Anda di halaman 1dari 26

“Pemikiran Pembaharuan Sultan Mahmud II, Usmani Muda, Turki Muda”

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Dosen Pengampuh : Achmad Zayadi, M.Pd

Disusun Oleh:

Lulu Laili Azizah

Ria Herlina

Riky Irawan

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kemudahan bagi kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini.

Shalawat serta salam selalu terlimpah curahkan atas baginda Nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, serta umat nya hingga akhir zaman.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas makalah

Pemikiran Modern Dalam Islam. Adapun judul makalah ini adalah “Pemikiran

Pembaharuan Sultan Mahmud II, Usmani Muda dan Turki Muda”. Dalam

penulisan makalah ini kami menyadari bahwa tidak sedikit hambatan yang kami

hadapi, akan tetapi kami dapat menyelesaikan makalah ini atas kepercayaan yang

diberikan oleh bapak dosen pengampuh Achmad Zayadi, M.Pd .

Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam materi makalah kami ini, kami

menerima sanggahan atau saran dari teman-teman apabila banyak kesalahan dari

makalah kami ini.

Jakarta, 18 Oktober 2018

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................ ii

BAB I........................................................................................................... 1

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 2

BAB II.......................................................................................................... 3

PEMBAHASAN.......................................................................................... 3

A. Sultan Mahmud II............................................................................ 3

1. Biografi Sultan Mahmud II....................................................... 3

2. Pemikiran Gerakan Sultan Mahmud II...................................... 4

B. Utsmani Muda.................................................................................. 9

1. Awal Mula Kemunculan Utsmani Muda................................... 9

2. Tokoh-Tokoh Utsmani Muda Dan Ide- Ide Pembaharauan....... 11

C. Turki Muda...................................................................................... 17

BAB III........................................................................................................ 21

PENUTUP.................................................................................................... 21

Kesimpulan...................................................................................... 21

DAFTAR PUSAKA..................................................................................... 23

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada abad pertengahan Dunia Barat telah maju, ditandai dengan beberapa

kemajuan dan penemuan teknologi modern. Islam sudah masuk ke daerah Turki

mulai abad Hijriyah dan Islam berkembang dengan pesat , bangsa Turki mencapai

puncak kemegahan dari tahun 1520-1566 kemudian mendapat gelar orang sakit

(The Sick Men) karena bangsa Turki akhirnya juga lumpuh pada abad ke-19.

Pembaharuan di Turki ini, meliputi empat fase pembaharuan yang dimulai oleh

Sultan Mahmud II, yang mengubah madrasah tradisional tanpa pengetahuan

umum menjadi madrasah yang berpengetahuan umum. Tanzimat yaitu usaha

untuk mengatur dan memperbaiki struktur organisasi pemerintahan sementara

Usmani Muda dan Turki Muda ingin mengubah sistem pemerintahan

konstitusional bukan dengan kekuasaan absolut.

Pada abad pertengahan Dunia Barat telah maju, ditandai dengan beberapa

kemajuan dan penemuan teknologi modern seperti kaca lensa (1250), alat

percetakan (1450), dan lain-lain. Perkembangan IPTEK ini disamping

menimbulkan hal-hal yang positif adapula yang negatif, sedangkan umat Islam

dibelahan bagian timur sedang bersimpuh dibawah penindasan dan juga terlena

dibawah sisa kemegahan kurturnya di masa silam yang telah sirna, namun

dibelahan barat (Asia Barat) kurang lebih tahun 1300 telah berdiri pula Kerajaan

Turki, namun mereka kurang berbudaya. Mereka hanya mengandalkan kemajuan

1
2

militer, keberanian dan fisik mereka yang kuat, namun mereka ini merupakan

ancaman bagi Eropa.1

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Biografi Sultan Mahmud II!

2. Bagaimana Gerakan Pembaharuan Sultan Mahmud II?

3. Siapa Saja Tokoh Usmani Muda?

4. Bagaimana Gerakan Pembaharuan Usmani Muda?

5. Siapa Saja Tokoh Turki Muda?

6. Bagaimana Gerakan Pembaharuan Turki Muda?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sultan Mahmud II

1. Biografi Sultan Mahmud II

Mahmud lahir di Istanbul pada tanggal 13 Ramadhan 1199 bertepatan dengan

tanggal 20 Juli 1785 dan meninggal pada tanggal 1 Juli 1839. Dia adalah sultan

ke-33 dari sultan Kerajaan Ottoman di Turki. Diangkat menjadi sultan pada

tanggal 28 Juli 1808 menggantikan kakaknya Mustafa IV sampai ia meninggal.

Ayahnya bernama Salim III (sultan ke-31). Sultan Mahmud II dipandang sebagai

pelopor pembaruan di Kerajaan Ottoman, sebanding dengan Muhammad Ali

(1805-1849) yang memelopori pembaruan di Mesir. Sementara itu dalam

Kerajaan Ottoman, pembaruan sudah dimualai sejak Sultan Mustafa IV sampai


1
Yusran Asmuni. PengantarStudi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia
Islam. (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.1998) h.11-12
3

pada sultan-sultan sesudahnya, sehingga masa ini disebut periode modern.

