CBR Psikologi Anggi (5203144017)
CBR Psikologi Anggi (5203144017)
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
Suri Handayani,DMK,S.Psi,M.Psi
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
ANGGI SEPTIANI NST
5203144017
A/2020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Kata Pengantar
I.Latar Belakang
Critical Book Report adalah salah satu cara mengkritik suatu buku untuk mengkritik suatu
buku untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang dikritik.
II.Manfaat
Critical book report bermanfaat untuk menambah wawasan dan literatur penulis mengenai
Psikologi Pendidikan.
III.Tujuan
Adapun tujuan Critical Book Report ini adalah untuk melatih daya pikir mahasiswa dalam
menilai buku dan untuk memenuhi mata kuliah Psikologi Pendidikan.
IV.Identitas Buku
BUKU I
Judul Buku : Psikologi Pendidikan
Penulis : Prof. Dr. H. Djaali
ISBN : ISBN (13) 978-979-010-002-2
ISBN (10) 979-010-002-7
Penerbit : PT Bumi Aksara
Tahun, Kota Terbit : 2009, Jakarta
Jumlah Hlm : 138
BUKU II
Judul : PSIKOLOGI PENDIDIKAN BERBASIS ANALISIS EMPIRIS
APLIKATIF
Penulis : Prof. Dr. Syamsul Bachri Thalib, M.Si.
ISBN : 978-602-8730-11-2
BUKU I
BAB 1
KEPRIBADIAN DALAM PENDIDIKAN
Pada dasarnya jiwa manusia dibedakan menjadi dua aspek, yakni aspek kemampuan (ability) dan
aspek kepribadian (personality). Aspek kemampuan meliputi prestasi belajar, intelegensia, dan
bakart, sedangkan aspek kepribadian meliputi watak, sifat, penyesuaian diri, minat, emosi, sikap
dan motivasi. Ilmu tentang kepribadian cakupannya sangat luas, yang pada perkembangannya teori
ini sudah sangat maju dalam pengenalan lebih luas tentang kepribadian manusia. Kepribadian
sangat perlu diketahui dan dipelajari karena kepribadian sangat berkaitan erat dengan pola
penerimaan lingkungan social terhadap seseorang. Jika terdapat kesesuaian antara kepribadian
yang dimiliki dengan lingungan social, akan terjadi keseimbangan diantara keduanya, sebaliknya
jika terjadi ketidaksesuaian ai antara keduanya, maka akan timbul akibat yaitu orang tersebut akan
mencari lingkungan social yang sesuai atau akan mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan
sosialnya.
A. PENGERTIAN UMUM
Personality atau kepribadian berasal dari kata persona yang berarti topeng, yakni alat untuk
menyembunyikan identitas diri. Secara filosofis dapat dikatakan bahwa kepribadian adalah kesan
yang diberikan kepada orang lain yang diperoleh dari apayang dipikir, dirasakan, dan diperbuat
yang terungkap melalui perilaku. G.W.Allport mengatakan bahwa pribadi adalah organisasi
(susunan) dinamis dari sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaiannya
yang unik terhadap lingkungan. Sejalan dengan pengertian tersebut, Bruce Perry menemukan bukti
bahwa perilaku buruk juga disebabkan oleh perubahan struktur dan kerja pada otak. Sebagai
organisasi yang dinamis, artinya kepribadian itu dapat berubah-ubah dan antarberbagai komponen
kepribadian tersebut (sistem psikofisik seperti kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, emosi, perasaan,
dan motif) memiliki hubungan yang erat. Kita dapat melihat bahwa kepribadian memiliki arti yang
sangat khas dan kompleks, karena mengacu kepada suatu proses yang dapat dilakukan manusia
sejak kecil hingga dewasa. Kepribadian manusia merupakan gabungan dari berbagai sifat dan
konsep diri orang.
