Anda di halaman 1dari 106

PENGALAMAN TERBAIK

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (PPT DAN BAGAN ) DAN MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN PPKn SECARA DARING DAN LURING SISWA KELAS
IX A SMP N 22 KOTA JAMBI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi


untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Persekolahan
(PLP)

Oleh
Triyani
A1A318021

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Pengalaman Terbaik Pengenalan Lapangan Persekolahan di SMP N 22 Kota


Jambi dengan Judul “Penggunaan Media visual (PPT dan bagan) pada Model
Pembelajaran Problem Based Learning dalam Pembelajaran PPKn secara daring
dan Luring Siswa Kelas IX A SMP N 22 Kota Jambi” yang disusun Oleh Triyani
Nim. A1A318021 telah diperiksa dan disetujui.

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Drs. Irwan ,M.Pd Erma Taqwiati Hakimah, S.Pd


NIP.195809271985031001 NIP. 196704091996022001

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP N 22 Kota Jambi

Erdalena, M.Pd
NIP.19680212198812022002

i
Triyani, 2021. “Penggunaan Media visual (PPT dan bagan) pada Model
Pembelajaran Problem Based Learning dalam Pembelajaran PPKn secara
daring dan Luring Siswa Kelas IX A SMP N 22 Kota Jambi”Laporan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), Jurusan PIPS, FKIP Universitas
Jambi Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, , Dosen
Pembimbing Drs. Irwan ,M.Pd dan Guru Pamong Erma Taqwiati Hakimah,
S.Pd
Kata Kunci : Model Problem Basic Learning , Visual, Hasil Belajar
Pengalaman terbaik (Best Practice) PLP Program Studi pendidikan Pancasila
dan kewargenegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Drs. Irwan ,M.Pd dan Guru
Pamong Erma Taqwiati Hakimah, S.Pd. Penelitian ini dilakukan pada saatpandemi,
yaitu dengan kondisi sistem sekolah yang dilakukan degan tatap muka dan belajar
secara daring di rumah. Siswa di bagi menjadi dua sesi sesi pertama untuk kelas IX
dan sesi ke dua untuk siswa kelas VII dan VIII. Perubahan tersebut membuat siswa
sulit beradaptasi sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah terutama
pada pelajaran PPKN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menerapkan model pembelajaran PBL melalui media Visual ( PPT
dan Bagan). Pemilihan pengalaman terbaik ini dilatarbelakangi oleh penulis yang
berkeinginan untuk memberikan tindakan terhadap masalah yang ditemui selama
praktik mengajar dikelas IX A SMP N 22 Kota Jambi. Masalah yang ditemui adalah
rata-rata nilai PPKN hasil belajar siswa yang rendah karena kondisi pandemi yang
mengharuskan siswa melakukan kegiatan pembelajaran dalam jaringan. Untuk
memecahkan masalah tersebut peneliti menerapkan model Problem Basic Learning
media Visual ( PPT dan Bagan) pada siswa dalam pelajaran PPKN. Hasil
pembelajaran yang diharapkan dari penggunaan model dan media tersebut mampu
meningkatkan hasil belajar siswa walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin, puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada penulis sehingga mampu
menyelesaikan laporan Best Practice ini sebagai salah satu tugas akhir dalam
kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang diselenggarakan oleh UPT
PLP FKIP Universitas Jambi Tahun 2021.
Laporan Best Practice ini berisi tentang kegiatan yang dilaksanakan oleh
penulis dalam kegiatan PLP sehingga membawa dampak positif dalam pelaksanaan
tugas sebagai calon guru dan memberikan nilai tambah atau kemudahan dalam
melaksanakan tugas di sekolah.
Dengan selesainya penulisan Best Practice ini penulis mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
pembuatan Best Practice ini, terutama kepada seluruh piha k-pihak yang telah
berperan untuk membantu dan mendukung penulis selama kegiatan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) ini baik dari pihak kampus Universitas Jambi maupun
dari Pihak SMP Negeri 22 Kota Jambi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, maka
dari itu bagi pembaca dipersilahkan untuk memberi saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak yang membaca tulisan ini untuk perbaikan bagi
penulis. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga tulisan ini dapat
bermanfaat.
Jambi, Novembver 2021
Penyusun

TRIYANI
A1A318021

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................i
ABSTRAK .............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.

1.1. Latar Belakang Masalah................................................................1


1.2. Pendekatan Penyelesaian ..............................................................4
1.3. Tujuan............................................................................................5
1.4. Manfaat..........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Media visual ......................................................................................6
2.1.1 Penegrtian Media visual ..........................................................6
.......................................................................................................
2.1.2 Fungsi Media Visula ..............................................................7
2.1.3 Tujuan Penggunaan Media Visual...........................................8
2.1.4 Bentuk-bentuk Media ..............................................................9
2.1.5 jenis-jenis Media Visual .........................................................11
2.1.6 Karakteristik Media Visual ......................................................12
2.1.7 Kelebihan dan Kekuraagn Media Visual .................................12
2.2 Model Pembelajaran Problem Basic Learning .................................13
2.2.1 Definisi model Pembelajaran PBL…………………………...13
2.2.2 Karakteristik PBL…………………………………………….15
2.2.3 Langkah-langkah PBL………………………………………..16
2.2.4 Kelebihan dan Kekkurangan PBL……………………………18

BAB III PEMBAHASAN MASALAH


3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data ........................................19
3.2 Subjek Pengumpulan Data ............................................................19
3.2.1 Profil SMP N 22 Kota Jambi .............................................20
3.2.2 Visi Misi dan Tujuan Sekolah ...........................................21
3.2.3 Struktur Organisasi SMP N 22 Kota Jambi .......................22
3.3 Instrumen Pengumpulan Data........................................................28

3.3.1 Observasi...........................................................................28
3.3.2 Dokumentasi .....................................................................29
3.4 Langkah-langkah Dalam Pemecahan Masalah..............................30
3.5 Hambatan yang Dihadapi dalam Pemecahan Masalah..................30

BAB IV HASIL YANG DICAPAI


4.1 Hasil Penelitian .............................................................................31

iv
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................36
5.2 Saran .............................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................38

LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP........................................................................................................40
Lampiran 2. LKPD ....................................................................................................76
Lampiran 3. Absensi PLP ..........................................................................................82
Lampiran 4. Lembar Bimbingan PLP .......................................................................84
Lampiran 5. Daftar Piket PLP....................................................................................85
Lampiran 6. Dokumentasi selama PLP......................................................................86
Lampiran ...................................................................................................................8.
Daftar Piket............................................................................................85
Lampiran 9. Foto Kegiatan........................................................................................86

DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................98

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi covid-19 telah banyak mengubah tatanan dan proses pendidikan di
Indonesia. Kondisi pandemi yang bersifat fluktuatif telah membuat pemerintah
terpaksa harus memberlakukan berbagai kebijakan terkait dengan metode dan proses
pembelajaran di sekolah. Seperti yang diketahui bahwa sudah banyak kebijakan
pemerintah yang diterapkan terkait tata cara dan proses belajar mengajar karena
menyesuaikan dengan level kondisi pandemi yang tengah berlangsung.
Kebijakan pemerintah yang paling berdampak pada proses pembelajaran
adalah pergantian sistem pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka
atau di kelas dengan sistem dalam jaringan (daring) yang memanfaatkan media
dalam jaringan sebagai media pembelajaran.
Perubahan sistem ini tentu sangat berpengaruh terhadap semua kalangan, baik
peserta didik maupun tenaga kependidikan itu sendiri, karena mereka diharuskan
untuk melakukan adaptasi secara cepat terhadap sistem baru tersebut. Perubahan
sistem juga akan berdampak kepada model dan media pembelajaran yang digunakan.
Karena pada dasarnya setiap model pembelajaran dibuat dengan menyesuaikan
kondisi ruang belajar yang menjadi objeknya. Model dan media pembelajaran yang
tepat akan meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik. Sedangkan model dan
media pembelajaran yang kurang tepat akan membuat tujuan dari pembelajaran tidak
tercapai secara optimal.
Kemampuan berpikir kritis akan muncul dalam diri siswa apabila selama
proses pembelajaran di dalam kelas, guru membangun pola interaksi dan komunikasi
yang lebih menekankan pada proses pembentukan pengetahuan secara aktif oleh
siswa. Semakin sering umpan balik yang dilakukan guru kepada siswa, maka akan
semakin berkembang kemampuan siswa dalam bertanya, berargumentasi, maupun
menjawab pertanyaan dari guru (Darmawan, 2010).
Menurut Tamarli (2017), semakin sering siswa dilatih untuk berpikir kritis
pada saat proses pembelajaran di kelas, maka akan semakin bertambah pula

1
pengetahuan dan pengalaman siswa dalam memecahkan permasalahan di dalam
maupun di luar kelas. Oleh karena itu, menjadi tugas bagi guru untuk mampu
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam proses pembelajaran yang
dipimpinnya. Untuk memberikan kemampuan berpikir kritis kepada siswa, tidak
diajarkan secara khusus sebagai suatu mata pelajaran. Akan tetapi, dalam setiap mata
pelajaran yang diajarkan oleh guru, kemampuan berpikir kritis hendaknya
mendapatkan tempat yang utama. Karena dengan berpikir kritis, mampu
menumbuhkan dan meningkatkan pemahaman. Sulistiani dan Masrukan (2016)
menyatakan bahwa pemahaman, pengertian dan keterampilan siswa dalam
memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga, disini guru
perlu menggali terus kemampuan berpikir siswa, mengingat kemampuan berpikir
kritis sangat diperlukan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
belajar tidak cukup hanya dengan menghafalkan fakta dan konsep yang sudah jadi,
tetapi dituntut pula menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep tersebut melalui
pengembangan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah. Melalui
pembelajaran siswa dilibatkan secara aktif untuk melakukan eksplorasi alam.
Berkaitan dengan konsep pembelajaran, kurikulum 2013 menghendaki
dilakukakannya perubahan mendasar dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Kesalahan yang selama ini terjadi dalam penyelenggaraan pembelajaran biologi tidak
boleh terulang lagi. Tugas guru sekarang ini bukanlah ”mengajar PPKn”, tetapi
”membelajarkan siswa tentang PPKn ”. Itu berarti bahwa kegiatan pembelajaran
harus berpusat pada siswa, dan bukan pada guru. Guru tidak lagi harus mendominasi
kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah, sementara siswa hanya duduk manis
mendengarkan sambil bengong atau bahkan sampai terkantuk-kantuk. Selama ini,
pembelajaran PPKn di SMP N 22 KOTA JAMBI lebih sering menekankan pada
aspek kognitifnya saja dalam cakupan materinya. Hal ini menyebabkan pembelajaran
menjadi membosankan. Selain itu, permasalahan-permasalahan yang disampaikan
juga cenderung bersifat akademik (book oriented), kurang mengacu pada
permasalahan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Dari hasil pengamatan peneliti sebagai Mahasiswa PLP di SMP Negeri 22
Kota Jambi selama ini,menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IX pada mata

2
pelajaran masih didapatkan hampir 70% ada siswa yang belum mencapai hasil yang
maksimal (mencapai KKM). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu faktor dari dalam diri siswa seperti masih kurangnya keaktifan dan kemampuan
siswa dalam berpikir kritis. Indikator dari kurang aktif disini terlihat bahwa dalam
proses pembelajaran di kelas, masih banyak siswa yang malas bertanya, menjawab,
maupun menanggapi pertanyaan dari guru. Saat diberikan pertanyaan, hanya
beberapa siswa saja yang mau menjawab pertanyaan dari guru. Peran serta siswa
dalam proses pembelajaran masih kurang, yakni hanya sedikit siswa yang
menunjukkan keaktifan berpendapat dan bertanya. Pertanyaan yang diajukan siswa
juga belum menunjukkan pertanyaan-pertanyaan kritis berkaitan dengan materi yang
dipelajari.jawaban dari pertanyaan masih sebatas ingatan dan pemahaman saja,
belum terdapat jawaban yang menunjukkan adanya analisis terhadap pertanyaan
guru. Siswa masih cenderung malas untuk menggali kemampuan berpikirnya dalam
proses pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi pasif dan berdampak pada hasil
belajar siswa yang rendah. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas maka
perlu adanya peningkatan kualitas pembelajaran dengan melakukan berbagai cara.
Salah satunya dengan mengembangkan model pembelajaran yang sudah ada.
Pembelajaran kontekstual merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat
pada siswa dan mampu mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan yang
telah diperolehnya melalui pola pikir mereka sendiri. Salah satu pembelajaran yang
berpusat pada siswa dan bisa dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
masalah atau Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah atau
sering dikenal dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
merupakan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa melalui pemberian masalah
dari dunia nyata di awal pembelajaran.
Menurut Duch dalam Suharia (2013) PBL adalah model pembelajaran yang
mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok
untuk mencari penyelesaian masalah dalam kehidupan. Penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini muncul dari konsep bahwa siswa
akan lebih mampu menggali kemampuan berpikir kritisnya apabila dilibatkan secara

3
aktif untuk memecahkan suatu permasalahan kaitannya dengan mata pelajaran PPKn.
Guru dapat membantu proses ini, dengan memberikan umpan balik kepada siswa
untuk bekerjasama menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya dalam
menganalisis dan memecahkan suatu permasalahan.
Program Pengenalan Lapangan Persekolahan atau PLP merupakan salah satu
kegiatan akademik intrakurikuler yang cakupannya terdiri atas pengenalan lapangan,
latihan mengajar, dan tugas-tugas kependidikan lainnya secara terbimbing, terarah,
dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan tenaga profesional dalam
bidang pendidikan. Adapun tujuan dari PLP adalah agar para mahasiswa (praktikan)
mendapatkan pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan, sebagai wahana
terbentuknya tenaga kependidikan yang profesional. PLP juga digunakan mahasiswa
agar mampu memeragakan sikap, pengetahuan dan keterampilan keguruan di sekolah
sehingga pelaksanaan PLP dapat melatih mahasiswa menjadi guru profesional.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan yang telah diuraikan sebelumnya
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan
Media visual (PPT dan bagan) pada Model Pembelajaran Problem Based
Learning dalam Pembelajaran PPKn secara daring dan Luring Siswa Kelas IX A
SMP N 22 Kota Jambi”
1.2 Pendekatan Penyelesaian
Dalam latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas diketahui bahwa
terdapat masalah yang ditemukan di SMP N 22 Kota Jambi, khususnya dalam mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas IX A. Berkaitan
dengan hal tersebut peneliti menemukan metode penyelesaian yang kemungkinan
besar mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran dan media ajar yang tepat sangat diperlukan
dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di masa pandemi
ini. Kondisi sistem pembelajaran yang sering berubah-ubah dari sekolah tatap muka
hingga sekolah daring membuat siswa akan kesulitan dalam beradaptasi dalam
memahami pembelajaran. Pada umumnya media digunakan sebagai salah satu alat
penunjang dalam proses belajar mengajar. Melalui model pembelajaran dan media
yang tepat maka semua materi maupun pesan dapat tersampaikan kepada peserta

4
didik atau siswa sehingga mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Selain itu, adanya media dalam proses mengajar juga akan menarik perhatian dan
merangsang peserta didik untuk berpikir kritis, seperti diterapkannya penggunaan
model Problem Basic Learning siswa akan lebih tertarik dalam belajar ketika
pembelajaran tersebut di tampilkan dalam bentuk gambar, bagan dan PPT yang
Menarik . Semakin tinggi tingkat ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran,
maka akan semakin mudah mereka memahami materi pembelajaran sehingga akan
meningkatkan hasil belajar mereka.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai media pengukuran kapasitas personal dari peneliti untuk melihat
sejauh mana kapasitas peneliti dalam memahami dan
mengimplementasikan ilmu pengetahuan terkait kependidikan yang telah
peneliti pelajari selama ini.
2. Mendeskripsikan kondisi akademik, kondisi guru, kondisi siswa, dan
kondisi pembelajaran di SMP N 22 Kota Jambi.
3. Mendeskripsikan bagaimana penggunaan model Probelem Basic Learning
yang diterapkan secara luring dan daring untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
4. Mendeskripsikan efektivitas dari model pembelajaran dan media ajar yang
digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
5. Untuk memenuhi kewajiban program PLP Universitas Jambi.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari tulisan ini yaitu:
1. Dapat menjadi referensi bagi calon guru tentang bagaimana penerapan
model pembelajaran Problem Basic Learning yang tepat.
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di masa pandemi
Covid-19.

5
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah mengenai model yang tepat
untuk digunakan dalam proses pembelajaran terutama di masa pandemi
Covid-19.
4. Sebagai evaluasi bagi pihak sekolah dalam penyusunan program
pembelajaran sekolah nya..

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Visual

2.1.1 Pengertian Media Visual

Pengertian media visual dapat dibedakan menjadi dua pengertian yaitu


pengertian secara umum dan pengertian menurut para Ahli . Pertama Pengertian
media visual secara umum Secara umum, media visual adalah alat atau sarana
komunikasi yang dapat dilihat dengan indra penglihatan (mata). Media visual juga
merupakan penyampaian pesan atau informasi secara teknikdan kreatif yang mana
menampilkan gtambar, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga penerima pesan
dan gagasan dapat diterima sasaran. Media visual dapat juga diartikan sebagai
sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara
menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi yang disesuaikan
dengan usia peserta didik yang dapat menarik peserta didik dalam belajar, sehingga
pembelajaran akan menyenangkan dan tidak menjenuhkan.

Pengertian media visual menurut para Ahli Dalam kamus la Rousse


Elementaire( 1956 : 852 ) “ visual, elle est qui appartient a la vue”. Maksudnya
visual adalah semua yang Nampak atau terlihat. Dalam pembelajaran, visual adalah
alat bantu pandang. Menurut Fathurrohman (2007 : 67) mengungkapkan bahwa :
“media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slide foto, gambar
atau lukisan dan cetakan.Ada pula media visual yang menampilkan gambir atau
symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun”.

Selanjutnya menurut Wibawa dan Mukti (1992 : 27) menjelaskan bahwa :


“media visual dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan media
visual gerak. Media visual diam antara lain : foto, ilustrasi, flash card,  gmbar pilihan
dan potongan gambar, film bingkai, film rangkai, transparansi, proyektor tak tembus
pandang, mikrofis, overhead proyektor, stereo proyektor, mikro proyektor dan

7
tachitoscopes. Serta grafis, bagan, diagram, poster, gambar kartun, peta dan
globe.Sedangkan media visual gerak meliputigambar-gambar proyeksi bergerak
seperti film bisu, film kartun dan sebagainya”.

Media visual (Daryanto, 1993:27) artinya semua alat peraga yang digunakan dalam
proses belajar yang bias dinikmati lewat panca indera mata.

2.1.2 Fungsi Media Visual
Wibawa dan Mukti (19992 : 28) menjelaskan funsi media visual dalam proses belajar
mengajar, yaituMengembangkan kemampuan visual

a) Mengembangkan daya imajinasi anak


b)  Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak,
atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas.
c)  Mengembangkan kreatifitas siswa
d) Memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa
e) Membantu siswa lenih mudah memahami makna pesan yang dibicarakan
dalam proses pembelajaran
f) Menggambarkan suau hakikat suatu pesandalam bentuk yang menyerupai
keadaan yang sebenarnya
g) Memvisualisasikan pesan verbal dan makna isi pesan dan menyederhanakn
makna dalam bentuk visualisasi
h) Merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan atau ingin lebih tahu
hakikat dari pesan yang disampaikan
i) Pembuka diskusi yang efektif
j) Menumbuhkan minat baca
k) Memvangkitkan motivasi, minat, ingatan
l) Mengembangkan perbendaharaan kata dan keterampilan membaca.
          Dari empat fungsi media visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan
visual secara tepat. Teknik afektif adalah tehnik untuk memahami teknik pesan
visual yang dimulai dari :

8
a. Fase diffrensiasi yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati,
mengidentifikasi danmenganalisis.
b. Fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsur-unsur visual
secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman
pengalamannya.
c.  Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisasi untuk kemudian
menciptakan         konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari
sebelumnya.

2.1.3 Tujuan penggunaan media visual


a. Agar pembelajaran tidak hanya bersifat monoton, melainkan pembelajaran
tersebut dibuat lebih menarik, efektif dan efesien, sehingga dapat
memudahkan siswa dalam mencerna maupun menerima pelajaran dengan
baik.
b. Untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
c. Untuk membantu konsentrasi pembelajar dalam proses   pembelajaran
d. Untuk menumbuhkan daya tarik siswa dalam belajar, karena dipenuhi
dengan berbagai gambar menarik, sehingga dapat mengurangi rasa kebosanan
siswa dalam belajar
2. 1. 4 Bentuk-bentuk Media Visual

a) Gambar atau foto


Media grafis yang paling umum digunakan dalam proses belajar mengajar,
karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh
peserta didik.
Kelebihan media ini :
1. Sifatnya kongkrit, lebih realistic dibandingkan dengan media verbal.
2. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk
usia muda atupun tua.
3.  Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam
penyampainnya.

9
Kelemahan media ini :

1. Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata.


2. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar
3.  Hanya menekankan persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya
dapat terlihat oleh sekelompok siswa.
4. Jika gambar terlalu kompleks, kurang efektif untuk tujuan
pembelajaran tertentu.
Agar lebih bermanfaat dalam pembelajaran, maka gambar/foto
hendaknya memenuhi persyaratan berikut :

a. Otentik, artinya dapat menggambarkan obyek/peristiwa seperti jika siswa


melihat langsung
b. Sederhana, harus menunjukkan dengan jelas bagian-bagian pokok dari
gambar tersebut
c.  Ukurannya proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran
sesungguhnya benda/obyek yang digambar. Caranya, antara lain dengan
menjajarkan gambar/foto tersebut dengan benda lain yang sudah dikenal
siswa.
d.  Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
b) Diagram
Merupakan gambar yang sederhana yang menggunakan garis-garis
dan symbol-simbol, secara garis besar dan menunjukkan hubungan antar
komponennya atau proses yang ada pada diagram tersebut. Diagram ini untuk
menyederhanakan yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian
pesan. Oleh karena itu, diagram bersifat :
1. Simbolis dan abstrak kadang-kadang sulit dimengerti
2.  Untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya
tentang isi diagram tersebut
3. Walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat
memperjelas arti

10
c) Bagan
Merupakan media yang berisi tentang gambar, keterangan, daftar, dsb.
Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas
dan sedehana antara lain : perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi.
Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep
yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Bagan mampu memberikan
ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai bentuk grafis yang lain seperti gambar, diagram, kartun atau
lambang verbal. Agar menjadi yang baik, bagan hendaknya dibuat secara
sederhana, lugas, tidak berbelit-belit dan up to date.
d) Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan grafis, titik,
simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif.
Grafik sebagai penyajian kembali data yang berupa angka-angka dalam
bentuk visual simbolis.Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan
atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan. Grafik biasanya
disusun berdasarkan prinsip matematika dan menggunakan data komparatif.
Ada beberapa bentuk grafik, antara lain; grafik garis, grafik batang, grafik
lingkaran dan grafik gambar.
Macam-macam grafik :

a. Grafik garis
Grafik garis yaitu grafik yang paling dapat menggambarkan hubungan
antara dua kelompok data dan dapat digunakan untuk data-data yang
kontinu
b. Grafik batang
Dalam grafik ini jumlah data dipertunjukkan dalam bentuk gambar.
Yang perlu diperhatiakan grafik gambar ini adalah symbol gambar
yang dipakai sendiri, jumlah data yang diperlihatkan melalui jumlah
gambar, jumlah besar kecilnya gambar akan dapat dibaca apabila
dibawah gambar tersebut  diberikan angka yang sebenarnya

11
2.1.5  Jenis-jenis Media Visual

Jenis-jenis media visual dapat dibagi menjadi dua, yaitu media visual non-
proyeksi dan media visual proyeksi.

A. Media visual non-proyeksi


Media visual non-proyeksi merupakan jenis media yang sering
digunakan dalam pembelajaran karena penggunaannya sederhana, tidak
memerlukan banyak kelengkapan dan relative tidak mahal.Media visual non-
proyeksi dapat menterjemahkan ide abstrak menjadi lebih realistic. Beberapa
Media visual non-proyeksi yang sering digunkan dalam pembelajaran antara
lain : benda realita atau benda nyata, model dan prototype dan media grafis
Benda Realita ( benda nyata )
B. Media visual proyeksi
Berkembangnya produk-produk teknologi informasi dan komunikasi,
dan computer dewasa ini, memungkinkan media visual pembelajaran dapat
ditampilkan dengan alat proyeksi (projector). Proyektor berfungsi untuk
menampilkan objek-objek atau ilustrasi pada layar proyeksi atau layar
monitor dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya, sehingga
mudah dilihat dan diamati oleh seluruh pesert didik dalam satu kegiatan
pembelajaran. Media visual proyeksi dapat dibuat dari kreasi hasil
pemotretan menggunkan kamera dan hasil kreasi tanpa kamera melainkan
menggunakan program aplikasi yang tersedia dalam berbagai macam seperti
power point, hand and row, autocad, paint, dll
2.1.6 Karakteristik Media Visual

Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang


berbeda-beda satu sama lain. Masing-masing media tentu memiliki kelebihan dan
kelemahan. Tidak semua jenis media yang disebutkan di atas akan dibahas di sini.
Untuk mempermudah pembahasan, kita akan menggunakan pengelompokan
media seperti yang dikemukakan oleh Heinich. Namun karena pertimbangan

12
praktis, maka jenis media yang akan dibahas di sini hanya dipilih beberapa media
yang biasa digunakan dalam pembelajaran

Secara garis besar unsur-unsur yang terdapat dalam media visual terdiri
dari garis, bentuk, warna dan tekstur ( Arsyad, 1997). Untuk memberikan kesan
penekanan, juga untuk membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat
mempertinggi realism dan menciptakan rrespon emosional diperlukan
warna.Sementara, tekstur digunakan untuk menambah penekanan sebagaimana
halnya warna.

Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan


beberapa prinsip agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.Arsyad (1997)menyatakan symbol pesan
visualmemiliki tiga prinsip, yaitu kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.

2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Media Visual


Wahana dan Mukti ( 1992 : 29 ) menjelaskan bahwa media visual memiliki
kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.

A. Kelebihan media visual :


1. Umumnya murah harganya
2.  Mudah didapat
3. Mudah digunakan
4. Dapat memperjelas suatu masalah
5.  Lebih realistis
6. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau
mengelipingnya.
7. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi
berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang
berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
8. Pembelajaran yang menggunakan media visual akan lebih menarik,
efektif, dan efisien

13
9. Proses pembelajarannya akan lebih menyenangkan dan tidak
menjenuhkan, karena disertai dengan kombinasi gambar yang
menarik.
10. Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
11. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
B. Kekurangan media visual antara lain :
1. Ukuran gambar sering kali kurang tepat dalam pengajaran kelompok
besar
2.  Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan, dan kejelian
guru dapat memanfaatkannya
3. Lambat dan kurang praktis
4. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak
dapat didengar, sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.
5. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual
berupa gambar yang mewakili isi berita.
6.  Bahan visual dipandang sebagai “alat bantu” semata bagi guru dalam
melakukan kegiatan mengajarnya sehingga keterpaduan antara bahan
pelajaran dan alat bantu tersebut diabaikan.
2.2 Model Pembelajaran Problem Basic Learning

2.2.1 Definisi Model Pembelajaran Problem Basic Learning

Problem Based Learning atau PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah
metode pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru untuk memecahkan masalah
secara bersama-sama.Siswa mempelajari materi tersebut dan harus terampil
mengatasi masalah yang terlibat di berbagai situasi seperti di kehidupan nyata,
sedangkan guru perannya adalah menyodorkan berbagai masalah, memberikan
pertanyaan, dan mendukung pembelajaran siswa. Dalam pemilihan model
pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan pembelajaran,
karakteristik materi, dan karakteristik siswa. Salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk meningkatka kemampuan pemecahan masalah dan
kemandirian belajar adalah model PBL.

14
PBL merupakan suatu model pembelajaran, yang mana siswa mengerjakan
permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka
sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi,
mengembangkan kemandirian dan percaya diri (Suprihatiningrum, 2016) Hal ini juga
diucapkan oleh Ibrahim dan Nur (Trianto, 2011: 96) bahwa pembelajaran berbasis
masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan banyak informasi
kepada siswa, tetapi untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir,
pemecahan masalah, keterampilan intelektual, mempelajari peran orang dewasa juga
belajar mandiri dan mandiri. Melalui PBL yang diterapkan diharapkan siswa dalam
proses pembelajaran di kelas, dapat menumbuhkan keterampilan komunikasi
matematis dan mampu membentuk kepribadian siswa menjadi belajar mandiri dalam
berbagai masalah yang dihadapi siswa. PBL juga mencoba membantu siswa untuk
menjadi pembelajar mandiri dan diatur sendiri, dibimbing oleh guru yang selalu
memberikan semangat dan penghargaan ketika mereka mengajukan pertanyaan dan
menemukan solusi mereka sendiri untuk masalah nyata, akankah siswa belajar untuk
melakukan pekerjaannya secara mandiri

Menurut Sheryl (dalam Rustam dkk, 2017), Pembelajaran berbasis masalah


sebagai metode pembelajaran, dibangun dengan ide konstruktivisme dan pendekatan
pembelajaran berpusat pada siswa. Bila menggunakan pembelajaran berbasis
masalah, guru membantu siswa fokus pada pemecahan masalah dalam konteks dunia
nyata yang akan mendorong siswa untuk memikirkan situasi masalah ketika siswa
mencoba untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran ini dilakukan melalui
kerjasama siswa dalam kelompok-kelompok kecil, menggunakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru bertindak sebagai fasilitator dan
menggunakan situasi kehidupan nyata sebagai fokus pembelajaran. Siswa akan
bekerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah nyata dan kompleks yang akan
mengembangkan pemecahan masalah keterampilan, penalaran, komunikasi, dan
keterampilan evaluasi diri melalui pembelajaran berbasis masalah.

15
2.2.2 Karakteristik Problem Basic Learning

Karakteristik atau ciri-ciri Problem Based Learning (PBL) menurut Akınoglu


dan Tandogan (dalam Wardono et al, 2016) sebagai berikut:

1. proses pembelajaran harus dimulai dengan masalah yang didominasi masalah


nyata
2. bahan dan kegiatan belajar harus memperhatikan keadaan agar dapat menarik
perhatian siswa;
3. guru adalah seorang supervisor selama proses pembelajaran;
4. siswa perlu diberi waktu untuk berpikir atau mengumpulkan informasi dan
mengembangkan strategi untuk pemecahan masalah;
5. tingkat kesulitan dari materi yang dipelajari tidak pada tingkat tinggi yang
dapat membuat siswa putus asa
6. lingkungan belajar nyaman, tenang dan aman harus dibangun sehingga
mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir dan menyelesaikan
masalah.
Merencanakan Pembelajaran PBM

1. Memutuskan sasaran dan tujuan Salah satu cara untuk membantu mencapai
tujuan-tujuan seperti meningkatkan keterampilan, intelektual, dan
investigative, memahami peran orang dewasa, dan membantu siswa untuk
menjadi pelajar yang mandiri. Akan tetapi, kemungkinan yang lebih besar
adalah guru hanya akan menekankan pada satu atau dua tujuan dalam
pembelajaran tertentu.
2. Merancang Situasi bermasalah yang tepat Kenyataannya bahwa situasi
bermasalah yang membingungkan atau tidak jelas akan membangkitkan rasa
ingin tahu siswa, sehingga membuat mereka tertarik untuk menyelidiki.

16
Sebuah situasi bermasalah yang baik harus memenuhi 5 kriteria penting,
yaitu:

a. Situasi pemasalahannya autentik. Hal ini berarti bahwa masalahnya harus


dikaitkan dengan pengalaman real siswa dan bukan dengan prinsip-prinsip
disiplin akademis tertentu.
b. Masalah itu seharusnya tidak jelas sehingga menciptakan misteri atau
tekateki, hal ini tidak dapat diselesaikan dengan jawaban sederhana dan
membuktikan solusi-solusi alternatif. Sehingga memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk berdialog dan berdebat.
c. Masalah itu seharusnya bermakna bagi siswa dan sesuai dengan tingkat
perkembangan intelektualnya. Dalam permasalahan tersebut harus terdapat
ilmu yang dapat dipelajari siswa secara tidak langsung dan permasalahan
tidak jauh dari kehidupan nyata peserta didik.
d. Masalah itu seharusnya cukup luas. Hal ini memberikan kesempatan kepada
guru untuk memenuhi tujuan instruksionalnya, tetapi tetap dalam batasan-
batasan yang fisibel bagi pelajarannya dilihat dari segi waktu, ruang, dan
keterbatasan sumber daya.
e. Masalah yang baik harus mendapatkan manfaat dari usaha kelompok bukan
justru dihalanginya.
3. Mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan logistic Dalam hal ini
guru sebagai penanggungjawab meyediakan bahan-bahan dan sumber daya
lainnya yang akan digunakan oleh peserta didik.
2.2.3 Langkah-langkah PBL

Ibrahim dan Nur (dalam Nurul, 2017) menambahkan bahwa langkah-langkah


Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut:

No Fase Tingkah laku Guru

1. Orientasi Siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan


kebutuhan logistic yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat dalam
pemecahan masalah

17
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar Membantu siswa mendefinisikan tugas
belajar yang terkait dengan masalah tersebut
3. Membimbing pengalaman individu/kelompok Mendodrong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, dan
mencari penjelasan dan solusi
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan bahan-bahan untuk dipersentasikan dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Membantu siswa
merefleksikan atau mengevaluasi proses penyelididikan yang mereka
gunakan dalam menyelesaikan masalah.
Polya (dalam Edy, 2014) Proses pembelajaran matematika di kelas telah
mengikuti pembelajaran berbasis masalah. Langkah-langkah pembelajaran berbasis
masalah didasarkan pada empat langkah pemecahan masalah oleh Polya (1971),
yaitu:

1. memahami masalah,
2. merencanakan solusi,
3. memecahkan masalah berdasarkan perencanaan pada langkah kedua ,
4. melihat kembali hasilnya. Untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam
pemecahan masalah ini, guru harus merancang proses pembelajaran dengan
memberikan pengalaman pemecahan masalah yang membutuhkan strategi yang
berbeda untuk masalah yang diberikan.

Implementasi konkret dari langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah dapat


dibagi sebagai berikut:

1. \menulis aspek apa yang diketahui dalam masalah, aspek ini sebagai modal
awal untuk menyelesaikan masalah,
2. menulis apa yang ditanyakan dalam masalah, aspek ini adalah tujuan,
3. menulis model matematika dari masalah denganmenggunakan aspek apa
yang diketahui dari masalah,

18
4. menyelesaikan model pada langkah ketiga,
5. melihat kembali hasilnya.
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan PBL

1. Kelebihan
a. Membuat siswa lebih aktif
b. Potensi siswa lebih berkembangan.
c. Siswa dapat mengaplikasikan materi yang dia dapat dengan permasalahan
dikehidupan nyata
d. Siswa memahami dan mendapat manfaat dari apa yang dipelajari
2. Kekurangan
a. Tidak semua sekolah dapat melaksanakan sistem pembelajaran berbasis
masalah karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.
b. Pelaksanaan PBL butuh waktu yang lama sehingga dianggap kurang
efisien
c. Siswa tidak mendapat pengetahuan dasar secara utuh.

19
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data


Program Pengenalan Lapangan Persekolahan atau PLP ini dilakukan di SMP
Negeri 22 Kota Jambi yang berlokasi di Jalan HM. Thaib Fahruddin Simpang
Rimbo, Kenali Besar, Alam Barajo. Adapun Waktu pelaksanaan nya adalah tanggal
21 September – 21 November 2021
3.2 Subjek Pengumpulan Data
Adapun subjek pengumpulan data dari program Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) ini adalah semua siswa yang merupakan siswa dan siswi kelas
IX A di SMP Negeri 22 Kota Jambi dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang yang
terdiri atas 14 laki-laki dan 19 perempuan. Berikut merupakan data dari semua siswa
kelas IX A SMP Negeri 22 Jambi yang telah peneliti buat dalam bentuk tabel.

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas VII A SMP Negeri 5 Jambi


NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1 Adinda Nur Fitri Oktaviani Perempuan
2 Aditia Rahman Laki-laki
3 Aliya Nurhasanah Perempuan
4 Anggun Nilam Sari Perempuan
5 Anisa Perempuan
6 Aura Febrinati Perempuan
7 Bagus Kurniawan Laki-laki
8 Bungan Cinta Rahmadani Perempuan
9 Dewi Sartika Perempuan
10 Dimas Mannulang Laki-laki
11 Elita Ramadhani Perempuan
12 Fatma Nur Ayu Ningsi Perempuan
13 Ginna Marselin Perempuan
14 Glady Nayla Sihombing Perempuan

20
15 Kaludius Jaswin Malau Laki-laki
16 Marcelino Silalahi Laki-laki
17 M. Danu Laki-laki
18 Michael Hasudungan Laki-laki
19 Muhammad Azzukhruf Laki-laki
20 Nella Anastasya Sirait Perempuan
21 Novia Karmenita L. Gaol Perempuan
22 Owen Alenta Laki-laki
23 Raflinda Ayu Larasati S. Perempuan
24 Rakha Dewana Laki-laki
25 Reyhan Aditiya Pratama Laki-laki
26 Rifki Zain Laki-laki
27 Roney Samosir Laki-laki
28 Shintya Laura Nainggolan Perempuan
29 Shilviana Nabila Perempuan
30 Siti Nur Sabrina Perempuan
31 Soviani Syahputri Perempuan
32 Syafiqa Putri Perempuan
33 Zaki Akbar Khairi Laki-laki

3.2.1 Profil Smp Negeri 22 Kota Jambi

No Nama Sekolah :SMP Negeri 22 Kota Jambi

1 Nomor :201100407022

2 NPSN :10504672

3 Otonomi Daerah :Kota Jambi

4 Kecamatan :ALam Barajo

21
5 Desa/kelurahan :Kenali Besar

6 Jalan :HM. Thalib Fahruddin


Simpang Rimbo

7 Kode Pos :26129

8 Telp :(0741) 580588

9 Fax :-

10 Daerah :Perkotaan

11 Status Sekolah :Negeri

12 Kelompok Sekolah :B

13 Akreditas Sekolah :B

14 SK :No.0315/0/1995 tanggal 26-11-


1995

15 Penerbit SK di Tandatangini Oleh :Kemendikbud RI

16 Tahun Berdiri :1995

17 Tahun Penegrian :1995

18 Kegiatan Belajar Mengajar :Pagi

19 Bangunan Sekolah :Milik sendiri

20 Lokasi Sekolah :Kelurahan Kenali Besar

21 Jarak Kepusat Kecamatan :5 km

22 Jarak Kepusat Otoda :10 km

23 Terletak Pada Lintasan :Desa/Kabupaten/kota

24 Perjalanan Perubahan Sekolah :-

25 Jumlah Keanggotaan Rayon :10

22
26 Organisasi Penyelenggaraan :Pemerintah

27 Provinsi :Jambi

3.2.2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah


1) VISI
“Terwujudnya prestasi gemilang kreatif, inovatif berkarakter berwawasan
lingkungan dan iptek berlandaskan iman dan taqwa ”

2) MISI
Misi SMP Negeri 22 Kota Jambi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaaan terhadap Allah SWT /
Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemilik tunggal ilmu pengetahuan.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara optimal
berdasarkan potensi yang handal dan terpuji.
3. Mengembangkan kemampuan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan, menjadi lebih trampil, kreatif, dinamis dan inovatif,
melalui pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Mewujudkan lingkungan sekolah yang rapi, bersih, dan kondusif dan
menyenangkan sebagai wujud wawasan “ ADIWIYATA SEKOLAH”
yang indah, damai sejahtera lahir dan batin.
5. Menggerahkan semua kemampuan dalam upaya meraih tujuan
sekolah hingga menjadi yang terdepan dalam menghadapi setiap
tantangan
3.2.3 Struktur Organisasi SMP Negeri 22 Kota Jambi
No Nama guru Jabatan Mata Pelajaran
1 Erdalena M.Pd Kepala sekolah Bahasa Inggris
2. Rafiah, S.Pd Waka kesiswaan IPA terpadu
3 Lili Dewit, M. Pd Waka. Bid kirkulum Bahasa
Bahasa Indonesia Indonesia
4 Linda Aprodita, S. Pd Kepala Bahasa

23
Perpustakaan Indonesia
5 Siti Atika, S. Pd Waka sarparas Matematika
6 Drs. Syahril , M. Si Kepala Labor IPA IPA Terpadu
7 Ade Susilowati S. Pd Pengelolah labor Guru
IPA Terpaduu
8 Hasnawati, S. Pd PAI Guru
9 Erma Taqwiyati. H, S.Pd PPKN Guru
10 Asmanelly, S. Pd Matematika Guru
11 Liston L. Tobing, S. Pd Bahasa Indonesia Guru
12 Dra. Zahara, M. Pd IPA Terpadu Guru
13 Desrina, S. Pd PPKn Guru
14 Yulia M. Pd Bahasa Inggris Guru
15 Nia Aryastuti S. Pd Bahasa Inggris Guru
16 Detrina, S.Pd IPA Terpadu Guru
17 Sofianis, S.Pd IPS Terpadu Guru
18 Dra. Ernawati IPS Terpadu Guru
19 Dra. Rosita IPS Terpadu Guru
20 Iskandar, S. Pd PENJASKES Guru
21 Tiarna Nababan Pendidikan Agama Guru
Kristen
22 Yarti Seni Budaya Guru
23 Darwis S. Pd Seni Budaya Guru
24 Suharni, S. Kom Bimbingan TIK Guru
25 Dra. Martha Br. Tarigan Bimbingan Guru
Konseling
26 Kholilah, M. Pd.I BK Guru
PPKn
27 Hayati S. Pd Bimbingan Guru
Konseling
28 Bimbi Muhktar M. Pd Bahasa Inggris Guru

24
29 Kurniati Rachman, S. Bimbingan TIK Guru
Kom Prakarya
30 Sri Yuliya, M. Pd MTK Guru
Prakarya
31 Penti Wahyuni Anggelina, MTK Guru
S. Pd Prakarya
32 Mardiana, S.Pd BK Guru
PPKn
33 Mesy Juliza, S. Pd, S. BK Guru
Kons Prakarya
34 Rini Nurmala, S. Pd Bahasa Indonesia Guru
35 Nadila Anisa Putri, S. Pd MTK Guru
Prakarya
36 Rian Bromanggara, M. Pd Bahasa Indonesia Guru
37 Alhit Tamaranti, S. Pd Seni Budaya Guru
PPKn
38 Uki Putra Harja, S. Pd PENJASKES Guru
39 Sriyati, S. Ag PAI Guru
40 Umniyati, S. Ag PAI Guru
41 Anggie Novebriayu Sukma Bahasa Indonesia Guru
Aflianty, S.Pd
42 Meisy Bilgia Irawan PENJASKES Guru

Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana SMP N 22 Kota Jambi

Peralatan
No Nama Ruang Jumlah
Lengkap Tidak lengkap Tidak ada
1 Ruang Teori/Kelas 21 
2 Ruang guru 1 
3 Ruang TU 1 
4 Ruang Kepsek 1 

25
Peralatan
No Nama Ruang Jumlah
Lengkap Tidak lengkap Tidak ada
5 Ruang BK/BP 1 
6 Lab IPA 1 
7 Lab IPS - 
8 Lab Komputer 2 
9 Lab Bahasa - 
10 Ruang UKS 1 
11 Ruang osis 1 
12 Sarana Olahraga 1 
13 Tempat Ibadah 1 
14 Pusat sumber - 
belajar
15 Wc GURU 2 
16 Wc siswa 2 
17 Kantin Sekolah 7 
18 Kantin kejujuran 1 
19 Media 1 
pembelajaran LCD
20 Ruang kesenian 1 
21 Lapangan upacara 1 
22 Ruang 1 
perpustakaan

A. Keadaan Sarana Dan Prasarana


Untuk mendukung lancarnya proses belajar mengajar harus di dukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai.

1. Ruang Perkantoran

26
Ruang perkantoran baik untuk kepala sekolah, TU maupun majelis Guru
di SMP Negeri 22 Kota Jambi tergolong dalam keadaan baik. Semua guru
mempunyai meje kerja masing-masing dan satu ruangan guru lainnya, sehingga
satu guru dengan guru yang lainnya bisa saling membaur dan berinteraksi
dengan baik.

2. Ruang kelas
Ruang kelas di SMPN 22 Kota Jambi ada 21 lokal, dalam kondisi baik
meskipun ada beberapa ruang kelas yang tergolong kurang kondusif untuk
jumlah siswa yang mencapai 40 siswa. Letak ruang kelas satu sama lain saling
berdekatan sehingga siswa kelas satu dengan yang lainnya dapat saling
berinteraksi dengan baik.

3. Perpustakaan
Perpustakaan mempunyai peranan yang besar dalam menciptakan peserta
didik yang cerdas dan mampu berpikir maju. Perpustakaan mempunyai peranan
vital dalam menciptakan semangat membaca dalam diri seorang anak didik.
Kelengkapan buku-buku dan bahan yang ada dalam perpustakaan menjadi
penting untuk memberikan informasi terbaru juga penting untuk dihadirkan di
perpustakaan untuk memberikan informasi-informasi actual pada peserta didik
sehingga peserta didik menjadi orang yang cepat tanggap dan memahami
kondisi sosialnnya. Sarana dan prasarana perpustakaan dapat dirangkum seba
Inventaris yang ada diruangan perpistakaan dapat dilihat pada Tabel 2.3

Tabel 2.3 Inventaris perpustakaan

No Nama Barang Jumlah Keadaan Barang Ket


Barang
1 Meja baca Baik Kurang Rusak
Baik Berat
2 Study carell Baik
3 Rak buku Baik
4 Meja kerja Baik

27
5 Meja sirkulasi Baik
6 Kursi Baik
7 AC Baik
8 TV Baik
9 Wireless -
10 Globe Baik
11 Computer Baik
12 Rak catalog Baik
13 Data statistic Baik
14 Display board -
15 Papan struktur -
16 Foto presiden dan Baik
wakil
17 Pancasila Baik
18 Jam -
19 Rak sepatu -
20 Standar Koran -

Perpustakaan SMP Negeri 22 Kota Jambi mempunyai berbagai buku


bacaan buku referensi kamus. dan sumber-sumber informasi terbaru seperti
Koran harian. Di perpustkaan juga tersedia buku-buku pelajaran kimia,
Biologi. Fisika, dll sehingga memudahkan siswa untuk belajar dari berbagai
sumber buku.

4. Sarana Olahraga
Sarana Olahragu terutama lapangan olahraga di SMP Negeri 22 Kota
Jambi bisa dikatakan cukup baik. Namun dikarenakan hanya ada 2 lapangan
maka setiap aktivitas olahraga baik itu bola kaki, badminton, senam, dan basket
dilakukan dilapangan yang sama dipakai secara bergantian, sedangkan voly
memiliki lapangan sendiri. Hal ini dikarenakan luas sekolah yang tidak
memungkinkan untuk menambah lapangan olahraga lagi.

28
5. Ruang Kegiatan Kesiswaan
Ruang kegiatan kesiswaan seperti ruang osis, ruang UKS dan ruang
olahraga yang ada di SMP Negeri 22 Kota Jambi bisa dikategorikan dalam
keadaan baik.

Laboratorium computer merupakan salah satu sarana yang


terpentingan harus ada setiap istansi pendidikan guna menunjang
keterampilan siswa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetnhuan dan
teknologi. Di SMP Negeri 22 kola Jambi mempunyai laboratorium yang bisa
dikatakan baik dan lengkap. Karena sudah dilengkapi fasilitas internet hingga
para siswa dapat mengakses informasi pendidikan lewat internet secara
teratur dan didampingi oleh guru yang bersangkutan. Luas ruang
laboratorium computer adalah 64m.

Mayoritas siswa SMP 22 Kota Jambi adalah beragama islam.


Sehingga pihak memprioritaskan pembangunan sarana ibadah untuk para
muslimin dan muslimat. Di SMP Negeri 22 kota Jambi untuk bangunan
masjidnya tergolong cukup bagus. Sedangkan untuk sarana peribadatan
agama lain selain aganja islam tidak ada. namun setiap pemeluk agama
diberikan waktu dan kebebasan dalam menjalankan agamanya sesuai dengan
ajaran masing-masing.

6. Kantin
Kantin di SMP 22 Kota jambi bisa dikatakan lengkap. Bangunan untuk
kantin pun tertata rapi dan berada dalam satu tempat, sehingga tak mengganggu
proses belajar mengajar. Dikantin siswa dapat menikmati berbagai jenis
makanan dengan harga yang cukup standar.

7. WC

29
Di SMP Negeri 22 kota jambi terdapat 2 wc guru, 1 wc TU, 4 wc untuk
siswa dan dalam kondisi yang baik sehingga siswa dapat menggunakannya
setiap waktu.

8. Tempat Parkir
Mayoritas pegawai dan siswa SMP Negeri 22 Kota Jambi menggunakan
transportasi pribadi untuk dapat sampai kesekolah tepat waktu. Hal ini tentunya
menurut kepala sekolah untuk dapat mampu menyediakan tempai parkir yang
memadai dan aman untuk menampung kendaraan para siswa dan pegawai. Di
SMP Negeri 22 Kota Jambi terdapat lahan yang lumayan luas, yang berada
dihalaman sekolah. Dengan kondisi bangunan yang berpagar dan pengawasan
satu orang yang selalu intensif menjadikan sekolah tersebut aman dari tindakan
kriminal seperti pencurian helm, sepeda motor dan lain sebagainya.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data


3.3. 1 Observasi/Pengamatan
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang
berjalan. Dengan pengamatan peneliti dapat melihat kejadian Sebagaimana subjek
yang diamati mengalaminya, menangkap, merasakan fenomena sesuai pengertian
subjek dan objek yang diteliti. Dalam kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) ini peneliti melakukan observasi secara langsung ke objek yang diamati untuk
melihat dari dekat kegiatan pembelajaran siswa yang menerapkan model
pembelajaran Problem Basic Learning serta dilakukan melalui media Visual ( PPT
dan peta konsep). Adapun objek yang diamati dalam penelitian ini meliputi.
a. Mengamati bagaimana proses penerapan model PBL oleh guru dalam
memberikan materi pelajaran kepada siswa melalui Media pembelajaran
Visual.
b. Mengamati tingkat responsif siswa terhadap model pembelajaran yang
diterapkan.
c. Mengamati efektivitas penggunaan model pembelajaran PBL dengan media
ajar Visual ( PPT dan Bagan) melalui tingkat partisipasi aktif siswa dan hasil
belajar siswa.

30
d. Mengamati model, metode, dan media pembelajaran yang digunakan di kelas
ketika diterapkan sistem sekolah tatap muka.
3.3.2 Dokumentasi
Setelah melakukan observasi, maka langkah selanjutnya dalam
pengumpulan data adalah dokumentasi. Menurut (Sugiyono, 2015),
dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data, dan
informasi dalam bentuk buku, arsip dokumen, tulisan angka dan gambar yang
berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah. Salah
satu dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi seluruh kegiatan, buku-buku yang relevan data
yang relevan mendapatkan data nama siswa kelas IX A SMPN 22 Kota Jambi
yang ada dalam populasi.
Selain data siswa, juga dilakukan rekapitulasi hasil belajar siswa
berupa nilai ulangan dan ujian berkala siswa dalam mata pelajaran PPKN
selama masa pandemi terutama ketika sistem daring diterapkan.

3.4 Langkah-langkah Pemecahan Masalah


Adapun hal yang dilakukan dalam upaya pemecahan masalah adalah :
1. Merancang dan menyusun RPP dengan menerapkan model pembelajaran
PBL yang dibantu oleh guru PPKN di SMP N 22 Jambi.
2. Menentukan media yang mendukung pembelajaran agar menyenangkan
dan ber inovasi. Media yang dipilih adalah Visual ( PPT dan Bagan)
3. Melakukan pengujian secara berkala kepada siswa untuk melihat
efektivitas dari model dan media pembelajaran yang digunakan melalui
hasil belajar siswa.

3.5 Hambatan yang dihadapi dalam Pemecahan Masalah


Adapun hambatan yang dihadapi dalam pemecahan masalah adalah kondisi
pandemi Covid-19 yang fluktuatif membuat sistem pembelajaran juga sering
berubah-ubah dari sistem tatap muka dan sistem online sehingga siswa dan guru

31
kesulitan dalam beradaptasi terhadap kondisi yang terjadi. Maka dari itu,
pembelajaran agak terhambat dengan hambatan-hambatan sebagai berikut:
1. Tidak semua siswa memiliki smartphone. Terdapat beberapa siswa yang
tidak memiliki Smartphone dan ada yang meminjam Smartphone untuk
mengikuti pembelajaran online. Kondisi tersebut membuat beberapa siswa
ketinggalan informasi mengenai materi pembelajaran.
2. Kondisi lingkungan di luar yang sensitif akibat pandemi membuat
timbulnya keterbatasan materi karena model Problem Basic Learning
( PBL) berhubungan erat dengan Diskusi kelompok siswa namun terbatas
karena Covid-19.
3. Minimnya kreativitas guru dalam menerapkan model pembelajaran PBL
tersebut.

32
BAB IV

HASIL YANG DICAPAI

4.1 Hasil Yang Dicapai

Selama pelaksanaan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)


peneliti berperan sebagai pendidik di SMA N 22 Kota Jambi. Selama menjadi
pendidik di masa pandemi banyak pengalaman yang peneliti dapatkan bersama siswa
kelas IX SMP Negeri 22 Jambi tersebut. Mulai dari sekolah tatap muka bersama para
siswa, hingga sekolah daring dengan menggunakan media Visual ( PPT dan bagan).
Hal tersebut telah menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti dalam melatih
sikap mental dan fisik serta profesionalisme peneliti untuk terjun ke dunia
kependidikan nantinya.

Selama pelaksanaan PLP tersebut, kegiatan yang peneliti lakukan tidak hanya
sebatas menjadi guru di kelas atau pendidik siswa saja, akan tetapi peneliti juga ikut
serta dalam penyusunan RPP, program harian, Distribusi Alokasi Waktu, pembuatan
soal-soal ulangan dan Ujian Tengah Semester.

Dalam menjalankan program-program kependidikan selama PLP, peneliti


banyak menemukan kendala-kendala atau hambatan yang bersumber dari berbagai
aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain seperti terbatasnya sarana dan prasarana

33
yang tersedia, alat-alat penunjang lainnya, serta kurangnya koordinasi antara sesama
guru dan orang tua siswa. Namun, peneliti selaku pendidik dituntut untuk dapat
menyiasati dan mengatasi kendala-kendala tersebut. Upaya yang telah peneliti
lakukan dalam menyiasati kendala-kendala yang dihadapi pada proses pembelajaran
adalah dengan mencoba menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual. Selain itu, peneliti juga memilih media Visual ( PPT) sebagai media ajar
siswa selama dilakukan sistem sekolah daring.

Melalui model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ini, peneliti


melihat bahwa siswa lebih antusias dalam mengikut pelajaran, karena metode
pengenalan materi pembelajaran yang diberikan sangat dekat dengan lingkungan
sekitar mereka, sehingga mereka lebih mudah dalam memahami konteks
pembelajaran. Ditambah lagi dengan penggunaan media Visua ( PPT dan Bagan)l
membuat siswa lebih tertarik karena media ini merupakan media komunikasi
berbasis visual gambar yang menarik

Berikut merupakan rekap hasil belajar siswa kelas IX A SMP N 22 Jambi pada
mata pelajaran PPKN sebelum diterapkan model pembelajaran Problem Basic
Learning dan media ajar Visual ( PPT dan Bagan)
Tabel 4.1 Daftar Nilai PPKN Siswa Sebelum Menggunakan ModelPBL dan
Media Visual ( PPT dan Bagan)

NO NAMA SISWA Uji


Kompetensi I
1 Adinda Nur Fitri Oktaviani 80
2 Aditia Rahman 90
3 Aliya Nurhasanah 80
4 Anggun Nilam Sari 80
5 Anisa 80
6 Aura Febrinati 80
7 Bagus Kurniawan 80
8 Bungan Cinta Rahmadani 80

34
9 Dewi Sartika 80
10 Dimas Mannulang 80
11 Elita Ramadhani 80
12 Fatma Nur Ayu Ningsi 80
13 Ginna Marselin 80
14 Glady Nayla Sihombing 80
15 Kaludius Jaswin Malau 80
16 Marcelino Silalahi 80
17 M. Danu 80
18 Michael Hasudungan 80
19 Muhammad Azzukhruf 98
20 Nella Anastasya Sirait 80
21 Novia Karmenita L. Gaol 80
22 Owen Alenta 83
23 Raflinda Ayu Larasati S. 80
24 Rakha Dewana 80
25 Reyhan Aditiya Pratama 80
26 Rifki Zain 80
27 Roney Samosir 80
28 Shintya Laura Nainggolan 80
29 Shilviana Nabila 80
30 Siti Nur Sabrina 80
31 Soviani Syahputri 80
32 Syafiqa Putri 80
33 Zaki Akbar Khairi 80
Jumlah Nilai Keseluruhan 80,93
Nilai Rata−rata Siswa=
Jumlah Siswa

35
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 3 siswa yang
mendapatkan nilai PPKN yang berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 80 dengan nilai rata-rata seluruh siswa yang masih rendah yaitu sebesar 80,93.
Setelah melakukan uji kompetensi pertama, kemudian peneliti selaku pendidik
melakukan proses pembelajaran bersama siswa dengan menerapkan model Problem
Basic Leraning melalui media Visual ( PPT dan Bagan). Adapun hasil
pembelajaran siswa setelah diterapkan model dan media tersebut dapat dilihat pada
hasil uji kompetensi kedua yang telah dirangkum dalam tabel berikut.

Tabel 4.2 Daftar Nilai PPKN Siswa Setelah Menggunakan Model PBL dan
Media Visual ( PPT dan Bagan)

NO NAMA SISWA Uji


Kompetensi II
1 Adinda Nur Fitri Oktaviani 80
2 Aditia Rahman 100
3 Aliya Nurhasanah 80
4 Anggun Nilam Sari 90
5 Anisa 80
6 Aura Febrinati 90
7 Bagus Kurniawan 85
8 Bungan Cinta Rahmadani 95
9 Dewi Sartika 80
10 Dimas Mannulang 90
11 Elita Ramadhani 80
12 Fatma Nur Ayu Ningsi 80
13 Ginna Marselin 80

36
14 Glady Nayla Sihombing 90
15 Kaludius Jaswin Malau 80
16 Marcelino Silalahi 80
17 M. Danu 85
18 Michael Hasudungan 100
19 Muhammad Azzukhruf 80
20 Nella Anastasya Sirait 95
21 Novia Karmenita L. Gaol 95
22 Owen Alenta 97
23 Raflinda Ayu Larasati S. 100
24 Rakha Dewana 98
25 Reyhan Aditiya Pratama 80
26 Rifki Zain 80
27 Roney Samosir 80
28 Shintya Laura Nainggolan 93
29 Shilviana Nabila 100
30 Siti Nur Sabrina 80
31 Soviani Syahputri 100
32 Syafiqa Putri 80
33 Zaki Akbar Khairi 80
Jumlah Nilai Keseluruhan 87,36
Nilai Rata−rata Siswa=
Jumlah Siswa

Berdasarkan tabel di atas dan membandingkan pada tabel sebelumnya, maka


dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa sejak
diterapkan model pembelajaran Problem Basic Learning melalui media Visual
( PPT dan Bagan). Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai PPKN
siswa yang awalnya hanya 80, 93 meningkat menjadi 87,36. Peningkatan tersebut

