Anda di halaman 1dari 5

.

Naskah Bhagavata Purana muncul sekitar abad ke-16 hingga ke-19, dalam bahasa Sansekerta
(atas) dan dalam bahasa Bengali.

Bhagavata Purana (Devanagari: ; Bhāgavata Purāṇa) juga dikenal sebagai rīmad Bhāgavata
adalah salah satu kitab Purana dalam agama Hindu yang berisi syair kisah
kepahlawanan dan mitologi tentang berbagai awatara, atau penjelmaan Tuhan yang turun ke
dunia, yang ditulis dalam bahasa Sanskerta (versi asli). Kitab ini menekankan
ajaran bhakti dalam agama Hindu, yaitu tulus ikhlas memuja Tuhan. Menurut legenda, penyusun
kitab ini adalah Maharesi Byasa, putera Maharesi Parasara.dan bagawata purana merupakan
salah satu dari delapan belas Purana besar (Mahapuranas, sejarah besar) Hindu. Disusun dalam
bahasa Sansekerta dan tersedia dalam hampir semua bahasa India, mempromosikan bhakti
(pengabdian) kepada Krishna,wisnu dan dewa lainya tapi cenderung menonjolkan turunya krisna
.

Bhagavata Purana, seperti purana lainnya, membahas berbagai topik termasuk kosmologi,
silsilah, geografi, mitologi, legenda, musik, tarian, yoga, dan budaya Saat itu dimulai, kekuatan
jahat telah memenangkan perang antara dewa (dewa) yang baik hati dan asura jahat (setan) dan
sekarang menguasai alam semesta. Kebenaran muncul kembali sebagai Krishna, (disebut "Hari"
dan "Vasudeva") - kemudian darma mengalahkan a darma, membawa kembali harapan, keadilan,
kebebasan dan kebahagiaan - sebuah tema siklus yang muncul dalam banyak legenda.

Bhagavata Purana adalah teks purana yang dihormati dalam Waisnawa, sebuah tradisi Hindu
yang menghormati Wisnu Teks purana tersebut menyajikan bentuk agama (dharma) yang
bersaing dengan Veda, di mana bhakti pada akhirnya mengarah pada pengetahuan diri,
pembebasan (moksha) dan kebahagiaan. Namun Bhagavata Purana menegaskan bahwa sifat
batin dan bentuk luar Krishna identik dengan Veda dan inilah yang menyelamatkan dunia dari
kekuatan jahat.Sebuah ayat yang sering dikutip digunakan oleh beberapa sekte Krishna untuk
menegaskan bahwa teks itu sendiri adalah Krishna dalam bentuk sastra.

Tanggal pembuatannya di perkirakan antara abad kedelapan dan kesepuluh ,bertahan dalam
banyak versi tidak konsisten yang direvisi hingga abad ke-18 menciptakan berbagai ulasan baik
dalam bahasa yang sama maupun dalam bahasa India yang berbeda.
terdiri dari dua belas kitab (skandha) berjumlah 332 bab (adhyayas) dan antara 16.000 dan
18.000 ayat tergantung pada resensi. Buku kesepuluh, dengan sekitar 4.000 ayat, telah menjadi
yang paling populer dan dipelajari secara luas. Itu adalah Purana pertama yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Eropa karena terjemahan Prancis dari versi Tamil muncul pada tahun 1788 dan
memperkenalkan banyak orang Eropa pada agama Hindu dan budaya Hindu abad ke-18 selama
era kolonial.

Etimologi

"Purana" berarti "kuno, tua"..Bhagavata berarti "berbakti kepada, pengikut Bhagavat - "suci, ilahi
(Tuhan, Tuhan)". ".Bhagavata Purana itu berarti "Kisah Kuno tentang Pengikut Tuhan".

Makna

Bhagavata Purana adalah teks penting dalam gerakan bhakti dan budaya India.Seni tari dan teater
seperti Kathakali (kiri), Kuchipudi (tengah) dan Odissi (kanan) menggambarkan legenda dari
Purana.

Bhagavata secara luas diakui sebagai yang paling terkenal dan paling berpengaruh dari Purana
dan, bersama dengan Itihasa dan Purana lainnya, kadang-kadang disebut sebagai "Veda Kelima".
Hal ini penting dalam literatur agama India karena penekanannya pada praktik pengabdian
dibandingkan dengan pendekatan Bhagavad Gita yang lebih teoretis; untuk definisi agama yang
bersaing dengan Veda dan deskripsi panjangnya tentang Tuhan dalam bentuk manusia.Ini adalah
sumber dari banyak cerita populer masa kecil Krishna yang diceritakan selama berabad-abad di
anak benua Indiadan legenda yang menjelaskan festival Hindu seperti Holi dan Diwali.
Bhagavata menyatakan dirinya sebagai inti dari semua Upanishad dan Smritis turunan;

Srimad Bhagavatam adalah intisari dari semua literatur Vedanta. Seseorang yang telah
menikmati nektar rasanya tidak pernah memiliki keinginan untuk hal lain.

yang pertama disusun dalam bahasa Sansekerta yang lebih kuno dan yang terakhir dalam gaya
bahasa yang berbeda, menunjukkan bahwa teks-teks tersebut mungkin tidak disusun oleh satu
penulis atau lebih dari satu penulis. periode, melainkan tumbuh dari waktu ke waktu sebagai
kompilasi akresi dari tangan yang berbeda.
Sejak abad ke-19, sebagian besar sarjana percaya bahwa Bhagavata Purana ditulis oleh
sekelompok petapa Brahmana terpelajar, mungkin di India Selatan, yang fasih dalam Veda dan
sastra India kuno dan dipengaruhi oleh Alvars.

