Anda di halaman 1dari 7

STANDARD OPERATION PROCEDURE No.

Dokumen 0001/SOP-HRD/VIII/2021
Tanggal Efektif
TIDAK MASUK KERJA
Revisi

DAFTAR ISI

1. DASAR PEMIKIRAN.........................................................................................................................................1
2. TUJUAN..............................................................................................................................................................1
3. DEFINISI.............................................................................................................................................................1
3.1 Cuti................................................................................................................................................................2
3.2 Sakit............................................................................................................................................................... 2
3.3 Cuti Di Luar Tanggungan..............................................................................................................................3
3.4 Mangkir.........................................................................................................................................................3
3.5 Cuti Selain Cuti Tahunan, Jenis-Jenis Cuti Selain Cuti Tahunan...................................................................3
4. TATA CARA PENGAJUAN...............................................................................................................................4
5. TABEL PENJELASAN.......................................................................................................................................5
6. PENJELASAN TAMBAHAN UNTUK CUTI....................................................................................................6

PENGESAHAN

Disusun Oleh, Disetujui Oleh, Disetujui Oleh

Muhammad Yudith Pratama Iqbal Nurtopani Aat Ruhiat


HRD Operasional Dept. Head Operasional

1
STANDARD OPERATION PROCEDURE No. Dokumen 0001/SOP-HRD/VIII/2021
Tanggal Efektif
TIDAK MASUK KERJA
Revisi

1. DASAR PEMIKIRAN

1.1. Cuti atau istirahat tahunan pada dasarnya adalah hak karyawan sesuai dengan ketentuan Undang- undang Kerja
No.13 Tahun 2003 pasal 79.
1.2. Pada dasarnya istirahat tahunan (cuti) dapat dijalankan secara fisik. Karyawan tidak dibenarkan meminta
kompensasi ganti rugi dalam bentuk uang ataupun sejenisnya bagi cuti yang karena alasan apapun tidak
diambil.
1.3. Selain daripada cuti karyawan dapat pula diberikan ijin meninggalkan pekerjaannya.
1.4. Namun demikian, perlu dikeluarkan suatu ketentuan tentang pelaksanaan cuti dan pengaturan ijin meninggalkan
pekerjaan tersebut supaya kegiatan operasional perusahaan tidak terganggu.

2. TUJUAN

2.1. Memberikan aturan-aturan yang jelas mengenai tata cara pelaksanaan cuti bagi semua karyawan.
2.2. Memberikan aturan-aturan yang jelas mengenai ijin tidak masuk bekerja.
2.3. Menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian tentang cuti karyawan dan ijin tidak masuk bekerja.

3. DEFINISI
3.1 CUTI
3.1.1. Hak Cuti diberikan kepada :
3.1.1.1. Karyawan yang telah ditetapkan menjadi karyawan tetap. Karyawan tsb berhak memperoleh
Cuti Tahunan sekurang-kurangnya selama 12 (dua belas) hari.
3.1.1.2. Seluruh karyawan dapat Istirahat mingguan selama 2 (Hari) setelah pekerja/buruh yang
bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) hari kerja.
3.1.2. Cuti tahunan dianggap gugur apabila cuti tidak diambil pada satu tahun berjalan tersebut berakhir,
dan cuti yang dianggap gugur tidak dapat diuangkan.
3.1.3. Pada kondisi tertentu, istirahat mingguan yang tidak diambil dalam masa 12 (dua belas) hari kerja
dapat dialihkan ke 12 (dua belas) hari kerja berikutnya dengan ketentuan dari Management HRD.
3.1.4. Pada kondisi tertentu, cuti yang tidak diambil dalam masa 1 (satu) tahun berjalan tersebut dapat
dialihkan ke tahun berikutnya dengan syarat diajukan selambat-lambatnya tanggal 15 Desember
pada tahun berjalan dan telah mendapatkan persetujuan dari Atasan. Pengalihan hari cuti tersebut
dapat digunakan sebelum 1 Maret pada tahun berikutnya.
3.1.5. Karyawan yang hak cutinya telah disetujui dan telah mengacu pada tata cara pengajuan cuti, maka
pekerja yang sedang mengambil cuti, berhak atas gaji pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak
tetap.
3.2. SAKIT
2
STANDARD OPERATION PROCEDURE No. Dokumen 0001/SOP-HRD/VIII/2021
Tanggal Efektif
TIDAK MASUK KERJA
Revisi

3.2.1.Sakit adalah kondisi di mana karyawan merasa tidak dapat bekerja dan disertai surat
Keterangan dokter.
3.2.2. Dokter keluarga adalah dokter yang tertera pada kartu asuransi kesehatan karyawan, atau
dokter yang disetujui oleh pihak asuransi sebagai dokter keluarga saat sakit di luar kota.
3.2.3. Untuk kondisi sakit, karyawan wajib memberitahukan kepada Atasan bahwa tidak dapat masuk
bekerja dikarenakan kondisi sakit.
3.2.4. Dalam keadaan sakit dengan penjelasan 3.2.2 dan 3.2.3, maka karyawan berhak atas gaji
pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
3.3. CUTI DI LUAR TANGGUNGAN
3.3.1. Cuti di luar tanggungan adalah suatu keadaaan di mana karyawan tidak dapat hadir untuk bekerja
untuk alasan apapun dengan cara memberitahukan kepada Atasan selambat-lambatnya sebelum
kegiatan bekerja di mulai pada hari yang sama. Tanpa pemberitahuan maka disebut mangkir.
3.3.2. Karyawan yang menjalankan Cuti di luar tanggungan, maka karyawan tidak berhak atas gaji
pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap sebanyak hari tidak masuknya.
3.3.3. Karyawan yang tidak masuk bekerja dan bukan karena mangkir, diperbolehkan untuk mengganti
jam kerja di hari lain dengan syarat persetujuan atasan dan harus diberitahukan ke HRD. Setelah
pergantian waktu kerja dilaksanakan, maka ijin tidak masuk dan sanksi pada 3.3.2 akan
dihapuskan, sehingga masuk ke dalam perhitungan jam kerja dan berhak atas gaji pokok,
tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
3.4. MANGKIR
3.4.1. Mangkir adalah kondisi di mana karyawan tidak hadir untuk bekerja dengan tidak
memberitahukan kepada Atasan.
3.4.2. Mangkir merupakan pelanggaran. Maka apabila terjadi kondisi ini, maka akan diberi Surart
peringatan (tidak hadir untuk bekerja tanpa pemberitahuan atau ijin yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan). Peringatan ini akan terus meningkat sampai pada keputusan PHK jika
terjadi pengulangan yang sama, tanpa ada itikad baik untuk memperbaiki.
3.4.3. Pada kondisi mangkir maka karyawan tidak berhak atas gaji beserta seluruh tunjangannya
sebanyak hari mangkirnya.
3.4.4. Pada kondisi di mana karyawan mangkir sebanyak 5 hari kerja berturut-turut maka karyawan
secara otomatis dianggap mengundurkan diri.

3.5. CUTI SELAIN CUTI TAHUNAN, JENIS-JENIS CUTI SELAIN CUTI TAHUNAN
3.5.1. Pekerja yang dinyatakan hamil 8 (delapan) minggu oleh dokter/bidan, wajib melaporkan kepada
Pimpinan Perusahaan/Kepala Bagian. Apabila hal tersebut dilanggar maka perusahaan tidak
bertanggung jawab atas hal-hal yang terjadi kepada ybs selama di lokasi kerja.
3.5.2. Bagi pekerja yang akan melahirkan berhak atas cuti hamil selama 1 ½ (satu setengah) bulan
sebelum dan 1 ½ (satu setengah) bulan sesudah melahirkan dengan mendapat upah penuh.
3
STANDARD OPERATION PROCEDURE No. Dokumen 0001/SOP-HRD/VIII/2021
Tanggal Efektif
TIDAK MASUK KERJA
Revisi

3.5.3. Bagi pekerja yang mengalami gugur kandungan setelah berusia 13 (tiga belas) minggu lebih, diberi
cuti istirahat selama 1 ½ (satu setengah) bulan berdasarkan surat keterangan dari dokter.
3.5.4. Pekerja yang menikah diberikan ijin tidak masuk kerja selama 1 (satu) minggu
3.5.5. Istri melahirkan atau keguguran kandungan diberikan ijin tidak masuk kerja selama 2 (dua) hari
3.5.6. Suami/ isteri, orang tua/ mertua atau anak atau menantu meninggal dunia diberikan ijin tidak
masuk kerja selama 2 (dua) hari.
3.5.7. Menyunatkan anak diberi ijin tidak masuk 2 (dua) hari.
3.5.8. Menikahkan anaknya diberi ijin tidak masuk bekerja 2 (dua) hari.
3.5.9. Bagi perkerja yang beragama Islam, maka pekerja diberikan kesempatan satu kali naik haji
selama bekerja di Perusahaan.
3.5.10. Istirahat mingguan selama 2 (dua) hari kerja dalam kurun waktu 12 (dua belas) hari kerja tanpa
libur.

