Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan
Anak Pra Sekolah
Oleh
NABILAH VISTA
NIM. PO.71.24.4.21.025
Journal Reading
Oleh:
NABILAH VISTA
PO.71.24.4.21.025
Menyetujui,
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Journal Reading
terkait Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra sekolah.
Penulisan Journal Reading ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas praktik
Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra
sekolah Program Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Palembang.
Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini kami juga
mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iiiv
BAB I....................................................................................................................1
A. Judul Jurnal..................................................................................................1
B. Abstrak..........................................................................................................1
C. Pendahuluan..................................................................................................1
D. Metode...........................................................................................................3
E. Hasil..............................................................................................................4
F. Pembahasan...................................................................................................4
G. Kesimpulan....................................................................................................6
BAB II...................................................................................................................7
A. PICOT...........................................................................................................9
B. Telaah Jurnal...............................................................................................10
BAB III...............................................................................................................13
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................13
A. Definisi........................................................................................................13
B. Etiologi..........................................................................................................
C. Patofisiologi....................................................................................................
D. Faktor Yang Mempengaruhi.......................................................................
F. Pencegahan....................................................................................................
BAB IV................................................................................................................21
PENUTUP..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................22
BAB I
ISI JURNAL
A. Judul Jurnal
“Umbilical cord-care practices in low- and middle-income countries: a
systematic review”
Penulis : Patricia S. Coffey dan Siobhan C. Brown
B. Abstrak
D. Metode
Pencarian awal kami berfokus pada studi yang menggambarkan
praktik perawatan tali pusat tradisional secara global. Untuk tujuan artikel
ini, praktik tradisional adalah yang berfokus pada kepercayaan budaya dan
adat istiadat yang dipandu bagaimana tali pusat dirawat, termasuk panjang
tali pusat, bahan yang digunakan, dan keputusan mengenai pembuangan
tunggul tali pusat. Kami mengembangkan pencarian sistematis untuk
PubMed dan Google Cendekiawan menggunakan kosakata terkontrol.
Kriteria awal untuk kelayakan adalah ditentukan oleh topik, periode
waktu, dan Bahasa publikasi. Kami menyertakan artikel yang diterbitkan
antara 1 Januari 2000, dan 30 Januari 2016. Sedetik pencarian dilakukan
pada Agustus 2016 untuk memperhitungkan setiap publikasi selama bulan-
bulan berikutnya. Bahasa publikasi terbatas pada bahasa Inggris. Referensi
dalam artikel yang diidentifikasi ditinjau untuk menentukan apakah
sumber lain akan relevan dan artikel tambahan disarikan jika relevan.
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
BAB II
TELAAH JURNAL
A. PICOT
P I C O T
Populasi dalam Instrumen yang digunakan untuk Hasil studi pendahuluan yang Berdasarkan hasil Penelitian ini
penelitian ini adalah mengumpulkan data penelitian ini dilakukan di puskesmas rawat penelitian frekuensi dilaksanakan pada
seluruh ibu nifas adalah lembar observasi untuk inap di Denpasar yaitu kencing pada kelompok bulan Mei 2019
yang melahirkan di menilai produksi ASI dan Puskesmas Pembantu Dauh kontrol memiliki rata-rata sampai Juli 2019.
RS Sukoharjo, Jawa pemberian intervensi pijat Puri dan Puskesmas Denpasar 5,6 dan kelompok
Tengah. Selanjutnya oksitosin sesuai dengan prosedur Timur I melakukan wawancara perlakuan 6,9. Hal ini
90 ibu nifas dipilih operasi standar (SOP). Intervensi dengan petugas kesehatan, diperkuat dengan nilai p =
secara acak dan pertama akan dilakukan pada dengan hasil bahwa bayi yang 0,0001 (p <0,005) yang
dibagi kedalam dua kelompok perlakuan setelah tiga dilahirkan dilakukan untuk artinya ada pengaruh
kelompok yaitu jam ibu melahirkan, sehingga ibu Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pemberian pijat punggung
kelompok perawatan mendapat istirahat sejenak setelah untuk satu jam kemudian ibu terhadap peningkatan
payudara dan pijat melahirkan serta makan dan dan bayi dimasukkan ke dalam produksi ASI pada ibu
oksitosin serta minum yang cukup. Kelompok ruang perawatan. Selain itu, nifas.
kelompok kontrol. kontrol akan dinilai tetapi tidak hasil wawancara dengan ibu
ada pijat oksitosin yang akan nifas ditemukan bahwa
diberikan intervensi. Kemudian sebagian ibu mengeluh belum
kedua kelompok akan keluar ASI dan dikhawatirkan.
ditindaklanjuti oleh asisten
peneliti dengan melakukan
kunjungan rumah setiap dua hari
sekali selama dua minggu (tujuh
tindakan untuk kelompok
perlakuan). Minyak yang akan
digunakan untuk pijat oksitosin
adalah minyak VCO (Virgine
Coconut Oil) yang memiliki efek
samping alergi yang rendah.
