SubKomponen
Ketersediaan SOP a. Prosedur Peninjauan & Revisi SOP

  b. Ketersediaan SOP

  c. Kualitas Informasi

  d. Prosedur Investigasi

Ketersediaan & akurasi hasil


a. Test Tidak Dilakukan
tes

b. Ketidaksesuaian antara interpretasi hasil


 
tes
Faktor Penunjang dalam
a. Ketersediaan, penggunaan, reliabilitas
validasi alat medis

  b. Kalibrasi

Desain Tugas Penyelesaian tugas tepat waktu dan sesuai


SOP
 
 

6. FAKTOR KONTRIBUTOR : PASIEN

Komponen SubKomponen
Penyakit yang kompleks, berat, multikomplikasi
Kondisi

Personal a. Kepribadian

  b. Bahasa

  c. Kondisi Sosial

  d. Keluarga
Mengetahui risiko yang berubungan dengan
Pengobatan
pengobatan
Riwayat
a. Riwayat Medis
 
b. Riwayat Kepribadian
 
c. Riwayat Emosi
Hubungan Staf dan Pasien Hubungan yang baik

[Type text]
7. FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI

Komponen SubKomponen
Komunikasi Verbal a. Komunikasi antar staf junior dan senior

  b. Komunikasi antar Profesi

  c. Komunikasi antar Staf dan Pasien

  d. Komunikasi antar Unit Departemen

Komunikasi Tertulis Ketidaklengkapan Informasi

LANGKAH 7 FORM REKOMENDASI & RENCANA TINDAKAN

Tingkat
rekomenda
Akar Sumber Bukti
Tinda si (individu, Penanggung
masa Waktu daya yang penyeles Paraf
kan tim, Jawab
lah dibutuhkan aian
direktorat,
RS)

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai