OLEH :
NAMA : ..........................
NIM : 2014....................
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas berkat
Adapun judul laporan kasus ini adalah “Asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan sistem perkemihan: Urolithiasis (BSK) diruang rawat inap kelas
Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk memenuhi tugas klinik profesi
Ners Keperawatan Departemen KMB.
Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang
masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
CATATAN PERKEMBANGAN……………………………………………....45
MIND MAPPING PASIEN BSK ……………………………………………...57
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSUL
LAMPIRAN
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR
1. DEFENISI
berlebihan atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi
2. ANATOMI FISIOLOGI
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh
tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan akan dikeluarkan berupa urine. Zat
yang dibutuhkan tubuh akan beredar kembali dalam tubuh melalui pembuluh
darah kapiler ginjal, masuk ke dalam pembuluh darah dan beredar keseluruh
mm). Nefron terdiri dari saluran berujung buntu (blind end) yang melebar.
Kapsul bowman yang diikuti oleh tubulus kontotus proksimal, ansa Henle
arteri yang lebih kecil yaitu arteri interlobaris, arteri arkuata dan arteri
sel kuboid.
1) Uretra
cm.
3. ETIOLOGI
Faktor intrinsik
Herediter (keturunan), umur 30-50 tahun, jenis kelamin lai-laki lebih
Faktor ekstrinsik
4. PATOFISIOLOGI
3 faktor yang mendukung proses ini yaitu saturasi urin, difisiensi inhibitor
partikel yang lebih besar, di antaranya partikel ini ada yang bergerak
kebawah melalui saluran kencing hingga pada lumen yang sempit dan
dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe. Sekitar 80% batu salurn
Madjid, 2009).
5. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Putri dan Wijaya (2013), tanda dan gejala penyakit batu
gejala umum yaitu hematuria, dan bila disertai infeksi saluran kemih dapat
juga ditemukan kelainan endapan urin bahkan mungkin demam atau tanda
sistemik lainnya. Batu pada pelvis ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala
merupakan akibat obstruksi aliran kemih dan infeksi. Tanda dan gejala
dalam bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang terus menerus dan
hidronefrosis.
.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Wijayaningsih (2013), pemeriksaan diagnostik untuk batu
a. Urinalisa
7. PENATALAKSANAAN
batu
8. KOMPLIKASI
Infeksi
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Pengumpulan data
b) Anamnese
Identitas penderita
Keluhan Utama
riwayat kolik renal atau bladder tanpa batu yang keluar, riwayat
ginjal lainnya.
a. Kebutuhan Oksigenasi
bantu pernapasan
c. Kebutuhan Eliminasi
Kaji adanya riwayat ISK kronis, obstruksi sebelumnya
berkemih.
hospitalisasi.
g. Kebutuhan Kenyamanan
nyeri yang khas adalah nyeri akut tidak hilang dengan posisi
atau tindakan lain, nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi.
i. Kebutuhan Informasi
c) Pengkajian Fisik
Pemeriksaan Kepala
Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan Telinga
Pemeriksaan Leher
Pemeriksaan Jantung
kardiomegali.
Pemeriksaan Paru
abnormal
Pemeriksaan Abdomen
pada beberapa kasus dapat teraba ginjal pada sisi sakit akibat
hidronefrosis.
Pemeriksaan Genitalia
Pemeriksaan Ekstremitas
Tidak ada hambatan pergerakan sendi pada saat jalan, duduk dan
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Muttaqin dan Sari (2011), Putri dan Wijaya (2013) dan
Wijayaningsih (2013) diagnosa keperawatan yang muncul untuk penderita
infasi diagnostik.
3. Intervensi Keperawatan
Nurarif dan Kusuma (2013) dan Nurarif dan Kusuma (2015) adalah :
1. Implementasi Keperawatan
klien. Hal ini dilakukan karena pencatatan akan lebih akurat bila dilakukan
saat intervensi masih segar dalam ingatan. Tulislah apa yang diobservasi
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter & Perry, 2005).
