Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PENERAPAN PENDIDIKAN

KESEHATAN (PROMOSI KESEHATAN) PADA


KLIEN DI TATANAN KLINIK DAN KOMUNITAS
 

Ainal Mardiah, S.ST, M.Keb


Advokasi Dalam Promosi Kesehatan
Advokasi (advocate)

Strategi untuk mempengaruhi


para pengambil keputusan
khususnya pada saat mereka
menetapkan peraturan,
mengatur sumber daya dan
mengambil keputusan-
keputusan yang menyangkut
khalayak masyarakat
Sasaran Advokasi

 Policy Makers
 Decision Makers
Tujuan Advokasi
a. Komitmen politik (Political
commitment)
b. Mendapatkan dukungan
kebiajakan (Policy support)
c. Mendapatkan penerimaan
sosial (Social acceptance)
d. Mendapatkan Dukungan
sistem (System support)
Pelaksana Advokasi
a. Semua petugas kesehatan yang
melayani klien
b. Tenaga khusus promosi kesehatan,
yaitu para pejabat fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Metode atau cara dan teknik advokasi

a. Lobi politik (political lobying)


b. Seminar/presentasi
c. Media
d. Perkumpulan
Unsur Dasar Advokasi
 Penetapan tujuan advokasi
 Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
 Identifikasi khalayak sasaran
 Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi
 Membangun koalisi
 Membuat presentasi yang persuasif
 Penggalangan dana untuk advokasi
 Evaluasi upaya advokasi.
Pendekatan Utama Advokasi

1. Melibatkan para pemimpin


2. Bekerja dengan media
massa
3. Membangun kemitraan
4. Memobilisasi massa
5. Membangun kapasitas.
Pendidikan (Promosi) kesehatan di sarana
pelayanan kesehatan
(RS, klinik dan Puskesmas)
Penerapan Pendidikan (Promosi) kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan (RS, klinik dan puskesmas) :

Upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan


kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam
mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-
kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan,
mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta
didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.”
Kegiatan yg dapat dilakukan :
 Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga
atas masalah kesehatan yang diderita pasien
 Memberdayakan pasien dan keluarga dalam
kesehatan
 Menerapkan “proses belajar” di fasilitas yankes
 Mengembangkan perilaku sehat
 Memberikan pesan kesehatan terkait
dengan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, pencegahan serangan penyakit serta
proses penyembuhan dan pemulihan
Promosi kesehatan di rumah
tangga/masyarakat
• Menekankan pada kegiatan kampanye dan
aktivitas lainnya dengan target-target sasaran
tertentu di dalam masyarakat
• Target/sasaran kegiatan seperti ibu muda yang
mempunyai anak bayi/balita, ibu hamil,
remaja putri, kelompok perempuan dan
kelompok laki-laki, karang taruna, kelompok
miskin dan kelompok menengah ke atas
Jenis kegiatan yang dapat dilakukan
dalam Promosi Kesehatan di Masyarakat

 Penyuluhan kelompok terbatas


 Penyuluhan kelompok besar (masa)
 Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group education)
 Pemutaran film/video
 Penyuluhan dengan metode demonstrasi
 Pemasangan poster
 Pembagian leaflet
 Kunjungan/wisata kerja ke daerah lain
 Kunjungan rumah
 Pagelaran kesenian
Promosi Kesehatan disekolah (usaha
kesehatan sekolah atau unit kegiatan medis
di perguruan tinggi)
Adapun Promosi kesehatan di sekolah:
Pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci
tangan termasuk pendidikan menjaga kebersihan
jamban sekolah
Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah
Penggalakan cuci tangan pakai sabun (CTPS)
Pendidikan tentang hubungan air minum, jamban,
praktek kesehatan individu, dan kesehatan masyarakat.
Kampanye pemberantasan penyakit cacingan
Pendidikan kebersihan saluran pembuangan
Pelatihan guru dan murid tentang kebersihan
dan kesehatan
Kampanye, “Sungai Bersih, Sungai Kita Semua”
Pengembangan tanggungjawab murid,
guru dan pihak-pihak lain yang terlibat di
sekolah
Promosi Kesehatan di Tempat Kerja

• Advokasi tentang layanan kesehatan justru


sangat dibutuhkan mengingat bahwa
produktifitas pekerja tidak saja ditentukan
oleh desain pekerjaan, namun juga oleh
perilaku sehat pekerja baik di dalam atau di
luar tempat kerja

Anda mungkin juga menyukai