Anda di halaman 1dari 55

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan :

Pembangunan Rumah Khusus di Papua XX

(SNVT-RUSUS16-115)

I. PENDAHULUAN

0
Proyek ini merupakan Paket Pekerjaan Pembangunan Rumah Khusus,
Pelaksanaan Metoda dan koordinasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek
ini sangat perlu diperhatikan demi tercapainya hasil yang Cepat, tepat,
dan sesuai dengan teknis yang sudah di anjurkan dalam gambar maupun
RKS.

I.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) & Strategi

Pelaksanaan di Lapangan

Sebelum melakukan pelaksanaan lapangan, perencanaan lapangan


(Site Planning) merupakan hal yang sangat penting, hal ini dibuat untuk
mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang
lainnya yang di gunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek
misalnya direksi keet, gudang stok material di lapangan dll.

Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan,


baik di gudang maupun di halaman terbuka, dalam hal ini masih dalam
lokasi proyek (Site).

Sistem Pengaturan perencanaan lapangan disini bertujuan agar :

1. Memudahkan pelaksanaan di lapangan, dalam hal ini tidak


mengganggu mobilisasi Proyek, baik didalam lapangan sendiri
maupun mobilisasi yang dilakukan dari luar lapangan.

2. Menjamin keamanan di dalam Site.

3. Menjamin terpeliharanya kesehatan dan keselamatan kerja


dilapangan.

4. Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan oleh


Direksi/konsultan pengawas dilapangan.

5. Terjaminnya kebersihan lapangan, dalam hal ini supaya tidak


mengganggu proses pelaksanaan di lapangan dan tidak
mengganggu pelaksanaan teknis lapangan.

6. Barang-barang atau hal-hal yang tidak diperlukan dilapangan


agar di singkirkan dari lapangan agar tidak mengganggu proses
pekerjaan dilapangan.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam pelaksanaan ini yaitu
Listrik Kerja dilapangan, apakah itu berasal dari PLN setempat atau
Genset, tapi sebaiknya harus disediakan genset, selain untuk
menghindari keterbatasan daya listrik yang dapat menghambat

1
pekerjaan dilapangan. Sedangkan dari sisi strategi pelaksanaan dari
data pekerjaan yang kami dapatkan, terlihat bahwa pekerjaan ini
merupakan Rumah 1 lantai. Oleh karena itu strategi pelaksanaan
pekerjaan harus disesuaikan dengan kondisi lahan yang sudah ada
dengan tahapan-tahapan pelaksanaan volume pekerjaan serta waktu
pelaksanaan yang dimintakan pemilik sesuai dengan kontrak.

Dari data waktu pelaksanaan yang cukup pendek, maka strategi


pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah melakukan kegiatan secara
parallel, artinya kegiatan dilakukan sesuai dengan kondisi lokasi
pekerjaan dimana pekerjaan dapat dilaksanakan secara serentak. Oleh
karena itu tiap kegiatan di masing-masing lokasi dialokasikan sumber
daya yang dibutuhkan sesuai dengan time schedule dan pada network
planning yang kami rancang.

I.2. Management dan Administrasi Proyek.

Penanganan pekerjaan proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga


terampil yang sudah berpengalaman dalam proyek-proyek Bangunan
dan Bangunan Penanganan Pemukiman sehingga bila dilihat dari
kualitas maupun keberhasilan pekerjaan akan benar-benar terjamin,
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak/terutama dari
pihak Pemilik/owner dalam hal ini yaitu dari pihak kementerian
Perumahan Rakyat. Disamping itu pelaksana-pelaksana lapangan yang
dilibatkan dalam proyek ini merupakan tenaga-tenaga yang
profesional dan sudah berpengalaman di bidangnya dan memiliki
produktivitas dalam melaksanakan proyek ini.

a. Struktur Organisasi.

Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim managemen yang


profesional yang dipimpin oleh Project Manager (PM), Site
Manager, Engineering dan pelaksana lapangan serta staff yang
terlibat yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Hal ini untuk
mempermudah dalam pelaksanaan di lapangan baik secara
administratif maupun secara teknis lapangan.

b. Koordinasi Lapangan.

Dalam hal ini kepala proyek (Project Manager) memimpin


semua kegiatan yang berlangsung pada proyek tersebut, baik
itu di bidang administrasi proyek maupun di bidang teknik hal ini
bertujuan agar pekerjaan di lapangan dapat terlaksana dengan
baik sesuai dengan rencana lapangan, adapun pembagian
tugas lapangan ini dibagi berdasarkan keahlian dan profesi
masing- masing seperti uraian di bawah ini :

2
❖ Untuk masalah engineering dan quantity surveyor, kepala
proyek dibantu oleh bagian teknik beserta staffnya.

❖ Kendala dan solusi masalah lapangan

Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas


atau pemberi tugas paling lambat senin sore pada
minggu berikutnya, untuk dimintakan persetujuaannya,
dalam bentuk buku terjilid sebanyak 5 (lima) set.

❖ Laporan Bulanan, dilampirkan :

 Kemajuan pekerjaan mingguan

 Bar Chart dan Curve S

 Struktur Organisasi

 Photo Dokumentasi

 Kendala dan solusi masalah lapangan

 Hasil Testing yang dilakukan

❖ Shop drawing yang telah disetujui

Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas


atau pemberi tugas paling lambat per tanggal 10 bulan
berikutnya, untuk dimintakan persetujuannya, dalam
bentuk buku terjilid sebanyak 5 (lima) set.

❖ Asbuild-drawing

Berupa gambar pelaksanaan pekerjaan yang


mencakup, gambar lokasi, lay out masing-masing lokasi,
potongan memanjang, potongan melintang, gambar

3
potongan dan gambar detail, dengan skala yang
ditentukan. Gambar disampaikan dalam bentuk hard
copy berupa 1 (satu) set kalkir ukuran A3, 3 (tiga) set
copy gambar ukuran A3 dan 1 (satu) soft copy dalam
bentuk CD atau flash disk.

Gambar ini disampaikan kepada konsultan pengawas


atau pemberi tugas setelah pekerjaan selesai atau paling
lambat sebelum serah terima kedua, untuk dimintakan
persetujuannya.

 Album Photo Dokumentasi 100 %, yang terdiri dari


Photo 0 %, 50 % dan 100 %.

 Urusan keuangan, administrasi umum dan


personalian, dalam hal ini kepala proyek dibantu oleh
personalian di bidangnya dan bagian keuangan dan
staffnya.

 Urusan logistik dan peralatan di lapangan, pimpinan


proyek dibantu oleh staff logistik dan peralatan. Untuk
mencapai tujuan proyek yang lebih cepat.

 Urusan keamanan dan keselamatan kerja di


lapangan Quality kontrol dan bagian K3 harus
berperan aktif demi kelancaran proyek tersebut.

Secara organisasi dan keterlibatan team yang tersebut di atas


Project Manager dan Site Manager bertanggung jawab secara penuh
dalam pelaksanaan proyek ini. Dan diharapkan dengan sistem
tersebut, maka proyek akan berjalan dengan lancar dan pencapaian
proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan.

I.3. Administrasi dan Pelaporan Proyek.

4
Tahapan pelaksanaan administrasi proyek dilakukan dengan urutan
sebagai berikut :

❖ Ijin Memasuki Lokasi

Ijin ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi


tugas, untuk dimintakan persetujuannya.

❖ Ijin Pelaksanaan, dilampirkan :

 Shop drawing

 Hasil Pengukuran Lapangan dengan potongan melintang per 20


m, dan setiap elevasi-elevasi dan ukuran-ukuran yang
diperlukan

 Ijin Material

Ijin ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi


tugas, untuk dimintakan persetujuannya.

❖ Laporan Harian, berisi :

 Jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan

 Jenis dan volume material yang akan digunakan

 Jumlah tenaga kerja, yang terdiri dari pekerja, Tukang,


Kepala Tukang, Mandor dan staff Kantor Lapangan.

 Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan

 Kondisi cuaca

Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau


pemberi tugas, untuk dimintakan persetujuannya.

❖ Laporan Mingguan, berisikan dan dilampiri :

 Kemajuan pekerjaan mingguan

 Bar Chart dan Curve S

 Struktur Organisasi

5
 Photo Dokumentasi

II. PERSIAPAN

II.1. Pembuatan Papan Nama Proyek.

Metode Pelaksanaan

Pada lokasi proyek dipasang 1 (satu) buah papan nama proyek dari
bahan triplek ukuran 4 ft X 8 ft X 9 mm, dengan tiang dari kayu kaso
ukuran 4 X 6 cm. Papan nama proyek ditempatkan di lokasi yang
muda dilihat sesuai dengan persetujuan direksi/pengawas lapangan.
Pekerjaan ini dikerjakan dalam jangka waktu 1 hari kalender, dengan
rincian sebagai berikut:

Tenaga Kerja:

❖ Tukang kayu = 1 orang

❖ Tukang Cat = 1 orang

❖ Pekerja = 1 orang

Peralatan

❖ Gergaji, palu, sendok semen, pacul, sekop, ember dll.

II.2. Pekerjaan Pemasangan Bouwplank

A. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Pemasangan Bouwplank/Pengukuran dimulai sesudah lokasi
pekerjaan bersih dari semak-semak dan lainnya. Tiang bouwplank
harus terpasang kuat, papan ketam halus dan lurus pada sisi
atasnya, tiap sudut harus siku. Untuk kayu bouwplank tiang kayu
digunakan kayu 5/7 cm dan papan bouwplank bagian atasnya
diserut rata dan bersih agar permukan peil bangunan yang telah
ditentukan sama permukaannya.

B. Pekerjaan Bowplank

Sebelum melakukan pekerjaan bouwplank, kegiatan yang harus


dilakukan adalah pengukuran dan bila perlu perataan permukaan
tanah. Tujuan utama dari pengukuran adalah membuat pola
bangunan dalam ukuran yang sesungguhnya sesuai gambar denah

6
rencana. Hasil dari pengukuran tersebut, harus kita simpan dan
Tujuan pekerjaan bouwplank:

❖ Untuk menentukan elevasi lantai dari permukaan tanah, kurang


lebih 0,00.

