Penuntun Lab Kep Anak 2 Masa Pandemic Covid 19 - 2122
Penuntun Lab Kep Anak 2 Masa Pandemic Covid 19 - 2122
KEPERAWATAN ANAK II
Disusun oleh :
TIM DOSEN
KEPERAWATAN ANAK II
Disajikan pada Mahasiswa Semester V
Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Panakkukang Makassar
2021
A. Latar Belakang
Mengacu pada Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indoneisa yang berbasis Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang terintegrasi (AIPNI) Program Studi S1
Keperawatan STIKES Panakkukang Makassar bahwa pada semester V mahasiswa
mendapatkan mata kuliah Keperawatan Anak II dengan metode STUDENT CENTER
LEARNING (SCL) yang terdiri dari kuliah, diskusi dan Laboratorium. Laboratorium
dilaksanakan dalam bentuk praktek belajar laboratorium.
Kegiatan Laboratorium yang dilaksanakan bertujuan agar mahasiswa mampu
mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik mandiri maupun kolaborasi pada
kronis/terminal dengan menerapkan konsep ilmu dasar keperawatan dan ilmu keperawatan
dasar sesuai SOP serta menerapkan prinsip atrauma care, legal dan etis dan melaksanakan
komunikasi yang efektif disetiap keterampilan klinik yang biasa dilakukan dan ditemukan
dirumah sakit tempat mahasiswa melaksanakan kepanitraan klinik dan mengenali situasi
nyata klinik.
Laboratorium ini merupakan bentuk belajar aktif dan merupakan praktek yang
memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman dalam melaksanakan praktek
Laboratorium ataupun telaah kasus dirumah sakit. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengkaji semua kemampuan kognitif, komunikatif dan keterampilan motorik yang diperoleh
selama dikelas untuk diterapkan pada saat praktek di laboratorium dan membandingkannya
dengan kasus nyata.
Diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar dan bimbingan secara
bertahap sesuai dengan tujuan belajar. Untuk mencapai tujuan belajar tersebut diperlukan alat
dan bahan laboratorium dan SOP keterampilan serta check list yang sesuai .
B. Capaian Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mahasiswa mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan baik mandiri
maupun kolaborasi pada kronis/terminal dengan menerapkan konsep ilmu dasar keperawatan
dan ilmu keperawatan dasar
2. Tujuan Khusus
a. Menguasai prosedur pelaksanaan praktik keperawatan pemberian kemoterapi yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok
D. Metode Pembelajaran :
1. Demonstrasi
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui daftar tilik
ALOKASI WAKTU
Kegiatan virtual laboratorium Waktu Deskripsi
1. Pembukaan/Pengantar 5-10 Pengantar penjelasan tindakan
keperawatan dan pencapaian
(F2F) menit
kompetensi yang ingin dicapai dari
setiap tindakan
2. Inti /Demonstrasi : 30 1. Mengatur posisi duduk
H. Jadwal Laboratorium
No Hari Tanggal/Jam Tindakan/Dosen/Kelompok
Klp 1 Klp 2 Ruangan
1 Jumat 15 0ktober MTBS (Mikawati) Terapi lain pada anak Online
2021 sakit kronis/Terminal
13.20-16.10 (Muaningsih,)
2 Kamis, 21 Oktober Terapi lain pada anak sakit MTBS (Mikawati) Online
2021 kronis/Terminal
08.30-11,.20 (Muaningsih,)
3 Kamis, 21 oktober Pemberian Desferal Pemberian Kemoterapi Online
2021 (Mikawati) (Muaningsih,)
13.00-16.10
4 Jumat,22 Oktober Pemberian Kemoterapi Pemberian Desferal Online
2021 (Muaningsih,) (Mikawati)
10.10-13.00
5 Jumat, 22 Oktober Tindakan suction + Pemberian Imunisasi Online
14.00-16.50 Nebulizer Muaningsih,
Mikawati
6 Kamis, 4 November Pemberian Imunisasi Tindakan suction + Online
2021 Muaningsih, Nebulizer
08.30-11.20 Mikawati
7 Kamis, 4 November Review semua Tindakan Review semua Mandiri
2021 (Klp 1A) Tindakan (Klp 2A) (Offline)
13.00-16.10
8 Jumat, 5 November Review semua Tindakan Review semua Mandiri
2021 (klp IB) Tindakan (Klp 2B) (Offline)
10.10-13.00
9 Jumat, 5 November Ujian (Tentave) Mandiri
