DISUSUN OLEH :
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T saya dapat menyelelesaikan
Tugas tentang “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT ISPA”
ini dengan baik tanpa hambatan.
Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada dosen mata kuliah dan semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Meskipun saya telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun saya menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini yang selanjutnya akan saya terima dengan tangan
terbuka.
Akhirul kalam, Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan tugas ini
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………….. 1
2.5 patofisiologi…………………………………………… 5
2.6 Penatalaksanaan………………………………………… 5
2.7 pencegahan…………………………………………….. 6
3.1 Pengkajian……………………………………………… 7
3.4 Intervensi………………………………………………. 8
4.4 intervensi………………………………………………. 11
4.5.Implementasi& evaluasi……………………………… 11
BAB V……………………………………………………………… 12
5.1 Kesimpulan…………………………………………… 12
5.2 Saaran…………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
ISPA menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit
menular di dunia.hampir 4 juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun,98% nya
yaitu sebesar 24,46% (tahun 2013) ,29,47% (tahun 2014) dan 63,45 % (tahun 2015).
Oleh sebab itu penyakit ini perlu ditangani oleh tenaga medis secepat mungkin
guna menurunkan angka kematian akibat ISPA,selain itu perlu dilakukan upaya
1.2 Tujuan
Penulis Makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dan
dapat bermanfaat bagi kalangan mahasiswa. Secara terperinci tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah :
(saluran atas ) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adeneksanya seperti
sinus,rongga telingan tengah dan pleura.
(Marni, 2014)
B. KLASIFIKASI
1. Ringan
Batuk tanpa pernafasan cepat atau kurang dari 40 kali per menit, hidung tersumbat
atau berair, tenggorokan merah, telinga berair.
2. Sedang
Batuk dan nafas cepat tanpa stridor, gendang telinga merah, dari telinga keluar
3. Berat
Batuk dengan nafas cepat dan stridor, membran keabuan bifaring, kejang-kejang,
apnea, dehidrasi berat /tidur terus, tidak ada sianosis.
4. Sangat berat
Batuk dengan nafas cepat, stridor dan sianosis serta tidak dapat minum.
(Marni, 2014)
C. ETIOLOGI
1. Mikoplasma .
2. Bakteri, misalnya dari genus Streptoccocus, Staphylococcus, Haemophilus,
Bordetella, Corynebacterium.
3. Virus, misalnya golongan mikrovirus (seperti virus influenza dan virus campak),
adenovirus, koronavirus, pikornavirus, herpesvirus.
4. Daya tahan tubuh.
5. Kondisi lingkungan rumah.
(Wijayaningsi, 2013)
D. PATOFISIOLOGI
Penularan penyakit ISPA dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit
penyakit masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, oleh karena itu maka penyakit
ISPA ini termasuk golongan Air Borne Disease. Sebagian besar penularan melalui
udara dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang
sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung
unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab. Saluran pernapasan atas (akut) secara
langsung terpajang lingkungan namun infeksi relatif jarang terjadi berkembang
menjadi infeksi saluran pernapasan bawah yang mengenai bronkus dan aveoli. Silia
bergerak dengan retmis untuk mendorong mokus dan semua mikroorganisme yang
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Demam : sering tampak sebagai tanda infeksi pertama. Paling sering terjadi pada
usia 6 bulan – 3 tahun dengan suhu mencapai 39,5-40,5ºC bahkan dengan infeksi
ringan. Mungkin malas dan peka rangsang atau terkadang euforia (perasaan
senang berlebihan) dan lebih aktif dari normal, beberapa anak bicara dengan cepat
kecepatan yang tidak biasa.
2. Anoreksia : merupakan hal yang umum disertai dengan penyakit masa kanak-
kanak sering kali merupakan bukti awal dari penyakit. Menetap sampai derajat
yang lebih besar atau lebih sedikit melalui tahap demam dari penyakit. Muntah :
merupakan suatu reflek yang tidak dapat dikontrol untuk mengeluarkan isi
lambung dengan paksa melalui mulut. Biasanya anak kecil mudah muntah
tahap infeksi
(Rahmawati, 2012)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan radiologi (foto torak)adalah untuk mengetahui penyebab dan
mendiagnosa sacar tepat.
b. Pemeriksaan RSV adalah untuk mendiagnosis RSV (respiratori sinisial virus).
c. Gas darah arteri yaitu untuk mengkaji perubahan pada system saluran pernafasan
G. KOMPLIKASI
H. PENATALAKSANAAN
Klien dengan infeksi saluran pernapasan atas hanya sakit ringan dan dapat ditangani di unit
rawat jalan., kecuali jika penyakit menjadi lebih parah dan butuh perawatan.
Penatalaksanaan keperawatan untuk kondisi ini lebih ditekankan pd penyuluhan
kesehatan, yang mencakup
istirahat, banyak minum, dan pencegahan infeksi lebih lanjut. Kotak displai 3-1
menyajikan pedomn penyuluhan kesehatan untuk klien dengan infeksisaluran pernapasan
atas.
(Wijayaningsi, 2013)
4. Berikan asupan cairan seperti air dan buah-buahan lebih banyak karena hal ini
dapat membantu mengencerkan dahak.
10. Jangan memberikan antibiotik tanpa izin dari dokter. Antibiotik tidak diperlukan
untuk ISPA yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat
meningkatkan kekebalan bakteri tersebut.
(Rosmiyanti, 2016)
BAB III
1.PENGKAJIAN
2) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang
terjadi dengan jenis/tipe keluarga (Andarmoyo, 2012). Biasanya keluarga yang
mempunyai balita dengan infeksi saluran pernafasan akut mempunyai jumlah anggota
keluarga yang banyak sehingga kebutuhan tidak terpenuhi.
