Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan :
(SNVT-RUSUS16-115)
I. PENDAHULUAN
0
Proyek ini merupakan Paket Pekerjaan Pembangunan Rumah Khusus,
Pelaksanaan Metoda dan koordinasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek
ini sangat perlu diperhatikan demi tercapainya hasil yang Cepat, tepat,
dan sesuai dengan teknis yang sudah di anjurkan dalam gambar maupun
RKS.
Pelaksanaan di Lapangan
Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam pelaksanaan ini yaitu
Listrik Kerja dilapangan, apakah itu berasal dari PLN setempat atau
Genset, tapi sebaiknya harus disediakan genset, selain untuk
menghindari keterbatasan daya listrik yang dapat menghambat
1
pekerjaan dilapangan. Sedangkan dari sisi strategi pelaksanaan dari
data pekerjaan yang kami dapatkan, terlihat bahwa pekerjaan ini
merupakan Rumah 1 lantai. Oleh karena itu strategi pelaksanaan
pekerjaan harus disesuaikan dengan kondisi lahan yang sudah ada
dengan tahapan-tahapan pelaksanaan volume pekerjaan serta waktu
pelaksanaan yang dimintakan pemilik sesuai dengan kontrak.
a. Struktur Organisasi.
b. Koordinasi Lapangan.
2
❖ Untuk masalah engineering dan quantity surveyor, kepala
proyek dibantu oleh bagian teknik beserta staffnya.
Struktur Organisasi
Photo Dokumentasi
❖ Asbuild-drawing
3
potongan dan gambar detail, dengan skala yang
ditentukan. Gambar disampaikan dalam bentuk hard
copy berupa 1 (satu) set kalkir ukuran A3, 3 (tiga) set
copy gambar ukuran A3 dan 1 (satu) soft copy dalam
bentuk CD atau flash disk.
4
Tahapan pelaksanaan administrasi proyek dilakukan dengan urutan
sebagai berikut :
Shop drawing
Ijin Material
Kondisi cuaca
Struktur Organisasi
5
Photo Dokumentasi
II. PERSIAPAN
Metode Pelaksanaan
Pada lokasi proyek dipasang 1 (satu) buah papan nama proyek dari
bahan triplek ukuran 4 ft X 8 ft X 9 mm, dengan tiang dari kayu kaso
ukuran 4 X 6 cm. Papan nama proyek ditempatkan di lokasi yang
muda dilihat sesuai dengan persetujuan direksi/pengawas lapangan.
Pekerjaan ini dikerjakan dalam jangka waktu 1 hari kalender, dengan
rincian sebagai berikut:
Tenaga Kerja:
❖ Pekerja = 1 orang
Peralatan
B. Pekerjaan Bowplank
6
rencana. Hasil dari pengukuran tersebut, harus kita simpan dan
Tujuan pekerjaan bouwplank:
II.3. Pembuatan kantor kerja lapangan atau direksi keet, Los Kerja,
Gudang dan Tempat penyimpanan material.
7
II.4. Penyediaan Air kerja dan Listrik Kerja.
8
2. Urugan Pasir Bawah Pondasi.
Metode Pelaksanaan.
9
❖ Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai
dengan gambar kerja yang telah disetujui oleh direksi
pengawas.
1
pasang dengan kondisi tanah dengan kekerasan tanah
yang merata, hal ini untuk menghindari patahan pada
pondasi.
Gambar pekerjaan pondasi.
Metode Pemasangan.
1
❖ Pada arah pertumbuhan, besi beton sloof disediakan
overstek sepanjang 60 cm dan dibungkus dengan adukan
dari campuran 1PC : 10 pasir dengan dimensi yang sama
dengan dimensi sloof.
Besi Beton.
Semen.
Pasir Beton.
1
dahulu tanah dibersihkan dari lapisan tanah humus dan
lapisan organik, kemudian permukaan tanah dikasarkan dan
dibasahi dengan air agar timbunan mudah monolit dengan
tanah dasar. Bahan timbunan diambil dari hasil galian
setempat yang dipilih dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
Pada saat penimbunan dilaksanakan secara berlapis-lapis
didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan selanjutnya
20 cm dan dipadatkan lapis demi lapis hingga mencapai garis
elevasi rencana. Pemadatan dilakukan dengan memakai
stamper/Hand Compector.
1
Dengan ukuran kolom 12 X 12 cm dan lebar pasangan
conblock 10 cm, agar kolom dapat dibentuk dengan baik,
bekisting kolom harus dibuat seperti gambar di bawah. Untuk
kolom tengah, bekisting dibuat dengan bentuk 2 buah huruf “U”
yang digabungkan di tempat dimana beton segar akan
dicurahkan. Untuk kolom sudut, bekisting dibuat dengan bentuk
huruf “G” dan huruf “F”.
➢ Pekerjaan Pembesian.
1
Tulangan pokok dan sengkang diikat kokoh dengan
menggunakan kawat beton, dan posisinya berada sesuai
dengan jarak dan ketebalan selimut beton, posisi besi harus
dijaga agar tidak miring atau tidak stabil pada saat
pengecoran beton dilakukan
1
stabil,
1
pekerjaan kolom praktis dipasang bersamaan dengan
pasangan bata yaitu tiap 9-12 m2.
1
❖ Dinding tidak vertical/Miring.
❖ Dinding/Acian retak.
Langkah-langkah :
1
❖ Rendam bata dalam air.
1
15 cm dan tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4
diameter 8 mm dengan begel diameter 6 – 15 cm.
Langkah kerja.
2
kita harus mengetahui dimensi dak beton y6ang akan dicor.
Setelah mengetahui dimensi dak beton kita juga perlu
mengetahui komposisi beton yang akan digunakan.
Pemakaian beton itu sendiri dimaksudkan untuk pekerjaan
struktural. Biasanya pekerjaan struktural memakai beton mutu
yang telah ditentukan oleh konsultan pengawas atau direksi
lapangan.
Langkah kerja.
A. Pekerjaan Lantai
Lingkup pekerjaan.
2
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan
pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
❖ Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan
palu karet untuk mendapatkan permukaan lantai keramik
yang rata.
❖ Cek kerataan permukaan dengan menggunakan
waterpass.
❖ Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan
beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada
dalam adukan pasngan lantai keramik
❖ Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
❖ Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai
keramik dari kotoran.
2
❖ Pasang benang untuk untuk membantu mendapatkan
pasangan batu yang lurus.
❖ Buat campuran untuk melekatkan batu andesit.
❖ Rendam batu andesit terlebih dahulu dalam air.
❖ Buat kepalaan untuk menjadi acuan pemasangan batu
andesit berikutnya.
❖ Kemudian letakkan batu andesit pada permukaan dinding
dengan acuan pasangan kepalaan batu andesit yang
telah dibuat.
❖ Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar
mendapatkan permukaan pemasangan batu andesit yang
rata.
❖ Batu andesit di pasang pada dinding sanpai ketinggian
yang direncanakan.
❖ Cek kerataan permukaan dengan menggunakan
waterpass.
❖ Setelah pemasangan batu andesit selesai, biarkan
beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada
dalam adukan pasangan batu andesit
❖ Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
❖ Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan pasangan
batu andesit dari kotoran.
2
❖ Setelah pemasangan batu andesit selesai, biarkan
beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada
dalam adukan pasangan batu andesit
❖ Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
❖ Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan pasangan
batu andesit dari kotoran.
2
❖ Setelah itu potong list yang akan dipasang sesuai
dengan ukuran tadi dengan menggunakan cutter atau
gergaji besi.
❖ Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk
menempelkan list pada dinding yang akan dipasang.
❖ “perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list
yang telah dipotong tadi. Oleskan perekat tersebut
secara merata agar semua bagian list dapat menempel
pada dinding dan plafond secara merata.
❖ Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat”
tersebut ke dinding dan plafond yang akan dipasang.
Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi
(usahakan diberi tanda tempat yang akan ditempeli list).
❖ Setelah list tertempel pada dinding dan plafond,
selanjutnya rapikan bagian atas dan bawah list dengan
kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas
“perekat” yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan
amplas atau kape.
Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai
keliatan. Caranya dengan menambah “perekat” atau
membuat motif-motif yang seolah-olah list tersebut
keliatan sambung-menyambung.