Mahmud II semasa kecilnya selain memperoleh pendidikan tradisional dalam

bidang agama, juga memperoleh pendidikan pemerintahan dan sastra (sastra Arab,

Turki, dan Parsi). Dalam suatu pemberontakan tentara Janissary (Turki:yeni

cheri), pada masa pemerintahan Mustafa IV, semua anggota keluarga Ottoman

terbunuh kecuali Mahmud II yang sempat lolos. Dalam kondisi demikianlah

Mahmud II naik takhta.2

Di bagian pertama dari masa kesultanannya ia disibukkan oleh peperangan

dengan Rusia dan usaha menundukkan daerah-daerah yang mempunyai kekuasaan

otonomi besar. Peperangan dengan Rusia selesai pada tahun 1812 dan kekuasaan

2
Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994). h.113.
4

otonomi daerah akhirnya dapat ia perkecil kecuali kekuasaan Muhammad Ali

Pasya di Mesir dan satu daerah otonomi lain di Eropa. 3

2. Pemikiran Gerakan Sultan Mahmud II

Setelah kekuasaannya sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Usmani

bertambah kuat, Sultan Mahmud II melihat bahwa telah tiba masanya untuk

memulai usaha-usaha pembaharuan yang telah lama ada dalam pemikirannya.

Sebagai sultan-sultan lain, hal pertama yang menarik perhatiannya ialah

pembaharuan di bidang militer.

Di tahun 1826 ia membentuk suatu korps tentara baru yang diasuh oleh

pelatih-pelatih yang dikirim oleh Muhammad Ali Pasya dari Mesir. Ia menjauhi

pemakaian pelatih-pelatih Eropa atau Kristen yang di masa lampau mendapat

tantangan dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan pembaharuan. Perwira-

perwira tinggi Yeniseri menyetujui pembentukan korps baru itu, tetapi perwira-

perwira bawahan mengambil sikap menolak. Beberapa hari sebelum korps baru

itu mengadakan parade, Yeniseri berontak. Dengan mendapat restu dari Mufti

Besar Kerajaan Usmani, Sultan memberi perintah untuk mengepung Yeniseri

yang sedang berontak dan menghujani garnisun mereka dengan tembakan

meriam. Pertumpahan darah terjadi dan kira-kira seribu Yeniseri mati terbunuh.

Tempat-tempat mereka selalu berkumpul dihancurkan dan penyokong-penyokong

mereka dari golongan sipil ditangkapi. Tarekat Bektasyi, sebagai tarekat yang

banyak mempunyai anggotanya dari kalangan Yeniseri dibubarkan. Kemudian

Yeniseri sendiri dihapuskan. Dengan hilangnya Yeniseri, golongan ulama yang

3
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta:Bulan Bintang, 2011). h.83.
5

anti pembaharuan juga sudah lemah kekuatannya. Sokongan dari Yeniseri dan

Tarekat Bektasyi tiada lagi. Sokongan dari penduduk ibu kota, yang selama ini

dapat diperoleh melalui Yeniseri dan Bektasyi, tidak mudah lagi dapat

dibangkitkan. Usaha-usaha pembaharuan di Kerajaan Usmani abad ke-19, dengan

demikian mulai dapat berjalan dengan lancar.4 

Sultan Mahmud II dikenal sebagai sultan yang tidak mau terikat pada tradisi

dan tidak segan-segan melanggar adat kebiasaan lama. Berbeda dengan para

pendahulunya, Mahmud II bersikap demokratis dan selalu muncul di muka umum

untuk berbicara. Apabila rakyat menghadap kepadanya, mereka tidak perlu

berlutut seperti terhadap sultan-sultan sebelumnya. Untuk mengekang kekuasaan

tak terbatas para penguasa di daerah, Mahmud II melarang gubenur-gubenur

untuk mengeksekusi seseorang tanpa meminta pertimbangan lebih dahulu kepada

pemerintah pusat di Istanbul. Hukum bunuh untuk masa selanjutnya hanya bisa

dikeluarkan oleh hakim. Penyitaan terhadap harta sesorang yang dibuang atau

dihukum mati ditiadakan. Mahmud II hanya menugaskan seorang pegawai setelah

ditatar lebih dahulu dan gaji para pegawai ditingkatkan. Mahmud II juga

melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam sistem paspor bagi para pelancong.