❖ Untuk membantu presisi dan akurasi bangunan yang akan


didirikan.

❖ Dapat membantu dalam pasangan dinding bata dari as ke as.

Gambar pekerjaan bouwplank

Bouwplank diletakkan kurang lebih satu meter arah luar dari as


bangunan atau pada posisi yang dirasa aman terutama akibat
galian pondasi.

II.3. Pembuatan kantor kerja lapangan atau direksi keet, Los Kerja,
Gudang dan Tempat penyimpanan material.

Fasilitas-fasilitas tersebut di atas disetujui oleh konsultan pengawas


dengan ketentuan yang tertera dalam BOQ yang di tawarkan adapun
ketentuan-ketentuan yang dari pekerjaan ini adalah :

❖ Luas Kurang lebih 32 M2 ( 4 m X 8 m ) dengan rangka kayu,


atap asbes/seng gelombang, dinding dan pintu serta plafon
terbuat dari triplek, lantai plesteran dan jendela naco
seperlunya.

❖ Peralatan-peralatan keet terdiri dari : meja rapat, meja kursi,


meja kerja biasa, white board dan keperluan lain demi
mendukung pekerjaan proyek ini.

7
II.4. Penyediaan Air kerja dan Listrik Kerja.

Air kerja di lapangan menggunakan air sumur pompa di lokasi


proyek atau suply dari luar dan untuk listrik kerja diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama pembangunan dengan
cadangan dari generator set (GENSET).

II.4. Mobilisasi Peralatan.

Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua


peralatan yang diperlukan di lapangan. Peralatan ditempatkan
sedemikian rupa sehingga mampu melayani/mendukung pelaksanaan
pekerjaan yang berada dalam jangkauannya.

III. PEKERJAAN STRUKTUR

A. PEKERJAAN TANAH & PONDASI.

1. Galian Tanah Bawah Pondasi.

Untuk membuat pondasi diperlukan pekerjaan galian tanah.


Pada umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal ± 50 cm
adalah lapisan tanah humus yang sangat labil dan tidak
mempunyai daya dukung yang baik. Oleh karena itu dasar
pondasi tidak boleh diletakkan pada lapisan tanah humus ini.
Untuk menjamin kestabilan pondasi dan memperoleh daya
dukung tanah yang cukup besar, maka dasar pondasi harus
diletakkan pada kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan
tanah sampai mencapai lapisan tanah asli yang keras. Lebar
galian tanah untuk memasang pondasi dibuat secukupnya saja
asal sudah dapat untuk memasang pondasi, karena tanah yang
sudah terusik sama sekali akan berubah baik sifatnya maupun
kekuatannya.

Bentuk tampang galian dapat bermacam-macam, tergantung


jenis tanahnya. Bila jenis tanahnya merupakan tanah lepas
(misal pasir), maka luas tampangnya akan semakin besar. Atau
dapat dikatakan bahwa luas tampang sangat dipengaruhi oleh
sudut longsornya.

8
2. Urugan Pasir Bawah Pondasi.

Sebelum pasangan batu kali untuk pondasi dilaksanakan,


maka harus didahului dengan menebarkan pasir urug sebagai
alas pondasi setebal kurang lebih 5 sampai dengan 10 cm dan
batu kosong satu lapis sepanjang galian pondasi, kemudian
dipadatkan.

3. Pekerjaan Pondasi Batu Kosong.

Pekerjaan batu kosong adalah pekerjaan pasangan batu yang


tidak menggunakan adukan semen dan pasir, pasangan batu
kosong disusun dibawah pondasi yang berfungsi untuk
mengatasi gerakan dinamis tanah sehingga tidak merusak
pondasi dan bangunan struktur diatasnya.

Syarat-syarat dan Langkah kerja.

❖ Pasir urug dicela-cela batu harus disiram dengan air,


sampai pasir betul-betul mengisi cela-cela batu kali.

❖ Pemakaian ukuran batu kali harus variatif.

❖ Susunan batu kali dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar


20 cm dan dikunci dengan batu yang ukurannya lebih kecil.

❖ Batu kali jangan blondos, tetapi batu pecah dengan tujuan


agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas.

4. Pekerjaan Pondasi Menerus Batu Kali, Spesi 1 Pc : 4 Ps

Pondasi batu kali adalah pondasi yang menggunakan batu


kali sebagai bahan utamanya. Pondasi ini biasanya dibangun
menerus mengelilingi denah bangunan yang berfungsi
mendistribusikan beban dinding dan kolom supaya beban
bangunan tersebar merata. Pondasi batu populer digunakan di
kali cukup banyak dan relatif murah. Pondasi batu kali pada
umumnya berbentuk trapesium dengan ukuran tinggi sesuai
dengan gambar kerja.

Metode Pelaksanaan.

9
❖ Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai
dengan gambar kerja yang telah disetujui oleh direksi
pengawas.

❖ Tahap pengerjaan konstruksi awal adalah tahap pengerjaan


pondasi. Walaupun disebut tahap pengerjaan pondasi,
dalam tahap ini tidak hanya pondasi saja yang dikerjakan,
tetapi juga beberapa pekerjaan lain seperti penggalian dan
pemasangan jalur pipa air bersih dan air kotor, serta septic
tank yang sebenarnya juga merupakan “pondasi” sebagai
sistem utilitas yang akan menjamin keberlangsungan
aktivitas di rumah anda nanti.

❖ Tahap pengerjaan pondasi ini harus mendapat perhatian


khusus karena pada tahap inilah semua bagian-bagian
dasar yang merupakan tempat keseluruhan konstruksi
rumah anda bertumpu. Pada tahap ini, pastikan anda
menggunakan bahan-bahan yang baik dengan ukuran yang
tepat karena pondasi yang kuat adalah syarat rumah yang
kuat.

❖ Sistem pemasangan pondasi yang tepat dapat dilihat pada


gambar di bawah ini :

Gambar pekerjaan pondasi.

❖ Pemasangan pondasi harus di hindarkan pada tanah lembek


dan berdampingan dengan tanah keras, sebaiknya di

1
pasang dengan kondisi tanah dengan kekerasan tanah
yang merata, hal ini untuk menghindari patahan pada

pondasi.
Gambar pekerjaan pondasi.

5. Pekerjaan Pasang Sloof 15/20.

Lingkup pekerjaan ini ialah Pekerjaan Pengecoran beton


bekisting, pekerjaan pengecoran. Pekerjaan ini harus
ditempatkan seperti yang ditempatkan pada gambar kerja di
lapangan.

Metode Pemasangan.

❖ Sebelum proses pengecoran sloof dilakukan, maka


dipastikan patok-patok di lapangan sudah tersetting
dengan baik. Hal ini agar menjaga kerapian dan ukuran
sloof.

❖ Setelah Patok sudah tersetting dengan baik maka papan


bekisting di pasang sesuai dengan besaran sloof yang
akan di pasang dilapangan.

❖ Setelah poin di atas selesai dilakukan besi beton sloof


dirakit sesuai dengan gambar yang telah di anjurkan dan
sudah di setujui oleh direksi/konsultan pengawas.

1
❖ Pada arah pertumbuhan, besi beton sloof disediakan
overstek sepanjang 60 cm dan dibungkus dengan adukan
dari campuran 1PC : 10 pasir dengan dimensi yang sama
dengan dimensi sloof.

❖ Material pengecoran sloof sebaiknya di aduk menggunakan


Beton Molen hal ini untuk mendapatkan kualitas beton
yang baik dan rata.

❖ Pastikan bahwa jarak pembesian sudah tersetting dengan


rapi sehingga dan sesuai dengan gambar shop drawing.

Material yang bisa di Pakai.

 Besi Beton.

 Semen.

 Pasir Beton.

 Split ukuran 2 – 3 Cm.

Gambar pengecoran sloof.

6. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali yang Dipadatkan

Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah


pembuatan pondasi, galian dilaksanakan dengan terlebih

1
dahulu tanah dibersihkan dari lapisan tanah humus dan
lapisan organik, kemudian permukaan tanah dikasarkan dan
dibasahi dengan air agar timbunan mudah monolit dengan
tanah dasar. Bahan timbunan diambil dari hasil galian
setempat yang dipilih dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Pada saat penimbunan dilaksanakan secara berlapis-lapis
didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan selanjutnya
20 cm dan dipadatkan lapis demi lapis hingga mencapai garis
elevasi rencana. Pemadatan dilakukan dengan memakai
stamper/Hand Compector.

7. Pekerjaan Roolag Pasangan Bata


Pondasi roolag pasangan bata berfungsinya bukan
menyalurkan beban bangunan, melainkan untuk
menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada
ujung lantai. Dengan kata lain fungsinya sama dengan sloof
gantung namun roolag bata tidak sekuat sloof gantung.
Pondasi roolag bata terbuat t dari tumpukan bata yang
dirangkai dengan adukan beton.

B. PEKERJAAN DINDING & RANGKA BANGUNAN.

1. Pekerjaan Pasang Kolom 12 X 12.

Pasang rangka tulangan kolom tepat pada besi stek yang


telah disediakan pada sloof. Besi stek harus berada didalam
rangka tulangan kolom. Lakukan pengukuran agar rangka
beton ini berdiri dengan tegak lurus dan ditahan sementara
dengan menggunakan kaso 5/7, bersamaan dengan ini lakukan
pekerjaan pasangan conblock.

1
Dengan ukuran kolom 12 X 12 cm dan lebar pasangan
conblock 10 cm, agar kolom dapat dibentuk dengan baik,
bekisting kolom harus dibuat seperti gambar di bawah. Untuk
kolom tengah, bekisting dibuat dengan bentuk 2 buah huruf “U”
yang digabungkan di tempat dimana beton segar akan
dicurahkan. Untuk kolom sudut, bekisting dibuat dengan bentuk
huruf “G” dan huruf “F”.

Gambar bekisting kolom.

➢ Pekerjaan Pembesian.

