Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 7: Putu Ayu Dea Rhizma [NIM 2007531037], Maria M.

Virginia De Pazzi [NIM


2007531039], Gusi Putu Pratita Indira [NIM 2007531231], Eva Ruth Julita Waer [NIM
2007531291]

RINGKASAN MATERI KULIAH


BUDGETING: PLANNING AND CONTROL

Pengantar
Penganggaran (Budgeting) memegang peran penting dalam perencanaan dan pengendalian.
Perencanaan (Planning) adalah proses mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk
mencapainya. Anggaran (Budget) adalah ekspresi kuantitatif suatu rencana yang dinyatakan dalam
satuan fisik atau keuangan atau keduanya. Anggaran merupakan metode untuk menerjemahkan tujuan
dan strategi organisasi ke dalam bentuk operasional. Pengendalian (Control) adalah proses
menetapkan standar, memperoleh umpan balik mengenai kinerja yang sesungguhnya, dan melakukan
koreksi apabila kinerja yang sesungguhnya menyimpang dari rencana.

Peta konsep
Cakupan materi Budgeting: Panning and Control dapat dipetakan dengan peta konsep [mind map]
berikut:
Peran Penganggran dalam Perencanaan dan Pengendalian
Titik tolak penyusunan anggaran adalah perumusan tujuan jangka Panjang oleh manajemen. Proses
penetapan tujuan jangka panjang disebut perencanaan strateji (strategic planning). Dalam proses
tersebut, manajemen harus merumuskan sahaan di masa yang akan datang. Anggaran dikembangkan
berdasar jangka panjang yang sudah ditetapkan. Anggaran yang disusun akan menjadi pedoman bagi
aktivitas operasional perusahaan. Pengangaran kemudian akan dibandingkan dengan hasil
sesungguhnya untuk mendapatkan umpan balik. Hal ini merupakan tujuan dan pengendalian yang
dilakukan perusahaan. Perbandingan tersebut memberikan umpan balik bagi perbaikan operasi dan
penyusunan anggaran di masa mendatang.

Jenis-Jenis Anggaran
Anggaran induk (master budget) adalah sebuah rencana keuangan komprehensif selama satu tahun
yang terdiri atas anggaran berbagai departemen dan aktivitas. Anggaran induk dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional (operating
budget) terdiri atas anggaran aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam rangka memperoleh
keuntungan. Anggaran keuangan (financial budget) meliputi anggaran arus kas masuk, arus kas
keluar, dan posisi keuangan. Rencana arus kas masuk dan arus kas keluar diperinci dalam anggaran
kas. Sutau organisasi biasanya menyiapkan anggaran tahun yang akan datang sekitar empat atau lima
bulan sebelum tahun anggaran dimulai. Perusahaan dapat menerapkan filosofi anggaran
berkelanjutan (continuous atau rolling budget). Dalam anggaran berkelanjutan (bergulir), setelah
anggaran satu bulan direalisasi, anggaran satu bulan di masa datang ditambahkan sehingga
perusahaan selalu memiliki anggaran dengan cakupan dua belas bulan. Anggaran yang selalu
diperbarui (continuously updated budget) hampir sama dengan anggaran berkelanjutan. Tujuan
anggaran ini bukan agar perusahaan selalu mnemiliki anggaran selama dua belas bulan, melainkan
untuk memperbarui anggaran induk setiap bulan saat diperoleh informasi baru.