Pada tahun 1832 ia merancang suatu sistem yang berkenaan dengan pelayanan pos

secara modern dan mengharuskan pelaksanaan karantina.5

Aspek terpenting yang dilaksanakan Mahmud II dalam bidang pemerintahan

adalah merombak sistem kekuasaan di tingkat penguasa puncak. Dalam tradisi

Kerajaan Ottoman sultan memiliki dua bentuk kekuasaan , yakni kekuasaan


4
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta:Bulan Bintang, 2011). h.84.
5
Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994). h.113.
6

temporal (duniawi) dan kekuasaan spiritual (rohani). Sebagai penguasa dunia ia

disebut sultan dan sebagai penguasa rohani disebut khalifah. Dalam

pelaksanaannya untuk urusan pemerintahan, sultan dibantu

oleh sadrazam, sedangkan untuk keagamaan dibantu oleh syaikh al-Islam. Jabatan

sadrazam yang sering menggantikan sultan bila sultan berhalangan dihapuskan

oleh Mahmud II, sebagai gantinya dibentuk jabatan perdana menteri yang

membawahi menteri-menteri untuk urusan dalam negeri, luar negeri, keuangan,

dan pendidikan dengan departemennya masing-masing. Para menteri memiliki

kekuasaan semi otonomi dan perdana menteri bertugas sebagai penghubung antara

para menteri dan sultan. Tugas perdana menteri sangat berkurang bila

dibandingkan dengan sadrazam sebelumnya.6

Kekuasaan yudikatif yang pada mulanya berada di tangan Sadrazam

dipindahkan ke tangan Syaikh Al-Islam. Tetapi dalam sistem baru ini, di samping

hukum syariat diadakan pula hukum sekuler. Yang terletak dibawah kekuasaan

Syaikh Al-Islam hanya hukum syariat. Hukum sekuler ini ia serahkan kepada

Dewan Perancang Hukum untuk mengaturnya. Di tahun 1838 keluarlah ketentuan

tentang kewajiban-kewajiban hakim dan pegawai negara dan prosedur yang harus

dijalani terhadap hakim dan pegawai yang melalaikan kewajiban-kewajiban. Juga

ditentukan hukum terhadap perbuatan korupsi. Sultan Mahmud II-lah yang

pertama kali di Kerajaan Usmani yang dengan tegas mengadakan perbedaan

antara urusan agama dan urusan dunia. Urusan agama diatur oleh syariat dan

6
Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994). h.114.
7

urusan dunia diatur oleh hukum bukan syariat yang dalam masa selanjutnya

membawa kepada adanya hukum sekuler di samping hukum syariat.7

Sebelum abad modern, pendidikan di Kerajaan Ottoman tidak menjadi

tanggung jawab kerajaan melainkan ditangani para ulama yang orientasinya hanya

pendidikan agama tanpa adanya pengetahuan umum. Sistem pendidikan seperti ini

menurut Mahmud II tidak akan mampu menjawab problematik umat di abad

modern. Sementara itu untuk mengubah kurikulum ketika itu merupakan suatu hal

yang sangat sulit. Oleh sebab itu, Mahmud II mencari terobosan dengan tetap

membiarkan sekolah tradisional berjalan dan mendirikan dua sekolah umum,

yakni Mekteb-I Ma’arif (Sekolah Pengetahuan Umum) dan Mekteb-I Ulum-u

Edebiye Tibbiye-I (Sekolah Sastra) yang siswanya adalah lulusan terbaik dari

madrasah-madrasah tradisional. Selain itu secara berturut-turut Mahmud II

mendirikan Sekolah Militer, Sekolah Teknik, Sekolah Kedokteran, dan Sekolah

Pembedahan. Pada tahun 1838 ia menggabungkan Sekolah Kedokteran dengan

Sekolah Pembedahan menjadi Dar-ul Ulum-u Hikemiye ve Mekteb-i Tibbiye-I

Sahane dengan menjadikan bahasa Perancis sebagai bahasa pengantarnya.

Mahmud II tercatat sebagai tokoh penganjur bahasa Perancis, karena menurutnya

dengan menguasai bahasa asing tersebut akan mempercepat laju alih ilmu-ilmu

modern ke Turki, khususnya Ilmu Kedokteran dan sekaligus menjadi kunci dalam

penyerapan khazanah pemikiran-pemikiran modern seperti polotik, militer,

ekonomi, sosial, sains, dan filsafat.8

7
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta:Bulan Bintang, 2011). h.86.
8
Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994). h.114.
8

Selain itu Sultan Mahmud II juga mengirimkan siswa-siswa ke Eropa, untuk

memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi langsung dari sumber

pengembangan. Setelah mereka pulang ke tanah air, mereka banyak berpengaruh

terhadap usaha-usaha pembaharuan pendidikan.9

Sebagai halnya di Mesir zaman Muhammad Ali, tidak lama kemudian

timbullah pula di Kerajaan Usmani buku-buku dalam bahasa Turki mengenai ide-

ide modern Barat. Yang banyak jasanya dalam hal ini ialah Biro Penerjemahan

yang pada mulanya didirikan untuk menerjemahkan korespondensi internasional

Pemerintah Usmani. Pada tahun 1831 Sultan Mahmud II mengeluarkan surat

kabar resmi Takvim-I Vekayi. Sebagai diketahui Muhammaad Ali memulai Al-

Waqa’I ul-Misriyah di tahun 1828. Arti yang terkandung dalam kedua nama surat

kabar itu ialah daftar peristiwa, tetapi yang disiarkan di dalamnya bukan hanya

pengumuman pemerintah. Di samping itu terdapat pula artikel-artikel mengenai

ide-ide yang berasal dari Barat. Karena lebih luas kalangan pembacanya, Takvim-

i Vekayi lebih besar pengaruhnya dari buku-buku karangan penulis Turki dalam

memperkenalkan ide-ide modern kepada masyarakat Turki.10

Mahmud II melakukan perbaikan sumber-sumber ekonomi melalui sektor

pertanian mengingat daerah Turki terkenal daerah agraris yang cukup luas. Untuk

itu Mahmud II menghapuskan semua peraturan yang dibuat oleh amir, tuan tanah,

dan kaum feudal. Kemudian diganti dengan peraturan tentang hak pemilikan dan

9
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2008). h.120
10
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta:Bulan Bintang, 2011). h.88.
9