C. TOKOH KEPRIBADIAN
1. Larry A.Hjelle dan Daniel J.Ziegler
Teori-teori kepribadian dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut:
a) Psikoanalis: yang menggambarkan bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai
naluri dan konflik batiniah,
b) Prospetif dari kepribadian psikologi dari behaviorisme: memandang manusia lebih lunak
dan mudah dibentuk, dan korban yang pasif dari kekuatan-kekuatan di dalam lingkungan
c) Humanic psychology: yang merupakan perspektif terbaru dalam kepribadian manusia yang
mempersembahkan suatu gambaran yang sangat berbeda tentang manusia yang satu
dengan yang lain
2. Ericson
Ketika Freud mengindetifikasi perkembangan kepribadian dengan 3 subsistem, maka Ericson
mengembangkan menajdi 8 tahapan, yaitu
3. Algyris
Chris Algyris meyakini bahwa orang yang sehat mencoba mendapatkan atau menuntut situasi
yang menawarkan otonomi, perlakuan yang sama, dan kesempatan untuk menonjolkan
kemampuannya dalam masalah yang rumit. Kesempatan itu cenderung bergerak dari
ketidakmatangan menuju kematangan dari :
a) Keadaan pasif ke pengembangan aktif;
b) Ketergantungan ke kemandirian;
c) Sejumlah rata-rata berkelakuan baik ke alternative pilihan yang jelas;
d) Minat yang dangkal atau sederhana ke minat yang penting atau bermanfaat;
e) Perspektif waktu yang singkat ke perspektif waktu yang lebih leluasa;
f) Posisi subordinasi ke cara memandang dirinya sebagai superordinat;
g) Miskinnya kesadaran terhadap dirinya ke kesadaran tentang dirinya.
4. Sheehy
Perkembangan orang dewasa ditempuh melalui lima tahap krisis sebagai berikut:
a) Periode pulling up roots
b) The trying twenties
c) The cath thirties
d) The deadline decade
e) Renewal or regisnation
5. Sheldon
Menurut Sheldon, manusia dilihat dari segi morphology dapat dibedakan menjadi hal-hal berikut:
a) Endomorph, dengan ciri-ciri gemuk, suka makan, lamban bereaksi, dan suka berteman
b) Mesomorph, dengan ciri-ciri atletis, agresif, dan suka hal-hal yang menantang
c) Ectomorph, dengan ciri-ciri kurus, cepat dalam bereaksi, dan suka hal-hal yang bersifat
privacy.
6. Carl Gustav Jung
Menurut Carl Gustav Jung, kepribadian dalam individu dapat dibedakan antara dua sisi yang
introvert serta extrovert. Pada diri individu yang introvert umumnya memiliki sifat-sifat cenderung
menarik diri, suka bekerja sendiri, tenang, pemalu, tetapi rajin, hati-hati dalam mengambil
keputusan, dan cenderung tertutup secara social. Individu yang extrovert, pada umumnya memiliki
ciri-ciri suka berpandangan atau berorientasi keluar, bebas dan terbuka secara social, berinat
terhadap keanekaan, sigap dan tidak sabar dalam menghadapi pekerjaan yang lamban, dan suka
bekerja kelompok.
7. Eric Berne
Eric Berne memperkenalkan suatu metode untuk menganalisis kepribadian sesseorang dengan
melihat tigkah laku mereka yang dominan pada suatu saat, dan bila ini menjadi kebiasaan yang
terus-menerus dapat dikatakan manusia memiliki kecenderungan tipe kepribadian tertentu. Dalam
cara berpikir dan berperilaku, dalam oerasaan dan cara menghadapi kenyataan hidup ternyata
terdapat beberapa corak yang berbeda, sehingga didapat konsep ego state yang menampakkan
kepribadian seseorang. Berne membedakan ego state manusia dalam tiga tipe kepribadian yang
berbeda, yakni kanak-kanak (child), orangtua (parents), dan dewasa (adults).
BAB II.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Konsep pertumbuhan dan perkembangan menjadi sumber penting untuk menjelaskan aspek
psikologi pembelajaran.Untuk itu dalam bab ini duraikan terlebih dahulu tentang konsep
pertumbuhan baik secara pribadi,kelompok,maupun sebagai pribadi yang
kompleks.Uraian berikutnya adalah tentang konsep perkembangan yangmeliputi bagaimana
prinsip dan hukum-hukum perkembangan dan konsep yang lebih penting lagi dalam konteks
pendidikan adalah tahap perkembangan pribadi manusia,serta secara mendalam diuraikan tentang
tugas perkembangan itu sendiri.Dalam konteks inilah dikaji tentang peran teori perkembangan
dalam pendidikan anak dari masa kecil sampai dengan dewasa.Setelah mengetahui konsep
pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam pendidikan,maka diperlukan aksentuasi proses
dalam berpendidikan. Bentuk aksentuasi tersebut antara lain dalam hal emosi,perkembangan
interaksi soaial,dan pembentukan karakter sebagai manusia.
BAB III.
EMOSI, PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER
1. Pengertian Emosi
Menurut Kaplan dan Saddock,emosi adalah keadaan perasaan yang kompleks yang mengandung
komponen kejiwaan,badan,dan perilaku yang berkaitan dengan affect dan mood.Affect merupakan
eksperesi sebagai tampak oleh orang lain dan affect dapat bervariasi sebagai respon terhadap
perubahan emosi,sedangkan mood adalah suatu perasaan yang meluas,meresapa dan terus-
menerus yang secara subjektif dialami dan dikatakan oleh indidvidu dan juga dilihat oleh orang
lain.
2. Timbulnya Emosi
a) Rangsangan yang menimbulkan Emosi
Intesitas dan lamanya respon emosional sangat ditentukan oleh kondisi fisik dan mental dari
indidvidu itu sendiri,juga faktor lain yang sangat menentukan adalah stimulus itu sendiri.dapat
dikatakan bahwa emosi akan berlangsung terus selama stimulusnya ada dan yang menyertainya
masih aktif.
BAB IV
TEORI KOGNITIF
A. PENDAHULUAN
Psikologi kognitif mulai diperkenalkan pada akhir abad ke-19, yaitu dengan lahirnya teori
belajar gestalt, dan salah satu tokoh psikologi gestalt adalah Mex Werteimer, dimana meneliti
pengamatan dan problem solving.kemudian dilanjutkan oleh Kurt Kaffka yang mencoba untuk
menguraikan secara teperinci hukum-hukum pengamatan.Tokoh yang lain adalah Wolfgang
Kohler yang meneliti tentang insight pada simpanse. Hasil penelitian tokoh tersebut telah
memunculkan ‘psikologi gestalt’’ yang mengutamakan pembahasan pada masalah konfigurasi
struktur, dan pemetaan dalam pengalaman.
B. INTELIGENSIA
Perkataan inteligensi berasal dari kata intelligere yang berarti menghubungkan atau
menyatukan satu sama lain. Menurut Stern, inteligensi ialah daya menyesuaikan diri dengan
keadaan baru dengan mempergunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya. Menurut Piaget,
inteligensi adalah sejumlah struktur psikologis yang ada pada tingkat perkembangan khusus.
Jalur belajar kegiatan kognitif dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Fase motivasi:anak sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri.
2) Fase konsentrasi:anak khusus memperhatikan unsur yang relevan,sehingga terbentuk pola
perseptual tertentu.
3) Fase mengolah: anak menahan informasi dan mengolah informasi untuk diambil
maknanya.
4) Fase menyimpan: anak menyimpan informasi yang telah diolah ke dalam ingatan.
5) Fase menggali 1:anak menggali informasi yang tersimpan dalam ingatan yang tersimpan
dalam ingatan mereka dan memasukkan kembali ke dalam working memory.
6) Fase menggali 2: anak menggali informasi yang tersimpan dalam ingatan mereka dan
mempersiapkan sebagai masukan bagi fase prestasi.
7) Fase prestasi: informasi yang telah disimpan digali kembali untuk memberikan prestasi
mereka.
8) Fase umpan balik: anak mendapat konfirmasi sejauh prestasinya.
C. PERKEMBANGAN INTELIGENSI
Fase-fase jalur belajar pengaturan kegiatan kognitif adalah sebagai berikut.
1) Fase motivasi: untuk mendapat motivasi siswa harus memeras otaknya sendiri.
2) Fase konsentrasi: anak harus mengamati dengan cermat,jika penyelesaian masalah
memerlukan pengamatan.
3) Fase pengolahan: anak harus menggali dari ingatannya terhadap siasat yang pernah
digunakan untuk mengatasi hal serupa,yang cocok untuk suatu problem.
4) Fase umpan balik:konfirmasi tepat dan tidaknya penyelesaian yang di tempuh.
Perkembangan intelegensi anak menurut Piaget mengandung 3aspek, yaitu structure, content dan
function. Selanjutnya Piaget membagi perkembangan melalui beberapa tahap yaitu:
a.Tahap Sensorik-Motorik
Selama tahap sensorik-motorik (0-2 tahun), bayi mulai menakpilkan perilaku reflektif,
dengan melibatkan perilaku yang inteligen. Dengan demikian, kematangan seseorang terjadi dari
interaksi sosial dengan lingkungan (asimilasi dan akomodasi).perilaku sensorik-motorik menjadi
tambah berbeda,sehingga konstruksi dan perilaku progresif termasuk dalam kategori perilaku
intensional.Bayi berkembang means-end,perilaku pemecahan masalah.
b.Tahap Berpikir Praoperasional
Selama tahap praoperasional (2-7 tahun), perilaku intelektual bergerak dari tingkat sensorik-
motorik menuju ke tingkat konseptual.pada tahap ini terjadi perkembangan yang cepat dari
keterampilan representasional termasuk didalamnya kemakpuan berbahasa, yang menyertai
perkembangan konseptual secara cepat dari proses ini.
c.Tahap Berpikir Operasional Konkret
Tahap operasional konkret anak (7-11 tahun) berkembang dengan menggunakan berpikir logis.
Anak-anak dapat memecahkan masalah konservasi dengan maslah yang konkret.
d.Tahap Berpikir Operasional Formal
Selama tahap operasional formal (11-15 tahun), struktur kognitif menjadi matang secara
kualitas, anak mulai dapat menerapkan operasi secara konkret untuk semua masalah yang dihadapi
di dalam kelas. Anak dapat menerapkan berpikir dari masalah hipotesis yang berkaitan dengan
masa yang akan datang.
Untuk mengukur tingkat kecerdasan anak, dapat digunakan tes IQ (Intelligence Quotient)
misalnya dari Binet Simon. Dari hasil Binet Simon, dibuatlah penggolongan inteligensi sebagai
berikut:
1) Genius > 140;
2) Gifted >130;
3) Superior >120;
4) Normal 90-110;
5) Debil 60-79;
6) Imbesil 40-55;
7) Idiot >30.
H. Entity Theory
Menurut teori ini, inteligensi atau kecerdasan adalah kesatuan yang tetap dan tidak berubah-ubah.
I. Incremental Theory
Menurut teori ini, seseorang dapat meningkatkan inteligensi/kecerdasannya melalui belajar.
A. PENDAHULUAN
Perilaku atau behavior dari peserta didik dan pendidik merupakan massalah penting dalam
psikologi pendidikan. Perilaku sebelum menguasai atau memahami merupakan objek pengamatan
dari kelompok behavioris. Salah satu fungsi psikologi pendidikan adalah dasar perilaku manusia.
6. Classical Conditioning
7. Teori Conditioning
8. Operant conditioning
BAB 6
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
A. MOTIVASI
Motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).
Motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk mengerjakan suatu tugas sebaik-baknya
berdasarkan standar keunggulan.
1. Motivasi Berprestasi
Dalam perjalanan hidupnya, tiap orang akan banyak mengalami peristiwa, dimana harapannya
tidak selamanya terpenuhi. Hal ini mengakibatkan adanya berbagai kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan, dan oleh karena itu dalam diri seseorang akan terdapat berbagai primary affect
yang merupakan sumber berbagai motif. Ia juga akan banyak mengalami peristiwa, dimana
berbagai isyarat menyertai berbagai situasi afeksi dalam dirinya. Ini berarti, dalam proses
perkembangannya ia mempelajari (dan demikian akan memperoleh) berbagai motif.
2. Pengertian Achievment
Suatu prestasi atau achievement berkaitan erat dengan harapan (expectation). Harapan seseorang
terbentuk melalui belajar dalam lingkungannya. Oleh karena itulah motivasi berprestasi dapat
diartikan dorongan untuk mengerjakan tugas sebaik-baiknya yang mengacu kepada standar
keunggulan.
b. Motivasi pelayanan
Seseorang yang motivasi pelayanannya baik memiliki tanda-tanda:
1. Menyukai kesungguhan dalam bentuk gairah untuk melayani konsumen;
2. Senang menciptakan cara-cara baru dan menarik untuk meningkatkan layanan;
3. Memiliki sikap proaktif, yaitu mengambil inisiatif yang tepat;
4. Menyambut hangat para konsumendengan keyakinan bahwa pelayanan mampu menemukan
penyelesaian (yang positif);
5. Tidak hanya menunaikan pekerjaan saja, tetapi juga melibatkan rasa cita dan bangga serta
memberikan pengalaman positif kepada konsumen.
c. Motivasi kerja
Seorang yang motivasi bekerjanya tinggi ditandai dengan:
1. Menyukai tugas kantor yang menuntut tanggung jawab pribadi;
2. Mencari situasi dimana pekerja memperoleh umpan balik dengan segera baik dari pimpinan
maupun teman sejawat;
3. Senang bekerja sendiri, sehingga kemampuan diri dapat dikedepankan;
4. Senang bersaing mengungguli prestasi bekerja orang lain;
5. Memiliki kemampuan menangguhkan pemuaan keinginan demi pekerjan;
6. Tidak tergugah sekadar mendapatkan uang, status, atau keuntungan lainnya.
B. SIKAP
1. Pengertian sikap dan belajar
Sikap adalah kecenderungan untuk betindak berkenaan dengan objek tertentu. Sikap bukan
tindakan nyata melainkan masih bersifat tertutup. Adapun belajar menunjuk kepada suatu cabang
belajar yaitu belajar dalam arti sempit, khusus untuk mendapatkan pengetahuan akademik. Belajar
menurut Morgan dkk. merupakan setiap perubahan tingkah laku yang relative tetap dan terjadi
sebagai hasil latihan atau pengalaman.
2. Konsep sikap belajar
Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku seseorang tatkala ia mempelajari
hal-hal yang bersifat akademik. Siakp belajar penting didasarkan atas peranan guru sebagai leader
dalam proses belajar mengajar. Sikap belajar siswa akan berwujud dalam bentuk perasaan senang
atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap hal-hal tersebut.
3. Peranan sikap belajar
Sikap belajar ikut berperan dalam menemukan aktivitas belajar siswa. Sikap belajar yang positif
berkaitan erat dengan minat dan motivasi. Oleh karena itu, apabila faktor lainnya sama, siswayang
sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang
lebih baik dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negative.
4. Penerapan di bidang administrasi pendidikan
Di sini akan diberikan tiga contoh variabel bidang administrasi pendidikan yang berkaitan dengan
konsep/variabel sikap, yaitu:
1. Sikap social di lingkungan kerja,
2. Sikap guru terhadap kebijaksanaan awal “kepala sekolah baru”, dan
3. Sikap kerja.
C. MINAT
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih
menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh keudian.
D. KEBIASAAN BELAJAR
1. Pengertian
Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada
waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan.
E. KONSEP DIRI
1. Pengertian
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia
ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya
tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Konsep diri terbentuk karena empat faktor, yaitu:
1. Kemampuan
2. Perasaan mempunyai arti bagi orang lain
3. Kebajikan
4. Kekuatan
BAB I PENDAHULUAN
A. PERLU DAN PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pendidikan adalah masalah setiap orang dari dulu hingga sekarang dan waktu yang akan datang.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia dengan tujuan
untuk tujuan dapat memperlakukannya dengan lebih tepat. Mengingat setiap orang pada sesuatu
saat tenti melalukan perbuatan mendidik, maka pada hakikatnya psikologin pendidikan itu
dibutuhkan oleh setiap orang.
B. PENGAMATAN
Manusia mengenal dunia baik dirinya sendiri maupun dunia sekitar tempat yang berada dengan
melihat mendengar membau dan mencecap. Cara mengenal objek yang demikian itu disebut
mengamati sedangkan melihat mendengar dan seterusnya disebut modalitas pengamatan.
1) Penglihatan
Menurut objeknya penglihatan digolongkan menjadi tiga golongan yaitu melihat bentuk, melihat
dalam, dan melihat warna.
2) Pendengaran
Pendengaran adalah menangkap bunyi atau suara dengan indra pendengaran. Oleh karena itu
bunyi dapat berfungsi sebagai tanda sebagai lambang dan sebagai pendukung arti.
3) Rabaan
Istilah raba mempunyai dua arti yaitu meraba sebagai sebuah perbuatan aktif yang meliputi juga
indera keseimbangan atau kinestesi, dan pengalaman raba secara pasif yan melingkupi pula
beberapa indera atau perempuan lain.
4) Pembauan
Arti psikologis bau dan pembaruan masih sedikit sekali diteliti oleh para ahli. Semua bau
berpengaruh terhadap aktivitas yang dilakukan oleh subjek yang membawa bau bau tersebut.
5) Pencecapan
Dalam kehidupan sehari-hari variasi rasa cacapan itu dibedakan menjadi banyak sekali akan
tetapi indera pencecap utama hanya peka terhadap empat macam rasa pokok yaitu manis, asam,
asin, dan pahit.
Tanggapan memainkan peranan penting dalam belajarnya atau berkembangnya anak didik karena
itu seyogianyalah tanggapan tersebut dikembangkan dan dikontrol sebaik-baiknya.
D. FANTASI
Fantasi didefinisikan sebagai daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan
pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada dan tanggapan baru itu tidak harus sesuai
dengan benda-benda yang ada.secara garis besar fantasi dapat digolongkan menjadi dua macam
yaitu fantasi tak disadari dan fantasi disadari.
