Anda di halaman 1dari 12

MINAT MAHASISWA SENI,DDRAMA TARI DANMMUSIK UNTUK MENJADI GURU

SENI(STUDI KASUS MAHASISWA JURUSAN7SENI, DRAMA, TARI DAN9MUSIK


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN)
Oleh
Moh Erwin Rizki Noor Fajar
Program8Studi Pendidikan Seni8Drama, Tari Dan Musik,Jurusan Pendidikan8Bahasa Dan8Seni
Fakultas7Keguruan Dan Ilmu9Pendidikan,UniversitaslLambung Mangkurat
Banjarmasin
Email:erwinbalangan34@gmail.com

ABSTRAK
Mahasiswa yang mengenyam pedidikan pada program studi PendidikanSSeni Drama,TTari dan
Musik ini tentu tidak semuanya memiliki ketertarikan memilih dan merintis profesi guru seni. Ada juga
dari mereka memilih untuk bekerja di jalur administrasi, perbankan, instansi pemerintah, pengusaha dan
lain-lain. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menejelaskan dan juga menganalisa minat mahasiswa
Menjadi Guru Seni,9Drama, Tari Dan9Musik, selain itu juga memiliki tujuan untuk menjelaskan dan juga
menganalisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Jurusan Seni, Drama, Tari dan Musik
Menjadi Guru Seni, Drama, Tari dan Musik
Penelitian ini dilakukan di FakultasPPendidikan dan KeguruanUUniversitas
LambungMMangkuratBBanjarmasin yang berlokasi di Jl.8Brigjen H. Hasan Basri No.3, RW.02,
Pangeran, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini
yaitu kualitatif. Informan dalam penelitian yaitu mahasiswa dengan tahun angkatan 2016, 2017 dan juga
2018
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa minat mahasiswa mempelajari seni kekaryaan, dramatisasi,
tari dan musik untuk menjadi pengajar seni tari, seni pertunjukan, seni tari dan musik dibedakan menjadi
dua2jenis, yaitu minat individu spesifik dan minat8situasional. Minat individu mahasiswa yang
mempelajari seni kerajinan, dramatisasi, tari dan musik di Perguruan Tinggi Lambung8Mangkurat
sebanyak tujuh informan, khususnya DAPPdanRRA dipengaruhi oleh wawasan, RF9dipengaruhi oleh
keluarga, ASS dan FR6dipengaruhi oleh gaya hidup, STS dan RRD6dipengaruhi oleh informasi.
Sedangkan minatSsituasional mahasiswa mempelajari seni kerajinan, pertunjukan, tari dan musik di
Perguruan Tinggi Universitas LambungMMangkurat, ada tiga informan yaitu EK, DNS dan IWS yang
terpengaruh oleh keadaan informan tersebut. Ada3tiga faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa
belajar seni tari, seni pertunjukan, seni tari dan musik di Perguruan Tinggi Lambung 7Mangkurat untuk
menjadi pengajar seni tari, dramatisasi, seni tari dan musik, yaitu unsur sosial tertentu, variabel individu
dan unsur mental. Unsur sosial satu informan, khusus RF dipengaruhi keluarga, variabel individu tiga
informan, khususnya DSN dipengaruhi pekerjaan, ASS dan FR dipengaruhi cara hidup, terakhir unsur
mental enam informan dikenang, khususnya EK dipengaruhi oleh inspirasi, IWS,DDAP dan9RA
dipengaruhi8oleh wawasan, STS dan RR dipengaruhi oleh pembelajaran
Kata Kunci : Minat, Guru Seni, Drama, Tari, Musik

ABSTRACT
Obviously, not each of the understudies who got schooling in the Dramatization, Dance and Music
Training concentrate on program had an interest in picking and spearheading the workmanship
instructor calling. Some of them decide to work in organization, banking, government offices, business
people and others. This review intends to clarify and examine understudy interest in becoming
workmanship, dramatization, dance and music educators, yet in addition to clarify and investigate the
variables that impact understudy revenue in craftsmanship, show, dance and music studies becoming
workmanship instructors, Show, Dance and Music

1
This examination was directed at the Staff of Schooling and Educator Preparing, Lambung
Mangkurat College, Banjarmasin, which is situated on Jl. Brigadier General H. Hasan Basri No.3,
RW.02, Pangeran, North Banjarmasin, Banjarmasin City. The examination approach utilized in this
exploration is subjective. Witnesses in the examination are understudies with the year 2016, 2017 and
2018
The outcomes showed that the interest of college understudies studying workmanship, dramatization,
dance and music to become craftsmanship, show, dance and music instructors was isolated into two
kinds, to be specific individual interest and situational interest. The individual interests of college
understudies studying workmanship, dramatization, dance and music at Lambung Mangkurat College
were seven informants, in particular DAP and RA impacted by insight, RF affected by family, ASS and
FR affected by way of life, STS and RRD impacted by information. While the situational interests of
college understudies studying craftsmanship, show, dance and music at Lambung Mangkurat College,
there were three informants, in particular EK, DNS and IWS which were impacted by the informant's
circumstance. There are three factors that impact the interest of college understudies studying
craftsmanship, show, dance and music at Lambung Mangkurat College to become instructors of
workmanship, dramatization, dance and music, to be specific social elements, individual variables and
mental elements. Social elements are one informant, specifically RF is impacted by family, individual
variables are three informants, in particular DSN is affected by work, ASS and FR is affected by way of
life, lastly mental elements are six informants remembered for it, in particular EK is affected by
inspiration, IWS, DAP and RA is impacted by insight, STS and RR is impacted by learning

