Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOMPETENSI KONSELOR SEKOLAH PEDAGOGIK

Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah


Profesi Bimbingan dan Konseling
Yang dibina oleh Ibu Dr. Carolina Ligya Radjah, M.Kes.
dan Ibu Rizka Apriani, M.Pd.

Oleh :
Kelompok 1
Dhea Ayuning Nur Wahyu K. W. (200111600477)
Faza Kasyiva Az-Zahra (200111600436)
Galuh Yekti Siwi Utami (200111600486)
Lintang Trecy Pranata (200111600440)
Ni'mathul Khurotan Acyuni Arsy (200111600478)
Nonik Aji Surya Negara (200111600428)
Putri Nabila Rasendriya (200111600411)
Rahma Putri Sholichah (200111600497)
Revi Hairunisa (200111600419)
OFFERINGA1C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan ridha, hidayah, pertolongan, dan nikmat yang tiada tara sehingga
penyusunan makalah yang berjudul “Faktor Motivasi Pada Proses Belajar dan
Pembelajaran” ini dapat berjalan dengan baik dan dapat terselesaikan. Makalah ini
merupakan tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan dengan Dosen Pengampu Ibu Dr.
Carolina Ligya Radjah, M.Kes. dan Ibu Rizka Apriani, M.Pd.

Tak lupa ucapan terimakasih juga dihaturkan bagi teman-teman sejawat, rekan,
dosen pengampu dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan motivasi, kritik,
dan saran kepada kami dalam penyusunan makalah sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Berbicara mengenai tingkat kesempurnaan dari isi makalah, kami menyadari masih
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang harus diberikan masukan, saran, kritik,
dan motivasi sebagai pengembangan ide ke depannya semakin baik dalam hal
penyusunan makalah. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Semoga Tuhan selalu memberikan taufiq, hidayah, pertolongan, dan
bimbingan kepada kita semua.

Malang, 24 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
 

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I  PENDAHULUAN .......................................................................................1


1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................1

BAB II  PEMBAHASAN.........................................................................................2


2.1 Pengertian Kompetensi Pedagogik..................................................................2
2.2 Tujuan Kompetensi Pedagogik........................................................................4
2.3 Bagian Kompetensi Pedagogik .......................................................................4
2.4 Manfaat Kompetensi Pedagogik .....................................................................6
2.5 Implementasi Kompetensi Pedagogik Pada Saar Pembelajaran....................7

BAB III  PENUTUP.................................................................................................8


3.1 Kesimpulan......................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tercapai atau tidaknya tujuan
pendidikan salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih oleh siswa.
Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik.
Mutu pendidikan yang baik dapat mendorong terciptanya masyarakat yang berkualitas,
kreatif dan produktif. Salah satu ciri dari mutu pendidikan yang baik adalah terciptanya
proses pembelajaran yang baik pula. Hal ini dapat didukung dengan adanya bimbingan
dan konseling. Salah satu fungsi adanya Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah
sebagai pendukung segala kebutuhan siswa terkait dengan kegiatan belajarnya di
sekolah. Guru BK bertugas memberikan layanan-layanan yang dapat memotivasi siswa
dalam rangka meningkatkan motivasi belajarnya. Motivasi belajar sangat penting bagi
siswa, karena dapat memberikan pengaruh besar dalam meraih kesuksesan di kelas.
Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar akan cenderung tidak percaya diri, sehingga
tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari proses belajarnya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, seorang konselor wajib memiliki kompetensi-kompetensi yang dapat
menunjang profesionalitas kerja. Salah satunya adalah kompetensi Pedagogik.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah faktor motivasi pada proses belajar dan pembelajaran
adalah:
1. Apa pengertian dari kompetensi pedagogik?
2. Apa tujuan dari kompetensi pedagogik?
3. Apa saja bagian dari kompetensi pedagogik?
4. Apa manfaat dari kompetensi pedagogik bagi seorang pendidik dan peserta didik?
5. Bagaimana implementasi kompetensi pedagogik dalam proses pembelajaran
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian dari kompetensi pedagogik
2. Untuk menguraikan fungsi kompetensi pedagogik
3. Untuk menjabarkan bagian-bagian kompetensi pedagogik
4. Untuk menguraikan manfaat kompetensi pedagogik bagi seorang pendidik dan
peserta didik
5. Untuk menjabarkan implementasi kompetensi pedagogik dalam proses pembelajaran

iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kompetensi Pedagogik
Secara bahasa kata paedagogi berasal dari bahasa Yunani (παιδαγωγέω paidagōgeō; dari
παίς país: anak dan άγω ági: ) atau paedagogia memiliki arti pergaulan dengan anak-anak.
Pasa masa Yunani kuno, kata παιδαγωγός umunya diterapkan pada budak yang mengawasi
pendidikan anak majikannya.Termasuk mengantarkan anak ke sekolah (διδασκαλείον) atau
tempat latihan (γυμνάσιον), mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti
membawakan alat musiknya). Selain itu Paedagagos berasal dari kata “paid” yang memiliki
arti “anak” dan “agogos” yang memiliki arti “memimpin atau membimbing”. Maka darikata
ini lahir istilah paedagogi yang memiliki arti sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengajar
anak-anak.
Seiring perkembangannya istilah paedagogi berubah menjadi sebuah ilmu dan seni dalam
mengajar.Paedagogi merupakan kajian tentang pengajaran, khususnya pengajaran dalam
pendidikan formal atau sekolah.Secara umum pedagogi merupakan salah satu mata pelajaran
yang wajib bagi mereka yang ingin menjadi guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang
luas, di dalam pedagogi melibatkkan kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran,
pengurusan bilik darjah, organisasi sekolah dan juga interaksi guru-pelajar.
Kompetensi Pedagogik adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari empat
kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi Pedagogik dapat diartikan sebagai
kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. kompetensi
pedagogik sangat dibutuhkan guru untuk mengelola proses pembelajaran.
Tim Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (2006) merumuskan secara substantif tentang kompetensi pedagogik yang
mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu penting bagi seorang
guru untuk menguasai kompetensi pedagogik disamping tiga kompetensi yang lainnya.
Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat tentang makna kompetensi
pedagogik, berikut penjelasannya:
1. Danilov (1978)
Menurut Danilov istilah paedagogis diartikan sebagai sebuah proses interaksi terus-
menerus dan saling berasimilasi antara pengetahuan ilmiah dan pengembangan siswa.

10
Asimilasi yang dimaksud Danilovialaha pengetahuan siswa berkaitan dengan antusiasme
mereka untuk mengetahui diverifikasi dalam proses kerja yang intensif dan aktif.
Pendapat Danilov menekankan pada aspek pengajaran yang dilakukan terus-menerus
dari proses asimilasi yang merupakan upaya intelektual yang intensif pada diri siswa.
Menjaga proses pengajaran dan pendidikan secara keseluruhan dan berujung pada
pembentukan kepribadian siswa merupakan salah satu fungsi dari paedagogi.
2. Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda)
Menurut Hoogveld pedagogik merupakan ilmu yang mempelajari tentang masalah
membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu “mampu secara mandiri dalam
menyelesaikan tugas hidupnya”. Sehingga menurut Hoogveld pedagogik merupakan ilmu
untuk mendidik anak.
3. Langeveld (1980)
Berbeda dengan pendapat Langeveld, ia membedakan istilah “pedagogik“ dengan istilah
“pedagogi”. Menurutnya pedagogik dimaknai sebagai sebuah ilmu mendidik, yang lebih
menitik beratkan pada pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Suatu pemikiran
bagaimana kita membimbing anak, dan mendididk anak. Sedangkan menurutnya istilah
pedagogi diartikan sebagai pendidikan, yang menekankan pada praktik, menyangkut
kegiatan mendidik, kegiatan membimbimg anak.
4. Ana Maria Gonzalez Soca
Menurut Ana Maria mendefinisikan paedagogis sebagai sebuah proses pendidikan yang
menyoroti pada hubungan antara pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran memiliki tujuan
utnuk mengembangkan kepribadian siswa untuk mempersiapkan dirinya menjalani
kehidupan.
5. Gladys Valdivia (1988)
Menurut Gladys valdivia mengartikan paedagogis sebagai suatu hubungan erat
kaitannya dengan tujuan sosial yang dikembangkan dan berhubungan satu sama lain. Unit
dialektik yang ada di antara pendidikan dan pengajaran, serta sifat umum pendidikan itu
sendiri yang menunjukan adanya paedagogi di dalam dan luar proses sekolah.
6. Malcolm Knowles
Malcolm Knowles mengungkapkan adanya istilah lain yang mirip dengan pedagogi yaitu
andragogi. Andragogi merujuk pada sebuah ilmu dan seni dalam mendidik orang dewasa.
Singkatnya, andragogi merupakan proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam
suatu struktur pengalaman belajar.

