Kelas : VA
Jawaban ke-1
Sebab dalam doa itu terdapat sebuah bentuk pengakuan terhadap Allah SWT.
Kenapa Allah belum mengijabah doa, seperti contoh kita berdoa ingin punya mobil tapi Allah
tidak mengabulkannya, itu bisa jadi karena apabila Allah mengabulkan doa kita malah akan
membuat diri kita istidraj.
Doa yang diijabah itu adalah doa yang lahir dari hati yang beriman, menangis hanyalah sebuah
ekspresi. Ada doa yang tidak diijabah? Ada.
Doa yang tidak diijabah adalah doa yang tidak berasal dari hati, doa yang tidak diyakini dengan
hati.
Artinya:
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah".
ُْ َ ش َهدُأ
Jika kalimat ن ُْ َ ُأdihilangkan,ُmakaُakanُmenjadiُkalimatُtauhid,ُyangُberbunyiُ
َُلُ ِإلَ َهُ ِإ ّلُللا
Artinya :
Iman itu artinya yakin bukan percaya. Karena iman adalah sebuah keyakinan bukan
kepercayaan.
Setiap manusia pasti mempunyai satu ruang di hatinya masing-masing, yang dimana tidak ada
orang yang bisa mengetahuinya. Seperti contoh :
Saat kita sedang berduaan bersama pasangan (istri/suami) belum tentu hati kita juga bersama
suami/istri. Sebab ada satu ruang di hati kita yang itu menjadi privasi kita, jangan ada orang
yang tahu.
Satu pemahaman yang paling saya ingat dari materi kitab Al-Hikam padaُmataُkuliahُQiro’atulُ
Qutub yaitu pada hikmah 3, kekuatan takdir.
Kebanyakan manusia, termasuk saya seringkali memiliki keinginan, cita-cita yang tinggi tanpa
saya sadari bahwa semuanya (jodoh,rezeki,ajal,bahagia dan sengsara) sudah diatur oleh Allah
SWT.
Setinggi-tingginya cita-cita manusia, mau sekuat dan seserius apapun ia dalam mengejar cita-
citanya, tetap tidak akan bisa mengalahkan takdir Allah SWT. Keinginan yang keras/kuat itu
tidak akan menjadi apa-apa seperti yang kita inginkan, apabila tidak ada dan bersamaan dengan
takdir Allah SWT. Tapi perlu kita ingat, bahwasanya takdir yang sudah ditentukan Allah
pastilah itu yang terbaik untuk hamba-Nya. Sesungguhnya Allah lebih maha mengetahui diri
kita dibanding diri kita sendiri.
Bukannya tidak boleh manusia memiliki cita-cita yang tinggi, tapi manusia harus ingat
bahwasanya segala sesuatu sudah ditentukan takdirnya.
Tugas kita adalah berserah diri kepada-Nya, selain mengurus urusan dunia kita harus
memperbaiki ibadah kita. Seringkali manusia sibuk dengan tujuan dan pencapaiannya yang
jelas-jelas sudah Allah jamin & sudah Allah tentukan takdirnya. Tapi manusia seringkali lupa
dengan hal yang belum Allah jamin, yaitu akan kemana kita setelah meninggal nanti
(Surga/Neraka).