2. Evaluasi Keperawatan
evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses perawatan. Evaluasi
mengacu pada penilaian, tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini, perawat
evaluasi. Selain itu juga dapat menetapkan kembali informasi baru yang
Ansietas
BAB II
LAPORAN KASUS
I. BIODATA
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 54 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Golongan Darah : -
Tgl Operasi : -
2. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. M
Pekerjaan : IRT
Klien masuk RSUD Kota Subulussalam dengan keluhan nyeri pinggang dan
nyeri perut bagian bawah. Hal ini dialami klien ± 1 hari sebelum masuk
1. PROVOKATIF / PALIATIVE
Apa penyebabnya : Klien mengatakan nyeri semakin hebat saat klien BAK
2. QUANTITY/QUALITY
3. REGION
punggung bagian
Klien mengatakan nyeri yang dialami nya saat ini sangat menganggu
aktivitasnya.
nya saat ini.Klien hanya pernah mengalami demam, batuk, flu ringan.
b) Pengobatan / tindakan yang dilakukan
Klien mengatakn kadang hanya membeli obat diapotik dan jika keluhan
pernah operasi.
d) Alergi
e) Imunisasi
V. RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
57 54 50 44 ? 50 ? ?
27 22 18 13
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
: Pasien
: Meninggal dunia
c) Konsep diri
Ideal diri : Klien berharap bisa segera sembuh dari penyekitnya dan
Harga diri : klien merasa sangat dihargai oleh istri dan anak-anak nya.
Perhatian klien pada orang lain baik, klien selalu mengucapkan terima
Hubungan klien dan keluarga baik, terlihat dari istri dan anak-anak klien
Hubungan klien dengan oarang lain baik, klien berinteraksi baik dengan
dokter, perawat dan nakes lainnya dan juga mahasiswa. Klien sangat
b)Tanda-tanda Vital
TD : 140/80 mmHg
RR : 24 x/i
Nadi : 89 x/i
Temp : 36, 8 ⁰c
BB/TB : 66 kg / 16
1. Mata
Palpebra : simetris kiri dan kanan, dapat membuka dan menutup secara
sempurna.
Pupil : isokor
Kornea :
2.Hidung : bentuk hidung simetris, penciuman baik, tidak ada nyeri tekan
3.Telinga : Bentuk dan ukuran telinga kiri dan kanan simetris, daun telinga
4.Mulut dan faring : mucosa mulut lembab, bibir agak pucat, epiglotis
5.Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak
6.Thoraks
Inspeksi thoraks:
pernafasan.
nafas.
Pemeriksaan thoraks :
mengi (-)}.
Pemeriksaan jantung
sinistra
7. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan massa, tidak
hanya sedikit.
8. Pemeriksaan neurologi
Status mental :
dan tempat.
Nervus cranialis :
dengan baik.
dengan baik.
a) Pola tidur
Waktu tidur
Sebelum masuk RS klien tidur 6-7 jam / hari dan setelah masuk
klien.
nyaman.
Hal yang mempermudah bangun : suara ribut / bising.
b) Pola eliminasi
BAB
lunak.
BAK
-Nyeri : klien merasa nyeri pada saat BAK, ada nyeri tekan pada
urin.
c) Pola makan
habis.
Jumlah dan jenis diet : sebelum masuk RS klien bisa menghabiskan
d) Pola minum
Pola minum : klien minumair putih setiap hari ± 1,5-2 liter , dan
a) Laboratorium
Kesan :
Nefrolitis Dextra
X. PENATALAKSANAAN MEDIS
pinggang dan nyeri perut pada bagian bawah. Kondisi ini dialami klien sejak
1 hari sebelum masuk RS, nyeri dirasakan klien semakin berat apabila klien
Klien mengalami gangguan pola eliminasi BAK, frekwensi BAK klien sering
tetapi sedikit dan tidak puas. Selain itu klien juga merasakan mual tapi tidak
sampai muntah. Klien merasa cemas dengan dengan keadaannya saat ini,
Nyeri akut
Ansietas
XI.DIAGNOSA KEPERAWATAN
saluran kemih
DO :
TD : 140/80 mmHg
RR : 24x/i
Nadi : 88x/i
Klien sering
menanyakan
apakah penyakit
yang dialaminya
bisa disembuhkan
Klien tampak gelisah
N Hari Jam
Dx Implementasi Evaluasi Paraf
o / Tgl
1 Rabu 1 S:
. 05/08/20 14.30 WIB .Memonitor tanda tanda Klien mengatakan
vital Hasil : perutnya masih
TD : 140/80 mmHg sakit tembus
Nadi : 88 x/menit hingga belakang
Suhu : 36,7 o
C terutama saat ia
Pernapasan: 24 x/menit BAK, nyerinya
hilang timbul dan
14.40 WIB Melakukan pengkajian rasanya seperti
nyeri secara tertusuk-tusuk
komperhensif termasuk O :
lokasi, karakteristik, Tekanan darah:
durasi frekuensi, kualitas 130/80 mmHg
dan faktor presipitasi. RR : 22x/i
Hasil :
Nadi : 84 x/i
Klien mengeluh nyeri
Skala nyeri 5
pada pinggang dan
perut bagian bawah Klien nampak
tembus hingga meringis
belakang. Nyeri memegang perut
bertambah parah ketika bagian bawah dan
buang air kecil, nyei pinggang.
