Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN HARRY STACK SULLIVAN

“SOCIAL ANALYTIC”

DOSEN PENGAMPU:

Nani Barorah Nst, S. Psi, M A., P h D

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 12

Dina Meilia Br Kembaren (1193351073)

Graciella Ellovany Br Pandia (1193351050)

Clara Cindy C. Sitorus (1193351047)

Annisa Permata Wulandari (1193151028)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan atas rahmat, hidayah dan karunia Nya yang sangat
sempurna, baik nikmat kesehatan dan kesempatan serta nikmat alam ciptaan nya begitu indah
yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia.
Dengan izin Allah Swt dan segala kemampuan, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan
Tugas makalah kelompok yang ditulis untuk memenuhi tugas pokok dalam mata kuliah psikologi
kepribadian.
Dalam penyelesaian makalah ini, tentu tidak lepas dari kendala-kendala yang kami
hadapi, namun atas arahan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam bentuk materil , moril maupun spritual, sehingga kendala itu dapat
diatasi dengan baik.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, sangat diharapkan kritik dan saran
yang membangun menjadi yang lebih sempurna. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca khususnya mahasiswa baru Universitas Negeri Medan.

Medan,17 Mei 2020

Kelompok 12
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi ....................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................4
A. Latar Belakang ...................................................................................4
B. Rumusan Masalah .............................................................................4
C. Tujuan ...............................................................................................4

BAB II Pembahasan...................................................................................................5
A. Biografi Harry Stack Sullivan............................................................5
B. Struktur kepribadian...........................................................................5
C. Dinamika kepribadian.........................................................................7
D. Perkembangan kepribadian…………………………………………8

BAB III Penutup .......................................................................................................13


A. Kesimpulan.........................................................................................13
Analisis tokoh.............................................................................................................14
Daftar Pustaka ...........................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja ditandai dengan meningkatnya pemahaman diri dan cara berpikir yang lebih
abstrak. Remaja memiliki pemahaman diri yang lebih kompleks dibanding anak-anak.
Pemahaman diri remaja yang kompleks diantaranyayaitukemampuan remaja
membandingkandiri ideal dan diri rielnya. Diri ideal yaitu gambaran diri yang seseorang
inginkan dan impikan, sedangkan diri riel yaitu gambaran diri seseorang sesuai dengan
kenyataan yang dimiliki. Artinya remaja tidak hanya mencoba mendefinisikan dan
mendeskripsikan atribut-atribut mengenai diri (pemahaman diri), remaja juga melakukan
evaluasi terhadap atribut-atribut dalam diri (Santrock, 2007, hlm. 183).
Harry Stack Sullivan (1953 dalam Frones, 1995, hlm. 39) memandang teman sebaya
sebagai orang signifikan dalam kehidupan remaja. Pada fase kehidupan remaja secara
keseluruhan menggambarkan tahapan usia sekolah. Perspektif Harry (1953 dalam Frones,
1995, hlm. 39) teman sebaya adalah orang signifikan dalam perkembangan kapasitas remaja
dalam hal persahabatan dan hubungan sosial-emosional. Pada masa sebelumnya yakni masa
kanak-kanak, teman sebaya berfungsi sebagai koreksi citra diri seorang anak yang dibawa
dari kehidupan keluarganya.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana struktur kepribadian menurut Harry Stack Sullivan?
b. Bagaimana dinamika kepribadian menururt Harry Stack Sullivan?
c. Bagaimana perkembangan kepribadian menurut harry Stack Sullivan?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui struktur kepribadian menurut Harry Stack Sullivan
b. Untuk mengetahui dinamika kepribadian menururt Harry Stack Sullivan
c. Untuk mengetahui perkembangan kepribadian menurut harry Stack Sullivan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi singkat Harry Stack Sullivan


Harry Stack Sullivan lahir di suatu daerah pertanian dekat Norwich, New York, pada
tanggal 21 Februari 1892, dan meninggal pada tanggal 14 Januari 1949 di Paris. Ia lahir
di komunitas pertanian kecil dan keluarganya adalah petani miskin, dan ibunya sakit-
sakitan. Ibunya sangat memanjakan dan melindunginya karena pernah kehilangan 2
orang kakak sebelum kelahiran Sullivan. Ibunya pernah masuk RSJ sehingga Sullivan
diasuh oleh bibi dan neneknya. Sehingga ia mempunyai 3 fitur ibu dalam hidupnya.
Sullivan pernah mengalami schizophrenia saat kanak” dan selama masa dewasa memiliki
hubungan sosial yang superficial dan ambivalent. Ia memandang kepribadian sebagai
pola yang tetap dari interaksi social, namun ironisnya ia tidak memiliki hubungan social
yang baik. Sullivan tidak pernah menikah, ia memiliki hubungan yang diduga
homoseksual (dianggap mempengaruhi pandangan Sullivan tentang intimacy). Ia meraih
gelar dokternya dari Chicago College of Medicine and Surgery pada tahun 1917, dan
bekerja pada angkatan bersenjata selama perang dunia I. Meninggal di Paris pada usia 57
tahun.

B. Struktur Kepribadian
Sullivan mengemukakan beberapa aspek kepribadian yang stabil dalam waktu yang
lama :
1. Dinamisme
a. Merupakan pola khas tingkah laku (transformasi energi) yang menetap dan
terjadi secara berulang yang menjadi ciri khas khusus seseorang. Transformasi
energi ini bisa terbuka (dapat diamati) atau tersembunyi (dalam pikiran).
b. Dinamisme yang melayani kebutuhan kepuasan organisme melibatkan bagian
tubuh, yakni alat reseptor, efektor, dan sistem syaraf.
c. Dinamisme yang menjadi pembeda antar manusia tidak berhubungan dengan
bagian tubuh, tetapi menjadi ciri khas hubungan antar pribadi.
2. Personifikasi
a. Merupakan suatu gambaran mengenai diri aau orang lain yang dibangun
berdasarkan pengalaman yang menimbulkan kepuasan atau kecemasan.
b. Hubungan interpersonal yang memberi kepuasan cenderung membangkitkan
image positif, sebaliknya yang memberi kecemasan membangkitkan image
negatif.
c. Terdapat 3 personifikasi :
 Personifikasi mengenai good mother dan bad mother (diperoleh dari
pengalaman menyusui ibu yang baik atau yang menimbulkan kecemasan)
 Personifikasi mengenai diri sendiri yang meliputi good-me, bad-me atau not
me
 Eidetic Personifications (Personifikasi Eidetik) yang merupakan karakter
tidak realistik/teman imajiner, banyak ditemukan pada anak dan juga orang
dewasa.
3. Self-system
a. Merupakan suatu pola tingkah laku yang konsisten yang mempertahankan
keamanan interpersonal dengan menghidari atau mengecilkan kecemasan. Mulai
berkembang pada usia 12-18 bulan saat anak belajar tingkah laku yg
berhubungan dengan kecemasan.
b. Ketika ada pengalaman yang bertentangan dengan sistem diri seseorang, maka
security operations (suatu proses yang bertujuan untuk mereduksi perasaan
akibat dari ancaman terhadap self-system) akan bekerja. Security operations
dapat berupa:
 Disosiasi (mekanisme menolak impuls, keinginan dan kebutuhan muncul
ke kesadaran)
 Inatesi (memilih pengalaman mana yang akan diperhatikan dan yang
mana yang tidak perlu diperhatikan.
 Apati (tidak memilih obyek mana yang diperhatikan, tetapi diserahkan
pada pihak luar
 Pertahanan tidur (tidak memperhatikan stimulasi apapun).
4. Cognitive Process
a. Dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, mengikuti alur perkembangan dan
kematangan organisme :
 Protaksis : merupakan rangkaian pengalaman yang terpisah-pisah yang
dialami pada masa bayi, dimana arus kesadaran (pengidraan, bayangan,
dan perasaan) mengalir ke dalam jiwa tanpa pengertian “sebelum dan
sesudah”; semua pengetahuan bayi adalah pengetahuan saat itu, disini,
dan sekarang.
 Parataksis: Pada awal tahun kedua, bayi mulai mengenali persamaan
persamaan dan perbedaan peristiwa-peristiwa. Bayi mengembangkan cara
berfikir melihat hubungan sebab akibat, asosional peristiwa.
 Sintaksis: berpikir logic dan realistis, menggunakan lambang-lambang
yang diterima bersama, khususnya bahasa-kata-bilangan, yang
mendominasi sejak usia 4-10 th. Ketika anak mulai belajar berbicara,
mempelajari kata dari suatu peristiwa, saat itulah anak mulai berpikir
sintaksis.