Pekerjaan pembesian ini dibuat untuk pekerjaan pondasi


tapak, sloof, kolom, balok, plat lantai, ringbalk dan tangga
beton serta beton bertulang yang lainnya, pemotongan dan
pembentukan dilakukan berdasarkan table bar-bending,
pembengkokan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat PBI
71. Contoh besi yang digunakan sebelumnya akan
disampaikan kepada pemberi tugas untuk dimintakan
persetujuannya.

Material yang digunakan :

❖ Untuk besi beton dengan diameter < 10 mm, U-24

❖ Untuk besi beton dengan diameter < s/d 12 mm, U-32

❖ Untuk besi beton dengan diameter > 13 mm ( Ulir ), U-


39

1
Tulangan pokok dan sengkang diikat kokoh dengan
menggunakan kawat beton, dan posisinya berada sesuai
dengan jarak dan ketebalan selimut beton, posisi besi harus
dijaga agar tidak miring atau tidak stabil pada saat
pengecoran beton dilakukan

Untuk penyambungan dan pertemuan pembesian dilakukan


overlap

sebesar 40 d, d = diameter besi, bagian bengkokan


sepanjang 6d dan membentuk sudut 45ᴼ. Pembesian dirakit
dengan mengikat tulangan pokok dengan sengkang,
menggunakan kawat beton. Pemasangan dilakukan sesuai
dengan penempatan pada gambar kerja.

Semua pembesian yang terpasang diberi tahu-tahu beton


dengan kualitas yang setara beton yang akan digunakan,
untuk menentukan tebal selimut beton.

Alat yang digunakan :

❖ Mesin potong besi untuk diameter 16 mm keatas


(barcutter)

❖ Gunting besi s/d diameter 14 mm

❖ Alat pembengkok besi.

2. Kolom Praktis 11 X 11.

Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu


kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding

1
stabil,

1
pekerjaan kolom praktis dipasang bersamaan dengan
pasangan bata yaitu tiap 9-12 m2.

Langkah kerja kolom praktis adalah sebagai berikut :

❖ Memasang rangkaian tulangan secara vertical

❖ Memasang bekisting dimasing-masing sisi rangkaian


tulangan dengan jarak tulangan terluar dengan bekisting
±2 cm.

❖ Kemudian masukan adukan beton secara bertahap dan


ditusuk-tusuk dengan tongkat besi sampai padat.
Pelaksanaan tersebut dilakukan setiap tinggi antara 90
cm – 120 cm, supaya hasil cetakan tidak ada yang
keropos.

3. Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata Merah.

Pekerjaan pasangan dinding bata merupakan kunci utama


dari semua pekerjaan finishing karena itu pekerjaan ini harus
dikerjakan dengan tepat dan cermat karena jika pekerjaan ini
tidak bagus maka akan berdampak buruk terhadap pekerjaan
atau sebagian besar terhadap pekerjaan finishing lainnya.

Misalnya jika dinding miring akan sangat mengganggu


pekerjaan plafon, penempatan posisi kusen pintu dan jendela
dan jika tidak bisa terpasang dengan baik akan sangat
berakibat fatal terhadap pekerjaan lainnya.

Perhatian dan pengawasan sangat penting dalam pelaksanaan


pekerjaan dinding, karena bahan ini menggunakan dalam
jumlah yang banyak serta melibatkan tenaga kerja yang banyak
juga. Managemen bahan dan tenaga yang baik sangat
berpengaruh sekali terhadap hasil pekerjaan ini.

Mengingat pekerjaan dinding ini sangat kasat mata, maka untuk


itu pengawasan terhadap mutu pekerjaan juga harus
diperhatikan yaitu dengan melakukan ceklist secara bertahap,
untuk item pekerjaan dinding sehingga hasil akhir pekerjaan ini
sesuai dengan spesifikasi atau menjadi lebih baik.

Adapun kesalahan yang biasanya terjadi dalam sistem


pemasangan pasangan Batako ini yang perlu mendapat
perhatian khusus dan perlu di hindarkan yaitu :

❖ Material tidak terkontrol.

1
❖ Dinding tidak vertical/Miring.

❖ Tebal dinding tidak sama.

❖ Sudutan/pertemuan dinding tidak siku.

❖ Dinding/Acian retak.

Oleh karena itu pemasangan ini perlu di cermati untuk


menghindari kesalahan tersebut, bahan, material, dan metode
pemasangan yang akan dilakukan untuk mencegah kesalahan
tersebut yaitu :

a. Bahan yang dibutuhkan : Batu bata lokal, Pasir pasang,


Semen, Besi beton, Air.

b. Bahan yang dibutuhkan : Concrete Mixer, Water pass,


benang, jidar alumunium & unting-unting.

c. Metode Pekerjaan pemasangan.

Pekerjaan bata ini dimulai setelah pekerjaan beton struktur


selesai dilakukan. Sebelum melakukan pekerjaan lokasi
harus di bersihkan dari kotoran-kotoran maka akan dimulai
pekerjaan.

Langkah-langkah :

❖ Marking center Line Pasangan bata di setiap ruangan/


lantai beton (Marking Awal).

❖ Marking pasangan bata setebal pasangan bata.

❖ Buat marking pinjaman sejauh 50 cm, tergantung dari


sistem markingan dari pasangan bata 2 sisi.

❖ Pasang profil kayu atau besi untuk acuan kedua sisi


pasangan bata yang akan di pasang kemudian cek
verticality kayu dengan pondulum (unting-unting).

❖ Pasang Benang secara horizontal dari acuan ke acuan


untuk setiap 2 lapis bata.

❖ Pasangan tulangan untuk kolom praktis setiap 12 m2


atau dinding dengan jarak 4 m atau sesuai dengan
gambar.

1
❖ Rendam bata dalam air.

❖ Adukan mortar (adukan) untuk pasangan bata dengan


komposisi : umum ( 1 Pc : 5 Pasir ), Trassram ( 1 Pc :
3 Pasir ).

❖ Mortar awal berfungsi sebagai perataan awal.

❖ Pasangan Bata lapis pertama. Cek posisi pasangan


terhadap marking, jika sesuai dapat dilanjutkan ke
tahap berikutnya sesuai benang acuan sesuai
ketinggian 1 m, tebal spesi pada pasangan di
usahakan 1 – 1.5 cm (tergantung gradasi pasir).

❖ Lanjutkan pemasangan setiap tinggi 1 meter.

❖ Untuk pasangan bata yang bertemu dengan kolom


struktur, apabila ketinggian bata sudah mencapai 1.6
m dipasang angkur dari kolom kepasangan bata (2
buah dengan jarak vertikal 500mm).

❖ Pada pertemuan pasangan bata dengan balok struktur


biasanya diatasnya di pasang steyroform guna
menghindari retak akibat lendutan struktur.

4. Pekerjaan Ringbalk 10/15, Campuran 1Pc:@Ps:3Krl

Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti


balok yang terletak diatas dinding bata, yang yang berfungsi
sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan
beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang
diterima oleh kuda-kuda.

Pemasangan Ring balok maksimum 4 meter dari sloof,


idealnya 3 meter. Dimensi ring balok yang biasa digunakan
adalah lebar

1
15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4
diameter 8 mm dengan begel diameter 6 – 15 cm.

Langkah kerja.

❖ Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk


pemasangan ring balok.

❖ Untuk melakukan acian hal yang paling penting adalah


memasang mal ring balok tersebut.

❖ Lakukan pengadukan beton.

❖ Pada saat melakukan pengecoran balok usahakan


adukan beton sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

❖ Apabila pengecoran sudah selesai, biarkan beton


mengeras.

5. Pekerjaan Pasang Sopi-sopi

Pekerjaan sopi-sopi hampir bersamaan dengan pembuatan


balok cincin atau ringbalk pada dinding tulangan antara
ringbalk dengan tulangan sopi-sopi harus tersambung. Setelah
tulangan sopi-sopi berdiri tegak, pasang tali pada ujung
tulangan sopi-sopi hingga terbentuk segitiga yang menjadi
panduan untuk membuat sopi-sopi.

Selanjutnya susun beton pracetak untuk menjadi dinding pada


sopi-sopi sekaligus mengecor tulangan sopi-sopi yang berada
di tengahnya. Pekerjaan terakhir dari pembuatan sopi-sopi
adalah mengecor tulangan atas pada sopi-sopi sehingga
membentuk segitiga yang kaku.

6. Pekerjaan Dak Beton, Tebal 7 cm.

Pekerjaan dak beton umumnya sma dengan pekerjaan


kolom atau balok yang merupakan komponen struktur
bertulang. Sebelum melakukan pekerjaan ini terlebih dahulu

2
kita harus mengetahui dimensi dak beton y6ang akan dicor.
Setelah mengetahui dimensi dak beton kita juga perlu
mengetahui komposisi beton yang akan digunakan.
Pemakaian beton itu sendiri dimaksudkan untuk pekerjaan
struktural. Biasanya pekerjaan struktural memakai beton mutu
yang telah ditentukan oleh konsultan pengawas atau direksi
lapangan.

Langkah kerja.

❖ Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk


pemasangan dak beton.

❖ Untuk melakukan acian hal yang paling penting adalah


memasang mal dak beton tersebut.

❖ Lakukan pengadukan beton.

❖ Pada saat melakukan pengecoran balok usahakan


adukan beton sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

❖ Apabila pengecoran sudah selesai, biarkan beton


mengeras.

IV. PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. Pekerjaan Lantai

1. Pekerjaan Rabat Beton Lantai Tebal 5 cm.

Lingkup pekerjaan.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang peralatan dan


semua pekerja yang berhubungan dengan pekerjaan
penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS.

Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan


lantai yang akan dipasang, khususnya untuk di seleksi kualitas,
warna, tekstrur, bahan lantai untuk mendapat persetujuan dari
direksi lapangan.

Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari


produsen/sub kontraktor kepada pemilik proyek untuk setiap
2
masing – masing penggunaan bahan lantai dengan jangka
waktu jaminan minimal 5 (lima) tahun.

Pekerjaan lantai yang akan di laksanakan adalah sebagi berikut :


❖ Pekerjaan Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5.
❖ Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5
❖ Lantai beton tumbuk 1 : 3 : 5 dengan tebal 5 cm
 Permukaan harus rata sebelum di gunakan floor
hardner
 Floor hardner digunakan durafax – grace atau setara.
 Tata cara penggunaannya sesuai brosur untuk itu.

2. Pekerjaan Urugan Pasir di bawah lantai


Sebelum pemasangan keramik lantai terlebih dahulu di pasang
urugan pasir yang berfungsi menstabilkan permukaan tanah
asli dan menyebarkan beban, dengan ketebalan 5-10 cm.
❖ Pada permukaan urugan tanah diberi urugan pasir padat
setebal 5-10 cm.
❖ Pasir diratakan dengan menggunakan alat pemadat dan
selalu dikontrol ketebalan dari pasir tersebut.
❖ Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat
dan rata.

3. Pekerjaan Urugan Tanah di Bawah Lantai


Sebelum pemasangan keramik lantai terlebih dahulu di pasang
urugan tanah yang berfungsi menstabilkan permukaan tanah
asli dan menyebarkan beban, dengan ketebalan yang relatif.
❖ Pada permukaan tanah asli diberi urugan tanah padat.
❖ Tanah diratakan dan di padatkan dengan menggunakan
alat pemadat dan selalu dikontrol ketebalan dari tanah
tersebut.
❖ Tanah kemudian dibasahi dengan air agar pasir benar-
benar padat dan rata.

4. Pekerjaan Lantai Keramik 30 X 30


Tahap-tahap pekerjaan lantai keramik 30 x 30 sebagai berikut :
❖ Lantai dasarnya dibersihkan dari debu/kotoran dan
disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan
pasangan keramik.
❖ Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh
sebelum dipasang.
❖ Buat adukan untuk pasangan keramik.
❖ Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi
rongga.
❖ Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal
pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan

2
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan
pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
❖ Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan
palu karet untuk mendapatkan permukaan lantai keramik
yang rata.
❖ Cek kerataan permukaan dengan menggunakan
waterpass.
❖ Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan
beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada
dalam adukan pasngan lantai keramik
❖ Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
❖ Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai
keramik dari kotoran.

5. Pekerjaan Keramik 20 X 20 untuk kamar mandi


Tahap-tahap pekerjaan lantai keramik 20 x 20 untuk kamar
mandi sebagai berikut :
❖ Lantai dasarnya dibersihkan dari debu/kotoran dan
disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan
pasangan keramik.
❖ Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh
sebelum dipasang.
❖ Buat adukan untuk pasangan keramik.
❖ Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi
rongga.
❖ Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal
pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan
pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
❖ Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan
palu karet untuk mendapatkan permukaan lantai keramik
yang rata.
❖ Cek kerataan permukaan dengan menggunakan
waterpass.
❖ Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan
beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada
dalam adukan pasngan lantai keramik
❖ Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
❖ Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai
keramik dari kotoran.

6. Pekerjaan Pasang Batu Alam Andesit 3 x 40 Vernish Batu Alam


Tahap-tahap pekerjaan Pasang Batu Alam andesit 3 x 40
vernish batu alam sebagai berikut :
❖ Permukaan dinding dibersihkan dari kotoran/debu dan di
siram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan
batu andesit.

2
❖ Pasang benang untuk untuk membantu mendapatkan
pasangan batu yang lurus.
❖ Buat campuran untuk melekatkan batu andesit.
❖ Rendam batu andesit terlebih dahulu dalam air.
❖ Buat kepalaan untuk menjadi acuan pemasangan batu
andesit berikutnya.
❖ Kemudian letakkan batu andesit pada permukaan dinding
dengan acuan pasangan kepalaan batu andesit yang
telah dibuat.
❖ Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan pemasangan batu andesit yang
rata.
❖ Batu andesit di pasang pada dinding sanpai ketinggian
yang direncanakan.
❖ Cek kerataan permukaan dengan menggunakan
waterpass.
❖ Setelah pemasangan batu andesit selesai, biarkan
beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada
dalam adukan pasangan batu andesit
❖ Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
❖ Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan pasangan
batu andesit dari kotoran.

7. Pekerjaan Pasang Batu Alam Andesit 20 x 40 Vernish Batu Alam


Tahap-tahap pekerjaan Pasang Batu Alam andesit 20 x 40
vernish batu alam sebagai berikut :
❖ Permukaan dinding dibersihkan dari kotoran/debu dan di
siram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan
batu andesit.
❖ Pasang benang untuk untuk membantu mendapatkan
pasangan batu yang lurus.
❖ Buat campuran untuk melekatkan batu andesit.
❖ Rendam batu andesit terlebih dahulu dalam air.
❖ Buat kepalaan untuk menjadi acuan pemasangan batu
andesit berikutnya.
❖ Kemudian letakkan batu andesit pada permukaan dinding
dengan acuan pasangan kepalaan batu andesit yang
telah dibuat.
❖ Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan pemasangan batu andesit yang
rata.
❖ Batu andesit di pasang pada dinding sanpai ketinggian
yang direncanakan.
❖ Cek kerataan permukaan dengan menggunakan
waterpass.

2
❖ Setelah pemasangan batu andesit selesai, biarkan
beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada
dalam adukan pasangan batu andesit
❖ Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
❖ Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan pasangan
batu andesit dari kotoran.

B. PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP

1. Pekerjaan Plafon Kalsiboard 3.5 mm dan assesoris + Rangka


Holow 40.40 2 mm.
Plafond kalsiboard adalah bagian konstruksi yang merupakan
lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka
atapnya, sehingga bisa dikatakan bagian tinggi bangunan
dibawah rangka atapnya. Plafond Kalsiboard adalah bagian dari
konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-langit
bangunan. Pada dasarnya plafond dibuat dengan maksud
untuk mencegah cuaca panas atau dingin agar tidak langsung
masuk ke dalam rumah setelah melewati atap.
Langkah kerja.
❖ Pelaksanaan pekerjaan plafond dilaksanakan setelah
dudukan untuk alat penggantung/pengait rangka plafond
telah selesai dikerjakan dan tertutup dengan atap atau
dak beton.
❖ Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk
mendapatkan permukaan plafond yang rata air.
❖ Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai
dilaksanakan baru penutup atau lembaran plafond dapat
dipasangkan
❖ Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan
maksimal 16 meter.
❖ Sambungan antara lembar plafond yang terpasang
serapat mungkin lalu dilapisi dengan base bond dan
paper tape dari produk yang sama dengan plafond.
❖ Pemasangan list plafond dipasang pada setiap permukaan
antara dinding dan plafond dengan cara pemasangan
menggunakan paku atau sekrup.

2. Pasangan List Plafond


Pengertian list plafond adalah bagian dari plafond yang
berfungsi untuk menutupi bagian tepi plafond itu sendiri
sehingga lebih expose.
Langkah kerja.
❖ Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan
ukurannya tepat karena jika meleset beberapa cm saja
bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain
(terutama bagian sambungan sudut).

2
❖ Setelah itu potong list yang akan dipasang sesuai
dengan ukuran tadi dengan menggunakan cutter atau
gergaji besi.
❖ Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk
menempelkan list pada dinding yang akan dipasang.
❖ “perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list
yang telah dipotong tadi. Oleskan perekat tersebut
secara merata agar semua bagian list dapat menempel
pada dinding dan plafond secara merata.
❖ Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat”
tersebut ke dinding dan plafond yang akan dipasang.
Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi
(usahakan diberi tanda tempat yang akan ditempeli list).
❖ Setelah list tertempel pada dinding dan plafond,
selanjutnya rapikan bagian atas dan bawah list dengan
kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas
“perekat” yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan
amplas atau kape.
Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai
keliatan. Caranya dengan menambah “perekat” atau
membuat motif-motif yang seolah-olah list tersebut
keliatan sambung-menyambung.

3. Pasangan Atap Metal


Atap metal adalah atap yang terbuat dari bahan metal
Zincalume yang ringan namun kuat dan tidak membebani
konstruksi bangunan.
Langkah kerja.
Pemasangan atap metal yang harus diperhatikan adalah bagian
atas dan bawah atap tidak bisa terbalik dalam pemasangannya
sebab ada SOK nya. Sehingga pemasangan lembaran pada
sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri
atap.
Cara Pengerjaan

4. Rangka Baja Ringan


Baja ringan adalah baja yang berkualitas tinggi dan ringan,
namun kekuatan baja tersebut tidak kalah dengan baja
konvensional. Ketebalan pada baja ringan ditentukan oleh
fungsinya.
Langkah kerja.
❖ Tahap persiapan
Menyiapkan rencana pemasangan atap dan peletakan
kuda-kuda kemudian mengecek peralatan kerja dan
peralatan keselamatan kerja.
❖ Levelling dan marking

2
Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku
dengan menggunakan alat waterpass, kemudian
memastikan rangka dasar ring balok mengikat semua
bagian bangunan dan mengukur jarak yang dibutuhkan
antara kuda-kuda dan meteran, langkah terakhir dari
levelling dan marking yaitu memberikan tanda untuk
meletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan rancangan
gambar atap yang sudah dibuat.
❖ Perakitan dan pemasangan kuda-kuda
Kuda-kuda harus dipasang secara hati-hati dan sesuai
dengan nomor ring balok kemudian memastikan sisi
kanan dan kiri pada rangka kuda-kuda tidak terbalik dan
setelah itu mengencangkan ring balok supaya posisi
kuda-kuda tidak berubah, langkah selanjutnya :
a. Memeriksa semua jarak antara kuda-kuda
b. Memastikan kedataran (levelling kuda-kuda)
c. Memasang balok nok
d. Memasang bracing (pengikat) sebagai penguat.
e. Memasang reng
f. Memasang gording tambahan setelah kuda-kuda
terakhir yang menumpuh pada ring balok
g. Kemudian memasang ceillng battens untuk
memperkuat ikatan antara kuda-kuda.

❖ Tahap akhir pemasangan


Memeriksa kembali apakah pemasangan kuda-kuda sudah
sesuai dengan gambar, kedataran nok pada semua sisi
atap dan memastikan overhang sudah terpasang dengan
benar atau belum.

5. Pasangan Bubungan Metal


Bubungan adalah pertemuan dari dua bidang atap
yang merupakan garis miring menyudut .
Langkah kerja.
❖ Tentukan tinggi ukuran tinggi pasangan genteng metal
bubungan
❖ Pasang benang pada dua buah profil, sesuaikan tinggi
pemasangan
❖ Mulailah pemasangan genteng metal bubungan dimulai
dari ujung garis atap.

6. Pasangan Listplank Kayu


Listplank adalah bila papan atau beton yang dibuat untuk
menahan air hujan dan penutup rangka atap bagian luar.
Listplank bisa terbuat dari papan, beton cor dan
lain sebagainya.
Langkah kerja.

2
❖ Tentukan model pemasangan listplank yang akan
dikerjakan
❖ Pasang listplank tersebut secara memanjang sesuai
dengan kebutuhan atap dan perencanaan yang
telah dibuat.
❖ Perhatikan jarak pemasangan antara sekrup yang
sebaiknya tidak terlalu jauh agar ikatanya semakin kuat
(idealnya jarak 20 – 30 cm) dan dipasang memanjang
mengikuti listplank tersebut.
❖ Sesudah listplank berhasil dipasang, kemudian masing-
masing sekrup dan sambungan diberikan dempul.

C. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


1. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan – bahan yang diperlukan, peralatan termasuk alat
– alat bantu dan pengangkutan yang di perlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat di capai hasil
pekerjaan yang maksima, meliputi :

1.1 Pekerjaan Daun Pintu Panel Kayu


❖ Metode pengerjaan
Meliputi semua pekerjaan seperti memasang, memahat,
menyetel, membuat lidah-lidah, spony dan lain-lain
pekerjaan yang diperlukan untuk menyambung kayu
dengan baik.
Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku,
dan lain-lain untuk keperluan pelaksanaan.
Pekerjaan kayu di proyek ini adalah penyediaan bahan
pembuatan dan pemasangan untuk, kusen lengkap
dengan pintunya untuk ruangan-ruangan yang sesuai
dengan gambar kerja.

❖ Bahan-bahan
 Bahan kayu kelas II dan kayu kelas I
 Rangka kayu dengan kualitas baik
 Pintu panil julusi kayu Kayu kanfer dengan rangka
tepi kayu kanfer, melamin.
 Menggunakan list kayu setebal 1cm mengelilingi
seluruh ketebalan pintu, dengan finishing cat.
 Semua permukaan daun pintu panil difinishing cat.

❖ Pelaksanaan
 Harus di lakukan pengukuran di tempat
pemasangan, bila terdapat kelainan-kelainan agar

2
segera di laporkan ke direksi lapangan untuk
mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
 Pemborong harus membuat gambar rencana,
pembuatan ini bertujuan untuk meminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi lapangan.
 Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih
lebar dari 0.08 m harus di pasang balok beton
bertulang (latei). Untuk yang lebih kecil dari 1.00 m
harus di pasang bat rollag dengan adukan 1Pc : 3P.

❖ Pekerjaan Alat Perlengkapan Pintu &


Jendela Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, perlengkapan daun pintu/daun
jendela seperti kunci, engsel dan alat-alat Bantu
lainnnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci
dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada daun
pintu kayu, dan triplek.

❖ Bahan-bahan dan Persyaratan Bahan


a. Semua hardware yang di gunakan harus sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam buku
spesifikasi teknis bila terjadi perubahan atau
penggantian hardware akibat dari pemilihan merek,
pemborong wajib melaporkan hal tersebut kepada
pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
b. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik,
untuk itu harus di lakukan pengujian secara kasar
dan halus.
c. Tanda pengenal anak kunci harus di pasang sesuai
dengan pintunya.
d. Pemborong wajib membuat shop drawing (Gambar
Detail Pelaksaan) berdasarkan gambar dokumen
kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan
dilapangan.
Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan
semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus
yang belum tercakup secara lengkap di dalam
gambar dokumen kontrak sesuai dengan standar
spesifikasi pabrik.
e. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui
dahulu oleh konsultan pengawas/perencana.

❖ Pekerjaan Engsel

2
Untuk panel-panel pada umumnya menngunakan
engsel pinti merek lokal, warna standar, di pasang
sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang
sama dengan warna engsel yang di pasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap
engsel memikul maksimal 20 kg.

❖ Persyaratan pelaksanaan
 Engsel atas di pasang ± 28 cm (as) dari
permukaan atas pintu.
 Engsel bawah di pasang ± 35 cm (as) dari
permukaan bawah pintu.
 Engsel dipasang tengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
 Untuk pintu bawah dipasang ± 28 cm dari
permukaan pintu, engsel bawah dipasang antara
kedua engsel tersebut.
 Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari
permukaan lantai.

Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door


closer harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi
yang telah di tentukan oleh pengawas apabila hal
tersebut tidak tercapai, pemborong wajib memperbaiki
tanpa tambahan biaya.

1.2 Pekerjaan kayu


Bahan
❖ Kayu tang dipakai harus menggunakan kayu kelas I dan
kelas II sesuai dengan PKKI 1961 (NI-5) lampiran 1,
kayu berkualitas baik, tua, kering dan tidak terdapat
kayu mudahnya (spint) sesuai dengan pasal III PKKI
mutu A.
❖ Kelembapan kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu
yang didalam danpekerjaan kayu pintu harus kurang
dari 16% dan untuk pekerjaan kayu kasar harus kurang
dari 18%.
Kelembapan tersebut dikirim ke tempat pekerjaan dan
harus konstan sampai bangunan selesai.
❖ Selama pelaksanaan, mutu kekeringan kayu harus dijaga
dengan menyimpan ditempat kering, terlindung dari
panas dan hujan.
❖ Aica aibon sebagai bahan perekat digunakan untuk
menempelkan lembar tripleks.

Macam dan Lingkup Pekerjaan.

Konstruksi dan macam-macam pekerjaan menggunakan


jenis kayu seperti di bawah ini :

3
❖ Pekerjaan rangka atap
 Kuda-kuda/Gording : kayu kelas II 5/10
 Kaso : kayu kelas II 5/7
 Papan lisplank : kayu kelas II 2/20
❖ Struktur dan Rangka Dinding
 Kolom : kayu kelas II 10/10
 Ringbalk : kayu kelas II 10/10
 Balok anak : kayu kelas II 6/12

2. Pekerjaan Pemasangan Kaca Tebal 3 mm


Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat
tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik tembus
cahaya, tarik, gilas dan pengambangan (float glass).
Langkah kerja.
❖ Menyediahkan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
sehinngga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
❖ Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.

3. Pekerjaan Pasang Jendela Roster


Fungsi utama dari roster adalah sebagai lubang angin untuk
menciptakan sistem sirkulasi udara yang lebih baik. Jika
jendela berfunsi sebagai media atau jalan untuk udara yang akan
masuk ke dalam ruang, roster berguna sebagai jalan untuk
keluarnya.
Cara pemasangan jendela roster
❖ Siapkan alat dan bahan kemudian rentangkan benang
berjarak dari separuh tebal jendela roster
❖ Pasang angker pada jendela roster secukupnya kemudian
dirikan jendela roster dan tentukan tinggi kedudukannya
❖ Atur kedudukan jendela roster sehingga berdiri tegak
menggunakan unting – unting
❖ Pasang skur sehingga kedudukan jendela roster stabil dan
kokoh
❖ Cek kembali kedudukan jendela roster apakah sudah
sesuai pada tempatnya kemudian bersihkan tempat di
sekelilingnya.

4. Pekerjaan Pasang BV
BV berfungsi sebagai ventilasi lebih sederhana dibandingkan
dengan jendela. Biasanya berukuran lebih kecil dari jendela yaitu
40 X 60 cm dan ventilasinya tidak dapat di buka. BV biasanya
dipasang di kamar mandi dan tempat-tempat yang membutuhkan
ventilasi udara dan sinar matahari masuk.
Cara pemasangan BV
❖ Siapkan alat dan bahan kemudian rentangkan benang
berjarak dari separuh tebal BV
❖ Siapkan adukan mortar semen
3
❖ Atur kedudukan BV menggunakan unting-unting dan
benang agar tersusun rapi
❖ Berikan adukan mortar agar BV dan dinding saling
mengikat
❖ Ratakan adukan mortar tersebut menggunakang cepang
(sendok perata)
❖ Cek kembali kedudukan BV apakah sudah sesuai pada
tempatnya kemudian bersihkan tempat di sekelilingnya.

D. PEKERJAAN PELESTERAN

1. Pekerjaan Plesteran Dinding 1 PC : 4 Ps, tebal 15 mm

Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah


di cek kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan plesteran. Pekerjaan dilaksanakan pada saat
pasangan bata berumur minimal 3 hari.

Tahapan pekerjaan :

❖ Siram permukaan bata sampai dengan permukaan


jenuh.

❖ Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding


serta posisinya.

❖ Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk


menghindari penyusutan yang berlebihan.

❖ Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur


3 hari.

❖ Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di


ratakan dengan jidar aluminium (pemakaian roskam
sebaiknya di hindari).

❖ Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di


plester.

❖ Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari


dalam satu minggu, hal ini untuk menghindari retak
rambut pada dinding bata sebelum berlanjut pada
tahap acian.

2. Pekerjaan Acian Dinding

3
Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan acian.

Tahapan pekerjaan :

❖ Lakukan kuring pasangan bata dengan di siram setiap


hari, guna menjaga penyusutan yang berlebihan.

❖ Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur


dengan steel trower dan ratakan dengan jidar
alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan
untuk menghindari retak rambut pada permukaan
dinding.

❖ Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air


sebelum pekerjaan acian.

❖ Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan


dengan kertas semen.

Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam


waktu selama 3 hari.

3. Pekerjaan Plesteran Plesteran Ciprat 1 SP : 2 PP

Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah


di cek kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan plesteran. Pekerjaan dilaksanakan pada saat
pasangan bata berumur minimal 3 hari.

Tahapan pekerjaan :

❖ Siram permukaan bata sampai dengan permukaan


jenuh.

3
❖ Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding
serta posisinya.

❖ Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk


menghindari penyusutan yang berlebihan.

❖ Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur


3 hari.

❖ Metode plesteran dilakukan dengan cara diciprat


menggunakan mesin pompa beton (mortar)

❖ Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di


ratakan dengan jidar aluminium (pemakaian roskam
sebaiknya di hindari).

❖ Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di


plester.

❖ Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari


dalam satu minggu, hal ini untuk menghindari retak
rambut pada dinding bata sebelum berlanjut pada
tahap acian.

E. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat Tembok
Pekerjaan pengecatan dilakukan apabila permukaan acian
pada dinding tidak basah lagi akibat penguapan air dari pasngan
dinding.
Tahapan pelaksanaan pengecatan dilaksanakan sebagai berikut :
❖ Permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran
menggunakan kain kasa.
❖ Permukaan dinding dihaluskan dengan menggunakan amplas.
❖ Permukaan dinding ditutup dengan menggunakan plamir.

3
❖ Permukaan plamir dihaluskan dengan amplas sehingga pori-
pori tembok terisi dengan baik.
❖ Untuk pengecatan bahan besi, terlebih dahulu permukaannya
dibersihkan dengan amplas.
❖ Cat dasar diberi pada permukaan tembok dan besi dengan
satu lapis, dan permukaanya dihaluskan dengan amplas.
❖ Cat tembok atau cat besi diberi pada permukaan tembok atau
besi sehingga permukaannya terlihat rata dan
halus. Material yang digunakan :
 Cat tembok : setara SNI
Alat yang digunakan
 Kuas
 Roll Paint

2. Pekerjaan Cat Plafond


Cara mengecat plafond sama dengan pengecatan pada
tembok. Jenis cat yang digunakan adalah cat tembok.
Hanya bedanya adalah plafond terletak di bagian atas dalam
posisi mendatar, sehingga diperlukan cara khusus dalam
pengecatan plafond.
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond
❖ Pastikan permukaan plafond sudah dalam keadaan rata.
❖ Proteksi area kerja dengan plastik terutama pada bagian
lantai dan pintu pintu/jendela untuk menghindari tumpahan
cat.
❖ Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran
dengan amplas.
❖ Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer
( untuk pengikat cat).
❖ Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish
untuk permukaaan plafond minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan jenis cat emultion.
❖ Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya
telah kering.

3. Pekerjaan Cat Kayu


Cat kayu berfunsi untuk mempertahankan kayu dari cuaca dan
panas matahari sehingga memperpanjang umur kayu itu sendiri.

Langkah kerja.
❖ Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang
menempel, gunakan kapek kayu, dan haluskan dengan
amplas ukuran sedang.
❖ Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas
menggunakan kain ball politur (kain limbah kaos)
❖ Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan
dengan thinner. Cat dasar gunanya untuk melapisi
permukaan kayu agar plamur kayu menempel dengan baik
dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat finishing

3
tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus
benar-benar kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering
hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu
tertentu akan retak-retak dan keriput.
❖ Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan
plamur kayu dengan teliti dan rapi agar permukaannya
benar- benar rata dan menutup pori-pori kayu. Mengerjakan
pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
❖ Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas
dengan amplas ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan
setelah lapisan plamur kayu benar-benar kering (2 hari).
Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih
terlihat), lakukan plamur ulang.
❖ Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus
dan rata, tidak ada yang terlewat, lakukan pengecatan masih
menggunakan cat dasar yang diencerkan dengan thinner
(lebih encer dari campuran no. 1).
❖ Pengecatan dengan cat finishing (3X), atau 3 lapis. Lakukan
setelah cat dasar benar-benar kering. Setiap lapisan dicat
dengan cat yang dicampur thinner sehingga cat tidak
mengental. Setelah beberapa saat cat di dalam kaleng akan
mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner
secukupnya, jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental.

V. PEKERJAAN MEP

A. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Instalasi listrik dipasang sesuai dengan gambar wiring pada
gambar kerja, kabel ditarik pada sparing yang telah tersedia sesuai
dengan data kabel pada gambar.
Sambungan kabel dilakukan pada pertemuan sudut pada bangunan
atau pada titik-titik sambungan kabel pada kabel penerangan luar.
Untuk sambungan pada kabel tanam diberi paku skun dan
dibungkus dengan sealant ex 3M, sedangkan pada bangunan
ditutup dengan isolatip yang tahan panas. Penempatan panel, stop
kontak, saklar, meter Kwh, titik lampu dipasang dengan kuat sesuai
gambar kerja.
Test commissioning dilakukan dengan test nyala, baik untuk lampu
penerang dalam bangunan maupun pada penerangan jalan.

B. PEKERJAAN PLUMBING
Plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan, pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di
perumahan maupun di gedung.
Plumbing mempunyai fungsi dan tujuan, adapun fungsi dan
tujuannya sebagai berikut : Menciptakan suatu bangunan yang
memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik.

3
dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air bersih
ketempat tempat yang dituju dan membuang air kotor ke saluran
pembuang tanpa mencemari bagian penting lainnya dengan tidak
melupakan kenyamanan dan keindahan,adapun pekerjaan
plumbing adalah sebagai berikut :

1. Instalasi Air Bersih

Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan


pembangunan alur air bersih dari sumber air melalui komponen
penyalur dan penyambungnya ke bak-bak penampungan air
maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air
dalam kehidupan sehari-hari.

❖ Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah


Plumbing serta Diagram Isometri dimana dapat diketahui
jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.

❖ Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan


sebelum pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk
menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan
dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).

❖ Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran


air hujan dikerjakan setelah pekerjaan plesteran
diselesaikan.

❖ Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton
harus dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan pengecoran.

❖ Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan


plug/dop yang tidak mudah lepas (menghindari
kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).

❖ Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.

❖ Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan


saniter

❖ Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat


keramik / as keramik, simetris dengan luas keramik.

❖ Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan


pipa.

2. Kran Air
Memasang Kran tembok sebenarnya sangat mudah, tapi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan
3
❖ Hal yang pertama adalah sebelum kita mamasang kran
pastikan bahwa instalasi tembok dan pipa sudah benar-
benar selesai dikerjakan hal ini untuk menghidari Kran anda
rusak oleh benturan dan goresan.
❖ Hal yang kedua adalah pastikan air yang akan dialirkan
sudah besih dari kotoran maupun sisa material bangunan.
Biasa dilakukan dengan mengalirkan air ke intalasi pipa
beberapa saat. Hal ini berfungsi untuk menjamin kebersihan
air serta menghidari kran anda tersumbat.
❖ Hal yang ketiga adalah pastikan Kran yang akan anda
pasang memiliki tipe drat yang sama. Pada umumnya
adalah tipe drat PT1/2 atau PJ1/2. Bila ternyata beda dan
anda sudah terlanjur membeli Kran tersebut anda bisa
menggunakan Joint atau Connector yang dua dratnya sesuai
dengan unjung kran dan ujung pipa.
Selanjutnya cara memasang kran air
❖ Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal
ini untuk mencegah supaya sambungan tidak bocor saat
dialiri air.
❖ Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
❖ Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan
mengaliri air pada instalasi.

3. Floor Drain Stainless


Floor Drain adalah saringan pada tempat masuknya air bekas
di kamar mandi / toilet ke dalam pipa saluran pembuangan.
Umumnya floor drain terbuat dari bahan stainless steel tetapi ada
juga yang terbuat dari bahan cast iron / besi cor dan bahan
plastik / PVC. Adapun langkah-langkah masangan floor drain
adalah sebagai berikut :
❖ Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai dengan
gambar untuk itu.
❖ Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik,
tanpa cacat dan telah disetujui oleh Pemilik Pekerjaan.
❖ Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain,
penutup lantai harus dilubangi dengan rapih, menggunakan
pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan
ukuran floor drain tersebut.
❖ Hubungan saringan metal dengan beton/lantai
menggunakan perekat beton kedap air.
❖ Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi
waterpass, dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak
ada kebocoran.

4. Pasangan Kloset Jongkok


Kloset adalah tempat buang air besar, biasanya terbuat dari
porselen dan dipasang di dalam kamar kecil.
Adapun langkah-langkah pemasangan kloset jongkok adalah
sebagai berikut :

3
❖ Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang
pengeluaran atau saluran feset ke arah septic
tank (sekarang banyak digunakan sebagai alat
penampungan dan peresapan kotoran, beda dengan zaman
dulu yang masih menggunakan sungai bagi warga yang
tinggal di pesisir sungai. atau kakus sebagai lubang
sementara-red). Gunakan pipa PVC atau sejenisnya
dengan ukuran 3 – 4 Inchi, gunakan kualitas standar,
misalnya Wavin atau GGG. Sebenarnya pemasangan pipa-
pipa ini harus telah disiapkan semenjak pembuatan pondasi
rumah, jika membangun rumah baru. Jika belum
terpakai, tutup ujungnya dengan kantong plastik yang kuat
dan tahan lama.
❖ Menentukan posisi kloset yang telah di tetapkan dalam
gambar denah rumah, atau mengubah posisinya dengan
resiko memindahkan atau memasang pipa saluran
pembuangan baru.
❖ Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa
pada bagian kloset harus lebih tinggi dari septic tank,
sehingga kotoran cepat mengalir ke tempat
peresapannya. Untuk kloset jongkok posisinya harus lebih
tinggi dari lantai kamar mandi atau keramik.
❖ Sebaiknya letakkan kloset pada sebelah kiri bak
penampungan air, sehingga mudah ketika istinja’. Sediakan
ruangan sebesar 80 cm persegi untuk menaruh kloset
duduk. Ukuran ini dapat lebih besar sesuai dengan
ketersediaan ruang kamar mandi dan kenyamanan
seseorang yang akan menggunakan WC.
❖ Pemasangan kloset duduk dapat dilakukan setelah
pemasangan keramik lantai kamar mandi atau sebelumnya.
Dua versi ini silakan Anda pilih mana yang lebih mudah.
❖ Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian
bawah kloset. Gunakan adukan pasir dan semen 3 : 1.
Susun batu bata dengan rapat pada bagian pinggir atau
dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran lebih
kecil dari kloset sebagai penampung ke arah lubang pipa.
Dinding lubang ini harus diplester dengan adukan semen
dan pasir 1
: 2, kemudian diaci agar tidak terjadi rembesan ke pori-pori
tanah.
❖ Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau
bawah kloset, atau belakang. Semua arah dapat di
gunakan.
❖ Pasang keramik terlebih dahulu agar terbentuk corak
keramik yang baik. Kemudian letakkan kloset di atasnya
3
menggunakan aci atau adukan 1: 2. Pada bagian pinggir
atau tepi kloset di tutup dengan naad.

4
❖ Kelebihan pemasangan kloset setelah proses pasang
keramik adalah Anda tidak perlu lagi menggunakan
waterpas sebagai peratanya. Dengan catatan pasangan
keramik sudah datar, atau jika pun miring sedikit, usahakan
ke arah depan, dan kanan kiri rata. Jika pemasangan
kloset jongkok dilakukan sebelum memasang keramik,
Anda harus menggunakan waterpas untuk mengukur sifat
datarnya.

5. Instalasi Air Kotor


Instalasi air kotor adalah Instalasi air bekas atau air buangan
yang berasal dari kegiatan sehari-hari rumah tangga, yaitu
semua jenis air buangan rumah tangga yang berasal dari :
mandi, dapur, mencuci, kakus, dan lain sebagainya.

Umum :
❖ Air kotor,WC,Urinoir disalurkan ke septictank.
❖ Air bekas,westafel dan floor drain disalurkan langsung ke
saluran luar.
❖ Jaringan pembuangan air di dalam gedung dilengkapi
dengan pipa udara (vent).
❖ Semua pipa baik pipa air bersih maupun air kotor masuk ke
shaft yang disediakan,perletakan pipa-pipa disesuaikan
dengan kondisi shaft sehingga memudahkan pemasangan
dan perbaikan bila ada perubahan.
❖ Pipa – pipa di dalam shaft,harus diberi penguat,support dan
access door untuk maintenance.
❖ Penggantung pipa harus terpasang kuat pada jaringan
instalasi air bersih air buangan,pipa udara dan pipa talang
datar.
❖ Pipa floor clean out,water closet,floor drain dan
perlengkapan sanitair harus dipasang penggantung yang
kuat.

Metode Pelaksanaan:
❖ Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang
kuat.
❖ Sambungan – sambungan antara pipa PVC diberi solvent
cement dari kwalitas baik yang disetujui oleh pengawas.
❖ Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau
fitting logam,maka menggunakan sambungan ulir atau flend
dengan fitting antara lain faucet elbow valve socket faufet
socket dan lain –lain dan sambungan tersebut diberi lem
khusus.
❖ Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak
dilanjutkan lagi harus ditutup doop atau plug dengan bahan
material yang sama.
4
❖ Pipa – pipa sebelum disambung harus ditest dahulu
terhadap kebocoran hal ini dilakukan sebelum pekerjaan
finishing dilaksanakan.
❖ Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang
tertanam di tanah pada saat jarak 3 m harus diberikan
pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5 krl,pondasi ini juga
dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan
belokan.
❖ Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi
pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai
dasar.

6. Pekerjaan Pembuatan Septik Tank Lengkap dengan Resapan


Septic tank, adalah bak untuk menampung air limbah yang
digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septic tank ada
disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup
dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan diberi pipa
hawa T dengan diameter ø1 ½“, sebagai hubungan agar ada
udara / oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri
menjadi subur.
Metode Pelaksanaan :

❖ Buat ukuran septic tank dengan memperkirakan kapasitas


penghuni rumah
❖ Ukuran pipa pembuangan dari WC harus berukuran besar,
yaitu 4 inchi, jangan banyak belokan atau memakai elbow,
agar kotoran mengalir dengan lancar bebas hambatan.
❖ Pipa pembuangan harus memiliki kemiringan yang cukup,
sehingga kotoran cepat mengalir ke septic tank ketika di
dorong oleh air siraman.
❖ Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran
pembuangan air melimpah pada ruang resapan septic tank,
sehingga jika cairan atau air resapan penuh dapat mengalir
keluar mengurangi tekanan udara yang tersumbat.
❖ Buat galian tanah sedalam 1,5 meter, lebar 1,3 meter, dan
panjang 2,2 meter. Tanah galian dibuang disekitar lubang
terlebih dahulu, atau jika tidak memadai tempatnya, dapat
dibuang ditempat lain. Galian harus tegak lurus sehingga
memudahkan ketika memasang dinding batu bata.
❖ Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas
dengan nat adukan semen dan pasir. Pasangan berikutnya
adalah pola setengah bata sebagaimana memasang
dinding rumah. Dinding dan lantai septic tank sebaiknya
diplester kecuali pada ruangan resapan.

4
❖ Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12
cm dari permukaan tanah untuk cor beton.
❖ Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong
menjadi seukuran lebar dan panjang septic tank, bariskan
dan susun dengan jarak 10 cm, kemudian diikat dengan
kawat.
❖ Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan
anyaman besi tadi, tutup sisi luar dengan papan setebal 10
cm.
❖ Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir,
dan koral. Perbandingan 1 : 2 : 3. Ketebalan coran
maksimal adalah 10 cm. Beri lubang pada bagian atas
ruang limbah cair dan pasang dengan tutup yang terbuat
dari pipa PVC
❖ Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa
pembuangan limbah padat dari kloset ke septic tank.
Timbun dengan tanah.
❖ Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank,
agar kotoran dapat dengan mudah masuk ke dalam septic
tank.

7. Sumur Bor Dangkal + Jet Pump


Sumur bor adalah salah satu jenis sumur buatan yang dibuat
dengan bantuan alat bor untuk mencapai kedalaman sumur yang
cukup sehingga akan bertemu dengan sumber air tanah yang
melimpah. Metode Pelaksanaannya sebagai berikut :
❖ Siapkan peralatan untuk membuat sumur bor.
❖ Bersihkan area yang akan dijadikan lokasi sumur bor.
❖ Kemudian gali lokasi sumur bor kira-kira seukuran 50 x 50
cm dengan kedalaman 50 cm.
❖ Masukkan pipa pengebor ke dalam tanah kemudian rongga
pada besi dialiri air dengan menggunakan pompa air.
❖ Kemudian putar pipa sampai menembus kedalaman tanah
menggunakan bantuan mesin pengebor.
❖ Setelah selesai pengeboran, sekarang pemasangan Pipa,
pipa yang paling besar lebih dulu ditanam untuk menopang
tanah supaya tidak ambruk, kemudian pipa-pipa kecil
ditanam didalam pipa besar tadi.
❖ Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan pompa air.

8. Pekerjaan Pembuatan Bak Kontrol

Bak kontrol merupakan bak berlubang lengkap dengan tutup


di atasnya yang umumnya perlu ditempatkan pada belokan
saluran atau pada saluran tertutup setiap panjang sekian
meter. Selain itu bak kontrol juga perlu ditempatkan jika ada

4
perubahan ukuran

4
saluran dan perubahan kemiringan saluran. Fungsi dari bak
kontrol adalah untuk untuk mempermudah perawatan dan
mencegah terjadinya sumbatan pada saluran air. Dengan
adanya bak kontrol kita akan dengan mudah mengetahui bagian
mana saluran yang tersumbat dan dapat segera mengatasinya.
Metode Pelaksanaannya sebagai berikut :
Metode Pelaksanaan
❖ Tentukan titik mana yang akan dibuatkan bak control.
❖ Besi berfungsi sebagai tiang pondasi pada bak kontrol agar
lebih kuat dan tahan lama, setalah pondasi besi sudah
terpasang lanjut ke pemasangan.
❖ Bisa Pakai Bata Merah / Batako untuk menjadi dinding pada
bak kontrol, panjang, lebar, & tinggi sesuai dengan saluran
yang akan terhubung ke bak kontrol. tetapi posisi bak
kontrol harus lebih besar dari saluran air.
❖ Setelah dinding terpasang maka lakukan lah perapihan pada
dinding bak kontrol agar terlihat lebih rapi dan buat tutup
bak kontrol nya juga jika suatu saat bermasalah
pada saluran air sangat lah mudah untuk mengecek nya.
❖ Sebetulnya yang sangat efektif bak kontrol dibersihkan 2
bulan sekali agar tidak ada penyumbatan pada saluran.

4
FLOW CHART PEKERJAAN PLUMBING

START

PEKERJAAN PERSIAPAN
Lahan Kerja
Fasilitas Kerja
Material Yang Telah Disetujui
Shop Drawing yang Telah Disetujui
Tenaga Kerja

PEKERJAAN PABRIKASI PEKERJAAN MARKING


Gantungan Pipa Jalur Pipa
Pembuatan Ulir Pipa Titik Sanitary
Pengecatan Dasar

PEKERJAAN BOBOKAN
Jalur Pipa ke Titik Sanitary
Jalur Pipa Tembus Dinding

NOTE PEKERJAAN INSTALASI


Dalam pekerjaan bobokan harus koordinasi Pasangan Gantungan
Jalur Pipa Tembus Dinding
dengan Sipil untuk start point keramik dinding
dan lantai toilet.

PERBAIKAN

Pemasangan :
Pompa Pengetesan
Tangki Pipa
N

Yes
TESTING No Pemasangan Valve
PERBAIKAN PemasanganAksesor Sanitary

Yes

TEST
COMMIS SIONING

FINISH
43
METODE PELAKSANAAN SYSTEM K3

Rencana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (SMK3) dalam pelaksanaan suatu proyek merupakan hal yang
utama yang harus dipersiapkan dengan tujuan supaya semua yang
terlibat dalam pekerjaan yang berada di lokasi pekerjaan terlindungi
keselamatannya, terjaga kesehatannya, dan merasa aman dalam
melaksanakan tugasnya. Selain hal tersebut diatas, sasaran dari
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) adalah agar semua bahan dan material, alat dan mesin
prduksi terjamin keamanannya mulai dari mobilisasi, penyimpanan,
pemakaian, maupun setelah dipergunakan, dengan menggunakan
prosedur/tahapan yang benar.

Untuk keperluan itu PT. MITRA INFRASTRUKTUR SEJAHTERA akan


memberikan suatu makalah/dokumen tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3K) yang terbaik dalam
pekerjaan ini. Adapun prosedur/tahapan yang akan kami terapkan
dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya, sangat memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :

1. ASPEK KESELAMATAN (SAFETY) PEKERJAAN KONSTRUKSI


Ada beberapa hal yang harus kami lakukan dalam rangka menerapkan
prinsip-prinsip kerja sesuai dengan ketentuan K3 di lingkungan proyek
antara lain :
1. Memenuhi Kelengkapan Administrasi K3.
2. Penyusunan Rencana Safety Plan (Rencana K3) untuk proyek.
3. Melaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan.
4. Pelatihan Program K3.
5. Perlengkapan dan Peralatan Penunjang K3.
6. Penataan Lingkungan Proyek.

❖ Memenuhi Kelengkapan Administrasi K3, terdiri dari :


 Mendaftarkan Proyek ke Depnaker Setempat.
 Pendaftaran dan Pembayaran Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK).
 Pendaftaran dan Pembayaran Asuransi lainnya, misalnya
CAR,PA bila disyaratkan dalam proyek.
 Izin dari Kantor Kimpraswil tenaga pengguna jalan/jembatan
yang menuju lokasi untuk lalu lintas alat berat.
 Keterangan layak pakai untuk alat berat/ringan memerlukan
rekomendasi dari Depnaker atau instansi berwenang.
 Pemberitahuan kepada pemerintah/lingkungan setempat.

❖ Penyusunan Safety Plan (Rencana Mutu K3) untuk proyek,


antara lain :
Pembukaan :

4
 Gambar Proyek
 Pokok perhatian untuk K3
 Risiko kecelakaan dan pencegahan (risiko yang mungkin
terjadi di proyek tersebut).
 Tata cara pengoperasian peralatan.
 Alamat instansi terkait.

❖ Melaksanakan Kegiatan K3 di lapangan :


 Kerjasama dengan instansi yang terkait K3.
 Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi :
▪ Safety patrol.
▪ Safety supervisor.
▪ Safety meeting.
▪ Pelaporan serta penanganan kecelakaan

❖ Pelatihan Program K3, meliputi :


 Pelatihan secara umum, materi pelatihan bersifat umum yaitu
panduan tentang K3 proyek misalnya :
▪ Pedoman praktis pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja pada proyek bangunan gedung.
▪ Penanganan, Penyimpanan dan Pemeliharaan Material.
▪ Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Finishing luar.
▪ Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Mekanikal dan Elektrikal.
▪ Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Finishing dalam.
 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Bekisting
 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Pembersihan.
 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Sementara.
 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Rangka Baja.
 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Struktur Khusus.
 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Pembetonan.
 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Pondasi.
 Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Pembongkaran,dll.

❖ Perlengkapan dan Peralatan Penunjang K3 :


 Promosi Program K3
▪ Pemasangan bendera K3.
▪ Pemasangan sign board K3.

 Saran peralatan K3 terdiri dari :

4
▪ Yang melekat pada orang :
1. Topi Keras (Helm)
Topi Keras (Helm) sangat berguna untuk melindungi
kepala dari benda-benda yang mungkin jatuh, untuk
itu topi keras (helm) harus dipilih yang baik mutunya.

2. Sepatu Lapangan
Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari
luka akibat terjepit, benda-benda tajam dan
sejenisnya. Penggunaaan sepatu juga harus sesuai
dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Sarung Tangan untuk Pekerjaan Tertentu
Sarung tangan digunakan untuk menghindarkan kulit
tanagan dari luka akibat serpihan besi, batu-batu
tajam atau cairan semen dari adukan. Penggunaan
sarung tangan harus sesuai dengan jenis pekerjaan
yang dilakukan.
4. Masker Pengaman untuk gas beracun untuk pekerjaan
tertentu
Penutup hidung (masker) digunakan pada saat
bekerja pada daerah berdebu atau yang mengndung
unsur kimia seperti debu semen yang dapat
menimbulkan gangguan pada pernapasan.
5. Kacamata Las Goggle
Kacamata harus digunakan paada saat melakukan
pekerjaan-pekerjaan khusus, seperti memecah batu,
mengelas, menggerinda, dan sebagainya.
6. Pelindung Telinga
Pelindung telinga harus digunakan pada lingkungan
pekerjaan yang bising dan dapat menyebabkan
gangguan pendengaran.

❖ Sarana peralatan lingkungan :


 Tabung Pemadam Kebakaran pada ruang-ruang antara lain
Kantor Proyek,Gudang bahan bakar, Gudang
material/peralatan, Ruang genset, Mess karyawan, Barak
pekerja dan tiap lantai bangunan proyek.
 Pagar pengaman yang terdiri dari pagar/railing yang kuat dan
tali warna kuning sebagai pembatas/peringatan.
 Penangkal petir.
 Pemeliharan jalan kerja dan jembatan kerja.
 Jaringan pengaman pada bangunan tinggi.
 Pagar pengaman lokasi proyek.

❖ Rambu-rambu Peringatan Yang berfungdi untuk :


 Peringatan bahaya dari atas.
 Peringan bahaya benturan kepala.
 Peringatan bahaya longsoran.
 Peringatan bahaya api/kebakaran.

4
 Peringatan tersengat listrik.
 Penunjuk ketinggian.
 Penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara.
 Penunjuk batas ketinggian penumpukan material.
 Larangan memasuki ke areal tertentu.
 Larangan membawa barang-barang berbahaya.
 Penunjuk untuk melapor (keluar masuk proyek).
 Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja.
 Peringatan ada alat/mesin yang berbahaya (untuk lokasi
tertentu).
 Peringatan/larangan untuk masuk ke lokasi genset/power
listrik.

2. PENATAAN LINGKUNGAN PROYEK


❖ Lay Out planning (Perencanaan tata letak)
Pekerjaan konstruksi termasuk pekerjaan berat, pekerjaan kasar
serta banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan di suatu tempat
dengan menggunakan berbagai peralatan dan semua jenis
pekerjaan pada waktu umumnya harus disesuaikan dalam waktu
yang sangat singkat. Walaupun demikian pekerjaan konstruksi
disamping memerlukan tenaga yang banyak memerlukan pula
konsentrasi pikiran dan kesabaran yang tinggi,tuntutan tersebut
tidak terdukung oleh situasi yang serba sibuk, kompleks, berat,
kasar, kotor dan mudah timbul tindakan emosional. Oleh karena itu
banyak orang yang memperhatikan tentang prokduvitas dan K3
menapung pekerja dalam barak-barak hunian atau asrama.

Oleh sebab itu kotraktor wajib menyediakan barak/bedeng/asrama


untuk pekerja, dengan pertimbangan faktor transport dan
tersedianya lahan, maka barak/bedeng biasanya di buat pada
lahan pekerja proyek. Dalam menentukan lokasi barak perlu
dipertimbangkan beberapa sebgai berikut :
1. Penempatan barak/bedeng/asrama perlu adanya pemisahan
yang tegas dengan lahan kerja.
2. Fakto-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
tata letak adalah :
 Dimensi (Ukuran).
 Gerakan manusia dan alat, suara (kebisingan).
 Getaran,cahaya dan sirkulasi udara.

❖ House keeping
Sarana kebersihan dan kerapihan untuk program K3 adalah :
 Penyediaan air bersih yang cukup.
 Penyediaan toilet/WC yang bersih.
 Penyediaan musholla yang bersih dan terawat.
 Penyediaan toilet/WC untuk pekerja proyek.
 Penyediaan bak sampah pada lokasi yang diperlukan.
 Pembuatan saluran pembuangan limbah.
 Pembersihan sampah-sampah secara teratur.

4
 Kerapihan penempatan alat-alat kerja di lapangan setelah
dipakai (scaffolding, pipe support, pipa, jack base, concrete
vibrator, lampu-lampu penerangan, dan lain-lain).

3. Standar Peralatan Kerja Manual


A. TUJUAN
Tujuan instruksi kerja ini adalah untuk memberikan suatu
petunjuk kerja instruktif tentang bagaimana menggunakan Alat
Kerja Manual.

B. APLIKASI
Instruksi ini berlaku untuk memberikan petunjuk cara pemakaian
Alat Kerja Manual untuk antara lain pekerjaan kayu, pekerjaan
besi, pekerjaan mekanikal elektrikal, pekerjaan beton, pekerjaan
pasangan dan lainnya dengan aman.

C. PROSEDUR
1. Ketentuan Umum
1.1 Cara kerja Penggunaan alat kerja manual adalah harus aman
bagi pekerjaan dan orang lain.
1.2 Hasis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi mutu dan
keselamatan.
1.3 Tersedia alat pelindung diri dalam kondisi baik dan digunakan
selama pelaksanaan kerja.
1.4 Alat kerja harus aman untuk dipergunakan untuk keselamatan
pekerja dan orang lain.
1.5 Tenaga kerja yang menggunakan alat harus paham prinsip-
prinsip K3 atas kecelakaan akibat alat kerja tersebut.

2. Gambar Alat

2.1 Pekerjaan Pembesian :

BARCUTTER TANG

4
2.2 Pekerjaan Kayu

GERGAJI

2.3 Pekerjaan Pasangan

SENDOK SEMEN GEROBAK DORONG

SEKOP

2.4 Pekerjaan M & E


Pekerjaan Plumbing
Untuk pemipaan harus digunakan kunci pipa

4
KUNCI TOOL KIT

D. TRANSPORTASI MATERIAL DAN PERALATAN


I. TUJUAN
Tujuan instruksi kerja ini adalah untuk memberikan suatu
petunjuk kerja instruktif tentang metode kerja transportasi
material proyek atau lainnya secara umum.

II. APLIKASI
Instruksi kerja ini berlaku untuk semua pekerjaan transport
material arah horizontal secara manual atau menggunakan

5
peralatan bantu baik alat berat atau alat sederhana. Alat
yang di pakai antara lain :
1. Alat sederhana : Hand Pallet, kerekan dan lain-lain.
2. Alat berat : Dump Truck, Treiller, dan lain-lain.

Jayapura, 06 Maret 2017


PT. MITRA INFRASTRUKTUR SEJAHTERA

Ir. Nursalam Syamsuddin


Direktur

Anda mungkin juga menyukai