Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

‘AM DAN KHAS DALAM USHUL FIQIH

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3

LOKAL G
Fahdel Muhammad Nasir : 12020115883
Maulia Sekar Wardani : 12020125772
Muhammad Irsal : 12020115882
M Yazid Albustomi Siregar : 12020117033
Nia Khusnul Mardiyah : 12020127269
Nurzana : 12020125830

DOSEN PEMBIMBING
JUNAIDI LUBIS, Dr., M.Ag.

JURUSAN HUKUM KELUARGA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan rahmat dan hidayah Allah SWT kepada
kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dan tak lupa mengucapkan
shalawat berserta salam atas kehadirat baginda Rasulullah SAW.
Dan rasa terima kasih kami kepada anggota kelompok 3 yang telah membantu
menyesaikan tugas ini serta terlebih lagi kepada guru pembimbing JUNAIDI LUBIS, Dr.,
M.Ag. yang senantiasa membimbing dan memberi saran kepada kelompok 3 sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Ushul Fiqih”
Makalah ini dibuat bukan hanya menyelesaikan dan melengkapi mata kuliah tapi
juga diharapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas guna meningkatkan pengetahuan
yang mendalam bagi para mahasiswa/I dalam bidang Pendidikan sehingga kita dapat
mengetahui hal hal apa saja yang ada dalam Pendidikan.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami
sekian terima kasih.

Padang, 17 September 2021


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................iii
A. Latar Belakang........................................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................iii
C. Tujuan......................................................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................1
1. ‘AM...........................................................................................................................................1
A. Pengertian..............................................................................................................................1
B. Ciri-ciri..................................................................................................................................1
C. Contoh...................................................................................................................................1
2. Khas..........................................................................................................................................2
A. Pengertian..............................................................................................................................2
B. Ciri-ciri..................................................................................................................................2
C. Contoh...................................................................................................................................2
BAB III PENUTUPAN........................................................................................................................4
A. Kesimpulan..............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al Qur’an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
dengan menggunakan Bahasa Arab. Sebagai bahasa Al Qur’an, Bahasa Arab memiliki
berbagai macam dialek (lahjah), sehingga tidak sedikit dijumpai lafadz yang kadang kala
bisa memiliki berbagai macam arti. Dalam Al Qur’an banyak dijumpai istilah yang biasa
dipakai untuk menunjukkan makna tertentu, seperti lafadz ‘am, khas, muthlaq, muqayyad,
dan lain sebagainya.
Dalam ilmu ushul fiqh permasalahan ‘am dan khâs banyak mendapat sorotan secara
mendalam oleh para ulama ushul fiqh sejak dulu, karena hal ini sering memunculkan
perbedaan pendapat di antara mereka. Perbedaan tersebut terjadi karena berhubungan dengan
kedudukan hadits-hadits ahad dengan keumuman Alquran dan kedudukan qiyas terhadap
nash-nash yang bersifat umum. Untuk mengetahui konsep ‘am dan khas yang menjadi kajian
dalam pembahasan ini, maka di bawah ini akan dikemukakan pengertian ‘am dan khas serta
hal-hal yang berkaitan dengannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ‘am?
2. Apa yang dimaksud dengan khas
3. Apa ciri-cirinya ‘am?
4. Bagamanakah ciri-cirinya khas?
5. Sebutkan contoh ‘am dan khas!

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan ‘am


2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan khas
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-cirinya ‘am dan khas
4. Untuk mengetahui lewat contoh bentuk ‘am dan khas

iii
BAB II

PEMBAHASAN

1. ‘AM
A. Pengertian

‘Am secara bahasa berarti merata dan yang umum.1 Secara istilah ‘Am adalah kata yang
memberi pengertian umum, yang meliputi segala sesuatu yang terkandung dalam kata itu
dengan tidak terbatas.2 Lafaz amm ini adalah menurut kepada bentuk dari suatu lafadz, di
dalam lafadz itu tersimpul, atau masuk semua jenis yang sesuai dengan lafadz itu.
Sebagaimana kita katakan al-insan (manusia, maka di dalam kata-kata al-insan ini termasuk
semua manusia yang ada di dunia ini,baik manusia itu kecil ataupun besar, baik dia merdeka
maupun dia masuk golongan budak, baik dia bebas maupun dia terikat. Adakalanya lafadz
umum itu ditentukan dengan lafadz yang telah disediakan untuk itu, seperti lafadz kullu,
jami’u, dan lain-lainnya.3

