Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Ayusrine Tiffania

Kelas : XII IPA 1


No. : 19
Kecemasan Yang Berlebihan

Aku bernama Ni Kadek Ayusrine Tiffania, biasa dipanggil Nia, anak kedua dari
empat bersaudara. Aku lahir di Sempidi, 26 Desember 2003. Aku masuk ke Taman Kanak
Kanak pada tahun 2008 bersama saudaraku, selang 2 tahun aku bersekolah disana aku pun
melanjutkan sekolah pada sebuah SD Negeri yang letaknya cukup dekat dari rumah, dan lulus
pada tahun 2016. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di salah satu SMP
Swasta yang berada di Kota Denpasar yaitu SMP Harapan Nusantara. Masa SMP aku lewati
dengan perasaan suka dan duka, hingga akhirnya aku lulus SMP pada tahun 2019.
Selanjutnya aku melanjutkan pendidikanku pada sebuah SMA Swasta, namun tak lama
kemudian aku pindah ke salah satu SMA Negeri yaitu SMAN 1 KUTA.
Pada awal SMA aku merasa begitu takut, karena aku merupakan tipe orang yang
susah bersosialisasi. Namun, aku salah kenyataannya teman-teman yang aku temui begitu
baik dan sangat terbuka. Mereka juga sangat menyenangkan dan juga tidak piliu-pilih teman.
Aku pun mempunya beberapa teman dekat diantaranya yaitu bernama Mita, Gek Ana, Gektu,
Dinda, dan Adel.
Suatu ketika aku merasa minder atau rendah diri karena tidak memiliki banyak teman,
hingga akhirnya aku mencoba untuk berdiskusi tentang hal ini bersama Gek Ana, pada saat
itu aku bertanya kepada Gek Ana.
“Gek, gimana sih caranya punya banyak teman?” tanyaku. “Aku merasa aku ngga
punya banyak teman. Aku iri dengan teman-teman kelas yang punya banyak teman di kelas
lain.”
“Nia, kalo kamu pengen punya banyak teman kamu harus memulai berkomunikasi
bersama mereka, jika kamu hanya ingin memiliki banyak teman tanpa adanya tindakan itu
sama saja seperti Tong Kosong Nyaring Bunyinya,” kata Gek Ana memberi penjelasan
kepadaku.
Aku masih belum sepenuhnya mengerti perkataannya. ”Lalu, aku harus gimana,
Gek?” tanyaku lagi.
”Sebaiknya kamu harus menentukan tujuanmu dulu, karena yang aku lihat kamu
seperti orang kehilangan arah yang dimana kamu ingin pikiranmu A tapi badan kamu mau
B, jadi menurutku kamu harus menentukan tujuanmu dan pilihanmu terlebih dahulu. Apakah
benar kamu ingin mempunyai banyak teman atau sekadar iri dengan teman-teman yang lain,”
jelas Gek Ana sekali lagi. Mendengar perkataan Gek Ana tersebut aku hanya bisa
mengiyakan perkataannya.
Pada suatu hari saat sekolah kami mulai sekolah sistem daring, pada saat itu aku
merasa sangat minder dan tak memiliki teman, karena aku yang selalu tidak bisa mengikuti
kegiatan yang diadakan, seperti kerja kelompok atau undangan ke sebuah acara ulang tahun.
Hingga suatu saat aku memberani kan diri datang ke acara yang diadakan, disana aku sangat
takut dan merasa tidak nyambung dengan teman-teman yang lain. Aku pun menceritakan
perasaanku ini kepada teman dekatku dan mereka memberitahukan bahwa ini semua hanya
ketakutanku saja, mereka sangat terbuka dan sangat baik. Kemudian pada suatu hari aku
mencoba berkomunikasi kepada mereka dan disana mereka membalas dengan sangat baik
dan terbuka. Dari sana aku sadar bahwa selama ini hanya pikiranku saja yang menakutiku
selama ini.
Begitulah perjalananku dimulai dari TK hingga SMA yang penuh dengan kenangan.
Suka duka yang aku alami, hingga sampai kecemasan yang sedang aku alami sekarang.

Anda mungkin juga menyukai