penggunaan tanah yang keamanannya dilindungi. Perubahan ini melahirkan

semangat rakyat untuk mengolah lahan pertanian.11

B. Utsmani Muda

1. Awal Mula Kemunculan Utsmani Muda

Pada abad ke-19 di kerajaan Utsmani muncul kelompok-keolompok

intelektual yang mana berusaha menentang beberapa kebijakan yang di ambil oleh

sultan yang memimpin pada saat itu. Kelompok-kelompok tersebut mengadakan

gerakan yang tidak berpihak dan tidak senang atas kebijakan absolut yang dimiliki

sultan. Mereka ini belajar pada negara-negara barat dalam melaksanakan

kepemerintahan dengan sistem demokrasi. Sistem demokrasi tersebut mereka

bawa masuk ke dalam kerajaan Utsmani sehingga kekuasaan absolut sultan

menjadi sasaran sorotan yang amat tajam. Kelompok pertama yang menentang

keabsolutan sultan adalah Utsmani Muda.

Utsmani muda berawal dari perkumpulan rahasia yang didirikan pada tahun

1865 yang bertujuan untuk merubah sistem kepemerintahan absolut kerajaan

utsmani menjadi pemerintahan konstitutional. Setelah rahasia-rahasia nya terbuka,

pemuka-pemukanyapun lari ke Eropa pada tahun 1867. Di Eropa ini mereka

mendapat nama Utsmani Muda. Ketika perdana menteri Ali Pasya wafat pada

tahun 1871, tekanan terhadap Utsmani Muda diperlonggar sehingga mereka yang

berada di luar negeri dibolehkan untuk kembali ke Turki. Sebagian mereka yang

kembali ke Turki untuk melanjutkan cita-cita mereka membentuk pemerintahan

konstitusional. Keberhasilan perjuangan Ustmani Muda adalah ketika konstitusi

11
Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994). h.114.
10

hasil rumusan mereka yakni Ziya Pasha akhirnya terpaksa ditandatangani oleh

sultan Abdul Hamid II pada tanggal 23 Desember 1876.12

Anggota Utsmani Muda ini terdiri berkisar 246 orang yang sebagian dari

mereka adalah orang-orang terpandang dan berpengaruh dalam masyarakat. Ada

pemikir-pemikir liberal,para birokrat yang kecewa pada Tanzimat, anggota

keluarga penguasa Mesir,bahkan 2 pangeran yang nantinya akan bertahta sebagai

sultan yakni : Murad V(1976) dan Abdul Hamid II (1976-1909), termasuk juga

dianatara mereka yang terlibat dalam diskusi Utsmani Muda. Penggerak utama

dari perkumpulan ini adalah Namik Kemal (1840-1888)

Gerakan Utsmani Muda tumbuh dan berkembang di Paris dan London

sejak (1867-1871). Atas jasa Mustafa Fazil,Muhammad Ali dan saudara Khedewi

Ismail dari Mesir, mereka dapat mendirikan organisasi bernama Jeunes Turcs.

Namun karena adanya tekanan dari pemerintah Prancis dan kerajaan Utsmani

maka mereka lari ke London, di London mereka mendirikan markas besar dan

menerbitkan surat kabar. Para pemikir Utsmani Muda memanfaatkan media massa

dan literatur-literatur untuk menyalurkan ide-ide mereka. Ini dilakukan oleh senior

mereka Ibrahim Sinasi kemudian diteruskan oleh tokoh-tokoh penerusnya seperti

Nanik Kemal. Pada tahap selanjutnya mereka kemudian ikut memasuki lembaga-

lembaga pemerintahan.

12
Niyazi Berkes. The Development of Secularism in Turkey. Montreal: Mc Gill University
press,1964, h.205
11

2. Tokoh-Tokoh Utsmani Muda Dan Ide- Ide Pembaharauan Mereka

a. Ibrahim Sinasi (1824-1871)