C. Dinamika Kepribadian
1. Tension
Tension merupakan potensi untuk bertingkah laku yang disadari atau tidak disadari.
Terdapat dua sumber tegangan :
a. Kebutuhan (needs)
 Kebutuhan yang mula pertama muncul adalah tegangan yang muncul
akibat ketidakseimbangan biologis dalam diri individu atau
ketidakseimbangan fisiokimiaantara individu dengan lingkungannya.
Kebutuhan lain yang kemudian muncul adalah kebutuhan interoersonal.
 Pilihan kegiatan untuk mengurangi tegangan dipengaruhi oleh lingkungan
sosial dimana orang dibesarkan.
 Memuaskan kebutuhan dapat menghilangkan tension. Kegagalan
memuaskan kebutuhan yang berkepanjangan dapat menimbulkan keadaan
apathy yang merupakan bentuk penundaan kebutuhan untuk meredakan
tension.
b. Kecemasan
 Kecemasan menurut Sullivan merupakan pengaruh pendidikan yang
paling besar sepanjang hayat, disalurkan melalui perilaku keibuan pada
bayi.
 Jika ibu mengalami kecemasan, dia akan menyatakannya pada wajahnya,
irama katanya, dan tingkah lakunya, dan bayi akan terinduksi sehingga
merasakan kecemasan seperti yang dirasakan ibunya; proses ini
dinamakan empati.
 Umumnya bayi akan menangani kecemasannya dengan operasi
keamanan, bisa dengan pertahanan tidur atau somnolent detachment (bayi
menolak berhubungan dengan pemicu kecemasan dengan cara tidur).
2. Transformasi Energi
 Merupakan tegangan yang ditransformasikan menjadi tingkahlaku, baik
tingkah laku yang terbuka maupun tertutup.
 Tingkahlaku hasil transformasi itu meliputi gerakan yang kasatmata, dan
kegiatan mental seperti perasaan, fikiran, persepsi dan ingatan.
 Bentuk-bentuk kegiatan yang dapat menurunkan tegangan ditentukan
oleh masyarakat dimana orang itu dibesarkan.
 Umumnya, insting memang ada dalam diri individu dan menjadi pemicu
kebutuhan yang menimbulkan tegangan, tetapi transformasi energi tidak
lagi dipengaruhi insting dan lebih sebagai hasil belajar.