Dalam kehidupan sehari-hari fantasI ternyata sangat besar gunanya antara lain fantasi
memungkinkan orang menempatkan diri dalam hidup kepribadian orang lain, fantasi
memungkinkan orang untuk menyelami sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya, fantasi
memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari ruang dan waktu, fantasi memungkinkan orang
untuk melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi, fantasi memungkinkan orang untuk
menyelesaikan konflik real secara imajiner, dan fantasi memungkinkan manusia untuk
menciptakan sesuatu yang dikejar. Dari beberapa hal yang dikemukakan itu nyata lah bahwa
merupakan keharusan bagi para pendidik untuk menaruh perhatian besar terhadap masalah fantasi.
E. INGATAN
Tiga aspek dalam berfungsinya ingatan yaitu mencamkan yaitu menerima kesan-kesan
menyimpan kesan-kesan dan memproduksi kesan-kesan.jadi definisi ingatan adalah kecakapan
untuk menerima menyimpan dan memproduksi kesan pesan. Mengingat dan lupa biasanya juga
ditunjukkan dengan satu pengertian saja yaitu reaksi karena kedua hal tersebut hanyalah
memandang hal yang satu dan sama dari segi yang berlainan. Hal yang diingat adalah hal yang
tidak dilupakan dan hal yang dilupakan adalah hal yang tidak diingat.
Reproduksi adalah pengaktifan kembali hal-hal yang telah dicamkan dalam reproduksi ada dua
bentuk yaitu mengingat kembali dan mengenal kembali. Asosiasi adalah hubungan antara
tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lainnya dalam jiwa menurut ahli-ahli psikologi
asosiasi antara tanggapan-tanggapan itu adalah ada semacam kekuatan halus yang menyebabkan
bahwa bila salah satu dari tanggapan-tanggapan itu masuk ke dalam kesadaran maka tanggapan
itu memanggil tanggapan yang lain dan membawanya ke dalam kesadaran.
Penyelidikan psikologis tentang ingatan telah cukup banyak dilakukan oleh para ahli dan hasilnya
banyak yang langsung bersangkut paut dengan soal belajar.
F. BERPIKIR
Berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan dimana subjek yang berpikir pasif. Menurut
plato berpikir adalah berbicara dalam hati. Berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat
dilukiskan menurut proses atau jalannya. Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga
langkah yaitu satu pembentukan pengertian dua pembentukan pendapat dan 3 penarikan
kesimpulan. Dan dalam hal berpikir banyak psikologi pikir yang mencoba menafsirkan apa yang
dimaksud dengan berpikir.
Jauh daripada sikap ingin mengagung-agungkan akal atau pikir kiranya dapat diterima bahwa
pikiran mempunyai kedudukan yang boleh dikata menentukan karena itu kewajiban kita para
pendidik disamping mengembangkan aspek-aspek lain dari pada anak-anak didik kita untuk
memberikan bimbingan sebagainya dalam pengembangan pikiran itu. Penggunaan diagram peta
bagan intisari sering sangat membantu dalam berpikir karena itu latihan untuk dapat
mempergunakan dan membuat alat-alat bantu tersebut sehingganya dikembangkan pada anak
didik.
G. PERASAAN
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya
berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang
dalam berbagai taraf. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan
dapat timbul karena mengamati menanggap menghayalkan mengingat-ingat atau memikirkan
sesuatu. Bigot dengan kawan-kawannya telah memberikan iktisar mengenai macam-macam
perasaan itu ya kiranya sangat berguna sebagai rangka pembicaraan.adapun iktisar tersebut adalah
sebagai berikut perasaan terbagi atas dua yaitu perasaan rendah atau jasmani dan perasaan luhur
atau rohaniah. Perasaan rendah atau jasmaniah terbagi atas dua yaitu perasaan indriah dan perasaan
vital. Sedangkan perasaan luhur atau rohaniah di bagi atas 6 yaitu perasaan intelektual perasaan
kesusilaan perasaan keindahan perasaan sosial perasaan harga diri dan perasaan keagamaan.
Perasaan melatarbelakangi dan mendasari aktivitas aktivitas manusia karena itu dalam
memberikan pendidikan seharusnya diusahakan adanya perasaan yang dapat membantu
pelaksanaan upaya yang sedang dilakukan itu.
H. MOTIF-MOTIF
Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Aktivitas yang didorong oleh motif intrinsik
ternyata lebih sukses daripada yang didorong oleh motif ekstrinsik karena itu alangkah baiknya
kalau dapat ditimbulkan seluas mungkin motif intrinsik itu pada anak-anak didik kita. Sedapat
mungkin harus kita hindarkan sugesti sugesti negatif dan kita gunakan sugesti sugesti positif.