Manuskrip yang tidak konsisten.

Kisah tentang maharaja parikesit

Dalam kitab suci veda bhagawata purana menjelaskan tentang kisah maharaja parikesit yang di
lindungi oleh tuhan yang maha esa,Sri Krisna pada saat dalam kandungan ibu-nya .ini di
ceritakan oleh maharesi goswami kepada Rsi saunaka murid-nya ysng inggin mengetahui
kejadian bagaimana maharaja parikesit di lindungi oleh tuhan Sri Krisna pada saat perang di
kurusetra pada saat terjadi perang besar antara pihak pandawa dan kurawa, aswatama yang
merupakan anak dari Rsi Drona melepaskan Tembakan nuklir (brahmastra) yang begitu dasyat
dan memiliki getaran yang sangat kuat kepihak pandawa.sehingga pada saat itu Sri Krisna yang
merupakan pelindung mkahluk hidup,segera melindungi parikesit dalam kandungan ibu-nya
Uttara.ini sangat jelas telah di jelaskan dalam ayat Srimad Bhagavatam1.12.10-11 sebagai
berikut :

“Dengan demikian,sang bhagava terlibat dalam mengalahkan Radiasi brahmastra.seperti


matahari menguapkan setetes embun.dia di amati oleh anak itu.yang memikirkan siapa dia”

“Ketika sedang di amati oleh anak itu,personalitas tertinggi tuhan yang maha esa ,Roh yang
utama dari semua orang dan pelindung orang-orang saleh,yang membentang ke segala arah dan
tidak terbatas oleh ruang dan waktu,menghilang seketika”

Pada saattembakan brahmastra tersebut di lepaskan oleh aswatama Sri krisna segera masuk
dalam kandungan ibu-nya Uttara untuk melindunginya dalam bentuk cahaya yang sangat
berkilauan dan parikesit melihat personalitas tertinggi tuhan yang maha esa yang mencoba
melindungi dirinya dalam kandungan.

Pada saat di Rahim ibunya parikesit melihat sosok krisna sepintas dan karna itulah dalam
kehidupan setelah lahir,pari kesit menjadi sosok yang mencari dan mengamati sipa yang ia lihat
saat masih di dalam Rahim (penasaran) .karna itulah pari kesit slalu memikirkan tuhan .setelah
maharaja parikesit telah di selamatkan ,dan setelah akhir dari perang kurusetra .setelah
kelahirannya ia di nobatkan sebagai raja di kerajaan kuru pada saat memasuki zama
kaliyuga.berikut adalah karakter dari maharaja parikesit yang di katakana oleh seorang brahmana
pada saat kelahirannya Srimad Bhagavatam 1.12.16-17:

Teks: 16

Para brahmana berkata putra tanpa noda telah di pulihkan oleh tuhan Wisnu Yang Maha Kuasa
dan tersebar luas ,personalitas Tuhan Yang Maha Esa .untuk memenuhimu .dia di selamatkan
ketika dia di takdirkan untuk di hancurkan oleh senjata supernatural yang tak tertahankan.

Teks:17

Untuk alasan ini lah anak ini akan di kenal di dunia sebagai orang yang di lindungi oleh
personalitas Tuhan Yang Maha Esa. O yang paling beruntung ,tidak di ragukan lagi bahwa anak
ini akan menjadi penyembah kelas satu dan akan memenuhi syarat dengan semua kualitas
terbaik.

Hal tersebut dalam ayat ini sangat jelas di katakana bahwa maharaja parikesit di lindungi oleh
tuhan dan ia akan menjadi penyembah tuhan yang taat dan di kenal oleh masyarakat manusia
karena bagian pemimpin dan melindungi rakyat dari ancaman bahaya di jaman kali yuga.karna
kali yuga penuh dengan pertengkaran sehingga maharaja parikesit mampu menaklukannya agar
terjadi ketentraman dalam masyarakat. Sebagai raja pelindung rakyat jelas di nyatakan dalam
Bhagavatam 1.12.26

Teks:26
Anak ini akan menjadi ayah dari raja yang akan menjadi seperti orang bijak .demi perdamaian
dunia dan demi agama,dia akan menghukum orang-orang yang baru memulai dan suka
bertengkar.

Setelah lama mendi raja menjaga kemakmuran ,karena akibat kutukan dari seorang brahmana
maharajua parikesit menghembuskan nafasnya karena gigitan ular.

Maharaja parikesit mendapatkan kesadaran dari seorang guru sukadeva goswami tentang
ketuhanan dan pada saat kematiannya ia mencapai pembebasan dan mencapai ketuhanan

Untuk dapat menghadapi kematian dengan baik, Parikesit menghabiskan sisa umurnya
dengan cara berdo'a di tepi sungai Gangga. Di sanalah Resi Suka, yakni putera
Maharesi Byasa, menceritakan cerita suci Bhagawatam untuk Parikesit, bersama dengan
para resi lainnya

Anda mungkin juga menyukai