Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK: ETIKA & PROFESI

DOSEN: DRA. RENI DWI W. MSi

Nama Kelompok:
• Claudio Raynaldus Sudin (2010426694)
• Diana Oktavia Jaiman (2010426681)
• Fransiska Dian (2010426671)
• Laura natasya (2010426670)
• Liberia samitah Krisna murty (2010426674)
• Marsela Rintik (2010426692)

F.LATIHAN SOAL
1. Sebutkan 5 macam profesi yang Saudara ketahui dan jelaskan pengertian profesional !
2. Menurut pendapat Saudara apakah pekerjaan APIP termasuk pekerjaan profesional ?
Jelaskan alasan Saudara !
3. Mengapa kode etik diperlukan dalam organisasi profesi auditor ?
4. Bagaimana sikap Saudara selaku auditor pada APIP, jika melihat auditor APIP lainnya dalam
tingkah lakunya tidak sesuai dengan yang diatur oleh organisasi profesinya ?
5. Apa perlunya standar audit ? Apa yang dimaksud dengan pengendalian mutu dalam
kaitannya dengan penugasan audit ? Mengapa setiap organisasi auditor perlu membuat
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu audit ?
6. Apa bedanya standar audit dengan prosedur audit ? Jelaskan hubungan keduanya !
7. Harap Saudara jelaskan hubungan kode etik, standar audit dan pengendalian mutu audit !
8. Umumnya, apabila personil yang ditugaskan semakin cakap dan berpengalaman, maka
supervisi secara langsung terhadap personil tersebut, semakin tidak diperlukan. Demikian salah
satu pernyataan dalam standar pengendalian mutu akuntan publik. Tanpa memperhatikan
standar yang lain, bagaimana komentar Saudara mengenai pernyataan tersebut ?
9. Apakah hasil audit yang dilakukan oleh seorang auditor yang pandai pasti bermutu ? Jelaskan
jawaban Saudara !
10. Sebutkan unsur kebijakan dan prosedur pengendalian mutu audit menurut Ikatan Akuntan
Indonesia ?

JAWABAN LATIHAN SOAL F


1. Presiden
Presiden termasuk profesi tertinggi dalam suatu negara modern. Gaji pokok presiden cukup
besar dan bergengsi. Presiden sebenarnya hanya sebutan, Intinya adalah kepala negara.
Arsitek
termasuk profesi yang membutuhkan ketelitian tingkat tinggi. Seorang arsitek harus pandai
menggambar desain bangunan lengkap dengan ukuran yang presisi
Guru termasuk profesi yang sangat mulia. Tugas gurubey mengajar berbagai macam hal kepada
muridnya. Mengajar yang dilakukan sangat membutuhkan pengetahuan dan keahlian.
Termasuk bagian dari kontribusi guru untuk Mencerdaskan bangsa.
Dokter
termasuk profesi yang sangat vital ditengah masyarakat. Dokter adalah garda terdepan dalam
hal Pengobatan. Hanya dokter yang sangat diandalkan karena keahlian dan pengetahuannya.
Perawat
juga termasuk profesi yang tidak kalah penting. Hampir sama dengan pekerjaan dokter.
Namun, perawatlah yang bertugas merawat pasien selain dokter. Mereka juga menggunakan
kode etik dalam pekerjaannya. Misalnya dalam hal pemberian obat, pengecekan sampel darah,
Pemeriksaan tekanan darah, dan pemulihan pasien.
2. Iya, karena APIP mempunyai tugas dan fungsi melakukan Pengawasan dalam lingkup
kewenangannya melalui audit, reviu, evaluasi, Pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
3. Karena dibuat untuk mengatur proses kerja auditor dan t menjaga profesionalisme seorang
auditor. Etika profesi ini wordibuat juga untuk melindungi para klien agar kerahasiaan data
mereka tetap aman dan tidak terjadi kebocoran.
4. Sikap saya terhadap auditor APIP lain yang tingkahnya tidak sesuai dengan yang diatur
organisasi profesi, saya: akan langsung menegur agar auditor lain dapat it bekerja secara
profesional.
5. Tujuan standar audit adalah untuk menjamin mutu w koordinasi Perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan audit. Standar ini juga mendorong efektifitas tindak lanjut temuan hasil audit
serta konsistensi penyajian laporan hasil audit yang bermanfaat bagi pemakainya.Pengendalian
mutu audit didefinisikan sebagai suatu proses memantau kinerja dan mengambil tindakan
untuk meyakinkan bahwa suatu hasil tercapai. Mutu audit ditentukan oleh dua hal yaitu
kompetensi dan independeni. Kebijakan dan praktik pengendalian mutu harus ada diorganisasi
pengawasan untuk menjamin independensi dan kompetensi auditor dan auditor yang terlibat
dalam vt audit sehingga dihasilkan jasa yang sesuai dengan tuntutan standar profesional.
6. "Prosedur "berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan. Sedangkan "Standar"
berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut dan berkaitan dengan
tujuan yang hendak dicapai melalui Penggunaan prosedur tersebut.