•
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Data ini ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti (Jhonson, 2010). Biasanya
keluarga dengan infeksi saluran pernafasan akut berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak pra sekolah.
•
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Data ini menjelaskan mengenai tugas dalam tahap perkembangan keluarga saat ini
yang belum terpenuhi dan mengapa belum terpenuhi (Jhonson, 2010). Biasanya
keluarga belum mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan
tempat tinggal, privasi dan rasa aman, mempertahankan hubungan yang sehat baik
di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar), kegiatan
dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.
• Riwayat keluarga inti
c.Pengkajian lingkungan
• Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat tipe rumah, jumlah ruangan,
jenis ruang, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum
yang digunakan, tanda cat yang sudah mengelupas, serta dilengkapi dengan denah
rumah (Susanto, 2012)Biasanya keluarga dengan infeksi saluran
pernafasan akut mempunyai keuangan yang tidak mencukupi kebutuhan sehingga
luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela dan sumber air minum
yang digunakan tidak sesuai dengan jumlah anggota keluarga.
d.Fungsi keluarga
• Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji seberapa jauh keluarga saling asuh dan saling mendukung,
hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan rasa empati, perhatian terhadap
perasaan (Susanto, 2012)Biasanya keluarga dengan infeksi saluran pernafasan akut
jarang memperhatikan kebutuhan akan kasih sayang dan perhatian pada anak, serta
tidak mau memperhatikan kondisi di sekitar lingkungan tempat tinggal.
• Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota
• Fungsi keperawatan
a. Keyakinan, nilai, dan prilaku kesehatan : menjelaskan nilai yang dianut
keluarga, pencegahan, promosi kesehatan yang dilakukan dan tujuan
kesehatan keluarga (Susanto, 2012)Biasanya keluarga tidak mengetahui
pencegahan yang harus dilakukan agar balita tidak mengalami infeksi
saluran pernafasan akut.
5. Fungsi ekonomi
• Data ini menjelaskan mengenai kemampuan keluarga dalam memenuhi sandang,
pangan, papan, menabung, kemampuan peningkatan status kesehatan (Suprajitno,
2004). Biasanya keluarga belum bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan balita.
B.Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang di gunakan pada
pemeriksaan fisik head to toe untuk pemeriksaan fisik untuk infeksi saluran pernafasan
• Sistem pulmonal
• Sistem kardiovaskuler
Biasanya anak mengalami sakit kepala, denyut nadi meningkat,
takikardi/bradikardi, dan disritmia, pemeriksaan CRT.
• Sistem neurosensori
Biasanya anak gelisah, terkadang ada yang mengalami penurunan kesadaran,
kejang, refleks menurun/normal, letargi.
• Sistem genitourinaria
Biasanya produksi urine normal dan tidak mengalami gangguan.
• Sistem digestif
Biasanya anak mengalami mual, kadang muntah, konsistensi feses normal.
• Sistem muskuloskeletal
Biasanya lemah, cepat lelah, tonus otot menurun, nyeri otot/normal, retraksi paru,
penggunaan otot aksesoris pernafasan.
• Sistem integumen
Biasanya balita mempunyai turgor kulit menurun, kulit pucat, sianosis, banyak
keringat, suhu tubuh meningkat dan kemerahan.
keperawatan adalah:
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan ISPA menurut problem
(NANDA, 2015-2017) adalah :
• Hipertemi
• Kekurangan volume cairan
Intoleransi aktivitas
• Defisit pengetahuan
Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan :Skor (total nilai kriteria) x Bobot =Nilai Angka tertinggi
dalam skor
Cara melakukan Skoring adalah :
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot c. Jumlah skor
untuk semua kriteria
D.Tentukan
skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosakeperawatan keluar
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga yang mengalami ISPA
dengan pneumonia mengacu pada problem (NANDA, 2015-2017) dan etiologi
(Suprajitno, 2004) adalah :
• Ketidakefektifanbersihan jalan nafas berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah.
Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan :Skor (total nilai kriteria) x Bobot =Nilai Angka tertinggi
dalam skor
4. Implementasi Keperawatan
memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga di didik untuk dapat menilai
potensi yang dimiliki mereka dan mengembangkannya melalui implementasi yang bersifat
memampukan keluarga untuk mengenal masalah kesehatannya, mengambil keputusan
berkaitan dengan persoalan kesehatan yang dihadapi, merawat dan membina anggota
keluarga sesuai kondisi kesehatannya, memodifikasi lingkungan yang sehat bagi setiap
anggota keluarga, serta memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan terdekat.(Andarmoyo,
2012)
5. Evaluasi Keperawatan
Lp DENGAN ISPA
Gambaran kasus
I.PENGKAJIAN
A. Data Umum
Genogram :
Ny.V Tn.S
An.Lr An.Lp
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
8.
Aktifibtaesrtreenktarenagsainkdeleunagragna kesehatan : Tidak ada
a. Kebiasaan rekreasi dalam keluarga : Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi
yang rutin.
b. Bagaimana keluarga menggunakan
waktu sengganggnya : Keluarga mengisi waktu senggangnya dengan
menonton televisi dan mendengarkan music
mealu DVD
B.Riwayat Perkembangan
9. Tahap perkembangan saat ini :Saat ini keluarga Tn.S berada pada tahap perkembangnan
keluarga anak usia pre school. Dengan tugas perkembangan antara lain :
O Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,privasi.
O Mensosialisasikan anak.
O Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhikebutuhan anak
yang lain.
O Mempetahankan hubungan yang sehat dalam keluarga Tugas perkembangan yang
C.Lingkungan
Denah Rumah :
DAPUR