Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HAKIKAT DAN PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU : DESVI EMTY , M.Si.


DISUSUN OLEH: NURHAFIZA

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

1
ABSTRAK

Abstrak Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)


yang dilaksanakan dari pendidikan sekolah dasar hingga pendidikan tinggi
masih diperlukan upaya perbaikan hingga saat ini, karena permasalahan
karakter pada generasi muda semakin lama justru semakin kompleks.,
diperlukan masukan dari hasil analisis untuk memberikan solusi dari
permasalahan tersebut. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk
menganalisis dinamika pelaksanaan pembelajaran PKn di usia negara kita
tercinta yang ke 75 tahun. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah
studi pustaka, dengan cara menganalisis kajian tentang pendidikan
kewarganegaraan kemudian ditarik kesimpulan. Hasil dari artikel ini adalah
bahwa upaya perbaikan kualitas pembelajaran PKn masih sangat perlu untuk
dilakukan kajian. Salah satu rekomendasi perbaikan adalah pertama,
memberikan keteladanan pada siswa baik keteladanan di sekolah oleh guru
maupun keteladanan oleh orang tua di lingkungan keluarga. Kedua,
meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran mulai dari inovasi
pembelajaran dengan menerapkan model, metode dan media pembelajaran
yang bervariasi. Ketiga, meningkatkan kelembagaan baik organisasi guru
seperti MGMP maupun asosiasi dari perguruan tinggi.

2
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara Republik Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana termuat dalam Pasal 1
ayat 3 UndangUndang Dasar Tahun 1945 yang berarti bahwa seluruh warga negara harus
tunduk terhadap hukum demi terciptanya ketertiban dan keadilan dalam masyarakat. Hal ini
seperti yang diatur dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 menjamin kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan. Lahirnya Undang-Undang Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Berpendapat Dimuka Umum. Kemerdekaan menyampaikan pendapat tersebut sejalan
dengan Pasal 19 Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia yang berbunyi: "Setiap orang
berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hak ini termasuk
kebebasan mempunyai pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari,
menerima, dan menyampaikan keterangan dan pendapat dengan cara apa pun juga dan
dengan tidak memandang batas-batas". Maka sebab itu melalui hokum yang merupakan
ketentuan dan tata tertib dari masyarakat, hukum tersebut dalam pelaksanaannya dapat
dipaksakan dan bertujuan mencapai keadilan dan kepastian hukum.1 Perwujudan kehendak
warga negara secara bebas dalam menyampaikan pikiran secara lisan dan tulisan dan
sebagainya harus tetap dipelihara agar seluruh layanan sosial dan kelembagaan baik
infrastruktur maupun suprastruktur tetap terbebas dari penyimpangan atau pelanggaran
hukum yang, bertentangan dengan maksud, tujuan dan arah dari proses keterbukaan dalam
pembentukan dan penegakan hukum sehingga tidak menciptakan disintegrasi sosiai, tetapi
justru harus dapat menjamin rasa aman dalam kehidupan masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan penanggung jawab pidana ?
2.bagaimanakah keadilan itu ?
3.sebutkan Hakikat dan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui apa itu penanggung jawab pidana
2. Untuk mengetahui apa itu keadilan
3. Untuk mengetahui hakikat dan pentingnya Pendidikan
kewarganegaraan

3
PERMASALAHAN

3 Polisi Kampar Pukuli Remaja Tunanetra

 Polres Kampar kembali menjadi perhatian. Setelah baliho warga


Muhammadiyah meminta Ajun Komisaris Besar Rido .Puluhan spanduk berisikan
menolak sikap kasar dan arogan Kapolres Kampar, AKBP Rido Rolly Maruli
Parsaoran Purba, dipasang warga Muhammadiyah di berbagai tempat di Kabupaten
Kampar.Purba dicopot sebagai Kepala Polres Kampar, kini sejumlah anggotanya
dikabarkan memukul remaja tunanetra pada Sabtu malam, 26 Februari 2022.
Warga Kabupaten Kampar, Chandra mengaku telah dipukul tiga kali oleh personel
Polres. Begitu juga dengan temannya, Rendi, yang disebut mengalami pemukulan
hingga enam kali di wajah dan perut. Apa sebab?

Kejadian bermula ketika dua remaja 19 tahun itu menjemput barang di


Bangkinang. Keduanya naik sepeda motor Yamaha Mio dari Kecamatan Salo
dengan jarah tempuh 15 kilometer. Pada malam itu, sejumlah personel Polres
Kampar berpatroli mengantisipasi balap liar di depan rumah dinas Bupati Kampar,
Jalan Ahmad Yani. Keduanya diberhentikan karena tak memakai helm. Rendi
kaget melihat petugas di depannya lalu berusaha kabur dari hadangan personel
Polres Kampar. Sepeda motornya disebut menyenggol sepeda motor polisi hingga
kaca spion petugas tadi patah.