seperti tertusuk-tusuk A :
dan sering menjalar Masalah nyeri
hingga genitalia. belum teratasi
Dengan skala nyeri 6 P :
14.50 WIB dan nyerila hilang Intervensi
timbu dilanjutkan
Lakukan
Mengobservasi reaksi pengkajian nyeri
nonverbal dari secara
ketidaknyamanan. komperhensif
Hasil : termasuk lokasi,
14.55 WIB Klien nampak karakteristik,
meringis memegang durasi frekuensi,
perut bagian bawah kualitas dan factor
dan pinggang. presipitasi.
Observasi reaksi
Mengajarkan tentang nonverbal dari
teknik non ketidaknyamanan
farmakologi (Teknik Observasi tanda-
nafas dalam) tanda vital.
15.00 WIB Hasil : Kontrol
Klien Nampak lingkungan yang
mengikuti apa yang dapat
diajarkan (teknik mempengaruhi
relaksasi nafas dalam nyeri seperti suhu
dan distraksi) ruangan,
pencahayaan dan
Menganjurkan klien kebisingan
untuk meningkatkan berulang).
istirahat. Kaji tipe dan
Hasil : sumber nyeri
Klien nampak mengerti untuk
dengan menentukan
apa yang dianjurkan intervensi.
dan akan Ajarkan tentang
melakukannya. teknik non
farmakologi
(teknik relaksasi
nafas dalam)
Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
Tingkatkan
istirahat
.
1 Kamis, Memonitor tanda tanda
06/08/20 vital
Hasil :
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 o
C
Pernapasan: 22 x/menit
Melakukan pengkajian
nyeri secara
komperhensif termasuk
lokasi, karakteristik, S :
durasi frekuensi, kualitas Klien
dan faktor presipitasi. mengatakan
Hasil :
perutnya masih
Klien mengeluh nyeri
pada pinggang dan sakit tembus
perut bagian bawah hingga belakang
tembus hingga terutama saat ia
belakang. Nyeri BAK, nyerinya
bertambah parah ketika seperti tertusuk-
buang air kecil, nyei tusuk dan
seperti tertusuk-tusuk
dan sering menjalar
hingga genitalia. hingga
Dengan skala nyeri 6 kemaluannya
dan nyerila hilang
timbu O:
TD:120/80
Observasi reaksi mmHg
nonverbal dari RR : 20x/i
ketidaknyamanan. Nadi : 80x/i
Hasil :
Klien nampak skala nyeri 5
meringis memegang Klien nampak
perut bagian bawah meringis
dan pinggang. memegang perut
bagian bawah
Mengajarkan tentang dan pinggang
teknik non
farmakologi (Teknik A:
nafas dalam) Masalah nyeri
Hasil : belum teratasi
Klien Nampak
mengikuti apa yang P : Intervensi
diajarkan (teknik dilanjutkan
relaksasi nafas dalam Lakukan
dan distraksi)
pengkajian nyeri
Menganjurkan klien
untuk meningkatkan secara
istirahat. komperhensif
Hasil : termasuk lokasi,
Klien nampak mengerti karakteristik,
dengan durasi frekuensi,
apa yang dianjurkan kualitas dan
dan akan factor presipitasi.
melakukannya.
Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
Observasi tanda-
tanda vital.
Kontrol
lingkungan yang
dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
berulang).