D. Perkembangan Kepribadian
1. Infancy (Lahir – Bisa Berbicara (0 – 18 bulan))
a. Bayi menjadi manusia berkat kelembutan kasih sayang yang diterima dari
pemeran keibuan.
b. Obyek pertama yang menjadi pusat perhatian adalah puting ibu, yang
menimbulkan paling tidak tiga image, yaitu :
 Good nipple – puting yang lembut, penuh kasih sayang dan memberikan
kepuasan fisik.
 Not-nipple – puting yang salah karena tidak mengeluarkan air susu,
bahkan merupakan tanda penolakan dan isyarat mencari puting yang lain
 Bad nipple – puting dari ibu yang cemas, tidak memberi kasih sayang dan
kepuasan fisik.
c. Pada pertengahan tahap ini, bayi mulai berkomunkasi dengan bahasa, dimulai
dengan kata-kata yang tidak memiliki validasi konsensual.
2. Childhood (Bisa Mengucap Kata – Butuh Kawan Bermain (1,5 – 4 th))
a. Dimulai dengan perkembangan bicara dan belajar berpikir sintaksis, serta
perluasan kebutuhan untuk bergaul dengan kelompok sebaya
b. Anak mulai belajar menyembunyikan aspek tingkah laku yang diyakininya dapat
menimbulkan kecemasan atau hukuman. Anak-anak cenderung memiliki
tampilan perilaku seperti :
 Dramatisasi – bermain peran seolah-olah dewasa, mengidentifikasi diri
dengan orang tua.
 Preoccupation : belajar berkonsentrasi pada satu kegiatan yang dapat
membuatnya terhindar dari kegiatan atau situasi yang menekan
 Malevolent transformation : perasaan bahwa dirinya hidup di tengah-
tengah musuh sehingga memiliki rasa kecurigaan dan ketidak percayaan.
 Unwitting sublimation : mengganti sesuatu atau aktivitas yang dapat
menimbulkan kecemasan dengan aktvitas yg diterima secara social.
3. Juvenile (Usia Sekolah – Keinginan Membangun Intimacy (4 – 10th))
a. Perkembangan penting dalam tahap ini adalah loncatan sosial, anak belajar
kompetisi, kompromi, kerjasama, dan memahami makna perasaan kelompok.
b. Peluang seseorang untuk melakukan validasi konsensual yang mendukung
fikiran sintaksis semakin luas. Tahap ini juga ditandai dengan munculnya
konsepsi tentang orientasi hidup.
c. Perkembangan negatif yang penting pada tahap ini adalah:
 Prasangka atau stereotip – meniru atau memakai personifikasi mengenai
orang atau kelompok yang diturunkan antar generasi.
 Pengasingan atau ostrasisme – pengalaman anak diisolasi secara paksa,
dikeluarkan atau diasingkan dari kelompok sebaya karena perbedaan sifat
individual dengan kelompok.
 Penghinaan atau disprajemen – meremehkan atau menjatuhkan orang
lain, yang akan berpengaruh merusak hubungan interpersonal pada usia
dewasa.
4. Preadolescence (Pubertas (8/10– 12 th))
a. Ditandai dengan awal kemampuan bergaul akrab dengan orang lain yang
bercirikan persamaan yang nyata dan saling memperhatikan. Mereka
membutuhkan chum atau teman akrab dari jenis kelamin yang sama sebagai
tempat curahan isi hati dan bersama-sama mencoba memahami dan memecahkan
masalah hidup.
b. Tahap ini ditandai dengan beberapa fenomena :
 Orangtua masih penting, tapi mereka dinilai secara lebih realistik
 Mengalami cinta yang tidak mementingkan diri sendiri
 Terlibat dalam kerjasama utk kebahagiaan bersama, tidak mementingkan
diri sendiri.
 Kolaborasi atau hubungan chum, yang dapat mengatasi atau
menghilangkan pengaruh buruk simptom salah suai yang diperoleh dari
tahap perkembangan sebelumnya.
5. Early Adolescence (12 – 16 th)
a. Terjadi perubahan fisik yang dicirikan dengan perkembangan hasrat seksual.
b. Berbagai problem dapat muncul pada periode ini yang merefleksikan konflik
antara tiga kebutuhan dasar, yaitu keamanan, keintiman, dan kepuasan seksual.
c. Kepuasan seksual bertentangngan dengan keamanan, karena aktivitas genital
pada usia ini terlarang pada banyak budaya sehingga menimbulkan perasaan
berdosa, malu, dan cemas.
d. Keintiman bertentangan dengan keamanan karena membentuk keintiman dengan
perbedaan jenis kelamin dapat menimbulkan perasaan ragu-ragu dan kehilangan
harga diri serta kecemasan.
e. Keintiman bertentangan dengan kepuasan seksual karena keduanya sulit untuk
dikombinasikan dan diarahkan kepada satu orang.
f. Masa ini merupakan titik balik dalam perkembangan kepribadian. Kegagalan
memenuhi kebutuhan pd tahap ini akan menghambat perkembangan tahap
selanjutnya.
6. Late Adolescence (16 th – awal 20.an)
a. Periode ini berakhir sampai seseorang mengenal kepuasan dan tanggungjawab
dari kehidupan sosial. Pengalaman semakin banyak terjadi pada tingkat berfikir
sintaksis.
b. Tahap ini ditandai dengan pemantapan hubungan cinta dengan satu pasangan.
c. Jika seseorang memasuki tahap ini dengan inflasi self-system, maka ia akan
mengalami personifikasi yang tidak tepat dan berbagai jenis keterbatasan dalam
hidup, seperti pandangan tidak realistik tentang diri, dan pandangan negatif atau
stereotip terhadap orang lain.
d. Pencapaian akhir periode ini adalah self-respect, yang menjadi syarat untuk
menghargai orang lain. Jika seseorang dapat menghargai diri sendiri, maka ia
akan dapat menghargai orang lain.
7. Maturity ( > 20 th)
a. Setiap prestasi penting tahap yang terdahulu akan menjadi bagian penting dari
kepribadian yang matang.
b. Orang dewasa yang matang hendaknya sudah belajar memuaskan kebutuhan-
kebutuhan yang penting, bekerjasama dan berkompetisi dengan orang lain,
mempertahankan hubungan dengan orang lain yang memberi kepuasan intimasi
dan seksual, dan berfungsi secara efektif di masyarakat dimana ia berada.
c. Menurut Sullivan, intimasi merupakan pencapaian yang paling penting.