37
juga merata terlihat dari nilai masing-masing siswa yang tidak jauh berbeda dan
semua siswa juga memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti dan pembahasan mengenai hasil
yang dicapai selama pelaksanaan program PLP sebagai guru pada mata pelajaran
PPKN di SMP N 22 Jambi dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang
positif dari penerapan model PBL dalam pembelajaran serta penggunaan media
Visual ( PPT dan Bagan) terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pada
pengimplementasiannya siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran karena
materi yang disampaikan oleh guru dikaitkan dengan kehidupan siswa sehingga
mereka lebih tertarik dan mudah dalam memahami. Ditambah dengan penggunaan
media Visual yang menarik sebagai media ajar yang berbasis gambar-gambar yang
menarik membuat tingkat partisipasi mereka dalam belajar lebih aktif. Setelah
diterapkan model PBL dengan media Visual PPT yasng menarik hasil belajar siswa
juga meningkat dibuktikan dengan uji kompetensi pertama siswa yang nilai rata-

38
ratanya hanya 76,7 meningkat menjadi 85,3 pada kompetensi kedua setelah
diterapkan model dan media ajar tersebut.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari pengalaman selama melaksanakan program Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) yang peneliti lakukan di SMP Negeri 5 Jambi, maka
peneliti membuat beberapa saran untuk beberapa pihak, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mahasiswa PLP selanjutnya, diharapkan untuk melaksanakan


kegiatan dengan sungguh-sungguh. Karena program PLP ini merupakan
program yang sangat penting bagi kita sebagai mahasiswa di bidang
kependidikan. Melalui program PLP inilah kita dapat mengasah
kemampuan kita dalam mengajar dan mempelajari hal-hal yang nyata dan
positif yang ada di lingkungan belajar sebelum nantinya akan menghadapi
dunia persekolahan yang lebih profesional. Untuk itu, jangan segan-segan
untuk bertanya kepada guru di tempat PLP yang lebih senior karena dari
mereka kita akan mendapatkan banyak pengalaman mengajar dan
pengetahuan tentang tatacara pembelajaran yang tepat.
2. Untuk Koordinator PLP Universitas Jambi, diharapkan dapat
memaksimalkan program PLP pada mahasiswa dengan melakukan
pemantaua secara berkala dan berkelanjutan guna meningkatkan motivasi
mahasiswa dalam melaksanakan PLP.
3. Untuk SMP Negeri 22 Jambi, peran serta sekolah sangat membantu kami
dalam melakukan kegiatan PLP ini. Selain ucapan terima kasih, peneliti
juga ingin menyampaikan saran kepada pihak sekolah untuk lebih
memperhatikan model pembelajaran yang tepat kepada siswa-siswanya.
Dari pengalaman selama PLP peneliti mengambil kesimpulan bahwa
setiap siswa memiliki level kemampuan yang berbeda-beda, siswa dengan
nilai rendah tidak bisa dikatakan bodoh, akan tetapi bisa saja model
pembelajaran yang diterapkan kepadanya kurang efisien sehingga
membuatnya sulit untuk mengikuti pelajaran yang berdampak pada
turunnya hasil belajar mereka.

39
4. Untuk siswa kelas IX A SMP Negeri 22 Jambi, untuk lebih meningkatkan
lagi cara belajarnya, memperhatikan guru dalam mengajar, serta tetap
semangat dalam belajar walaupun berada dalam kondisi pandemi Covid-
19.

DAFTAR PUSTAKA

Asrani Assegaff, Uep Tatang Sontani. 2016. Upaya meningkatkan kemampuian


berfikir analistis melalui Model Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan
Managemen Pekantoran. Vo. 1. No. 1 Hl 38-48

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta,
cet. 3.

Gustamnur dkk. 2016. Pemanfaatan media PPT dalam Pembelajaran PPKn model
kooperatif untuk perolehan prilaku belajar siswa kelas IX. Jurnal Pendidikan

Rahmadani. 2019. Metode penerapan model Pembelajran Problem Basic Learning .


Jurnal Lantanida. Vol 7 No 1

40
Siregar, Eveline, dan Nara, Hartini M.Si. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

LAMPIRAN

41
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP N 22 Kota Jambi


Mata Pelajaran :PPKn
Kelas /Semester : IX/Ganjil
Materi Pokok : Tugas dan Wewenang Lembaga-Lembaga Negara
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (3 x 40 menit)
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Pertemuan Ke :5 (Lima)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

42
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah kongkret ( menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) seswuai
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yag sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator

1.4 Menunjukkan perilaku orang 1.4.1 Menunjukan rasa Syukur


beriman dalam mencintai terhadap tuhan yang maha esa
tanah air dalam konteks
Negara Kesatuan Republik
Indonesia

2.4 Mengutamakan sikap 2.4.1 Menunjukan prilaku disiplin,


disiplin sebagai warga tanggung jawab, dan percaya diri
negara sejalan dengan dalam mendukung Terlaksananya
konsep bela negara dalam tugas dan wewenag Lembaga
konteks Negara Kesatuan Negara
Republik Indonesia

3.4 Mengkreasikan konsep cinta 3.4.2. Mendeskripsikan tugas dan


tanah air/bela negara dalam wewenag Lembaga-lembaga
konteks Negara Kesatuan Negara di Indonesia.
Republik Indonesia

43
4.4 Mengorganisasikan kegiatan 4.4.1. Membuat laporan dan
lingkungan yang menyajikan hasil telaah tentang
mencerminkan konsep cinta tugas dan wewenang lembaga
tanah air dalam konteks Negara sesuai undang-undang
kehidupan sehari-hari dasar Negara Republik
Indonesiatahun 1945

Nilai Karakter
Religius
Mandiri
Gotong royong
Kejujuran
Kerja keras
Percaya diri
Kerja sama

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas,
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan
dapat :
 ASPEK SPRITUAL
1. Bersyukur atas karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam
kerangka NKRI sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
 ASPEK SOSIAL
1. Bertanggung jawab terhadap persatuan dan kesatuan dengan
mempertimbangkan karakteristik daerah tempat tinggalnya.
 ASPEK PENGETAHUAN

44
1. Menuliskan tugas dan wewenang MPR dan Presiden sebagai
lembaga Negara dengan percaya diri
2. Menuliskan tugas dan wewenang DPR dan DPD sebagai lembaga
negara dengan tanggung jawab
3. Menuliskan tugas dan wewenang BPK dan MA sebagai lembaga
negara dengan berani
4. Menuliskan tugas dan wewenang KY dan MKsebagai lembaga
negara dengan berani

 ASPEK KETERAMPILAN
1) Menelaah tugas –tugas dari lembaga-lembaga negara dengan
percaya diri
2) Menyusun tugas dan wewenagng dari lembaga-lembaga negara
dengan penuh tanggung jawab
3) Melaporkan hasil telaah tentang tugas dan wewenang lembaga
Negara di depan kelas dengan percaya diri
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Fakta
Lembaga-lembaga Negara
b. Konsep
Tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara
c. Prinsip
Tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara
d. Prosedur
Tugas dan hubungan antar lembaga-lembaga negara

2. Materi pembelajaran remedial

Hubungan antar lembaga negara

3. Materi pembelajaran pengayaan

45
Membuat contoh wewenang lembaga Negara yang telah di berlakukan saat
ini wewenang

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik
Metode : diskusi kelompok, dan permainan Puzell Word
Model : Problem Based Learning

F. Media Pembelajaran

1. Visual (Gambar)
Bagan Tugas dan Wewenang Lembaga-lembaga Negara

G. Sumber Belajar

a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Pendidikan Pancasila


dan Kewarganegaraan kelas 9. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan kelas 9. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
c. Sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Waktu

Kegiatan Pendahuluan 10

Guru : menit

Orientasi(Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses


pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan

46
Waktu

memaknai isi dalam doa (Literasi))

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan


berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mengajak
mereka untuk merapikan meja, kursi serta kebersihan
kelas.
3. Peserta didik mempersiapkan buku siswa, alat, dan
bahan untuk mengikuti pelajaran.
Sebelum memulai pelajaran, guru mengajak peserta
didik untuk bernyanyi bersama untuk menyanyikan lagu
nasional atau daerah .
Apersepsi

1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang


akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,

Perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia


dan lembaga-lembaga Negara

2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan


bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Apa daja yang menjadi tugas dari lembaga negara?
Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari


pelajaran yang akan dipelajari.
Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik

47
Waktu

dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka


peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas


pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi
dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung

4. Bentuk penilaian yang digunakan


5. Pembagian kelompok belajar
6. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti 100

Sintak menit

Model Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran

Orientasi peserta Mengamati


didik kepada
Peserta didik diberi motivasi atau
masalah
rangsangan untuk memusatkan
perhatian(Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati

48
permasalahan (literasi membaca)
dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)

pada topic

TUGAS DAN WEWENANG


LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA

dengan cara :

Melihat (tanpa atau dengan alat)


Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca)
dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
Menayangkan bagan lembaga
negara, beserta Tugas dan
Wewenangngnya.
Mengamati(Berpikir kritis dan
kreatif (4C), tangguh dalam
menyelesaikan masalah serta
berani mengemukakan pendapat
dengan rasa percaya diri
(Karakter); mampu membaca
permasalahan serta
mengaitkannya dengan konsep
yang akan dipelajari (Literasi))
lembar kerja, pemberian materi
untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media
interaktif, dsb yang berhubungan

49
dengan:
TUGAS DAN WEWENANG
LEMBAGA-LEMBAGA
NEGARA
Membaca (dilakukan di rumah
sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung), Literasi
materi dari buku paket atau
buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang
berhubungan dengan materi
TUGAS DAN WEWENANG
LEMBAGA-LEMBAGA
NEGARA
Mendengar
pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan
TUGAS DAN WEWENAnG
LEMBAGA-LEMBAGA
NEGARA
Menyimak,
penjelasan pengantar
kegiatan/materi secara garis
besar/global tentang materi
pelajaran mengenai :
TUGAS DAN WEWENANG
LEMBAGA-LEMBAGA
NEGARA
untuk melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi.

50
Mengorganisasika MenanyaNilai Karakter: rasa ingin
n peserta didik tahu, jujur, tanggung jawab, percaya
diri dan pantang menyerah

1. Guru memberikan kesempatan


pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan
materi/gambar yang disajikan
oleh guru
2. Guru memberikan kesempatan
untukmemberikan tanggapan
dengan menunjukkan sikap
kesungguhan, rasa ingintahu,
dan sikap toleransi ,guru
memberikan konfirmasi atas
pertanyaan atau tanggapan
siswa tersebut (menanya)
Nilai Karakter: rasa ingin
tahu, jujur, tanggung jawab,
percaya diri dan pantang
menyerah.(Pembelajaran
HOTS)
3. Peserta didik diminta
mendiskusikan hasil
pengamatannya dan mencatat
fakta-fakta yang ditemukan,
serta menjawab
pertanyaanberdasarkan hasil
pengamatan yang ada pada

51
buku paket;
4. Pendidik memfasilitasi peserta
didik untuk menanyakan hal-
hal yang belum dipahami
berdasarkan hasil pengamatan
dari buku paket yang
didiskusikan bersama
kelompoknya;
Mengajukan pertanyaan(Kritis
dan kreatif, serta berani
mengemukakan ide/pendapat-nya
dengan rasa ingin tahu, pantang
menyerah, jujur dan percaya
diri)
tentang :
TUGAS DAN WEWENANG
LEMBAGA-LEMBAGA
NEGARA
yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.

52
Misalnya :
Kemampuan berfikir tingkat
tinggi (HOTS).

Membimbing Mengumpulkan informasi(Berpikir


penyelidikan kritis, kreatif, bekerjasama dan saling
individu dan berkomunikasi dalam kelompok (4C),
kelompok dengan rasa ingin tahu, tanggung
jawab dan pantang menyerah
(Karakter),literasi (membaca)

Peserta didik dibagi ke dalam 4


kelompok untuk bekerjasama.
Peserta didik diberikan
permasalahan terkait tugas dan
wewenang Lembaga Negara
dalam bentuk praktik
berkelompok
Peserta didik diarahkan untuk
mengumpulkan dan
mengeksplorasi data dari aneka
sumber yang akan digunakan
untuk menyelesaikan
permasalahan pasa kelompok
dengan sikap memiliki rasa
percayadiri, tangguh
menghadapi masalah,
tanggungjawab, dan kerjasama
(menalar dan mencoba).
Peserta didik mengumpulkan
informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah

53
diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati
obyek/kejadian,Berpikir kritis
dan bekerjasama (4C) dalam
mengamati permasalahan
(literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang
menyerah (Karakter)
Membaca sumber lain selain
buku teks
mengunjungi laboratorium
komputer perpustakaan sekolah
untuk mencari dan membaca
artikel tentang
TUGAS DAN WEWENANG
LEMBAGA-LEMBAGA
NEGARA
Mengumpulkan informasi

Mengumpulkan data/informasi
melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan
solusimasalah terkait materi
pokok yaitu

Tugas dan wewenang


Lembaga-lembaga Negara

AktivitasMengembangkan
kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan

54
bekerjasama (4C)
Peserta didik dibiasakan disiplin
dengan mencatat hal-hal penting
daripenjelasan singkat guru
tentang lembaga-lembaga negara

MempraktikanMengembangkan
kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan
bekerjasama (4C)
MendiskusikanBerpikir kritis,
kreatif, bekerjasama dan saling
berkomunikasi dalam kelompok
(4C), dengan rasa ingin tahu
dan pantang menyerah
(Karakter)
Saling tukar informasi tentang
:
Tugas dan wewenang Lembaga-
lembaga negara
dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode
ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan

55
dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.

Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan
Peserta didik dibagi ke dalam
hasil karya
beberapa kelompok untuk
bekerjasama.Penguatan Pendidikan
Karakter dan Pembelajaran Abad 21

Peserta didik mempresentasikan hasil


diskusi kelompok mengenai
permasalahan di Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD),dengan sikap
penuh percaya diri dan
komunikatif sedangkan kelompok
lainnya menanggapi.

Pendidik mendorong agar peserta


didik secara aktif terlibat dalam
diskusi kelompok serta saling
bantu untuk menyelesaikan
masalah(Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis,
kreatif, berkomunikasi dan

56
bekerjasama (4C),)
Selama peserta didik bekerja di
dalam kelompok, pendidik
memperhatikan dan mendorong
semua peserta didik untuk terlibat
diskusi, dan mengarahkan bila
ada kelompok yang melenceng
jauh pekerjaannya dan bertanya
(Nilai Karakter: rasa ingin tahu,
jujur, tanggung jawab, percaya
diri dan pantang
menyerah)apabila ada yang
belum dipahami, bila diperlukan
pendidik memberikan bantuan
secara klasikal.
Menyampaikan hasil diskusi
berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan sopan
Mempresentasikan (Komunikasi
dan bekerjasama (4C) dalam
menyampaikan hasil gagasan/
ide-ide (Karakter), serta
membiasakan menuliskan hasil
kerja pada media sederhana
(Literasi) Berpikir kritis,

57
bekerjasama dan mampu
berkomunikasi) hasil diskusi
kelompok secara klasikal
tentang:
Tugas dan Wewenang
Lembaga-lembaga negara
Mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
Menyimpulkan(Berpikir kritis
dan bekerjasama (4C) dalam
menyusun kesimpulan yang tepat
sesuai dengan konsep (Literasi)
dengan rasa ingin tahu dan
percaya diri (Karakter)tentang
point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara
tertulis tentang

Tugas dan Wewenang


Lembaga-lembaga negara

Menjawab pertanyaan
kelompok diskusi lainyn
Bertanya tentang hal yang belum

58
dipahami, atau guru
melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi
yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran

Menganalisa & Mengasosiasikan


mengevaluasi
Peserta didik melakukan refleksi
proses pemecahan
dengan dibimbing oleh guru terhadap
masalah
hasil diskusi yang telah dilaksanakan.

Peserta didik menganalisa masukan,


tanggapan dan koreksi dari guru
terkait pembelajaran

Mengolah informasi yang sudah


dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan
beberapa soal mengenai
Tugas dan wewenang Lembaga-

59
lembaga negara
Menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif
dalam membuktikan :

Tugas dan
wewenangLembaga- lembaga
negara

Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup 10

Peserta didik : menit

Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point


penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.Membiasakan sikap bertanggung jawab dan peduli
dengan tugas yang diberikan (Karakter)

60
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :

 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung


diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan kinerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian kinerja.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baikPenguatan Pendidikan
Karakter dan Pembelajaran Abad 21
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.Membiasakan sikap
bertanggung jawab dan peduli dengan tugas yang
diberikan (Karakter)
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
 Memberi salam.Sikap disiplin dan mengamalkan ajaran
agama yang dianut(Karakter)

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual

Bentuk Butir Waktu


No Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan

1 Observas Jurnal Terlampir Saat Penilaian


i pembelajaran untuk dan
berlangsung pencapaian

61
pembelajaran

(assessment
forand of
learning)

b. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial

Bentuk Butir Waktu


No Teknik Keterangan
Instrumen Instrumen Pelaksanaan

Terlampir Penilaian
untuk dan

Saat pencapaian
Observas
1 Jurnal pembelajaran pembelajaran
i
berlangsung (assessment
forand of
learning)

c. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Bentuk Butir Waktu Keteranga


No Teknik
Instrumen Instrumen Pelaksanaan n

1 Pertanyaan Terlampir Saat Penilaian


dan/atau tugas pembelajaran untuk
tertulis berlangsung pembelajara
berbentuk esei, n
(assessment
for
learning)

62
dan sebagai
pembelajara
n
(assessment
as learning)

Pertanyaan Terlampir Penilaian


dan/atau tugas pencapaian
Setelah
tertulis pembelajara
2 Tertulis pembelajaran
berbentuk esai, n
usai
(assessment
of learning)

d. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Waktu
Bentuk Butir
No Teknik Pelaksanaa Ket.
Instrumen Instrumen
n

Terlampir Saat pemb


pembelajara elajar
n an
berlangsung (asses
Sampel produk sment
1 Portofolio terbaik dari tugas for,
atau proyek as,
and
of
learni
ng)

63
Jambi, November 2021

Mengetahui
Kepala SMPN 22 Kota Jambi Guru Mata Pelajaran

ERDALENA, MPd, ERMA TAQWIATI H, S.Pd.


NIP 196802121988122002 NIP197210111997022002

Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial

Nama Sekolah :SMP N 22 Kota Jambi


Kelas/Semester : IX/Ganjil
Mata Pelajaran : PPKn
Tahun pelajaran : 2021/2022

Nama Butir Ttd Tindak


N Wakt Siswa Catatan Perilaku Sikap Lanjut
o u

64

Jambi, November 2021


Penilai

(…...................………….)

Kisi-Kisi Tes Tertulis

NamaSekolah : SMP N 22 Kota Jambi


Kelas/Semester : IX/Ganjil
Tahun pelajaran :2021/2022
Mata Pelajaran : PPKn

Materi/ Indikator Soal


Sub
Juml

65
N Kompetensi Bentuk ah
Materi
o Dasar Soal Soal

1 3.4 Lembag 1 Peserta didik Uraian


Mengasosiasika a- dapat Menuliskan
n karakteristik lembag tugas dan
daerah dan a wewenang
menjalin kerja Negara MPRdan Presiden
sama berbagai sebagai lembaga
bidang Negara dengan
kehidupan percaya diri
dalam kerangka 2. Peserta didik
Negara Kesatuan dapat Menuliskan
Republik tugas dan
Indonesia wewenang DPR
dan DPD sebagai
lembaga negara
dengan tanggung
jawab
3. Peserta didik
dapat Menuliskan
tugas dan
wewenang BPK
dan MA sebagai
lembaga negara
dengan berani
4 .Peserta didik
dapat Menuliskan
tugas dan
wewenang KY dan
MK sebagai

66
lembaga negara
dengan berani

Butir Soal Uraian


KARTU SOAL

Satuan Pendidik: SMP N 22 Kota


Jambi

Mata Pelajaran: PPKn

NamaPenyusun : Melkia D. Purba

TahunPelajaran : 2019/2020

TempatTugas :...................................

Materi

Tugas dan wewenang BukuSumber : Buku Guru dan Buku Siswa,

Lembaga-lembaga Kemendikbud

Negara

Indikator Soal Rumusan Butir Soal

1. Menuliskan No.Soal Tuliskan masing-


tugas dan masing 2 tugas dan
1
wewenang wewenang MPR dan
MPR dan Presiden sebagai
Presiden lembaga Negara
No.Soal
sebagai
lembaga Negara 1

Materi BukuSumber : Buku Guru dan Buku Siswa,

67
Tugas dan wewenang
Lembaga-lembaga Kemendikbud
Negara

Indikator Soal Rumusan Butir Soal

2. Menuliskan tugas No.Soal 1. Tuliskan


dan wewenang DPR masing-masing 2 tugas
2
dan DPD sebagai dan wewenang DPR
lembaga Negara dan DPD sebagai
Lembaga Negara
No.Soal

Materi Buku Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa,


Kemendikbud
Tugas dan wewenang
Lembaga-lembaga
Negara

Indicator Soal No.Soal Rumusan Butir Soal

3. Menuliskan tugas 3 1. Tuliskan masing-


dan wewenang BPK masing 1 tugas
dan MA sebagai No.Soal dan BPK dan 3
lembaga negara tugas dan
3
wewenang MA
sebagai lembaga
Negara
Materi Buku Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa,
Kemendikbud
Tugas dan wewenang
Lembaga-lembaga

68
Negara

Indicator Soal No.Soal Rumusan Butir Soal

4 Menuliskan tugas dan 4 1. Tuliskan masing-


wewenang KY dan MK masing-masing 2 tugas
sebagai lembaga negara dan wewenang KY dan
No.Soal MK sebagai lembaga

4 Negara

Materi Buku Sumber : Buku Guru dan Buku Siswa,


Kemendikbud
Tugas dan wewenang
Lembaga-lembaga
Negara

Kunci Jawaban

No Kunci Jawaban Skor


Soa
l

1 Tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut. 1 untuk 1


jawaban
 Mengubah dan menetapkan UUD [Pasal 3 ayat
benar
(1)].
 Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
[Pasal 3 ayat (2)].
 Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD

69
[Pasal 3 ayat (3)].
 Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)].
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang pasangan calon
Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara
terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan
umum sebelumnya sampai berakhir masa
jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden
mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak
dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)]
Tugas dan wewenang Presiden

 Mengajukan rancangan undang-undang kepada


DPR [Pasal 5 ayat (1)].
 Menetapkan peraturan pemerintah [Pasal 5 ayat
(2)].
 Mengangkat dan memberhentikan menteri-
menteri negara (pasal 17).
 Membuat undang-undang bersama DPR [Pasal
20 ayat (2)].
 Mengajukan rancangan undang-undang
anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) [Pasal 23 ayat (2)].
2 Tugas dan wewenang DPR 1 untuk 1
jawaban
 Fungsi legislasi, ialah menetapkan undang-

70
undang dengan persetujuan Presiden. benar
 Fungsi anggaran, ialah menyusun dan
menetapkan APBN melalui undangundang.
 Fungsi pengawasan, ialah mengawasi
pelaksanaan pemerintahan oleh Presiden.
Tugas dan wewenang DPD

 Mengajukan rancangan undang-undang


berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran
serta pengembangan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta berkaitan dengan perimbangan
keuangan pusat dan daerah.
 Membahas rancangan undang-undang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran
serta pengembangan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah. Selain itu, juga DPD berwenang
memberikan pertimbangan kepada DPR atas
rancangan undang-undang APBN, pajak,
pendidikan, dan agama.
 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang tersebut di atas, serta
menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
 Berhak mengajukan rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan otonomi daerah dan
membahas RUU yang berkaitan dengan
daerah. DPD juga berhak memberikan

71
pertimbangan tentang rancangan undang-
undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
3. Tugas dan wewenang BPK 1 untuk 1
jawaban
 memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
benar
tentang keuangan Negara
Tugas dan Wewenang MA

 Mengadili pada tingkat kasasi, ialah pengajuan


perkara kepada Mahkamah Agung.
 Menguji peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang terhadap undang-
undang.
 Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi
Mahkamah Konstitusi. 4) Memberikan
pertimbangan kepada Presiden mengenai grasi
dan rahabilitasi.
4. Tugas dan wewenang KY 1 untuk 1
jawaban
 mengusulkan pengangkatan hakim agung
benar
(anggota Mahkamah Agung
 menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Tugas dan wewenang Lembaga mk

 Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir


untuk:
 Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR
mengenai pelanggaran hukum Presiden
dan/atau Wakil Presiden menurut UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