Ibrahim Sinasi lahir di Istanbul, bapaknya sersan artileri yang terbunuh

dsalam peperangan antara kerajaan Utsmani dan Rusia (1829) waktu itu Sinasi

masih berusia 5 tahun dan diasuh oleh ibunya sampai dekade terakhir

pemerintahan sultan Mahmud II.13 Ia mendapatkan pendidikan tradisional lalu ia

memasuki jurusan sastra klasik,diwaktu yang sama ia juga mempelajari banyak

hal dari barat melalui pegawai asing yang bekerja di Arsenal dan mulai

mempelajari bahasa prancis. 1849 ia dikirim ke Eropa untuk memperlancar bahasa

Prancisnya. 1855 ia kembali ke Istanbul dan bekerja pada Arsenal, menjadi

anggota dewan pendidikan. Kemudian ia beralih ke aktivitas-aktivitas sastra yang

dimulai dengan tercumei Manzume terjemahan syair-syair yang menyajikan

petikan-petikan dari para penyair Prancis klasik,Racine La Fontaine. Dia

kemudian menerbitkan koleksi pribadinya Divan tentang syair. Sinasi juga

menerbitkan surat kabar Tasvir-i Efkar (Deskripsi Ide-ide) di tahun 1861-1870

yang segera menjadiforum terkenal untuk mengekspresikan bentuk-bentuk sastra

baru dan ide-ide politik. Surat kabar ini banyak memberikan pengaruh dalam

kebangkitan kaum intelektual di kerajaan Utsamani pada abad ke-19. Dia kembali

ke Istanbul hanya sebentar sebelum ia meninggal karena tumor otak tahun 1871.14

13
Stanford J. Shaw dan Ezelkural Shaw. History of Ottoman Empire and Modern Turkey.
Vol.11. Cambridge London-New York-New Rochelle-Melbourne-Sydney: Cambridge University
Press, 1985, h.130.
14
Stanford J. Shaw dan Ezelkural Shaw. History of Ottoman Empire and Modern Turkey.
Vol.11. Cambridge London-New York-New Rochelle-Melbourne-Sydney: Cambridge University
Press, 1985, h.131.
12

Dari tulisan-tulisannya yang mengandung sastra seperti diatas Sinasi banyak

mengunngkap hak-hak rakyat pendapat umum.kesadaran nasional,pemerintahan

konstitusional,dan sebagainya. Meskipun pada masanya Sinasi tidak banyak

memberikan keberhasilan untuk merubah kondisi pemerintahan Utsmani akan

tetapi tulisan-tulisannya banyak memberikan inspirasi kepada penerusnya dari

utsmani muda untuk mewujudkan cita-cita perkumpulan ini.

b. Ziya Pasya (1825-1880)

Ziya pasya anak seorang pegawai cukai di Istanbul, bersekolah di

Sulaymaniye yang didirikan oleh sultan Mahmud II, di masa mudanya ia sudah

diangkat menjadi pegawai pemerintah. Tahun 1854 ia diterima menjadi salah satu

sekretaris Sultan atas usaha Mustafa Rasyid Pasha. Ziya mempelajari bahasa

perancis sampai menerjemahkan buku- buku bahasa perancis ke dalam bahasa

Turki. Pada tahun 1867 ia pergi ke Eropa dan menetap disana selama 5 tahun.15

Menurut pendapatnya, untuk menjadi negara yang maju kerajaan Utsmani

harus menggunakan sistem keperintahan konstitusional harus ada Dewan

Perwakilan Rakyat. Dan untuk alasan ini ziya mengajukan hadits Nabi “

perbedaan pendapatan di kalangan umatku merupakan rahmat dari Tuhan”

perbedaan pendapat yang terjadi di tengah-tengah rakyat serta kritik terhadap

pemerintah di tampung dalam DPR kemudian dijadikan pedoman untuk

menghasilkan kebijakan pemerintah untuk kepentingan seluruh rakyat.

15
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta:Bulan Bintang, 2011). h.106.
13

Ziya juga berpendapat bahwa didalam mengadakan pembaharuan tidak harus

meniru barat dalam segala aspek. Ziya juga menentang pendapat yang

mengatakan bahwa Islam merupakan penghalang bagi kemajuan. Ziya

memandang bahwa konstitusi kerajaan Utsmani haruslah didasarkan kepada

syariat Islam oleh karena itu,meskipun Ziya tampak meminjam model lembaga

konstitusional barat ia tidak lupa menjastifikasinya dengan pesan Alqur’an dan

hadits.

c. Namik Kemal (1840-1888)

Namik Kemal berasal dari keluarga golongan atasa, mendapat pendidikan

khusus di rumah,ia mendapat pelajaran bahasa Arab,Perancis dan Persia, ia

merupakan pemikir terkemuka Utsmani Muda, Namik sudah menjadi pegawai di

kantor penerjemahan Tercume odasi lalu dipindahkan untuk menjadi pegawai di

istana Sultan.

Tahun 1870 Namik dideportasi ke Siprus dan meninggal disana tahun1888 di

usianya ke -48 tahun.16 Di antara ide-ide Namik adalah bahwa ide-ide yang datang

dari barat tidak begitu saja di terima,akan tetapi dicoba untuk disesuaikan dengan

ajaran-ajaran agama Islam. Menurut Namik Kemal mundurnya kerajaan Utsmani

karena ketidaak beresan pada sektor ekonomi dan politik. Lalu ia menhajukan

solusi, bahwa halyang harus di rubah pertamakalinya adalah merubah sistem

tatanan kepemerintahan yang berlaku dikerajaan Utsmani yang absolut, menjadi

sistem pemerintahan konstitusional.