Catchphrases: Interests, Workmanship Instructor, Show, Dance, Music

PENDAHULUAN
Seni adalah bagian dari budaya. Seni adalah barang manusia yang merupakan kesan gaya
dari inovasi, rasa dan tujuan. Keahlian memiliki alasan tersendiri. Alasan pengerjaan tergantung
pada keunggulan,9sesuatu yang sebenarnya tidak mudah untuk dijelaskan meskipun fakta bahwa
itu tidak sulit untuk dihargai. Seni adalah gambaran atau gambaran individu tentang sesuatu
termasuk alam, lingkungan kejadian, harapan, dan lain-lain yang diidentikkan dengan ilmu otak
yang bisa mempengaruhi jiwa individu. Seni juga sangat berperan dalam mengumpulkan
kebutuhan dasar pendidikan manusia(Essential Involvement with Instruction), misalnya untuk
memenuhi kebutuhan dasar perasaan, peningkatan wawasan dan karakter, dan berbagai penentu
wawasan.(Bastomi, 1992: 42)
Ekspresi pertunjukan menggabungkan teater, tari, dan musik. Pengerjaan dramatik
merupakan luapan ruh yang dilakukan secara lugas dengan materi manusia sebagai
pelakunya. Sesuai Sudarsono dalam bukunya yang berjudul Gerakan Indonesia I(No tahun: 17)
mengemukakan makna tari, khususnya pernyataan jiwa manusia yang dikomunikasikan dengan
irama perkembangan yang indah. Irama gerak dalam tari senantiasa dijunjung oleh musikalitas
musik, sehingga kekhasan tari dan seni musik tidak bisa dipisahkan.
Musik adalah sebuah karya seni. Bandern,(1992: 46) berpenbisa bahwa pada dasarnya
seni tersusun menjadi beberapa cabang, khususnya ekspresi visual, ekspresi suara, dan ekspresi
perkembangan. Jika dilihat dari pengelompokannya, seni rupa bisa dipisahkan menjadi dua
bagian, khususnya ekspresi visual dan pembentuk kebiasaan. Musik adalah sebuah karya seni
suara sebagai sebuah nada atau aransemen melodi, yang menawarkan sudut pandang dan sensasi
pembuatnya melalui komponen melodi, khususnya mood, nada, konkordansi, struktur nada atau
desain dan artikulasi sebagai satu kesatuan. tanpa spasi.
Pengajaran adalah salah satu upaya otoritas publik untuk mendorong peradaban dan
bekerja pada bantuan pemerintah individu. Sepanjang kehidupan sekarang, setiap orang memiliki