11
2.2 Tujuan Kompetensi Pedagogik
Setiap ilmu tentu memiliki tujuan tak terkecuali tentang kompetensi pedagogik. Berikut
adalah tujuan dari kompetensi pedagogik:
1. Memanusiakan Manusia
Memanusiakan manusia artinya adalah menjadikan seseorang dewasa demi kebahagiaan
dalam menjalani kehidupan.Dalam hal ini mengindikasikan bahwa kompetensi pedagogik
bertujuan untuk membantu perkembangan seseorang agar dia siap menjalani hidupnya secara
mandiri dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
2. Memahami Jatidiri
Agar anak di kemudian hari mampu memahami dan menjalani kehidupan dan kelak dapat
menghidupi diri mereka sendiri, dapat hidup secara bermakna, dan dapat turut memuliakan
kehidupan.Tidak jauh berbeda dari tujuan yang pertama yaitu mempersiapkan diri anak untuk
menghadapi kehidupanya.
3. Melatih Keberanian
Membantu murid mempertanyakan dan menantang dominasi serta keyakinan dan praktek-
praktek yang mendominasi.Kompetensi pedagogik memiliki tujuan untuk melatih anak
memiliki keberanian.Keberanian untuk bertanya dan mencari tahu jawaban dari
pertanyaanya.
4. Mengembangkan Kepribadian Siswa yang Sehat
Dalam hal ini artinya bahwa kompetensi pedagogik memiliki tujuan untuk mengembangkan
kepribadian anak.Kepribadian yang dimaksud adalah kepribadian yang baik yang
membantunya siap menghadapi kehidupan.

2.3 Bagian Kompetensi Pedagogik


Kompetensi Pdagogik memiliki beberapa bagian, yakni:
a. Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan
Konselor memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian
secara akademik dan intelektual.Secara otentik kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan
ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dari lembaga pendidikan yang
diakreditasi pemerintah.
b. Pemahaman Terhadap Peserta Didik
Konselor memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga
mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya.
Konselor dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak.
Selain itu, Konselor memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi
10
anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta
menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.
c. Pengembangan Kurikulum/ Silabus
Konselor memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang
disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.
d. Perancangan Pembelajaran
Konselor memiliki rencana sistem layanan bimbingan yang memanfaatkan sumber daya
yang ada. Semua aktivitas layanan dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara
strategis.
e. Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis
Konselor menciptakan situasi yang kreatif, aktif dan menyenangkan bagi anak .
Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya
sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.
f. Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran
Dalam menyelenggarakan layanan, Konselor menggunakan teknologi sebagai media.
Menyediakan layanan dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi.
Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.
g. Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang
dimilikinya
Konselor memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak
untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan
melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, berbasis pada perencanaan
dan solusi atas masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Sehingga hasil belajar anak dapat
meningkat dan target perencanaan guru dapat tercapai.
Penjabaran Kompetensi Pedagogik sebagai berikut :
a. Menguasai teori dan praksis pendidikan
- Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya
- Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan proses pembelajaran
- Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan
b. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseling
- Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku manusia, perkembangan fisik dan psikologis
individu terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan

11
- Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian, individualitas dan perbedaan konseling
terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan
- Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling dalam upaya pendidikan
- Mengaplikasikan kaidah-kaidah keberbakatan terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling dalam upaya pendidikan
- Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan mental terhadap sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling dalam upaya pendidikan
c. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang
satuan pendidikan
- Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal
dan informal
- Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan jenis pendidikan umum, kejuruan,
keagamaan, dan khusus
- Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan jenjang pendidikan usia dini, dasar
dan menengah, serta tinggi.