16
Sayyid Fayaz Mahmud. A Short History of Islam. Karachi-london-Dacca: Oxford
University Press,1960, h.614.
14

Tentang politik, Namik memandang bahwa rakyat sebagai wrga negara

seharusnya memiliki hak politik yang harus dilindungi negara,kedaulatan adanya

berada di tangan rakyat, negara yang baik adalah negara yang berdasar kedaulatan

rakyat dan harus menggunakan sistem perwakilan. Wakil-wakil yang dipilih itulah

yang memegang kedaulatan rakyat dan pemilihan itu sendriri bisa digunakan

berbagai jalan.

Kepemerintahan demokrasi menurut Nanik tidak bertetntangan dengan Islam,

karena dalam Islam memiliki prinsip kemashlahatan umum yang merupakan dasar

demokrasi. Sistem demokrasi ini menurutnya telah ada pada zaman empat

khalifah.Nanik menilai sitem bai’ah dalam pemerintahan Khalifah sebagai wujud

kedaulatan rakyat. Sistem demokrasi dalam pemerintahan Islam harus diperkuat

dengan dasar musyawarah.17

Namik lebih condong pada konstitusi perancis,ia menganjurkan untuk

membentuk 3 majlis dalam pemerintahan konstitusional di kerajaan Utsmani,

yakni majlis negara (sura-yi deylet) bertugas merancang undang-undang, majlis

nasional (sura-yi ummet) menbuat undang-undang atas dasar rancangan yang di

ajukan oleh majlis negara ,dan senat (mejlis-i ayan) bertugas menjadi prantara

antara kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif dengan berpedoman kepada

undang-undang dasar dan prinsip kebebasan rakyat.18

17
Sayyid Fayaz Mahmud. A Short History of Islam. Karachi-london-Dacca: Oxford
University Press,1960, h.108-109.
18
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta:Bulan Bintang, 2011). h.209.
15

Ide Namik yang lain yaitu ide cinta tanah air, yang dimaksud adalah seluruh

daerah kerajaan Utsmani. Ia membentuk pan-Islam yang bertujuan untuk

bersama-sama mempelajari dan menyesuaikan peradaban modern dengan ajaran-

ajaran Islam yang kemudian disiarkan keseluruh Asia-dan Afrika. 19 Hal ini

dilakukan untuk memperkuat persatuan diantara seluruh umat Islam yang berada

di bawah kerajaan Utsmani. Namik tidak cenderung pada nasionalisme Turki saja,

tetapi ia lebih menganjurkan terjaganya integritas wilayah kerajaan Utsmani.

Jika di banding dengan pemikir Utsmani Muda lainnya, Namik Kemal

membawa ide yang lebih lengkap mengenai ketatalaksanaan pemerintahan. Oleh

karena itu dalam menyusun Undang-Undang dasar 1876 kerajaan Utsmani

berpedoman pada ide-ide yang dibawa oleh Namik Kemal.

d. Midhat Pasya

Midhat nama aslinya Ahmad Syafiq, bapaknya Muhammad Asraf yaitu

seorang hakim Agama, Midhat lahir dari keluarga religius, tahun 1872-1877

menjabat sebagai perdana Menteri kerajaan Utsmani,ia juga beberapa kali

diangklat menjadi gubernur daerah. Midhat juga menginginkan negara dengan

kepemerintahan konstitusional, untuk berakomodasi dengan tradisi setempat ,

Midhat menganjurkan agar digunakan term-term Islam,seperti musyawarah

untuk perwakilan rakyat, syari’at untuk konstitusi,dan bai’ah untuk kedaulatan

rakyat. Meskipun Utsmani Muda berhasil membuat undang-undang dasar bagi

kerajaan Utsmani namun tetap tidak berhasilmembatasi kekuasaan absolute

19
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan
(Jakarta:Bulan Bintang, 2011). h.209.
16

Sultan.pada tahun 1883 Midhat pasya meninggal dan tidak terdengar lagi kabar

kiprah politiknya.

Kegagalan Utsmani muda dalam keinginannya untuk menjadikan

konstitusional dalam kepemerintahan kerajaan Utsmani membuat mereka tidak

hanya dianggap gagal dalam usaha pembaharuan. Lebih dari itu membuat mereka

hilang dari arena pembaharuan di kerajaan Utsmani pada abad ke-19. Lalu

kegagalan Utsmani Muda ini segerta tergantikan oleh kelompok baru yang

menamakan diri dengan Turki Muda (Young Turk).

Adapun sebab kegagalan Utsmani Muda ini antara lain :

i. Konstitusi yang diundangkan bukanlah merupakan desakan rakyat,

merupakan desakan kaum intelektual Utsmani Muda. Sehingga ketika

parlemen dibubarkan dan tokoh-tokoh Utsmani Muda di tangkapi rakyat

tidak bisa bergerak sama sekali,

ii. Ide-ide mereka tentang konstitusi masih sulit dipahami oleh rakyat yang

tingkat pendidikannya rata-rata masih rendah. Oleh karena itu dukungan

rakyat terhadap perjuangan mereka praktis tidak ada.

iii. Masih besarnya kekuasaan Sultan sehingga sulit untuk diganggu gugat

kekuasaan. Karena ide-ide mereka dianggap membahayakan kedudukan

Sultan maka sangat sulit ide-ide tersebut terlaksana.

iv. Kaburnya ide-ide yang di perjuangkan Utsmani Muda dengan

mengangkat term-term Islam untuk mengganti nama term-term barat


17

ternyata tidak membuat mulusnya ide-ide tersebut di pahami akan tetapi

malah membuat semakin sulit dipahami.

