PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
1
ABSTRAK
2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana termuat dalam Pasal 1
ayat 3 UndangUndang Dasar Tahun 1945 yang berarti bahwa seluruh warga negara harus
tunduk terhadap hukum demi terciptanya ketertiban dan keadilan dalam masyarakat. Hal ini
seperti yang diatur dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 menjamin kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan. Lahirnya Undang-Undang Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Berpendapat Dimuka Umum. Kemerdekaan menyampaikan pendapat tersebut sejalan
dengan Pasal 19 Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang berbunyi: "Setiap orang
berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hak ini termasuk
kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari,
menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apa pun juga dan
dengan tidak memandang batas-batas". Maka sebab itu melalui hokum yang merupakan
ketentuan dan tata tertib dari masyarakat, hukum tersebut dalam pelaksanaannya dapat
dipaksakan dan bertujuan mencapai keadilan dan kepastian hukum.1 Perwujudan kehendak
warga negara secara bebas dalam menyampaikan pikiran secara lisan dan tulisan dan
sebagainya harus tetap dipelihara agar seluruh layanan sosial dan kelembagaan baik
infrastruktur maupun suprastruktur tetap terbebas dari penyimpangan atau pelanggaran
hukum yang, bertentangan dengan maksud, tujuan dan arah dari proses keterbukaan dalam
pembentukan dan penegakan hukum sehingga tidak menciptakan disintegrasi sosiai, tetapi
justru harus dapat menjamin rasa aman dalam kehidupan masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan penanggung jawab pidana ?
2.bagaimanakah keadilan itu ?
3.sebutkan Hakikat dan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui apa itu penanggung jawab pidana
2. Untuk mengetahui apa itu keadilan
3. Untuk mengetahui hakikat dan pentingnya Pendidikan
kewarganegaraan
3
PERMASALAHAN
"Pak polisi tadi marah dan wajah sebelah kiri saya ditampar, lalu perut saya
dipukul," kata Rendi.
Chandra yang berada di boncengan tak luput dari amarah petugas. Dia mengaku
dipukul tiga kali di bagian kepala, lalu sepeda motor kedua remaja ini dibawa ke
Polres untuk ditilang.
Keduanya lalu dijemput orang tua Rendi ke Polres, sementara sepeda motor tinggal
dan baru bisa diambil kalau surat-suratnya dibawa ke Polres. Belakangan, barulah
polisi yang memukul tadi mengetahui kalau Chandra mengalami masalah
penglihatan.
4
Penjelasan Kapolres
Terkait permasalahan ini, Kapolres Kampar Rido Purba SIK angkat bicara.
Rido membantah ada kekerasan fisik oleh anggotanya dan meminta korban
membuat laporan polisi jika hal tersebut memang terjadi. Rido menjelaskan, pada
Sabtu malam Tim Tembak Polres Kampar melakukan patroli di seputaran
Bangkinang kota. Tujuannya mencegah ll kejahatan dan mengantisipasi balap liar
yang kerap dilakukan remaja. Saat berada di Jalan Ahmad Yani, tim melihat
remaja mencurigakan mengendarai Yamaha Mio tanpa plat nomor. Rido menyebut
motor tadi dinaiki tiga remaja dan tidak memakai helm."Petugas mencoba
menghentikan tapi para remaja tadi berusaha melarikan diri dengan menambah
kecepatannya," jelas Rido.
"Saat itu petugas melihat salahsatu dari remaja ini yaitu Dedi (Chandra) memiliki
masalah dalam penglihatannya, karena pada waktu akan dibawa ke Polres Kampar
dia terlihat bingung untuk menaiki sepeda motor," jelas Rido. "Ketika ditanyakan
kepada temannya, disampaikan mereka bahwa Dedi memang mengalami masalah
penglihatan sejak lahir," sebut Rido.
Dalam spanduk tersebut disampaikan, menolak sikap kasar dan arogansi Kapolres
Kampar Rido Purba terhadap Kepala Sekolah, Guru, Kepsek, Pengawas dan
Kepala Desa Kabupaten Kampar.Dari kronologis yang diperoleh Selasar Riau,
persoalan berawal di acara Sosialisasi Percepatan Penanganan Covid-19 dan
Pelaksanaan Vaksinasi dilaksanakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kampar, Selasa (8/2/2022), pukul 09.00 WIB, di Kantor Camat Kampar.