2
Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku
dengan menggunakan alat waterpass, kemudian
memastikan rangka dasar ring balok mengikat semua
bagian bangunan dan mengukur jarak yang dibutuhkan
antara kuda-kuda dan meteran, langkah terakhir dari
levelling dan marking yaitu memberikan tanda untuk
meletakkan kuda-kuda supaya sesuai dengan rancangan
gambar atap yang sudah dibuat.
❖ Perakitan dan pemasangan kuda-kuda
Kuda-kuda harus dipasang secara hati-hati dan sesuai
dengan nomor ring balok kemudian memastikan sisi
kanan dan kiri pada rangka kuda-kuda tidak terbalik dan
setelah itu mengencangkan ring balok supaya posisi
kuda-kuda tidak berubah, langkah selanjutnya :
a. Memeriksa semua jarak antara kuda-kuda
b. Memastikan kedataran (levelling kuda-kuda)
c. Memasang balok nok
d. Memasang bracing (pengikat) sebagai penguat.
e. Memasang reng
f. Memasang gording tambahan setelah kuda-kuda
terakhir yang menumpuh pada ring balok
g. Kemudian memasang ceillng battens untuk
memperkuat ikatan antara kuda-kuda.
2
❖ Tentukan model pemasangan listplank yang akan
dikerjakan
❖ Pasang listplank tersebut secara memanjang sesuai
dengan kebutuhan atap dan perencanaan yang
telah dibuat.
❖ Perhatikan jarak pemasangan antara sekrup yang
sebaiknya tidak terlalu jauh agar ikatanya semakin kuat
(idealnya jarak 20 – 30 cm) dan dipasang memanjang
mengikuti listplank tersebut.
❖ Sesudah listplank berhasil dipasang, kemudian masing-
masing sekrup dan sambungan diberikan dempul.
❖ Bahan-bahan
Bahan kayu kelas II dan kayu kelas I
Rangka kayu dengan kualitas baik
Pintu panil julusi kayu Kayu kanfer dengan rangka
tepi kayu kanfer, melamin.
Menggunakan list kayu setebal 1cm mengelilingi
seluruh ketebalan pintu, dengan finishing cat.
Semua permukaan daun pintu panil difinishing cat.
❖ Pelaksanaan
Harus di lakukan pengukuran di tempat
pemasangan, bila terdapat kelainan-kelainan agar
2
segera di laporkan ke direksi lapangan untuk
mendapat persetujuan perubahan-perubahannya.
Pemborong harus membuat gambar rencana,
pembuatan ini bertujuan untuk meminta persetujuan
terlebih dahulu dari direksi lapangan.
Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih
lebar dari 0.08 m harus di pasang balok beton
bertulang (latei). Untuk yang lebih kecil dari 1.00 m
harus di pasang bat rollag dengan adukan 1Pc : 3P.
❖ Pekerjaan Engsel
2
Untuk panel-panel pada umumnya menngunakan
engsel pinti merek lokal, warna standar, di pasang
sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang
sama dengan warna engsel yang di pasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap
engsel memikul maksimal 20 kg.
❖ Persyaratan pelaksanaan
Engsel atas di pasang ± 28 cm (as) dari
permukaan atas pintu.
Engsel bawah di pasang ± 35 cm (as) dari
permukaan bawah pintu.
Engsel dipasang tengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.
Untuk pintu bawah dipasang ± 28 cm dari
permukaan pintu, engsel bawah dipasang antara
kedua engsel tersebut.
Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari
permukaan lantai.
3
❖ Pekerjaan rangka atap
Kuda-kuda/Gording : kayu kelas II 5/10
Kaso : kayu kelas II 5/7
Papan lisplank : kayu kelas II 2/20
❖ Struktur dan Rangka Dinding
Kolom : kayu kelas II 10/10
Ringbalk : kayu kelas II 10/10
Balok anak : kayu kelas II 6/12
4. Pekerjaan Pasang BV
BV berfungsi sebagai ventilasi lebih sederhana dibandingkan
dengan jendela. Biasanya berukuran lebih kecil dari jendela yaitu
40 X 60 cm dan ventilasinya tidak dapat di buka. BV biasanya
dipasang di kamar mandi dan tempat-tempat yang membutuhkan
ventilasi udara dan sinar matahari masuk.