"Pak polisi tadi marah dan wajah sebelah kiri saya ditampar, lalu perut saya
dipukul," kata Rendi.

Chandra yang berada di boncengan tak luput dari amarah petugas. Dia mengaku
dipukul tiga kali di bagian kepala, lalu sepeda motor kedua remaja ini dibawa ke
Polres untuk ditilang.

Keduanya lalu dijemput orang tua Rendi ke Polres, sementara sepeda motor tinggal
dan baru bisa diambil kalau surat-suratnya dibawa ke Polres. Belakangan, barulah
polisi yang memukul tadi mengetahui kalau Chandra mengalami masalah
penglihatan.

4
Penjelasan Kapolres

Terkait permasalahan ini, Kapolres Kampar Rido Purba SIK angkat bicara.
Rido membantah ada kekerasan fisik oleh anggotanya dan meminta korban
membuat laporan polisi jika hal tersebut memang terjadi. Rido menjelaskan, pada
Sabtu malam Tim Tembak Polres Kampar melakukan patroli di seputaran
Bangkinang kota. Tujuannya mencegah ll kejahatan dan mengantisipasi balap liar
yang kerap dilakukan remaja. Saat berada di Jalan Ahmad Yani, tim melihat
remaja mencurigakan mengendarai Yamaha Mio tanpa plat nomor. Rido menyebut
motor tadi dinaiki tiga remaja dan tidak memakai helm."Petugas mencoba
menghentikan tapi para remaja tadi berusaha melarikan diri dengan menambah
kecepatannya," jelas Rido.

Rido menyatakan anggotanya mencurigai remaja tadi sebagai pelaku kejahatan


dan berusaha mengejar. Petugas berhasil memepet sepeda motor para remaja tadi
tapi mereka tak mau berhenti. "Bahkan menabrak bagian belakang motor patroli
hingga lampu seinnya pecah dan anggota patroli ini hampir terjatuh, namun
akhirnya mereka berhasil diamankan," kata Rido. Saat petugas, tambah Rido,
anggotanya menanyakan surat-surat kendaraannya tapi tak bisa ditunjukkan. Lalu
mereka tidak dapat menunjukkan sehingga petugas membawa remaja tadi dan
sepeda motor ke Polres Kampar untuk ditilang.

"Saat itu petugas melihat salahsatu dari remaja ini yaitu Dedi (Chandra) memiliki
masalah dalam penglihatannya, karena pada waktu akan dibawa ke Polres Kampar
dia terlihat bingung untuk menaiki sepeda motor," jelas Rido. "Ketika ditanyakan
kepada temannya, disampaikan mereka bahwa Dedi memang mengalami masalah
penglihatan sejak lahir," sebut Rido.

Spanduk penolakan tersebut dipicu sikap dan arogannya Kapolres Kampar,


AKBP Rido Purba yang juga memanggil dan memeriksa Kepala SD
Muhammadiyah Batu Belah, Herman Hidayat, tanpa ada surat serta tidak
prosedural.

Dalam spanduk tersebut disampaikan, menolak sikap kasar dan arogansi Kapolres
Kampar Rido Purba terhadap Kepala Sekolah, Guru, Kepsek, Pengawas dan
Kepala Desa Kabupaten Kampar.Dari kronologis yang diperoleh Selasar Riau,
persoalan berawal di acara Sosialisasi Percepatan Penanganan Covid-19 dan
Pelaksanaan Vaksinasi dilaksanakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Kampar, Selasa (8/2/2022), pukul 09.00 WIB, di Kantor Camat Kampar.

PEMBAHASAN
A. TEORI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA

5
Dalam bahasa inggris pertanggungjawaban pidana disebut sebagai responsibility, atau
criminal liability. Konsep pertanggungjawaban pidana sesungguhnya tidak hanya
menyangkut soal hukum semata-mata melaikan juga menyangkut soal nilainilai moral atau
kesusilaan umum yang dianut oleh suatu masyarakat atau kelompok-kelompok dalam
masyarakat, hal ini dilakukan agar pertanggungjawaban pidana itu dicapi dengan memenuhi
keadilan. Pertanggungjawaban pidana adalah suatu bentuk untuk menentukan apakah
seorang tersangka atau terdakwa dipertanggungjawabkan atas suatu tindak pidana yang
telah terjadi. Dengan kata lain pertanggungjawaban pidana adalah suatu bentuk yang
menentukan apakah seseorang tersebut dibebaskan atau dipidana. Menurut Roeslan Saleh
pertanggungjawaban pidana diartikan sebagai diteruskannya celaan yang objektif yang ada
pada perbuatan pidana dan secara subjektif memenuhi syarat untuk dapat dipidana karena
perbuatannya itu. Apa yang dimaksud dengan celaan objektif adalah perbuatan yang
dilakukan oleh seseorang tersebut merupakan perbuatan yang dilarang, perbuatan dilarang
yang dimaksud disini adalah perbuatan yang memang bertentangan atau dialarang oleh
hukum baik hukum formil maupun hukum materil. Sedangkan yang dimaksud dengan celaan
subjektif merujuk kepada sipembuat perbuatan terlarang tersebut, atau dapat dikatakan
celaan yang subjektif adalah orang yang melakukan perbuatan yang dilarang atau
bertentangan dengan hukum.
Apabila perbuatan yang dilakukan suatu perbuatan yang dicela atau suatu perbuatan yang
dilarang namun apabila didalam diri seseorang tersebut ada kesalahan yang yang
menyebabkan tidak dapat bertanggungjawab maka pertanggungjawaban pidana tersebut
tidak mungkin ada.
B. TEORI KEADILAN
Istilah keadilan (iustitia) berasal dari kata “adil” yang berarti: tidak berat sebelah, tidak
memihak, berpihak kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Dari beberapa
definisi dapat dipahami bahwa pengertian keadilan adalah semua hal yang berkenan dengan
sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia, keadilan berisi sebuah tuntutan agar
orang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakukan
tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih; melainkan, semua orang diperlakukan sama
sesuai dengan hak dan kewajibannya Pada umumnya keadilan merupakan penilaian yang
hanya dilihat dari pihak yang menerima perlakuan saja: para yustisiabel (pada umumnya
pihak yang dikalahkan dalam perkara perdata) menilai putusan hakim; buruh yang
diputuskan hubungan kerjanya merasa diperlakukan tidak adil oleh majikannya; dalam
pencabutan hak atas tanah atau pemungutan pajak, warga negara yang bersangkutan
merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintahnya. Jadi, penilaian tentang keadilan ini pada
umumnya hanya ditinjau dari satu pihak saja, yaitu pihak yang menerima perlakuan.
Keadilan kiranya tidak harus hanya dilihat dari satu pihak saja, tetapi harus dilihat dari dua
pihak.
John Rawls menjelaskan teori keadilan sebuah karya filsafat dan etika politik oleh John
Rawls, di mana penulis mencoba untuk memecahkan masalah keadilan distributif (distribusi
barang yang adil secara sosial dalam masyarakat) dengan memanfaatkan varian perangkat
yang dikenal dari kontrak sosial. Teori yang dihasilkan dikenal sebagai "Keadilan sebagai
Keadilan", dari mana Rawls mendapatkan dua prinsip keadilannya. Bersama-sama, mereka
mendikte bahwa masyarakat harus distrukturkan sedemikian rupa sehingga jumlah
kebebasan yang paling besar diberikan kepada anggotanya, dibatasi hanya oleh gagasan
bahwa kebebasan

6
salah satu anggota tidak boleh melanggar atas anggota lain mana pun. Kedua, ketidaksetaraan sosial
atau ekonomi hanya diperbolehkan jika yang terburuk akan lebih baik dari pada distribusi yang
sama. Akhirnya, jika ada ketidakadilan yang menguntungkan, ketidaksetaraan ini seharusnya tidak
mempersulit mereka yang tidak memiliki sumber daya untuk menduduki posisi kekuasaan, misalnya
jabatan publik

C. Hakikat dan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan


1. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan
dengan warga negara.
2. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang
berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya:
pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua.
Kesemuanya itu.
diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis
dalam mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

4. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan karena setiap generasi adalah


orang baru yang harus mendapat pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan agar mampu
mengembangkan warga negara yang memiliki watak atau karakter yang baik dan cerdas (smart and
good citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan
demokrasi konstitusional.

5. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang
bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan cita-cita Indonesia merdeka. Secara sosiologis,
PKn Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural oleh para pemimpin di masyarakat yang
mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Secara politis, PKn Indonesia lahir karena
tuntutan konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan Pemerintah yang berkuasa sesuai dengan
masanya.

6. Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa menghadapi dinamika perubahan dalam sistem


ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

7. PKn Indonesia untuk masa depan sangat ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia, eksistensi
konstitusi negara, dan tuntutan dinamika perkembangan bangsa.

7
KESIMPULAN

Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan
dengan warga negara. Istilah keadilan (iustitia) berasal dari kata “adil” yang berarti: tidak berat
sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang

Maka dari itu sangatlah penting Pendidikan kewarganegaraan bagi seluruh rakyat Indonesia ,baik itu
dari kalangan pejabat negara dan masyarakat biasa.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/regional/read/4902648/3-polisi-kampar-
pukuli-remaja-tunanetra-bagaimana-kejadiannya
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP :Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha Vol. 8 No. 3, Eta Yuni Lestari (September,
2020)
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/9-
PendidikanKewarganegaraan.pdf
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFHUKUM/article/viewFile/
30330/29214

Anda mungkin juga menyukai