B. Telaah Jurnal
No Penulis Metode Random Sampel Perlakuan Kontrol Hasil
Yang Diukur Temuan
1 Tutik Penelitian ini merupakan Ya Sebanyak 90 90 sampel ibu nifas yang Terdapat Dalam penelitian Peningkatan
Rahayuningsih1, penelitian Randomized ibu nifas dipilih secara acak dan kelompok ini volume produksi ASI pada
Ambar Controlled Trial (RCT) yang dipilih dibagi kedalam dua control produksi ASI kelompok perawatan
Mudigdo2, yang dilakukan di Rumah secara acak kelompok yaitu dalam digunakan sebagai payudara dan pijat
Bhisma Murti3 Sakit Sukoharjo, Jawa dan dibagi kelompok perawatan studi alat ukur dalam oksitosin (mean =
Tengah selama satu bulan kedalam dua payudara dan kelompok penelitian menentukan 17,37, SD= 9,70)
pada tanggal 19 Oktober kelompok pijat oksitosin. Variabel ini. produksi ASI. Ibu lebih besar dari
hingga 18 November 2016. yaitu terikat dalam penelitian yang sebelum dan kelompok kontrol
Sebanyak 90 ibu nifas kelompok ini adalah produksi ASI. setelah dilakukan (mean=1,58,
yang dipilih secara acak perawatan Variabel bebas adalah intervensi SD=1,69), dan
dan dibagi kedalam dua payudara perawatan payudara dan perawatan signifikan secara
kelompok yaitu kelompok dan pijat oksitosin. payudara dan pijat statistik
perawatan payudara dan kelompok Perubahan produksi ASI oksitosin. (p<0,001).Perawatan
kelompok pijat oksitosin. pijat sebelum dan sesudah payudara dan pijat
Variabel terikat dalam oksitosin intervensi antara dua oksitosin secara
penelitian ini adalah kelompok diuji dengan signifikan dapat
produksi ASI. Variabel uji Mann-Whitney. meningkatkan
bebas adalah perawatan produksi ASI.
payudara dan pijat
oksitosin. Perubahan
produksi ASI sebelum dan
sesudah intervensi antara
dua kelompok diuji dengan
uji Mann-Whitney.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Nifas
(peurperium)berasal dari bahasa latin. Peurperium berasal dari 2 dua
suku kata yakni peur dan parous. Peur berarti melahirkan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa peurperium merupakan masa setelah melahirkan.
(Yusari, Risneni, 2016)
b) Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum
uteri dan vagina selama masa nifas. Lochea terbagi
menjadi tiga jenis, yaitu : Lochea rubra (2 hari),
sangulenta (hari ke-3 s/d 7), Serosa (hari ke-7 s/d 14) dan
alba (hari ke-14)
c) Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan.
Delapan belas jam pasca partum, serviks memendek dan
konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke bentuk
semula.
b. Mobilisasi
Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk secepat mungkin
membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan
membimbingnya secepat mungkin untuk berjalan. Keuntungan dari
ambulasi dini yaitu melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi
infeksi puerperium, mempercepat involusi uterus, melancarkan
fungsi alat gastrointestinal dan alat kelamin, meningkatkan
kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme
c. Eliminasi
Miksi disebut normal bila dapat BAK spontan tiap 3-4 jam. Ibu
diusahakan mampu buang air kecil sendiri. Defekasi (buang air
besar) harus ada dalam 3 hari postpartum. Jika ada obstipasi dan
timbul koprostase hingga skibala (feses yang mengeras) tertimbun di
rektum, mungkin akan terjadi febris. Bila terjadi hal demikian dapat
dilakukan klisma atau diberi laksan per os (melalui mulut) (Dewi &
Sunarsih, 2013)
2. Manfaat Menyusui
Manfaat menyusui ternyata tidak hanya untuk bayi, tetapi juga
bermanfaat bagi ibu. Adapun manfaat yang diperoleh dengan menyusui
untuk ibu menurut Sri Astuti (2015) adalah :
2. Jenis ASI
a. Kolostrum
Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar.kolostrum
ini desekresikan oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai
hari ke empat pasca persalinan. Kolostrum merupakan cairan dengan
viskossitas kental, lengket dan bewarna kekuningan. Kolostrum
mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel
darah putih dan antibodi yang tinggi dari pada ASI matur. Selain itu,
kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa. Protein
utama pada kolostrum adalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM),
yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan
menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
c. ASI Matur
ASI matur disekrresikan pada hari ke sepuluh dan seterusnya.
ASI matur tampak bewarna putih. Kandungan ASI matur relatif
konstan, tidak menggumpalkan bila di panaskan. Asi susu yang
mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk.