2
kepentingan selama masa sekolah. Hal ini karena sekolah yang merupakan wadah untuk
mendorong angkatan kerja, bisa membuka lapangan pekerjaan dan lebih jauh lagi untuk
memperoleh status tertentu dalam kehidupan di kancah publik.
Kedudukan dan tugas pendidik sebagai tenaga ahli sangat diperlukan untuk memiliki
kemampuan cakap, kemampuan akademik, keterampilan sosial, dan keterampilan karakter
sebagaimana tugas pengajar yang diungkapkan oleh bapak persekolahan Ki Hajar Dewantara
yang tergabung dalam Ing Ngarsa Sung Tuladha(sebelum ditetapkan). model),
IngMMadyaMMangun Karsa(di tengahMmemberi dorongan) dan Tut Wuri Handayani(di
belakang menjadi pendukung).
Perguruan tinggi berperan penting dalam menyiapkan SDM yang mumpuni untuk
organisasi pemerintahan atau dunia usaha. Keterampilan pindah dari perguruan tinggi memiliki
komitmen yang signifikan dalam membantu lulusan dengan melacak pekerjaan. Setiap lulusan
tentunya ingin segera menemukan bidang pekerjaan baru yang sesuai dengan bidang studi utama
yang dimilikinya(Divisi diambil/fokus diambil selama sekolah), namun sebenarnya banyak
alumni yang bekerja di luar bidang studi utamanya, misalnya Pendidik Instruksi lulusan yang
bekerja di bank, atau yang berfungsi sebagai Showcasing.
Cara kerangka pendidikan lanjutan memiliki keterpisahan dari dunia kerja sehingga nilai
prestasi studi tidak bisa mengharapkan kemampuan alumni yang diharapkan untuk
bekerja(underqualification), atau juga dunia kerja mungkin tidak efisien sehingga kemampuan
lulusan bisa 'tidak digunakan secara produktif(di bawah penggunaan). ), atau kesempatan ketiga
adalah lulusan memiliki kapasitas yang melebihi prasyarat keterampilan di dunia
kerja(overcapability).(Kellerman dan Sagmeister, 2000:121)
Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang memberikan jurusan yang berbeda
kepada siswa untuk dipilih sesuai dengan bidang studi utama mereka. Motivasi di balik
pendidikan lanjutan adalah untuk merencanakan siswa untuk memiliki kapasitas yang memadai
atau mahir dan memiliki pilihan untuk menerapkan informasi yang diperoleh dalam kegiatan
publik. Salah satunya adalah Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Wilayah
Kalimantan Selatan, perguruan tinggi ini memiliki berbagai jurusan yang dirangkai menjadi
sumber daya dan kemudian sumber daya tersebut juga dipartisi menjadi program konsentrasi.
Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat(ULM) yang merupakan perguruan tinggi paling
berpengalaman di Banjarmasin. Tenaga Pendidik dan Penyuluh memiliki Program Studi tari
Ekspresif. Program Konsentrat Pertunjukan, Tari, dan Musik(Sendratasik) merupakan kantor
yang tanggap dan berkepentingan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, inovasi, dan ekspresi
manusia. Program Tinjauan Pengajaran Dramatisasi, Tari dan Musik FKIP ULM diusulkan pada
tahun 2007, pelaksanaan pembicaraan dimulai pada tahun 2008. Izin fungsional untuk
pelaksanaan program tinjauan pada tahun 2009. Program Tinjauan Sekolah Dramatisasi, Tari dan
Musik berada di bawah Cabang Pengajaran Bahasa dan Ekspresi pada Tenaga Pendidik
Penyusunan dan Pelatihan Ilmu Pengetahuan Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat.
Program Studi Dramatisasi, Tari, dan Musik(Sendratasik) Perguruan Tinggi Lambung
Mangkurat bermimpi Memahami Program Studi Diklat Pertunjukan, Tari, dan Musik sebagai
Koordinator Yayasan Instruktif Utama di Indonesia untuk Mencetak Guru-Guru Luar Biasa
dengan Iklim Lahan Basah pada tahun 2025. KantorSSendratasik memiliki dua programKkajian,
yaitu ProgramSStudi Seni Tari dan ProgramSStudi Seni Musik. Kantor ini akan menyiapkan
kami untuk menjadi pemasok pelatihan, pengajaran, ujian dan administrasi daerah di bidang
pertunjukan, tari dan musik dengan kebutuhan daerah setempat.

3
Seiring dengan perkembangan zaman, mahasiswa sebagai manusia akan menghadapi
masa-masa perubahan, baik dalam hal wawasan, tujuan maupun inspirasi. Kemajuan-kemajuan
atau perubahan-perubahan tersebut secara implisit akan mempengaruhi bagian-bagian
kehidupannya, mengingat dalam hal ini keuntungannya menjadi seorang pendidik keahlian.
Minat6merupakan salah satu unsur mental manusia yang utama bagi kemajuan dan
pencapaian manusia dalam diri individu. Seseorang yang tertarik pada pekerjaan tertentu akan
meningkatkan hasil daripada individu yang kurang tertarik atau tidak tertarik dengan pekerjaan
tersebut. Minat adalah dorongan bagi seseorang untuk terlibat secara efektif dan fokus pada hal
yang disukainya.
Minat menjadi seorang pengajar adalah suatu keadaan dimana seseorang berfokus pada
panggilan yang ditampilkan, merasa ceria dan perlu menjadi seorang pendidik. Selain itu,
mahasiswa yang berminat menjadi pendidik akan berusaha mencari banyak data tentang
pemanggilan tayangan baik melalui media berbasis internet, media berbasis web, komunikasi
luas, radio, TV maupun dari individu yang menemukan instruktur. Siswa kemudian akan, pada
saat itu, mencoba untuk mempelajari segala sesuatu tentang instruktur dan akan mencoba untuk
menyesuaikan diri dengan pribadi pendidik.
Perubahan yang cepat dalam dunia kerja karena globalisasi dan pemberontakan di bidang
inovasi data, dan ilmu pengetahuan, telah meminta harapan dan penilaian terhadap kemampuan
yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Penilaian juga penting agar jagat pendidikan lanjutan tidak
terisolasi dan jauh dari kenyataan kerja yang ada di mata masyarakat saat ini. Unsur keterkaitan
antara perguruan tinggi dan dunia kerja dikaji oleh beberapa pakar, termasuk Handayani(2015)
terutama diidentikkan dengan adanya lubang antara hasil pendidikan lanjutan dan tuntutan
kemampuan di ranah kerja. Sebagian dari gerakan signifikan yang telah terjadi mengingat
perluasan pengangguran yang diajarkan, baik pengangguran terbuka maupun yang disamarkan
karena massifikasi pendidikan lanjutan, perubahan dalam desain keuangan dan8politik dunia
yang mempengaruhi9pasar pendudukan dunia dan kemajuan pesat ilmu pengetahuan
dan9teknologi. inovasi,mmenyebabkan perubahan yang berbeda. penting sejauh kemampuan,
kemampuan, dan prasyarat memasuki angkatan kerja.

METODEPPENELITIAN
A. PendekatanPPenelitian
Pendekatan penelitian yang dipakai dalamppenelitian ini yaitu kualittatif. Penelitian
kualitatif8yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendiskripsikan apa-apa yang saat ini8berlaku.
Hendarsono dalam Suyanto(2005 : 152)
Metode kualitatif yaitu dataYyang dikumpulkan dimana dataTtersebut berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka. Data yang dimaksud mungkin berasal dari naskah, wawancara,
catatan lapangan, dan dokumen resmi lainnya. Dan hasil analisa tersebut nantinya akan dipakai
sebagai penelitian yaitu tentang Pendidikan seni, drama, tari dan musik dan juga Minat Sebagai
Guru Seni.

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Peneliti memakai menggunakan strategi pemeriksaan snowball sampling untuk
menentukan saksi dalam peninjauan. Prosedur pengujian snowball sampling merupakan suatu

4
strategi pemeriksaan terhadap sumber informasi yang awalnya dalam jumlah kecil perlahan-
lahan menjadi besar (Sugiyono, Kualittatif, Subjective, and Research and Development
Exploration Strategies, 2018). Sumber dalam ujian adalah mahasiswa dengan tahun 2016, 2017
dan 2018
Tabel 1.Jumlah Informan Penelitian
No Informannn JJumlah Mahasiswa JJumlah Informan
1 Mahasiswa Angkatan 2016 40 3
2 Mahasiswa Angkatan 2017 68 3
2 Mahasiswa Angkatan 2018 70 3
Jumlah 178 9
Sumber: Diolah(2021)
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pendidikan dan Keguruan Universitas Tinggi
Lambung Mangkurat Banjarmasin yang terletak di Jl. Brigjen H. Hasan Basri No.3, RW.02,
Pangeran, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70124.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi Non Partisipan
Pada observasi ini peneliti memakai jenis observasi non partisipan, yaitu analis hanya
melihat langsung kondisi artikel, tetapi spesialis tidak dinamis dan mengambil bagian secara
langsung (Husain Usman, 1995: 56). Prosedur pengumpulan informasi ini diakhiri dengan
memperhatikan suatu keanehan yang ada dan terjadi. Persepsi yang dibuat diandalkan untuk
memperoleh informasi yang sesuai atau sesuai dengan tema eksplorasi. Pencatatan
dilakukan dengan sengaja pada keanehan dan efek samping yang terjadi untuk mendapatkan
data yang sesuai dengan masalah penelitian. Dalam ulasan ini, persepsi dibuat di Staf
Pengajaran dan Instruktur Mempersiapkan Program Studi Ekspresi, Dramatisasi, Tari dan
Musik 2017.

2. Wawancara
Wawancara penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang
diperlukan selama proses penelitian. Hendarsono dalam Suyanto(2005 : 171-172). Yang
menjadi sumber wawacara pada penelitian ini yaitu mahasiswa seni, drama, tari dan music
angkatan tahun 2017
E. Teknik Analisa Data
Pada penelitian kualitattif, analisis data dilakukan sejak awal dan sepanjang proses
penelitian berlangsung, dalam penelitian ini dipakai analisis data kualittatif dengan prosedur
reduksi data, penyajian data, dan bisa di tarik kesimpulan atau verifikasi Miles dan
Hubermen( 1992) dalam Sugiyono( 2012-67) yaitu sebagai berikut :