2.4 Manfaat Kompetensi Pedagogik


Berbicara tentang manfaat dari kompetensi pedagogik ini dapat dilihat dari dua sudut
pandang. Yakni manfaat bagi konselor itu sendiri dan manfaat bagi siswa, berikut
penjelasannya:
A. Manfaat Kompetensi Pedagogik bagi Konselor
Manfaat kompetensi pedagogik bagi konselor antara lain sebagai berikut :
1. Konselor dapat memahami sifat-sifat, karakter, tingkat pemikiran, perkembangan fisik dan
psikis siswa. Konselor dapat memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-
prinsip perkembangan kognitif siswa. Dengan memahami hal semacam itu Konselor akan
mudah mengerti kesulitan dan kemudahan siswa dalam belajar dan mengembangkan diri
sehingga konselor akan lebih mudah membantu siswa berkembang.
2. Konselor dapat memahami prinsip-prinsip perkembangan kepribadian siswa dan
merefleksikannya dalam proses pembelajaran.
3. Konselor mampu menyusun rancangan dan melaksanakan strategi bimbingan yang sesuai
dengan kompetensi, karakteristik dan kebutuhan siswa dalam belajarnya.

B. Manfaat Kompetensi Pedagogik bagi Peserta Didik


Manfaat kompetensi pedagogik bagi peserta didik antara lain sebagai berikut :
10
1. Peserta didik dapat terpenuhi rasa ingin tahunya.
2. Peserta didik memiliki keberanian berpendapat dan kemampuan menyelesaikan masalah.
3. Peserta didik dapat lebih nyaman dalam kegiatan belajarnya.
4. Peserta didik memiliki kepribadian mantap dan memiliki rasa percaya diri.
5. Peserta didik memiliki sopan santun dan taat pada peraturan.
2.5 Implementasi Kompetensi Pedagogik Pada Saat Pembelajaran
Contoh kompetensi pedagogik antara lain:
1. Guru menggunakan berbagai metode dan model dalam pembelajaran, seperti diskusi,
ceramah, berpasangan. Hal tersebut sebagai upaya untuk menghidupkan pembelajaran dan
siswa aktif berpartisipasi.
2. Guru memberikan ruang bagi siswa untuk mengeluarkan pendapat dihadapan kelas. Hal
tersebut untuk melatih keberanian siswa dan megakomodir keaktifan siswa. Siswa perlu
memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat, agar ketika berada di masyarakat
dia dapat ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan.
3. Guru menggunakan berbagai media dakam pembelajaran seperti alat peraga, puzzel,
video, dan lain-lain. hal tersebut sebagai upaya untuk memaksimalkan materi yang
diajarkan. Dan perbedaan karateristik siswa juga menjadi faktor agar guru dapat
menggunakan berbagai media pembelajaran.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil diskusi, kami dapat menarik kesimpulan untuk menjawab rumusan
masalah. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut :
Kompetensi Pedagogik adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari empat
kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi Pedagogik dapat diartikan sebagai
kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik.
Kompetensi pedagogik sangat dibutuhkan guru untuk mengelola proses pembelajaran.
Secara bahasa kata paedagogi berasal dari bahasa Yunani (παιδαγωγέω paidagōgeō;
dari παίςpaís: anak dan άγωági: ) atau paedagogia memiliki arti pergaulan dengan
anak-anak. Pada masa Yunani kuno, kata παιδαγωγός umumnya diterapkan pada
budak yang mengawasi pendidikan anak majikannya. Selain itu Paedagagos berasal
dari kata “paid” yang memiliki arti “anak” dan “agogos” yang memiliki arti
“memimpin atau membimbing”. Tim Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2006) merumuskan secara substantive
tentang kompetensi pedagogik yang mencakup kemampuan pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Kompetensi pendagogik memiliki beberapa tujuan. Pertama, memanusiakan manusia.
Artinya, untuk membantu perkembangan seseorang agar dia siap menjalani hidupnya secara
mandiri dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kedua, memahami jati diri.
Artinya, agar anak di kemudian hari mampu memahami dan menjalani kehidupan dan kelak
dapat menghidupi diri mereka sendiri, dapat hidup secara bermakna, dan dapat turut
memuliakan kehidupan. Ketiga, melatih keberanian. Artinya, untuk melatih anak agar
memiliki keberanian baik itu keberanian untuk bertanya atau keberanian mencari tahu
jawaban dari pertanyaanya. Keempat, mengembangkan kepribadian siswa yang sehat.
Artinya, untuk mengembangkan kepribadian anak. Kepribadian yang dimaksud adalah
kepribadian yang baik yang membantunya siap menghadapi kehidupan.