7. Kepercayaan masyarakat dan pemerintah atas hasil kerja auditor ditentukan oleh keahlian,
independensi, serta integritas moral/kejujuran para auditor dalam menjalankan pekerjaannya.
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap satu atau beberapa auditor dapat menghancurkan citra
profesi auditor secara keseluruhan.
Hubungannya yaitu organisasi auditor berkepentingan untuk mempunyai kode etik yang dibuat
sebagai prinsip moral atau aturan perilaku yang mengatur hubungan antara auditor dan auditan,
antara auditor dan auditor, serta antara auditor dan masyarakat. Kode etik atau aturan perilaku
dibuat untuk dipedomani dalam berperilaku atau melaksanakan penugasan sehingga
menumbuhkan kepercayaan dan memelihara citra organisasi di mata masyarakat. Standar audit
merupakan ukuran mutu pekerjaan audit yang ditetapkan oleh organisasi profesi audit, yang
merupakan persyaratan minimum yang harus dicapai auditor dalam melaksanakan tugas
auditnya. Standar audit diperlukan untuk menjaga mutu pekerjaan auditor. Mutu audit perlu
dijaga supaya profesi auditor tetap mendapat kepercayaan dari masyarakat. Untuk meyakinkan
pembaca laporan audit, maka auditor harus mencantumkan dalam laporannya bahwa auditnya
telah dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku.
8. jika personilnya memang memiliki kemampuan dalam mengendalikan standar mutu
sehingga secara tidak langsung personil tersebut harus tetap memperhatikan standar mutu lain
karena disetiap personil mewajibkan pemeriksa untuk menggunakan kemahirannya secara
professional, cermat dan seksama, memperhatikan prinsipprinsip pelayanan atas kepentingan
publik serta memelihara integritas, obyektivitas, dan independensi dalam menerapkan
kemahiran professional terhadap setiap aspek pemeriksaannya. Pernyataan standar ini juga
mengharuskan tanggung jawab bagi setiap pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan
berdasarkan Standra Pemeriksaan untuk mematuhi Standar Pemeriksaan (SPKN, 2007).
Standar audit APIP menyebutkan bahwa audit harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai audito.
9. Kualitas hasil audit merupakan hal yang penting, karena dengan kualitas hasil audit yang
tinggi diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar
pengambilan keputusan dan karena jika diperiksa oleh audititor pada perusahaan sendiri akan
mudah dimanipulasi.
10. Independensi
1. Persyaratan : Semua anggota tim yang melaksanakan penugasan wajib memenuhi
persyaratan independen Contoh prosedur : Setiap patner dan staf wajib menjawab “kuesioner
independens” tahunan sehubungan dengan pemilikan saham atau menjadi anggota dewan
direksi.
2.Penugasan Personel
Persyaratan : Semua anggota tim dalam penugasan harus memiliki tingkat kemampuan dan
pelatihan teknik yang memadai. Contoh prosedur : Penugasan seluruh staf dilakukan oleh
patner yang mengetahui perusahaan klien dan melakukan penugasan setidaknya 2 bulan
sebelumnya.
3. Konsultasi
Persyaratan : Pada saat staf atau patner mengalami problem teknis, harus ada prosedur untuk
mendapatkan petunjuk dari orang yang ahli
Contoh prosedur : Pimpinan KAP harus siap untuk konsultasi dan harus menyetujui penugasan
sebelum penyelesaian
4. Supervisi
Persyaratan : Kebijakan untuk menjamin supervisi pekerjaan yang memadai untuk seluruh
tingkatan harus dilakukan untuk setiap penugasan
Contoh prosedur : Dibutuhkan tinjauan dan persetujuan program audit yang dilakukan oleh
patner audit sebelum dilakukan pengujian rinci.
5. Pemekerjaan (Hiring)
Persyaratan : Seluruh karyawan baru harus mampu melaksanakan tugasnya secara kompeten.
Contoh prosedur : Seluruh karyawan yang akan dipekerjakan harus diwawancarai dan disetujui
oleh patner kepegawaian dan patner yang berkaitan dengan masalah teknis audit.
6. Pengembangan Profesional
Persyaratan : Setiap karyawan harus memperoleh pengembangan profesional yang mencukupi
untuk mendukung pelaksanaan kerja secara kompeten.
Contoh prosedur : Setiap profesional harus memperoleh 40 jam pendidikan lanjutan setiap
tahun ditambah jam tambahan yang diusulkan oleh patner
7. Promosi (Advancement)
Persyaratan : Kebijakan promosi harus jelas untuk menjamin promosi karyawan berlangsung
sesuai antara kualifikasi dan tanggung jawabnya.
Contoh prosedur : Setiap profesional harus dievaluasi dalam setiap penugasan dan dilaporkan
dalam laporang evaluasi penugasan perorangan yang dimiliki perusahaan.
8. Penerimaan dan Keberlanjutan Klien
Persyaratan : Seluruh klien dan calon klien harus dievaluasi untuk meminimalisasikan
kemungkinan keterbatasan integritas manajemen Contoh prosedur : Formulir evaluasi klien,
sehubungan dengan masalah yang dikomentari oleh auditor terdahulu dan evaluasi atas
manajemen, harus disajikan untuk setiap klien, sebelum persetujuan dilakukan
9. Inspeksi
Persyaratan : Kebijakan dan prosedur harus jelas guna menunjang terpenuhinya kedelapan
elemen pengendalian mutu secara konsisten
Contoh prosedur : Patner yang bertanggungjawab terhadap pengendalian mutu harus menguji
prosedur pengendalian mutu setidaknya setahun sekali untuk menjamin bahwa operasi
perusahaan tidak menyimpang.
G. LATIHAN SOAL
1. Harap Saudara jelaskan pengertian independensi dalam hubungannya dengan penugasan
audit! Ada berapa jenis independensi yang Saudara ketahui, jelaskan !
2. Mengapa di dalam menjalankan tugasnya auditor harus independen?
3. Misalkan Saudara pimpinan salah satu Kantor Akuntan Publik/Kepala Perwakilan
BPKP/Inspektur Jenderal/Inspektur Wilayah. Saudara mengetahui bahwa salah satu staf,
Auditor A yang terkenal sangat independen dalam sikap mentalnya, memiliki hubungan
keluarga dengan pimpinan organisasi B. Bagaimana pertimbangan Saudara, apakah Saudara
akan menugaskan Auditor A untuk memeriksa organisasi B ? Apa alasan Saudara!
4. Dengan merujuk kepada soal no. 3. jika Saudara adalah Auditor A, dan pimpinan Saudara
tidak tahu bahwa Saudara memiliki hubungan keluarga dengan pimpinan organisasi B, tapi
Saudara ditugaskan untuk memeriksa organisasi B, bagaimana sikap Saudara ? Jelaskan
jawaban Saudara.
5. Dalam bulan Januari 20XX Saudara ditugaskan melakukan audit atas pengadaan barang
inventaris dalam partai besar yang spesifik dan harganya mahal, yang dibiayai dari anggaran
belanja barang kantor Saudara.
Pada saat audit dijumpai hal-hal berikut :
a. Pada saat Saudara melakukan cek fisik ternyata terdapat kekurangan barang dengan nilai Rp
500.000.000,00 ;
b. Pejabat yang bertanggung jawab atas pengadaan barang tersebut menyatakan bahwa sisa
barang sejumlah kekurangan tersebut dititipkan kepada rekanan (penjual) ;
c. Dari hasil analisis serta teknik audit yang Saudara lakukan diperoleh bukti/data bahwa telah
terjadi kejanggalan yang menjurus kepada tindakan manipulasi dan kolusi sesama pejabat dan
rekanan yang bersangkutan.
d. Pada saat Saudara membicarakan masalah tersebut kepada pejabat yang bertanggung jawab,
Saudara diminta untuk tidak mempermasalahkan penyimpangan tersebut dan tidak
memasukkan dalam laporan audit. Ia mengemukakan bahwa uang sebesar Rp500 juta tersebut
tidak hanya untuk kepentingan pribadinya sendiri saja, tetapi dibagi-bagi dengan pejabat-
pejabat lainnya.
Bagaimana sikap Saudara seharusnya dalam menghadapi masalah tersebut? Berikan komentar
secukupnya !
6. Sering dikatakan bahwa auditor harus memiliki integritas yang tinggi. Apa maksud dari
pengertian integritas di sini? Jelaskan jawaban Saudara !
7. Pemeriksa harus memiliki keahlian yang diperlukan dalam tugasnya. Keahlian apa saja yang
perlu dimiliki seorang auditor?
JAWABAN LATIHAN SOAL G
1.Kualitas audit yang baik akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai
dasar pengambilan keputusan.
(Singgih dan Icuk, 2010) mengungkapkan bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh independensi
dan pengalaman. Kualitas audit menurut Christiawan (2002) ditentukan oleh kompetensi dan
independensi. Barnes dan Huan (1993) menyebutkan bahwa pemberian opini tergantung pada
faktor independensi. Independensi merupakan salah satu komponen etika yang harus dijaga
oleh akuntan publik. Independensi mewajibkan auditor harus bersikap mandiri dan tidak
memihak kepada klien yang telah menugasinya dan membayarnya karena pada dasarnya
auditor melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan publik.Independensi berarti sikap mental
yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain dan tidak tergantung pada orang
lain (Mulyadi, 1998). Independensi merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada
profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menilai
mutu jasa audit (Trisnaningsih, 2007).
Macam-macam independen yang saya ketahui yaitu bahwa Independen meliputi profesi,
keuangan, penampilan, politik, ekonomi dan lainnya. Pengertian independen adalah bebas dan
melulu tunduk pada urusan yang benar secara hukum ataupun secara agama. Jadi, sekalipun
independen dimaknai sebagai kemerdekaan namun dalam urusan ini kemerdekaan tersebut
adalah kebebasan yang cocok dengan agama atau hukum. Orang atau badan yang independen
mesti berjalan mengekor aturan yang berlaku, tidak seenaknya sendiri. Independen mesti
mengarah pada urusan yang benar dan cocok dengan ketentuan yang berlaku.
2. Independen yaitu bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen yang bertanggung jawab
atas penyusunan laporan maupun terhadap pengguna laporan. Hal ini dilakukan agar auditor
tersebut bebas dari pengaruh subjektivitas para pihak yang terkait. Sehingga pelaksanaan dan
hasil auditnya dapat diselenggarakan secara objektif.
3. 3. Ya, saya akan tetap memerintahkan Audit A untuk memeriksa organisasi B. Karena saya
sudah mengetahui kualitas kerja Audit A yang sangat independen, tentu akan
bertanggungjawab serta profesional dalam pekerjaannya. Dan tidak mudah untuk terhasut
dalam hal apapun dalam status keluarga nya dan pekerjaan.
4.Saya akan tetap menjalankan tugas saya untuk memeriksa organisasi B. Walaupun organisasi
B memiliki hubungan keluarga dengan saya. Saya akan mempersiapkan mental saya untuk
menjalankan tugas dan pekerjaan saya secara profesional,yang mana tidak memandang
keluarga dalam pekerja dan tidak mudah terhasut.
5. Saya tidak akan menyetujui permintaan pejabat tersebut, karena saya merasa hal tersebut
sudah sangat menyimpang. Dengan tindakan pejabat yang kurang jujur dan berani
menggelapkan uang tersebut. Tindakan tersebut akan
6. Integritas Seorang Pemimpin Adalah sikap atau sifat serta nilai-nilai yang memang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin guna untuk membangun kepercayaan antar individu dalam
organisasi.Integritas akan membawa atau menjaga seseorang/individu supaya tidak keluar dari
jalurnya yang sudah terorganisir saat ingin mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang
berintegritas, tidak akan mudah terpengaruh terhadap godaan korupsi atau memperkaya diri
dengan menyalah-gunakan wewenang dan kekuasaannya.
7. Keahlian seorang auditor:
1.Keterampilan komunikasi, termasuk komunikasi lisan, penulisan laporan, dan keterampilan
presentasi
2. K eterampilan memecahkan masalah (mis., Pemikiran konseptual dan analitis)
3.Kemampuan untuk mempromosikan nilai audit internal di antara karyawan kunci dalam
organisasi
4.Mengikuti perkembangan perubahan peraturan dan standar industri
5.Pengetahuan dalam audit, seperti standar audit internal dan standar etika pprofesional.
6.Pengetahuan dalam manajemen risiko perusahaan (mis., Analisis risiko dan penilaian
kontrol)

E.LATIHAN SOAL
1. Standar Audit yang berlaku bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah terdiri dari berapa
kategori? Sebutkan satu persatu!
2. Apa alasan bahwa pertanggung-jawaban keuangan manajemen harus diperiksa oleh auditor
yang independen? Apakah manajemen tidak mampu untuk menyajikan laporan
pertanggungjawab baik?
3. Jika sebuah kantor/organisasi audit pemerintah menugaskan dua orang auditor yang baru
lulus dari universitas dan belum pernah melaksanakan audit (namun memiliki nilai akademis
yang tinggi) untuk melaksanakan suatu penugasan audit, apakah penugasan ini telah memenuhi
standar umum APIP? Apa alasan Saudara?
4 Apa saja yang harus dimiliki auditor untuk memenuhi standar umum yang pertama (keahlian
dan pelatihan)?
5. APIP dan para auditornya harus senantiasa mewaspadai setiap kendala yang dapat
mempengaruhi independensi dalam audit yang sedang dilakukannya baik kendala pribadi
maupun kendala eksternal. Harap Saudara jelaskan apa saja kendala pribadi dan kendala
eksternal tersebut!
6. Dalam suatu penugasan audit, Saudara menemukan bahwa di dalam sistem pengelolaan
bahan baku terdapat kelemahan di mana setiap pengeluaran bahan baku tidak didasarkan atas
bon pengeluaran barang, namun hanya berdasarkan nota telepon dari kepala bagian produksi.
Dalam hal ini, apa reaksi Saudara ? Apakah langsung memberikan instruksi kepada kepala
gudang untuk memperbaiki kelemahan tersebut? Jelaskan alasan Saudara!
7. Sistem kendali mutu yang memadai meliputi suatu pengujian sejumlah sampelkegiatan
pelaksanaan audit secara sistematis Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan apa ?
8 Supervisi, berupa bimbingan dan pengawasan terhadap para asisten, diperlukan untuk
mencapai tujuan audit dan menjaga mutu audit Supervisi harus dilakukan dalam semua
penugasan tanpa memandang tingkat pengalaman auditor yang bersangkutan. Supervisi ini
dilakukan untuk memastikan apa saja?