Ajarkan pasien O:
tentang tanda dan Klien nampak
gejala infeksi cukup lama saat
saluranmasuk WC, warna
kemih yang urine kuning keruh
harus dilaporkan
(misalnya demam, A:
menggigil, nyeri Masalah gangguan
pinggang,
eliminasi urin
hematuria,
belum teratasi
serta
konsistensi dan bau P :Intervensi tetap
urine) Hasil : klien dilanjutkan
mengerti dengan Pantau eliminasi
tanda dan gejala urine, meliputi
infeksi yang frekuensi,
dijelaskan perawat konsistensi, bau,
volume, dan warna
Berikan cukup waktu
untuk pengosongan jika perlu
kandung kemih (10 Ajarkan pasien
menit) untuk minum 200
ml cairan pada saat
Hasil : makan, di antara
klien mengatakan
waktu makan, dan
butuh waktu agak
lama bila BAK di awal petang
sampai tuntas Berikan privasi
untuk eliminasi
Berikan privasi untuk Berikan cukup
eliminasi waktu untuk
Hasil :
pengosongan
menutup pintu WC
saat klien BAK kandung kemih (10
Memantau eliminasi menit)
urine, meliputi Ajarkan pasien
frekuensi, konsistensi tentang tanda dan
Hasil : gejala infeksi
Klien mengatakan
saluran kemih yang
BAK sudah 2 kali sejak
pagi tadi, warna urine harus dilaporkan
kuning keruh (misalnya demam,
menggigil, nyeri
pinggang,
hematuria, serta
perubahan
konsistensi dan bau
urine)
N Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi Paraf
o Tgl
1 Jum’at, Monitor tanda tanda vital S :
07/08/20 Hasil :
TD : 120/80 mmHg Klien mengatakan
Nadi : 80 x/menit perutnya masih
Suhu : 36,5 o
C sakit terutama saat
Pernapasan:20 x/menit ia BAK, tetapi
nyerinya sudah
Lakukan pengkajian nyeri sangat jauh
secara komperhensif berkurang
termasuk lokasi, dibandingkan
karakteristik, durasi dengan awal ia
frekuensi, kualitas dan masuk RS
faktor presipitasi.
Hasil : O:
Klien mengeluh nyeri Tekanan darah:
pada pinggang dan perut 110/80 mmHg
bagian bawah tembus Nadi : 78 x/i
hingga belakang. Nyeri RR : 20x/i
bertambah parah ketika
buang air kecil, nyei Skala nyeri 3
seperti tertusuk-tusuk Klien nampak
dan sering menjalar menunjuk area
hingga genitalia. yang nyeri saat
Dengan skala nyeri 4 BAK
dan nyeri hilang timbul
A:
Observasi reaksi Masalah nyeri
nonverbal dari teratasi
ketidaknyamanan.
Hasil : P:
Klien nampak meringis Intervensi
memegang perut bagian dihentikan ( klien
bawah dan pinggang. PBJ)
Mengajarkan tentang
teknik non farmakologi
(Teknik nafas dalam)
Hasil :
Klien Nampak
mengikuti apa yang
diajarkan (teknik
relaksasi nafas dalam
dan distraksi)
Menganjurkan klien untuk
meningkatkan istirahat.
Hasil :
Klien nampak mengerti
dengan
apa yang dianjurkan dan
akan
melakukannya.
serta perubahan
konsistensi dan bau
urine) Hasil : klien
mengerti dengan tanda
dan gejala infeksi yang
dijelaskan perawat
Memantau eliminasi
urine, meliputi frekuensi,
konsistensi
Hasil :
Klien mengatakan BAK
sudah 2 kali sejak pagi
tadi, warna urine kuning
keruh
MIND MAPPING PASIEN BSK PADA Tn. S DIRUANG RAWAT INAP
KELAS III BEDAH (DEWASA) RSUD KOTA SUBULUSSALAM
Nur Arif Amin Huda. ( 2016). Asuhan Keperawatan Praktis, Nanda, NIC, NOC
Edisi revisi jilid 1, Jakarta : Media Action.
Sabtu, Cover
29/08/2020 Kata pengantar
Daftar isi
Laporan pendahuluan
Laporan Kasus
Daftar pustaka
NAMA MAHASISWA :
SALURAN KEMIH