2021 (Offline)
14.00-16.50
Kelompok IB
1. Sekarini M 1801044
2. Andi Nurul Azizah Masdulhaq 1901002
3. Ifa Kharimatul Ilmi 1901015
4. Khaerunisa 1901019
5. Putri Luthfiah Maharani 1901029
6. Ratna Sari 1901034
7. Sitti Hajar 1901038
8. Sutriani 1901042
9. Suci Mawadah 1901041
10. Nurul Islamiah 1901028
11. Yuliana 1901049
12. Yulia Ningsi Mogempo 1901048
13. Waode Elmardinah 190104
KELOMPOK IIB
1. Azky Nur Salsabyla 1901005
2. Dhea Ananda Bahtiar 1901006
3. Dewi Sartika 1901009
4. Febe Widionita Djodju 1901011
5. Indrawati Maulana 1901017
6. Gita Anggrini 1901013
7. Nadiya Elsa 1901024
8. Nur Indah Hasman 1901027
9. Resky Awalia 1901035
10. Sri Ayu Kandi S 1901039
11. Tri Septika Ningsih 1901043
12. Wanda Wahyuni 1901046
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam tehnik pemberian desferal pada anak
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan tindakan secara lisan dengan tepat
b. Mengidentifikasi dan menyiapkan alat secara mandiri dengan tepat
c. Melakukan tindakan memindahkan pasien secara mandiri atau berkoordinasi bersama
perawat lain dengan tepat
B. KONSEP TINDAKAN
1. Pengertian
Memberikan obat desferal secara sub cutan yang diberikan melalui alat infus pump dalam
waktu 8-12 jam
2. Tujuan
Menurunkan/mencegah penumpukan Fe dalam tubuh baik itu hemocromatosis (penumpukan
Fe di bawah kulit) atau pun hemosiderosis (penumpukan Fe dalam organ)
3. Indikasi & Kontraindikasi :
a. Indikasi : Dilakukan pada klien dengan thalasemia yang mendapatkan transfusi darah
secara rutin (berulang) Kadar Fe 1000 mg/ml Dilakukan 4 - 7 kali dalam seminggu post
transfuse
b. Kontraindikasi : Tidak dilakukan pada klien dengan gagal ginjal
D. Konsep Yang Mendasari :
a. Definisi Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan herediter berupa defisiensi salah satu rantai globin pada
hemoglobin sehingga dapat menyebabkan eristrosit imatur (cepat lisis) dan menimbulkan
anemia.
b. Klasifikasi thalasemia :
1) Thalasemia minor, biasanya tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas, anemia ringan
2) Thalasemia intermediate, ditandai dengan splenomegali dan anemia yang muncul pada
usia 2-4 tahun, sehingga membutuhkan transfusi darah.
PERSIAPAN
KLIEN DAN 1. Mengucapkan salam & memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan prosedur
LINGKUNGAN
3. Menanyakan persetujuan orangtua klien untuk dilakukan tindakan
4. Mempersiapkan lingkungan yang tenang
ALAT 5. Steril : Syringe 10 cc Wing needle
6. Tidak Steril : Alas Bengkok
7. Komponen Kerja
8. Pencapaian Kapas alkohol pada tempat tertutup
9. Infusa pump
10. Obat yang diperlukan (desferal)
11. Pengencer (aquadest steril) dalam botol
12. Perban gulung /kantong
13. infusa pump
14. Plester
15. Gunting plester
16. Mempersiapkan obat desferal sesuai kebutuhan
17. Melakukan cek ulang obat yang akan diberikan sesuai perencanaan
18. Mengkalkulasi dosis sesuai kebutuhan klien Usia > 5 tahun = 1 gram
(2 vial) Usia < 5 tahun = 0,5 gram (1 vial)
19. Mengencerkan obat dengan tepat : (catatan : 1 vial (0,5 gram) obat
desferal dioplous dengan aquadest 4-5 cc)
20. Membersihkan bagian atas botol aquadest dengan kapas alkohol dan
menarik cairan secukupnya dengan menggunakan syringe/spuit 10 cc,
kapas buang ke bengkok
21. Membersihkan bagian atas botol vial desferal dengan kapas alkohol
dan membiarkan kering sendiri, membuang kapas alkohol ke bengkok
22. Memasukkan jarum syringe 10 cc yang berisi aquadest melalui karet
penutup botol ke dalam botol aquadest dari botol
23. Kocok vial obat sampai mencampur rata
24. Memegang botol dengan tangan yang tidak dominan dan tarik obat
sejumlah yangdiperlukan
25. Memeriksa adanya udara dalam syringe/spuit, bila ada keluarkan
dengan posisi tepat
26. Mengecek ulang volume obat dengan tepat9. Menyambungkan
syringe/spuit dengan wing needle
27. Memeriksa kembali adanya udara dalam syringe/spuit & wing needle,
bila ada keluarkan dengan posisi yang tepat
28. Menyiapkan infus pump
29. Membawa peralatan ke dekat klien
39. Mencuci tangan Menggunakan sarung tangan bila pada pasien yang
menderita penyakit menular (AIDS, Hepatitis B)
40. Menjaga privacy dan mengatur kenyamanan klien Mendekati dan
mengidentifikasi klien Jelaskan prosedur kepada klien dengan bahasa
yang jelas - Memasang sampiran (bila perlu)
41. Memperhatikan teknik aseptic & antiseptic
42. Mempersiapkan alat dan klien
43. Menyiapkan plester untuk fiksasi Memasang alas/perlak
Mendekatkan bengkok pada klien
44. Menyuntikkan desferal dengan teknik steril Bersihkan lokasi injeksi
dengan alkohol dengan teknik sirkuler atau atas ke bawah sekali
hapus
45. Membuang kapas alkohol ke dalam bengkok Membiarkan lokasi
kering sendiri Menyuntikkan obat dengan tepat (subkutan : area
m.deltoid)
46. Memfiksasi wing needle dengan plester
47. Mengatur obat desferal pada alat infusa pumpab
48. Memfiksasi infusa pump dengan menggunakan perban gulung (a)
atau kantong infusa pump (b dan c)ABC
49. Mencuci tangan
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam tehnik pemberian Kemoterapi pada anak
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan tindakan secara lisan dengan tepat
b. Mengidentifikasi dan menyiapkan alat secara mandiri dengan tepat
c. Melakukan tindakan memindahkan pasien secara mandiri atau berkoordinasi bersama
perawat lain dengan tepat
d. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian kemoterapi
e. Menentukan tujuan terapi.
f. Memahami mekanisme dan cara kerja obat kemoterapi.
g. Mampu mempersiapkan pemberian kemoterapi sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku.
h. Mampu memberi respon pemberian kemoterapi.
i. Mampu melakukan monitoring efek samping kemoterapi.
j. Mampu menangani komplikasi/efek samping pemberian kemoterapi.
B. KONSEP TINDAKAN
1. Pengertian
Kemoterapi adalah pemberian obat anti kanker (sitostatika) yang bertujuan untuk membunuh
sel kanker.
Strategi pemberian : dapat sebagai terapi ajuvan, konsolidasi, induksiI, intensifikasi,
pemeliharaan, neoadjuvan maupun paliatif.
2. Tujuan Pemberian Kemoterapi:
a. Kuratif : sebagai pengobatan
b. Mengurangi massa tumor selain dengan pembedahan atau radiasi.
c. Meningkatkan kelangsungan hidup dan kwalitas hidup penderita.
d. Mengurangi komplikasi akibat metastase.
3. Cara pemberian :
PERSIAPAN
KLIEN DAN 1. Aspek
a. Penjelasan tentang tujuan dan perlunya kemoterapi sehubungan dengan
LINGKUNGAN
penyakitnya.
b. Penjelasan mengenai macam dan jenis obatnya, jadwal pemberian dan
persiapan setiap siklus obat kemoterapi.
c. Penjelasan mengenai efek samping yang mungkin terjadi pada
penderita.
d. Pejelasan mengenai harga obat kemoterapi (kalau perlu)
e. Informed consent.
2. Aspek Onkologis, meliputi:
a. Diagnosa keganasan telah confirmed baik secara klinis (besarnya tumor
diukur dengan kaliper atau penggaris), radiologis dan patologis (triple
diagnostic), kalau memungkinkan diperiksa juga tumor marker.
b. Tentukan stadium (klinis, imaging) dengan sistem TNM.
c. Tentukan tujuan terapi (neoajuvan, ajuvan, terapeutik atau paliatif).
d. Tentukan regimen kombinasi terapi, dosis dan prosedur pemberianya.
3. Aspek Medis
a. Anamnesa yang cermat mengenai adanya komorbiditas yang mungkin
ada yang dapat mempengaruhi pemberian kemoterapi seperti usia,
penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kelainan fungsi ginjal atau hati,
kehamilan dan lain-lain.
b. Pemeriksaan secara menyeluruh semua keadaan yang berhubungan
dengan penyakit tersebut di atas ( klinis, imaging dan laboratorium ).
4. Pemeriksaan laboratorium terdiri dari darah lengkap, fungsi hati, fungsi
ginjal, gula darah puasa dan 2 jam pp (sesuai indikasi), pemeriksaan jantung
(EKG) atau kalau perlu Echocardiography (EF).
Pada pemberian kemoterapi siklus berikutnya bila tidak ada kelainan pada
pemeriksaan fisik cukup diperiksa darah lengkap saja (HB, lekosit,
trombosit, netrofil).
a. Penentuan status performance (karnoffsky atau ECOG).
Persiapan peralatan dan 14. Jarum suntik yang kecil, abocath no 20 atau 24 (disesuaikan dengan
ukuran vena).
cairan
15. Spuit disposibel 3cc, 5cc, 20cc.
16. Infus set, pada obat golongan taxan telah disediakan infus set khusus.
17. Larutan NaCl 0,9% 100 cc, NaCl 0,9% 500 cc dan aquadest 25 cc.
18. Syringe pump/infuse pump kalau ada.
19. Alas penyuntikan, untuk menghindari kontak obat dengan laken.
Penyuntikan 20. Teliti protokol pemberian obat kemoterapi yang akan diberikan.
21. Cek apakah informed consent sudah ada.
22. Pilih vena yang paling distal dan lurus (biasanya metacarpal bagian
distal) dan kontralateral dengan kankernya. Dipastikan tidak terjadi
ekstravasasi yaitu dengan memasang infus dan drip cepat.
23. Setelah penyuntikan selesai, alat-alat atau botol bekas dan obat
sitostatika dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diikat serta
dimasukkan dalam wadah sampah medis khusus.
24. Buat catatan pada rekam medik penderita, catat semua tindakan.
MONITOR EFEK Pemantauan efek/respon dan efek samping harus secara benar dilaksanakan
SAMPING OBAT (follow dan harus dilakukan standardisasi. Mendapatkan efek yang maksimal dan efek
up efek toksik) samping yang minimal adalah keadaan ideal yang didambakan. Sebagaimana
sifat dari obat kemoterapi maka semakin tinggi dosis akan semakin kuat daya
toksisitasnya namun akan semakin merusak/ menimbulkan efek samping yang
tidak diinginkan. Oleh karena itu harus dicari dosis tertinggi yang masih dapat
ditolerir efek sampingnya sehingga akan didapatkan efek yang optimal
(Maximal Tolerated Dose = MTD).
Efek samping kemoterapi :
1. Immediate side effects
Efek samping yang segera terjadi.Timbul dalam 24 jam pertama,
misalnya mual dan muntah, reaksi alergi obat dan ekstravasai (biasanya
terjadi selama kemoterapi berlangsung).
2. Early side effects
Efek samping yang awal terjadi, timbul dalam beberapa hari sampai
minggu kemudian, misalnya : mual dan muntah, stomatitis, dehidrasi,
hematologi (anemi, leukopeni, trombositopeni).
3. Delayed side effects
Efek samping yang timbul beberapa minggu sampai bulan, misalnya :
nefropati, cardiotoxicity, neurotoxicity, alopecia.
4. Late side effects
Efek samping yang timbul beberapa bulan sampai tahun. Misalnya :
keganasan sekunder.
Pemeriksaan Darah Lengkap satu minggu paska kemoterapi untuk
mengetahui adanya efek samping hematologi (neutropeni, leukopeni,
anemia) dan untuk memberikan terapi yang sesuai agar saat kemoterapi
berikutnya dapat sesuai jadwal.
PENDOKUMENTASIAN Dokumentasi keperawatan adalah suatu bukti pencacatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang dimiliki oleh perawat yang berguna bagi kepentingan pasien
dan perawat, serta memudahkan dalam berkolaborasi dengan tim kesehatan lain
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan.
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan
keterampilan dalam mendampingi pasien dalam keadaan terminal
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan tindakan secara lisan dengan tepat
b. Mengidentifikasi dan menyiapkan alat secara mandiri dengan tepat
c. Melakukan tindakan memindahkan pasien secara mandiri atau berkoordinasi bersama
perawat lain dengan tepat
B. Konsep Teori :
II. Pengertian :
a. Keadaan terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada
harapan lagi bagi pasien untuk sembuh .
b. Kematian adalah suatu keadaan terputusnya hubungan tubuh dengan dunia luar yang
ditandai dengan tidak adanya denyut nadi , tidak bernafas selama beberapa menit
dan tidak ada segala reflex, serta ketiadaan kegiatan otak dan sudah dinyatakan oleh
dokter yang berwewenang.
c. Memberi perawatan khusus kepada pasien dalam keadaan terminal
3. TUJUAN
a. Agar pasien dapat muninggal dengan damai dan terhormat / mulia
b. Memberi kepuasana dan ketenangan kepada pasien dan keluarganya
c. Memberi ketenangan dan kesan yang baik kepada pasien lain di sekitarn
d. Agar pasien mendapat ketenangan dalam proses menuju kematian
e. Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, professional kepada masyarakat