9 Sebutkan jenis-jenis bukti audit !
10. Apa yang dimaksudkan dengan bukti releva n bukti kompeten?
12. Apa tujuan Kertas Kerja Audit ?
13 Agar dapat memenuhi tujuannya, KKA harus memenuhi syarat syarat tertentu Sebutkan
syarat-syarat tersebut!
11. Apa saja yang harus didokumentasikan dalam Kertas Kerja Audit (KKA)? was BPK
14 Dalam standar pelaporan disebutkan bahwa temuan dan simpulan yang disampaikan kepada
auditan harus dikemukakan secara objektif. Apa maksudnya?
15. Unsur-unsur apa saja yang harus ada dalam setiap temuan hasil pemeriksaan?
16. Apa lingkup penilaian sistem pengendalian intern dalam audit operasional?
17. APIP melakukan audit dengan standar audit sendiri, berarti APIP dalam menjalankan tugas
auditnya tidak mengikuti standar audit yang telah ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
pernyataan ini? Jelaskan jawaban Saudara!
18.Banyak temuan hasil pemeriksaan APIP yang tidak ditindak-lanjuti oleh auditan, sehingga
akumulasinya sangat material dan di samping menimbulkan citra negatif mengenai
keberhasilan pengawasan, juga menimbulkan beban administrasi yang tidak ringan. Sebagai
bahan diskusi, apa saja penyebab tidak ditindak lanjutinya temuan hasil pemeriksaan dalam
kaitannya dengan standar audit
19. Bentuk dan isi laporan harus disusun sedemikian rupa, sehingga memenuhi tujuan audit,
jelas, mudah dimengerti, lengkap dan objektif. Bentuk dan isi laporan audit tersebut sekurang-
kurangnya harus mencakup hal-hal apa ?
20. Menurut standar audit, apa yang harus dilakukan auditor jika mendapatkan temuan yang
berindikasi melawan hukum?

JAWABAN LATIHAN SOAL E


1. STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka menjaga mutu hasil pengawasan intern AAIPI menerbitkan
Standar;
b. : bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu
menetapkan Peraturan Ketua Umum Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia tentang
Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia.
Mengingat :
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); Memutuskan
Menetapkan :
PERATURAN KETUA UMUM ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH
INDONESIA TENTANG STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA
Tujuan, Kewenangan, dan Tanggung Jawab Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab
aktivitas Pengawasan Intern harus didefinisikan secara formal dalam suatu piagam Pengawasan
Intern, dan harus sesuai dengan Misi Pengawasan Intern dan unsurunsur yang diwajibkan
dalam KP3IP. Pimpinan APIP harus mengkaji secara periodik piagam Pengawasan Intern dan
menyampaikannya kepada Pimpinan K/L/D untuk memperoleh persetujuan.
2. Karena Keterlibatan audit yang independen akan memberikan manfaat-manfaat antara lain,
menambah kredibilitas laporan keuangan, mengurangi kecurangan perusahaan, dan
memberikan dasar yang lebih dipercaya untuk pelaporan pajak dan laporan keuangan lain yang
harus diserahkan kepada pemerintah. Selain hal tersebut juga dapat membantu pihak
manajemen dalam mengatur dan menghitung keuangan. Sehingga kedua belah pihak dapat
saling mengetahui laporan keuangan tersebut.
3. Kesalahan saji, maupun suatu kelalaian manajemen, dipertimbangkan untuk menjadi
material, jika hal tersebut, baik secara individual maupun kolektif, mempengaruhi keputusan
ekonomi dari pengguna laporan keuangan Judgements tentang materialitas dibuat berdasarkan
kondisi yang ada dan dipengaruhi oleh ukuran atau sifat salah sajinya, atau kombinasi diantara
keduanya Judgements terhadap materialitas tersebut bersifat umum untuk digunakan oleh
pengguna laporan keuangan, tidak dikhususkan kepada individu tertentu yang menggunakan
laporan keuangan tersebut Untuk menentukan nilai materialitas, seorang auditor bisa
menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif. Ketika menggunakan metode kuantitatif,
beberapa tahapan seperti yang disadur dari corporatefinanceinstitute.com dapat dilakukan,
yaitu :
Menentukan nilai awal tingkat materialitas pada tahap perencanaan audit. Rules of thumb yang
umum digunakan adalah 0,5 2% dari nilai total asset.Pertimbangkan nilai materialitas yang
lebih besar pada beberapa akun/item transaksi Mengestimasi total aggregate kesalahan saji
yang timbul Adapun untuk metode kualitatif, tingkat materialitas dapat ditentukan dengan
beberapa informasi awal atau indikasi yang menunjukkan adanya kondisi kesalahan atau fraud
yang dilakukan oleh manajemen. Informasi yang kurang terbuka seperti vendor rekanan,
kewajiban-kewajiban dan kebijakan akuntansi yang dipilih dalam suatu pelaporan, bisa
dianggap mempunyai materialitas dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dari
laporan keuangan yang disajikan. Dalam prakteknya, auditor dapat menggunakan dua metode
ini secara bersama-sama. Sebagai contoh, seorang auditor telah menentukan batasan salah saji
yang dianggap material adalah sebesar 1% dari nilai asset yang ada. Sebuah institusi A
memiliki nilai asset sebesar Rp. 20 Trilliun, sehingga batas salah saji yang diperbolehkan
adalah Rp. 200 Miliar. Setelah dilakukan audit, maka kesalahan saji yang didapatkan oleh
auditor adalah Rp. 199 Miliar, maka auditor tersebut memberikan kesimpulan bahwa tidak
terdapat salah saji yang material dalam laporan keuangannya. Namun, hal sebaliknya dapat
terjadi bila ada kesengajaan atau adanya skema fraud yang dilakukan oleh manajemen,
judgement auditor bisa berubah dan menganggap hal tersebut adalah material.
Sebagai contoh apabila tadi ditentukan tingkat materialitas adalah Rp. 200 Miliar, apabila ada
kondisi fraud yang terjadi,misalnya penggelapan dengan skema mark up atau overstated
pembayaran prestasi suatu proyek senilai Rp. 2 Milliar, meskipun nilai nominal tersebut hanya
0,01% dari nilai asset keseluruhan, auditor bisa menganggapnya sebagai hal yang material
karena melihat adanya kelemahan dalam pengendalian internal institusi.
Dari contoh diatas, kita melihat bahwa materialitas adalah konsep yang relative. Dalam
realitasnya, tidak ada batasan yang benar mutlak. Auditor dapat menggunakan professional
judgement yang cukup berdasarkan pertimbangan data dan pengalaman yang ada untuk
menentukan tingkat materialitas. Kondisi materialitas dapat berubah tergantung dari besarnya
organisasi auditi, lingkup pekerjaan yang diaudit, dan dampak-dampak lain yang berpengaruh
terhadap kewajaran laporan keuangan yang disajikan.
4. 1.Competence atau Suatu Hal yang Mengharuskan Keahlian
Point standar audit yang pertama ini masuk dalam standar umum. Dalam melakukan sebuah
audit, tentu harus dilakukan oleh seseorang dengan keahlian dan juga pelatihan teknis yang
cukup.Seorang auditor diharuskan untuk bertindak sebagai seorang yang benar mahir dalam
bidang akuntansi. Keahlian tersebut bisa dengan menempuh pendidikan formal maupun
dengan pengalaman dalam mengikuti pelatihan. Adapun bentuk pelatihan yang ada mencakup
sebuah pelatihan kesadaran untuk mengembangkan keterampilan dalam berbisnis maupun
kegiatan perusahaan. Seorang auditor diharuskan untuk mempelajari, memahami, dan
menerapkan ketentuan baru yang ada pada prinsip akuntansi dan juga standar auditing.
5. Kendala pribadinya adalah tidak dikendalikan oleh orang lain dan tidak tergantung pada
orang lain. Independensi dapat juga diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri
auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Jadi, Independensi auditor berarti
tidak mudah dipengaruhi, oleh karena itu seorang auditor harus bersikap jujur terhadap
pekerjaannya untuk kepentingan umum. Independensi mampu meningkatkan kredibilitas
laporan keuangan sehingga pengguna dapat mengandalkan informasi yang disajikan seluruh
sistem pelaporan keuangan pun akan meningkat dengan baik.
Sedangkan kendala eksternal yaitu Konteks dari proses manajemen risiko harus ditetapkan dari
pemahaman lingkungan eksternal dan internal di mana organisasi beroperasi dan harus
mencerminkan lingkungan spesifik dari kegiatan yang akan diterapkan proses manajemen
risiko. Berdasarkan pemahaman konteks eksternal dapat dilakukan analisis pengaruh
perubahan lingkungan eksternal dan analisis persepsi & perilaku stakeholder eksternal.
Sedangkan dengan memahami lingkungan internal (konteks internal) maka proses manajemen
risiko akan selaras dengan budaya, proses dan struktur organisasi. Oleh karena itu organisasi
harus memeriksa dan memahami konteks eksternal dan internalnya.
Tahapan penetapan konteks risiko yaitu setelah ditetapkan ruang lingkup risiko, maka
selanjutnya dapat dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal serta menetapkan pihak-
pihak atau stakeholder yang berkepentingan.
6.Patut ditegur karena jika tidak di tegur akan terjadinya .
1) Kecurangan,
(2) Kebohongan,
(3) Penipuan
(4) Kejahatan
(5) Manipulasi data
(6) Melanggar Kepercayaan
(7) Rekayasa Informasi
(8) Mengubah Opini Publikdengan memutarbalikan data yang ada
(9) Menghilangkan Barang bukti dengan sengaja
7. untuk menyatakan pendapat tentang kewajiban, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan, ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
8. pekerjaan auditor harus disupervisi secara memadai untuk memastikan tercapainya sasaran,
terjaminnya kualitas, dan meningkatnya kemampuan auditor
9. Sebutkan jenis-jenis bukti audit?
Jawaban:
1.Pengujian Fisik
Bukti jenis ini adalah fakta atau informasi yang diperoleh oleh auditor dengan cara melihat
secara langsung fisik dari aset perusahaan. Misalnya fisik dari persediaan yang dimiliki
perusahaan. Pengujian fisik ini digunakan dalam audit hukum misalnya untuk melakukan cek
kebenaran luas tanah yang tertera dalam sertifikat tanah.
2. Konfirmasi
Bukti konfirmasi ini adalah fakta yang diperoleh auditor berdasarkan pernyataan, baik bersifat
langsung maupun tertulis oleh pihak ketiga yang independen. Auditor umumnya lebih memilih
bukti yang sifatnya tertulis dibandingkan bukti yang sifatnya pernyataan langsung, sebab lebih
mudah dianalisis.
3. Dokumentasi
Dalam memperoleh bukti yang valid, setelah melakukan pengujian fisik atau terhadap bukti
barang yang sifatnya habis pakai, atau berupa kegiatan maka cara pembuktian yang paling
relevan adalah dengan melakukan dokumentasi.
4. Analitis
Bukti analitis ini berkaitan dengan kompetensi keilmuan dari auditor, dalam memperoleh bukti
analitis ini umumnya auditor akan membandingkan suatu objek dengan objek lainnya. Atau
dalam laporan keuangan auditor tentu akan melakukan perbandingan antara neraca saldo
dengan beberapa laporan keuangan lainnya seperti laba-rugi.
5. Wawancara
Wawancara ini diperlukan sebagai bukti pendukung, misalnya untuk menilai bagaimana
kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan, bukti yang paling valid antara lain adalah
dengan melakukan wawancara terhadap pegawai atau organisasi dibawahnya.
6. Perhitungan Ulang
Bukti ini hanya berlaku jika yang diaudit adalah laporan keuangan. Teknik ini digunakan untuk
mengukur validitas hasil perhitungan yang dilakukan klien.
7. Observasi
Meskipun hampir sama pengujian fisik, tapi prakteknya berbeda. Pengujian fisik lebih detail
dari observasi, sebab dalam observasi ini hanya dilakukan pengamatan saja tanpa melakukan
kontak fisik. Namun, metode ini juga bisa mendapatkan fakta lain yang lebih valid
dibandingkan dengan uji fisik. Tujuannya tentu berbeda, bila uji fisik dilakukan untuk
melakukan cek terhadap informasi yang dicantumkan, observasi dilakukan untuk tujuan
memperoleh data diluar informasi yang disediakan.
10. Bukti audit yang relevan adalah yang sesuai atau tepat jika digunakan untuk suatu maksud
tertentu. Bukti yang relevan lebih kompeten dari pada bukti yang tidak relevan. Bukti yang
diperoleh auditor secara langsung dari pihak luar entitas yang independen merupakan bukti
yang paling tepat dipercaya.Bukti kompeten adalah bukti yang valid dan relevan. Valid berarti
bukti dapat diandalkan untuk menyimpulkan suatu fakta.

11.Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yakni memeriksa pekerjaan apakah
sudah sesuai rencana dan telah disupervisi dengan baik.
•Telah melakukan standar pekerjaan lapangan pertama yakni cukup memahami struktur
pengendalian intern agar dapat melakukan perencanaan audit dan penentuan sifat, saat, serta
ruang lingkup pengujian yang telah dijalankan.
•Telah melakukan standar pekerjaan lapangan ketiga yakni mendapat bukti audit, telah
melakukan pengaplikasian prosedur audit, serta melakukan pengujian yang memberi bukti
yang cukup kompeten sebagai dasar memadai dalam pernyataan pendapat atas laporan
keuangan yang diaudit.
12.Tujuan Membuat Kertas Kerja Audit
Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan yang diaudit. Menguatkan berbagai
kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya. Mengkoordinasi dan mengorganisasi
keseluruhan proses audit. Memberi landasan dalam pelaksanaan audit di kemudian hari.
13.terdapat 5 persyaratan kertas kerja audit yang harus diperhatikan baik-baik. Kelima syarat
tersebut yaitu:
•Lengkap
Lengkap berarti berisi keseluruhan informasi atau data penting yang perlu dicantumkan dan
tidak membutuhkan penjelasan lisan lebih lanjut.
•Teliti
Teliti berarti memperhatikan penulisan dan perhitungan dalam laporan dengan seksama.
Jangan sampai ada salah tulis dan hitung sedikit pun.
•Ringkas
Ringkas berarti ada pembatasan pada data atau informasi yang dilaporkan, perlunya membahas
hal pokok yang relevan dengan tujuan audit, sehingga penyajiannya disampaikan secara
ringkas.