E. Aplikasi
1. Gangguan-gangguan psikologis berasal dari hubungan antarpribadi dan dapat
dipahami dengan mengacu kepada lingkungan sosial pasien.
2. Tidak ada yang unik mengenai gangguan mental, semuanya berasal dari kesulitan
hubungan interpersonal yang dihadapi semua orang.
3. Sullivan menyoroti gangguan schizophrenia disebabkan oleh faktor-faktor
situasional.
4. Psikoterapinya ada pada upaya untuk memperbaiki hubungan pasien dengan orang
lain. Untuk memudahkan proses ini, terapis berperan sebagai pengamat partisipan,
menjadi bagian dari hubungan interpersonal itu, bertatap muka dengan klien yang
berarti memberi kesempatan kepada mereka untuk memantapkan komunikasi
sintaksis dengan orang lain.

Teori interpersonal Harry Stack Sullivan menekankan pentingnya setiap tahap perkembangan
manusia. Karena perkembangan manusia yang sehat adalah terkait kemampuan membangun
keintiman dengan orang lain. Namun kecemasan dapat muncul jika ada hubungan antarpribadi
yang tidak terpuaskan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian manusia
banyak dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan tempat manusia hidup. Adapun
diantara teori yang dikembangkan oleh Sulliva yaitu : struktur kepribadian dinamisme,
personifikasi, sistem self, dan proses kognitif. , dinamika kepribadian yang membahas
tentang : tegangan (tension).  transformasi energi (energy transformation). dan
perkembangan kepribadian yang terbagi menjadi tujuh tahap yaitu ; : bayi (infancy);
lahir-bisa berbicara (0-18 bulan), anak (childhood); bisa mengucap kata-butuh kawan
bermain (1,5-4 tahun), remaja awal (juvenile); usia sekolah-berkeinginan bergaul intim
(4-8/10 tahun), remaja awal (juvenile); usia sekolah-berkeinginan bergaul intim (4-8/10
tahun), pre-adolesen (preadolescence); mulai bergaul akrab-pubertas (8/10-12 tahun),
adolesen awal (early adolescence); pubertas-pola aktifitas seksual yang mantap (12-16
tahun), adolesen akhir (late adolescence), kemantapan seks-tanggung jawab sosial (16-
awal 20an),kemasakan (maturity).
ANALISIS TOKOH

 JOHNNY DEPP

John Christopher Depp II atau yang akrab disapa Johnny Depp lahir di Owensboro,
Kentucky, 9 Juni 1963. Johnny merupakan putra pasangan Insinyur John Christopher Depp
dan pramuniaga Betty Sue Palmer. Ia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ketiga
kakak Johnny bernama Daniel P. Depp, Elisa Christie Depp-Dembrowski dan Deborah J.
Depp.