B. Ciri-ciri
Berdasarkan penelitian para ulama ushul, bahwa banyak lafal nash yang mengandung
makna umum dengan karaktristiknya sendiri. Dan atas dasar ini, maka para ulama ushul
telah menyimpulkan ciri ‘am dan karaktristik lafal yang dikatagorikan kepada umum
tersebut. sebagaiman yang telah dikemukakan oleh Mustafa Said al-Khin, bahwa suatu lafal
dipandang umum bila didalam nash terdapat lafal-lafal seperti berikut:4
1. Lafal Kull ( ‫ ) كل‬yang artinya setiap
2. Lafal jami’ ( ‫ ) جميع‬yang artinya semua atau seluruhnya
3. Jama’ atau mufrad dima’rifatkan kepada alif lam al-jinsiyah dan lafal jama’ yang
diidofatkan
4. Isim maushul
5. Isim syarat
6. Isim nakirah yang dinafikan5

C. Contoh

1. Mengharamkan memakan daging yang disemblih tanpa menyebut basmalah, karena


adanya firman Allah yang bersifat umum didalam Al Qur’an surat Al-An’am ayat 121 :6

‫اس ُم اللَّ ِه َع لَ ْي ِه َو ِإ نَّهُ لَ ِف ْس ٌق‬ ‫مِم‬


ْ ‫َو اَل تَ ْأ ُك لُ وا َّ ا مَلْ يُ ْذ َك ِر‬
1
Emma Krisna Sari, Laili Rahmawati, Nucha Richana, dkk, “’AM DAN KHAS”, Sekolah Tinggi Agama Islam
Muhammadiyah Tulungagung(STAIM), 2015, hal. 3.
2
Iroelizzta, “LAFADZ ‘AM DAN LAFADZ KHAS”, 2012, diakses dari LAFADZ ‘AM DAN LAFADZ KHAS | Unity For
ALL (wordpress.com).
3
Sari, Rahmawati, Richana, dkk, loc. Cit.
4
Yudi, “MENGENAL KAIDAH AL-‘AM DAN KAIDAH AL-KHAS”, 2015, diakses dari MENGENAL KAIDAH AL-'AM
DAN KAIDAH AL-KHAS (jhodymrazbraine.blogspot.com).
5
Ibid.
6
MA’MA MUMAJAD, “’AM & KHOS”, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri ,2016.

1
Artinya: Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah
ketika menyemblihnya.

2. Khas
A. Pengertian
Lafadz khas merupakan lawan dari lafadz ‘am, jika lafadz ‘am memberikan arti umum,
yaitu suatu lafadz yang mencakup berbagai satuan-satuan yang banyak, maka lafadz khas
adalah suatau lafadz yang menunjukan makna khusus.7 Singkatnya bahwa setiap lafaz yang
menunjukkan arti tunggal itulah lafaz khaz.8
Menurut kesepakatan para ulama bahwa setiap lafaz yang khas menunjukkan pengertian
yang qath’iy yang tidak mengandung adanya kemungkinan-kemungkinan yang lain. Jika
lafaz itu berbentuk perintah maka memberi pengertian mewajibkan yang diperintahkan itu,
selama tidak terdapat dalil yang memalingkan perintah itu dari kewajiban. Demikian juga
sebaliknya, jika lafaz itu berbentuk larangan, maka memberi pengertian mewajibkan yang
dilarang, selama tidak ada dalil yang memalingkan dari keharaman itu.9
B. Ciri-ciri
Suatu lafal nash dikatagorikan kepada al-khas, bila lafal tersebut diungkapkan dalam
bentuk atau karaktristik berikut ini:10
1. Diungkapkan dengan menyebut jumlah atau bilangan dalam satu kalimat
2. Menyebutkan jenis, golongan atau nama sesuatu atau nama seseorang
3. Suatu lafal yang diberi batasan dengan sifat atau idofat11
Dari ketiga ciri atau karaktristik diatas dapat dipahami bahwa lafal al-khas menunjukan
makna tertentu dan spesifik yang cakupannya terbatas. Pada satu objek atau satu satuan yang
menggambarkan jumlah, jenis dan macam dari sesuatu. Jika di dalam nash ditemukan lafal-
lafal seperti karaktristik diatas, maka digolongkan pada al-khas.12
C. Contoh
1. Surat Al Maidah ayat 89

