Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andi setiawan

Nim : 2020103069
Prodi :Hukum pidana islam
Matkul : Hukum Perdata

1. Bilamanakah suatu perikatan dikatakan “dapat dibatalkan?

2. Bilamanakah suatu perikatan dinyatanya berakhir/hapus?

3. X meninggal dunia. Meninggalkan harta sejumlah Rp.150.000.000, seorang isteri,


(Y), 3 orang anak syah (B,C dan D), 2 orang saudara seibu (E, F), 2 orang anak yang
disyahkan G,H) dan 2 orang anak angkat (I,J).
Pertanyaan: a. Tentukan siapa saja ahli waris nya?
b.Berapa besaran masing-masing ahli waris menerima warisan?

4. Jelaskan maksud isi ketentuan Pasal 1354 KUH Perdata/BW?

Jawaban
1. Dapat dibatalkan artinya salah satu pihak dapat memintakan pembatalan itu.
Perjanjiannya sendiri tetap mengikat kedua belah pihak, selama tidak dibatalkan oleh hakim.

Sedangkan batal demi hukum artinya adalah dari semula dianggap tidak pernah ada
dilahirkan suatu perjanjian dan tidak pernah ada suatu perikatan.

Jadi, jika perjanjian dibuat dengan anak di bawah umur, tidak serta merta membuat
perjanjian tersebut batal demi hukum, tapi harus dimintakan pembatalannya ke Pengadilan
(penetapan hakim)

2. Perikatan bisa hapus jika memenuhi kriteria-kriteria sesuai dengan pasal 1381 KUH Perdata.

a) Pembayaran merupakan setiap pemenuhan perjanjian secara sukarela.


b) Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan.
c) Pembaharuan utangNovasi adalah suatu persetujuan yang menyebabkan hapusnya sutau
perikatan dan pada saat yang bersamaan timbul perikatan lainnya yang ditempatkan sebagai pengganti
perikatan semula.Ada tiga macam novasi yaitu :Novasi obyektif, dimana perikatan yang telah ada
diganti dengan perikatan lainNovasi subyektif pasif, dimana debiturnya diganti oleh debitur
lainNovasi subyektif aktif, dimana krediturnya diganti oleh kreditur lain

3. A. Ahli warisnya: istri, 3 anak yg sah (b,c,d), 2 orang anak yg di sahkan

(g,h), 2 orang anak angkat (I,j).


B. -Harta X: 150.000.000

-Istri mendapatkan: 75.000.000

- 3 anak yang sah:

B: 8.300.000 + 5.000.000 + 5.000.000 = 18.300.000

C: 8.300.000 + 5.000.000 + 5.000.000 = 18.300.000

D: 8.300.000 + 5.000.000 + 5.000.000 = 18.300.000

- 2 orang :

G=5.000.000

H=5.000.000

- 2 orang anak angkat:

I=5.000.000

J=5.000.000

4. Ketentuan pasal 1354 KUH Perdata tersebut sebagai dasar adanya suatu

perwakilan sukarela. Menurut ketentuan pasal 1354 KUH Perdata

tersebut, untuk terjadinya perwakilan sukarena, harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut :

1. Yang diurus adalah kepentingan orang lain.

2. Seorang wakil sukarela harus mengurus kepentingan orang yang

diwakilinya secarasukarela. Ini berarti bahwa ia berbuat atas inisiatif

sendiri bukan berdasarkan kewajibanyang ditimbulkan oleh undang-

undang atau perjanjian.

3. Seorang wakil sukarela harus mengetahui dan menghendaki dalam

menguruskepentingan orang lain.

4.Harus terdapat keadaan yang sedemikian rupa, yang membenarkan

inisiatifnya untuk bertindak sebagai wakil sukarela

Anda mungkin juga menyukai