Foremilk lebih encer. 18 Foremilk mempunyai kandungan rendah
lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air. Selanjutnya,
air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak dan
nutrisi. Hindmilk membuat bayi akaan lebih cepat kenyang. Dengan
demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik foremik maupun
hindmilkasih( Asih dan Risneni,2016).
3. Keunggulan ASI
Menurut Sunarti, (2012) mengatakan Air susu ibu memiliki banyak
keunggulan dibandingkan susu formula. Keunggulan ASI dapat dilihat
dari beberapa aspek, seperti aspek gizi, imunologik, psikologik,
kecerdasan, neurologis, dan aspek ekonomis.
a. Aspek Gizi
Berdasarkan aspek gizi keunggulan ASI dapat dijelaskan
sebagai berikut.
f. Aspek Ekonomis
Menyusui ekslusif pada 6 bulan pertama akan menghemat
pengeluaran uang pemberian baik susu formula maupunmakanann
bayi akan mengakibatkan beberapa kerugian sebagai berikut.
a. Bagi Bayi
Asi merupakan makanan pertama dan utama pada bayi.
Nerbagai keunggulan yang terdapat pada ASI memebrikan banyak
manfaat pada bayi.
2) Aspek KB
Menyusui secara eksluisf dapat menjarangkan kehamilan.
Hormon yang mempertahankan laktasi menekan ovulasi
sehingga dapat menunda terjadinya ovulasi. Menyusui secara
ekslusif dapat digunakan sebagai kontrasepsi alamiah yang
sering dizebut metode amenorhea laktasi (MAL).
3) Aspek Psikologis
Perasaan bangga dan dibutuhkan membuat ibu senantiasa
memperhatikan bayi sehingga terciptanhubungan atau ikatan
batin anatara ibu dan bayi.
c. Bagi Keluarga
Mafaat asi dilihat dari aspek ekonomi adalah: ASI tidak perlu
dibeli, mudah dan praktis, mengurangi biaya berobat (bayi yang
diberi susu formula sering mengalami diare). Mafaat ASI ditinjau
dari aspek psikologis adalah dengan memberikan ASI, maka
kebahagian keluarga menjadi bertambah, kelahiran jarang, kejiwaan
ibu baik dan tercipta kedekatan antara ibu bayi dan anggota keluarga.
Menyusui sangat praktis, dapat diberikan kapan saja dan dimana
saja.
c. Pola Istirahat
Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI.
Apabila kondisi ibu terlalu capek, kurang istrahat maka ASI juga
berkurang.
d. Faktor Fisiologis
ASI terbentuk oleh karena pengaruh dari hormon prolaktin yang
menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu.
e. Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu menyusui perlu
diperhatikan agar tidak mengurangi produksi ASI. Terdapat
beberapa alat kontrasespei yang dapat mengurangi produksi ASI.
Contoh alat kontrapsepsi yang bisa digunakan adalah kondom, IUD,
pil khusus menyusui ataupun suntik hormonal 3 bulanan.
i. Faktor Obat-obatan
Tidak semua obat dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui,
sebaiknya ibu menyusui hanya meminum obat atas instruksi dokter
atau tenaga kesehatan.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Y & Risneni, 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. CV
Trans Info Media: 2016.
Astuti, Sri, dkk. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Bandung:
Erlangga.
Mansyur, N &Dahlan, K, 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Selaksa Media: Malang.
Maritalia, Dewi, 2012. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta
Marliandiani,Y & Ningrum,N, 2015. Buku Asuhahn Kebidanan Pada Masa Nifas
Dan Menyusui. Salemba Medika: Jakarta
Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas Peurperium Care. Pustaka
Pelajar:Yogyakarta.
Maryunani, Anik, 2012. Inisiasi Menyusui Dini Asi Ekslusif Dan Manajemen
Laktasi. CV Trans Info Media: Jakarta. Nugroho, dkk, 2014. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Nuha Medika: Yogyakarta.
Pitriyani, Risa, & Andriyani, Rika. 2014. Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas Normal. Yogyakarta: Deepublish.
Rahayuningsih et al. (2016) ‘Effect of Breast Care and Oxytocin Massage on
Breast Milk Production: A study in Sukoharjo Provincial Hospital’, Journal
of Maternal and Child Health, 01(02), pp. 101–109. doi:
10.26911/thejmch.2016.01.02.05.
Sari, Eka Puspita, & Riamandini, Kurnia Dwi. 2014. Asuhan Kebidanan Masa
Nifas (Postnatal Care). Jakarta: Trans Info Medika.
Sunarti,Sri, 2012. Panduan Menyusui Praktis Dan Lengkap. PT Sunda Kelapa
Pustaka: jakarta.
Walyani,E. S, Endang, P, 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui.
Pustaka Baru Press: Yogyakarta.