TEMUAN PENELITIAN

5
A. Minat Mahasiswa Jurusan Seni, Drama,TTari dan Musik Menjadi Guru Seni,
Drama, Tari dan Musik
Minat4menjadi guru yakni rasa keinginan dan ketertarikan seseorang untuk menjadi
seorang guru dan menjalankan profesi guru sehingga menaruh perhatian yang lebih
terhadap profesi guru. Minat terbagi menjadi duaJjenis yaitu minat personalDdan
minatSsituasional. HasilWwawancara terhadap mahasiswa jurusan seni, drama, tari dan
musik pada angkatan kuliah 2016, 2017 dan 2018, jenis minatnya bisa diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. MinatPPersonal
PersonalIinterests atau individualIinterest adalah cara pandang yang benar-
benar menderita(berat) dalam diri individu. Minat individu(kecerdasan, keluarga,
inspirasi dan inklusi, informasi, perilaku, pembelajaran, pengumpulan usia, dan gaya
hidup) secara teratur mengambil bagian penting dalam dinamika pembeli, terutama
ketika ada kontribusi tinggi dan bahaya yang terlihat dari suatu barang atau administrasi
yang memiliki kantor publik(Anita, 2009).
HHasil wawancaraDdari 10 informan adaT7 informan yang termasukDdalam
minat8personal. Hal7ini9disesuaikan dengan hasil*wawancara terhadap ke 7 informan.
Informan DAP dan RA, berminat menjadi guru seni, drama, tari dan musik
karena rekomendasi dari orang di sekitarnya baik itu keluarga, kerabat maupun teman.
Informan ketika menyelesaikan jenjang pendidikan S1 ditawarkan untuk menjadi guru
seni, drama, tari maupun musik. Setelah menemukan penjelasan tentang kelebihan
maupun kekurangan apa saja ketika menjadi guru seni, drama, tari dan musik, informan
DAP memilih menjadi guru seni, drama, tari dan musik karena sesuai dengan
latarbelakang pendidikan informan dan kebutuhan informan, kemudian informan RA
memilih menjadi guru seni, drama, tari dan musik karena kemudahan informan
melanjutkan kejenjang karir. Hal ini termasukKkedalam minatPpersonal, karena
informan mempunyai8persepsi sendiri terhadap apa yang sudah dijelaskan oleh orang-
orang di sekitarnya, sehingga informan memutuskan untuk menjadi guruSseni, drama,
tari8dan musik. Informan merasakan manfaat yang dirasakan dengan menjadi guru
seni, drama, tari dan musik yaitu sesuai dengan latarbelakang pendidikan8informan
maupun kemudahan informan melanjutkan kejenjang karir. Penjelasan dari orang-orang
di sekitarnya tentang tentang kelebihan maupun kekurangan apa saja ketika menjadi
guru seni, drama, tari dan musik membuat informan memiliki persepsi akan minat
menjadi guru seni, drama, tari dan musik(WawancaraDdengan DAP dan RA, pada
tanggal 30 November 2020).
WWawancara kepadaTinforman RF, awal mula memiliki rencana untuk
menjadi guru seni, drama, tari dan musik tersebut karena saran dari orangtua yang
bersangkutan. Informan berencana untuk melanjutkan karir menjadi guru seni, drama,
tari dan musik kurang6lebih selama1satu tahun lalu dan masih hingga7saat9ini. Dari
sini bisa terlihat bahwa minatPpersonal yang dipengaruhi oleh keluarga yaitu orangtua
informan dan cukup lamanya informan berencana untuk melanjutkan karir menjadi
6
guru seni, drama, tari dan musik. Informan juga merasakan manfaat melanjutkan karir
menjadi guru seni, drama, tari dan musik tersebut yaitu kemudahan informan dalam
melanjutkan kejenjang karir karena sesuai dengan latar belakang
pendidikan(WawancaraDdengan RF, pada tanggal 30 November 2020).
WawancaraSselanjutnya yaituKkepada informan ASS dan FR. Informan FR
memiliki rencana untuk menjadi guru seni, drama, tari dan musik kurangLlebih sekitar
100bulan yang lalu dan hingga8saat ini masih memiliki rencana tersebut. Sedangkan
informan ASS memiliki rencana untuk menjadi guru seni, drama, tari dan musik sejak
satu tahun yang lalu. Awal mula kedua informan ini berencana untuk menjadi guru
seni, drama, tari dan musik karena memang dasarnya memiliki ketertarikan dibidang
seni, terutama seni musik dan hampir setiap hari selalu mendengarkan lagu/musik
sebagai hobi. Suka mendengarkan lagu/musik ini yakni gaya hidup yang dimiliki
informan, dengan mendengarkan lagu/musik, informan merasakan kesehariannya lebih
menyenangkan bahkan sampai bisa menenangkan. Informan ini, termasuk kedalam
minat personalKkarena gayaHhidup informan(WawancaraDdengan ASS dan FR, pada
tanggal 30 November 2020).
WawancaraKkepada informan STS dan RRD, informan RRD memiliki rencana
untuk menjadi guru seni, drama, tari dan musik baru lima bulan yang lalu hingga saat
ini. Informan STS memiliki rencana untuk menjadi guru seni, drama, tari dan musik
kurang lebih sudah satu setengah tahun sampai saat ini. Informan berencana untuk
menjadi guru seni, drama, tari dan musik karena informan mengetahui kemudahan yang
ditemukan dengan melanjutkan kejenjang karir sesuai dengan latar belakang pendidikan
informan. Informan termasuk kedalam minatPpersonal karenaPpengetahuan informan
yang mengetahui kemudahan dari karir yang sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Dengan mengetahui kemudahan yang informan akan rasakan, maka rencana maupun
minat menjadi guru seni, drama, tari dan musik akan bertahan
lama(WawancaraDdengan STS dan RRD, pada tanggal 30 November 2020).
Berlandaskan hasil pemaparan diatas, minat personal mahasiswa S1
jurusanSseni, drama, tari dan musik untuk menjadi guru seni, drama, tari dan musik
dipengaruhi oleh:
a. PersepsiOorang disekitar
b. Keluargaaaaa
c. GayaHHidupp
d. Pengetahuannnn

2. MinatSSituasional
MinatSSituasionalYyaitu perspektif hidup yang lebih terbatas.
Minat8situasional dilatarbelakangi oleh sesuatuDdalam lingkungan, misalnya hal-
hal3yang baru, unik, mendadak, atau khusus kehidupan sering menimbulkan minat
situasional(Latipah, 2017).

7
Hasil9wawancaraDdari 10 informan9ada 3 informan yang termasuk
dalamMminat situasional. Hal ini disesuaikan dengan hasil wawancara terhadap ke 3
informan.
Wawancara9kepada informan EK, alasan informan berminat menjadi guru seni,
drama, tari dan musik karena kurangnya tenaga guru sekolah bidang seni, drama, tari
dan musik di lingkungan tempat tinggal informan. Karena kekurangan tenaga guru
sekolah bidang seni, drama, tari dan musik sehingga dibutuhkan informan, hal
iniTtermasuk kedalam minatSsituasional karena diketahui situasi yang mengharuskan
informan berminat menjadi guru seni, drama, tari dan musik. Karena minat situasional,
informan berencana menjadi guru seni, drama, tari dan musik ini kurang lebih selama
tujuh bulan saja karena tenaga guru sekolah bidang seni, drama, tari dan musik di
lingkungan tempat tinggal informan sudah terpenuhi sehingga informan tidak memiliki
kesempatan lagi. Hal iniTterlihat jika minatSsituasional tidak akan8bertahan lama,
karena saat informan ini sudah merasa tidak memiliki kesempatan menjadi guru seni,
drama, tari dan musik tersebut, maka informan tidak akan berminat menjadi guru seni,
drama, tari dan musik lagi sampai memiliki kesempatan kembali(Wawancara dengan
EK, pada tanggal 30 November 2020).
WWawancaraSselanjutnya kepada informan DNS, alasan informan berminat
menjadi guru seni, drama, tari dan musik karena informan memiliki usaha jasa les
privat dibidang seni dan musik. Karena informan berminat menjadi guru seni, drama,
tari dan musik dengan dasar pengalaman mengajar pada usaha jasa les privat yang
informan punya,9hal ini termasuk*kedalam minatSsituasional karena keadaan informan
yang terbiasa mengajar dalam bidang seni. MinatSsituasional ini juga tidak
bertahan2lama, informan DNS bisa saja tidak berminat lagi menjadi guru seni, drama,
tari dan musik ketika usaha jasa les privat yang dimilikinya sudah tidak berjalan dalam
waktu yang lama, karena pada awalnya minat menjadi guru seni, drama, tari dan musik
karena kebiasaan mengajar seni maupun musik pada usaha yang
dimiliki(WawancaraDdengan DNS, pada tanggal 12 Desember 2020).
WawancaraYyang terakhir terhadap informan IWS, alasan informan berminat
menjadi guru seni, drama, tari dan musik, karena rekomendasi dari teman, tetapi
rencana untuk menjadi guru seni, drama, tari dan musik sudah tidak lagi berminat.
Informan berencana menjadi guru seni, drama, tari dan musik kurang lebih hanya lima
bulan. Informan menganggap menjadi guru seni, drama, tari dan musik yaitu hal yang
diluar keahlian informan, ketika informan sudah tidak merasakan kesesuaian keahlian
dengan menjadi guru seni, drama, tari dan musik, selanjutnya informan lebih memilih
tidak berminat menjadi menjadi guru seni, drama, tari dan musik lagi. Hal iniYyakni
minat situasionalKkarena persepsi informan terhadap kesesuaian keahlian menjadi guru
seni, drama, tari dan musik yang informan rasakan(Wawancara8dengan IWS, pada
tanggal 12 Desember 2020).

8
B. Faktor-FaktorYyangMMempengaruhi MinatMMahasiswa Jurusan Seni, Drama,
Tari dan Musik Menjadi Guru Seni, Drama, Tari dan Musik
Hasil dariPpenelitian ini, bisaDdiketahui bahwa minat mahasiswa menjadi guru
seni, drama, tari dan musik masih terbilang rendah. Hasil wawancara terhadap beberapa
mahasiswa S1 jurusan seni, drama, tari dan musik angkatan kuliah 2016, 2017 dan 2018,
hanya 10 mahasiswa saja yang berminat menjadi guru seni, drama, tari dan musik. Dari 10
mahasiswa yang berminat menjadi guru seni, drama, tari dan musik tersebut,Mmereka
merasakan manfaat yang akan mereka bisakan dari sisi kemudahan melanjutkan kejenjang
karir setelah mnyelesaikan pendidikan seni, drama, tari dan musik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan seni, drama, tari dan
musik untuk menjadi guru seni, drama, tari maupun music yaitu sebagai berikut:
1. FaktorSSosial
FaktorSsosial dipengaruhiOoleh kelompokRreferensi, keluarga, serta peran
sosial dan status(Kotler & Keller, 2008). Dalam hasil wawancara terhadap RF,
informan berminat menjadi guru seni, drama, tari maupun musik karenaPpengaruh8dari
keluarganya yaitu orangtua RF sendiri. Orangtua RF menyarankan agar menjadi guru
seni, drama,8tari maupun musik karena kesesuaian dengan latar belakang pendidikan
RF sendiri, sehingga orangtuanya menyarankan menjadi guru seni, drama, tari maupun
musik tersebut agar memudahkan informan dalam melanjutkan kejenjang karir. Alhasil
setelahnya informan saat ini berencana serta berusaha untuk menjadi guru seni, drama,
tari maupun musik. Dari hasil wawancara kepada informan, bisa diketahui bahwa
informan RF berminat guru seni, drama, tari maupun musik tersebut karena
faktorSsosial yaitu atas dasar saran dari keluarga informan(Wawancara dengan RF,
pada tanggal 12 Desember 2020).
2. FaktorPPribadi
FaktorPpribadi dipengaruhiOoleh umur8pembeli dan tahapSsiklus hidup,
pekerjaan, situasi7ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri(Kotler &
Amstrong, 2008). Faktor8pribadi mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru
seni, drama, tari maupun musik. Ada tiga informan yaitu DSN, ASS dan FR.
HHasil wawancara kepada informan DNS, informan berminat menjadi guru
seni, drama, tari maupun musik karena faktor usaha yang dia miliki yaitu usaha jasa les
privat dibidang seni dan musik. Karena informan berminat menjadi guru seni, drama,
tari maupun musik untuk atas dasar pengalaman mengajar dari usaha tersebut, maka
faktor tersebutlahYyang termasuk kedalamFfaktor pribadi. Sehingga informan
termasuk kedalam faktor pribadi karena minat menjadi guru seni, drama, tari maupun
musik atas dasar usaha jasa les privat dibidang seni dan musik yang
dimiliki(Wawancara dengan DNS, pada tanggal 12 Desember 2020).
SelainRinforman DNS,Ppeneliti juga melakukanWwawancara kepada informan
ASS dan FR, dimana informan berminat menjadi guru seni, drama, tari maupun musik
tersebut karena kegemarannya mendengarkan lagu/musik sebagai hobi dan memang
dasarnya memiliki ketertarikan dibidang seni. Atas dasar alasan tersebut, informan
9
berminat menjadi guru seni, drama, tari maupun musik termasuk kedalam gaya8hidup
yang informan jalani. Sehingga informan9ASS dan FR masuk kedalam faktor pribadi
karena berminat menjadi guru6seni, drama, tari maupun music karena mengikuti gaya
hidup(WawancaraDdengan ASS dan FR, pada tanggal 12 Desember 2020).
HHasil wawancara kepada informan diatas bisa di simpulkanBbahwa
faktor9yang mempengaruhi7informanMmasuk kedalam faktor pribadi yaitu pekerjaan
dan gaya8hidup yang mempengaruhi minat mereka untuk menjadi guru seni, drama,
tari maupun musik.
3. FaktorPPsikologi
Faktorppsikologi meliputi motivasi,Ppersepsi,Ppembelajaran, serta9keyakinan
dan sikap. Motivasi yakniDdorongan yang8muncul dariDdalamDdiri atau dari luar
diri(lingkungan) yang menjadiFfaktor penggerak ke arah tujuan yang ingin
dicapai(Sangadji & Sopiah). Ada6enam informan yang termasuk9ke dalam9faktor
psikologi yaitu EK, IWS,1DAP, RA, STS dan RR. Informan EK berminat menjadi guru
guru seni, drama, tari maupun musik9dipengaruhi oleh faktor psikologi yaitu motivasi.
Informan menemukan dorongan yang mengaruskan EK menjadi guru guru seni, drama,
tari maupun musik tersebut agar apa yang menjadi tujuannya tercapai yaitu kesempatan
untuk mengisi kekurangan tenaga guru sekolah bidang7seni, drama, tari dan musik di
lingkungan tempat tinggal informan(Wawancara7dengan EK, pada 12 Desember 2020).
SesuaiDdenganWwawancara kepada informan IWS, informan DAP dan
informan RA, mereka berminat menjadi guru seni, drama, tari dan musik karena
rekomendasi dari orang-orang disekitar yang5bersangkutan. Rekomendasi dari orang
disekitar termasuk kedalam faktor psikologis yaitu persepsi, dimana informan memiliki
persepsi8positif terhadap rekomendasi dari orang disekitarnya, sehingga informan IWS,
informan DAP dan informan RA termasuk kedalam faktor9psikologis karena adanya
persepsi(Wawancara8dengan IWS, DAP dan RA, pada 12 Desember 2020).
Persepsi yakni suatu yang muncul karena suatu sensasi, di mana pikiran tentang
sensasi adalah tindakan merasakan atau menyebabkan keadaan gairah yang
mencengangkan. Sensasi juga bisa dicirikan sebagai reaksi cepat dari daya tangkap kita
terhadap dorongan mendasar seperti cahaya, bayangan dan suara (Setiadi, 2010). dari
individu-individu sekitar tentang panggilan pendidik seni, pertunjukan, tari dan musik,
informan mulai memilih data yang diberikan dan mengikuti ide-ide yang disampaikan,
sehingga diingat untuk komponen mental.
Selanjutnya informan STS dan RR berminat menjadi guru seni, drama, tari dan
musik karena5pengetahuan yang mereka7miliki dalam proses8pembelajaran. Selama
informan kuliah0mereka mengetahui tentang kemudahan yang ditemukan dengan
melanjutkan kejenjang karir sesuai dengan latar belakang pendidikan
informan(Wawancara9dengan STS dan RR, pada 12 Desember 2020).
Pembelajaran ini merupakan salah satu variabel mental. Picking up (belajar)
menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul karena keterlibatan. Para

10
ahli pembelajaran mengatakan bahwa hampir semua perilaku manusia berasal dari
pembelajaran (Kotler dan Armstrong, 2008).

PENUTUP7
A. Kesimpulan5
Berlandaskan hasil8penelitian yang peneliti lakukan, bisa disimpulkan bahwa minat
mahasiswa mempelajari seni kerajinan, pertunjukan, tari dan musik untuk menjadi
pendidik seni kerajinan, dramatisasi, seni tari dan musik terbagi menjadi dua jenis, yaitu
dekat dengan kepentingan rumah dan kepentingan situasional. Minat individu mahasiswa
mempelajari seni kerajinan, pertunjukan, tari dan musik di Perguruan Tinggi Lambung
Mangkurat sebanyak tujuh informan, yaitu9DAP dan9RA dipengaruhi oleh wawasan,
RF0dipengaruhi oleh keluarga, ASS dan FR0dipengaruhi oleh gaya hidup, STS dan
RRD0dipengaruhi oleh informasi . Sedangkan minat0situasional mahasiswa belajar seni
rupa, dramatisasi, tari dan musik di Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat, ada tiga
informan yaitu EK, DNS dan IWS yang terpengaruh oleh keadaan informan.
Ada tiga faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa mempelajari seni kriya,
dramatisasi, tari dan musik di Perguruan Tinggi Lambung Mangkurat untuk menjadi
pendidik seni kekaryaan, pertunjukan, tari dan musik, yaitu faktor persahabatan, variabel
individu dan unsur mental. Variabel sosial adalah satu informan, khususnya
RF8dipengaruhi oleh keluarga, elemen individu tiga informan, khususnya
DSN5dipengaruhi oleh pekerjaan, ASS dan FR6dipengaruhi oleh cara hidup, terakhir
elemen mental enam informan diingat untuk itu, khususnya EK adalah9dipengaruhi oleh
inspirasi, IWS, DAP dan RA dipengaruhi oleh kearifan, STS dan RR0dipengaruhi oleh
pembelajaran.
B. Saran6
Dari9hasil8penelitian yang0sudah dilakukan, peneliti9memberikan saran kepada
mahasiswa S1 jurusan6seni, drama, tari dan musik Universitas Lambung8Mangkurat yang
belum memiliki minat untuk menjadi guru seni, drama, tari maupun musik, agar mulai
memikirkan dan menyiapkan rencana untuk melanjutkan karir sebagai guru seni, drama,
tari maupun musik setelah lulus, mengingat kemudahan yang akan ditemukan karena sesuai
dengan latar belakang pendidikan serta ada potensi kurangnya guru seni, drama, tari
maupun musik di sekolah-sekolah karena belum terlalu populernya profesi guru tersebut.

REFERENSI

Akbar,9Setiawan P dan Usman H.(1995). Metodologi penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Balai Pustaka Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, 1999
Bastomi,0Suwaji,(1992). “Seni dan Budaya0Jawa”. Semarang : IKIP Semarang Press

11
Handayani5, Sri. 2015. Naskah Publikasi :Pengaruh9Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri
Post Operasi Sectio Cesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta : Stikes Kusuma
Husada
Gulo, W. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo
Kellermann P and G Sagmeister. 2000, Higher education and graduate employment in
Austria(European Journal of education Vol 35 No 2)
Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : PT. Kencana Perdana
Moleong, Lexy J.(2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Saroni, Muhammad,2011,Personal Branding Guru, Yogyakarta: Affaruz Media
Sedyawati, Edi.(2002).Kemungkinan Studi Antropologi Tari di Indonesia dalam Etnokoreologi
Nusantara(batasan kajian, sistematika, dan aplikasi keilmuannya(hlm. 154-160). Editor:
R.M Pramutomo. Solo: ISI Press Institut Seni Indonesia Surakarta
Soedarsono, R.M.1999. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Sugiyono.(2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: CV Alfabeta
Sinar, T. Lukman. 1971. Seri Sedjarah Serdang. Jakarta. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Medan
Sinar, T. Lukman 1990. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu. Medan. Perwira.
Soedarsono. 1995. Pengantar Pengetahuan Tari. Jakarta : Lagaligo.
Sumardjo, Jakob.(2001). Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: STSI Press
Surakhmad, Winarno. 1981. Paper, Skripsi, Thesis, Disertasi. Bandung
Suyanto, 2005. Konsep Dasar Anak Usia Dini : Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Tarsito. Supardjan, N dan I Gusti Ngurah Suparta. 1982. Pengantar Pengetahuan Tari. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Takari, Drs. Muhammad dan Heristina. 2008. Budaya Musik dan tari Melayu Sumatera Utara.
Medan : USU Press.
Tasman, A, 2008. Analisa Gerak Dan Karakter.Surakarta : ISI Press Surakarta

12

Anda mungkin juga menyukai