Sistem Penyusunan Anggaran


Perusahaan dapat menggunakan salah satu dari beberapa sistem penyusunan anggaran induk. Sistem
penyusunan anggaran meliputi Sistem Anggaran Induk Konvensional atau Tradisional merupakan
sistem anggaran incremental. Pembuatan anggaran induk sebagian besar didasarkan pada anggaran
induk tahun sebelumnya. Hasil-hasil sesungguhnya yang dicapai tahun sebelumnya dan ekspektasi
pada tahun yang akan datang menentukan apakah suatu unsur dalam anggaran induk akan ditambah
atau dikurangi. Zero-Based Budgeting (ZBB), dalan sistem ZBB manajer pusat pertanggungjawaban
harus menjustifikasi setiap aktivitas yang direncanakan dan taksiran biayanya seolah aktivitas tersebut
baru pertama kali dilakukan. ZBB dimulai dengan pembuatan daftar semua aktivitas atau program yang
disebut paket keputusan (decision packages) oleh pusat-pusat pertanggungjawaban, Setiap paket
keputusan diperingkat menurut arti pentingnya bagi manajer pusat pertanggungjawaban. Peringkat
tersebut idealnya didasarkan pada kesesuaian tujuan paket keputusan dengan tujuan perusabaan
secara keseluruhan. Planning, Programming, and System (PPBS) PPBS ini lebih mirip dengan ZBB
dibandingkan dengan anggaran induk konvensional. Sistem pemrograman, perencana anggaran lebih
fokus pada output (program atau aktivitas) organisasi. Prinsip PPBS dalah alokasi sumber daya
organisasi yang terbatas pada aktivitas atau program yang menjanjikan tingkat hasil paling besar.

Pendekatan Penyusunan Anggaran


Terdapat dua pendekatan ekstrem dalam penyusunan anggaran induk, yaitu: (1) pendekatan
manajemen tingkat atas atau top-down, dan (2) pendekatan "akar rumput" ("grass roots" approach)
atau bottom-up. Berdasarkan pendekatan manajemen tingkat atas, direktur perusahaan seperti direktur
penjualan, produksi, keuangan, dan administrasi dituntut untuk membuat perkiran penganggaran
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai perusahaan dan industri. Berdasarkan
pendekatan akar rumput. perkiraan penyusunan anggaran dimulai dari bawah, misalnya untuk membuat
perkiraan penjualan akan dimulai dari tingkat tenaga penjual. Sebagian besar organisasi menerapkan
pendekatan penyusunan anggaran di antara kedua pendekatan ekstrem tersebut atau lebih condong
ke pendekatan akar rumput.

Pengumpulan Informasi Untuk Penganggaran


Perkiraan Penjualan, dasar yang digunakan untuk menyusun anggaran penjualan dan anggaran lain
dalam anggaran induk adalah perkiraan penjualan. Apabila perkiraan penjualan ditentukan secara
cermat dan akurat, maka tahap berikutnya dalam proses penganggaran juga akan dapat lebih
diandalkan. Apabila perkiraan penjualan salah, maka anggaran lain yang terkait menjadi tidak dapat
diandalkan. Penyusunan perkiraan penjualan dimulai dengan pembuatan estimasi penjualan oleh
setiap tenaga penjual. Perkiraan Variabel Lainnya, perkiraan penjualan bukan satu-satunya yang
diperlukan penganggaran. Perkiraan mengenai biaya dan kas yang terkait juga dengan banyak faktor
yang dipertimbangkan dalam pembuatan perkiraan penjualan pertimbangkan dalam pembuatan
perkiraan biaya. Untuk membuat perkiraan atau jumlah biaya historis sangat bermanfaat. Manajer dapat
menyesuaikan jumlah berdasar pengetahuannya mengenai peristiwa di masa datang.

Penyusunan Anggaran Operasional


Anggaran operasional merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk
mencapai hasil laba yang memuaskan. Anggaran Operasional (Operating Budget ) secara terperinci
disusun dalam Income Statement Supporting Budget , yang pada dasarnya berisi Budget tentang
penghasilan, yaitu tentang Anggaran Penjualan , dan anggarananggaran tentang biaya, yaitu Anggaran
Produksi serta Anggaran Biaya Administrasi dan Anggaran Biaya Penjualan. Antara anggaran tentang
penghasilan dengan anggaran-anggaran tentang biaya tersebut mempunyai hubungan timbal balik
yang sangat erat. Di satu pihak, besar kecilnya penjualan (penghasilan) mungkin ditentukan
(dipengaruhi) oleh besar kecilnya produksi (biaya), tetapi di pihak lain, besarnya produksi (biaya)
mungkin justru ditentukan (dipengaruhi) oleh besarnya penjualan. Dengan perkataan lain, ada dua
alternatif kemungkinan tentang hubungan timbal balik antara produksi dengan penjualam tersebut,
yaitu: 1) Besarnya Penjualan ditentukan oleh besarnya produksi; 2) Besarnya Produksi Justru
ditentukan oleh besarnya penjualan. Terkait dengan teknik penyusunan anggaran operasional, dalam
aplikasinya terdiri dari; 1) Membuat peramalan penjualan yang nantinya dijadikan sebagai pendukung
dalam penyusunan anggaran penjualan; 2) Membuat anggaran produksi, dan yang mesti diingat bahwa
penjualan mempunyai hubungan timbal balik dengan produksi; 3) Membuat anggaran bahan baku,
anggaran tenaga kerja dan anggaran biaya overhead pabrik yang mendasarkan pada anggaran
produksi; 4) Membuat anggaran biaya umum dan administrasi (anggaran beban usaha); 5) Membuat
harga pokok produksi dan penjulan; dan 6) Membuat proyeksi rugi laba yang didasarkan pada data
anggaran-anggaran yang telah dibuat sebelumnya (anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran
bahan baku, anggaran tenaga kerja, anggaran overhead pabrik, anggaran biaya umum dan
administrasi, anggaran persediaan jarang jadi, anggaran harga pokok produksi, anggaran harga pokok
penjualan).

Penyusunan Anggaran Keuangan


Anggaran lain yang termasuk dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan
yang biasa dibuat oleh perusahaan adalah anggaran kas, anggaran neraca, anggaran laporan arus kas,
dan anggaran pengeluaran modal. Anggaran induk merupakan rencana untuk satu tahun, sedangkan
anggaran pengeluaran modal merupakan rencana keuangan yang menunjukkan perkiraan perolehan
aset jangka panjang yang mencakup beberapa tahun. Pembuatan keputusan mengenai pengeluaran
modal dibahas dalam bab lainnya. Oleh karena itu, hanya anggaran kas, anggaran neraca, dan
anggaran laporan arus kas yang akan dibahas dalam bagian ini.

Dimensi Perilaku Dalam Penganggaran


Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja manajer. Bonus, kenaikan gaji, dan promosi adalah
hal yang dipengaruhi oleh kemampuan seorang manajer untuk mencapai atau melampaui tujuan yang
direncanakan. Perilaku positif muncul ketika tujuan tiap manajer sejalan dengan tujuan organisasi dan
manajer memiliki penggerak untuk mencapainya. Sejalannya tujuan manajerial dan tujuan organisasi
sering disebut sebagai kesesuaian tujuan (goal congruence). Jika anggaran tidak dikelola dengan baik,
para manajer tingkat bawah dapat mengagalkan tujuan organiasasi. Perilaku difungsional
(dysfunctional behavior) adalah perilaku individual yang pada dasarnya bertentanngan dengan tujuan
organisasi. Sistem anggaran yang ideal adalah sistem anggaran yang mencapai kesesuaian tujuan
secara utuh dan simultan, serta menciptakan suatu penggerak. Penelitian dan praktik telah
mengidentifikasi bebereapa fitur penting yang mendorong perilaku positif pada tingkat yang wajar. Fitur
tersebut meliputi umpan balik yang seirring atas kinerja, intensif uang dan nonuang, anggaran
patisipatif, standar yang realistis, kemampuan pengendalian biaya, dan berbagai ukuran kinerja.

Penutup
Setiap perusahaan baik itu laba maupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dariperencanaan dan
pengendalian yang diberikan oleh anggaran. Perencanaan dan pengendalian benar-benar saling
berhubungan. Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya
dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian adalah melihat ke belakang,
menentukan apakah yang sebenarnya telah terjadi, dan membandingkannya dengan hasil yang
direncanakan sebelumnya. Kemudian, perbandingan ini dapat digunakan untuk menyesuaikan
anggaran, yaitu melihat ke masa depan sekali lagi. Komponen kuci dari perencamaam adalah
anggaran, yaitu rencana keuangan untuk masa depan; rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan
tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.

Anda mungkin juga menyukai