ِ ‫اخ ُذ ُك م اللَّ ه بِ اللَّ ْغ ِو يِف َأ مْيَ انِ ُك م و ٰلَ ِك ن ي‬


َ َ‫اخ ُذ ُك ْم مِب َ ا َع َّق ْد مُتُ اَأْل مْي‬
Oۖ ‫ان‬ ِ ‫اَل ي‬
‫ْ َ ْ ُ َؤ‬ ُ ُ ‫ُ َؤ‬
‫َأو‬ ِ
ْ ‫يك ْم َْأو ك ْس َو ُت ُه ْم‬ ُ ِ‫َأه ل‬
ْ ‫ون‬ َ ‫ني ِم ْن َْأو َس ِط َم ا تُ طْ عِ ُم‬ ِ
َ ‫ام َع َش َر ةِ َم َس اك‬ ُ ‫فَ َك َّف َار تُهُ ِإ طْ َع‬
Oۚ ‫ك َك َّف َار ةُ َأ مْيَ انِ ُك ْم ِإ َذ ا َح لَ ْف تُ ْم‬ ِ
َ ‫ َٰذ ل‬Oۚ ‫ام ثَاَل ثَ ِة َأيَّ ٍام‬ ِ ِ ٍ
ُ َ‫ فَ َم ْن مَلْ جَي ْد فَ ص ي‬Oۖ ‫حَتْ ِر ُير َر َق بَ ة‬
َ ‫ك يُ َب نِّي ُ اللَّ هُ لَ ُك ْم آيَاتِ ِه لَ َع لَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُر‬ ِ
‫ون‬ َ ‫ َك َٰذ ل‬Oۚ ‫اح َف ظُوا َأمْيَ انَ ُك ْم‬ ْ ‫َو‬

7
Sari, Rahmawati, Richana, dkk, op. Cit., hal. 9.
8
Muhammad Amin Sahib, “LAFAZ DITINJAU DARI SEGI CAKUPANNYA(AM-KHAS-MUTHLAQ-MUQAYYAD)”, UIN
Alauddin Makassar, Volume. 14, Nomor 2, Desember 2016, hal. 142.
9
Ibid.
10
Yudi, loc. Cit.
11
Ibid.
12
Ibid.

2
Artinya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang
kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang
miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi
pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup
melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu
adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah
sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu
bersyukur (kepada-Nya).

Kata ‘asyarah ( ِ‫ر ة‬


َ ‫ ) َع َش‬dalam ayat tersebut diciptakan hanya untuk bilangan sepuluh,
tidak lebih dan tidak pula kurang. Arti sepuluh itu sendiri sudah pasti tidak ada kemungkinan
pengertian lain. Begitulah dipahami setiap lafal khas dalam al-Qur’an, selama tidak ada dalil
yang memalingkannya kepada pengertian lain.13

13
MA’MA MUMAJAD, loc. Cit.

3
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
‘Am adalah suatu perkataan yang memberi pengertian umum dan meliputi segala sesuatu
yang terkandung dalam perkataan itu dengan tidak terbatas, misalnya al-Insan yang berarti
manusia.
Sedangkan lafadz khas adalah lafadz yang mengandung makna khusus atau satu
pengertian. Para ulama sepakat bahwa lafadz khas dalam nash syara’ bersifat qath’i dan
hukum yang terkandung di dalamnya juga bersifat qath’i, selama tidak ada indikasi yang
menunjukkan pengertian lainnya.

4
DAFTAR PUSTAKA

 Emma Krisna Sari, Laili Rahmawati, Nucha Richana, dkk, “’AM DAN KHAS”,
Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung(STAIM), 2015.
 Iroelizzta, “LAFADZ ‘AM DAN LAFADZ KHAS”, 2012, diakses dari LAFADZ
‘AM DAN LAFADZ KHAS | Unity For ALL (wordpress.com).
 Yudi, “MENGENAL KAIDAH AL-‘AM DAN KAIDAH AL-KHAS”, 2015, diakses dari
MENGENAL KAIDAH AL-'AM DAN KAIDAH AL-KHAS (jhodymrazbraine.blogspot.com).
 MA’MA MUMAJAD, “’AM & KHOS”, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Kediri ,2016.
 Muhammad Amin Sahib, “LAFAZ DITINJAU DARI SEGI CAKUPANNYA(AM-KHAS-
MUTHLAQ-MUQAYYAD)”, UIN Alauddin Makassar, Volume. 14, Nomor 2, Desember
2016, hal. 142.
 pondok makalah: makalah amm dan khas (ainunnajib1994.blogspot.com)
 BUNGA MAWAR: makalah ,am dan khas (hanamaurin.blogspot.com)
 MAKALAH 'AMM DAN KHAS ~ Rumah Makalah
(langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.com)
 AMM DAN KHAS DALAM AL QUR'AN (Ruang Lingkup kajian!) (rangkumanmakalah.com)

Anda mungkin juga menyukai