Siklotimia 3 PDF Free
Siklotimia 3 PDF Free
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Gangguan siklotimik adalah bentuk gejala ringan gangguan
bipolar II ditandai dengan episode hipomania dan depresi ringan.
(2)
2.2 Epidemiologi
Pasien dengan gangguan siklotimik mungkin berjumlah 3 sampai
10 persen dari semua pasien psikiatri rawat jalan, kemungkinan
terutama mereka dengan keluhan yang bermakna tentang
kesulitan perkawinan dan interpersonal. Dalam populasi umum
prevalensi seumur hidup gangguan siklotimik diperkirakan 1
persen. Angka tersebut kemungkinan lebih rendah dari
prevalensi sesungguhnya, karena seperti pada pasien gangguan
bipolar I, pasien mungkin tidak menyadari bahwa mereka
memiliki masalah psikiatri.Pada perempuan prevalensi lebih
besar 52 persen dari perempuan yang mempunyai gejala
hipomanik dan 57 persen di antara umur 15-21 tahun yang
mempunyai gejala hipomanik tanpa gangguan bipolar II
mengalami siklotimik.(3)
2.3 Etiologi
Seperti gangguan distimik, kontroversi tentang
mempermasalahkan apakah gangguan siklotimik adalah
berhubungan dengan gangguan mood,baik secara biologis
maupun patologis. Beberapa peneliti telah mendalilkan bahwa
gangguan siklotimik memiliki hubungan yang lebih erat dengan
gangguan kepribadian ambang dibandingkan dengan gangguan
mood. Kendatipun adanya kontroversi tersebut, banyaknya data
biologis dan genetika mengarahkan pengertian gangguan
(2)
siklotimik merupakan suatu gangguan mood.
Faktor Biologis. Data genetika merupakan pendukung yang
paling kuat untuk hipotesis bahwa gangguan siklotimik adalah
suatu gangguan mood. Kira-kira 30 persen dari semua pasien
gangguan siklotimik memiliki riwayat keluarga yang positif untuk
gangguan bipolar I, angka tersebut serupa dengan angka bagi
pasien dengan gangguan bipolar I.
Faktor Psikososial. Sebagian besar teori psikososial mendalilkan
bahwa perkembangan gangguan siklotimik terletak pada trauma
dan fiksasi selama stadium oral dalam perkembangan bayi.
Freud mendalilkan bahwa keadaan siklotimik adalah usaha ego
untuk mengatasi superego yang kuat dan suka menghukum.
Pasien dengan gangguan siklotimik ditandai oleh periode depresi
yang berganti-ganti dengan periode hipomania.Pengendalian
psikoanalitis pada pasien tersebut mengungkapkan bahwa tema
defresif dasar dapat diatasi oleh periode euforik atau hipomanik.
(3)
2.4 Diagnosis
Banyak pasien mencari bantuan psikiatri untuk depresi,masalah
mereka sering kali berhubungan dengan kekacauan yang
disebabkan oleh episode maniknya. Klinisi harus
mempertimbangkan gangguan siklotimik jika seorang pasien
datang dengan apa yang tampaknya merupakan masalah
perilaku sosiopatik. Kesulitan perkawinan dan ketidakstabilan
dalam hubungan adalah keluhan yang sering karena pasien
gangguan siklotimik sering kali bersetubuh dengan siapa saja
dan mudah marah saat dalam keadaan manik ataupun
campuran.Kriteria diagnostic DSM-IV untuk gangguan siklotimik
mengharuskan pasien tidak pernah memenuhi kriteria untuk
suatu episode defresif berat dan tidak memenuhi kriteria untuk
episode manik selama 2 tahun pertama gangguan. Kriteria juga
mengharuskan adanya gejala yang lebih atau kurang konstan
selama dua tahun (atau 1 tahun untuk anak- anak dan remaja).
(4,5)
2.9 Terapi
Terapi biologis. Obat antimanik merupakan pengobatan lini
pertama untuk pasien dengan gangguan siklotimik.Walaupun
data percobaan terbatas pada penelitian lithium,obat anti manik
lainnya carbamazepine dan valvorate juga efektif.Dosis dan
konsentrasi plasma dari obat tersebut harus sama seperti pada
gangguan bipolar I. Pengobatan pasien siklotimik yang
mengalami depresi dengan anti depresi harus berhati-hati karena
peningkatan kepekaannya terhadap episode hipomanik atau
manik akibat anti depresan.
Terapi psikososial. Pasien diarahkan pada meningkatan
kesadaran pasien tentang kondisinya dan membatu mereka
mengembangkan mekanisme mengatasi pergeseran moodnya.(2)
BAB III
KESIMPULAN