Pada akhirnya, keinginan Utsmani Muda untuk memberlakukan sistem

konstitusional di kerajaan Utsmani dan meruntuhkan dominasi Sultan yang

absolut baru terwujud kemudian atas usaha Mustafa Kamal. Mustafa Kamal yang

berhasil menggulingkan dominasi Sultan dan berhasil mendirikan Negara Turki

Modern yang Konstitusional.

C. Turki Muda

1. Ahmad Reza

Ahmad reza adalah anak seorang mantan anggota parlemen pertama turki

bernama injiliz ali. Sejak muda dia bercita-cita ingin mengentaskan rakyat dari

kemiskinan. Ia berkunjung ke desa desa berkunjung dan melihat langsung

penderitaan kaum petani. Ia bertekad akan melanjutkan studinya disekolah

pertanian agar dapat bekerja dan berusaha memperbaiki nasib kaum petani yang

miskin itu. Studi mengenai pertanian ia lanjutkan ke paris.

Sekembalinya ia dari paris, ia bekerja di kementrian pertanian dengan

harapan dapat mewujudkan cita-citanya. Namun ternyata bekerja di kementrian

ini banyak disibukkan oleh hal-hal yang bersifat administrasi birokrasi. Tanpa

bisa melakukan pengatasan masalah kemelaratan kaum petani. Kemudian ia

pindah ke kementrian pendidikan. Karena dengan demikianlah, menurut dia akan

berbuat banyak mencerdaskan rakyat. Dan dengan demikian perubahan nasib

mereka akan diwujudkan. Akan tetapi pengalamannya di kementrian pendidikan


18

tidak membuat ia puas, karena disini dia disibukkan dengan hal-hal yang bersifat

birokrasi bukan hal pendidikan20

2. Mehmed Murad

Mahmed Murad lahir di Tarhu, Dagistan Kaukakus. Kemudian melarikan diri

ke Istanbul tahun 1873 karena gagal dalam sebuah pemberontakan Syaikh Syamil

di daerahnya. Ia mengenal ide-ide barat saat ia belajar di Negara Rusia, tetapi

ajaran-ajaran Islam tetap masih mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap

perkembangan pemikirannya.

Tatkala Mehmed Murad berada di Turki ia mencoba memberi nasihat kepada

Sultan Abdul Hamid II untuk merubah sistem pemerintahan, tetapi Sultan

menolaknya. Dengan terpaksa ia pergi ke negara Eropa, dan dinegeri ini ia bebas

mengemukakan ide-idenya. Untuk menyebarkan ide pembaharuannya, ia

menerbitkan sebuah majalah dengan nama Mizan.

Menurut Mehmed Murad, kemunduran Turki Usmani selama ini tidak

terletak pada Islam dan rakyatnya, tetapi terletak pada sistem pemerintahannya.

Sultan yang memerintah secara absolut perlu dibatasi oleh konstitusi (Undang-

undang Dasar). Ia mengusulkan supaya dibentuk Badan Pengawas, yaitu berupa

Dewan Syari’at Agung yang anggota-anggotanya terdiri dari perwakilan negara

Islam di Afrika dan Asia. Dewan inilah yang nantinya akan mengawasi Sultan

agar tidak melanggar sistem musyawarah dalam konstitusi. Dengan jalan itu,

20
Niyezi Berkiz. The Development of Secularism in Turkey (Mc. Gill University Press All
Right Reserved 1964)
19

Sultan dapat menjalankan keinginan-keinginan rakyat tanpa adanya tindakan yang

absolut.21

3. Pangeran Sabahuddin

Pangeran Sabahuddin adalah salah seorang tokoh Turki Muda yang termasuk

family kerajaan. Karena dari pihak ayah Pangeran Sabahuddin ia adalah salah satu

cucu Sultan Mahmud II sedangkan dari pihak ibu, ia adalah keponakan Sultan

Abdul Hamid. Meskipun demikian, ia sekeluarga meninggalkan Turki dan

menetap di Eropa guna menghindari kekuasaan absolut Sultan.

