Kata Pengantar Bab I. Pendahuluan
Kata Pengantar Bab I. Pendahuluan
KATA PENGANTAR
Ucapan rasa syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menulis makalah ini
dengan judul “Alga Hijau (Chlorophyta)”.
Dalam penyelesaian makalah ini kami banyak mendapatkan pengarahan,
bimbingan dan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sudarmadji, Ibu Hari Sulistyowati dan Bapak Rendy Setiawan selaku
dosen mata kuliah Fikologi yang telah banyak memberikan pengarahan dan
kesempatan kepada kami selama pengerjaan sampai terselesaikannya makalah
ini.
2. Orang tua, teman-teman Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember yang banyak membantu
dalam mendukung menyelesaikan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna, oleh
sebab itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi kami khususnya dan
bagi pembaca umumnya. Amin.
Penyusun
BAB I . PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri, habitat chlorophyta.
2. Untuk mengetahui evolusi dan filogeni chlorophyta.
3. Untuk mengetahui struktur fisiologi dan taksonomi chlorophyta.
4. Untuk mengetahui perananan chlorophyta dalam kehidupan sehari-hari.
3
2.1.2 Habitat
Secara umum alga hijau terdapat didaerah yang terpapar cahaya matahari.
Alga hijau hidup di air tawar, ditanah atau tembok yang lembab, di salju, dan
menempel ditubuh tumbuhan maupun hewan. Contoh alga hijau yang hidup
bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukariotik lain yaitu antara
Chlorophyta dengan lumut kerak yaitu Trebouxia dan Pseudotrebouxia.
2.3 Fisiologi
2.3.1 Susunan Sel
1. Dinding sel
Dinding sel tersusun atas 2 lapisan yaitu lapisan dalam yang tersusun atas
selulosa dan lapisan luar tersusun atas pektin tetapi beberapa bangsa Volvocales
dindingnya tidak mengandung selulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein.
Dinding sel Caulerpales mengandung xylan atau mannan. Beberapa jenis
Chlorophyceae mempunyai tipe pigmentasi dinding sel yang berbeda yang
berguna dalam sistem klasifikasi berdasarkan taksa.
2. Kloroplas
Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang
terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai
8
4. Reproduksi
Chlorophyta bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual
dapat dilakukan dengan cara pembelahan sel vegetatif (Vegetatif cell division) dan
menggunakan spora yang disebut akinet (Sze, 1986). Spora akinet berkembang
diluar dinding sel (Bold dan Wynne, 1985). Beberapa spora makrobentik disebut
sebagai zoospora karena dapat bergerak seperti hewan. Zoospora dibagi menjadi
dua yaitu aplanospora dan autospora (Bold dan Wynne, 1985). Sedangkan untuk
9
seksual dengan fertilisasi gamet. Terdapat beberapa tipe dari reproduksi seksual
yaitu isogamus, anisogamus dan oogami. Isogamus yaitu memiliki ciri morfologi
gamet berflagella dengan ukuran yang sama misalnya pada Gonium dan Ulva.
Anisogamus adalah gamet yang memiliki flagella tetapi berbeda ukuran
contohnya Codium dan Bryopsis. Oogami merupakan gamet yang memiliki
ukuran dan bentuk yang berbeda yaitu sperma (memiliki flagella) dan ovum (tidak
memiliki flagella) Volvox dan Oedogonium (Bold dan Wynne, 1985).
2.4 Sistematika
2.4.1 Taksonomi Chlorophyta
Alga hijau termasuk dalam: Kingdom Eukariot, Divisi Chlorophyta. Divisi
Chlorophyta dibagi menjadi dua subkelas yaitu Prasinophyta dan Tetraphytina.
Subkelas Prasinophyta terdiri atas kelas Prasinophyceae sedangkan subkelas
Tetraphytina dibagi menjadi lima kelas yaitu Trebouxyophyceae,
Chlorodendrophyceae, Chlorophyceae, Dasycladophyceae, dan Ulvophyceae.
Divisi chlorophyta menurut Luning (1990), dibagi menjadi 11 ordo. Ordo-ordo
tersebut antara lain ordo chlorococcales, prasiolales, ulotrichales, trentepohliales,
ulvales (famili monostromaceae dan ulvaceae), cladophorales (famili
cladophoraceae, anadyomenaceae), acrosiphoniales, caulerpales (famili
caulerpaceae, udoteaceae, caulerpaceae, derbesiaceae, phyllosiphoniaceae),
siphonocladales, dan dasycladales. Alga hijau merupakan salah satu anggota dari
alga yang memiliki lebih dari 7000 spesies (May, 2007).
bahwa pertumbuhan makroalga secara umum yaitu pada kisaran salinitas 30°C-
32°C. Penyebab perubahan salinitas biasanya terjadi akibat adanya hujan lebat
sehingga salinitas pada zona intertidal berkurang dan apabila melebihi batas dapat
menyebabkan kematian organisme (Nybakken, 1993).
2. Suhu
Suhu merupakan salah satu ciri karateristik di pantai. Di zona intertidal
temperatur mempengaruhi organisme sehingga suhu harus tetap berada dalam
kisaran yang normal untuk survive. Nybakken (1993) menyatakan bahwa
peningkatan suhu yang ekstrim dapat menyebabkan kematian organisme akibat
pengeringan habitat oleh suhu yang terlalu tinggi.
3. Intensitas cahaya
Intensitas cahaya pada perairan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup organisme terutama yang memiliki kloroplas. Organisme yang mempunyai
kloroplas sangat bergantung terhadap sinar matahari untuk aktivitas fotosintesis.
Seaweed banyak ditemukan di zona littoral karena pada zona ini intensitas cahaya
sangat banyak diterima untuk aktivitas metabolisme (Luning, 1990).
4. Substrat
Subtrat merupakan media hidup organisme yang memiliki berbagai
karateristik. Substrat di zona intertidal memiliki tipe yang berbeda seperti
berpasir, berbatu, berlumpur (Kadi, 2005).
2.6 Manfaat
Chlorophyta mempunyai manfaat yang sangat besar, baik untuk manusia
maupun lingkungannya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
Manfaat positif :
1. Digunakan sebagai bahan makanan karena mengandung sumber
serat bagi manusia. Contoh Volvox yang dapat digunakan sebagai
sayuran (Setyawan, 2011).
2. Dibudayakan sebagai sumber pakan ditempat pembenihan ikan.
Contoh: chlorella, Dunaliella, Tetraselmis, Sceredosmus
11
Manfaat negatif :
1. Beberapa jenis yang dinding selnya belendir jika blooming → bau
busuk.
2. Beberapa jenis dari ordo Zygnemantales berupa filamen
panjangdapat membelit benih ikan dan mematikan, contohnya
Spyrogyra, Hydrodyction.
12
a. Kesimpulan
Chlorophyta adalah alga hijau yang selnya bersifat eukariotik. Alge
hijau hidup didaerah yang terpapar sinar matahari. Alga hijau hidup di
air tawar, ditanah atau tembok yang lembab, di salju, dan menempel
ditubuh tumbuhan maupun hewan. Chlorophyta memiliki 2 lapisan
dinding sel yaitu selilosa dan peptin. Alga hijau bereproduksi secara
seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan
sel secara vegetative sedangkan reproduksi secara seksual dengan cara
isogami, anisogami, dan oogami.
DAFTAR PUSTAKA
Dawes, C. J. 1998. Marine Botany 2nd ed. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
http://www.flickr.com/photos/sybe/sets/72057594079289363/.
May, Suellen. 2007. Invasive Aquatic and Wetland Plants. New York: Chelsea
House Publishers.
Romimohtarto, Kasijan dan Juwana Sri. 2007. Biologi Laut. Jakarta: Djambatan.
Sulisetjono. 2009. Bahan Serahan Alga. Malang: Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Maliki Malang.