Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA INSTRUMEN II

“IODIMETRI”

KELOMPOK 2

AUFA ALDA NAILAH 1811012220010


ENDAH NOVIANA EKA LESTARI 1811012320001
MUHAMMAD NOOR 1811012110012
NADILA AGUSTINA 1811012320012
ZULFA 1811012220002

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Prinsip Percobaan


Prinsip percobaan ini adalah menentukan kadar vitamin C menggunakan
titrasi iodimetri, yaitu metode titrasi atau volumetri yang pada penentuannya
berdasarkan pada jumlah iodium (I2) yang bereaksi dengan sampel (vitamin C)
atau terbentuk dari hasil reaksi antara sampel (vitamin C) dengan ion iodida.
Titrasi Iodimetri merupakan salah satu analisis volumetri, yaitu metode yang
menggunakan larutan yang disebut titran dan dilepaskan dari perangkat gelas yang
disebut buret. Larutan titran menggunakan Iodin (I2) sehingga reaksi kimia pada
proses titrasi iodimetri adalah sebagai berikut.
C6H8O6 (aq) + I2 (aq)  C6H6O6 (aq) + 2I- (aq) + 2H+ (aq)
Indikator yang digunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi pada iodimetri
biasanya adalah kanji atau amilum 0,5 - 1%, karbon tetraklorida atau kloroform.
Indikator yang paling umum digunakan adalah kanji, termasuk pada percobaan
penentuan kadar vitamin C ini. Indikator amilum ditambahkan pada larutan yang
akan dititrasi. Warna biru tua yang digunakan sebagai indikator titik akhir titrasi
adalah hasil reaksi I2-amilum (Nurmastika, et al., 2018).

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar vitamin C
dengan metode titrasi iodimetri.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat & Bahan


a. Alat
Alat-alat yang digunakan yaitu:
1. Labu ukur 100 mL
2. Erlenmeyer
3. Buret
4. Beaker glass
5. Gelas ukur
6. Pipet tetes

b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan yaitu:
1. Larutan I2
2. Larutan Na2S2O3 0,1 N
3. Indikator amilum
4. Vitamin C
5. Larutan H2O bebas CO2
6. Larutan H2SO4
7. Akuades
3.2. Prosedur Kerja
1. Pembakuan Iodium 0,1 N
25 mL I2

dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL

diencerkan sampai tanda batas


dikocok hingga homogen
10 mL larutan

dimasukkan ke dalam erlenmeyer.


Larutan Na2S2O3 0,1 N

dititrasi larutan hingga berwarna kuning pucat.

5 tetes indikator amilum


ditambahkan
Larutan Na2S2O3 0,1 N
dititrasi kembali sampai terjadi perubahan warna biru
tepat hilang.
dilakukan duplo
Hasil

2. Penentuan Kadar Vitamin C


0,2 gram Vitamin C

dimasukkan ke dalam beaker glass


50 mL H2O bebas CO2
dilarutkan
12,5 mL H2SO4
ditambahkan

5 mL larutan

diambil dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer


5 mL indikator amilum
ditambahkan
Larutan I2 0,1 N
dititrasi larutan hingga terjadi perubahan warna biru
tua
dilakukan duplo
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Pengamatan


a. Pembakuan Iodium 0,1 N
Data pengamatan Hasil percobaan
1. dimasukkan 25 mL I2 ke dalam labu Warna larutan kuning kecoklatan
ukur 100 ml, kemudian diencerkan
sampai tanda batas, dikocok hingga
homogen

2. diambil 10 mL larutan baku Iodium Warna larutan kuning kecoklatan


lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer
250 mL

3. dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3 Perubahan warna dari kuning


sampai larutan berwarna kuning pucat kecoklatan menjadi kuning muda

v titrasi = 3,4 ml

4. ditambahkan 5 tetes larutan amilum. Perubahan warna dari kuning


Titrasi dilanjutkan sampai warna biru pucat menjadi biru tua
tepat hilang.
Setelah dititrasi warna larutan
berubah dari biru tua menjadi
bening

v titrasi = 4,3 ml
b. Penetapan Kadar Vitamin C
Data pengamatan Hasil percobaan

1. 0,2 gram vitamin C, dilarutkan dalam Warna larutan kuning muda


akuades sebanyak 50 mL lalu
ditambahkan H2SO4 encer sebanyak
12,5 mL, kemudian dilarutkan,

2. diambil 5 mL larutan sampel, Perubahan warna dari kuning


dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 muda jadi bening
mL lalu ditambahkan 5 mL indikator
amilum

3. dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3 Perubahan warna dari bening


sampai larutan berwarna biru tua menjadi biru tua

v titrasi 1 = 0,1 ml

v titrasi 2 = 0,5 ml

v rata rata = 0,3 ml


LAMPIRAN

1. Pembakuan larutan Iodium

25 mL larutan iodium dimasukkan Larutan iodium diencerkan


kedalam labu ukur 100 mL

larutan yang sudah diencerkan 10 mL larutan dimasukkan


dikocok hingga homogen kedalam erlenmeyer 250 mL
Larutan dititrasi hingga terjadi ditambahkan 5 tetes indikator
perubahan warna menjadi kuning amilum
pucat

dilakukan titrasi kembaliHasil


hingga
titrasi
warna biru tepat
dilakukan
hilang secara duplo
2. Penentuan Kadar Vitamin C

0,2 gram vitamin C dilarutkan ditambahkan 12,5 mL H2SO4 encer


kedalam 50 mL akuades

Sebanyak 5 mL larutan dimasukan ditambahkan 5 mL indikator


kedalam erlenmeyer amilum
dilakukan titrasi dengan Hasil titrasi
menggunakan I2 dilakukan duplo

Anda mungkin juga menyukai