•Jelas
Penyusunan dan penyajian informasi harus memiliki kejelasan. Tak memunculkan makna
ganda. Oleh karena itu, sajian data atau informasi secara sistematik perlu dilakukan.
•Rapi
Kertas kerja audit perlu disajikan secara rapi dan teratur, sehingga mudah direview oleh
berbagai pihak lain.
14.Yaitu faktual, tidak memihak, serta terbebas dari distorsi baik yang disebabkan oleh
kesalahan dan kelalaian ataupun unsur prasangka.
15. Unsur-unsur nya yaitu :
•Mengidentifikasi Informasi
Auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang Memadai, handal, relevan, dan berguna
untuk mencapai Sasaran penugasan.
•Analisis dan Evaluasi
Auditor internal Harus mendasarkan kesimpulan dari hasil penugasan pada analisis dan
evaluasi yang tepat.
•Dokumentasi informasi
Auditor internal harus mendokumentasikan informasi yang relevan untuk mendukung
kesimpulan dan hasil penugasan
•Supervisi penugasan
Setiap penugasan harus di supervisi dengan tepat untuk memastikan tercapainya sasaran,
terjamin nya kualitas dan meningkatnya kemampuan staf.
16. •Bila tidak memerlukan pengujian audit maka unit kerja yang dievaluasi memerlukan
perbaikan disain SPI
•Bila memerlukan pengujian Audit, maka BPI akan menyusun program audit untuk aktivitas
tertentu
17.Dalam menjalankan tugas nya APIP mestinya harus mengikuti standar ikatan akuntan
Indonesia di karenakan, Menjaga kualitas kinerja auditor dan hasil audit maka diharuskan
untuk memenuhi ketentuan standar profesinya. Standar audit menekankan kualitas profesional
auditor serta caranya mengambil pertimbangan dan keputusan sewaktu melakukan
pemeriksaan dan pelaporan.
Kecermatan adalah hal yang harus diterapkan auditor dalam melaksanakan tugasnya.
Dikarenakan, hasil audit yang dilakukan akan berpengaruh pada sikap yang akan
menyandarkan keputusannya pada hasil audit yang dilakukannya. Maka, auditor harus
mempertimbangkan bahwa suatu saat dia harus mempertanggung jawabkan hasil auditnya.
Selain itu, termasuk apabila dia tidak menemukan kesalahan yang sebenarnya dalam laporan
yang diauditnya, namun tidak berhasil mengungkapkannya. Oleh sebab itu maka perlu nya
mengikuti standar audit yang ditetapkan oleh ikatan akuntan Indonesia.
18. Kegiatan audit terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, tindak lanjut dan
evaluasi. Tindak lanjut adalah suatu proses untuk menentukan kecukupan, keefektifan dan
ketepatan waktu, tindakan-tindakan koreksi yang dilakukan oleh auditi terhadap rekomendasi
dari temuan hasil pengawasan. Salah satu indikasi keberhasilan audit tercermin dari percepatan
penyelesaian tindak lanjut temuan hasil audit oleh pimpinan auditi. Setiap pimpinan wajib
memahami langkah-langkah yang diperlukan dalam menuntaskan hasil pengawasan, agar
setiap rekomendasi hasil audit dapat ditindaklanjuti secara cepat, tepat dan benar. Hal ini dapat
dicapai apabila semua pihak yang terlibat peduli dan bertanggungjawab dalam merespon hasil
audit.
Namun dalam prakteknya, terdapat temuan hasil pengawasan dengan memiliki sebab-sebab
yang logis berdasarkan evaluasi kasus dan kondisi atau telah diupayakan ditindaklanjuti oleh
auditi dikategorikan sulit atau tidak dapat ditindaklanjuti.
19.Hal hal yang harus diperhatikan diantaranya ;
•Dasar melakukan audit
•dentifikasi auditi
•Tujuan/sasaran, lingkup, dan metodologi audit
•Pernyataan bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan standar audit
• Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi
•Simpulan hasil audit
20. Menurut standar audit apa yang harus dilakukan auditor jika mendapatkan temuan yang
berindikasi melawan hukum..?
•Auditor harus melakukan pengujian atas ketaatan auditan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku termasuk pengujian atas kemungkinan adanya kekeliruan,
ketidakwajaran serta tindakan melawan hukm
•Auditor harus waspada terhadap situasi atau tranksasi yang menunjukan indikasi tindakan
melawanHukum yang secara tidak langsung mempengaruh hasil audit. Kalau prosedur audit
menunjukan bahwa tindakan melawan hukum memang telah terjadi atau mungkin telah
terjadi, auditor harus menentukan pengaruh tindakan.
•Dalam melaksanakan prosedur audit guna meneliti tindakan melawan hukum, auditor harus
menerapkan kecermatan profesi dan kewaspadaannya sedemikian rupa sehingga tidak
menghambat penyidikan atau proses peradilan di masa mendatang .Penerapan kecermatan
profesi meliputi konsultasi dengan aparat hukum seperti kejaksaan untuk menentukan prosedur
audit yang mesti dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai