Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PELAKSANAAN

PENYULUHAN PEMERIKSAAN KESEHATAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10

Mely Apriani 51118017


Hani Rahma Wati 20019013
Gustri Laili Paslah 10019023
Ignatia Purbawati 10019024
Hijrah Im 40019017
Karima Tunnisya 40019018
Selia 30019025
Diana Novita 22221033
Diki Anuwari 22221034
Dimas Prayoga 22221035
Dinny Dwi Haryanti 22221036
Dwi Aris Kurniawan 22221037

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI

MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KEGIATAN IMPLEMENTASI PENYULUHAN PEMERIKSAAN
KESEHATAN DI DESA TANJUNG MAS KECAMATAN RANTAU ALAI
KABUPATEN OGAN ILIR

A. PENDAHULUAN

Kadar gula darah merupakan suatu parameter yang menunjukkan kondisi


hiperglikemia ataupun hipoglikemia. Hiperglikemia merupakan keadaan atau
kondisi kadar gula darah (glukosa) dalam darah tinggi, sedangkan hipoglikemia
menunjukkan keadaan kadar gula darah rendah. Penyebab terjadinya
hiperglikemia adalah adanya defisiensi insulin. Dalam keadaan hiperglikemia,
kapasitas sekresi insulin menjadi lemah sehingga produksi insulin semakin
berkurang.

Menurut World Health Organization (WHO) dalam kondisi


hiperglikemia kadar gula darah memiliki rentang nilai antara 100-126 mg/dL
dan termasuk kedalam keadaan toleransi abnormal glukosa. Keadaan
hiperglikemia dapat menjadi suatu kondisi diabetes apabila tidak terjadi
penurunan kadar gula darah dalam beberapa kali pengecekan (PERKENI,
2015).

Di Indonesia jumlah penderita diabetes mengalami peningkatan setiap


tahunnya. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyakarat tentang
kesehatan juga menjadi salah satu faktor semakin tingginya angka penderita
diabetes. Terjadinya diabetes melitus disebabkan oleh kerusakan pankreas yang
tidak dapat memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin
secara efektif. Insulin merupakan hormon yang digunakan untuk mengatur
keseimbangan gula darah. Pada penderita diabetes melitus penggunaan insulin
tidak efektif seperti orang normal, sehingga konsentrasi glukosa dalam darah
mengalami peningkatan (Lanywati, 2001).

Untuk mencegah timbulnya penyakit diabetes biasanya dilakukan


dengan konsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kadar gula darah.
Namun, bagi penderita yang sudah divonis diabetes pengobatan medis yang
dilakukan adalah dengan suntik insulin. Di dalam tubuh sendiri, insulin
dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Saat terjadi rangsangan pada sel
beta, maka insulin akan disekresikan dalam darah sesuai dengan kebutuhan
tubuh terkait regulasi glukosa darah. Dalam alternatif lain, penggunaan bahan-
bahan yang berasal dari alam.

B. TUJUAN
Tujuan dari Pemeriksaan Kesehatan yaitu untuk mengetahui kadar
glukosa darah berada dalam nilai rentang normal dan pemahaman kepada
masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan
C. SASARAN
Masyarakat di Desa Tanjung Mas 2 Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan
Ilir.

D. STRATEGI
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

E. PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan ini pada tanggal 26 Januari 2022
1. Tempat : Lapangan Desa Tanjung Mas
2. Peserta : Masyarakat Kecamatan Rantau Alai Desa Tanjung
Mas
3. Media :Meja, Kursi, Sthetoscop, Alat pemeriksaan gula
darah (BSS), Es Batu

F. SUSUNAN PANITIA
Ketua : Diki Anuwari
Pemateri 1 : Gustri Laili Paslah
Pemateri 2 : Hijrah Im
Pemateri 3 : Dwi Aris Kurniawan
Moderator/Pembawa Acara : Diana Novita
Dokumentasi : Hani Rahma Wati

Keterangan :

: Media

: Pemateri

: Moderator/Pembawa Acara

: Masyarakat

: Dokumentasi
MATERI PENYULUHAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN DESA TANJUNG MAS 2 KECAMATAN
RANTAU ALAI KABUPATEN OGAN ILIR

A. Pengertian Kadar Glukosa Darah


Gula darah ( glukosa ) adalah salah satu komponen dalam darah yang sangat
berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh kita, sebagai besar
enargi yang kita perlukan bersumber dari glukosa selain protein, mineral dan
komponen lain tentunya.

Kadar gula darah merupakan suatu parameter yang menunjukkan kondisi


hiperglikemia ataupun hipoglikemia. Hiperglikemia merupakan keadaan atau
kondisi kadar gula darah (glukosa) dalam darah tinggi, sedangkan hipoglikemia
menunjukkan keadaan kadar gula darah rendah. Penyebab terjadinya
hiperglikemia adalah adanya defisiensi insulin. Dalam keadaan hiperglikemia,
kapasitas sekresi insulin menjadi lemah sehingga produksi insulin semakin
berkurang.

Menurut World Health Organization (WHO) dalam kondisi hiperglikemia


kadar gula darah memiliki rentang nilai antara 100-126 mg/dL dan termasuk
kedalam keadaan toleransi abnormal glukosa. Keadaan hiperglikemia dapat
menjadi suatu kondisi diabetes apabila tidak terjadi penurunan kadar gula darah
dalam beberapa kali pengecekan (PERKENI, 2015).

Di Indonesia jumlah penderita diabetes mengalami peningkatan setiap


tahunnya. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyakarat tentang kesehatan
juga menjadi salah satu faktor semakin tingginya angka penderita diabetes.
Terjadinya diabetes melitus disebabkan oleh kerusakan pankreas yang tidak dapat
memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.
Insulin merupakan hormon yang digunakan untuk mengatur keseimbangan gula
darah. Pada penderita diabetes melitus penggunaan insulin tidak efektif seperti
orang normal, sehingga konsentrasi glukosa dalam darah mengalami peningkatan
(Lanywati, 2001).
Untuk mencegah timbulnya penyakit diabetes biasanya dilakukan dengan
konsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kadar gula darah. Namun, bagi
penderita yang sudah divonis diabetes pengobatan medis yang dilakukan adalah
dengan suntik insulin. Di dalam tubuh sendiri, insulin dihasilkan oleh sel beta
kelenjar pankreas. Saat terjadi rangsangan pada sel beta, maka insulin akan
disekresikan dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh terkait regulasi glukosa
darah. Dalam alternatif lain, penggunaan bahan-bahan yang berasal dari alam.

lebih banyak dipilih karena harganya yang relatif terjangkau dan aman.
Spesies tanaman dan alga yaitu daun yakon (Smallanthus sonchifolius) atau yang
lebih dikenal sebagai daun insulin dan Spirulina platensis diketahui dapat
menurunkan kadar gula darah tanpa harus mengkonsumsi obat-obatan ataupun
suntik insulin.

Berdasarkan penelitian Aybar et al. (2001) pemberian rebusan daun yakon


sebanyak 4ml/ kg berat badan pada tikus yang menderita diabetes dapat
menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan konsentrasi insulin dalam
plasma tikus. Sedangkan dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Pankaj &
Varma (2013) pemberian Spirulina platensis dengan dosis 15 mg/kg berat badan
tikus setiap hari selama 3 minggu dapat menjaga kadar gula darah agar tidak
mengalami peningkatan konsentrasi. Spirulina platensis telah dikenal memiliki
kandungan protein yang tinggi. Di sisi lain, yakon dikenal memiliki kandungan
antioksidan dan protein yang cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai