Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ASKEP KASUS 11 CKS

Disusun Oleh :
TEGUH ARI WIBOWO

NIM : 202120729161

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2022
KASUS 11

Tn. R, usia 50 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan wiraswasta masuk IGD RS Negeri Awan
pada tanggal 12 Februari 2022 pkl. 08 WIB diantar oleh warga karena mengalami kecelakaan
motor. Nilai GCS E3V4M4, gelisah, pasien mengatakan pusing, ada jejas di kepala bagian
frontalis, sakit kepala, ada luka robek di mulut dan gigi tanggal bagian depan, mual, muntah,
pusing, sakit kepala, ada perdarahan hidung dan telinga, ada raccon eyes atau brill hematom pada
kedua mata. Ada luka robek dan lecet di lengan kanan. TD 150/100 mmHg, frekuensi nadi 100
x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 37,5 ℃. X- ray : fraktur basis kranii.

Keluarga Tn. R mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, tidak memiliki riwayat
penyakit kronis, tidak pernah di rawat di RS, Keluarga Tn. R mengatakan di dalam anggota
keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit keturunan.

 Data focus:

Data subyektif:

Pasien mengatakan pusing

Pasien mengatakan sakit kepala

Data obyektif:

 Pasien gelisah
 Pasien mual muntah
 Ada jejas dikepala bagian frontalis
 Ada luka robek dimulut dan gigi tanggal bagian depan
 Ada perdarahan hidung dan telinga
 Ada raccon eyes atau brill hematoma pada kedua mata
 Ada luka robek dan lecet dilengan kanan
 Td : 150/100 mmHg , Nadi : 100x/menit , Nafas : 24x/menit ,
 Suhu : 37,5
 X-Ray : basis Kranii
 Analisa Data
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 Ds : Resiko Trauma Kepala
-Klien mengatakan pusing Ketidakefektifan
 -Klien mengatakan sakit perfusi jaringan
kepala
 serebral
Do :
-Pasien Terlihat gelisah
-Mual dan muntah
-Ada jejas dikepa bagian
frontalis
-Ada perdarahan hidung dan
telinga
-Td : 150/100 mmHg ,
Nadi : 100x/menit ,
Nafas : 24x/menit ,
Suhu : 37,5
- GCS E3V4M4


2 Ds : Resiko infeksi Hematoma Cerebral
- Klien mengatakan pusing
-Klien mengatakan sakit kepala


Do : - Ada luka robek dimulut & gigi
tanggal bagian depan
- Luka robek dan lecet di lengan
kanan
- Ada raccon eyes atau brill
hematoma pada kedua mata
-TD :150/100 mmHg ,
Nadi : 100x/menit ,
Rr : 24x/menit ,
S : 37,5 C
- GCS E3V4M4,
3 Ds : - Pasien mengatakan pusing Nyeri Akut Agen cedera fisik
- Pasien mengatakan sakit kepala
Do : - Pasien tampak gelisah
- Ada luka robek dan lecet
dilengan kanan
- Ada luka robek si mulut & gigi yang
bagian depan
- X-Ray basis Kranii
- TD : 150/100mmHg
Nadi : 100x/Menit
Rr : 24x/Menit
S : 37,5C
- GCS E3V4M4

 Resiko Ketidakefektifan perfusi jaringan serebra b.d trauma kepala

 Resiko infeksi b.d hematoma cerebral

 Nyeri akut b.d agen cedera fisik


Hari Perencanaan
Diagnosa Rasional
/tanggal
Tujuan Intervensi
Sabtu Resiko Setelah di lakukan 1.pertahanan jalan 1.mempertahankan jalan
12/02/2 Ketidakef tindakan keperawatan nafas nafas.
022 ektifan 2x24 jam di harapkan 2.pertahankan posisi 2.Mempertahankan posisi
perfusi bersihan jalan napas pasien nyaman pasien.
jaringan sebagian teratasi 3. Berikan O2 jika 3. Memberikan O2.
serebra dengan kriteria hasil : dibutuhkan 4. Mencatat respon pasien
b.d -Tekanan darah dalam 4. Catat respon pasien terhadap stimulus
trauma rentang normal. terhadap stimulasi 5.Memonitor tanda tanda
kepala -tidak ada tanda-tanda 5. Monitor tanda tanda vital.
peningkatan tekanan vital
darah intracranial.
- komunikasi dengan
jelas dengan dan
sesuai kemampuan dan
tingkat kesadaran
membaik.