Cara pemasangan BV
❖ Siapkan alat dan bahan kemudian rentangkan benang
berjarak dari separuh tebal BV
❖ Siapkan adukan mortar semen
3
❖ Atur kedudukan BV menggunakan unting-unting dan
benang agar tersusun rapi
❖ Berikan adukan mortar agar BV dan dinding saling
mengikat
❖ Ratakan adukan mortar tersebut menggunakang cepang
(sendok perata)
❖ Cek kembali kedudukan BV apakah sudah sesuai pada
tempatnya kemudian bersihkan tempat di sekelilingnya.
D. PEKERJAAN PELESTERAN
Tahapan pekerjaan :
3
Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan
pekerjaan acian.
Tahapan pekerjaan :
Tahapan pekerjaan :
3
❖ Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding
serta posisinya.
E. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat Tembok
Pekerjaan pengecatan dilakukan apabila permukaan acian
pada dinding tidak basah lagi akibat penguapan air dari pasngan
dinding.
Tahapan pelaksanaan pengecatan dilaksanakan sebagai berikut :
❖ Permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran
menggunakan kain kasa.
❖ Permukaan dinding dihaluskan dengan menggunakan amplas.
❖ Permukaan dinding ditutup dengan menggunakan plamir.
3
❖ Permukaan plamir dihaluskan dengan amplas sehingga pori-
pori tembok terisi dengan baik.
❖ Untuk pengecatan bahan besi, terlebih dahulu permukaannya
dibersihkan dengan amplas.
❖ Cat dasar diberi pada permukaan tembok dan besi dengan
satu lapis, dan permukaanya dihaluskan dengan amplas.
❖ Cat tembok atau cat besi diberi pada permukaan tembok atau
besi sehingga permukaannya terlihat rata dan
halus. Material yang digunakan :
Cat tembok : setara SNI
Alat yang digunakan
Kuas
Roll Paint
Langkah kerja.
❖ Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang
menempel, gunakan kapek kayu, dan haluskan dengan
amplas ukuran sedang.
❖ Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas
menggunakan kain ball politur (kain limbah kaos)
❖ Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan
dengan thinner. Cat dasar gunanya untuk melapisi
permukaan kayu agar plamur kayu menempel dengan baik
dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat finishing
3
tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus
benar-benar kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering
hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu
tertentu akan retak-retak dan keriput.
❖ Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan
plamur kayu dengan teliti dan rapi agar permukaannya
benar- benar rata dan menutup pori-pori kayu. Mengerjakan
pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
❖ Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas
dengan amplas ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan
setelah lapisan plamur kayu benar-benar kering (2 hari).
Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih
terlihat), lakukan plamur ulang.
❖ Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus
dan rata, tidak ada yang terlewat, lakukan pengecatan masih
menggunakan cat dasar yang diencerkan dengan thinner
(lebih encer dari campuran no. 1).
❖ Pengecatan dengan cat finishing (3X), atau 3 lapis. Lakukan
setelah cat dasar benar-benar kering. Setiap lapisan dicat
dengan cat yang dicampur thinner sehingga cat tidak
mengental. Setelah beberapa saat cat di dalam kaleng akan
mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner
secukupnya, jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental.
V. PEKERJAAN MEP
B. PEKERJAAN PLUMBING
Plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan, pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di
perumahan maupun di gedung.
Plumbing mempunyai fungsi dan tujuan, adapun fungsi dan
tujuannya sebagai berikut : Menciptakan suatu bangunan yang
memenuhi kesehatan dan sanitasi yang baik.
3
dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air bersih
ketempat tempat yang dituju dan membuang air kotor ke saluran
pembuang tanpa mencemari bagian penting lainnya dengan tidak
melupakan kenyamanan dan keindahan,adapun pekerjaan
plumbing adalah sebagai berikut :
❖ Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton
harus dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan pengecoran.
2. Kran Air
Memasang Kran tembok sebenarnya sangat mudah, tapi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan
3
❖ Hal yang pertama adalah sebelum kita mamasang kran
pastikan bahwa instalasi tembok dan pipa sudah benar-
benar selesai dikerjakan hal ini untuk menghidari Kran anda
rusak oleh benturan dan goresan.
❖ Hal yang kedua adalah pastikan air yang akan dialirkan
sudah besih dari kotoran maupun sisa material bangunan.
