11/24/2021
POKOK MATERI
PengertianPembelajaran Klinik/Lab
Sistem Dan Tujuan Pembelajaran
Klinik
Lingkungan Belajar Klinik /Lab Yang
Kondusif
11/24/2021
PENDAHULUAN
1. Hasil : SDKI & SP MENGENAI AKI
Sumber: Anung Sugihartono; Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak.
Kompas 21 April 2014
Apa Permasalahan Pendidikan Bidan di Indonesia ?
6
PEMBELAJARAN KLINIK
11/24/2021
TUJUAN PEMBELAJARAN KLINIK
11/24/2021
KRITERIA TEMPAT PRAKTIK
A. Laboratorium kelas
a. Laboratorium KDPK
b. Laboratorium kebidanan
Lab. Antenatal
Lab. Intranatal
Lab. Bayi
Lab. Konseling
berencana
11/24/2021
KRITERIA TEMPAT PRAKTIK
B. Lahan praktik
1) Mempunyai kasus sesuai dengan target
kompetensi yang ditetapkan baik jumlah maupun
jenisnya
2) Memberi pelayanan kesehatan sesuai standar
profesi.
3) Tersedianya sarana dan prasarana bimbingan
antara lain ruang diskusi dan ruang seminar
4) Memiliki pembimbing klinik sesuai dengan profesi
dan kualifikasi
11/24/2021
KRITERIA TEMPAT PRAKTIK
11/24/2021
Sumberdaya pembelajaran klinik
Mahasiswa
12
Proses pembelajaran klinik
Sebelum Selama Sesudah
Praktek Praktek
• Mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa untuk kepentingan Memantau Mengeavaluasi
Pembimbing praktik ( membuat proposal yang akan diberikan ketempat keterampilan pencapaian
kampus praktik yang dicapai peserta didik
•Membahas kebutuhan yang akan dibawa oleh mahasiswa mahasiswa
( lembar kerja, daftar tilik dan format pencapaian praktik
klinik)
•Membahas tujuan prakrek klinik dengan pembimbing klinik
dan menunjukkan hasil kompetensi mahasiswa di model
• mempersiapkan administrasi yang dibutuhkan pada praktek
klinik
Semester IV :
Lab Kelas dan lab klinik : Semester III :
-Askeb IV Laboratorium Kelas
- Pelayanan KB Laboratorium Klinik
Praktik Klinik (PKK I) -Askeb I
Askeb komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, - Askeb II
neonatus, bayi dan balita normal dengan bimbingan - Askeb III
penuh - Askeb Neonatus, bayi dan Balita
Semester V :
Lab Kelas dan lab klinik : Semester VI :
-Askeb IV, mutu dan manajemen pelay. Kebid. Lab Klinik (PKK III) :
-Askeb komprehensif normal & bermasalah
Praktik Klinik (PKK II)
-Askeb komprehensif pada ibu hamil, secara mandiri di klinik dan masyarakat
- Mutu pelay kebidanan
bersalin, nifas, neonatus, bayi baru lahir
- Organisasi dan manaj. Pelay. kebidanan
normal dgn bimb sewaktu bermasalah dgn
bimb penuh
- Asuhan kebidanan komunitas
- 11/24/2021
Pelayanan KB
Mekanisme dan Siklus Prakatik
1.
Persiapan
teori
6.
2.
Evaluasi &
laboratorium
tindak lanjut
5. 3.
Pertemuan Pertemuan
pascaklinik praklinik
4.
Praktik klinik
11/24/2021
1. Persiapan teori
11/24/2021
2. Laboratorium
1. Proses pembelajaran yang memberi kesempatan
kepada mahasiswa mengaplikasikan teori dan
konseptual model yang mendukung pembelajaran
pratikum di laboratorium.
2. Proses pembelajaran di laboratorium menggunakan
berbagai metoda, antara lain simulasi, pemecahan
masalah dan demonstrasi dengan peralatan yang
dibutuhkan.
3. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih keterampilan
mahasiswa sampai kompeten dengan menggunakan
alat peraga dan atau antar mahasiswa tersebut.
11/24/2021
3. Pertemuan Pra Klinik
1. Kegiatan pembelajaran dimana pembimbing
memberikan infomasi dan membahas kasus-kasus
terpilih dan tersedia di lahan praktik sesuai dengan
kompetensi yang ditetapkan.
11/24/2021
4. Praktik Klinik
1. Praktik klinik adalah kegiatan pembelajaran praktik dengan
menggunakan target kompetensi yang harus dicapai oleh mahasiswa
pada situasi nyata sesuai dengan waktu yang di jadwalkan.
2. Pembelajaran praktik ini memberi kesempatan kepada mahasiswa
mendapatkan pengalaman nyata dalam mencapai kompetensi yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas tertentu.
3. Dalam proses pembelajaran praktik mahasiswa mengembangkan
tanggungjawab profesi, berfikir kritis, kreatifitas, hubungan
interpersonal, pemahaman terhadap profesi, pemahaman aspek
sosial budaya dan mengaplikasikan teori ke dalam praktik klinik.
11/24/2021
6. Evaluasi dan tindak lanjut
11/24/2021
ISU-ISU DI LAHAN PRAKTEK
11/24/2021
Praktik Klinik Kebidanan I (PKK I)
11/24/2021
PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK
KLINIK
a. Pengelompokkan Mahasiswa
Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil dan memilih
preseptor/ mentor yang akan membimbingnya.