PEMBAHASAN
A. TEORI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
5
Dalam bahasa inggris pertanggungjawaban pidana disebut sebagai responsibility, atau
criminal liability. Konsep pertanggungjawaban pidana sesungguhnya tidak hanya
menyangkut soal hukum semata-mata melaikan juga menyangkut soal nilainilai moral atau
kesusilaan umum yang dianut oleh suatu masyarakat atau kelompok-kelompok dalam
masyarakat, hal ini dilakukan agar pertanggungjawaban pidana itu dicapi dengan memenuhi
keadilan. Pertanggungjawaban pidana adalah suatu bentuk untuk menentukan apakah
seorang tersangka atau terdakwa dipertanggungjawabkan atas suatu tindak pidana yang
telah terjadi. Dengan kata lain pertanggungjawaban pidana adalah suatu bentuk yang
menentukan apakah seseorang tersebut dibebaskan atau dipidana. Menurut Roeslan Saleh
pertanggungjawaban pidana diartikan sebagai diteruskannya celaan yang objektif yang ada
pada perbuatan pidana dan secara subjektif memenuhi syarat untuk dapat dipidana karena
perbuatannya itu. Apa yang dimaksud dengan celaan objektif adalah perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang tersebut merupakan perbuatan yang dilarang, perbuatan dilarang
yang dimaksud disini adalah perbuatan yang memang bertentangan atau dialarang oleh
hukum baik hukum formil maupun hukum materil. Sedangkan yang dimaksud dengan celaan
subjektif merujuk kepada sipembuat perbuatan terlarang tersebut, atau dapat dikatakan
celaan yang subjektif adalah orang yang melakukan perbuatan yang dilarang atau
bertentangan dengan hukum.
Apabila perbuatan yang dilakukan suatu perbuatan yang dicela atau suatu perbuatan yang
dilarang namun apabila didalam diri seseorang tersebut ada kesalahan yang yang
menyebabkan tidak dapat bertanggungjawab maka pertanggungjawaban pidana tersebut
tidak mungkin ada.
B. TEORI KEADILAN
Istilah keadilan (iustitia) berasal dari kata “adil” yang berarti: tidak berat sebelah, tidak
memihak, berpihak kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Dari beberapa
definisi dapat dipahami bahwa pengertian keadilan adalah semua hal yang berkenan dengan
sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia, keadilan berisi sebuah tuntutan agar
orang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakukan
tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih; melainkan, semua orang diperlakukan sama
sesuai dengan hak dan kewajibannya Pada umumnya keadilan merupakan penilaian yang
hanya dilihat dari pihak yang menerima perlakuan saja: para yustisiabel (pada umumnya
pihak yang dikalahkan dalam perkara perdata) menilai putusan hakim; buruh yang
diputuskan hubungan kerjanya merasa diperlakukan tidak adil oleh majikannya; dalam
pencabutan hak atas tanah atau pemungutan pajak, warga negara yang bersangkutan
merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintahnya. Jadi, penilaian tentang keadilan ini pada
umumnya hanya ditinjau dari satu pihak saja, yaitu pihak yang menerima perlakuan.
Keadilan kiranya tidak harus hanya dilihat dari satu pihak saja, tetapi harus dilihat dari dua
pihak.
John Rawls menjelaskan teori keadilan sebuah karya filsafat dan etika politik oleh John
Rawls, di mana penulis mencoba untuk memecahkan masalah keadilan distributif (distribusi
barang yang adil secara sosial dalam masyarakat) dengan memanfaatkan varian perangkat
yang dikenal dari kontrak sosial. Teori yang dihasilkan dikenal sebagai "Keadilan sebagai
Keadilan", dari mana Rawls mendapatkan dua prinsip keadilannya. Bersama-sama, mereka
mendikte bahwa masyarakat harus distrukturkan sedemikian rupa sehingga jumlah
kebebasan yang paling besar diberikan kepada anggotanya, dibatasi hanya oleh gagasan
bahwa kebebasan
6
salah satu anggota tidak boleh melanggar atas anggota lain mana pun. Kedua, ketidaksetaraan sosial
atau ekonomi hanya diperbolehkan jika yang terburuk akan lebih baik dari pada distribusi yang
sama. Akhirnya, jika ada ketidakadilan yang menguntungkan, ketidaksetaraan ini seharusnya tidak
mempersulit mereka yang tidak memiliki sumber daya untuk menduduki posisi kekuasaan, misalnya
jabatan publik
5. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang
bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita Indonesia merdeka. Secara sosiologis,
PKn Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural oleh para pemimpin di masyarakat yang
mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Secara politis, PKn Indonesia lahir karena
tuntutan konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah yang berkuasa sesuai dengan
masanya.
7. PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia, eksistensi
konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa.
7
KESIMPULAN
Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan
dengan warga negara. Istilah keadilan (iustitia) berasal dari kata “adil” yang berarti: tidak berat
sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang
Maka dari itu sangatlah penting Pendidikan kewarganegaraan bagi seluruh rakyat Indonesia ,baik itu
dari kalangan pejabat negara dan masyarakat biasa.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/regional/read/4902648/3-polisi-kampar-
pukuli-remaja-tunanetra-bagaimana-kejadiannya
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP :Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 3, Eta Yuni Lestari (September,
2020)
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/9-
PendidikanKewarganegaraan.pdf
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFHUKUM/article/viewFile/
30330/29214