Kadar Sari Larut Air Etanol
Kadar Sari Larut Air Etanol
1
Kertas saring
Corong
Gelas kimia
Batang pengaduk
Cawan uap
2. Bahan yang digunakan
Ekstrak kental
Aquadest
Kloroform
Etanol 95%
4. prosedur kerja
penetapan kadar sari yang larut dalam air
1. Timbang 1 gram ekstrak kental daun teh, maserasi dengan menggunakan
100mL air:kloroform(1000:2,5) selama 24 jam, aduk pada 6 jam pertama.
2. Disaring, ambil filtrat sebaanyak 20 mL
3. Masukan kedalam cawan, uapkan 105 0 C hingga bobot tetap
kadar sariyang larut etanol
1. Timbang 1 gram ekstrak kental daun teh, maserasi dengan menggunakan
100mL etanol 96% selama 24 jam, aduk pada 6 jam pertama.
2. Disaring, ambil filtrat sebaanyak 20 mL
3. Masukan kedalam cawan, uapkan 105 0 C hingga bobot tetap
2
3 Tutup dan aduk sesekali Larutan berwarna
selama 6 jam pertama . coklat
diamkan selama 18 jam.
Kemudian disaring
4 Cawan kosong dioven dan Suhu : 105 ² C
ditimbang Waktu 1,5 jam
Cawan 1 = 33493,0
mg
Cawan 2 = 35682,8
mg
Cawan 3 = 49135,5
mg
3
Kadar sari larut etanol
4
Cawan 3
1.21505,2 mg
2.21505,3 mg
3.21505,4 mg
7 Dihitung kadar sari larut air Cawan 1 = 87,6%
yang dihasilkan Cawan 2 = 86,65 %
Cawan 3 = 91,65 %
5. Perhitungan
1. Penetapan kadar sari larut air
Diketahui :
Berat cawan kosong :
Cawan 1 = 33493,0 mg
Cawan 2 = 35682,8 mg
Cawan 3 = 49135,5 mg
Berat cawan + residu
Cawan 1
1.59535,8 mg
2.59535,5 mg
3.59535,7 mg
Cawan 2
1.48066,5 mg
2.48066,4 mg
3.48066,7 mg
Cawan 3
1.21505,2 mg
2.21505,3 mg
3.21505,4 mg
Ditanyakan : % kadar sari larut air?
Cawan 1
Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong
= 33619,0 – 33493,²
5
= 126 mg
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
% kadar sari larut air = 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
126
= 𝑥 5 𝑥 100 %
1000
= 63%
Cawan 2
Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong
= 35811,4 – 35682,8
= 128,6 mg
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
% kadar sari larut air = 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
128,6
= 𝑥 5 𝑥 100 %
1000
= 64,3%
Cawan 3
Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong
= 49259,1 – 49135,5
= 123,6 mg
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
% kadar sari larut air = 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
123,6
= 𝑥 5 𝑥 100 %
1000
= 61,8%
Diketetahui :
6
Cawan 1 = 59360,5 mg
Cawan 2 = 27893,4 mg
Cawan 3 = 21322,1 mg
Cawan 1
1.59535,8 mg
2.59535,5 mg
3.59535,7 mg
Cawan 2
1.48066,5 mg
2.48066,4 mg
3.48066,7 mg
Cawan 3
1.21505,2 mg
2.21505,3 mg
3.21505,4 mg
Ditanyakan : % kadar sari larut etanol ?
Cawan 1
Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong
= 59535,7 – 59360,5
= 175,2 mg
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
% kadar sari larut etanol = 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
175,2
= 𝑥 5 𝑥 100 %
1000
= 87,6%
Cawan 2
Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong
= 48066,7 – 47893,4
= 173,3 mg
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
% kadar sari larut etanol = 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
7
173,3
= 𝑥 5 𝑥 100 %
1000
= 86,63%
Cawan 3
Bobot residu = (cawan+residu) – cawan kosong
= 21505,4 – 21522,1
= 183,3 mg
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
% kadar sari larut etanol = 𝑥 𝐹𝑃 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
183,3
= 𝑥 5 𝑥 100 %
1000
= 91,65%
% rata-rata kadar sari larut etanol
87,6% + 86,63 % + 91,65 %
=
3
= 88,63%
Perhitungan Standar deviasi
1. Kadar sari larut air
No X1 ̅
𝑿 (𝑋𝑖 − 𝑋̅) (𝑋𝑖 − 𝑋̅)2
1. 63% 63,033% -0,033% 0,001089
2. 64,3% 63,033% 1,267 % 1,605
3 61,8% 63,033% -1,233% 1,520
∑𝑛𝑖=𝑖(𝑋𝑖 − 𝑋̅)2 = 3,1260
= 3,1260 / 3-1
= 1,563
3,1260
Standar Deviasi S = √ 20−1
= √1,563
8
= 1,2501
10
10% rata-rata = 𝑥 63,03%
100
= 6,3033%
No X1 ̅
𝑿 (𝑋𝑖 − 𝑋̅) (𝑋𝑖 − 𝑋̅)2
1. 87,6 88,63 -1,03 1,0609
2. 86,65 88,63 -1,98 3,9204
3 91,65 88,63 3,02 9,1204
∑𝑛𝑖=𝑖(𝑋𝑖 − 𝑋̅)2 = 14,1017
= 14,1017/ 3-1
= 7,05085
14,1017
Standar Deviasi S = √ 3−1
= √7,05085
= 2,6553
10
10% rata-rata = 𝑥 88,63%
100
= 8,863%
9
6. Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan tentang penetapan kadar sari larut air
dan kadar sari larut etanol dari ekstrak kental daun the (camellia sinensis L
)kadar sari larut air dan etanol merupakan pengujian untuk penetapan jumlah
kandungan senyawa yang dapat terlarut dalam air (kadar sari larut air) dan
kandungan senyawa yang larut dalam etanol (kadar sari larut etanol)
Prinsip maserasi adalah eksraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara
merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada
temperature kamar terlindung dari cahaya.pelarut akan masuk kedalam sel
tanaman melewati dinding sel.isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutandidalam sel dengan luar sel.larutan yang
konsentrasinya tinggi terdesak keluar dan diganti oleh pelarut dengan
konsentrasi rendah (proses difusi)
10
Pada proses penyaringan ,terdapat perbedaan yang signifikan antara
pembentukan fitrat pada kadar sari larut air dan kadar asari larut etanol.ekstrak
lebih cepat terlarut dalam etanol dan fitrat lebih mudah terbentuk .untuk proses
penguapan selanjutnya dapat digunakan 20 ml sari larut air dan sari larut etanol
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil kadar sari larut air
pada cawan 1,2 dan 3 adalah 64% , 64,3% dan 61,8% dan diperoleh bobot rata
rata 63,03% sedangkan pada penetapan kadar sari larut etanol pada cawan 1,2
dan 3 didapatkan hasil 87,6% , 86,65% dan 91,65% diperoleh % rata – rata
kadar sari larut etanol 88,63% .kadar sari larut etanol didapatkan lebih besar
dibandingkan kadar sari larut air.hal ini karena air bersifat polar dan etanol
bersifat non polar.jadi etanol bias menarik senyawa yang bersifat polar dan non
polar dibandingkan air yang hanya bisa menarik senyawa yang polar saja.oleh
karena itu etanol biasa disebutkan pelarut universal
Adapun factor – factor yang perlu diperhatikan dalam penetapan kadar sari
larut etanol dan kadar sari larut air adalah mutu ekstrak,lamanya
maserasi,pemanasan residu,factor – factor pengotor,proses penimbangan
sampai dapat bobot konstansecara berulang dengan hasil tidak boleh lebih dari
0,05 g.
7. kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan yaitu mengenai penetapan kadar sari
larut air dan kadar sari larut etanol.berdasarkan hasil percobaan diperoleh
hasil kadar sari larut air 63,03% dengan standar devisiasi 1,250 dan untuk
11
kadar sari larut etanol diperoleh hasil 88,63% dengan standar devisiasi
2,653.berarti standar devisiasi memenuhi syarat.berdasarkan literaturtidak
lebih dari 10%,hal tersebut memenuhi syarat karena literature kadar sari
larut air tidak kurang dari 8,4% dan kadar sari larut etanol tidak kurang dari
4,3%
8. daftar pustaka
Djarwis.2004.teknik penelitian kimia organic bahan alam.jakarta:dikjer
dikti depdiknas
Anonim.2007,Parameter standar ekstrak tumbuhan obat.jakarta: depkes RI
j.b Harbone .1996.metode fitokimia.penerbit kimia
12