COLLEGE
Dosen Pebimbing :
Rahmatun Nessa, S. Pd., M. Ed.
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-
NYA, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula
shalawat besertakan salam kami sanjung sajikan kepada keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW,
beserta keluarganya, para sahabatnya dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas “Kelompok” mata kuliah “Seni
Mendidik AUD” yang berjudul “Mendidik Anak Usia Dini melalui Pendekatan Bank Street
College.”
Kami cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah di penyusunan makalah yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat
dan memenuhi harapan dari berbagai pihak. Aamiiin.
Kelompok : 6
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Untuk mengetahui pengertian dari Bank Street.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar pendekatan Bank Street.
3. Untuk mengetahui kurikulum dan pendekatan apa saja yang digunakan dalam
pendekatan Bank Street.
4. Untuk mengetahui struktur model pada Bank Street.
5. Untuk mengetahui apa sajakah peran guru dalam pendekatan Bank Street.
6. Untuk mengetahui lingkungan seperti apakah yang digunakan untuk pendekatan Bank
Street.
7. Untuk mengetahui penilaian seperti apakah yang digunakan pada pendekatan Bank
Street.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Sifat individual terjadi secara kontinyu.
3. Peningkatan perkembangan memerlukan waktu yang lama dan hal-hal baru yang di
dipelajari.
4. Anak mempunyai motivasi dalam dirinya untuk secara aktif terlibat dengan lingkungan.
5. Percaya diri anak terbentuk dari pengalaman dengan orang lain dan objek dalam
berinteraksi.
6. Pertumbuhan dan perkembangan melibatkan konflik antara individu dan orang lain.
Secara eksplisit atau implisit, teori atau filosofi pendidikan apa pun pasti
mengandung pandangan pembelajaran, pertimbangan hubungan antara pembelajaran dan
pengajaran dan pernyataan tentang pengetahuan apa yang dianggap paling pantas untuk
diketahui.Untuk belajar dari pengalaman, anak-anak harus terlibat secara langsung dan
aktif dengan lingkungan sosial, fisik dan ditawari beragam kesempatan untuk melihat,
menyimak, menyentuh, mencium dan merasakan dunia mereka.
Kurikulum didasarkan pada ide bahwa anak dapat belajar tentang dunia manusia,
mereka dapat membuat defenisi dari apa yang mereka temui. Bank Street berfokus pada
tema-tema besar yang menarik pada anak penjelajahan tentang bagaimana, apa dan
4
mengapa hal-hal yang berkaitan dengan fisik dan sosial serta pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan asal sesuatu. Lima mata pelajaran pokok antropologi, sejarah, ilmu
politik, ekonomi dan ilmu bumi diintegrasikan dalam kegiatan-kegiatan di kelas.
Masyarakat adalah lingkungan pendidikan. Seni dan ilmu alam dijalin dalam pengalaman
dan kegiatan-kegiatan ilmu-ilmu sosial untuk membantu anak-anak menemukan makna
dalam dunia sekelilingnya. Di dalam kelas anak-anak bermain dengan alat-alat permainan
yang dapat diubah-ubah bentuknya seperti: balok, air, kayu, kertas, benda-benda seni dan
plastisin. Anak-anak bebas memilih alat-alat permainan, bekerja sendiri atau berkelompok.
Anak-anak didorong untuk belajar dengan caranya sendiri. Ada juga aktivitas-aktivitas
kelompok yang umum seperti memasak, rekreasi, bermain di luar ruangan, mendengarkan
musik, atau diskusi kelompok. Bermain adalah inti dari interaksi perkembangan. Bermain
dipandang sebagai alat utama pembelajaran bagi anak untuk membangun dan membangun
kembali, membentuk dan membentuk kembali pengetahuan.
Ruang kelas adalah situasi belajar di mana guru menjadi mata rantai antara dunia
minat dan pengalaman pribadi anak. Guru harus mengetahui banyak tentang isi studi
sosial bukan untuk memberi informasi pada anak-anak tetapi sebagai pedoman dalam
mengajukan pertanyaan yang bermakna, untuk merencanakan kesempatan pengalaman
anak , untuk menilai perkembangan studi tersebut.
5
a. menciptakan lingkungan belajar fisik dan psikis.
b. Membangun suasana saling mempercayai antara guru dan murid dan antar murid.
c. Memilih dan menyusun benda-benda yang membangkitkan insiatif dan kemandirian anak.
d. Fasilitator yang bertanggungjawab terhadap setiap anak.
e. Membangun atmosfer hubungan kerjasama antara guru dan orang tua untuk lebih
memahami anak.
Kelas adalah lingkungan yang dinamis yang menerima peran serta aktif, kerjasama,
kemandirian, dan keragaman dalam ekspresi dan komunikasi. Alokasi ruang memberikan
tempat yang cukup untuk permainan sandiwara, menyusun balok dan pertemuan
kelompok, serta ruang untuk bekerja sendiri atau dalam kelompok kecil. Bagian tetap
kehidupan harian kelas adalah menciptakan lingkungan yang merangsang keterampilan
membaca dan menulis dengan banyak kesempatan yang beragam untuk bicara dan
menyimak, percakapan dan diskusi, menyimak dan menulis cerita, menyanyi,
dan berpantun.
Piranti utama bagi penilaian adalah pengamatan reflektif dan mencatat perilaku
anak-anak dari waktu berpantu. Data untuk analisis ini meliputi cakupan penuh kegiatan
kelas harian, interaksi dan hasil karya(misalnya, bermain, membaca, memecahkan soal
matematika, bekerja dengan materi dan berinteraksi dengan yang lain). Selain itu,
pengujian dan penilaian seksama pada portofolio hasil karya anak-anak sepanjang waktu
menampilkan kisah penting pertumbuhan melalui karya seni, tulisan, penghitungan dan
perakitan. Data analisis juga memberikan dasar bermakna bagi pertemuan orang tua dan
guru di mana orang tua dan guru bisa berbagi pengetahuan mereka yang berbeda-beda
tentang anak.
6
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
Roopnarine, Jaipaul L dan James E. Johnson. (2011).Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Berbagai
Pendekatan.Jakarta : kencana predana media grup.
https://id.scribd.com/document/385989552/Bank-Street