72
Penskoran Soal Uraian

Nomo Penyelesaian/Kunci Jawaban Skor


r Soal
Siswa dapat menjawab 4 jawaban dengan lengkap dan 4
benar. 3
1 Siswa dapat menjawab 3 jawaban dengan lengkap dan 2
benar. 1
Siswa dapat menjawab 2 jawaban dengan lengkap dan 0
benar.
Siswa dapat menjawab 4 jawaban dengan lengkap dan 4
benar. 3
2 Siswa dapat menjawab 3 jawaban dengan lengkap dan 2
benar. 1
Siswa dapat menjawab 2 jawaban dengan lengkap dan 0
benar.
Siswa dapat menjawab 4 jawaban dengan lengkap dan 4
benar. 3
3
Siswa dapat menjawab 3 jawaban dengan lengkap dan 2
benar. 1
menjawab 42 jawaban
Siswa dapat menjawab jawaban dengan
dengan lengkap dan 40
benar. 3
4 Siswa dapat menjawab 3 jawaban dengan lengkap dan 2
benar. 1
Siswa dapat menjawab 2 jawaban dengan lengkap dan 0
benar. Skor maksimum 16

TotalSkorPerolehan
Nilai = X100
TotalSkorMaksimum

Jambi, November 2021

Penilai

73
(……………..…....
……)

Kisi-kisi Penilaian Portofolio

Nama Sekolah :SMP N 22 Kota Jambi


Kelas/Semester :IX/Ganjil
Tahun pelajaran :2021/2022
Mata Pelajaran : PPKn

Indikator
Kompetensi Teknik
No Materi Pencapaian
Dasar Penilaian
Kompetensi

1 4.4 Lembaga- 4.4.1 Praktik


Melaksanakan lembaga Melaksanakan

74
. penelitian Negara penelitian
sederhana sederhana
untuk tentang
mengilustrasika lembaga –
n karakteristik lembaga
daerah tempat negara
tinggalnya dan Contoh:
menjalin kerja Mengamati
sama berbagai proses
bidang pemilihan
kehidupan ketua RT/RW
sebagai bagian di daerah
utuh dari tempat tinggal
Negara siswa
Kesatuan
Republik
Indonesia
berdasarkan
rancangan yang
telah dibuat

Tugas Praktik:
 Mengilustrasikan susunan lembaga-lembaga negara
Rubrik Penskoran Penilaian Praktik

Skor
No. Aspek yang Dinilai 0 1 2 3 4
1 Menyiapkan alat dan bahan.
2. Melakukan praktik dengan benar.
Jumlah

75
Skor Maksimum 6 (2+4)

Rubrik Penilaian Praktik

No Indikator Rubrik Skor

1 Menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan seluruh alat 2


dan bahan yang
diperlukan.

Menyiapkan sebagian 1
alat danb ahan yang
diperlukan.

Tidak menyiapkan alat 0


bahan

Melakukan Melakukan empat 4


langkah kerja dengan
Praktik
tepat.

Melakukan tiga langkah 3


kerja dengan tepat.

Melakukan dua langkah 2


kerja dengan tepat.

Melakukan satu langkah 1


kerja dengan tepat.

Tidak melakukan 0
langkah kerja.

TotalSkorPerolehan
Nilai = =100
TotalSkorMaksimum

76
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
PENILAIAN KINERJA

Sekolah : SMP N 22 Kota Jambi


Mata Pelajaran : PPKn
Tahun pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : IX/Ganjil
NamaPesertadidik : ____________________

Tugas: Peserta didik secara berkelompok diminta untuk menempelkan/melengkapi


Pazell word dari Tugas dan Wewenang Lembaga Negara di karton yang telah di
sediakan secara tanggung jawab.

Format Penilaian Kinerja (Portofolio)


Nama Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok : Tugas dan Wewenang Lembaga-lembaga Negara

No Aspek Yang dinilai Aspek yang dinilai

1 2 3 4

A Penyajian
1. Menanya atau
menjawab

2. Argumentasi

3. Bahan

77
Bagan (Puzzle word)

B Laporan
1. Isi Laporan

2. Penggunaan
Bahasa

3. Estetika

Pedoman Penskoran (Rubrik)


N Aspek Penskoran
o

1. Menanya/ Skor 4, apabila selalu bertanya


menjawab Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya

2. Argumentasi Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas


Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
jelas Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas

3. Bahan Skor 4, apabila selalu memberi masukan


tayang/displa Skor 3, apabila sering memberi masukan
i Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan

4. Isi Laporan Skor 4, apabila isi laporan benar, rasional, sistematika


lengkap
Skor 3, apabila isi laporan benar, rasional, sistematika

78
tidak lengkap
Skor 2, apabila isi laporan benar, tidak rasional,
sistematika tidak lengkap
Skor 1, apabila isi laporan tidak benar, tidak rasional,
sistematika tidak lengkap

5. Penggunaan Skor 4, apabila menggunakan bahasa dan penulisan


Bahasa sesuai EYD, serta mudah dipahami
Skor 3, apabila menggunakan bahasa dan penulisan
sesuai EYD, tidak mudah dipahami
Skor 2, apabila menggunakan bahasa sesuai EYD, dan
penulisan tidak sesuai EYD, serta tidak mudah dipahami
Skor 1, apabila menggunakan bahasa dan penulisan tidak
sesuai EYD serta tidak mudah dipahami

6. Estetika Skor 4, apabila kreatif, rapi, dan menarik


Skor 3, apabila kreatif, rapi, dan tidak menarik
Skor 2, apabila kreatif, tidak rapi, dan tidak menarik
Skor 1, apabila tidak kreatif, tidak rapi, dan tidak
Menarik

Kriteria:
4 = sangat baik, 3 = baik , 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan=
40

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


LKPD

Nama Sekolah :SMP N 22 Kota Jambi

79
Kelas/Semester :IX/Ganjil
Tahun pelajaran :2021/2022
Mata Pelajaran : PPKn

Tujuan Pembelajaran:
1. Menuliskan tugas dan wewenang MPR sebagai lembaga Negara dengan jujur
2. Menuliskan tugas dan wewenang presiden, DPR, DPD ,BPK ,MK,dan KYT
sebagai lembaga negara dengan berani
Ringkasan Materi

Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI


Tahun 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai


konstitusi Indonesia mengatur keberadaan lembaga-lembaga negara mulai tugas,
fungsi, wewenang sampai pada susunan dan kedudukannya. Aturan dalam konstitusi
ini dijabarkan oleh undang-undang, yaitu dalam UU Nomor 42 Tahun 2014 tentang
MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung,
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mahkamah Konstitusi, UU Nomor
18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
BPK, Kekuatan suprastruktur politik yang tergolong ke dalam lembaga tinggi
negara Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4. Presiden/Wakil Presiden
5. Mahkamah Agung
6. Mahkamah Konstitusi
7. Komisi Yudisial
8. Badan Pemeriksa Kekuangan

80
Kedelapan lembaga negara di atas merupakan kekuatan utama dalam supra-
struktur politik negara kita. Secara garis besar berdasarkan UUD 1945 tugas dan
wewenang lembaga negara yang merupakan kekuatan suprastruktur politik di
Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


a. Anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD (Pasal 2 (1) UUD 1945).
b. Anggota MPR berjumlah sebanyak 550 anggota dan DPD berjumlah
sebanyak 4x jumlah provinsi anggota DPD (UU Nomor 22 tahun 2003).
c. MPR adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia,
bukan lembaga tertinggi Negara
d. Tugas dan wewenang MPR adalah :
 berwenang mengubah dan menetapkan UUD,
 melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden
 dapat memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD NRI Tahun 1945 sesuai Pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).
 MPR juga memiliki hak dan kewajiban seperti diatur dalam UU Nomor 22
tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD.

2. Presiden
a. Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu
pasangan calon (Pasal 6 A ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
b. Syarat menjadi presiden diatur lebih lanjut dalam UUD NRI Tahun 1945
Pasal 6 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945.
c. Kekuasaan presiden menurut UUD NRI Tahun 1945.
1) Membuat Undang-Undang bersama DPR (Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20)
2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 (2))
3) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut dan udara (Pasal 10
4) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
atas persetujuan DPR (Pasal 11)
Mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR ( pasal 5 ayat 1)

81
 Menetapkan peraturan pemerintah ( pasal 5 ayat 2
 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara ( pasal 17)
 Membuat undang- undang bersama DPR ( pasal 20 ayat 2)

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


a) Anggota DPR dipilih melalui Pemilu (Pasal 19 ayat (1) UUD NRI Tahun
1945).
b) Fungsi DPR adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan
(Pasal 20 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
c) Hak anggota DPR adalah hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan
pendapat (Pasal 20 A ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
d) Hak anggota DPR, hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan
usul/pendapat dan hak imunitas (Pasal 20 A ayat (3) UUD NRI Tahun 1945)
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
a) BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (Pasal 23E ayat
(1) UUD NRI Tahun 1945).
b) Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD (Pasal 23E
ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).

5. Mahkamah Agung (MA)


a) MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di
samping sebuah Mahkamah Konstitusi di Indonesia (Pasal 24 ayat (2) UUD
NRI Tahun 1945).
b) MA membawahi peradilan di Indonesia (Pasal 24 ayat (2) UUD NRI Tahun
1945).
c) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (Pasal 24
ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).

6. Mahkamah Konstitusi (MK)

82
a) Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan:
1) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD NRI
Tahun 1945
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945.
3) Memutus pembubaran partai politik.
4) Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C ayat (1) UUD
NRI Tahun 1945
5) Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat (2)
UUD NRI Tahun 1945).
b) Mahkamah Konstitusi beranggotakan sembilan orang, 3 anggota diajukan
MA, 3 anggota diajukan DPR dan tiga anggota diajukan Presiden.

7. Komisi Yudisial (KY)


a. KY adalah lembaga mandiri yang dibentuk Presiden atas persetujuan DPR
(Pasal 24B ayat (3) UUD NRI Tahun 1945).
b. KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim (Pasal 24
ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).

8. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


a. DPD merupakan bagian keanggotaan MPR yang dipilih melalui Pemilu dari
setiap provinsi.
b. DPD merupakan wakil-wakil provinsi.
c. Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, selama bersidang
bertempat tinggal di ibukota negara RI (UU Nomor 22 tahun 2003).
d. DPD berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah dan yang berkaitan dengan daerah
Instruksi/PetunjukLKPD
Kerjakan soal uraian dibawah ini dengan singkat dan benar!

83
No Pernyataan Uraian/jawaban

1. Jelaskan dinamika perwujudan kedaulatan NKRI!

2 Tuliskan 2 tugas dan wewenang MPR sebagai Lembaga


Negara

3 Tuliskan 2 tugas dan wewenang presiden sebagai


lembaga negara

4 uraikan hubungan antara presiden, DPR dan DPD

NILAI PARAF GURU KETERANGAN

84
3. Absensi mahasiswa PLP UNJA di SMPN 22 KOTA JAMBI Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan

85
86
4. Lembar Bimbingan

87
5. Daftar Piket Mahasiswa PLP

88
6. Dokumentasi kegiatan PLP
Gambar 1. Serah terima mahasiswa PLP 2021 di SMPN 22 KOTA JAMBI

89
Gambar 2. Kegiatan keagamaan ( yasinan Rutin setiap jum`at

Gambar 3. Bimbingan dengan Guru Pamon g

90
Gambar 4. Kegiatan rutin Senam

91
92
Gambar 5. Praktik mengajar dan pengumpulan tugas secara daring

93
94
Gambar 6. Praktik mengajar secara Tatap Muk

95
Gambar 7. Melaksanakan Tugas Piket

Gambar 8. Kegiatan Gotongroyong

96
Gambar 9. Breafing bersma tim PLP SMP N 22 kota Jambi

Gambar 10. Kegiatan membantu guru dalam mengisis data Guru di labor TIK

Gamabar 11. Kegiatan di Perpustakaan

97
Gambar 12. Foto Kebersamaan Mahasiswa PLP dengan guru-guru SMP N 22
Kota Jambi

Gambar 12. Ujian Praktik yang Dihadiri dosen Pembimbing dan guru Pamong

98
Gambar 13. Kebersamaan maahsiswa PLP di SMPN 22 Kota Jambi

99
Gambar 14. Penjemputan sekaligus Perpisahan antara Mahasiswa PLP dengan sekolah
SMP N 22 Kota Jambi

100

Anda mungkin juga menyukai