Biasa dilakukan dengan mengalirkan air ke intalasi pipa
beberapa saat. Hal ini berfungsi untuk menjamin kebersihan
air serta menghidari kran anda tersumbat.
❖ Hal yang ketiga adalah pastikan Kran yang akan anda
pasang memiliki tipe drat yang sama. Pada umumnya
adalah tipe drat PT1/2 atau PJ1/2. Bila ternyata beda dan
anda sudah terlanjur membeli Kran tersebut anda bisa
menggunakan Joint atau Connector yang dua dratnya sesuai
dengan unjung kran dan ujung pipa.
Selanjutnya cara memasang kran air
❖ Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal
ini untuk mencegah supaya sambungan tidak bocor saat
dialiri air.
❖ Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
❖ Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan
mengaliri air pada instalasi.
3
❖ Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang
pengeluaran atau saluran feset ke arah septic
tank (sekarang banyak digunakan sebagai alat
penampungan dan peresapan kotoran, beda dengan zaman
dulu yang masih menggunakan sungai bagi warga yang
tinggal di pesisir sungai. atau kakus sebagai lubang
sementara-red). Gunakan pipa PVC atau sejenisnya
dengan ukuran 3 – 4 Inchi, gunakan kualitas standar,
misalnya Wavin atau GGG. Sebenarnya pemasangan pipa-
pipa ini harus telah disiapkan semenjak pembuatan pondasi
rumah, jika membangun rumah baru. Jika belum
terpakai, tutup ujungnya dengan kantong plastik yang kuat
dan tahan lama.
❖ Menentukan posisi kloset yang telah di tetapkan dalam
gambar denah rumah, atau mengubah posisinya dengan
resiko memindahkan atau memasang pipa saluran
pembuangan baru.
❖ Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa
pada bagian kloset harus lebih tinggi dari septic tank,
sehingga kotoran cepat mengalir ke tempat
peresapannya. Untuk kloset jongkok posisinya harus lebih
tinggi dari lantai kamar mandi atau keramik.
❖ Sebaiknya letakkan kloset pada sebelah kiri bak
penampungan air, sehingga mudah ketika istinja’. Sediakan
ruangan sebesar 80 cm persegi untuk menaruh kloset
duduk. Ukuran ini dapat lebih besar sesuai dengan
ketersediaan ruang kamar mandi dan kenyamanan
seseorang yang akan menggunakan WC.
❖ Pemasangan kloset duduk dapat dilakukan setelah
pemasangan keramik lantai kamar mandi atau sebelumnya.
Dua versi ini silakan Anda pilih mana yang lebih mudah.
❖ Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian
bawah kloset. Gunakan adukan pasir dan semen 3 : 1.
Susun batu bata dengan rapat pada bagian pinggir atau
dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran lebih
kecil dari kloset sebagai penampung ke arah lubang pipa.
Dinding lubang ini harus diplester dengan adukan semen
dan pasir 1
: 2, kemudian diaci agar tidak terjadi rembesan ke pori-pori
tanah.
❖ Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau
bawah kloset, atau belakang. Semua arah dapat di
gunakan.
❖ Pasang keramik terlebih dahulu agar terbentuk corak
keramik yang baik. Kemudian letakkan kloset di atasnya
3
menggunakan aci atau adukan 1: 2. Pada bagian pinggir
atau tepi kloset di tutup dengan naad.
4
❖ Kelebihan pemasangan kloset setelah proses pasang
keramik adalah Anda tidak perlu lagi menggunakan
waterpas sebagai peratanya. Dengan catatan pasangan
keramik sudah datar, atau jika pun miring sedikit, usahakan
ke arah depan, dan kanan kiri rata. Jika pemasangan
kloset jongkok dilakukan sebelum memasang keramik,
Anda harus menggunakan waterpas untuk mengukur sifat
datarnya.
Umum :
❖ Air kotor,WC,Urinoir disalurkan ke septictank.
❖ Air bekas,westafel dan floor drain disalurkan langsung ke
saluran luar.
❖ Jaringan pembuangan air di dalam gedung dilengkapi
dengan pipa udara (vent).
❖ Semua pipa baik pipa air bersih maupun air kotor masuk ke
shaft yang disediakan,perletakan pipa-pipa disesuaikan
dengan kondisi shaft sehingga memudahkan pemasangan
dan perbaikan bila ada perubahan.