27
Selama pertemuan tersebut,
preceptor/ mentor harus:
28
d. Pertemuan pasca klinik
1. 45-60 menit
2. Kesempatan bagi para mahasiswa dalam
berbagi pengalaman dari hari itu dan
mendiskusikan secara terbuka setiap kesulitan
yang ditemui.
3. Kesempatan preceptor untuk memuji mahasiswa
yang memiliki kinerja yang baik
4. Mahasiswa harus meninggalkan pertemuan
pasca klinik dengan perasaan dihormati dan
mendapat dukungan untuk upayabelajar mereka.
29
Selama pertemuan preceptor harus:
30
1. Pelayanan antenal
31
Pada awal rotasi, preceptor harus hadir
dalam pencatatan riwayat, konseling dan
pemeriksaan atau pemeriksaan fisik dan
ia harus membantu mahasiswa menulis
catatan SOAP.
preceptor harus mengkaji kembali
rencana asuhan dengan mahasiswa
sebelum klien pulang.
mengkaji semua catatan SOAP
32
2. Pelayanan Intrapartum
33
Pada saat mahasiswa menolong persalinan,
preceptor harus siap berdiri di sisi tempat
tidur, memakai sarung tangan dan peralatan
perlindungan pribadi untuk dapat
memberikan bantuan segera jika diperlukan.
semakin terampilnya mahasiswa dengan
tidak memakai sarung tangan tetapi tetap
siap untuk membantu atau mengambil alih
jika diperlukan.
34
3. Pelayanan Postpartum
35
4. Asuhan bai baru lahir
jika memungkinkan, mahasiswa juga harus
mengunjungi bayi baru lahir di rumah selama
minggu pertama kehidupannya yang dilakukan
bersamaan kunjungan potpartum baik di klinik
maupun di rumah, mahasiswa harus memiliki waktu
yang cukup untuk menyelesaikan suatu
pemeriksaan fisik yang menyeluruh, memberikan
pendidikan mengenai asuhan bayi baru lahir dan
pemberian ASI kepada keluarga dan
mendokumentasi asuhan yang dilakukan dalam
catatan SOAP
36
F. Mengembangkan rencana untuk rotasi
skenario, satu mahasiswa diberi
tanggung jawab untuk seorang klien dan
ia harus bertanggung jawab penuh
untuk asuhan terhadap klien.
1. Tahap awal (PRECEPTORSHIP) :
Para mahassiwa berpraktik dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri
dari 3-5 mahasiswa
37
1. Tahap awal (PRECEPTORSHIP) :
Para mahassiwa berpraktik dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri
dari 3-5 mahasiswa
Skenario …
Skenario 1 : Lokasi rumah sakit atau
puskesmas, 2 preseptor
Skenario 2 : Lokasi rumah sakit atau
puskesmas, dengan 1 (satu) preseptor
Skenario 3 : Bidan Praktik Swasta
(BPS), dengan 1 (satu) preseptor
Skenario 4 : Sistem blok, semua lokasi
tempat praktik, dengan 2 (dua) 38
2. Tahap kandidat (MENTORSHIP) :
Mentoring (satu mahasiswa dengan satu mentor)
Lokasi rumah sakit, 1-2 mahasiswa per mentor
Para mahasiswa yang ditunjuk untuk bekerja dengan
seorang mentor di puskesmas mahasiswa tidak
diperkenankan membantu persalinan jika mentor
tidak ada (misalnya jika mahasiswa tinggal di
puskesmas, ia tidak boleh dipanggil untuk persalinan
di shift malam kecuali jika mentornya juga hadir).
39
Bidan Praktik Swasta, 1-2 mahasiswa per
mentor
BPS merupakan lokasi ideal untuk semester akhir
program
mahasiswa akan memperoleh pengakuan sebagai
seorang Bidan dengan lingkup praktik profesi
secara penuh
Dalam banyak kasus, mentor juga bekerja di
Puskesmas pada pagi hari dan jika memungkinkan
mahasiswa dapat menemani mentor ke Puskesmas.
Jika kasus tersedia dan memungkinkan, 2
mahasiswa dapat dibimbing oleh satu mentor
40
G. Strategi Bimbingan Jika Tidak Ada Kasus
41
H. Memonitor pengalaman
klinik
Segera setelah rotasi klinik dimulai, koordinator praktik
institusi Diploma III Kebidanan harus memonitor
jalannya rotasi
Mengadakan pertemuan dengan seluruh preseptor
setiap 2 minggu, preseptor / mentor juga harus
diyakinkan kembali bahwa ia dapat menghubungi
koordinator praktik kapan saja jika muncul kesulitan
atau masalah
Jika mungkin, koordinator praktik harus mencoba
mengunjungi lokasi praktik satu kali selama rotasi klinik
Koordinator praktik juga harus mengamati sesi pra
klinik, pasca-klinik dan sesi praktik.
42
I. Mengevaluasi pengalaman klinik
44
E. MONITORING DAN EVALUASI
45
2. Pembinaan difokuskan pada :
Kemampuan PRECEPTORSHIP /
MENTORSHIP dengan menggunakan
check list Pedoman Penilaian Diri yang
dapat dilakukan oleh preseptor/mentor
sendiri atau di antara preseptor/mentor
(peer group).
46
PEMBENTUKAN KOMPETENSI KLINIK
1. Pre/post conference
2. Replective learning
3. Case presentation
4. World tour/Field Trip
5. Coaching Praktik pembelajaran klinik
6. Visite
7. Bimbingan pengembangan keterampilan
8. Supervisi praktek klinik
9. Bimbingan klinik
10. Preseptoring & Mentoring
11. BedSide Teaching
48
TERIMA KASIH
11/24/2021