Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KEPERAWATAN JIWA INOVASI : ISOLASI SOSIAL

Dosen : Bayu Seto Rindi Atmojo, S.Kep., Ns

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Alif Harisha (18051) 7. Dwi Putri N (18086)


2. Alisha Qortrunnada M (18062) 8. Finka Triendah K (18089)
3. Aninda Nuha Kenhapsari(18054) 9. Hesti Setiyaningrum (18074)
4. Aulia Rahmadanti (18057) 10. Nur Latifah (18094)
5. Cut Mutiyah (18060) 11. Ulul Azmiati (18095)
6. Dwi Utami (18065)

AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB PURWOREJO


TAHUN AJARAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
untuk mata kuliah Keperawatan Jiwa tentang Inovasi ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang
“Inovasi” yang disusun berdasarkan berbagai sumber bacaan. Dalam menyelesaikan
makalah ini kami telah banyak memperoleh bantuan dan masukan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Bayu Seto Rindi Atmaja, S.Kep., Ns. Selaku dosen pembimbing mata
kuliah Keperawatn Jiwa yang telah memberikan tugas ini sehingga pengetahuan
kami setelah penyusunan dapat bertambah.
2. Sumber-sumber yang telah turut ikut serta memudahkan dalam penyusunan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan acuan pembelajaran.

Purworejo, 23 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang No.3 tahun 1966, kesehatan jiwa adalah suatu
kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain.
Sedangkan menurut American Nurses Associations (ANA)keperawatan jiwa adalah
area khusus dalam praktik keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku
manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara terapeutik dalam
meningkatkan, mempertahankan, serta memulihkan kesehatan mental klien dan
kesehatan mental masyarakat di mana klien berada. Selain keterampilan teknik dan
alat-alat klinik, perawat juga berfokus pada proses terapeutik menggunakan dirinya
sendiri (use self therapeutic) (Kusumawati F dan Hartono Y, 2010).

Menurut Dermawan D dan Rusdi (2013), isolasi sosial: menarik diri adalah
keadaan dimana seseorang mengalami atau tidak mampu berinteraksi dengan orang
lain di sekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.Berdasarkan hasil
pencatatan Rekam Medik(RM)Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada bulan
Januari dan Februari 2014, ditemukan masalah keperawatan pada klien rawat inap
dan rawat jalan yaitu Halusinasi mencapai 5.077 klien, Resiko Perilaku Kekerasan
4.074 klien, Defisit Perawatan Diri 1.634 klien, Isolasi Sosial 1.617 klien, Harga Diri
Rendah 1.087 klien dan Waham 363 klien.Dari data tersebut didapatkan masalah
isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta menempati posisi ke empat dan
perawat berperan serta bertanggung jawab dalam meningkatkan derajat kemampuan
jiwaklien sepertimeningkatkan percaya diri kliendan mengajarkan untuk berinteraksi
dengan orang lain. Memberikan pengertian tentang kerugian menyendiri dan
keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain sehingga diharapkan mampu terjadi
peningkatan interaksi pada klien.Berdasarkan haltersebut penulis tertarik untuk
mengangkat masalah isolasi sosial

Tujuan

untuk proses keperawatan pada kasus Isolasi Sosial dan penerapan Terapi Aktivitas
Kelompok Sosialisasi pada Isolasi sosial.

B. Manfaat
sebagai sumber alternatif dalam konsep dan penanganan pada penderita isolasi sosial

1
BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Nama inovasi : ?

B. Pengertian

Monopoli adalah permainan papan, bertujuanuntuk menguasai semua petak


di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran propertidalam
sistem ekonomi yang disederhanakan. Setiap pemain melemparkan dadu
secara bergiliran untuk memindahkan bidaknyasesuai dengan angkayang di
dapatkan dari lemparan dadu, dan apabila dia mendarat di petak yang belum
dimiliki oleh pemain lain, maka diadapat membeli petak itu sesuai harga yang
tertera, namun bila petak itu sudah dibeli pemain lain maka ia harus
membayar uang sewa yang jumlahnya sudah ditetapkan(Siskawati,
2016;Susilo, 2015).

Permainan Monopoli dapat dimainkan oleh beberapa orang.Pemain Monopoli


harus melakukan transaksi kombinasi berupa menyewakan, membeli dan
menjawab pertanyaan (Vikagustanti,et al.,2014).

C. Manfaat
Digunakan untuk pasien yang menderita gangguan mental : isolasi
sosial . Penatalaksanaan pasien dengan gangguan mental harus di arahkan
kepada beberapa tujuan. Pertama, keselamatan pasien harus terjamin. Kedua,
kelengkapan evaluasi diagnostic pasien harus di laksanakan. Ketiga, rencana
terapi bukan hanya untuk gejala, tetapi kesehatan jiwa pasien ke depan juga
harus di pertahatikan. Selanjutnya melalui terapi harus dapat menurunkan
banyaknya stressor berat dalam kehidupan pasien. Secara keseluruhan,
penatalaksanaan gangguan mental harus di serahkan kepada psikiater.
Dengan menggunakan media monopoli ini diharapkan klien mampu
menangani masalah gangguan isolasi sosial agar klien bisa terbiasa
berkelompok dan berinteraksi dengan orang lain.

3
Prosedur permainan
1. Pertama kita masukan tangan kedalam kotak lalu aduk
2. Mengambil salah satu bola yang ada didalam kotak
3. Perlihatkan angka yang tertera dibola
4. Samakan angka bola dengan angka dikartu
5. Perlihatkan tulisan yang tertera didalam kartu kepada perawat.Lalu perawat
akan membacakannya.
6. Lakukan apa yang tertulis dalam kartu tersebut. Misalnya dalam kartu
tertulis “Apakah Hobby mu?” maka pasien harus menjawab sesuai
pertanyaan.
7. Selamat mencoba

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan terapi aktivitas kelompok yang dilakukan dengan menggunakan
media monopoli menjadi salah satu cara yang efektif yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan pasein dengan gangguan mental : Isolasi sosial.

B. Saran
Kedepannya peneliti berharap selain instrumen yang sudah digunakan
untuk mengukur tanda dan gejala resiko yang tidak diinginkan sebelum dan
sesudah pemberian TAK menggunakan media monopoli ini ada instrumen
tambahan yang bisa digunakan untuk menilai kemampuan pasien dalam
mengontrol ganguan mentalnya.
Adanya kesediaan tempat yang dibuat secara kondusif dan rekreatif bagi
semua peserta yang mengikuti TAK, sehingga pelaksanaan terapi bisa berjalan
dengan nyaman dan optimal

5
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar tahun 2013. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2013.
url:http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id
https://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id/index.php/dksm/article/
download/524/423

Anda mungkin juga menyukai