4. TATA CARA PENGAJUAN


4.1. CUTI
4.1.1. Karyawan wajib mengisi formulir dan melengkapi dengan approval Atasan selambat-lambatnya 2
minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.
4.1.2. Ijin cuti dapat dilakukan melalui Sistem Informasi Karyawan.
Atasan berhak menolak/menunda cuti tersebut disertai dengan alasan-alasan yang logis. Maka
Karyawan wajib memastikan approval dari atasan, tanpa approval maka karyawan dianggap ijin
tidak masuk.
4.2. SAKIT
4.2.1. Karyawan wajib memberikan informasi kepada atasan dan wajib diberitahukan ke HRD pada
hari yang sama.
4.2.2. Surat Dokter dari dokter keluarga dapat dikirimkan melalui email, fax atau diberikan secara
langsung.
4.2.3. Surat dokter wajib diserahkan ke HRD selambat-lambatnya pada saat karyawan masuk untuk
bekerja. Di luar dari ketentuan tersebut maka dianggap ijin tidak masuk.

4.3. CUTI DI LUAR TANGGUNAN


4.3.1. Karyawan wajib memberitahukan Atasan selambat-lambatnya sebelum kegiatan bekerja di mulai
pada hari yang sama. Atasan wajib memberitahukan ke HRD selambat-lambatnya pada hari yang
sama.
4.3.2. HRD akan mencatat sebagai ijin tidak masuk.

4.4. CUTI SELAIN CUTI TAHUNAN


4.4.1. Administrasi Permohonan cuti harus selesai diajukan oleh yang bersangkutan paling lambat 2

4
STANDARD OPERATION PROCEDURE No. Dokumen 0001/SOP-HRD/VIII/2021
Tanggal Efektif
TIDAK MASUK KERJA
Revisi

(dua) minggu sebelum pelaksanaan meninggalkan pekerjaan tersebut kecuali kondisi meninggal
dunia , melahirkan atau sakit.
4.4.2. Bagi pekerja yang akan menggunakan cuti hamil,
4.4.2.1. Pekerja yang dinyatakan hamil 8 (delapan) minggu oleh dokter/ bidan, wajib melaporkan
kepada Atasan dan HRD.
4.4.2.2. Apabila lebih dari penjelasan 4.4.2.1, maka perusahaan tidak bertanggung jawab atas hal-
hal yang terjadi kepada karyawan selama di lokasi kerja.
4.4.2.3. Bagi pekerja yang akan menggunakan cuti hamil tersebut, harus mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada Atasan dan HRD 2 (dua) minggu sebelum hak cuti diambil, dengan
disertai surat keterangan dokter (HPL).
4.4.3. Bagi pelaksanaan ibadah haji, pengajuan ijin diajukan 6 bulan sebelum kegiatan dilaksanakan dan
telah dikoordinasikan dengan tim serta mendapatkan persetujuan dari atasan dan HRD.

4.4.4. Untuk Administrasi Istirahat Mingguan harus selesaikan diajukan oleh yang bersangkutan paling
lambat 2 (hari) sebelum pelaksanaan meninggalkan pekerjaan tersebut.

5. TABEL PENJELASAN

CUTI DI LUAR ISTIRAHAT


Details CUTI SAKIT (dokel) TANGGUNAN MINGGUAN MANGKIR
Gaji pokok dan tunjangan tetap v v x v x
Tunjangan tidak tetap v v x v x
Surat Peringatan x x x x v
Pemotongan Cuti v x x x x
Pemberitahuan atasan v v v V x
Persetujuan atasan v x x v x

V : Iya
X : Tidak

5
STANDARD OPERATION PROCEDURE No. Dokumen 0001/SOP-HRD/VIII/2021

TIDAK MASUK KERJA Tanggal Efektif

6. PENJELASAN TAMBAHAN UNTUK TAHAPAN CUTI


Apabila cuti anda tidak juga mendapatkan
tanggapan, karyawan WAJIB Aktif untuk
menanyakan ke Leader/HRD untuk
Koordinator lebih lanjut hingga APPROVAL
didapatkan sebelum cuti/Ijin dilakukan

NOT
PELAKSANAAN : APPROVED
Cuti/Ijin meninggalkan
lokasi kantor dapat
dilakukan

PERSETUJUAN :
Pengajuan Cuti/Ijin meninggalkan lokasi
kantor di approved oleh atasan masing-
masing.
Case :
 Jika atasan sedang sakit, HRD/Perwakilan
dapat mewakili dengan bagian terkait.
 Jika atasan tidak memiliki akses internet
(Software bermasalah), approval dapat
diajukan melalui form manual.

6
STANDARD OPERATION PROCEDURE No. Dokumen 0001/SOP-HRD/VIII/2021

TIDAK MASUK KERJA Tanggal Efektif

PENGAJUAN APPROVAL :
Cuti/Ijin meninggalkan lokasi kantor yang telah
direncanakan dituangkan ke dalam form /
software untuk pengajuan approval ke atasan
dan pemberitahuan ke HRD. Pengajuan cuti
minimal 2 minggu sedangkan istirahat
mingguan 2 hari.
DISKUSI :
Pengajuan tanggal cuti/ijin
meninggalkan lokasi kantor
didiskusikan dengan atasan
(melalui email/lisan)

Anda mungkin juga menyukai