Tentang
Merdeka belajar
Disusun Oleh:
RINI KUSNAWATI NIM.21010035
A. Pengertian Merdeka
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tertulis bahwa merdeka adalah
bebas dari (hambatan, penjajahan, dsb), berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari
tuntutan, tidak terikat atau tidak tergantung kepada orang atau pihak tertentu, leluasan,
dapat berbuat sekehandak hatinya. Dalam Pembukaan UUD 1945, sebagai dasar
yaitu:
3. Persatuan Indonesia
permusyawaratan/perwakilan
1. Konsep dasar
Indonesia yang berdasarkan Pancasila itu pasti menentang kenyataan pola hidup
Indonesia saja, tetapi untuk manusia di seluruh dunia. Dalam kaitan itu rumusan
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
terarah dan sesuai dengan Pancasila, kondisi kehidupan DBMSB-DA, dan isi
yang dibawa oleh bayi yang baru lahir (sebagai kondisi melawan tabularasa),
mendapatkan kefitrahan yang dikaruniani terhadap bayi yang dikandung oleh ibu
sejak sebelum dilahirkan, yaitu dalam kondisi janin yang kepadanya ditiupkan
ruh oleh Tuhan Yang Maha Pencipta. Persatuan janin dan ruh itu lah yang
merupakan kondisi awal setiap individu manusia yang lahir ke dunia, yang mana
harkat dan martabat manusia (HMM) yang luhur dan mulia. Lebih jauh HMM
dasarnya, yaitu:
a) Daya taqwa
b) Daya cipta
c) Daya rasa
d) Daya karsa
e) Daya karya
kehidupannya, yaitu:
a) Zona kefitrahan, artinya kondisi diri yang penuh kebenaran dan keluhuran
b) Zona keindividualan, artinya potensi dan perbedaan
Pencipta sebagai modal dasar kehidupan, yaitu fasilitas yang ada di bu,I dan
potensi peserta didik (yang ada di dalam komponen HMM), dalam bentuk
pribadi seutuhnya, yang benar-benar merdeka. Lebih jauh, peran peserta didik
dinamika BMB3. Konsep tentang belajar itu mengandung tiga hal pokok, yaitu (1)
usaha untuk menguasai, (2) sesuatu yang baru, dan (3) dinamika kegiatannya.
yang menguasai itu tidak akan tercapai. Pencapaian yang baru itu dimaksudkan
penguasaan sesuatu yang baru dalam lima dimensinya, melalui dinamika BMB3-
dan triguna secara langsung mewarnai perilaku individu terarahkan pada kondisi
(tiga jadi satu: ilmiah, amaliah, imaniah) dan triguna (maknaguna, dayaguna,
antara makna suatu konsep atau fakta dengan rujukannya. Dengan lima tingkat
kebenaran, yaitu:
buat
Dari lima tingkatan kebenaran perlu dicatat bahwa kebenaran tingkat 2 dan
3 tidak boleh bertentangan dengan tingkat 1. Perlu mendapat perhatian juga bahwa
Dengan kebenaran yang menjadi asas berfikir, arah prinsip TJS, Triguna,
dan BMB3-5As, bahkan secara umum mengarah pada kondisi kehidupan DBMSB-
DA akan memperoleh kenyataan kehidupan sehari-hari, yaitu kehidupan efektif
menurut undang-undang terarah pada enam fokus Pendidikan, yaitu : (1) kekuatan
spiritual keagamaan, (2) pengendalian diri, (3) kepribadian, (4) kecerdasan, (5)
akhlak mulia, (6) keterampilan. Semuanay berguna bagi peserta didik, masyarakat,
bangsa dan negara. Itu lah kandungan dari keberhasilan Merdeka Belajar secara
B. Peran pendidik
dikenal istilah Tut Wuri Handayani (lengkapnya : Tut Wuri Handayani, Ing Ngarso
Peserta didik merasa sejuk dan tenang serta semangat belajar dalam
pendidik dan peserta didik merupakan interaksi si yang disebut dengan sentuhan
tingkat tinggi (high touch). Istilah Tut Wuri Handayani telah menjadi motto
Secara mendasar dan menyeluruh arah Merdeka Belajar adalah sebagai berikut:
1. Kemanusiaan
yang luhur dan mulia dengan komponen tripanca yang secara menyeluruh berada
sekuler. Dalam kondisi kehidupan tersebut hak asasi manusia mengandung konsep
2. Pendidikan
Kehidupan yang ber Harkat Martabat Manusia dan ber DBMSB-DA perlu
dikembangkan secara terarah dan benar-benar intensif. Untuk itu perlu dipahami
rumusan tentang pendidikan secara konkrit dan benar. UU nomor 20/2003 tentang
maknanya menurut hukum maksudnya adalah bahwa materi yang disebutkan itu
harus dilaksanakan oleh semua orang yang bekerja dalam bidang pendidikan,
terarah pada 5 paradigma pendidikan dengan pilar high touch dan high tech yang
3. Situasi pendidikan
Siapa yang belajar? Jawabannya: peserta didik yang belajar dalam suasana belajar
5. Merdeka Belajar
1. Peserta didik dituntut untuk mampu sepenuhnya belajar secara merdeka dalam
memiliki hasil sesuai dengan 6 fokus pendidikan menjadi sumber daya manusia
yang ber BMB35As dengan penuh k e s dan terhindar dari kes t yang semuanya
itu mengarah pada kondisi DBMSD-DA sebagai pribadi mandiri yang mampu
belajar secara merdeka dengan mengaktifkan 2 pilar pendidikan high touch dan
peserta didik merdeka belajar sesuai dengan arah bagaimana tercantum dalam
undang-undang.
KEPUSTAKAAN
profesional.
20