❖ Pipa – pipa di dalam shaft,harus diberi penguat,support dan
access door untuk maintenance.
❖ Penggantung pipa harus terpasang kuat pada jaringan
instalasi air bersih air buangan,pipa udara dan pipa talang
datar.
❖ Pipa floor clean out,water closet,floor drain dan
perlengkapan sanitair harus dipasang penggantung yang
kuat.
Metode Pelaksanaan:
❖ Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang
kuat.
❖ Sambungan – sambungan antara pipa PVC diberi solvent
cement dari kwalitas baik yang disetujui oleh pengawas.
❖ Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau
fitting logam,maka menggunakan sambungan ulir atau flend
dengan fitting antara lain faucet elbow valve socket faufet
socket dan lain –lain dan sambungan tersebut diberi lem
khusus.
❖ Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak
dilanjutkan lagi harus ditutup doop atau plug dengan bahan
material yang sama.
4
❖ Pipa – pipa sebelum disambung harus ditest dahulu
terhadap kebocoran hal ini dilakukan sebelum pekerjaan
finishing dilaksanakan.
❖ Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang
tertanam di tanah pada saat jarak 3 m harus diberikan
pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5 krl,pondasi ini juga
dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan
belokan.
❖ Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi
pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai
dasar.
4
❖ Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12
cm dari permukaan tanah untuk cor beton.
❖ Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong
menjadi seukuran lebar dan panjang septic tank, bariskan
dan susun dengan jarak 10 cm, kemudian diikat dengan
kawat.
❖ Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan
anyaman besi tadi, tutup sisi luar dengan papan setebal 10
cm.
❖ Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir,
dan koral. Perbandingan 1 : 2 : 3. Ketebalan coran
maksimal adalah 10 cm. Beri lubang pada bagian atas
ruang limbah cair dan pasang dengan tutup yang terbuat
dari pipa PVC
❖ Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa
pembuangan limbah padat dari kloset ke septic tank.
Timbun dengan tanah.
❖ Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank,
agar kotoran dapat dengan mudah masuk ke dalam septic
tank.
4
perubahan ukuran
4
saluran dan perubahan kemiringan saluran. Fungsi dari bak
kontrol adalah untuk untuk mempermudah perawatan dan
mencegah terjadinya sumbatan pada saluran air. Dengan
adanya bak kontrol kita akan dengan mudah mengetahui bagian
mana saluran yang tersumbat dan dapat segera mengatasinya.
Metode Pelaksanaannya sebagai berikut :
Metode Pelaksanaan
❖ Tentukan titik mana yang akan dibuatkan bak control.
❖ Besi berfungsi sebagai tiang pondasi pada bak kontrol agar
lebih kuat dan tahan lama, setalah pondasi besi sudah
terpasang lanjut ke pemasangan.
❖ Bisa Pakai Bata Merah / Batako untuk menjadi dinding pada
bak kontrol, panjang, lebar, & tinggi sesuai dengan saluran
yang akan terhubung ke bak kontrol. tetapi posisi bak
kontrol harus lebih besar dari saluran air.
❖ Setelah dinding terpasang maka lakukan lah perapihan pada
dinding bak kontrol agar terlihat lebih rapi dan buat tutup
bak kontrol nya juga jika suatu saat bermasalah
pada saluran air sangat lah mudah untuk mengecek nya.
❖ Sebetulnya yang sangat efektif bak kontrol dibersihkan 2
bulan sekali agar tidak ada penyumbatan pada saluran.
4
FLOW CHART PEKERJAAN PLUMBING
START
PEKERJAAN PERSIAPAN
Lahan Kerja
Fasilitas Kerja
Material Yang Telah Disetujui
Shop Drawing yang Telah Disetujui
Tenaga Kerja
PEKERJAAN BOBOKAN
Jalur Pipa ke Titik Sanitary
Jalur Pipa Tembus Dinding
PERBAIKAN
Pemasangan :
Pompa Pengetesan
Tangki Pipa
N
Yes
TESTING No Pemasangan Valve
PERBAIKAN PemasanganAksesor Sanitary
Yes
TEST
COMMIS SIONING
FINISH
43
METODE PELAKSANAAN SYSTEM K3
4
Gambar Proyek
Pokok perhatian untuk K3
Risiko kecelakaan dan pencegahan (risiko yang mungkin
terjadi di proyek tersebut).
Tata cara pengoperasian peralatan.
Alamat instansi terkait.
4
▪ Yang melekat pada orang :
1. Topi Keras (Helm)
Topi Keras (Helm) sangat berguna untuk melindungi
kepala dari benda-benda yang mungkin jatuh, untuk
itu topi keras (helm) harus dipilih yang baik mutunya.
2. Sepatu Lapangan
Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari
luka akibat terjepit, benda-benda tajam dan
sejenisnya. Penggunaaan sepatu juga harus sesuai
dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Sarung Tangan untuk Pekerjaan Tertentu
Sarung tangan digunakan untuk menghindarkan kulit
tanagan dari luka akibat serpihan besi, batu-batu
tajam atau cairan semen dari adukan. Penggunaan
sarung tangan harus sesuai dengan jenis pekerjaan
yang dilakukan.
4. Masker Pengaman untuk gas beracun untuk pekerjaan
tertentu
Penutup hidung (masker) digunakan pada saat
bekerja pada daerah berdebu atau yang mengndung
unsur kimia seperti debu semen yang dapat
menimbulkan gangguan pada pernapasan.
5. Kacamata Las Goggle
Kacamata harus digunakan paada saat melakukan
pekerjaan-pekerjaan khusus, seperti memecah batu,
mengelas, menggerinda, dan sebagainya.
6. Pelindung Telinga
Pelindung telinga harus digunakan pada lingkungan
pekerjaan yang bising dan dapat menyebabkan
gangguan pendengaran.
4
Peringatan tersengat listrik.
Penunjuk ketinggian.
Penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara.
Penunjuk batas ketinggian penumpukan material.
Larangan memasuki ke areal tertentu.
Larangan membawa barang-barang berbahaya.
Penunjuk untuk melapor (keluar masuk proyek).
Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja.
Peringatan ada alat/mesin yang berbahaya (untuk lokasi
tertentu).
Peringatan/larangan untuk masuk ke lokasi genset/power
listrik.
❖ House keeping
Sarana kebersihan dan kerapihan untuk program K3 adalah :
Penyediaan air bersih yang cukup.
Penyediaan toilet/WC yang bersih.
Penyediaan musholla yang bersih dan terawat.
Penyediaan toilet/WC untuk pekerja proyek.
Penyediaan bak sampah pada lokasi yang diperlukan.
Pembuatan saluran pembuangan limbah.
Pembersihan sampah-sampah secara teratur.
4
Kerapihan penempatan alat-alat kerja di lapangan setelah
dipakai (scaffolding, pipe support, pipa, jack base, concrete
vibrator, lampu-lampu penerangan, dan lain-lain).
B. APLIKASI
Instruksi ini berlaku untuk memberikan petunjuk cara pemakaian
Alat Kerja Manual untuk antara lain pekerjaan kayu, pekerjaan
besi, pekerjaan mekanikal elektrikal, pekerjaan beton, pekerjaan
pasangan dan lainnya dengan aman.
C. PROSEDUR
1. Ketentuan Umum
1.1 Cara kerja Penggunaan alat kerja manual adalah harus aman
bagi pekerjaan dan orang lain.
1.2 Hasis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi mutu dan
keselamatan.
1.3 Tersedia alat pelindung diri dalam kondisi baik dan digunakan
selama pelaksanaan kerja.
1.4 Alat kerja harus aman untuk dipergunakan untuk keselamatan
pekerja dan orang lain.
1.5 Tenaga kerja yang menggunakan alat harus paham prinsip-
prinsip K3 atas kecelakaan akibat alat kerja tersebut.
2. Gambar Alat
BARCUTTER TANG
4
2.2 Pekerjaan Kayu
GERGAJI
SEKOP
4
KUNCI TOOL KIT
II. APLIKASI
Instruksi kerja ini berlaku untuk semua pekerjaan transport
material arah horizontal secara manual atau menggunakan
5
peralatan bantu baik alat berat atau alat sederhana. Alat
yang di pakai antara lain :
1. Alat sederhana : Hand Pallet, kerekan dan lain-lain.
2. Alat berat : Dump Truck, Treiller, dan lain-lain.