Persaingan yang sehat, baik antar individu maupun antar kelompok dapat meningkatkan motif
untuk belajar.diskusi yang terbimbing mengenai aspirasi yang dikehendaki juga sangat baik untuk
memperkembangkan motif itu.
A. TEORI TIPOLOGI
1) Teori Hippocrates-Galenus
Hippocrates berpendapat bahawa di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat yang didukung oleh
cairan-cairan yang ada dalam tubuh yaitu:
Sifat kering didukung oleh cholc,
Sifat basah didikung oleh melanchole,
Sifat dingin didukung oleh phlegma, dan
Sifat panas didukung oleh sanguis.
Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan
dalam tubuh itu oleh gelenus disebut temperamental.
3) Tipologi Kretschmer
a) Tipe-tipe Manusia Menurut Keadaan Jasmaninya
Kretschmer menggolongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat yaitu: 1) tipe piknis, 2)
tipe leptosom, 3) tipe atletis, 4) tipe displatis
b) Tipe-tipe Manusia Menurut Temperamennya
Menurut tempramennya manusia dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: tipe
schizothym (cenderung menutup diri sendiri) dan tipe cyklothym (mudah kontak dengan dunia
luar)
c) Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperamen
(1) orang yang berkonstitusi piknis kebanyakan bertempramen cyklothym,dan
(2) orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis krebanyakan bertemperamen
schizothym.
4) Teori sheldon
Sheldon menggambarkan kepribadian manusia itu terdiri dari komponen-komponen. Menurut
sheldon, kepribadian mengandung tiga kelompok komponen-komponen, yaitu: (a) komponen-
komponen jasmanian, (b) komponen-komponen tempramen, dan (c) komponen-komponen
psikiatris.
6) Tipologi Heymans
Heymans berpendapat, bahawa manusia itu sangat berlainan kepribadiannya. Adapun yang
dipakainya sebagai dasar penggolongan ialah tiga macam kualitas kejiwaan, yaitu: (a)
emosipnalitas, (b) proses pengiring, dan (c) aktivitas.
7) Tipologu Spranger
Spranger merupakan tokoh psikologi yang berdasarkan ilmu pengetahuan kerohanian. Ia
mengemukakan ada dua macam roh yaitu roh subjektif atau roh individual, dan roh objektif atau
roh supra individual, yang keduanya juga saling berhubungan. Tipe manusia terbagi atas enam
yaitu:
manusia teori,
manusia ekonomi,
manusia estetis,
manusia agama,
manusia sosial,
manusia kuasa.
B. PENGUKURAN INTELIGENSI
1) Perkembangan Tes Inteligensi Pada Umumnya
Secara garis besar perkembangan tes inteligensi melewati empat fase yaitu:
fase persiapan, dimana para ahli sedang mencari/berusaha mendapatkan test inteligensi
fase naif, dimana orang menggunakan tes intelegensi tanpa koreksi.
fase mencai tes yang bebas dari pengaruh kebudayaan.
fase kritis, dimulai kira-kira tahun 1950 sampai sekarang.
Kelemahan tes inteligensi yaitu:
test inteligensi tergantung kepada kebudayaan.
tes inteligensi hanya cocok untuk jenis tingkah laku tertentu
tes inteligensi hanya cocok untuk tipe kepribadian tertentu.
perbandingan kecerdasan atau IQ yang merupakan hasil yang ditunjukkan oleh tes
inteligensi tidaklah semata-mata tergantung kepada keturuan atau dasar.
perbandingan kecerdasan atau IQ seseorang tidak konstan.
dalam penggolongan manusia menurut IQnya biasanya diikuti suatu pedoman, yang
sebenarnya harus diterima dengan hati-hati.
tes inteligensi itu sendiri masih mengandung kekeliruan (qalaf).
2) Perkembangan Tes Inteligensi
Pada tahun 1890-an Alferd Binet telah melakukan usaha-usaha ke arah penyusunan tes
inteligensi. Hasil pertama dari usaha binet dikeluarkan pada tahun 1905. Hasil usaha lanjutan
diterbitkan tahun 1908. Dan terus dikembagkan sampai kembali diterbitkan tahun 1911, beberapa
setelah kematiannya. Hingga saat ini hasil temuan Binet ini terus berlanjut dikembangkan oleh
para ahli.