Pangeran Sabahuddin mengamati negaranya berdasarkan kaca mata

sosiologis. Menurutnya, rakyat Turki terbelakang karena mereka hidup secara

kolektif. Kelompok kolektif mempunyai kecenderungan untuk terikat dengan

grupnya, baik dengan keluarga, adat, kepala suku dan bahkan pemerintah. Selama

mereka terikat dengan hal demikian, mereka akan sulit mengadakan sebuah

perubahan secara mandiri. Selama perikehidupan rakyat bersifat kolektif, maka

Sultan tetap berkuasa secara absolut. Oleh sebab itu, kalau rakyat Turki mau maju

mesti mencari faktor-faktor yang dapat mendorong kemajuan. Misalnya adanya

desentralisasi dalam bidang pemerintahan. Daerah-daerah diberi kekuatan

ekonomi dengan cara keseluruhan. Masing-masing daerah mengembangkan diri,

tidak bergantung lagi kepada pusat, maka daerah-daerah itu dapat mencapai

kemajuan.22

21
Niyezi Berkiz. The Development of Secularism in Turkey (Mc. Gill University Press All
Right Reserved 1964)
22
Syafiq A. Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Turki, (Jakarta: Logos, 1997)
20

Sebagaimana Ahmed Reza, Pangeran Sabahuddin berpendapat bahwa jalan

yang harus ditempuh untuk melakukan revolusi sosial tersebut adalah pendidikan.

Secara individual, rakyat akan mengalami perubahan ke arah maju, kalau

pendidikannya memadai. Dan mereka yang berpendidikan ini akan menghargai

hak-hak individual. Juga dilatih untuk dapat hidup mandiri dan berusaha merubah

hidupnya sendiri.

Pangeran Sabahuddin dalam mengembangkan ide-ide pembaharuannya, juga

menerbitkan sebuah majalah. Hal ini sebagaimana yang telah dilakukan oleh

kedua tokoh pembaharu Turki Muda tersebut di Negaranya.

Pembaharuan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh pembaharu Turki Muda, juga

telah merembes dalam dunia industrialisasi. Ia merupakan permbaharu pertama

dalam dunia tersebut dengan disahkannya undang-undang tentang industri, Law

for Encouragement of Industry, pada tahun 1909 yang kemudian diperbaharui

pada tahun 1915. Disamping itu, pendidikan bagi kaum wanita telah dibuka lebar-

lebar (mulai dari tingkat dasar sampai pada tingkat tinggi). Dan pada tahun 1917

undang-undang keluarga, Family Law juga telah disahkan oleh pemerintah.


21

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sultan Mahmud II lahir di Istanbul pada tanggal 20 Juli 1785 dan wafat

tanggal 1 Juli 1839. Sultan ke-33 dari sultan Kerajaan Ottoman di Turki.

Diangkat menjadi sultan tanggal 28 Juli 1808 menggantikan kakaknya

Mustafa IV. Ayahnya bernama Salim III (sultan ke-31).

2. Pembaharuan dibidang militer dengan membentuk suatu korps tentara baru

dan membubarkan Yeniseri. Sedangkan dalam bidang pemerintahan

merombak sistem kekuasaan di tingkat penguasa puncak, Jabatan sadrazam

yang sering menggantikan sultan bila sultan berhalangan dihapuskan oleh

Mahmud II, sebagai gantinya dibentuk jabatan perdana menteri yang

membawahi menteri-menteri untuk urusan dalam negeri, luar negeri,

keuangan, dan pendidikan dengan departemennya masing-masing. Selain

itu secara berturut-turut Mahmud II mendirikan Sekolah Militer, Sekolah

Teknik, Sekolah Kedokteran, dan Sekolah Pembedahan.

3. Tokoh Ustmani Muda

a. Ibrahim Sinasi (1824-1871)

b. Ziya Pasya (1825-1880)

c. Namik Kemal (1840-1888)

d. Midhat Pasya
22

4. Utsmani muda berawal dari perkumpulan rahasia yang didirikan pada tahun

1865 yang bertujuan untuk merubah sistem kepemerintahan absolut

kerajaan utsmani menjadi pemerintahan konstitutional.

5. Tokoh Turki Muda

a. Ahmad Reza

b. Mehmed Murad

c. Pangeran Sabahuddin

6. Pembaharuan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Turki Muda yaitu dalam

dunia industrialisasi. Ini merupakan permbaharuan pertama dalam dunia

tersebut dengan disahkannya undang-undang tentang industri, Law for

Encouragement of Industry, pada tahun 1909 yang kemudian diperbaharui

pada tahun 1915. Disamping itu, pendidikan bagi kaum wanita telah dibuka

lebar-lebar (mulai dari tingkat dasar sampai pada tingkat tinggi). Dan pada

tahun 1917 undang-undang keluarga, Family Law juga telah disahkan oleh

pemerintah.
23

DAFTAR PUSTAKA

Asmuni,Yusran.1998. PengantarStudi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan

dalam Dunia Islam. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Berkiz,Niyazi.1964. The Development of Secularism in Turkey, Mc. Gill

University Press All Right Reserved.

Ensiklopedi Islam.1994. Jilid 3. Cet ke-3. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Mahmud,Sayyid Fayaz.1960. A Short History of Islam. Karachi-london-Dacca:

Oxford University Press.

Mughni,Syafiq A.1997. Sejarah Kebudayaan Islam di Turki, Jakarta: Logos.

Nasution,Harun.2011. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan

Gerakan. Cet. Ke-14. Jakarta: Bulan Bintang.

Shaw, Stanford J. dan Ezelkural Shaw.1985. History of Ottoman Empire and

Modern Turkey. Vol.11. Cambridge London-New York-New Rochelle-

Melbourne-Sydney: Cambridge University Press.

Zuhairini.2008. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai