Oleh
RHESTY YULISTIA
1914401016
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
T.A 2021/2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTRA ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
2.1. Definisi...............................................................................................................
2.2. Etiologi...............................................................................................................
2.3. Patofisiologi/Woc...............................................................................................
2.4. Manifestasi Klinis..............................................................................................
2.5. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium.........................................................
2.6. Terapi Obat-Obatan.............................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan.........................................................................................................
4.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan Keperawatan
Katarak. Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk penambahan pengetahuan mata
kuliah Keperawatan Gerontik, serta dalam pembuatan tugas yang di berikan oleh dosen mata
kuliah.
Dalam mempersiapkan, menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, kami tidak terlepas
dari berbagai kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dari penyusunan kalimat maupun
sistematikanya. Namun akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu kami
berharap kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan berbagai
masukkan yang bersifat membangun dari semua pihak, guna kelengkapan dan kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam kelancaran tahap demi tahap dalam penyusunan hingga penyelesaian makalah ini.
Sekian dan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
2.2. Etiologi
Berbagai macam hal yang dapat mencetuskan katarak antara lain (Corwin,2000):
Lensa yang normal adalah setruktur posterior iris yang jernih transparan berbentuk
seperti kancing baju, mempunyai kekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga
komponen anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus di Perifer ada kortek, dan yang
mengalami keduanya adalah anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nucleus
mengalami perubahan warna menjadi coklatkekuningan.Di sekitar opasitas terdapat densitas
seperti duri di anterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan
bentuk katarak yang paling bermakna seperti kristal salju.
Katarak bisa terjaadi bilateral, dapat disebabkan oleh kejadian trauma atausistemis
(diabetes) tetapi paling sering karena adanya proses penuaan yang normal.Faktor yang paling
sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar UV, obat-obatan, alkohol,
merokok, dan asupan vitamin antioksidan yang kurangdalam jangka waktu yang lama.
PATHWAY
Ansietas
koagulasi
Gangguan
penerimaan mengabutkan
sensori/status pandangan
organ indera
prosedur
Terputusnya protein lensa invasive
Menurunnya disertai influks air kedalam lensa pengangkatan
ketajaman katarak
penglihatan
Usia meningkat
Resiko tinggi
terhadap
Defisit Gangguan Penurunan enzim menurun
infeksi
perawat persepsi
an diri sensori-
perseptual Degenerasi pd lensa
penglihata
n
KATARAK
Post op Nyeri
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas / Data demografi
Berisi nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan yang sering terpapar sinar
mataharisecara langsung, tempat tinggal sebagai gambaran kondisi lingkungan
dankeluarga, dan keterangan lain mengenai identitas pasien.
a.DM
b.Hipertensi
5. Pemeriksaan Fisik
a.Inspeksi
6. Pemeriksaan Diagnostik
1.Pre operasi
2.Post operasi
a. Nyeri berhubungan dengan trauma insisi.
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasive insisi
jaringan tubuh.
c. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengangangguan
penerimaan sensori/status organ indera
d. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihatan-
kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler.
3.3. Intervensi Keperawatan
1) Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengangangguan
penerimaan sensori/status organ indera.
a. Tujuan :
Meningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu, mengenalgangguan
sensori dan berkompensasi terhadap perubahan.
b. Kriteria Hasil :
1. Mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahann
2. Mengidentifikasi/memperbaiki potensial bahaya dalam lingkungan.
c. Intervensi
1. Tentukan ketajaman penglihatan, kemudian catat apakah satu atau duamata terlibat.
R/ : Penemuan dan penanganan awal komplikasi dapat mengurangiresiko kerusakan
lebih lanjut.
2. Observasi tanda-tanda disorientasi, Orientasikan klien tehadaplingkungan.
R/ : Meningkatkan keamanan mobilitas dalam lingkungan.
3. Pendekatan dari sisi yang tak dioperasi, bicara dengan menyentuh.
R/ : Komunikasi yang disampaikan dapat lebih mudah diterima dengan jelas.
4. Perhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata,dimana dapat terjadi
bila menggunakan tetes mata.
R/ : Cahaya yang kuat menyebabkan rasa tak nyaman setelah penggunaan tetes mata
dilator
5. ingatkan klien menggunakan kacamata katarak yang tujuannyamemperbesar kurang
lebih 25 persen, penglihatan perifer hilang dan butatitik mungkin ada.
R/ : membantu penglihatan pasien
6. Letakkan barang yang dibutuhkan/posisi bel pemanggil dalam jangkauan/posisi yang
tidak dioperasi.
R/ : memudahkan klien untuk berkomunikasi
3.4. Implementasi
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Katarak merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa mata,
sehinggamenyebabkan penurunan/gangguan penglihatan (Admin,2009)Katarak
merupakan keadaan patologik lensa dimana lensa menjadi keruh akibathidrasi cairan
lensa atau denaturasi protein lensa, sehingga pandangan seperti tertutupair terjun atau
kabut merupakan penurunan progresif kejernihan lensa, sehinggaketajaman
penglihatan berkurang (Corwin, 2000)Katarak adalah suatu keadaan patologik lensa
dimana lensa rnenjadi keruh akibathidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa.
Kekeruhan ini terjadi akibatgangguan metabolism normal lensa yang dapat timbul
pada berbagai usia tertentu(Iwan,2009).\
4.2. Saran
Penulis menyarankan agar perawat mampu memberikan asuhankeperawatan
pasien dengan gangguan katarak dengan baik sehingga klien mampu berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Perawat juga mampu memberikan hubungan saling
percaya kepada klien(pasien dankeluarga) sehingga memudahkan tercapainya asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan katarak.
DAFTAR PUSTAKA
American Academy Ophtalmology, Lens, and Cataract, Basis and Clinical Science Course,
Section 11. 2005-2006. Sanfransisco: p 21-32, 96-37, 153-154.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktek Klinik. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Ilyas, S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Ilyas, S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. 3rd edition. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Kupfer, C. 1984. The Consequest of Cataract: a Global Challenge. UK: Trans Ophtalmol
Soc.
Mansjoer, Arif., et al. 2008. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius
http://mypotik.blogspot.com/2010/08/penyakit-katarak.html