2. Resiko Setelah dilakukan 1. Lakukan perawatan


infeksi asuhan keperawatan luka pasien.
b.d selama 2 x 24 jam pola
hematoma nafas kembali efektif 2. Pantau
cerebral dan ventilasi menjadi perkembangan luka
ade kuat dengan pasien.
kriteria hasil :
3. Batasi pengunjung
-Klien bebas dari tanda bila perlu.
dan gejala infeksi.
4. Instruksikan pada
-Mendeskripsikan pengunjung untuk
proses penularan mencuci tangan saat
penyakit, faktor yang berkunjung dan
mempengaruhi sesudah berkunjung.
penularan serta
penatalaksanaannya 5. Gunakan alat
pelindung diri.
-Menunjukkan
kemampuan untuk 6. Pertahankan
mencegah timbulnya lingkungan antiseptik
infeksi.
7. Kolaborasi dengan
- Jumlah leukosit dokter pemberian
dalam batas normal. antibiotik bila
diperlukan.
- Menunjukkan
perilaku hidup sehat. 8.Monitoring tanda
dan gejala infeksi.

1. Melakukan
perawatan luka Agak
tidak terjadi infeksi.
2. Memantau
perkembangan luka
pasien.
3. Membatasi
pengunjung agar
ruangan lebih steril.
4.menginstrusikan
pada pengunjung
mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah
berkunjung.
5. Mengunakan alat
pelindung diri.
6. Mempertahankan
lingkungan antiseptik
agar steril.

7. Berkolaborasi
pemberian antibiotik
dengan dokter.

8.Memonitoring tanda
dan gejala infeksi.
3. Nyeri Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian  Pasien mampu
akut b.d tindakan keperawatan skala nyeri. mengetahui akan
agen 2x24 jam pengetahuan penyakitnya.
cedera klien dan keluarga 2.Observasi adanya  Pasien mampu akan
fisik bertambah.dengan petunjuk nonverbal memahami
kriteria hasil: mengenal penyakitnya.
-Mengenali kapan ketidaknyamanan  Pasien mampu
terjadinya nyeri terutama pada mereka
menggambarkan
yang tidak dapat bagaimana penyakit
Menggambarkan berkomunikasi secara nya.
efektif.
penyebab nyeri  Pasien mampu
mengetahui proses
3.Ajarkan penggunaan
Menggunakan penyakit.
teknik non
analgesik yang farmakologi
digunakan. (seperti terapi
musik,pijatan,
- Tidak ada relaksasidan nafas
ketegangan otot dalam)
- Tidak ada ekspresi 4. Dukung pasien
nyeri pada wajah untuk istirahat yang
adekuat untuk
menurunkan rasa
nyeri.

5.Monitor kepuasan
pasien terhadap
manajemen nyeri
dalam interval yang
spesifik.

6.Kolaborasi dengan
dokter pemberian
analgesik untuk
mengurangi nyeri.
1. Melakukan
pengkajian skala
nyeri untuk
mengetahui tingkat
nyeri.

2. Mengobservasi
dengan nonverbal
pada pasien
penurunan
kesadaran.

3.mengajarkan
teknik mengurangi
rasa nyeri dengan
teknik non
farmakologi.

4. Kaji tingkat
istirahat pasien .

5. Memonitor tingkat
kepuasan pasien.

6. Berkolaborasi
dengan dokter
pemberian analgesik
untuk mengurangi
nyeri.

Anda mungkin juga menyukai