Dalam perkembangan tes inteligensi Wechsler juga berusaha mengembangkan tes inteligensi
dengan skala khusus untuk orang dewasa yang mempergunakan skala nilai. Perkembangan
intelegensi terutama terjadipada masa kanak-kanak perubahan itu berlangsung dengan cepat
sampai umur 13 atau 15 tahun dan sesudah itu berlangsung dengan lambat. Terutama pada ke
anak-anak yang masih sangat muda pengaruh intelegensi terhadap sukses atau gagalnya belajarnya
seseorang adalah besar. Perbedaan-perbedaan dalam intelegensi menunjukkan perbedaan-
perbedaan kemungkinan yang dimiliki oleh anak-anak didik kita. Untuk keperluan pemberian
bimbingan umumnya diperlakukan pengetahuan mengenai intelegensi anak yang akan diberi
bimbingan itu baik itu bimbingan mengenai pemilihan pemilihan pekerjaan bimbingan mengenai
pemilihan sekolah yang akan ditempuh maupun bimbingan-bimbingan yang lainnya.
Variasi bakat timbul karena variasi dalam kombinasi, korelasi dan intensitas faktor-faktor
tersebut. Variasi inilah yang harusnya kita kenal seawal mungkin.
Pada masa ini pribadi pendidik sangat langsung mempengaruhi perkembangan pendirian
hidupnsi remaja, karena itu segala sikap, tingkah laku dan perbuatannya haruslah benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan jika dipandang dari segi pendidikan.
Fungsi penilaian dalam proses pendidikan yaitu secara psikologis anak menjadi tau sudah
sejauh mana hasil proses belajarnya dan pendidik mengetahui kemajuan peserta didiknya. Secara
didaksi berfungsi agar peserta didik mengetahui kemajuannya dan berpengaruh baik dalam hal
yang akan dikerjakan selanjutnya, disamping itu peserta didik juga mengetahui dimana
kegagalannya. Secara didaksi guru mengetahui hasil pekerjaannya sendiri. Secara administratif
dengan adanya penilaian yang rumusan terakhirnya berwujud rapor itu, maka dapat dipenuhi
berbagai kebutuhan administrasi.
B. TEKNIK PENILAIAN
Syarat penilaian yang baik adalah test harus reliable, valid, objektif, diskriminatif,
comprehensif, dan harus mudah digunakan. Secara garis besar ada dia macam bentuk penilaian,
yaitu tes objektif dan tes subjektif atau yang biasa juga disebut essay examination.
Bebrapa cara atau bentuk tes itu masing-masing mempunya kebaikan dan kelemahan,
pendidik harus tidak memutlakkan salah satu saja dan menolak yang lain.
C. STATISTIKA SEDERHANA
Statistika merupakan teknik untuk mrngolah dan menyimpulkan data kuantitatif. Data
kuantitatif dibedakan atas data nominal, data ordinal, data rasio, dan data interval.
Supaya data lebih mudah dipahami maka dapat dibuat tabel frekuensi dan dapat diukur tendensi
sentralnya seperti mean, median, dan modus. Data penilai yang sudah ada dengan statistik dapat
diukur sebaran atau variansinya serta korelasi atau hubungan yang ada dengan pengolahan data
statistika yang ada.
BAB III
PEMBAHASAN
Buku pertama
Keunggulan Buku
1.Penjelasan materi terlihat singkat dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat dan
mudah untuk dibawa kemana-mana.
2.Pejelasan materi juga dilengkapi dengan pendapat-pendapat para ahli yang memperkuat
keakuratan materi tersebut.
3.Materi yang diberikan juga berdasarkan hal-hal yang umum dialami semua orang sehingga
pembaca dapat langsung mengilustrasikan dirinya sendiri.
4.Materi yang diberikan memiliki keterkaitan antara bab pertama sampai bab terakhir sehingga
memiliki sinkronisasi dalam materi yang diterima oleh pembaca.
5.Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
6.Tampilan buku terlihat sederhana tapi menarik tampak dari cover buku tersebut.
Kelemahan Buku
1. Penjelasan materi yang diberikan dalam bentuk umum bukan secara spesifik (meluas) pada
peserta didik dalam konteks pendidikan.
2. Pejelasan materi yang diberikan terlalu singkat.
3. Penjabaran materi hanya berdasarkan hal-hal yang bersifat umum yang dialami oleh seorang
individu tanpa menambahkan hal yang lebih khusus dalam materi tersebut.
Buku kedua
Kelebihan
1.cover buku yang menarik
2.Bahasa yang digunakan mudah dipahami
3.Pembahasannya luas
Kekurangan
1.Terlalu banyak halaman membuat pembaca jenuh