Beranjak dewasa, keluarga Johnny harus puluhan kali berpindah rumah. Terhitung
sudah 20 kali mereka pindah rumah sebelum akhirnya menetap di Miramar, Florida pada
1970. Ketika berusia 15 tahun, orangtua aktor tampan ini memutuskan bercerai. Hal itu
berdampak buruk pada Johnny. Ia berubah menjadi pemuda dengan perangai aneh. Ia sering
melakukan hal-hal yang dapat melukai dirinya, termasuk bertato. Johnny juga sempat tertarik
bermusik. Namun, Ia dan grup bandnya, Six Gun Method, pecah sebelum sempat merekam
lagu mereka.

Hidup dan karir Johnny Depp berubah ketika ia menikahi Lori Anne Allison. Wanita
yang sempat dinikahinya selama 2 tahun tersebut memberi kesempatan untuk berkenalan
dengan Nicolas Cage. Dengan bantuan Nicolas, Johnny mendapat kesempatan audisi film
"Nightmare on Elm Street" yang kemudian menjadi awal debutnya di 1984. Nama Johnny
mulai menjadi incaran beberapa produksi film. Ia tercatat membintangi "Private Resort"
(1985) dan "Platoon" setahun kemudian.

Perubahan drastis pada karir Johnny terjadi ketika ia menerima peran Tommy Hanson
di serial TV "21 Jump Street". Kiprahnya semakin diakui lewat serial yang meraih
penghargaan Best Drama Series di ajang Imagen Foundation Awards 1988 itu. Bahkan
hampir semua gadis menggemari serial "21 Jump Street" dan mengidolakan Johnny.

Tak selang lama, sutradara Tim Burton mendapuk ayah dua anak ini sebagai bintang
di filmnya "Edward Scissorhands" (1990). Dari situlah kerja sama panjang keduanya terjadi.
Johnny tercatat telah membintangi tujuh film karya Tim Burton yakni "Ed Wood" (1994),
"Sleepy Hollow" (1999), "Charlie and the Chocolate Factory" (2005), "Sweeney Todd"
(2007), "Alice in Wonderland" (2010) dan "Dark Shadows" (2012).

Nama Johnny kian melambung dengan penghargaan yang ia dapatkan. Trofi


pertamanya didapatkannya di ajang SAG Awards untuk kategori penampilan terbaik pemeran
pria tahun 2003. Pemeran Tonto di film "he Lone Ranger" ini juga beberapa kali
memenangkan Teen Choice Awards di berbagai kategori, antara lain Best Liar (2004), Best
Fight (2004), Best Action Adventure Actor (2006), Best Comedy Actor (2006), Best Action
Adventure Actor (2007), Best Villain (2008), Best Voice Actor (2011) dan Best Action Actor
(2011). Namun, prestasi terbesarnya adalah ketika aktor ini berhasil membawa pulang piala
Aktor Terbaik kategori Motion Picture Musical or Comedy di ajang bergengsi Golden Globe
Awards 2008 lewat film "Sweeney Todd".

 Dari teori Harry Stack Sullivan tentang struktur kepribadian manusia pada ‘personifikasi’
dapat dilihat dari hubungan interpersonal yang memberi kepuasan cenderung
membangkitkan image positif dan sebaliknya bisa membangkitkan image negatif. Yang
terjadi pada Johnny depp pada saat perceraian kedua orang tuanya ialah membangkitkan
image negative karena Johnny depp pernah bertindak melukai dirinya sendiri kemudian
tertarik untuk bertato. Kemudian saat ia bertemu dengan Lori Anne Allison dan menikah
dengannya, Johnny depp membangkitkan image positif seperti mulai mau berkenalan
dengan Nicolas Cage yang membuat ia membina kembali karir yang ada akhirnya
membuat namanya melambung tinggi dan mendapat beberapa penghargaan setelah
membintangi bebebrapa film
DAFTAR PUSTAKA

Feist, Jess dkk. 2010. Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Cervone, Daniel dkk. 2012. Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 10 Buku Ke-2. Jakarta:
Salemba Humanika.
Pervin, Lawrence A dkk. 2010. Kepribadian: Teori dan Penelitian Edisi 9. Jakarta: Kencana.
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan A. Juntika. 2008. Teori Kepribadia. Bandung : PT Remaja
Rosdakkarya Offset.

Anda mungkin juga menyukai