10
Bagian-bagian kompetensi pedagogik terdiri dari tujuh bagian. Pertama,
pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Konselor memiliki latar belakang
pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual
yang dibuktikan dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta
mengajar) dari lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah. Kedua, pemahaman
terhadap peserta didik. Konselor memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan
anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada
anak didiknya dan dapat membimbing anak didiknya melewati masa-masa sulit dalam
usia yang dialaminya. Ketiga, pengembangan kurikulum atau silabus. Konselor harus
berkemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan
dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah. Keempat, perancangan pembelajaran.
Konselor memiliki rencana system layanan bimbingan yang memanfaatkan sumber
daya yang ada. Kelima, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
Konselor menciptakan situasi yang kreatif, aktif dan menyenangkan bagi anak serta
memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan
kemampuannya. Keenam, pemanfaatan teknologi pembelajaran. Konselor
menggunakan teknologi sebagai media dengan menyediakan layanan dan
mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi. Selain itu, dapat
membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi. Ketujuh,
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Konselor harus memiliki kemampuan untuk membimbing anak,
menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk
mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
Kompetensi pedagogik memiliki berbagai manfaat, baik manfaat bagi peserta
didik ataupun manfaat bagi konselor. Manfaat kompetensi pendagogik bagi siswa:
6. Peserta didik dapat terpenuhi rasa ingin tahunya.
7. Peserta didik memiliki keberanian berpendapat dan kemampuan menyelesaikan
masalah.
8. Peserta didik dapat lebih nyaman dalam kegiatan belajarnya.
9. Peserta didik memiliki kepribadian mantap dan memiliki rasa percaya diri.
10. Peserta didik memiliki sopan santun dan taat pada peraturan.
Sedangkan manfaat kompetensi pendagogik bagi konselor yakni:
1. Konselor dapat memahami sifat-sifat, karakter, tingkat pemikiran, perkembangan fisik
dan psikis siswa

11
2. Konselor dapat memahami prinsip-prinsip perkembangan kepribadian siswa dan
merefleksikannya dalam proses pembelajaran.
3. Konselor mampu menyusun rancangan dan melaksanakan strategi bimbingan yang
sesuai dengan kompetensi, karakteristik dan kebutuhan siswa dalam belajarnya.

3.2 Saran
Dari hasil diskusi dan penyusunan makalah, kami akan memberikan saran yaitu
diharapkan dengan adanya kompetensi pendagodik, maka konselor akan semakin memahami
tingkah laku anak didiknya. Setelah mengetahuinya, maka konselor dapat membantu
menyelesaikan masalah yang dialami anak tersebut. Dengan begitu, kondisi mental peserta
didik akan lebih baik yang mana hal ini akan berdampak pada kelancaran studinya.
.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abd Husein. 2019. Profesi Bimbingan dan Konseling, (Online), (https://www.
researchgate.net/publication/335977164_PROFESI_BK), diakses 22 Oktober 2020.
Vinspira. 2019. Makalah Kompetensi Pedagogik Guru, (Online), (https://vinspira.
blogspot.com/2019/10/makalah-kompetensi-pedagogik-guru.html?m=1), diakses 22
Oktober 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai