Ny.S berusia 25 tahun G2P1A0 pasca persalinan pervaginam lalu dirawat di ruang obstetric
RSUD Palembang Bari dengan keluhan nyeri pada bagian jahitan pasca persalinan
pervaginam. Hasil pengkajian pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan digigit
semut dengan skala nyeri 3 (0-10). TD: 121/83 mmHg, N: 105x/m, RR: 20x/m, T: 36,7oC.
Payudara simetris kanan dan kiri, areola hiperpigmentasi putting menonjol, kolostrum (+),
pasien mengatakan ASI keluar dan sudah menyusui bayinya. TFU 2 jari dibawah pusat,
lochea rubra, tidak ada varises vagina, terdapat jahitan episotomi 3 cm dan pasien
mengatakan takut untuk BAK karena nyeri. Pemeriksaan penunjang HB: 8,8 g/dl, eritrosit:
4,44 juta/dl, leukosit: 11,1 ribu/ul, trombosit: 366 ribu/mm3, hematokrit: 29%.
Tahap 1
A. Indentifikasi istilah
1. Areola (aris)
: ingkara sekitar puting yang melebar dan menjadi gelap( deta)
2. episotmi(dora)
:sebuah tindakan yang dilakukan mengunting vagina dengan tujuan memebarkan
jalan lahir( dimas)
Tujuan dilakukan gunting perbatasan anus
3. eritrosit ( mega)
: kepingan darah merah
4. kolostrum (dimas)
: asi pertama setelah melahirkan ( mega)
5 lochea rubra( dini)
: darah nifas/ prdarahan setelah melahirkan kehitaman darah berwarna kehitaman
(dora)
Sisa-sisa sel-sel yang dari plasenta dan uterus dan berwarna kehitaman merah
terang (diki)
5. parises vagina( deta)
: luka yang muncul permukaan vagina ( dini)
7.hematoprit( astri )
:sel darah merah dalam darah (aris)
8. hiperpigmentasi ( dimas)
: adanya kelebihan puting yang menojol
Tahap 2
Tahap 3
-post partum
Robengan vagina
Nyeri
Trauma
(astri)
Post partum
Robengan vagina
Nyeri BAK
Gangguan Eleminasi
( diki)
Tahap 4
Lo