Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 12 PEMAKALAH

NAMA ANGGOTA:
 Siti nurhaliza E20192372
 Meily emalia r E20192374
 Siti fatimatuzzahro E20192400

SOAL DAN JAWABAN :


1. Kitab-kitab terpenting apa saja yang mestinya dimiliki oleh seorang tholibul ilmi
(penuntut ilmu) untuk mentakhrij hadits nabi?
Kelompok 1:
o Muhammad sulthonil m
o Nurhasanah
o Abdi aprilian
o Ardiyan

JAWABAN: buku-buku induk (ummahatul kutub) semestinya harus ada pada


perpustakaan seorang tholibul ilmi, ditambah juga kitab-kitab takhrij hadist yang sangat
penting, seperti kitab nashbu arrayah,al-badru al-munir,attalkhish al-habir,dan irwan al-
ghalil. Kitab-kitab ini sangat penting dalam hal takhrij hadist dan sudah semestinya
terdapat pada perpustakaan seorang tholibul ilmi.
2. PEMAKALAH (KELOMPOK 3)
3. Bagaimana metode yang paling bagus dalam mengurutkan referensi ketika mentakhrij
hadits? Apakah didahulukan berdasarkan sahabat,tabi’in dan tabi’ut tab’in yang
meriwayatkan hadits tersebut?
Kelompok 4:
o Sururul komar
o Wulan rachmawati
o Astilaisyah sari
JAWABAN: Urutan referensi ketika men takhrij bisa mendahulukan jalan yang paling
shohih kemudian yang lebih rendah lagi kualitasnya. Misalnya mendahulukan hadist
bukhari kemudian muslim kemudian kitab kitab sunan, lalu kitab kitab musnad dan jami'.
Demikian, dan banyak juga muhaqqiq dan mukharrij yang menerapkan metode
pengurutan berdasarkan masa hidup ulama penulis kitab hadist. sehingga, misalnya imam
malik didahulukan , kemudian imam ahmad, kemudian al bukhari lali muslim dan
seterusnya. Dan boleh hanya menyebutkan nama nama sahabat nabi saja jika hadist
tersebut tidak diperselisihkan para perawinya.
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari takhrij hadi,tolong devinisikan?
Kelompok 5:
o Erika
o Samsul armanda
o Emeylda dwi elsaputeri
JAWABAN: kelebihan: dapat diketahui dengan cepat semua hadits yang diriwayatkan
oleh sahabat teretntu dengan sanad dan matanya secara lengkap, diketemukan banyak
jalan untuk matan yang sama . Kelemahan: untuk menemukan hadits tertentu yang
diriwayatkan oleh saha tertentu membutuhkan waktu yang relative lama,sebab pada
umumnya sahabat-sahabat tidak meriwayatkan satu atau dua hadist saja, metode ini tidak
bias digunakan jika nama sahabat yang meriwayatkan tidak diketahui.
5. Salah satu tujuan dari dilakukannya takhrij yaitu untuk mengetahui kualitas hadits
(maqbul/diterima atau mardud/tertolak) coba jabarkan penjelasan hal tersebut!
Kelompok 6:
o Titik apriliani
o Kholifatullah
o Fani puji lestari

JAWABAN: iya memang benar salah satu tujuan dilakukannya takhrij untuk mengetahui
kualitas hadist (maqbul / mardud) secara istilah dalam ilmu hadist takhrij bermakna
upaya untuk mengetahui sumber kitab utama dari suatu hadist menelusuri atau menilai
rangkaian silsilah para periwayat hadist tersebut guna menjelaskan tingkatannya serta
mempertimbangkan apakah hadist itu dapat dijadikan suatu dalil (maqbul/diterima) atau
malah tidak dapat dijadikan dalil (mardud/ tertolak).
6. PEMAKALAH (KELOMPOK 7)
7. Jelaskan pengertian sanad,matan,dan rawi dalam sebuah hadits menurut pendapat
anda?
Kelompok 8:
o Erlinda sari
o Ahmad fauzan
o Siti nurhalisah
JAWABAN: Sanad adalah orang-orang yang meriwayatkan hadits dari tigkatan sahabat
hingga hadist itu sampai kepada kita. Matan adalah isi hadist atau redaksi hadist itu
sendiri sedangkan perawi adalah meriwayatkan hadist tersebut.
8. Apa kegunaan dari takhrij hadist?
Kelompok 9:
o Ana
o cindy akmaliatul affa
o moch hefni mubarok

JAWABAN: Kegunaan takhrij hadist untuk mengetahui keberadaan hadist pada kitab
kitab primer hadist. Juga untuk mengetahui ragam sanad dan matan hadist dan untuk
mempermudah i'tibar al sanad hadist.
9. Apa yang menjadi titik perbedaan antara ilmu takhrij sama ilmu ulumul hadits?
Kelompok 10:
o Angela irena
o Fuad ali hasan
o Sofiya safitri

JAWABAN: ulumul hadist ( ilmu hadist) adalah salah satu bidang sedangkan takhrij
hadist adalah sebagai salah satu bentuk penelitian hadist.
10. Apakah boleh mentafsirkan Al-quran dengan ilmu modern?
Kelompok 11:
o Helmi audina
o Fiqrian bintang anami
o Nuha haniyah
o Moh.hamdani

JAWABAN: Penafsiran Al-Qur’an dengan berbagai teori-teori ilmiah mempunyai bahaya


tersendiri, itu terjadi jika kita menafsirkannya dengan berbagai macam teori, lalu muncul
teori-teori lainnya yang menyelisihi. Artinya bahwa Al-Qur’an menjadi tidak benar
dalam pandangan musuh-musuh Islam.Sedangkan pada pandangan kaum muslimin akan
mengatakan bahwa kesalahan ini berasal dari gambaran orang yang menafsirkannya, tapi
musuh-musuh kaum muslimin, mereka senantiasa menanti mara bahaya bagi kaum
muslimin.Oleh karena itu, saya memberi peringatan keras agar tidak tergesa-gesa dalam
menafsirkan Al-Qur’an dengan perkara-perkara ilmiah ini. Kita biarkan perkara itu
dengan kenyataan yang terjadi, maka tidak perlu untuk kita katakan bahwa Al-Qur’an
telah menetapkan perkara ini. Al-Qur’an turun untuk praktek ritual ibadah, akhlak dan
untuk ditadaburi.
11. PEMAKALAH (KELOMPOK 12)

Anda mungkin juga menyukai